BAB 4 Revisi FIX
BAB 4 Revisi FIX
Sumber: www.facebook.com/MokkaIDCoffeeCabana
Mokka Coffee Cabana merupakan salah satu caf yang berlokasi di mall, yang
mencoba untuk mengikuti perubahan gaya hidup masyarakat yaitu kebutuhan akan
kopi dan juga hangout bersama rekan-rekannya. Dilatar belakangi oleh fenomena
perubahan gaya hidup dari berbagai kalangan Mokka Coffee Cabana hadir di Jakarta
dan beberapa kota besar lainnya dengan mengadopsi konsep coffee shop bertema
rustic yang banyak ditemui di negara Australia. Aditya Tjandra selaku pemilik dari
Mokka Coffee Cabana memiliki target untuk cafenya dapat terus menerus membuka
cabang di banyak mall agar dapat mencakup pelanggan yang lebih banyak.
Dan tidak lupa agar dapat memberikan kepuasan pelanggan yang maksimal,
Mokka Coffee Cabana tidak hanya menyajikan beragam minuman kopi saja akan
tetapi memberikan beragam pilihan agar dapat dipilih sesuai dengan selera para
pelanggannya, seperti menu unggulan; thai tea dan hot chocolate, dan menu
minuman standar lainnya seperti; peach ice tea, mint ice tea, lemon ice tea, lychee ice
tea, italian soda mango, strawberry mocktail tea, peach orange, dan masih banyak
lainnya. Selain itu untuk pelanggan yang ingin lebih menikmati waktunya selagi
mengerjakan tugas atau meeting bersama rekan kerja ataupun client, dapat memesan
menu makanan ringan dan juga seperti; Cabana salad, Risol, Bruschetta, Calamari,
Black Jack, Mokka Burger, Ciabatta, Oxtail Fried Rice, Black Pepper Beef with Rice
dan masih banyak lainnya. Selain beragam makanan dan minuman yang disajikan
Mokka Coffee Cabana juga ingin terus membuat pelanggannya merasa nyaman saat
berada di caf maka dari itu di setiap caf akan memainkan musik-musik pilihan
sesuai dengan lokasi dimana caf itu berada, lalu untuk memberikan kenyamanan
lebih di setiap cabang cafepun terdapat jaringan internet (WiFi) dan juga beberapa
stopkontak yang teresebar di sekitar tempat duduk pelanggan.
Cafe Mokka Coffee Cabana dibawah naungan PT. Marche International
membuka bisnis makan dan minum dengan membuka caf pertamanya di Bintaro
XChange pada bulan Desember tahun 2013, dengan modal cita rasa makanan dan
minuman yang enak dan juga tampilan minuman yang unik, desain interior yang
menarik serta suasana yang nyaman kini Mokka Coffe Cabana sudah memiliki
banyak cabang baik di Jakarta ( Pluit Village, Lippo Mall Puri St Moritz, South
Quarter Simatupang, Bassura City, Harmoni Exchange dan One Belpark Fatmawati )
maupun di luar Jakarta seperti di kota Bekasi ( Mall Summarecon Bekasi ), kota
Tangerang (Supermall Karawaci), kota Bogor ( Metropolitan Mall Cileungsi ), kota
Manado ( Manado Town Square ) dan juga kota Bandung ( Festival Citylink ).
Tangerang
1. Mokka Coffee Cabana di Supermall Karawaci
Supermall Karawaci, lantai UG
Jl. Boulevard Diponegoro no. 105
Karawaci, Tangerang
0.7 Gambar Mokka Coffee Cabana di Supermall Karawaci
Sumber: www.zomato.com
Bekasi
1. Mokka Coffee Cabana di Mall Summarecon Bekasi
Mall Summarecon Bekasi, lantai G
Jl. Bulevar Ahmad Yani Marga Mulya
Bekasi Utara, Bekasi
Bandung
1. Mokka Coffee Cabana di Festival Citylink
Festival Citylink, lantai G
Jl. Peta no. 241
Bojongloa Kaler, Bandung
Jenis Kelamin
Pria
47% Wanita
53%
2%
21% < 20 tahun
20-40 tahun
> 40 tahun
77%
Pekerjaan Responden
pelajar
7% karyawan swasta
Pria
42% Wanita
58%
Usia Responden
8% 5% < 20 tahun
20-40 tahun
> 40 tahun
87%
pelajar
8% karyawan swasta
pegawai negri
39% wiraswasta
32%
ibu rumah tangga
lainnya
21%
(rhitung)
1 0.338 0.13 Valid
2 0.206 0.13 Valid
Product
3 0.447 0.13 Valid
Innovation
1 0.489 0.13 Valid
2 0.475 0.13 Valid
Physical
3 0.324 0.13 Valid
Evidence 4 0.492 0.13 Valid
5 0.409 0.13 Valid
Process and 1 0.439 0.13 Valid
2 0.396 0.13 Valid
People
3 0.349 0.13 Valid
(rhitung)
1 0.440 0.13 Valid
2 0.420 0.13 Valid
Product
3 0.373 0.13 Valid
Innovation
1 0.316 0.13 Valid
2 0.522 0.13 Valid
Physical
3 0.396 0.13 Valid
Evidence 4 0.467 0.13 Valid
5 0.420 0.13 Valid
Process and 1 0.426 0.13 Valid
2 0.451 0.13 Valid
People
3 0.345 0.13 Valid
Uji reliabilitas ditentukan dari nilai Cronbachs Alpha, nilai ini didapat dari uji
menggunakan software penghitungan data statistik SPSS 23, variabel yang
dinyatakan reliabel harus memiliki nilai Cronbachs Alpha lebih besar dari nilai
konstanta 0.6 (Haryadi Sarjono, 2002), berikut ialah tabel output uji reliabilitas.
