Anda di halaman 1dari 65

Bab 4

Analisis dan Pembahasan

4.1 Profil Perusahaan

Sumber: www.facebook.com/MokkaIDCoffeeCabana
Mokka Coffee Cabana merupakan salah satu caf yang berlokasi di mall, yang
mencoba untuk mengikuti perubahan gaya hidup masyarakat yaitu kebutuhan akan
kopi dan juga hangout bersama rekan-rekannya. Dilatar belakangi oleh fenomena
perubahan gaya hidup dari berbagai kalangan Mokka Coffee Cabana hadir di Jakarta
dan beberapa kota besar lainnya dengan mengadopsi konsep coffee shop bertema
rustic yang banyak ditemui di negara Australia. Aditya Tjandra selaku pemilik dari
Mokka Coffee Cabana memiliki target untuk cafenya dapat terus menerus membuka
cabang di banyak mall agar dapat mencakup pelanggan yang lebih banyak.
Dan tidak lupa agar dapat memberikan kepuasan pelanggan yang maksimal,
Mokka Coffee Cabana tidak hanya menyajikan beragam minuman kopi saja akan
tetapi memberikan beragam pilihan agar dapat dipilih sesuai dengan selera para
pelanggannya, seperti menu unggulan; thai tea dan hot chocolate, dan menu
minuman standar lainnya seperti; peach ice tea, mint ice tea, lemon ice tea, lychee ice
tea, italian soda mango, strawberry mocktail tea, peach orange, dan masih banyak
lainnya. Selain itu untuk pelanggan yang ingin lebih menikmati waktunya selagi
mengerjakan tugas atau meeting bersama rekan kerja ataupun client, dapat memesan
menu makanan ringan dan juga seperti; Cabana salad, Risol, Bruschetta, Calamari,
Black Jack, Mokka Burger, Ciabatta, Oxtail Fried Rice, Black Pepper Beef with Rice
dan masih banyak lainnya. Selain beragam makanan dan minuman yang disajikan
Mokka Coffee Cabana juga ingin terus membuat pelanggannya merasa nyaman saat
berada di caf maka dari itu di setiap caf akan memainkan musik-musik pilihan
sesuai dengan lokasi dimana caf itu berada, lalu untuk memberikan kenyamanan
lebih di setiap cabang cafepun terdapat jaringan internet (WiFi) dan juga beberapa
stopkontak yang teresebar di sekitar tempat duduk pelanggan.
Cafe Mokka Coffee Cabana dibawah naungan PT. Marche International
membuka bisnis makan dan minum dengan membuka caf pertamanya di Bintaro
XChange pada bulan Desember tahun 2013, dengan modal cita rasa makanan dan
minuman yang enak dan juga tampilan minuman yang unik, desain interior yang
menarik serta suasana yang nyaman kini Mokka Coffe Cabana sudah memiliki
banyak cabang baik di Jakarta ( Pluit Village, Lippo Mall Puri St Moritz, South
Quarter Simatupang, Bassura City, Harmoni Exchange dan One Belpark Fatmawati )
maupun di luar Jakarta seperti di kota Bekasi ( Mall Summarecon Bekasi ), kota
Tangerang (Supermall Karawaci), kota Bogor ( Metropolitan Mall Cileungsi ), kota
Manado ( Manado Town Square ) dan juga kota Bandung ( Festival Citylink ).

4.1.2 Restoran Mokka Coffee Cabana


Sejak pertama kali membuka caf pertamanya tahun 2013, hingga saat ini tahun
2017, Mokka Coffee Cabana telah memiliki 11 cabang caf. Berikut daftar caf
Mokka Coffee Cabana yang tersebar di kota Jakarta dan beberapa kota besar lainnya
dari tahun 2013 sampai 2017:
Jakarta
1. Mokka Coffee Cabana di Pluit Village
Pluit Village, lantai 1
Jl. Pluit Indah Raya
Penjaringan, Jakarta Utara

0.1 Gambar Mokka Coffee Cabana di Pluit Village


Sumber: www.zomato.com
2. Mokka Coffee Cabana di Lippo Mall Puri St Moritz
Lippo Mall Puri, lantai G
Jl. Puri Indah Raya Blok U1 - CBD
Puri Indah, Jakarta Barat

0.2 Gambar Mokka Coffee Cabana di Lippo Mall Puri St Moritz


Sumber: www.zomato.com
3. Mokka Coffee Cabana di South Quarter Simatupang
South Quarter, lantai LG
Jl. RA Kartini no. 8
Lebak Bulus, Jakarta Selatan

0.3 Gambar Mokka Coffee Cabana di South Quarter Simatupang


Sumber: http://www.nahmj.com/
4. Mokka Coffee Cabana di Bassura City
Mall Bassura, lantai G
Jl. Jend. Basuki Rahmat no. 1A
Jatinegara, Jakarta Timur

0.4 Gambar Mokka Coffee Cabana di Bassura City


Sumber: https://www.instagram.com/mokka_id/
5. Mokka Coffee Cabana di One Belpark Fatmawati
One Bel Park, lantai G
Jl. RS Fatmawati no. 1
Fatmawati, Jakarta Selatan

0.5 Gambar Mokka Coffee Cabana di One Belpark Fatmawati


Sumber: https://www.instagram.com/mokka_id/

6. Mokka Coffee Cabana Harmoni Exchange


Harmoni Exchange, Lantai G
Jl. Hayam Wuruk no. 6
Jakarta Pusat
0.6 Gambar Mokka Coffee Cabana Harmoni Exchange
Sumber: https://www.instagram.com/mokka_id/

Tangerang
1. Mokka Coffee Cabana di Supermall Karawaci
Supermall Karawaci, lantai UG
Jl. Boulevard Diponegoro no. 105
Karawaci, Tangerang
0.7 Gambar Mokka Coffee Cabana di Supermall Karawaci
Sumber: www.zomato.com
Bekasi
1. Mokka Coffee Cabana di Mall Summarecon Bekasi
Mall Summarecon Bekasi, lantai G
Jl. Bulevar Ahmad Yani Marga Mulya
Bekasi Utara, Bekasi

0.8 Gambar Mokka Coffee Cabana di Mall Summarecon Bekasi


Sumber: https://www.instagram.com/mokka_id/
Bogor
1. Mokka Coffee Cabana di Metropolitan Mall Cileungsi
Metropolitan Mall Cileungsi Urban Terrace, lantai G
Jl. Taman Metro Raya
Cileungsi, Bogor

0.9 Gambar Mokka Coffee Cabana di Metropolitan Mall Cileungsi


Sumber: www.pergikuliner.com
Manado
1. Mokka Coffee Cabana di Manado Town Square
Manado Town Square 2, lantai 1
Jl. Pierre Tandean (Boulevard)
Manado, Sulawesi Utara
0.10 Gambar Mokka Coffee Cabana di Manado Town Square
Sumber: https://www.instagram.com/mokka_id/

Bandung
1. Mokka Coffee Cabana di Festival Citylink
Festival Citylink, lantai G
Jl. Peta no. 241
Bojongloa Kaler, Bandung

