Anda di halaman 1dari 8

Vol.14.No.1.Th.

2007 Identifikasi Ikan Segar Yang dipilih Konsumen

Identifikasi Ikan Segar Yang Dipilih Konsumen Beserta Kandungan Gizinya


Pada Beberapa Pasar Tradisional di Kota Malang

Sri Samsundari*
Jurusan Perikanan, Fakultas Peternakan Perikanan Universitas Muhammadiyah Malang
Jl. Raya Tlogomas No.246 Malang, Telp. (0341) 464318
Email: srisam@umm.ac.id

ABSTRAK

Latar Belakang: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis ikan yang banyak dipilih konsumen,
mengetahui tingkat konsumsi ikan segar masyarakat kota Malang serta untuk mengetahui komposisi gizi dari beberapa
jenis ikan segar yang paling disukai oleh konsumen di pasar tradisional kota Malang. Kontribusi penelitian secara
umum adalah masyarakat dapat mengetahui komposisi gizi dari ikan segar yang dikonsumsi dan diharapkan masyarakat
dapat meningkatkan konsumsi ikan segar sesuai dengan standar konsumsi ikan segar secara nasional.
Metoda: Penelitian ini dilakukan dengan metode survey pada tanggal 15 November sampai dengan 15 Desember 2005
di pasar tradisional kota Malang yang meliputi Pasar Klojen, Oro-oro Dowo, Dinoyo, Blimbing dan Pasar Besar
Malang.
Hasil: Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah ikan-ikan segar yang paling banyak adalah ikan Mujair sebesar
510 kg (21,47%), ikan Meniran (kunir) 391 kg (16,46%) dan ikan Tongkol sebesar 340 kg (14,30%). Tingkat konsumsi
ikan Mujair dan Tongkol tidak didapatkan perbedaan (P > 0,05) demikian juga antara ikan Mujair dan Meniran tidak
didapatkan perbedaan (P > 0,05). Konsumsi ikan Meniran dengan ikan tongkol juga tidak didapatkan perbedaan (P >
0,05). Konsumsi gizi ikan Mujair adalah BK 20,49%, air 79,51%, protein kasar 10,05% dan lemak kasar 0,38%. Pada
ikan Meniran Bahan Kering 20,52, air 79,48%, Protein kasar 8,84% dan Lemak Kasar 4,95%. Sedangkan pada ikan
tongkol bahan kering 20,48%, air 79,52%, protein kasar 10,07% dan lemak kasar 5,1%.

Kata kunci: ikan segar, pasar tradisional,tongkol, meniran, mujair.

The Identification of Preference Fresh Fish with Its Nutrient Content in Several Traditional Market in Malang

ABSTRACT

Background: A research have been conducted to evaluate the fresh fish demand and its nutrient content in several
traditional market in Malang. The research was expected to give information about the nutrient content and stimulate
the increasing of fresh fish consumption.
Methods: Survey methods has been used in this research, and conducted from November until December 2005 in
several traditional market i.e. Pasar Klojen, Pasar Oro-oro Dowo, Pasar Blimbing, and Pasar Besar.
Result : The result showed that there were three kind fish that were preferred by consumer: 510 kg (21,47%) Mujair
(Tilapia sp), 391 kg (16,46%) Tongkol (Thunus sp.), and 391 kg (16,46%) Meniran (Nemipetrus sp.) The demand of
three freshwater fish were non significantly (P > 0,05) different. The nutrients content of Mujair were 20,49% dry
matter, 10,05% crude protein, extract ether 0,38% meanwhile the nutrient for Meniran and Tongkol respectively were
20,52% and 20,48% (dry matter), 8,84% and 10,07% (crude protein), 4,95 and 5,1% (extract ether).

Key words: preference, fresh fish, traditional market, tongkol, meniran, mujair.