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Product_Innovation ,091 100 ,150 ,940 100 ,192
a. Lilliefors Significance Correction
Jika dilihat pada Gambar diatas terlihat sebaran data variabel product
innovation dapat dikatakan baik karena hasil output normal Q-Q plot membuktikan
bahwa sebaran titik titik plot berada pada garis lurus.
4.4.2 Uji Normalitas Variable Product Innovation Menu
Thai Tea
Setelah melakukan uji normalitas pada variabel product innovation
menu thai tea, dapat diambil kesimpulan bahwa variabel product innovation
berdistribusi normal, hal ini dikarenakan nilai signifikasi kolmogorov-sminov
> 0.1. Berikut tabel hasil uji normalitas untuk variabel product innovation:
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Product_Innovation ,097 100 ,153 ,937 100 ,124
a. Lilliefors Significance Correction
Jika dilihat pada Gambar diatas terlihat sebaran data variabel product
innovation dapat dikatakan baik karena hasil output normal Q-Q plot
membuktikan bahwa sebaran titik titik plot berada pada garis lurus.
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Physical_Evidence ,087 100 ,164 ,950 100 ,209
a. Lilliefors Significance Correction
Jika dilihat pada Gambar diatas terlihat sebaran data variabel physical
evidence dapat dikatakan baik karena hasil output normal Q-Q plot
membuktikan bahwa sebaran titik titik plot berada pada garis lurus.
4.4.4. Uji Normalitas Variable Physical Evidence Menu Thai Tea
Setelah melakukan uji normalitas pada variabel physical evidence
menu thai tea, dapat diambil kesimpulan bahwa variabel product innovation
berdistribusi normal, hal ini dikarenakan nilai signifikasi kolmogorov-sminov
> 0.1. Berikut tabel hasil uji normalitas untuk variabel physical evidence:
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Physical_Evidence ,090 100 ,180 ,924 100 ,230
a. Lilliefors Significance Correction
Jika dilihat pada Gambar diatas terlihat sebaran data variabel
physical evidence dapat dikatakan baik karena hasil output normal Q-Q plot
membuktikan bahwa sebaran titik titik plot berada pada garis lurus.
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Process_and_People ,089 100 ,163 ,937 100 ,119
a. Lilliefors Significance Correction
Jika dilihat pada Gambar diatas terlihat sebaran data variabel process
and people dapat dikatakan baik karena hasil output normal Q-Q plot
membuktikan bahwa sebaran titik titik plot berada pada garis lurus.
4.4.6. Uji Normalitas Variable Process and People Menu Thai Tea
Setelah melakukan uji normalitas pada variabel physical evidence
menu thai tea, dapat diambil kesimpulan bahwa variabel physical evidence
berdistribusi normal, hal ini dikarenakan nilai signifikasi kolmogorov-sminov
> 0.1. Berikut tabel hasil uji normalitas untuk variabel process and people:
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Process_and_People ,081 100 ,193 ,906 100 ,203
a. Lilliefors Significance Correction
Jika dilihat pada Gambar diatas terlihat sebaran data variabel process
and people dapat dikatakan baik karena hasil output normal Q-Q plot
membuktikan bahwa sebaran titik titik plot berada pada garis lurus.
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Word_of_Mouth ,090 100 ,159 ,969 100 ,185
a. Lilliefors Significance Correction
Jika dilihat pada Gambar diatas terlihat sebaran data variabel E-Word
of Mouth dapat dikatakan baik karena hasil output normal Q-Q plot
membuktikan bahwa sebaran titik titik plot berada pada garis lurus.
4.4.8. Uji Normalitas Variable E-Word of Mouth Menu Thai Tea
Setelah melakukan uji normalitas pada variabel E-Word of Mouth
menu thai tea, dapat diambil kesimpulan bahwa variabel product innovation
berdistribusi normal, hal ini dikarenakan nilai signifikasi kolmogorov-sminov
> 0.1. Berikut tabel hasil uji normalitas untuk variabel E-Word of Mouth:
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Word_of_Mouth ,093 100 ,176 ,966 100 ,101
a. Lilliefors Significance Correction
Jika dilihat pada Gambar diatas terlihat sebaran data variabel E-Word
of Mouth dapat dikatakan baik karena hasil output normal Q-Q plot
membuktikan bahwa sebaran titik titik plot berada pada garis lurus.