0.11 Gambar Mokka Coffee Cabana di Festival Citylink


Sumber: https://www.qraved.com
4.1.3 Promosi dan Acara
Mokka Coffee Cabana memiliki beragam acara dimana para pelanggan dapat
berpartisipasi dan juga aktif menawarkan promosi yang menarik bagi pelanggannya,
berikut ialah sebagian acara dan promosi yang ditawarkan oleh Mokka Coffee
Cabana:
Latte Art Show
Latte Art Show merupakan acara yang diselenggarakan di kota Bandung pada
hari Minggu tanggal 16 Oktober 2016, dimana acara ini merupakan bagian
acara dari peresmian pembukaan cabang caf pertama yang berada di kota
Bandung. Acara ini dilakukan sebagai ajang untuk mengedukasi pelanggan
tentang kopi. Acara ini dapat diikuti oleh semua pelanggan yang berminat.
Fun Battle Late Art Competition
Fun Battle Late Art Competition merupakan acara yang diadakan pada tanggal
24 September 2016 di main atrium Mall Bassura, dimana barista-barista yang
biasanya melayani pelanggan akan unjuk kebolehan dan berlomba satu
dengan yang lain. Acara ini juga menampilkan live music, mengadakan
permainan, dan juga late art 3D presentation. Acara ini terbuka untuk publik.
Drop Your Name Card and Get 10% Off
Promo ini merupakan pemberian diskon 10% untuk semua menu makanan
dan minuman kepada para pelanggan yang memberikan kartu namanya
kepada pihak Mokka Coffee Cabana di semua cabang. Promo ini dilaksanakan
pada bulan november 2016, berlaku setiap hari senin sampai kamis. Dengan
ketentuan minimal order Rp.100.000,-. Dan juga promo ini dibarengi dengan
adanya kesempatan mendapatkan voucher Rp.100.000,- bagi 3 pemenang tiap
outlet.
15% Off for Just Yogas Member
Promo ini merupakan kerja sama Mokka Coffee Cabana dengan Just Yoga.
Dimana apabila para pelanggan memiliki member Just Yoga akan
mendapatkan diskon 15% dan untuk para member yang baru bergabung
dengan Just Yoga selain mendaptkan diskon 15%mereka juga akan
mendapatkan Americano Coffee gratis.
4.2 Profil Responden Menu Kopi
Peneliti menggunakan kuesioner dalam bentuk cetak dan elektrik (e-
kuesioner), e-kuesioner dibuat dengan menggunakan bantuan dari google form.
Responden sebanyak 100 orang telah memenuhi syarat untuk berpartisipasi mengisi
kuisioner cetak dan juga elektrik. Berikut tabel yang menjelaskan profil responden
menu kopi yang telah memenuhi syarat pengolahan:

Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin
Pria
47% Wanita
53%

0.12 DIagram Jenis Kelamin Responden Menu Kopi

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017


Usia Responden

2%
21% < 20 tahun
20-40 tahun
> 40 tahun

77%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Pekerjaan Responden

pelajar
7% karyawan swasta

17% 31% pegawai negri


wiraswasta
ibu rumah tangga
15% lainnya
9% 21%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Profil Responden Menu Thai Tea


Jenis Kelamin Responden

Pria
42% Wanita

58%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Usia Responden

8% 5% < 20 tahun
20-40 tahun
> 40 tahun

87%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017


Pekerjaan Responden

pelajar
8% karyawan swasta
pegawai negri
39% wiraswasta
32%
ibu rumah tangga
lainnya

21%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas


Uji pertama yang harus dilakukan peneliti sebelum melakukan analisis jalur
ialah dengan menguji validitas dan reliabilitas. Untuk try out dilakukan percobaan
terhadap 30 responden dan hasilnya valid karena nilai untuk semua r hitung > r tabel
(0.361) untuk semua variabel yang ada. Dan nilai Cronbach Alpha diatas 0.6 sehingga
dikatakan reliabel untuk try out terhadap 30 responden (data lengkap dapat dilihat di
Lampiran).

Uji validitas dilakukan menggunakan software SPSS 23, dengan mengitung


nilai ttabel, nilai ini dihitung menggunakan rumus t = IDF.T (P, df), dimana P bernilai
0.90 yang berarti tingkat kesalahan pengujian sebesar 10%, dan df didapat dari
sebagian jumlah responden yang digunakan untuk menguji validitas data dikurangi
dua (30-2), sehingga diperoleh ttabel sebesar 1.69 Setelah nilai ttabel diperoleh,
selanjutnya ialah mencari nilai dari rtabel, nilai ini yang nantinya akan dibandingkan
dengan nilai rhitung untuk menentukan valid atau tidaknya suatu pernyataan. R tabel dapat
dihitung dengan rumus t/sqrt(df+t**2), dari penghitungan rtabel menggunakan SPSS
23, diketahui nilai rtabel ialah sebesar 0,13 Dari perhitungan yang telah dilakukan,
dapat diambil kesimpulan jika rhitung> rtabel maka pernyataan bersifat valid, berikut
adalah tabel hasil uji validitas.

Tabel 4.1. Uji Validitas Pernyataan Menu Kopi

Variable No. Corrected Item- rtabel Keterangan


Pernyataan Total Correlation

(rhitung)
1 0.338 0.13 Valid
2 0.206 0.13 Valid
Product
3 0.447 0.13 Valid
Innovation
1 0.489 0.13 Valid
2 0.475 0.13 Valid
Physical
3 0.324 0.13 Valid
Evidence 4 0.492 0.13 Valid
5 0.409 0.13 Valid
Process and 1 0.439 0.13 Valid
2 0.396 0.13 Valid
People
3 0.349 0.13 Valid

1 0.626 0.13 Valid


2 0.636 0.13 Valid
3 0.726 0.13 Valid
4 0.545 0.13 Valid
E-Word of 5 0.612 0.13 Valid
6 0.374 0.13 Valid
Mouth 7 0.484 0.13 Valid
8 0.486 0.13 Valid
1 0.487 0.13 Valid
2 0.533 0.13 Valid
3 0.398 0.13 Valid
Purchase 4 0.412 0.13 Valid
Decision 5 0.345 0.13 Valid
6 0.305 0.13 Valid
7 0.281 0.13 Valid
Sumber: Hasil Pengolah Data, 2017
Berdasarkan pada tabel diatas diketahui bahwa nilai r hitung lebih besar
daripada r tabel sehingga dikatakan Valid untuk semua variabel pada penelitian ini.
Berikut ini adalah tabel uji validitas untuk Thai Tea:

Tabel 4.2. Uji Validitas Pernyataan Menu Thai Tea


Variable No. Corrected Item- rtabel Keterangan
Pernyataan Total Correlation

(rhitung)
1 0.440 0.13 Valid
2 0.420 0.13 Valid
Product
3 0.373 0.13 Valid
Innovation
1 0.316 0.13 Valid
2 0.522 0.13 Valid
Physical
3 0.396 0.13 Valid
Evidence 4 0.467 0.13 Valid
5 0.420 0.13 Valid
Process and 1 0.426 0.13 Valid
2 0.451 0.13 Valid
People
3 0.345 0.13 Valid

1 0.291 0.13 Valid


2 0.383 0.13 Valid
3 0.336 0.13 Valid
4 0.308 0.13 Valid
E-Word of 5 0.571 0.13 Valid
6 0.565 0.13 Valid
Mouth 7 0.571 0.13 Valid
8 0.565 0.13 Valid
1 0.537 0.13 Valid
2 0.554 0.13 Valid
3 0.369 0.13 Valid
Purchase
4 0.475 0.13 Valid
Decision 5 0.381 0.13 Valid
6 0.586 0.13 Valid
7 0.240 0.13 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Berdasarkan pada tabel diatas diketahui bahwa nilai r hitung lebih besar
daripada r tabel sehingga dikatakan Valid untuk semua variabel pada penelitian ini.