41
Samsundari Jurnal Protein

* Jurusan Perikanan Fakultas Peternakan Perikanan Universitas Muhammadiyah Malang

PENDAHULUAN angka ideal Bappenas yang mencapai 26,8 kg per


tahun.
Kota Malang mempunyai beberapa sentra Perkembangan konsumsi ikan per orang di
perdagangan tradisional berupa pasar-pasar Indonesia pada tahun 2000 mencapai 21,57 kg
tradisional yang tetap bertahan dan bahkan dan pada tahun 2001 adalah 22,47 kg, tahun 2002
berkembang hingga saay sekarang. Di sebelah sebesar 22,84 kg serta tahun 2003 mencapai 24,57
utara Kota malang terdapat pasar Blimbing yang kg. Kondisi ini sangat rendah jika dibandingkan
terletak di Kecamatan Blimbing, sebelah barat dengan Korea Selatan dan Jepang yang rata- rata
terdapat Pasar Dinoyo di jalan Mayjend Haryono, perkapita pertahun dapat mencapai diatas 100 kg
di sebelah selatan terdapat pasar perkulakan dan Thailand mencapai 35 kg perkapita per tahun.
tradisional yaitu pasar Gadang, sedangkan di Jumlah penjualan ikan segar pada setiap
sebelah timur terdapat Pasar Madyopuro. Pasar- pedagang di lima pasar tradisional Kota Malang
pasar tradisional lain di tengah Kota Malang sangat bervariasi sekali jika dikaji dari jenis ikan
antara lain adalah Pasar Besar Malang, Pasar air tawar dan ikan air laut dan hal ini sangat
Klojen, Kasin, Oro-oro Dowo, Pasar Sukun, Pasar tergantung dari jumlah konsumen pembeli ikan.
tradisional Kebalen dan beberapa pasar yang Tetapi dari data yang didapatkan diperoleh fakta
mulai tumbuh dan berkembang di lingkungan bahwa jumlah penjualan ikan air tawar dan ikan
perumahan misalkan Pasar Tradisional Sawojajar. air laut di setiap pedagang selalu hampir sama.
Penelitian ini dilakukan di lima pasar Data penjualan ikan segar secara lebih rinci dapat
tradisional kota Malang yaitu Pasar Klojen di dilihat pada Tabel 1.
jalan Hos Cokroaminoto, pasar Oro-oro Dowo, Penekanan budidaya perairan di wilayah
jalan Guntur 20, pasar Dinoyo, jalan Mayjend. pesisir maupun di daerah perairan tawar juga
Haryono, pasar Blimbing dan pasar Besar dilakukan oleh Departemen Kelautan dan
Malang. Pemilihan pasar-pasar tersebut diatas Perikanan juga dilakukan karena ikan-ikan hasil
berdasarkan pada jumlah pedagang dan budidaya juga sangat digemari oleh masyarakat
keragamanan jenis ikan yang dijual. sehingga untuk tahun 2005 diusulkan dana
Malang sebagai salah satu kota besar di RAPBN sebesar 2,8 triliun atau meningkat 800
Jawa Timur menerima pasokan ikan segar dari milyar dibandingkan dengan anggaran tahun
wilayah pantai Malang Selatan antara lain 2004. Dana di atas akan difokuskan pada
Sendangbiru, pantai ngliyep dan sekitarnya. budidaya perairan tawar yang meliputi udang,
Daerah lain yang memasok ikan segar adalah kerapu, bandeng, mutiara, rumput laut, ikan nila
Pasuruan, Probolinggo, dan Jember, Jawa Timur dan ikan hias.
mempunyai potensi yang sangat besar dibidang Secara umum bebarapa komoditi perikanan
perikanan karena mempunyai luas wilayah laut Jawa Timur yang diminati pasar ekspor maupun
dipantai selatan sebesar 142,566 km2 dapat domestik adalah lobster, tuna kakap, kerapu,
memberikan gambaran potensi kelautan yang terinasi, ikan pipih, sirip hiu, ikan teri, salem,
sangat besar. Potensi lestari produksi ikan kepiting ikan perut, gurita dan ikan hias air laut.
diperairan laut Jawa Timur mencapai 618.500 ton Sedangkan untuk permintaan pasar yang semakin
per tahun. Pada tahun 2002 produksi ikan meningkat adalah ikan layang, ikan pelagis. Data
mencapai 298 418 ton dan pada tahun 2003 kebutuhan ikan secara nasional pada tahun 2006
menjadi 353.001 ton. diperkirakan telah mencapai 9,5 juta ton dan
Melalui uraian diatas terlihat bahwa potensi prediksi ini didasarkan pada peningkatan
perikanan Jawa Timur sangat besar sekali tetapi konsumsi ikan masyarakat Indonesia serta nilai
jumlah nelayan di Jawa Timur tidak lebih dari 3 % ekspor sektor kelautan dan perikanan yang
jumlah penduduk dan hidup dalam kondisi miskin meningkat dua milyar dollar AS pada tahun 2003
serta mengelola hasil perikanan dengan cara dan diprediksi pada tahun 2006 telah mencapai
tradisional. Tingkat konsumsi ikan masyarakat lima milyar dollar AS.
Jawa Timur pada tahun 2001 hanya mencapai Melalui uraian di atas, dinyatakan oleh
16,49 kg per kapita per tahun masih jauh dibawah Menteri Kelautan dan Perikanan bahwa kebutuhan
tersebut tidak hanya dipenuhi dari sumber daya

