Anda di halaman 1dari 23

HEPATITIS

Cempaka Kuning - 11613028


Outline

Overview Diagnosis
Epidemiologi Penanggulangan Infeksi
Siklus Hidup Kesimpulan
Patogenisitas
Overview
Hepatitis berarti inflamasi liver (hati).

Hati merupakan organ vital yang memiliki fungsi untuk menetralkan racun,
mengatur sirkulasi hormon, mengatur komposisi darah, membentuk empedu,
dll. Ketika terjadi kerusakan hati, maka fungsinya akan menurun. Konsumsi
alkohol, toksin, obat-obatan, dan beberapa kondisi medis dapat
menyebabkan hepatitis. Namun, hepatitis seringkali diakibatkan oleh infeksi
virus.

Virus yang dapat menyebabkan hepatitis: HAV, HBV, HCV, HDV, HEV
Koda-Kimble, 2013
Epidemiologi

WHO, 2015
Epidemiologi

WHO, 2015
Hepatitis B Virus

Medscape, 2016
Siklus Hidup HBV

Sumber: researchgate.net
Penyebaran virus melalui:

Hubungan seksual

Penggunaan jarum bersama

Transmisi Poor infection control

Perinatal (ibu ke anak)


Penularan HBV terutama
Horizontal transmission
terjadi secara perkutan.
Transmisi hepatitis B virus HBV tidak menyebar melalui ASI, alat
dapat melalui darah, semen, makan, berpelukan, berciuman, batuk,
sekret vagina, atau cairan bersin, atau makanan/minuman yang
terkontaminasi.
tubuh lain.
Patogenisitas
Kebanyakan penderita Hepatitis B tidak menunjukkan gejala, bahkan tidak
mengetahui bahwa mereka terinfeksi. Namun, infeksi HBV dapat ditunjukkan
dengan gejala:
Demam Feses berwarna abu-abu, urin
berwarna gelap
Kelelahan
Nyeri sendi
Kehilangan nafsu makan
Warna kuning pada kulit dan
Gangguan pencernaan mata (jaundice)
Mual dan muntah
Patogenisitas
Infeksi akut: infeksi kurang dari 3 bulan, self-
limitting

Infeksi kronis: infeksi lebih dari 6 bulan, dapat


menyebabkan kerusakan lain, yaitu:

Sirosis hati: terdapat nodul-nodul di hati,


terjadi akibat sel-sel hati yang berusaha
melakukan regenerasi saat terjadi inflamasi

Karsinoma hepatoselular: terjadi satelah


inflamasi yang lama, terkadang tidak disertai
sirosis pada pasien
Diagnosis
HBsAg terdeteksi 2-10 minggu setelah paparan, tidak terdeteksi setelah
4-6 bulan paparan > 6 bulan: infeksi kronis

HBeAg menandakan HBV aktif bereplikasi


Assessment of the Severity of Liver Disease
Enzim hati (tidak menentukan stage penyakit):

Umumnya kadar ALT > AST, namun pada hepatitis B yang mengarah
pada sirosis, kadar AST > ALT

Albumin, bilirubin, jumlah platelet, prothrombin time

Biopsi hati: menentukan derajat inflamasi dan fibrosis


Rekomendasi CDC
Penanggulangan Infeksi
Vaksin
Efikasi vaksin dipengaruhi oleh:

Usia efikasi menurun seiring


pertambahan usia

Fungsi sistem imun efikasi


menurun pada pasien dengan
HIV, hemodialisis, kemoterapi
Terapi Farmakologi
Antihepadnaviral
Lamivudine
Adefovir
Entecavir
Talbivudine
Tenofovir

Interferon Alfa
Terapi Farmakologi
Kesimpulan
Hepatitis bisa disebabkan oleh berbagai macam virus, yaitu HAV, HBV, HCV,
HDV, dan HEV. HBV dapat menyebabkan infeksi kronis.

Penularan HBV terjadi secara perkutan, melalui cairan tubuh (darah, saliva,
sperma, secret vagina), secara perinatal, penggunaan obat secara injeksi,
atau melalui hubungan seksual.

Infeksi HBV dapat terjadi secara akut atau kronis. Keparahan infeksi dapat
menyebabkan sirosis hati dan karsinoma hepatoselular.

Penanggulangan hepatitis B dapat dilakukan dengan cara mengurangi


risiko transmisi, vaksinasi, dan terapi farmakologi.
Daftar Pustaka
Koda-Kimble & Young. 2013. Applied Therapeutic: The Clinical Use of Drugs Tenth
Edition. USA: Lippincott Williams & Wilkins. (halaman 1791-1814)

World Health Organization. 2015. Guidelines For The Prevention, Care And
Treatment Of Persons With Chronic Hepatitis B Infection. Switzerland: WHO
Document Production Services. (halaman 11- 15)

http://emedicine.medscape.com/article/177632-overview (diakses 18 Maret


2017 pukul 13.00 WIB)

https://www.researchgate.net/topic/Hepatitis-B (diakses 18 Maret 2017 pukul


14.00 WIB)

Anda mungkin juga menyukai