Uji reliabilitas ditentukan dari nilai Cronbachs Alpha, nilai ini didapat dari uji
menggunakan software penghitungan data statistik SPSS 23, variabel yang
dinyatakan reliabel harus memiliki nilai Cronbachs Alpha lebih besar dari nilai
konstanta 0.6 (Haryadi Sarjono, 2002), berikut ialah tabel output uji reliabilitas.

Tabel 4.3. Uji Reliabilitas Menu Kopi


Variabel Cronbachs Alpha rtabel Keterangan
Product Innovation 0.609 0.6 Reliabel
Physical Evidence 0.679 0.6 Reliabel
Process and People 0.684 0.6 Reliabel
E-Word of Mouth 0.832 0.6 Reliabel
Purchase Decision 0.682 0.6 Reliabel
Sumber: Hasil Pengolah Data, 2017
Tabel 4.4. Uji Reliabilitas Menu Thai Tea
Variabel Cronbachs Alpha rtabel Keterangan
Product Innovation 0.600 0.6 Reliabel
Physical Evidence 0.669 0.6 Reliabel
Process and People 0.696 0.6 Reliabel
E-Word of Mouth 0.727 0.6 Reliabel
Purchase Decision 0.698 0.6 Reliabel
Sumber: Hasil Pengolah Data, 2017

4.4 Uji Normalitas


Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal
atau berdistribusi tidak normal, data yang berdistribusi normal termasuk dalam salah
satu syarat untuk melakukan analisis jalur. Dengan menggunakan software SPSS
Statistics 23, uji normalitas dapat digunakan dengan melakukan uji Kolmogorov-
Smirnov, apabila tingkat signifikansi (asym 2 tailed) variabel penelitian > 0.1 maka
data berdistribusi normal. Sebaliknya, apabila tingkat signifikansi (asym 2 tailed) <
0.1 maka data berdistribusi tidak normal.

4.4.1 Uji Normalitas Variable Product Innovation Menu


Kopi
Setelah melakukan uji normalitas pada variabel product innovation
menu kopi, dapat diambil kesimpulan bahwa variabel product innovation
berdistribusi normal, hal ini dikarenakan nilai signifikasi kolmogorov-sminov
> 0.1. Berikut tabel hasil uji normalitas untuk variabel product innovation:

Tabel 4.5. Uji Normalitas Menu Kopi

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Product_Innovation ,091 100 ,150 ,940 100 ,192
a. Lilliefors Significance Correction
Jika dilihat pada Gambar diatas terlihat sebaran data variabel product
innovation dapat dikatakan baik karena hasil output normal Q-Q plot membuktikan
bahwa sebaran titik titik plot berada pada garis lurus.
4.4.2 Uji Normalitas Variable Product Innovation Menu
Thai Tea
Setelah melakukan uji normalitas pada variabel product innovation
menu thai tea, dapat diambil kesimpulan bahwa variabel product innovation
berdistribusi normal, hal ini dikarenakan nilai signifikasi kolmogorov-sminov
> 0.1. Berikut tabel hasil uji normalitas untuk variabel product innovation:

Tabel 4.6. Uji Normalitas Menu Thai Tea

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Product_Innovation ,097 100 ,153 ,937 100 ,124
a. Lilliefors Significance Correction
Jika dilihat pada Gambar diatas terlihat sebaran data variabel product
innovation dapat dikatakan baik karena hasil output normal Q-Q plot
membuktikan bahwa sebaran titik titik plot berada pada garis lurus.

4.4.3 Uji Normalitas Variable Physical Evidence Menu Kopi


Setelah melakukan uji normalitas pada variabel product innovation
menu kopi, dapat diambil kesimpulan bahwa variabel product innovation
berdistribusi normal, hal ini dikarenakan nilai signifikasi kolmogorov-sminov
> 0.1. Berikut tabel hasil uji normalitas untuk variabel physical evidence:
Tabel 4.7. Uji Normalitas Menu Kopi

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Physical_Evidence ,087 100 ,164 ,950 100 ,209
a. Lilliefors Significance Correction

Jika dilihat pada Gambar diatas terlihat sebaran data variabel physical
evidence dapat dikatakan baik karena hasil output normal Q-Q plot
membuktikan bahwa sebaran titik titik plot berada pada garis lurus.
4.4.4. Uji Normalitas Variable Physical Evidence Menu Thai Tea
Setelah melakukan uji normalitas pada variabel physical evidence
menu thai tea, dapat diambil kesimpulan bahwa variabel product innovation
berdistribusi normal, hal ini dikarenakan nilai signifikasi kolmogorov-sminov
> 0.1. Berikut tabel hasil uji normalitas untuk variabel physical evidence:

Tabel 4.8. Uji Normalitas Menu Thai Tea

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Physical_Evidence ,090 100 ,180 ,924 100 ,230
a. Lilliefors Significance Correction
Jika dilihat pada Gambar diatas terlihat sebaran data variabel
physical evidence dapat dikatakan baik karena hasil output normal Q-Q plot
membuktikan bahwa sebaran titik titik plot berada pada garis lurus.

4.4.5. Uji Normalitas Variable Process and People Menu Kopi


Setelah melakukan uji normalitas pada variabel physical evidence
menu kopi, dapat diambil kesimpulan bahwa variabel physical evidence
berdistribusi normal, hal ini dikarenakan nilai signifikasi kolmogorov-sminov
> 0.1. Berikut tabel hasil uji normalitas untuk variabel process and people:

Tabel 4.9. Uji Normalitas Menu Kopi

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Process_and_People ,089 100 ,163 ,937 100 ,119
a. Lilliefors Significance Correction
Jika dilihat pada Gambar diatas terlihat sebaran data variabel process
and people dapat dikatakan baik karena hasil output normal Q-Q plot
membuktikan bahwa sebaran titik titik plot berada pada garis lurus.
4.4.6. Uji Normalitas Variable Process and People Menu Thai Tea
Setelah melakukan uji normalitas pada variabel physical evidence
menu thai tea, dapat diambil kesimpulan bahwa variabel physical evidence
berdistribusi normal, hal ini dikarenakan nilai signifikasi kolmogorov-sminov
> 0.1. Berikut tabel hasil uji normalitas untuk variabel process and people:

Tabel 4.10. Uji Normalitas Menu Thai Tea

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Process_and_People ,081 100 ,193 ,906 100 ,203
a. Lilliefors Significance Correction
Jika dilihat pada Gambar diatas terlihat sebaran data variabel process
and people dapat dikatakan baik karena hasil output normal Q-Q plot
membuktikan bahwa sebaran titik titik plot berada pada garis lurus.