42
Vol.14.No.1.Th.2007 Identifikasi Ikan Segar Yang dipilih Konsumen

ikan dilaut melalui penangkapan karena dari disukai oleh konsumen di pasar-pasar
potensi lestari sebesar 6,4 juta ton per tahun yang tradisional di kota Malang.
layak ditangkap maksimal hanya 5,5 juta ton ikan
pertahun sehingga untuk memenuhi kekurangan Materi Dan Metode Penelitian
dari target diatas maka upaya budidaya ikan di
laut maupun di air tawar harus. Pada tahun 2003 Materi
total produksi ikan hasil budidaya baru mencapai Lokasi dan Waktu Penelitian
1,4 juta ton dan untuk memenuhi kebutuhan Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus
secara nasional sebesar 9,5 juta ton ikan hasil 2004 sampai dengan bulan Nopember 2004 di
budidaya. pasar-pasar tradisional Kota Malang.
Melalui uraian di atas, terutama tingkat Metode yang digunakan dalam penelitian
konsumsi masyarakat Jawa Timur yang rendah ini adalah metode survey untuk mendeteksi jenis-
terhadap ikan dibandingkan dengan standar jenis ikan yang paling disukai oleh konsumen dan
nasional maka patut pula dikaji tingkat kesukaan tingkat konsumennya. Sedangkan untuk
konsumen terhadap berbagai jenis ikan segar mengetahui kualitas daging ikan dilakukan
beserta tingkat konsumsi dan kandungan gizinya pengujian di dalam Laboratorium Nutrisi Fakultas
pada beberapa pasar tradisional di kota Malang. Peternakan Perikanan Universitas
Melalui kajian yang mendalam ataupun melalui Muhammadiyah Malang. Sampel penelitian
penelitian lanjutan maka tingkat konsumsi ikan dipilih secara purposive sampling di delapan pasar
pada masyarakat kota Malang dapat diprediksikan tradisional di kota Malang yang meliputi : Pasar
secara tepat demikian pula ciri-ciri fisik dari ikan Dinoyo, pasar Sukun, pasar Besar, pasar Gadang,
yang paling disukai oleh konsumen. Disamping pasar Kasin, pasar Blimbing, pasar Klojen, pasar
itu informasi dari kandungan gizi dari beberapa Oro-oro Dowo, yang keseluruhan berada di
ikan yang paling disukai dapat diketahui secara wilayah kota Malang, dan setiap pasar dipilih dua
lengkap sehingga konsumen dapat memilih ikan (2) orang pedagang ikan segar sehingga
yang disukai secara tepat. didapatkan 16 orang pedagang ikan segar sebagai
sampel dalam penelitian.
Tujuan Penelitian
Beberapa tujuan dari penelitian ini adalah Metode
sebagai berikut: Untuk mengetahui jenis-jenis ikan segar
a. Untuk mengetahui jenis-jenis ikan yang yang sangat disukai oleh konsumen dalam
banyak dipilih konsumen di pasar-pasar penelitian ini hanya dikaji pada tiga jenis ikan
tradisional kota Malang. yang jumlah permintaan pada setiap jenis ikan
b. Untuk mengetahui tingkat konsumsi ikan tersebut telah ditimbang oleh pedagang.
segar masyarakat kota Malang melalui pasar- Sedangkan untuk mengkaji perbedaan tingkat
pasar tradisional. konsumsi konsumen pada tiga jenis ikan tersebut
c. Untuk mengetahui komposisi gizi dari dilakukan uji t.
beberapa jenis ikan segar yang paling
.

