PENDAHULUAN
2 Perumusan Masalah
Dalam laporan ini, penyusun merumuskan beberapa masalah
berkaitan dengan percobaan yang kami lakukan, yakni :
Bagaimana blok diagram rangkaian digital tersebut?
Bagaimana analisa masing-masing komponen utama yang
dibutuhkan?
Bagaimana cara kerja tiap komponennya?
Bagaimana cara kerja alat digital tersebut dan skema rangkaian
terpasangnya?
Komponen-komponen apa sajakah yang diperlukan untuk
pembuatan alat digital ini?
1
ITMRCOUNDESPLAY
2.1. Blok Diagram
2
tingkat keadaan tegangan keluarannya maka keadaan tersebut disebut
sebagai keadaan unstable atau kondisi transisi.
Ada 3 jenis sirkuit multivibrator, yaitu bistabil,astabil dan monostabil.
Berikut penjelasan dari masing- masing jenissirkuit multivibrator:
Multivibrator bistabil (flip-flop)
Rangkaian multivibrator bistabil memiliki ciri-ciri, bahwa rangkaian ini
tetap beradapada tingkatan (level) keluaran yang diberikan apabila tidak
dikenakan sinyal(trigger) dari luar. Penerapan sinyal dari luar akan
menyebabkan perubahankeadaan, dan tingkat keluaran ini akan tetap
sampai ada sinyal dari luar berikutnya.Jadi rangkaian bistabil memerlukan
dua sinyal sebelum kembali kekeadaan awal.
Multivibratorastabil(free running)
Multivibratorastabil (free running) adalah multivibrator yang memiliki dua
keadaan kuasistabil( bukankeadaanstabil), dankondisi rangkaian berosilasi
diantaranya. Dalam hal ini tidakdiperlukan sinyal trigger luar untuk
menghasilkan perubahan keadaan.
Karenasifatosilasidiantaraduakeadaanini,
rangkaianastabildigunakanuntukmenghasilkangelombangsegiempat.
3
Gambar 3.Rangkaian multivibrator monostabil
Counter (Pencacah)
Pencacah merupakan suatu rangkaian logika yang berfungsi untuk
mencacah jumlah pulsa pada bagian input dan keluaran berupa digit biner,
dengan saluran tersendiri untuk setiap pangka tdua 2 0, 21, 22 dan
seterusnya.Pencacah terdiri dari flip-flop yang diserikan dimana keadaan
arus keluaranya ditahan sampai ada clock. Pencacah dapat dibagi menjadi
dua tipe, yaitu : Synchronous dan Asynchonous, dimana keduanya
dibedakan dengan bagaimana cara diclock.
Pencacah Asynchonous di disain dengan menggunakan flip-flop pada
keadaan toggle. Flip-flop JK atau D dapat dibuat kedalam keadaan toglle.
Flip-flop JK dapat dibuat dalam keadaan toglle dengan menghubungkan
kedua input J dan K pada logika 1(high). Sedangkan untuk flip-flop tipe D,
dapat dibuat dalam keadaan toglle dengan menghubungkan keluaran Q
kembali ke input. Pencacah asynchronous bekerja dengan mengkaskade
seri flip-flop dalam keadaan toggle secara bersamaan. Keluaran tiap-tiap
flip-flop digunakan sebagai clock untuk flip-flop berikutnya secara
berurutan.Hal ini menyebabkan flip-flop berubah secara asynchonous,
seperti gelombang.
Pencacah asynchronous lebih dikenal sebagai pencacah ripple. Karena
cara penghubungan setiap flip-flop seperti diatas, sehingga setiap
frekuensi flip-flop berikutnya dibagi dua. Hal ini ditunjukkan pada contoh
pencacah ripple pada gambar 5.