4.4.7. Uji Normalitas Variable E-Word of Mouth Menu Kopi


Setelah melakukan uji normalitas pada variabel E-Word of Mouth
menu kopi, dapat diambil kesimpulan bahwa variabel product innovation
berdistribusi normal, hal ini dikarenakan nilai signifikasi kolmogorov-sminov
> 0.1. Berikut tabel hasil uji normalitas untuk variabel E-Word of Mouth:

Tabel 4.11. Uji Normalitas Menu Kopi

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Word_of_Mouth ,090 100 ,159 ,969 100 ,185
a. Lilliefors Significance Correction
Jika dilihat pada Gambar diatas terlihat sebaran data variabel E-Word
of Mouth dapat dikatakan baik karena hasil output normal Q-Q plot
membuktikan bahwa sebaran titik titik plot berada pada garis lurus.
4.4.8. Uji Normalitas Variable E-Word of Mouth Menu Thai Tea
Setelah melakukan uji normalitas pada variabel E-Word of Mouth
menu thai tea, dapat diambil kesimpulan bahwa variabel product innovation
berdistribusi normal, hal ini dikarenakan nilai signifikasi kolmogorov-sminov
> 0.1. Berikut tabel hasil uji normalitas untuk variabel E-Word of Mouth:

Tabel 4.12. Uji Normalitas Menu Thai Tea

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Word_of_Mouth ,093 100 ,176 ,966 100 ,101
a. Lilliefors Significance Correction
Jika dilihat pada Gambar diatas terlihat sebaran data variabel E-Word
of Mouth dapat dikatakan baik karena hasil output normal Q-Q plot
membuktikan bahwa sebaran titik titik plot berada pada garis lurus.

4.4.9. Uji Normalitas Variable Purchase Decision Menu Kopi


Setelah melakukan uji normalitas pada variabel -Word of Mouth menu
kopi, dapat diambil kesimpulan bahwa variabel -Word of Mouth berdistribusi
normal, hal ini dikarenakan nilai signifikasi kolmogorov-sminov > 0.1. Berikut
tabel hasil uji normalitas untuk variabel purchase decision:

Tabel 4.13. Uji Normalitas Menu Kopi

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Purchase_Decision ,071 100 ,190 ,963 100 ,288
a. Lilliefors Significance Correction
Jika dilihat pada Gambar diatas terlihat sebaran data variabel
purchase decision dapat dikatakan baik karena hasil output normal Q-Q plot
membuktikan bahwa sebaran titik titik plot berada pada garis lurus.
4.4.10. Uji Normalitas Variable Purchase Decision Menu Thai Tea
Setelah melakukan uji normalitas pada variabel E-WOM menu Thai
Tea, dapat diambil kesimpulan bahwa variabel E-WOM berdistribusi normal,
hal ini dikarenakan nilai signifikasi kolmogorov-sminov > 0.1. Berikut tabel
hasil uji normalitas untuk variabel purchase decision:

Tabel 4.14. Uji Normalitas Menu Thai Tea

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Purchase_Decision ,096 100 ,160 ,955 100 ,173
a. Lilliefors Significance Correction
Jika dilihat pada Gambar diatas terlihat sebaran data variabel
purchase decision dapat dikatakan baik karena hasil output normal Q-Q plot
membuktikan bahwa sebaran titik titik plot berada pada garis lurus.

4.5. Transformasi Data

4.5.1. Transformasi Variabel Product Innovation Menu Kopi

Skala Ordinal Skala Interval


Nilai Alternatif 1 1.00
Nilai Alternatif 2 1.84
Nilai Alternatif 3 2.86
Nilai Alternatif 4 3.87
Nilai Alternatif 5 5.08
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

4.5.2. Transformasi Variabel Product Innovation Menu Thai Tea


Skala Ordinal Skala Interval
Nilai Alternatif 1 1.00
Nilai Alternatif 2 1.84
Nilai Alternatif 3 2.85
Nilai Alternatif 4 3.92
Nilai Alternatif 5 5.15
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

4.5.3. Transformasi Variabel Physical Evidence Menu Kopi


Skala Ordinal Skala Interval
Nilai Alternatif 1 1.00
Nilai Alternatif 2 1.75
Nilai Alternatif 3 2.48
Nilai Alternatif 4 3.53
Nilai Alternatif 5 4.83
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

4.5.4. Transformasi Variabel Physical Evidence Menu Thai Tea


Skala Ordinal Skala Interval
Nilai Alternatif 1 1.00
Nilai Alternatif 2 1.42
Nilai Alternatif 3 2.34
Nilai Alternatif 4 3.59
Nilai Alternatif 5 5.00
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

4.5.5. Transformasi Variabel Process and People Menu Kopi


Skala Ordinal Skala Interval
Nilai Alternatif 1 1.00
Nilai Alternatif 2 1.84
Nilai Alternatif 3 2.86
Nilai Alternatif 4 3.96
Nilai Alternatif 5 5.21
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

4.5.6. Transformasi Variabel Process and People Menu Thai Tea


Skala Ordinal Skala Interval
Nilai Alternatif 1 1.00
Nilai Alternatif 2 1.44
Nilai Alternatif 3 2.29
Nilai Alternatif 4 3.57
Nilai Alternatif 5 4.97
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

4.5.7. Transformasi Variabel E-Word of Mouth Menu Kopi


Skala Ordinal Skala Interval
Nilai Alternatif 1 1.00
Nilai Alternatif 2 1.78
Nilai Alternatif 3 3.00
Nilai Alternatif 4 4.15
Nilai Alternatif 5 5.38
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

4.5.8. Transformasi Variabel E-Word of Mouth Menu Thai Tea


Skala Ordinal Skala Interval
Nilai Alternatif 1 1.00
Nilai Alternatif 2 1.40
Nilai Alternatif 3 2.55
Nilai Alternatif 4 3.83
Nilai Alternatif 5 5.22
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

4.5.9. Transformasi Variabel Purchase Decision Menu Kopi


Skala Ordinal Skala Interval
Nilai Alternatif 1 1.00
Nilai Alternatif 2 1.86
Nilai Alternatif 3 2.67
Nilai Alternatif 4 3.73
Nilai Alternatif 5 5.01
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
4.5.10. Transformasi Variabel Purchase Decision Menu Thai Tea
Skala Ordinal Skala Interval
Nilai Alternatif 1 1.00
Nilai Alternatif 2 1.41
Nilai Alternatif 3 2.50
Nilai Alternatif 4 3.81
Nilai Alternatif 5 5.21
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

4.6. Hasil Uji Multikolinearitas

Tabel 4.14. Hasil Uji Multikolinearitas Menu Kopi Model 1

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

1 (Constant)

Product_Innovation ,815

Physical_Evidence ,745

Process_and_People ,763

a. Dependent Variable: Word_of_Mouth

Tabel 4.13. Hasil Uji Multikolinearitas Menu Kopi Model 2

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

1 (Constant)

Product_Innovation ,738

Physical_Evidence ,561

Process_and_People ,618

Word_of_Mouth ,406

a. Dependent Variable: Purchase_Decision


Berdasarkan pada tabel diatas diketahui bahwa nilai Tolerance untuk variabel
independen diatas 0.1 dan VIF dibawah 10 sehingga dikatakan tidak terjadi
multikolinearitas.