43
Samsundari Jurnal Protein

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Data penjualan ikan segar pada masing-masing pedagang di lima pasar tradisional
Kota Malang
Nama Pasar dan Jumlah Jenis ikan segar terjual Total ikan terjual
No.
pedagang yang diamati rerata per hari (kg) (kg)
1. Pasar klojen
Pedagang A Ikan air tawar, 2 jenis, 30 kg 60
Ikan air laut, 3 jenis, 30 kg
2. Pasar Oro-oro Dowo
Pedagang A Ikan air tawar, 3 jenis, 95 kg 180
Ikan air laut, 2 jenis, 85 kg

Pedagang B Ikan air tawar, 3 jenis, 160 kg 335


Ikan air laut, 3 jenis, 175 kg
3. Pasar Dinoyo
Pedagang A Ikan air tawar, 3 jenis, 60 kg 123
Ikan air laut, 4 jenis, 63 kg

Pedagang B Ikan air tawar, 3 jenis, 70 kg 145


Ikan air laut, 4 jenis, 75 kg
4. Pasar Besar
Pedagang A Ikan air tawar, 4 jenis, 158 kg 293
Ikan air laut, 3 jenis, 135 kg

Pedagang B Ikan air tawar, 3 jenis, 135 kg 295


Ikan air laut, 5 jenis, 160 kg

Pedagang C Ikan air tawar, 4 jenis, 110 kg 188


Ikan air laut, 3 jenis, 78 kg
5. Pasar Besar
Pedagang A Ikan air tawar, 4 jenis, 182 kg 433
Ikan air laut, 6 jenis, 251 kg

Pedagang B Ikan air tawar, 3 jenis, 95 kg 203


Ikan air laut, 4 jenis, 108 kg

Pedagang C Ikan air tawar, 3 jenis, 80 kg 135


Ikan air laut, 2 jenis, 55 kg
Sumber : Data Primer, 2004

Jumlah penjualan ikan segar air laut konsumsi ikan masyarakat Jawa Timur secara
dan air tawar di setiap pedagang relatif umum masih rendah. Pada tahun 2001,
hampir sama di lima pasar tradisional tingkat konsumsi ikan hanya mencapai 16,49
tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kg perkapita per tahun dan masih jauh di
konsumen tidaklah selalu membedakan jenis bawah angka ideal Bappenas yang mencapai
ikan air tawar maupun air laut secara khusus 26,8 kg per kapita per tahun. perkembangan
dalam pembelian ikan segar. Jumlah konsumsi ikan per orang di Indonesia pada
konsumen yang membeli ikan segar tersebut tahun 2000 mencapai 21,57 kg dan pada
tidak diamati dalam penelitian ini karena tahun 2001 adalah 22,57 kg. Secara umum
sangat sulit melakukan hal tersebut. Namun kondisi ini sangat rendah jika dibandingkan
menurut Anonymous (2004) tingkat dengan Korea Selatan dan Jepang yang