4
Gambar 5. Pencacah biner ripple empat keluaran
5
Gambar 7.Tabel kebenaran Ripple counter 4-bit
a b c
Gambar 8. (a) IC 7490, (b) Tabel BCD Count Sequence, (c) Tabel Kebenaran IC 7490
Decoder
Decoder adalah suatu rangkaian logika kombinasional yang mampu
mengubah masukan kodebiner n-bit ke m-saluran keluaran sedemikian
rupa sehingga setiap saluran keluaran hanya satu yang akan aktif dari
beberapa kemungkinan kombinasi masukan. Gambar 9.a memperlihatkan
diagram dari decoder dengan masukan n = 2 dan keluaran m = 4
(decoder 2 ke 4). Setiap n masukan dapat berisi logika 1 atau 0,ada 2N
kemungkinan kombinasi dari masukan atau kode-kode. Untuk setiap
kombinasi masukan ini hanya satu dari m keluaran yang akan aktif
6
(berlogika 1), sedangkan keluaran yang lain adalah berlogika 0. Beberapa
decoder d disain untuk menghasilkan keluaran low pada keadaan aktif,
dimana hanya keluaran low yang dipilih akan aktif sementara keluaran
yang lain adalah berlogika 1. Dari keadaaan aktif keluaranya, decoder
dapat dibedakan atas non inverted output dan inverted output. Atau
biasa disebut juga suatu peubah dari sandi BCD 8421 ke decimal.
a.
b.
Gambar 9. (a) Diagram dekoder 2 ke 4, (b) Tabel kebenaran decoder 2 ke 4
a.
7
b.
Gambar 10. (a) IC Decoder 7447, (b) Tabel kebenaran IC Decoder7447
Display
Display (peraga) digunakanuntukmenampilkan hasildari proses
perubahansandi BCD 8421 ke desimal. Ada beberapamacam display yang
digunakan, antaralain :
DotMatrik
LCD
Seven Segment CA
Seven segment terdiridarisusunandelapanbuah LED. Seven segment
biasanyadigunakanuntukmenampilkanangkapada jam digital,digital
multimeter, danperalatanelektroniklainnya yang menampilkanangka.
8
Seven segment ada 2 tipeyaitu seven segment common anoda dan seven segment
common cathoda.Perbedaan common anoda dan common cathode terletak pada kaki
commonnya, Untuk common anoda kaki commonnyaberupaanodadaridelapan LED,
sedangkan common cathoda kaki commonnyaberupakatodadaridelapan LED.
Common Cathode
dan Common
Anode
9
Gambar 13. Rangkaian Decoder to Seven segment
ANGKA YANG
INPUT
DITAMPILKAN
D C B A
0 0 0 0 0
0 0 0 1 1
0 0 1 0 2
0 0 1 1 3
0 1 0 0 4
0 1 0 1 5
0 1 1 0 6
0 1 1 1 7
1 0 0 0 8
1 0 0 1 9
10
Gambar 15. Diagram blok display Seven segment common anode
Dimana cara kerja pada seven segment tersebut terlihat pada gambar
diagram blok display seven segment diatas, yaitu jika kita ingin
menyalakan angka 0 maka yang aktif pada seven segment tersebut
adalah a, b, c, d, e dan f. Setelah itu jika ingin menyalakan angka1 maka
yang aktif pada seven segment tersebut adalah badan c. Setelah itu jika
ingin menyalakan angka 2 maka yang aktif adalah a ,b, d, e, dan g.
Setelah itu jika ingin menyalakan angka 3 maka yang aktif adalah a, b, c, d
dan g. Setelah itu jika ingin menyalakan angka 4 maka yang aktif adalah
b, c, f dan g. Setelah itu jika ingin mengaktifkan angka 5 maka yang aktif
adalah a, c, d, f dan g. Dan begitu seterusnya sampai mengaktifkan angka
9. Seperti itulah contoh bagaimana seven segment bekerja dan jika kita
ingin menyalakan angka itu juga hanya beberapa saja seven segment
tersebut yang akan aktif.