Tabel 4.15. Hasil Uji Multikolinearitas Thai Tea Model 1

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

1 (Constant)

ProductInnovation ,399

Process_and_People ,402

PhysicalEvidence ,986

a. Dependent Variable: Word_of_Mouth

Tabel 4.16. Hasil Uji Multikolinearitas Thai Tea Model 2

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

1 (Constant)

ProductInnovation ,386

Process_and_People ,386

PhysicalEvidence ,938

Word_of_Mouth ,729

a. Dependent Variable: Purchase_Decision


Berdasarkan pada tabel diatas diketahui bahwa nilai Tolerance untuk variabel
independen diatas 0.1 dan VIF dibawah 10 sehingga dikatakan tidak terjadi
multikolinearitas.

4.7. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Berikut ini adalah tabel hasil pengujian heteroskedastisitas menu kopi:

Tabel 4.16. Hasil Uji Heteroskedastisitas Menu Kopi Model 1

Tabel 4.17. Hasil Uji Heteroskedastisitas Menu Kopi Model 2


Berdasarkan pada gambar diatas diketahui bahwa nilai titik-titik data
menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu sehingga dikatakan tidak
terjadi heteroskedastisitas.

Tabel 4.18. Hasil Uji Heteroskedastisitas Thai Tea Model 1


Tabel 4.19. Hasil Uji Heteroskedastisitas Thai Tea Model 2

Berdasarkan pada gambar diatas diketahui bahwa nilai titik-titik data


menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu sehingga dikatakan tidak
terjadi heteroskedastisitas.

Tabel 4.20. Uji Glejser Menu Kopi


Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 2,151 1,105 1,946 ,055

Product_Innovation ,076 ,079 ,113 ,964 ,338

Physical_Evidence -,095 ,059 -,216 -1,601 ,113

Process_and_People ,001 ,081 ,001 ,010 ,992

Word_of_Mouth ,018 ,046 ,060 ,381 ,704

a. Dependent Variable: Abs_res

Tabel 4.21. Uji Glejser Thai Tea

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 8,574 2,875 2,982 ,004

PhysicalEvidence -,045 ,119 -,039 -,382 ,703

Process_and_People -,180 ,165 -,176 -1,092 ,278

ProductInnovation ,123 ,240 ,083 ,513 ,609

Word_of_Mouth -,088 ,074 -,138 -1,183 ,240

a. Dependent Variable: Abs_Res

Berdasarkan pada tabel diatas diketahui bahwa nilai signifikansi variabel

independen > 0.1 (10%) sehingga dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.8. Analisis Korelasi

4.8.1 Analisis Korelasi Kopi


Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan dari variabel bebas
terhadap variabel terikat. Rumusan hipotesis untuk analisis korelasi ialah sebagai
berikut:
- Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel independen dan dependen
- Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel independen dan dependen
Dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
- Jika nilai probabilitas (0.05) lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig,
maka Ho ditolak
- Jika nilai probabilitas (0.05) lebih besar dengan nilai probabilitas sig, maka Ho
diterima
Tabel 4.14. Uji Korelasi Kopi Sub Stuktur 1
Correlations

Product_In Physical_ Process_and


novation Evidence _People Word_of_Mouth
** **
Product_Innovation Pearson Correlation 1 ,379 ,342 ,506**

Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000

N 100 100 100 100


Physical_Evidence Pearson Correlation ,379** 1 ,467** ,655**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100
** **
Process_and_People Pearson Correlation ,342 ,467 1 ,611**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000
N 100 100 100 100
** ** **
Word_of_Mouth Pearson Correlation ,506 ,655 ,611 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017
Tabel 4.15. Uji Korelasi Kopi Sub Struktur 2

Correlations
Product_I Physical_Evid Process_an Word_of_ Purchase_D
nnovation ence d_People Mouth ecision

Product_Innovation Pearson Correlation 1 ,379** ,351** ,473** ,560**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100


Physical_Evidence Pearson Correlation ,379** 1 ,446** ,647** ,933**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
Process_and_People Pearson Correlation ,351** ,446** 1 ,802** ,456**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
** ** **
Word_of_Mouth Pearson Correlation ,473 ,647 ,802 1 ,655**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
** ** ** **
Purchase_Decision Pearson Correlation ,560 ,933 ,456 ,655 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Tabel 4.16. Interpretasi Korelasi Koefisien Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,80 1,000 Sangat Kuat
0,60 0,799 Kuat
0,40 0,599 Cukup Kuat
0,20 0,399 Rendah
0,00 0,199 Sangat Rendah

Berdasarkan pada tabel 4.14. dan 4.15 diketahui bahwa koefisien korelasi
untuk masing-masing variabel signifikan dibawah 0.01 (1%) dengan interval
koefisien korelasi hubungan sangat kuat.
4.8.2. Analisis Korelasi Thai Tea

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan dari variabel bebas


terhadap variabel terikat. Rumusan hipotesis untuk analisis korelasi ialah sebagai
berikut:
- Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel independen dan dependen
- Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel independen dan dependen
Dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
- Jika nilai probabilitas (0.05) lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig,
maka Ho ditolak
- Jika nilai probabilitas (0.05) lebih besar dengan nilai probabilitas sig, maka Ho
diterima
Tabel 4.17. Uji Korelasi Thai Tea Sub Struktur 1

Correlations
Physical Process_and Product
Evidence _People Innovation Word_of_Mouth
PhysicalEvidence Pearson Correlation 1 -,016 -,086 ,168
Sig. (2-tailed) ,872 ,394 ,094
N 100 100 100 100
Process_and_People Pearson Correlation -,016 1 ,772** ,464**
Sig. (2-tailed) ,872 ,000 ,000
N 100 100 100 100
ProductInnovation Pearson Correlation -,086 ,772** 1 ,444**
Sig. (2-tailed) ,394 ,000 ,000
N 100 100 100 100
Word_of_Mouth Pearson Correlation ,168 ,464** ,444** 1
Sig. (2-tailed) ,094 ,000 ,000
N 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Tabel 4.18. Uji Korelasi Thai Tea Sub Struktur 2

Correlations
Physical Process_and Product Word_of_ Purchase_D
Evidence _People Innovation Mouth ecision

PhysicalEvidence Pearson Correlation 1 -,016 -,086 ,168 ,024

Sig. (2-tailed) ,872 ,394 ,094 ,809

N 100 100 100 100 100


Process_and_People Pearson Correlation -,016 1 ,772** ,464** ,724**
Sig. (2-tailed) ,872 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
ProductInnovation Pearson Correlation -,086 ,772** 1 ,444** ,536**
Sig. (2-tailed) ,394 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
** **
Word_of_Mouth Pearson Correlation ,168 ,464 ,444 1 ,523**
Sig. (2-tailed) ,094 ,000 ,000 ,000
N 100 100 100 100 100
** ** **
Purchase_Decision Pearson Correlation ,024 ,724 ,536 ,523 1

Sig. (2-tailed) ,809 ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Tabel 4.19. Interpretasi Korelasi Koefiensi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,80 1,000 Sangat Kuat
0,60 0,799 Kuat
0,40 0,599 Cukup Kuat
0,20 0,399 Rendah
0,00 0,199 Sangat Rendah

