Definisi
Interaksi obat (drug interactions) dapat diartikan sebagai perubahan efek suatu
obat yang terjadi akibat kehadiran obat lain termasuk makanan dan minuman. Perubahan
yang terjadi dapat berupa peningkatan respons atau penurunan respons suatu obat. Di
samping interaksi kita juga mengenal istilah inkompatibilitas obat yang berarti suatu
perubahan tampilan dan efek obat yang terjadi akibat interaksi obat di luar tubuh
(sebelum obat diberikan). Pencampuran obat yang demikian menyebabkan terjadinya
interaksi langsung secara fisik dan kimiawi yang hasilnya dapat berakibat inaktivasi obat.
Contohnya gentamisin mengalami inaktivasi bila dicampur karbenisillin, amfoterisin B
akan mengendap dalam larutan garam fisiologis atau ringer, dan penicillin G akan
mengalami inaktivasi bila dicampur dengan vitamin C.
Interaksi obat dapat berupa interaksi farmakokinetik di mana salah satu obat
mempengaruhi absorbsi,distribusi, metabolisme atau ekskresi obat kedua sehingga kadar
plasma obat kedua meningkat atau menurun.Interaksi ini tidak dapat diekstrapolasikan ke
obat lain yang segolongan dengan obat yang berinteraksi, sekalipun struktur kimianya
mirip, karena antar obat segolongan terdapat variasi sifat-sifat fisikokimia yang
menyebabkan variasi sifat-sifat farmakokinetiknya.
Interaksi farmakodinamik adalah interaksi antara obat yang bekerja pada sistem
reseptor, tempat kerja atau sistem fisiologik yang sama sehingga terjadi efek yang aditif,
sinergistik atau antagonistik. Efek yang aditif maksudnya efek dua obat yang diberikan
secara bersamaan sama dengan jumlah respons pada obat-obat tersebut bila diberikan
dalam dosis terpisah. Efek sinergistik diartikan sebagai efek dua obat yang diberikan
bersama-sama akan menghasilakn respons yang lebih besar dibandingkan bila kedua obat
tersebut diberikan secara terpisah. Sedangkan efek antagonistic adalah efek dua obat yang
diberikan secara bersama-sama pada satu waktu lebih kecil dibandingkan dengan
pemberian kedua sediaan tersebut bila diberikan secara terpisah. Selain efek aditif,
sinegistik dan antagonistik juga dikenal efek potensiasi yang diartikan sebagai
kemampuan suatu obat untuk meningkatkan fungsi obat yang lain. Interaksi
farmakodinamik seringkali dapat diekstrapolasikan ke obat lain yang segolongan dengan
obat yang berinteraksi dan interaksi ini dapat diramalkan.
Interaksi farmakokinetik
Interaksi Reseptor
Beberapa interaksi obat dapat diprediksi berdasarkan efek farmakologi yang sudah
diketahui. Seperti obat-obat penghambat -adrenergik yang melawan efek dari 2 agonis
seperti salbutamol yang bias menggangu terapi pasien asma. Contoh lain obat anti
Parkinson levodopa yang dihambat oleh obat-obat penghambat dopamine seperti
Haloperidol dan Metoclopramide. Dengan memahami mekanisme kerja obat kita dapat
memprediksi dan menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.
Kesimpulan
Interaksi antar obat dapat berakibat menguntungkan atau merugikan. Dalam
praktek sehari-hari kita perlu mengetahui farmakokinetik dan farmakodinamik masing-
masing obat, sehingga interaksi obat yang merugikan dapat dihindari sementara efek
yang menguntungkan dapat dimaksimalkan untuk kepentingan pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Harkness Richard, diterjemahkan oleh Goeswin Agoes dan Mathilda B.Widianto. 1989.
Interaksi obat. Penerbit ITB. Bandung