Dalam rangkaian alat digital, kami menggunakan Seven segment
dengan tipe Common Anoda sebagai display (peraga), rangkaian ini terdiri
dari 8 buah susunan LED Seven segment, 7 buah resistor pembatas arus
yang menghubungkan pin output BCD (decoder)-to-Seven segment
dengan LED pada Seven segment.Seven-segment ini menggunakan LED
common anoda, yaitu seluruh anoda terhubung menjadi satu dan masing-
masing katodanya dihubungkan dengan resistor yang berada di antara
LED dan IC BCD (decoder)-to-Seven segment. Seluruh emitor (pin
transistor dihubungkan ke VCC, sedangkan masing-masing kolektornya
dihubungkan pada masing-masing digit seperti tampak pada gambar 15.
11
BAB III
PEMBAHASAN
Rangkaian alat digital yang kami buat mempunyai spesifikasi sebagai berikut :
Menggunakan Multivibrator jenis Monostabil dengan input tegangan 5 Volt (sumber
tegangan dari rangkaian power supply tugas 1).
Terdiri dari 5 buah pulsa dengan selang waktu (T) yang berurutan (dari selang waktu
cepat sampai lambat).
Untuk dapat membentuk sinyal multivibrator, maka diperlukan resistor dan
kapasitor eksternal, yaitu dengan memanfaatkan waktu pengisian dan pengosongan
kapasitor, dimana nilai kapasitor resistor dan kapasitor eksternal tersebut akan
berpengaruh pada periode sinyal yang dihasilkan.
Rangkaian PCB yang terdiri dari 5 buah resistor dan rotary switch
dirangkai terpisah dari breadboard karena kurangnya area pada rangkaian
breadboard. Rangkaian PCB dihubungkandengan rangkaian Multivibrator
pada breadboard sesuai gambar berikut ini :
12
Gambar 16. Rangkaian resistor to multivibrator
Multivibrator yang digunakan adalah IC 555, yang terdiri dari 8 pin. Pin
1 merupakan ground dihubungkan ke ground dari power supply. Pin 2, 6
dan 7 dihubungkan parallel dengan rangkaian seri dari kapasitor dan
rotary switch, rangkaian seri ini menggunakan kapasitor 10 Fmenuju
ground. Pin 4 merupakan masukan reset (high) yang dihubungkan dengan
sumber tegangan positif. Pin 8 merupakan sumber tegangan positif
dihubungkan dengan + 5 volt dari power supply. Pin 5 merupakan control
voltage yang dihubungkan dengan kapasitor 10F menuju ground. Pin 3
merupakan output multivibrator yang akan dihubungkan dengan
komponen Counter. Jadi dalam hal ini output multivibrator berfungsi
sebagai pemicu (trigger) yang memberikan masukan pada komponen
Counter untuk menghasilkan suatu tegangan rendah (logika 0) atau tinggi
(logika 1).
Untuk menguji baik-tidaknya kinerja multivibrator, dalam rangkaian ini
kami juga menghubungkan output multivibrator dengan LED berwarna
hijau yang diserikan dengan sebuah resistor 220 ohm. Resistor ini
berfungsi untuk membatasi arus yang masuk ke LED agar LED tidak rusak.
Output dari multivibrator (IC 555) lalu dihubungkan dengan komponen
counter yang selanjutnya dihubungkan ke komponen decoder, seperti
yang terlihat pada gambar dibawah ini :
13
Gambar 17. Rangkaian counter to decoder
15
Gambar 18. Rangkaian decoder to display Seven segment
17
3.2. DAFTAR KOMPONEN
18
9 Resistor 100 k 1 buah
10 Resistor 220 1 buah
11 Trimpot 100 k 1 buah
12 Saklar 1 buah
13 Socket batere - 1 buah
14 PCB board - 1 buah
15 Kabel Tunggal 1 meter
16 Batere 9 Volt 1 buah
ANALISA ALAT
Resistor berfungsi sebagai penghambat arus listrik.
Trimpot berfungsi sebagai pengatur hambatan arus yang mengalir menuju display.
Tombol Reset berfungsi sebagai pengulang atau pengembalian angka yang tertera pada
Tombol Up& Down berfungsi sebagai pemulai dan penghenti kerja pada display.