Berdasarkan pada tabel 4.17. dan 4.18 diketahui bahwa koefisien korelasi
untuk masing-masing variabel signifikan dibawah 0.01 (1%) dengan interval
koefisien korelasi hubungan sangat kuat.
4.7. Analisis Koefisien Jalur (Path Analysis)

Analisis koefisien jalur atau Path Analysis dilakkan dengan langkah sebagai
berikut:

X1

1

zx1

YX1

X2 YX2 Y zy2 Z

YX3 zx3
X3

zx2

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

1. Sub-struktur 1
Sub-struktur 1 akan membahas pengaruh product innovation, physical
evidence, process and people terhadap E-WOM serta pengaruh faktor luar pada sub-
struktur 1 dengan model struktur sebagai berikut:

Product
innovation
(X1)

Physical E-WOM (Y)


evidence
(X2)

Process and
People (X3)

Gambar 4.1. Analisis Koefisien Jalur Sub-Struktur 1

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

2. Sub-struktur 2

Sub-struktur 2 akan membahas pengaruh product innovation, physical


evidence, process and people dan E-WOM terhadap purchase decision serta
pengaruh luar pada sub-struktur 2 dengan model struktur sebagai berikut:

Product
innovation
(X1)
E-WOM Perilaku
Physical
(Y) Pembelian
evidence
(Z)
(X2)

Process and
People (X3)

Gambar 4.2. Analisis Koefisien Jalur Sub-Struktur 2

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

3. Sub-struktur 3

Sub-struktur 3 akan membahas pengaruh product innovation, physical


evidence, process and people terhadap purchase decision melalui e-word of mouth
serta pengaruh luar pada sub-struktur 2 dengan model struktur sebagai berikut:

Product
innovation
(X1)
E-WOM Perilaku
Physical
(Y) Pembelian
evidence
(Z)
(X2)

Process and
People (X3)

Gambar 4.3. Analisis Koefisien Jalur Sub-Struktur 3

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

4.8. Uji R Square

4.8.1. Uji R Square Menu Kopi

Tabel 4.20. Uji R Square Kopi Sub Struktur 1

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 ,868 ,754 ,746 2,08942 1,466

a. Predictors: (Constant), Process_and_People, Product_Innovation, Physical_Evidence


b. Dependent Variable: Word_of_Mouth

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan Tabel di atas nilai R Square sebesar 0,754, yang artinya besarnya
pengaruh antara variabel Product innovation (X1), Physical Evidence (X2), Procces
and People (X3) sebesar 75,4% dan sisanya sebesar 0,246 (24,6%) dipengaruhi oleh
variabel lainnya diluar penelitian ini.

Tabel 4.21. Uji R Square Kopi Sub Struktur 2

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 ,963a ,927 ,924 ,90952 1,971

a. Predictors: (Constant), Word_of_Mouth, Product_Innovation, Physical_Evidence,


Process_and_People
b. Dependent Variable: Purchase_Decision

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan Tabel di atas nilai R Square sebesar 0,927, yang artinya besarnya
pengaruh antara variabel Product innovation (X1), Physical Evidence (X2), Procces
and People (X3), E-World of Mouth (X4) sebesar 92,7% dan sisanya sebesar 0,073
(7,3%) dipengaruhi oleh variabel lainnya diluar penelitian ini.

4.8.2. Uji R Square Menu Thai Tea

Tabel 4.22. Uji R Square Thai Tea Sub Struktur 1

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 ,311a ,097 ,069 2,83625 1,258

a. Predictors: (Constant), Physical_Evidence, Product_Innovation, Process_and_People


b. Dependent Variable: Word_of_Mouth

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan Tabel di atas nilai R Square sebesar 0,097, yang artinya besarnya
pengaruh antara variabel Product innovation (X1), Physical Evidence (X2), Procces
and People (X3), sebesar 9,7% dan sisanya sebesar 0,903 (90,3%) dipengaruhi oleh
variabel lainnya diluar penelitian ini.

Tabel 4.23. Uji R Square Thai Tea Sub Struktur 2

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 ,879a ,772 ,763 1,26687 1,222

a. Predictors: (Constant), Word_of_Mouth, Product_Innovation, Process_and_People,


Physical_Evidence
b. Dependent Variable: Purchase_Decision

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan Tabel di atas nilai R Square sebesar 0,772, yang artinya besarnya
pengaruh antara variabel Product innovation (X1), Physical Evidence (X2), Procces
and People (X3),E-World of Mouth (X4) sebesar 77,2% dan sisanya sebesar 0,228
(22,8 %) dipengaruhi oleh variabel lainnya diluar penelitian ini

4.9. Uji Hipotesis


4.9.1. Uji Hipotesis Menu Kopi
Pengujian hipotesis:
Ho : Tidak ada pengaruh dari product innovation (X1), physical evidence
(X2), process and people (X3) terhadap Eword-of-mouth (Y) , baik secara
simultan maupun parsial.
Ha : Ada pengaruh dari product innovation (X1), physical evidence (X2),
process and people (X3) terhadap Eword-of-mouth (Y), baik secara simultan
maupun parsial.

Pengujian Simultan
Tabel 4.24. Uji Hipotesis Kopi Simultan Sub Struktur 1
ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1285,647 3 428,549 98,164 ,000b

Residual 419,103 96 4,366

Total 1704,750 99

a. Dependent Variable: Word_of_Mouth


b. Predictors: (Constant), Process_and_People, Product_Innovation, Physical_Evidence

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan pada tabel diatas diketahui nilai signifikansi F sebesar 0.000 < 0.1
(10%) sehingga dapat dikatakan pengujian hipotesis diterima. Artinya ada pengaruh
dari product innovation (X1), physical evidence (X2), process and people (X3)
terhadap Eword-of-mouth (Y), baik secara simultan.

Pengujian Parsial
Tabel 4.26. Uji Hipotesis Kopi Parsial Sub Struktur 1
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t

1 (Constant) -,445 1,953 -,228

Product_Innovation ,326 ,131 ,137 2,484

Physical_Evidence ,505 ,090 ,324 5,614

Process_and_People 1,465 ,137 ,609 10,700

a. Dependent Variable: Word_of_Mouth

Berdasarkan pada tabel diatas diketahui bahwa untuk product innovation nilai
signifikansi t sebesar 0.015 < 0.1 (10%) sehingga hipotesis diterima. Artinya ada
pengaruh product innovation terhadap E-WOM secara parsial. Untuk variabel
physical evidence nilai signifikansi t sebesar 0.000 < 0.1 (10%) sehingga hipotesis
diterima. Artinya ada pengaruh physical evidence terhadap E-WOM secara parsial.
Untuk variabel process and people nilai signifikansi t sebesar 0.000 < 0.1 (10%)
sehingga hipotesis diterima. Artinya ada pengaruh process and people terhadap E-
WOM secara parsial.

Pengujian Simultan
Tabel 4.25. Uji Hipotesis Kopi Simultan Sub Struktur 2
ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 993,573 4 248,393 300,270 ,000b

Residual 78,587 95 ,827

Total 1072,160 99

a. Dependent Variable: Purchase_Decision


b. Predictors: (Constant), Word_of_Mouth, Product_Innovation, Physical_Evidence,
Process_and_People

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017


Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel product innovation
(X1), physical evidence (X2), process and people (X3) dan Eword-of-mouth
(Y) terhadap purchase decision (Z).
Ha : Ada pengaruh yang signifikan dari variabel product innovation (X1),
physical evidence (X2), process and people (X3) dan Eword-of-mouth (Y)
terhadap purchase decision (Z).

