Anda di halaman 1dari 6

SEKOLAH STAF DAN PIMPINAN PERTAMA POLRI

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SESPIMMA

LAPORAN PELATIHAN PERAWAT


BASIC TRAUMA CARDIAC LIFE SUPPORT (BTCLS)
AMBULANS GAWAT DARURAT DINAS KESEHATAN PROVINSI DKI
JAKARTA
13 17 MARET 2017

DISUSUN OLEH
MUH. YUSUF DENY FAISAL, AMK

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SESPIMMA POLRI


JL. Ciputat Raya No. 40 Pondok Pinang, Kebayoran lama jakarta
selatan
Telp 021-7650384 Fax. 021-76661

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Terlebih dahulu kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena kita
masih diberi kesehatan untuk melaksanakan salah satu kewajiban yaitu mengembangkan diri
dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui pelatihan. Kegiatan
kemampuan karyawan Rumah Sakit Bhayangkara Sespimma Polri, sejalan dengan visi dan
misi. yaitu untuk mendorong peningkatan mutu dan pelayanan RS Bhayangkara Sespimma
Polri khususnya pengembangan ilmu pengetahuan serta keterampilan.
Salah satu bentuk pengembangan diri adalah dengan mengikuti pelatihan Penanganan
Penderita Gawat Darurat serta Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS). Pelatihan ini
sangat diperlukan bagi karyawan untuk meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan Rumah
Sakit Bhayangkara Sespimma Polri.
Penderita gawat darurat adalah penderita yang oleh suatu penyebab, baik itu penyakit,
tindakan atau kecelakaan, bila tidak ditangani dengan segera akan mendatangkan kecacatan,
kehilangan anggota tubuh atau bahkan kematian. Triage dan Evakuasi menentukan pasien
mana yang harus didahulukan serta siap akan dikirim. Dalam kegawatdaruratan ada istilah :
Time saving is Live Saving, yaitu prinsip dasar penanganan gawat darurat ketepatan waktu
akan menentukan penyelamatan hidup penderita. Semakin cepat pasien mendapat
pertolongan semakin besar kemungkinan berhasil diselamatakan (Golden Hours).

2. Tujuan Pelatihan
Tujuan utama pelatihan ini adalah meningkatkan motivasi dan kemampuan peserta
untuk dapat melakukan assement terhadap pasien dalam kondisi kegawatdaruratan yang
berkualitas. Institusi pelayanan dan pendidikan perlu memiliki tenaga kesehatan serta
pendidik yang handal dalam melakukan pertolongan kegawat daruratan. Penanganan yang
bersifat gawat darurat memiliki ciri khas yang berbeda dengan pelayanan kesehatan lainnya.
Dalam penanganan ini selain diperlukan pengetahuan dan keterampilan yang harus
diaplikasikan dengan cepat, tepat dan cermat juga dibutuhkan sistem dan pola kerja tim.
Untuk itu maka pelatihan kegawatdaruratan bagi setiap tenaga kesehatan baik di pelayanan
dan di bidang pendidikan sangat diperlukan.
Adapun tujuan kegiatan pelatihan ini adalah agar para peserta pelatihan dapat:

a. Mempraktekan sesuai dengan prinsip penanganan dan penilaian penderita (primary dan
secondary survey).
b. Menentukan managemen penanganan kasus trauma berdasarkan prioritas.
c. Memulai dengan managemen primary dan secondary survey yang mengacu kepada
golden hour dalam penangan kasus gawat darurat.
d. Dapat mempraktekan pengkajian fisik pada pasien multiple trauma sesuai dengan konsep
yang diajarkan.

3. Metode Pelatihan
a. Ujian Pre test,
b. Ceramah
c. Diskusi
d. Praktek
e. Tutorial kelompok dan individu
f. Post test, Test Final : Teori dan Praktek

4. Peserta
Peserta pelatihan berjumlah 25 orang yaitu terdiri dari karyawan rumah sakit (perawat)
dan staf pendidik. Peserta terlebih dahulu mendaftarkan diri serta membayar untuk dana
pelatihan.

5. Materi Inti
a. Airways & Breathing
b. Sirkulasi
c. Trauma thorax & Abdomen
d. Trauma Kapitis
e. Innitial Assesment
f. Shock
g. Biomekanik Trauma
h. Ekstrikasi, Stabilisasi dan Transportasi
i. Trauma Thermal
j. Trauma Muskuloskeletal
k. EKG dan Aritmia
l. Syndrom Koroner Akut
m. Triage
BAB II
MATERI INTI

Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT) adalah suatu sistem


pelayanan gawat darurat yang terdiri dari unsur pelayanan Pra Rumah sakit,
pelayanan di Rumah Sakit dan pelayanan antar Rumah Sakit. Pelayanan
berpedoman pada respon cepat yang menekankan pada prinsip time saving is
life and limb saving, yang melibatkan pelayanan oleh masyarakat awam umum,
awam khusus, petugas medis, pelayanan ambulan gawat darurat dan sistem
komunikasi (depkes : 2009).
Dalam keadaan bencana maupun sehari-hari, terdiri dari tiga subsistem yaitu pra
rumah sakit, rumah sakit dan antar rumah sakit.
1. SPGDT Pra Rumah Sakit
Kejadian kasus kegawatdaruratan sehari-hari paling sering ditemukan, yang
perlu dilakukan adalah :
a. Pembinaan masyarakat melalui pelatihan peningkatan kemampuan.
b. Pembentukan elemen-elemen organisasi yang pengorganisasiannya
dibawah pemda, seperti pembentukan Public Safety Center (PSC),
poskesdes atau organisasi lain yang didirikan oleh masyarakat (Lembaga
Swadaya Masyarakat).
c. Pembentukan unit khusus pra rumah sakit yang pengorganisasiannya
berada dijajaran kesehatan dalam hal ini pemerintahan telah membentuk
Bigade Siaga Bencana (BSB)
d. Pelayanan ambulans pada taahap ini menjadi hal yang dangat penting
sehingga harus ada standarisasi ambulans dalam menangani keadaan
gawat darurat.
e. Membangun jejaring kerja dan sistem komunikasi.
pada fase acute respone terhadap bencana maka yang dilakukan adalah :

a. Acute emergency response.


Melaksanakan tindakan rescue, triage, resusitasi, stabilisasi, diagnosis
dan terapi definitif.
b. Emergency relief
Menyediakan makan, minum, tenda, jamban dan sarana lainnya untuk
korban yang sehat.
c. Emergency rehabilitation.
Perbaikan infrastruktur ; jalan, jembatan, listrik, telepon, air bersih dan
srana dasar lainnya untuk kelancaran pertolongan.
2. SPGDT Intra Rumah Sakit
Penanganan kegawatdaruratan didalam rumah sakit yang harus dilakukan
adalah :
a. Peningkatan sarana prasarana, BSB, UGD, HCU, ICU dan sarana
penunjang lainnya.
b. Untuk meningkatkan kemampuan para pimpinan rumah sakit dalam
manajemen penanggulangan gawat darurat dan bencana, diharapkan
semua pimpinan rumah sakit dapat membuaat dokumen perencanaan
dalam penanggulangan bencana yang biasa disebut Hospital Disaster
Plan (hosdip) baik bencana di dalam rumah sakit (internal disaster)
maupun bencana di luar rumah sakit (external disaster).
c. Sitem transport pasien di dalam rumah sakit
3. SPGDT Antar Rumah Sakit

Anda mungkin juga menyukai