Kabel berfungsi sebagai penghubung dari satu komponen ke komponen lainnya dan
ANALISA PERCOBAAN
Kalo saya ini, awal sumber listrik berasal dari batere 9 volt di regulasi
dengan IC LM7805 sehingga keluaran menjadi 5 volt, lalu dengan IC Timer
yg menggunakan 47 F dan R 1k dan 100k Trimpod sehingga pulsa yg
keluar dr IC 55 dapat diatur, kaki 3 yg keluar dari IC 55 dihub dgn led
(kuning) indicator menggunakan R 1k lalu pulsa dari IC 55 menuju ke IC
counter 7490 yang berfungsi sebagai gerbang logika fungsi 8421 yang
akan diterjemahkan oleh IC decoder 7447 keluaran dari IC counter
dihubungkan dengan LED sehingga fungsi dari 8421 dapat terlihat pada
indicator LED yg telah dilengkapi dengan R 1k terdapat 4 buah LED warna
merah yg menunjukan fungsi yg menunjukan fungsi 8421 pd display seven
segment, IC decoder ialah IC yg menerjemahkan fungsi dari IC counter
menuju seven segment, keluaran kaki dari IC decoder menuju seven
segment yg berbasis anoda yaitu kutub positif berada pada kaki tengah
atau com pada seven segment sedangkan sisa kaki lainnya merupakan
keluaran dari IC counter atau penerjemah 7447,
Lalu seven segment menampilkan angka dari 0 sampai 9 yg
merupakan dari IC counter pada kaki 5 sehingga yg ditampilkan pada
display hanya angka yg bertambah ke atas tidak berlaku sebaliknya, lalu R
220 ohm dipasang pada kaki ohm seven segment, saklar digunakan
sebagai pemutus perintah dari IC timer ke IC decoder sehingga apabila
saklar tidak dinyalakan hanya akanada display 0 pada seven segment,
inilah rangkaian sederhana penerjemah dari IC timer ke seven segment
dengan menggunakan counter up.
20
Alat yang telah dibuat mendapatkan hasil yang tidak sempurna
dikarenakan hasil yang tertera di seven segment hanya angka 0,
seharusnya seven segment berhasil menunjukkan semua angka 0-9 dan
kembali 9-0.Hal ini disebabkan oleh salahnya rangkaian sehingga
menyebabkan adanya komponen dari alat yang dibuat tidak berfungsi
dengan baik, salah satunya yaitu dikomponen IC nya. Karena akibat
rangkaiannya tidak benar IC nya, IC 555, IC 7447 dan IC 74190 tidak
sinkron satu dengan yang lainya sehingga hasil akhirnya atau out put
yang diinginkan salah. Yang kedua yang mnyebabkan alat tidak jalan
adalah hasil dari soldernya yang jelek sehingga mengganggu kerja dari
pin-pin icnya .yang ketiga yang menyebabbkan alatnya tidak jalan adalah
kondisi komponen dari alat yang dipasang sudah dalam keadaan rusak
tidak berfungsi.
Yang menyebabkan alat ini tidak jalan karena icc 555 sebagai
multipibrator yang brfungsi untuk mengirim sinyal ke ic 7447 dan 74192
terganggu. 74192 dan 7447 tidak bisa mengirim sinyal ke seven
segmennya karena icc utamanya yaitu ic 555 tidak berfungsi dengan baik.
Hal ini menyebabkan icc 74192 dan 7447 tidak bisa mengirim sinyal ke
seven segmennya dengan baik sehingga aoutpun yang dikeluarka darfi
display segmennya hanya 00. kurang rapih dalam mensolder, IC yang
bermasalah ( IC 7447,74192,555 ) tidak terhubung / sinkron.
KESIMPULAN
KesimpulanCounter up -> menghitung secara mundur, dan counter
down ->menghitung secara maju. Dari 0-9 dan sebaliknya. Counter up
berfungsi untuk penghitung secara maju dengan cara pulsa dariclock
menjadi input untuk FF yang pertama dan akan menyebabkan perubahan
pada kondisi output untuk saat yang dikehendaki
LAMPIRAN
21
22