Berdasarkan pada tabel diatas diketahui nilai signifikansi F sebesar 0.000 < 0.1
(10%) sehingga dapat dikatakan pengujian hipotesis diterima. Artinya ada pengaruh
yang signifikan dari variabel product innovation (X1), physical evidence (X2),
process and people (X3) dan Eword-of-mouth (Y) terhadap purchase decision (Z).

Pengujian Parsial
Tabel 4.26. Uji Hipotesis Kopi Parsial Sub Struktur 2

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 1,027 ,888 1,157 ,250

Product_Innovation ,437 ,063 ,231 6,889 ,000

Physical_Evidence 1,020 ,047 ,823 21,694 ,000

Process_and_People ,047 ,017 ,026 2,711 ,048

Word_of_Mouth ,013 ,006 ,015 2,052 ,073

a. Dependent Variable: Purchase_Decision

Berdasarkan pada tabel diatas diketahui bahwa untuk product innovation nilai
signifikansi t sebesar 0.000 < 0.1 (10%) sehingga hipotesis diterims. Artinya ada
pengaruh product innovation terhadap purchase decision secara parsial. Untuk
variabel physical evidence nilai signifikansi t sebesar 0.000 < 0.1 (10%) sehingga
hipotesis diterima. Artinya ada pengaruh physical evidence terhadap purchase
decision secara parsial. Untuk variabel process and people nilai signifikansi t sebesar
0.048 < 0.1 (10%) sehingga hipotesis diterima. Artinya ada pengaruh process and
people terhadap purchase decision secara parsial.

4.9.2. Uji Hipotesis Menu Thai Tea

Pengujian hipotesis:
Ho : Tidak ada pengaruh dari product innovation (X1), physical evidence
(X2), process and people (X3) terhadap Eword-of-mouth (Y) , baik secara
simultan maupun parsial.
Ha : Ada pengaruh dari product innovation (X1), physical evidence (X2),
process and people (X3) terhadap Eword-of-mouth (Y), baik secara simultan
maupun parsial.

Tabel 4.27. Uji Hipotesis Simultan Thai Tea Sub Struktur 1

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 82,985 3 27,662 3,439 ,020b

Residual 772,255 96 8,044

Total 855,240 99

a. Dependent Variable: Word_of_Mouth


b. Predictors: (Constant), Physical_Evidence, Product_Innovation, Process_and_People

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017


Berdasarkan pada tabel diatas diketahui nilai signifikansi F sebesar 0.020 < 0.1
(10%) sehingga dapat dikatakan pengujian hipotesis diterima. Artinya ada pengaruh
dari product innovation (X1), physical evidence (X2), process and people (X3)
terhadap Eword-of-mouth (Y), baik secara simultan.

Pengujian Parsial
Tabel 4.28. Uji Hipotesis Thai Tea Parsial Sub Struktur 1

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t

1 (Constant) 12,208 3,765 3,242

ProductInnovation ,581 ,326 ,246 1,083

Process_and_People ,451 ,223 ,278 2,020

PhysicalEvidence ,354 ,160 ,194 2,213

a. Dependent Variable: Word_of_Mouth

Berdasarkan pada tabel diatas diketahui bahwa untuk product innovation nilai
signifikansi t sebesar 0.178 > 0.1 (10%) sehingga hipotesis diterima. Artinya tidak
ada pengaruh product innovation terhadap E-WOM secara parsial. Untuk variabel
physical evidence nilai signifikansi t sebesar 0.046 < 0.1 (10%) sehingga hipotesis
diterima. Artinya ada pengaruh physical evidence terhadap E-WOM secara parsial.
Untuk variabel process and people nilai signifikansi t sebesar 0.029 > 0.1 (10%)
sehingga hipotesis ditolak. Artinya tidak ada pengaruh process and people terhadap
E-WOM secara parsial.

Pengujian Simultan
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel product innovation
(X1), physical evidence (X2), process and people (X3) dan Eword-of-mouth
(Y) terhadap purchase decision (Z).
Ha : Ada pengaruh yang signifikan dari variabel product innovation (X1),
physical evidence (X2), process and people (X3) dan Eword-of-mouth (Y)
terhadap purchase decision (Z).

Tabel 4.28. Uji Hipotesis Simultan Thai Tea Sub Struktur 2

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 516,919 4 129,230 80,519 ,000b

Residual 152,471 95 1,605

Total 669,390 99

a. Dependent Variable: Purchase_Decision


b. Predictors: (Constant), Word_of_Mouth, Product_Innovation, Process_and_People,
Physical_Evidence

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan pada tabel diatas diketahui nilai signifikansi F sebesar 0.000 < 0.1
(10%) sehingga dapat dikatakan pengujian hipotesis diterima. Artinya ada pengaruh
yang signifikan dari variabel product innovation (X1), physical evidence (X2),
process and people (X3) dan Eword-of-mouth (Y) terhadap purchase decision (Z).

Pengujian Parsial
Tabel 4.29. Uji Hipotesis Thai Tea Parsial Sub Struktur 2

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t S

1 (Constant) 2,868 2,920 ,982

ProductInnovation ,259 ,244 ,114 1,060

Process_and_People 1,081 ,168 ,694 6,438

PhysicalEvidence ,029 ,121 ,017 ,243

Word_of_Mouth ,243 ,075 ,254 3,239


a. Dependent Variable: Purchase_Decision

Berdasarkan pada tabel diatas diketahui bahwa untuk product innovation nilai
signifikansi t sebesar 0.292 > 0.1 (10%) sehingga hipotesis ditolak. Artinya tidak ada
pengaruh product innovation terhadap purchase decision secara parsial. Untuk
variabel physical evidence nilai signifikansi t sebesar 0.808 > 0.1 (10%) sehingga
hipotesis diterima. Artinya ada pengaruh physical evidence terhadap purchase
decision secara parsial. Untuk variabel process and people nilai signifikansi t sebesar
0.000 < 0.1 (10%) sehingga hipotesis diterima. Artinya ada pengaruh process and
people terhadap purchase decision secara parsial. Untuk variabel E-WOM nilai
signifikansi t sebesar 0.002 > 0.1 (10%) sehingga hipotesis ditolak. Artinya tidak ada
pengaruh E-WOM terhadap purchase decision secara parsial.