44
Vol.14.No.1.Th.2007 Identifikasi Ikan Segar Yang dipilih Konsumen

tingkat konsumsi ikan segar rata-rata per tergantung dari ikan yang diperoleh dan hal
tahun dapat mencapai di atas 160 kg dan di ioni terlihat jelas sekali pada jenis-jenis ikan
Thailand mencapai 35 kg per kapita per air laut karena nelayan akan menangkap ikan
tahun. sesuai dengan musim ikan dan cuaca di laut.
Seluruh ikan segar yang Informasi secara utuh pada jenis-jenis ikan
diperdagangkan di pasar tradisional ktoa yang dikonsumsi masyarakat Kota Malang
Malang pada 11 orang pedagang ikan segar dapat dilihat pada Tabel 2. di bawah ini.
yang dijadikan sampel penelitian berasal dari Mengkaji data di atas terlihat bahwa
perairan laut Pasuruan dan Probolinggo. Hal konsumen memilih jenis-jenis ikan secara
ini sangat wajar sekali karena menurut merata tetapi terdapat empat jenis ikan yang
Hariyanto (2004) potensi lestari produksi paling banyak diminati oleh konsumen dan
ikan di perairan laut Jawa Timur mencapai data di atas adalah nilai rataan selama empat
298-418 ribu ton dan pada tahun 2003 kali pengamatan. Jenis ikan yang paling
menjadi 353.001 ton. banyak dikonsumsi atau diminati konsumen
berdasar jumlah pembelian terbesar dapat
A. Jenis-jenis ikan segar yang dilihat pada Tabel 3. di bawah ini.
diperdagangkan Ikan yang paling banyak dibeli
Jenis-jenis ikan segar yang konsumen adalah ikan Mujair sebanyak 510
diperdagangkan di lima pasar tradisional kg (21,47) perhari dan berikutnya adalah ikan
Kota Malang sangat bervariasi dan melalui meniran atau ikan kunir sebanyak 391 kg per
kajian penelitian di dapatkan 16 jenis ikan hari atau 16,46%. Urutan ketiga adalah ikan
segar. Jenis-jenis ikan segar di setiap tongkol yang dibeli konsumen sebanyak 346
pedagang dapat berubah-ubah setiap hari kg per hari dan berikutnya adalah ikan
bandeng sebanyak 318 kg perhari (13,39%).

Tabel 2. Jenis ikan yang diperdagangkan dengan total beratnya pada lima pasarnya
tradisional di Kota Malang
Jumlah Ikan Terjual per hari (kg)
NO. Jenis Ikan PS PS. Oro- PS. PS. PS.
Total %
Klojen oro Dowo Blimbing Besar Dinoyo
1. Bandeng 15 80 103 100 20 318 13,39
2. Gurami - - 36 68 - 104 4,38
3. Lele - - 35 60 20 115 4,84
4. Mujair 15 110 150 165 70 510 21,47
5. Patin - 20 33 - 10 63 2,65
6. Belanak 10 - 60 - - 70 2,95
7. Dorang - 85 60 30 18 193 8,13
8. Tongkol - 115 90 103 32 340 14,32
9. Kerapu - - 35 - - 35 1,47
10. Meniran 10 60 131 140 50 391 16,46
11. Tengiri - - 38 20 - 58 2,44
12. Kakap - - - 55 28 83 3,50
13. Banyar - - - - 15 15 0,63
14. Salmon - - - 25 - 25 1,05
15. Lemuru 10 - - - - 10 0,42
16. Mas - 45 - - - 45 1,90
Total 2375
Sumber : Data Primer, 2004

