Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Di Desa Tambahrejo Gading Rejo Pringsewu Lampung

Materi : Nutrisi ibu hamil

Pemberi materi : Anilawati, Cut Arya Dewi

Peserta : Ibu hamil

Hari/tanggal : Kamis, 23 Maret 2017

Waktu : 30 menit

Tempat : Rumah warga Dusun 02 RT 02 Ambarawa Timur

I Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan warga Dusun 02 RT 02 Ambarawa Timur
dapat mengetahui gizi tentang ibu hamil.
II Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
1. Setelah mendapatkan penjelasan tentang nutrisi ibu hamil

2. klien dapat mengerti pentingnya gizi seimbang bagi ibu hamil"

3. klien mengerti dan faham tentang kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil"

4. klien mengerti dan manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil"

5. klien dapat mengerti .dampak kekurangan gizi pada ibu hami

III Materi Penyuluhan


1. Pengertian gizi seimbang ibu hamil
2. kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil
3. Manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil
4. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil
IV Metode Penyuluhan

1 Ceramah
2 Diskusi
V Media

1 Leaflet

VI Bagan Rencana Kegiatan Penyuluhan

jam kegiatan Respon waktu


09.00 Sd Penyahulua Membalas salam 10 menit
09.10
Memberikan salam Mendengarkan

menjelaskan tujuan memberikan respon

kontrak waktu menjawab soal

tes awal
09.10 Sd Inti Mendengarkan dengan penuh 10 menit
09 .20 perhatian
Pengertian gizi seimbang
ibu hamil

pebutuhan zat gizi untuk


ibu hamil

manfaat gizi seimbang


untuk ibu hamil

dampak kekurangan gizi


pada ibu hamil
09.20 Sd Penutup 10 menit
09 30 menanyakan yang belum
tanya jawab jelas

tes akhir aktif bersama

mennimbulkan hasil menyimpulkan


penyuluhan
membalas salam
memberi salam penutup
VII Evaluasi
Evaluasi lisan :

1. Apakah gizi seimbang ibu hamil ?

Jawab :

2. Apakah pembutuhan zat gizi ibu hamil ?

Jawab :

3. Manfaat gizi seimbang ibu hamil?

Jawab ;

4. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil ?

Jawab :
MATERI PENYULUHAN
Defenisi Gizi

Gizi adalah suatu proses penggunaan makanan yang dikonsumsi secara normal oleh
suatu organisme melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan
energi.

Gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu
menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-
proses kehidupan (Sunita, 2006).

Gizi adalah makanan yang dikonsumsi individu dalam satu hari yang beraneka ragam
dan mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur sesuai dengan kebutuha
hidupnya (Path, 2005).

2.2.1 Manfaat Gizi

1. Sebagai zat tenaga

Gizi menghasilkan tenaga atau energi, sumber : karbohidrat, lemak dan protein

2. Sebagai zat pembangun

Untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan organ-organ serta menggantikan jaringan


yang rusak, sumber protein.

3. Sebagai zat pengatur

Untuk mengatur metabolisme tubuh, sumber vitamin, mineral dan air (Djaeni, 2006).
2.2.2 Jenis-jenis Gizi

a. Karbohidrat dan Lemak

Sebagai zat pengatur tenaga untuk menghasilkan kalori. Makanan yang kaya
karbohidrat merupakan bahan bakar otak yang amat penting agar otak dapat berfungsi
secara optimal. Ini semua bisa didapatkan dari berbagai jenis kacang-kacangan,
kentang, buah-buahan, seperti pisang, serta sayur-sayuran misalnya daun ubi jalar.

b. Protein

Ibu hamil memerlukan konsumsi protein lebih banyak dari biasanya. Berdasarkan
angka kecukupan gizi tahun 2004, selama hamil ibu memerlukan tambahan protein
sebesar 17 gram per hari. Pemenuhan protein bersumber hewani lebih besar dari pada
kebutuhan protein nabati, sehingga ikan, telur, daging, susu perlu lebih banyak
dikonsumsi dibandingkan tahu, tempe dan kacang.

c. Vitamin

Vitamin mempunyai peranan penting dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan


protein melalui ko-enzim sebagai katalisator. Dengan demikian vitamin mempunyai
peranan penting dalam penyediaan energi untuk pertumbuhan.