4.10. Pengujian Sub Struktur Ketiga


Pengujian Sub Struktur ketiga adalah menguji product innovation, physical
evidence, process dan people terhadap purchase decision melalui E-WOM. Diagram
jalurnya atau path analysisnya adalah sebagai berikut:

Product
innovation
(X1)
0,326

0,006

E-WOM Perilaku
Physical
0,505 (Y) 0,013 Pembelian
evidence
(Z)
(X2)

1,465
Process and
People (X3)

Gambar 4.4. Analisis Koefisien Jalur Sub-Struktur 3 Menu Kopi

Diperoleh persamaan sub-struktur 3 :

1
Y = yx1X1 + yx2X2+ yx3X3 + yx4X4 + y

1
Y = 0.326 (X1) + 0.505 (X2) + 1.465 (X3) + 0.013 (X4) +

Dari persamaan struktural sub-struktur 1 dapat diartikan bahwa:

1. Product innovation memiliki pengaruh terhadap E-WOM sebesar 0.326.


Setiap peningkatan pada nilai Product innovation sebesar satu satuan, maka E-
WOM akan meningkat sebesar 0.326. Begitu juga sebaliknya, setiap
penurunan pada nilai Product innovation sebesar satu satuan, maka E-WOM
juga akan menurun sebesar 0.326.
2. Physical Evidence memiliki pengaruh terhadap E-WOM sebesar 0.505. Setiap
peningkatan pada nilai Physical Evidence sebesar satu satuan, maka E-WOM
juga akan meningkat sebesar 0.505. Begitu juga sebaliknya, setiap penurunan
pada nilai Physical Evidence sebesar satu satuan, maka E-WOM juga akan
menurun sebesar 0.505.
3. Process and People memiliki pengaruh terhadap E-WOM sebesar 1.465.
Setiap peningkatan pada nilai Process and People sebesar satu satuan, maka
E-WOM juga akan meningkat sebesar 1.465. Begitu juga sebaliknya, setiap
penurunan pada nilai Process and People sebesar satu satuan, maka E-WOM
juga akan menurun sebesar 1.465.
4. E-WOM memiliki pengaruh terhadap purchase decision sebesar 0.013. Setiap
peningkatan pada nilai E-WOM sebesar satu satuan, maka purchase decision
juga akan meningkat sebesar 0.013. Begitu juga sebaliknya, setiap penurunan
pada nilai E-WOM sebesar satu satuan, maka purchase decision juga akan
menurun sebesar 0.013.
5. Terdapat pengaruh dari faktor luar yang turut mempengaruhi E-WOM sebesar
0.006.

Product
0,581
innovation
(X1)
0,075

E-WOM Perilaku
Physical
0,451 (Y) 0,243 Pembelian
evidence
(Z)
(X2)

0,354
Process and
People (X3)

Gambar 4.5. Analisis Koefisien Jalur Sub-Struktur 3 Menu Thai Tea


Diperoleh persamaan sub-struktur 3 :

1
Y = yx1X1 + yx2X2+ yx3X3 + yx4X4 + y

1
Y = 0.581 (X1) + 0.451 (X2) + 0,354 (X3) + 0.243 (X4)+

Dari persamaan struktural sub-struktur 1 dapat diartikan bahwa:

1. Product innovation memiliki pengaruh terhadap purchase decision sebesar


0.581. Setiap peningkatan pada nilai purchase decision sebesar satu satuan,
maka E-WOM akan meningkat sebesar 0.581. Begitu juga sebaliknya, setiap
penurunan pada nilai Product innovation sebesar satu satuan, maka purchase
decision juga akan menurun sebesar 0.581.
2. Physical Evidence memiliki pengaruh terhadap purchase decision sebesar
0.451. Setiap peningkatan pada nilai Physical Evidence sebesar satu satuan,
maka purchase decision juga akan meningkat sebesar 0.451. Begitu juga
sebaliknya, setiap penurunan pada nilai Physical Evidence sebesar satu satuan,
maka purchase decision juga akan menurun sebesar 0.451.
3. Process and People memiliki pengaruh terhadap purchase decision sebesar
0.354. Setiap peningkatan pada nilai Process and People sebesar satu satuan,
maka purchase decision juga akan meningkat sebesar 0.354. Begitu juga
sebaliknya, setiap penurunan pada nilai Process and People sebesar satu
satuan, maka purchase decision juga akan menurun sebesar 0.354.
4. E-WOM memiliki pengaruh terhadap purchase decision sebesar 0.075. Setiap
peningkatan pada nilai purchase decision sebesar satu satuan, maka purchase
decision juga akan meningkat sebesar 0.075. Begitu juga sebaliknya, setiap
penurunan pada nilai E-WOM sebesar satu satuan, maka purchase decision
juga akan menurun sebesar 0.075.
5. Terdapat pengaruh dari faktor luar yang turut mempengaruhi E-WOM sebesar
0.075.

X1
0.006
1=

zx1=0.437
2

=0.270
YX1=0.326

X2 YX2=0.451 Y zy2=0.022 Z

YX3=1.465 zx3=1.020
X3

zx2=0.354

Gambar 4.6. Hasil Path Analysis Menu Kopi


X1
0.075
1=

zx1=0.437
2

=1.027
YX1=0.581

X2 YX2=0.505 Y zy2=0.075 Z

YX3=0.354 zx3=0.029
X3

zx2=1.081

Gambar 4.6. Hasil Path Analysis Menu Kopi

Berikut ini dirangkum keseluruhan koefisien jalur dari hubungan kausal


yang dapat diketahui pengaruh langsung dan tidak langsung, serta pengaruh total dari
Product innovation (X1), physical evidence (X2), Process and people (X3) terhadap
Purchase decision (Z) melalui E-WOM (Y) :
Tabel 4.30. Simpulan Analisis Jalur Menu Kopi

Variabel Koefisien Pengaruh Kausal


Pengaruh Pengaruh Total
Jalur
Langsung Tidak
Langsung
X1 terhadap Y 0.326 0.326 - 0.326
X2 terhadap Y 0.505 0.505 - 0.505
X3 terhadap Y 1.465 1.465 - 1.465
Y terhadap Z 0.013 0.013 - 0.013
X1 terhadap Z 0.437 0.437 0.437 x 0.013 = 0,442681
0,005681
X2 terhadap Z 1.020 1.020 1.020 x 0.013 = 1,03326
0,01326
X3 terhadap Z 1.465 1.465 1.465 x 0.013= 1,484045
0,019045
1 0.006 - - 0.006
2 0.270 - - 0.270
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Karena nilai pengaruh langsung lebih lebih besar daripada pengaruh tidak
langsung, maka hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh product innovation,
physical evidence and people and process terhadap purchase decision melalui e-word
of mouth ditolak. Tetapi masih dapat berlaku sebagai mediasi parsial karena nilai
signifikansi < 0.1 (10%).

Tabel 4.31. Simpulan Analisis Jalur Thai Tea

Variabel Koefisien Pengaruh Kausal


Pengaruh Pengaruh Total
Jalur
Langsung Tidak
Langsung
X1 terhadap Y 0.581 0.581 - 0.581
X2 terhadap Y 0.451 0.451 - 0.451
X3 terhadap Y 0.354 0.354 - 0.354
Y terhadap Z 0.243 0.243 - 0.243
X1 terhadap Z 0.259 0.259 0.259 x 0.243 0,321937
= 0,062937
X2 terhadap Z 1.081 1.081 1.081x 0.243 = 1,343683
0,262683
X3 terhadap Z 0.029 0.029 0.029 x 0.243 0,250047
= 0,007047
1 0.075 - - 0.075
2 1.027 - - 1.027
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Karena nilai pengaruh langsung lebih lebih besar daripada pengaruh tidak
langsung, maka hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh product innovation,
physical evidence and people and process terhadap purchase decision melalui e-word
of mouth ditolak. Tetapi masih dapat berlaku sebagai mediasi parsial karena nilai
signifikansi < 0.1 (10%).

Anda mungkin juga menyukai