45
Samsundari Jurnal Protein

Tabel 3. Urutan jenis ikan yang paling banyak dibeli oleh konsumei pada lima pasar
tradisional di Kota Malang
No. Jenis ikan Jumlah yang dibeli (kg) Prosentase
1. Mujair 510 21,47
2. Meniran 391 16,46
3. Tongkol 340 14,32
4. Bandeng 318 13,39
5. Dorang 193 8,13
6. Lele 115 4,84
7. Gurami 104 4,38
8. Kakap 83 3,50
9. Belanak 70 2,95
10. Patin 63 2,65
11. Tengiri 58 2,44
12. Mas 45 1,90
13. Kerapu 35 1,47
14. Salmon 25 1,05
15. Banyar 15 0,63
16. Lemuru 10 0,42
Sumber : Data Primer, 2004

Menurut Sahwan (2003), ikan mujair Rp. 9.000 setiap kilogram, hanya ikan
merupakan hasil budidaya perairan darat meniran atau ikan kunir adalah Rp. 7.000
yang mudah dikembangbiakan, mempunyai sampai Rp. 7.500 per kilogram. Harga ikan
adaptasi lingkungan yang baik dan dapat tongkol segar mencapai Rp. 11.500 Rp.
tumbuh dengan pakan yang berkualitas jelek. 13.000 untuk setiap kilogram. Nilai harga
Kandungan gizi ikan mujair juga cukup baik tersebut relatif jauh lebih murah jika
yaitu mengandung protein antara 43,57 dibandingkan dengan harga ikan-ikan yang
55,60%, kadar lemak 2,70 11,20 pada kadar lain.
air 6,34 12,04%. Ikan kunir juga
mempunyai nilai gizi yang baik yaitu B. Perbandingan Tingkat Penjualan Pada
berkadar protein 58,40% dengan kadar lemak Ikan Mujair, Meniran dan Tongkol.
4,48% dengan kadar air kurang dari 6,0%. Melalui hasil survey didapatkan
Ikan tongkol mempunyai kandungan gizi bahwa tingkat penjualan pada ikan mujair,
55,72% inti protein dan 4,11% untuk lemak ikan meniran dan ikan tongkol di lima pasar
pada kadar air 4,95%. tradisional kota Malang berbeda-beda.
Melalui pengamatan juga dapat diduga Perbedaan tersebut terlihat jika data
bahwa patatabilitan, ikan-ikan tersebut telah penjualan pada ketiga jenis ikan tersebut
dikenal luas oleh masyarakat dari berbagai dibandingkan. Untuk melihat perbedaan
kalangan. Oleh karena itu, jenis-jenis iakn secara statistik pada ketiga ikan tersebut
tersebut sering dipilih oleh konsumen dan perlu dilakukan uji beda t. pengambilan
harga ikan-ikan di atas dalam bentuk segar tiga jenis ikan tersebut sesuai dengan materi
sangat terjangkau oleh berbagai kalangan dan metode dalam penelitian dapat dilihat
masyarakat. Pada saat penelitian in dilakukan pada Tabel 4. di bawah ini.
harga ikan mujair segar berkisar Rp. 8.000

Tabel 4. Uji Beda Tingkat Penjualan antara Ikan Mujair dan Ikan Tongkol
di lima pasar tradisional di Kota Malang
Tingkat Penjualan Ikan (kg) t hitung t tabel
Mujair Tongkol
510 340 0,0748 ns 2,060 (0,05)
2,831 (0,01)

46
Vol.14.No.1.Th.2007 Identifikasi Ikan Segar Yang dipilih Konsumen

Sumber Data Primer, 2004. (ns = non significant)