d. Asam Folat

Kebutuhan asam folat selama hamil menjadi dua kali lipat. Asam folat dibutuhkan
untuk perkembangan sel-sel muda, pematangan sel darah merah, sintesis DNA, dan
metabolisme energi. Kekurangan asam folat juga berkaitan dengan BBLR.

e. Zat Besi

Kebutuhan akan zat besi pada perempuan hamil meningkat hingga 200-300%. Sekitar
1040 mg ditimbun selama hamil, sebanyak 300 mg ditransfer ke janin, 200 mg hilang
saat melahirkan, 50-75 mg untuk pembentukan plasenta dan 450 mg untuk
pembentukan sel darah merah.

f. Yodium

Kekurangan yodium pada ibu hamil akan mengakibatkan janin mengalami hipotiroid
yang selanjutnya berkembang menjadi kretinisme. Kekurangan yodium juga dapat
mengakibatkan bayi lahir mati, aborsi, serta meningkatkan kematian bayi dan perinatal.
Kebutuhan yodium dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi garam beryodium serta
konsumsi bahan makanan yang bersumber dari laut.

g. Kalsium

Berdasarkan angka kecukupan gizi tahun 2004, konsumsi kalsium yang dianjurkan
bagi ibu hamil adalah sebanyak 950 mg per hari. Sumber utama kalsium adalah susu
dan hasil olahannya. Selain untuk tulang, kalsium juga dibutuhkan untuk mencegah
preeklamsia atau tekanan darah tinggi pada ibu hamil yang dapat menyebabkan kejang
pada ibu, prematuritas, bahkan kematian.

h. Magnesium

Magnesium terdapat pada berbagai jenis bahan makanan terutama serelia dan sayur
mayur hijau, dan dapat mencegah terjadinya osteoporosis.

i.Seng

Seng merupakan bagian dari banyak metaloenzim dan sebagai ko-enzim pada berbagai
sistem enzim. Sumber utama seng berasal dari hewani, seperti daging, ikan, kerang,
ayam, telur. Hasil studi menunjukan bahwa rendahnya kadar seng pada ibu hamil dapat
menyebabkan persalinan yang abnormal dan BBLR.

2.3 Gizi yang Diperlukan Ibu Hamil

Saat hamil seorang calon ibu membutuhkan gizi untuk dirinya sendiri dan janin dalam
kandungannya. Oleh karena itu tentu perlu makan yang lebih banyak dan makan
makanan yang bergizi. Tidak ada pantangan bagi ibu hamil. Makanlah makanan yang
bervariasi agar terpenuhi segala kebutuhan akan zat gizi dari karbohidrat, lemak,
protein, berbagai vitamin dan mineral.

Oleh sebab itu wanita hamil menunjukkan kenaikan berat badan yang cukup banyak,
baik bagi komponen janin maupun bagi dirinya sendiri, maka sangat dianjurkan untuk
dapat mengkonsumsi makanan tambahan seperti energi, protein, dan berbagai vitamin
dan mineral.

a. Energi

Umumnya seorang ibu hamil akan bertambah berat badannya sampai 12,5 kg,
tergantung dari berat badan sebelum hamil. Rata-rata ibu hamil memerlukan tambahan
300 kkal/hari.

b. Protein

Protein diperlukan sebagai zat pembangun alias yang membangun jaringan tubuh janin
ibu hamil memerlukan asupan protein 60 gr per hari, yang berasal dari daging, ikan,
susu, telur, tahu, tempe, dan kacang-kacangan.

c. Vitamin dan mineral

Berfungsi sebagai membantu pertumbuhan kulit, tulang, gigi, dan pembentukan


jaringan tubuh janin, sumbernya berasal dari sayuran, buah-buahan dan susu.

d. Asam folat

Asam folat termasuk kelompok vitamin B yang bermanfaat untuk mengurangi NTD
(Nueral Tubes Defects) atau kelainan susunan saraf pusat. Sangat disarankan untuk
dikonsumsi ibu hamil karena pembentukan susunan saraf pusat akan dimulai di awal
kehamilan. Sumbernya antara lain brokoli, gandum, kacang-kacangan, jeruk, strowberi,
dan bayam.
e. Zat besi

Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat mengganggu metabolisme energi sehingga
dapat menurunkan kemampuan kerja organ tubuh. Yang pada akhirnya akan
mempengaruhi perkembangan janin. Sumber makanan yang mengandung zat besi
antara lain daging, hati, telur, kacang-kacangan dan sayuran hijau.

f. Kalsium

Kalsium semakin dibutuhkan ibu hamil saat memasuki trimester kedua dan ketiga
kehamilan. Pada masa ini lah proses pembentukan tulang dan giginya. Kebutuhannya
sekitar 1.200 mg per hari. Ada banyak sumber kalsium diantaranya telur, susu, ikan
teri, ikan salmon, sarden, sayuran bewarna hijau, kacang-kacangan, dan wijen.

