Anda di halaman 1dari 1

Instrumen Hukum Keperdataan

Yang dimaksud dengan instrumen pemerintahan adalah alat atau sarana yang digunakan
oleh pemerintah atau administrasi negara dalam melaksanakan tugasnya. Instrumen
pemerintahan merupakan bagian dari instrumen penyelenggaraan negara secara umum
(pemerintahan dalam arti luas). Pada dasarnya, pelaksanaan tugas penyelenggaraan negara
di Negara Indonesia paling tidak dilakukan oleh 3 lembaga (organ), yaitu eksekutif
(pemerintah), legislatif, dan yudikatif. Dalam melaksanakan tugas penyelenggaraan negara,
masing- masing organ negara tersebut diberikan kewenangan untuk mengeluarkan
instrumen hukumnya.

Pemerintah sebagai salah satu organ Negara diberikan tugas untuk mengurus berbagai segi
kehidupan masyarakat. Untuk itu pulalah pemerintah diberikan kewenangan untuk
melakukan perbuatan administrasi negara (TUN) melalui instrumen hukum tersebut.
Secara garis besar, perbuatan administrasi Negara (TUN) ini dapat dikelompokkan ke
dalam 3 macam perbuatan, yaitu :
1) mengeluarkan peraturan perundang-undangan;
2) mengeluarkan keputusan;
3) melakukan perbuatan materiel.

Instrumen Hukum Keperdataan


Pemerintah dalam melaksanakan kegiatan sehari- hari tampil dengan 2 kedudukan, yaitu
sebagai wakil dari badan hukum dan wakil dari jabatan pemerintahan. Sebagai wakil dari
badan hukum, kedudukan hukum pemerintah berbeda dengan orang perseorangan atau
badan hukum perdata pada umumnya, yaitu diatur dan tunduk pada ketentuan hukum
keperdataan dan dapat melakukan tindakan hukum keperdataan.

Penggunaan instrumen hukum publik merupakan fungsi dasar dari organ pemerintahan
dalam menjalankan tugas pemerintahan, sedangkan penggunaan instrumen hukum perdata
merupakan konsekuensi dari paham negara kesejahteraan, yang menuntut pemerintah untuk
mengupayakan kesejahteraan masyarakat. Dalam memenuhi tuntutan tersebut, organ
pemerintah tidak cukup jika hanya menggunakan instrumen hukum publik, tetapi juga
menggunakan instrumen keperdataan terutama guna mencapai efektivitas dan efisiensi
pelayanan terhadap masyarakat.

Meskipun pemerintah selaku wakil dari badan hukum dapat melakukan tindakan hukum
keperdataan, namun tidak seluruh tindakan hukum keperdataan yang dapat dilakukan oleh
manusia dapat pula dilakukan oleh pemerintah. Pemerintah, begitu juga badan hukum pada
umumnya tidak dapat melakukan hubungan keperdataan yang berhubungan dengan hukum
kekeluargaan, seperti perkawinan, perwalian, dan kewarisan.

Ada 2 kemungkinan kedudukan pemerintah dalam menggunakan instrumen hukum


keperdataan, yaitu: a) pemerintah menggunakan instrumen hukum keperdataan sekaligus
melibatkan diri dalam hubungan hukum keperdataan dengan kedudukan yang tidak
bebrbeda dengan orang perseorangan atau badan hukum perdata; b) pemerintah
menggunakan instrumen hukum keperdataan tanpa menempatkan diri dalam kedudukan
yang sejajar dengan orang perseorangan atau badan hukum.

Bentuk instrumen hukum keperdataan yang lazim dipergunakan oleh pemerintah adalah
perjanjian, yang antara lain dapat berbentuk: a) perjanjian perdata biasa; b) perjanjian
perdata dengan syarat-syarat standar; c) perjanjian mengenai pelaksanaan kewenangan
publik; d) perjanjian mengenai kebijakan pemerintahan.

Anda mungkin juga menyukai