Meskipun terdapat perbedaan pada ikan mujair per kilogram adalah Rp.8.000,-
tabulasi data hasil penjualan ikan segar di sampai Rp.9.000,- per kilogram sedangkan
lima pasar tradisional tersebut ternyata secara harga ikan tongkol segar berkisar antara
uji statistik tidak didapatkan penjualan yang Rp.12.000 Rp.13.000 per kilogram.
berbeda pada jumlah penjualan yang berbeda Sedangkan perbandingan tingkat
pada jumlah penjualan antara ikan mujair dan penjualan antara ikan mujair dengan ikan
ikan tongkol. Berdasarkan hal tersebut maka meniran adalah 510 kg dan 391 kg pada lima
diduga masyarakat konsumen tidak terlalu pasar tradisional di kota Malang. Uji
membedakan kualitas antara ikan mujair dan perbedaan secara statistik dapat dilihat pada
ikan tongkol meskipun didapatkan perbedaan Tabel 5. di bawah ini.
dalam harga per kilogram ikan segar. Harga

Tabel 5. Uji Beda Tingkat Penjualan antara Ikan Mujair dan Ikan Meniran di lima
pasar tradisional di Kota Malang
Tingkat Penjualan Ikan (kg)
t hitung t tabel
Mujair Meniran
510 391 0,0027 ns 2,060 (0,05)
2,831 (0,01)
Sumber Data Primer, 2004. (ns = non significant)

Tidak didapatkan perbedaan tingkat sehingga secara umum konsumen tidak lagi
penjualan antara ikan mujair dan ikan membedakan kualitas ikan. Namun demikian
meniran segar secara statistik. Diduga dalam kondisi segar kedua ikan ini
disebabkan oleh konsumen yang tidak mempunyai nilai gizi yang tinggi terutama
membedakan kualitas pada kedua ikan pada imbangan protein dan lemaknya.
tersebut serta harga yang berbeda. harga ikan Perbedaan tingkat penjualan antara
mujair segar per kilogram berkisar antara ikan segar meniran dan ikan tongkol dalam
Rp.8.000-Rp.9.000 dan ikan meniran segar tabulasi data didapatkan suatu perbedaan
atau ikan kunir berkisar antara Rp.7.000- yaitu 391 kg ikan segar per hari pada ikan
Rp.8.000. Hal di atas terjadi karena sebagian meniran dan 340 kg ikan tongkol segar per
besar konsumen dari kedua ikan ini adalah hari yang terjual. Namun uji beda secara
para pemilik warung nasi yang akan menjual statistik dapat dikaji pada Tabel 6. di bawah
lagi ikan-ikan tersebut setelah diolah, ini.

Tabel 6. Uji Beda Tingkat Penjualan antara Ikan Meniran dan Ikan Tongkol di lima
pasar tradisional di Kota Malang
Tingkat Penjualan Ikan (kg)
t hitung t tabel
Meniran Tongkol
391 340 0,0729 ns 2,060 (0,05)
2,831 (0,01)
Sumber Data Primer, 2004. (ns = non significant)

Meskipun perhitungan uji statistik t pembelian per kilogramnya. Ikan meniran


(uji perbedaan) ternyata tidak didapatkan segar berharga Rp.7.000-Rp.8.000 untuk
perbedaan tingkat penjualan pada ikan segar setiap kilogramnya dan ikan tongkol
meniran dan ikan tongkol segar. Tidak berharga Rp.12.000-Rp.13.000 per kilogram
didapatkan perbedaan ini semakin segar. Diduga pula bahwa rasa pada kedua
mempertegas bahwa konsumen tidaklah jenis ikan tersebut lebih sesuai dengna lidah
terlalu membedakan dalam pembelian ikan konsumen sehingga perbedaan tingkat
segar jenis meniran dan tongkol, meskipun penjualan pada kedua ikan segar tersebut
didapatkan perbedaan harga untuk setiap tidaklah didapatkan suatu perbedaan.

