Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
HATI
NOMOR : 071/SK/DIR/RSIA-PBH/VIII/2015
TENTANG
PANDUAN KOMUNIKASI EFEKTIF
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RSIA PURI BETIK HATI
TENTANG PANDUAN KOMUNIKASI EFEKTIF DI
RSIA PURI BETIK HATI
KEDUA : Panduan ini menjadi acuan bagi Rumah Sakit untuk
melaksanakan komunikasi secara efektif di Rumah SakitIbu
dan Anak Puri Betik Hati.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di
Bandar Lampung
Pada tanggal 1
Agustus 2015
Direktur
Menimbang :
a. bahwa pimpinan rumah sakit harus memahami dinamika komunikasi
antar anggota kelompok profesional dan antara kelompok profesi, unit
struktural, antara kelompok profesional dan non profesional, antara
kelompok profesional kesehatan dengan manajemen, antara profesional
kesehatan dan keluarga serta dengan pihak luar rumah sakit.
b. bahwa pimpinan rumah sakit berperan sebagai panutan (role model)
dengan mengkomunikasikan secara efektif misi, strategi, rencana dan
informasi lain yang relevan.
c. bahwa pimpinan rumah sakit harus memberi perhatian terhadap akurasi
dan ketepatan waktu informasi di rumah sakit, perlu dikembangkan
prosedur secara kolaboratif yang ditetapkan dengan kebijakan melalui
keputusan Direktur Rumah Sakit
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b,
dan c, perlu menetapkan Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang
Kebijakan Komunikasi Efektif.
Mengingat :
1. Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia 5063).
2. Undang-Undang RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia 4431).
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.269MENKES/PER/III/2008 tentang
Rekam Medis
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1333/MENKES/SK/XII/1999
tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RSIA PURI BETIK HATI
TENTANG KEBIJAKAN KOMUNIKASI EFEKTIF DI
RSIA PURI BETIK HATI
KEDUA : Pimpinan menjamin terjadinya proses untuk
mengkomunikasikan informasi yang relevan di seluruh
rumah sakit dengan tepat waktu.
KETIGA : Alur informasi dipastikan terselengaranya secara efektif
antara :
1. Antara Dokter - Pasien
2. Antara Perawat - Pasien
3. Antara Pemberi layanan ( Dokter, tenaga keperawatan
dan tenaga kesehatan lainnya )
4. Antara Asuhan dan Edukasi.
Menimbang :
a. bahwa pimpinan rumah sakit harus memahami dinamika komunikasi
antar anggota kelompok profesional dan antara kelompok profesi, unit
struktural, antara kelompok profesional dan non profesional, antara
kelompok profesional kesehatan dengan manajemen, antara profesional
kesehatan dan keluarga serta dengan pihak luar rumah sakit.
b. bahwa pimpinan rumah sakit berperan sebagai panutan (role model)
dengan mengkomunikasikan secara efektif misi, strategi, rencana dan
informasi lain yang relevan.
c. bahwa pimpinan rumah sakit harus memberi perhatian terhadap akurasi
dan ketepatan waktu informasi di rumah sakit, perlu dikembangkan
prosedur secara kolaboratif yang ditetapkan dengan kebijakan melalui
keputusan Direktur Rumah Sakit
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b,
dan c, perlu menetapkan Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang
Penetapan Komunikasi Efektif.
Mengingat :
1. Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia 5063).
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RSIA PURI BETIK HATI
TENTANG PENETAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF DI
RSIA PURI BETIK HATI
KEDUA : Panduan ini menjadi acuan bagi rumah sakit dalam
melaksanakan program komunikasi efektif
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Menimbang :
a. bahwa pimpinan rumah sakit harus memahami dinamika komunikasi
antar anggota kelompok profesional dan antara kelompok profesi, unit
struktural, antara kelompok profesional dan non profesional, antara
kelompok profesional kesehatan dengan manajemen, antara profesional
kesehatan dan keluarga serta dengan pihak luar rumah sakit.
b. bahwa pimpinan rumah sakit berperan sebagai panutan (role model)
dengan mengkomunikasikan secara efektif misi, strategi, rencana dan
informasi lain yang relevan.
c. bahwa pimpinan rumah sakit harus memberi perhatian terhadap akurasi
dan ketepatan waktu informasi di rumah sakit, perlu dikembangkan
prosedur secara kolaboratif yang ditetapkan dengan kebijakan melalui
keputusan Direktur Rumah Sakit
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b,
dan c, perlu menetapkan Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang
Pemberlakuan Komunikasi Efektif.
Mengingat :
1. Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia 5063).
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
KESATU : KEPUTUSAN DIREKTUR RSIA PURI BETIK HATI
TENTANG PEMBERLAKUAN KOMUNIKASI
EFEKTIF DI RSIA PURI BETIK HATI
KEDUA : Panduan ini menjadi acuan bagi rumah sakit dalam
melaksanakan program komunikasi efektif
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.