Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH
MUH. YUSUF DENY FAISAL, AMK
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Terlebih dahulu kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena kita
masih diberi kesehatan untuk melaksanakan salah satu kewajiban yaitu mengembangkan diri
dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan melalui pelatihan. Kegiatan
kemampuan karyawan Rumah Sakit Bhayangkara Sespimma Polri, sejalan dengan visi dan
misi. yaitu untuk mendorong peningkatan mutu dan pelayanan RS Bhayangkara Sespimma
Polri khususnya pengembangan ilmu pengetahuan serta keterampilan.
Salah satu bentuk pengembangan diri adalah dengan mengikuti pelatihan Penanganan
Penderita Gawat Darurat serta Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS). Pelatihan ini
sangat diperlukan bagi karyawan untuk meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan Rumah
Sakit Bhayangkara Sespimma Polri.
Penderita gawat darurat adalah penderita yang oleh suatu penyebab, baik itu penyakit,
tindakan atau kecelakaan, bila tidak ditangani dengan segera akan mendatangkan kecacatan,
kehilangan anggota tubuh atau bahkan kematian. Triage dan Evakuasi menentukan pasien
mana yang harus didahulukan serta siap akan dikirim. Dalam kegawatdaruratan ada istilah :
Time saving is Live Saving, yaitu prinsip dasar penanganan gawat darurat ketepatan waktu
akan menentukan penyelamatan hidup penderita. Semakin cepat pasien mendapat
pertolongan semakin besar kemungkinan berhasil diselamatakan (Golden Hours).
2. Tujuan Pelatihan
Tujuan utama pelatihan ini adalah meningkatkan motivasi dan kemampuan peserta
untuk dapat melakukan assement terhadap pasien dalam kondisi kegawatdaruratan yang
berkualitas. Institusi pelayanan dan pendidikan perlu memiliki tenaga kesehatan serta
pendidik yang handal dalam melakukan pertolongan kegawat daruratan. Penanganan yang
bersifat gawat darurat memiliki ciri khas yang berbeda dengan pelayanan kesehatan lainnya.
Dalam penanganan ini selain diperlukan pengetahuan dan keterampilan yang harus
diaplikasikan dengan cepat, tepat dan cermat juga dibutuhkan sistem dan pola kerja tim.
Untuk itu maka pelatihan kegawatdaruratan bagi setiap tenaga kesehatan baik di pelayanan
dan di bidang pendidikan sangat diperlukan.
Adapun tujuan kegiatan pelatihan ini adalah agar para peserta pelatihan dapat:
a. Mempraktekan sesuai dengan prinsip penanganan dan penilaian penderita (primary dan
secondary survey).
b. Menentukan managemen penanganan kasus trauma berdasarkan prioritas.
c. Memulai dengan managemen primary dan secondary survey yang mengacu kepada
golden hour dalam penangan kasus gawat darurat.
d. Dapat mempraktekan pengkajian fisik pada pasien multiple trauma sesuai dengan konsep
yang diajarkan.
3. Metode Pelatihan
a. Ujian Pre test,
b. Ceramah
c. Diskusi
d. Praktek
e. Tutorial kelompok dan individu
f. Post test, Test Final : Teori dan Praktek
4. Peserta
Peserta pelatihan berjumlah 25 orang yaitu terdiri dari karyawan rumah sakit (perawat)
dan staf pendidik. Peserta terlebih dahulu mendaftarkan diri serta membayar untuk dana
pelatihan.
5. Materi Inti
a. Airways & Breathing
b. Sirkulasi
c. Trauma thorax & Abdomen
d. Trauma Kapitis
e. Innitial Assesment
f. Shock
g. Biomekanik Trauma
h. Ekstrikasi, Stabilisasi dan Transportasi
i. Trauma Thermal
j. Trauma Muskuloskeletal
k. EKG dan Aritmia
l. Syndrom Koroner Akut
m. Triage
BAB II
MATERI INTI