47
Samsundari Jurnal Protein

C. Kadar Gizi pada Ikan Mujair, Meniran Universitas Muhammadiyah Malang.


dan Tongkol Pengetahuan kadar gizi ini sangat penting
Pengetahuan kadar gizi pada ketiga karena secara umum konsumen tidak
jenis ikan yang paling banyak dibeli mengetahui dan bahkan jarang
konsumen telah dianalisis di Laboratorium mempersoalkan hal tersebut. Kadar gizi pada
Nutrisi Fakultas Peternakan-Perikanan ketiga jenis ikan tersebut dapat dilihat pada
Tabel 7. di bawah ini.

Tabel 7. Analisa Kadar Gizi pada Ikan Mujair, Meniran dan Tongkol
No Jenis Ikan BK (%) Air (%) PK (%) LK (%)
1 Mujair 20,49 79,51 10,05 0,38
2 Meniran 20,52 79,48 8,84 4,95
3 Tongkol 20,48 79,52 10,07 5,1
Sumber : Laboratorium Nutrisi Fakultas Peternakan-Perikanan

Mengkaji dari data yang didapatkan Lemak pada daging ikan terdiri dari
pada hasil analisis laboratorium, maka 95% trigliserida dan asam-asam lemak
menurut Junianto (2003) ikan dengan kadar penyusunnya berantai lurus. Kandungan
protein lebih dari 15% adalah ikan berkadar lemak pada daging ikan berwarna merah
preotein tinggi jika kurang dari 15% adalah lebih tinggi dari pada daging ikan berwarna
termasuk berkadar lemak tinggi, 5-15% putih, tetapi pada daging ikan berwarna
berkadar lemak sedang dan jika kurang dari merah kandungan proteinnya lebih sedikit
5% adalah berkadar lemak rendah. Melalui dibandingkan dengan ikan berwarna putih.
ketentuan tersebut maka ikan mujair segar di Lemak ikan banyak mengandung asam
pasar-pasar tradisional kota Malang termasuk lemak tidak jenuh dan jenis asam lemak tidak
ikan bergolongan protein rendah-lemak jenuh yang paling banyak adalah asam
rendah. Sedangkan ikan meniran adalah ikan linoleat, linoleat dan arachidonat. Ketiga
dengan golongan protein rendah dan lemak jenis asam lemak ini merupakan asam lemak
rendah. Ikan tongkol segar adalah ikan essensial. (Junianto, 2003)
berkomposisi protein rendah dan lemak
rendah. KESIMPULAN DAN SARAN
Protein ikan menyediakan lebih kurang
2/3 dari kebutuhan protein hewani yang Kesimpulan
diperlukan manusia. Kendungan protein ikan Beberapa hal yang dapat disimpulkan
relatif besar yaitu antara 15-25% tiap 100 gr dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
daging ikan. Selain itu protein ikan terdiri 1. Tidak didapatkan perbedaan yang nyata
dari asam-asam amino yang hampir (P>0,05) pada jumlah total ikan yang terjual
semuanya diperlukan oleh manusia. Protein dari jenis mujair, meniran dan ikan tongkol.
ikan banyak mengandung asam amino 2. Ikan paling banyak dibeli konsumen di lima
esensial dan kandungan asam amino ini pasar tradisional kota Malang adalah mujair
sangat bervariasi tergantung pada jenis ikan. 510 kg (21,47%), ikan meniran (kunir sebesar
Secara umum kandungan asam amino dalam 391 kg (16,46%) dan ikan tongkol sebesar 340
daging ikan kaya akan lisin tetapi kurang kg (14,32%) untuk rata-rata per hari.
akan kandungan triptofan. Protein ikan dapat
diklasifikasikan menjadi protein miofibril, Saran
sarkoplasma dan stroma. Komposisi setiga Saran yang dikemukakan dalam penelitian
jenis protein pada daging ikan terdiri dari 65- ini adalah sebagai berikut: perlu peningkatan
75% miofibril, 20-30% sarkoplasma, dan 1- sanitasi sehingga kesegaran ikan dapar lebih
3% stroma. terjamin.

48

Anda mungkin juga menyukai