2.4 Pedoman Makan Bagi Ibu Hamil

Agar ibu hamil dan janin tetap mendapat asupan gizi, berikut beberapa saran yang
biasa dilakukan :

a. Jangan biarkan perut kosong, usahakan makan dalam porsi kecil tapi sering.

b. Pilih makanan yang hangat-hangat karena bisa membuat lambung yang terasa
pedih seperti terelaksasi.

c. Saat bangun pagi, jika belum nafsu makan, makanlah biscuit dengan teh hangat,
tapi tetap coba untuk sarapan.

d. Bila ibu merasa sering kembung, hindari makanan yang dapat memicu kembung.

e. Batasi mengkonsumsi masakan bersantan, ketan, nangka, sayur asem, buah-


buahan yang asam atau yang dapat mengiritasi lambung.

f. Perbanyak minum, sedikitnya 10-12 gelas per hari.

g. Hindari kafein, alkohol, dan ikan mentah.


h. Umumnya ibu hamil butuh darah lebih banyak, untuk itu makanlah makanan
yang mengandung zat besi, seperti sayuran hijau, tahu, tempe, kacang-kacangan, telur,
ikan dan daging.

i. Penting pula bagi ibu hamil untuk makan buah-buahan segar, bagus untuk
menyuplai vitamin (Syaifudin, 2009).

2.5 Akibat Ibu Hamil yang Kekurangan Gizi

Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik
pada ibu maupun janin, seperti diuraikan berikut ini.

1. Terhadap ibu

Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan risiko dan komplikasi pada ibu antara
lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena
penyakit infeksi.

2. Terhadap persalinan

Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit
dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan setelah persalinan,
serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.

3. Terhadap janin

Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan
dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat
bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan
berat badan rendah (BBLR).
2.6 Pengetahuan

2.6.1 Pengertian

Pengetahuan adalah hasil tau dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan what
atau apakah sesuatu itu, dan menjadi setelah seseorang melakukan penginderaan
terhadap suatu objek tertentu (Notoatmodjo, 2010). Penginderaan terjadi melalui panca
indera manusia, yakni : indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh dari proses penglihatan.

Sejalan dengan perkembangan kebudayaan manusia, pengetahuan selalu berubah untuk


memahami gejala-gejala alam kemasyarakatan. Manusia pada dasarnya selalu ingin
mengetahui kebenaran tentang sesuatu. Untuk memenuhi rasa ingin tahu ini sejak
dahulu telah berusaha mengumpulkan pengetahuan. Pengetahuan tersebut dapat
diperoleh dari pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2010).

2.6.2 Sifat- Sifat Pengetahaun

Pada dasarnya, pengetahuan sama dengan ilmu, maka pengetahuan juga memiliki
objek. Pengetahuan harus sesuai denagn objek agar benar. Tujuan dari pengetahuan
adalah mencari kebenaran.

Sementara Notoatmodjo (2010) juga membagi cakupan dalam domain pengetahuan


atau kognitif ini atas 6 (enam) tingkatan sebagai berikut :

1. Tahu (know)

Diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk
kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu
aspek yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah
diterima.

2. Memahami (comprehension)
Diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang
diketahui, dan dapat menginterprestasi materi tersebut secara benar. Orang yang telah
pahami terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan, contoh,
meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

3. Aplikasi (application)

Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada
situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan atau penggunaan
hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi
yang lain.

4. Analisis (analysis)

Suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-
komponen, tetapi masih didalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada
kaitannya satu sama lain.

5. Sintesis (synthesis)

Menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-


bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

6. Evaluasi (evaluation)

Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap


suatu materi atau objek penilaian. Penilaian itu berdasarkan kriteria yang telah ada
(Notoatmodjo, 2010).

Anda mungkin juga menyukai