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Purchase_Decision ,071 100 ,190 ,963 100 ,288
a. Lilliefors Significance Correction
Jika dilihat pada Gambar diatas terlihat sebaran data variabel
purchase decision dapat dikatakan baik karena hasil output normal Q-Q plot
membuktikan bahwa sebaran titik titik plot berada pada garis lurus.
4.4.10. Uji Normalitas Variable Purchase Decision Menu Thai Tea
Setelah melakukan uji normalitas pada variabel E-WOM menu Thai
Tea, dapat diambil kesimpulan bahwa variabel E-WOM berdistribusi normal,
hal ini dikarenakan nilai signifikasi kolmogorov-sminov > 0.1. Berikut tabel
hasil uji normalitas untuk variabel purchase decision:
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Purchase_Decision ,096 100 ,160 ,955 100 ,173
a. Lilliefors Significance Correction
Jika dilihat pada Gambar diatas terlihat sebaran data variabel
purchase decision dapat dikatakan baik karena hasil output normal Q-Q plot
membuktikan bahwa sebaran titik titik plot berada pada garis lurus.
Collinearity Statistics
1 (Constant)
Product_Innovation ,815
Physical_Evidence ,745
Process_and_People ,763
Collinearity Statistics
1 (Constant)
Product_Innovation ,738
Physical_Evidence ,561
Process_and_People ,618
Word_of_Mouth ,406
Collinearity Statistics
1 (Constant)
ProductInnovation ,399
Process_and_People ,402
PhysicalEvidence ,986
Collinearity Statistics
1 (Constant)
ProductInnovation ,386
Process_and_People ,386
PhysicalEvidence ,938
Word_of_Mouth ,729
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Correlations
Product_I Physical_Evid Process_an Word_of_ Purchase_D
nnovation ence d_People Mouth ecision
Berdasarkan pada tabel 4.14. dan 4.15 diketahui bahwa koefisien korelasi
untuk masing-masing variabel signifikan dibawah 0.01 (1%) dengan interval
koefisien korelasi hubungan sangat kuat.
4.8.2. Analisis Korelasi Thai Tea
Correlations
Physical Process_and Product
Evidence _People Innovation Word_of_Mouth
PhysicalEvidence Pearson Correlation 1 -,016 -,086 ,168
Sig. (2-tailed) ,872 ,394 ,094
N 100 100 100 100
Process_and_People Pearson Correlation -,016 1 ,772** ,464**
Sig. (2-tailed) ,872 ,000 ,000
N 100 100 100 100
ProductInnovation Pearson Correlation -,086 ,772** 1 ,444**
Sig. (2-tailed) ,394 ,000 ,000
N 100 100 100 100
Word_of_Mouth Pearson Correlation ,168 ,464** ,444** 1
Sig. (2-tailed) ,094 ,000 ,000
N 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Correlations
Physical Process_and Product Word_of_ Purchase_D
Evidence _People Innovation Mouth ecision
Berdasarkan pada tabel 4.17. dan 4.18 diketahui bahwa koefisien korelasi
untuk masing-masing variabel signifikan dibawah 0.01 (1%) dengan interval
koefisien korelasi hubungan sangat kuat.
4.7. Analisis Koefisien Jalur (Path Analysis)
Analisis koefisien jalur atau Path Analysis dilakkan dengan langkah sebagai
berikut:
X1
1
zx1
YX1
X2 YX2 Y zy2 Z
YX3 zx3
X3
zx2
1. Sub-struktur 1
Sub-struktur 1 akan membahas pengaruh product innovation, physical
evidence, process and people terhadap E-WOM serta pengaruh faktor luar pada sub-
struktur 1 dengan model struktur sebagai berikut:
Product
innovation
(X1)
Process and
People (X3)
2. Sub-struktur 2
Product
innovation
(X1)
E-WOM Perilaku
Physical
(Y) Pembelian
evidence
(Z)
(X2)
Process and
People (X3)
3. Sub-struktur 3
Product
innovation
(X1)
E-WOM Perilaku
Physical
(Y) Pembelian
evidence
(Z)
(X2)
Process and
People (X3)
Model Summaryb
Berdasarkan Tabel di atas nilai R Square sebesar 0,754, yang artinya besarnya
pengaruh antara variabel Product innovation (X1), Physical Evidence (X2), Procces
and People (X3) sebesar 75,4% dan sisanya sebesar 0,246 (24,6%) dipengaruhi oleh
variabel lainnya diluar penelitian ini.
Model Summaryb
Berdasarkan Tabel di atas nilai R Square sebesar 0,927, yang artinya besarnya
pengaruh antara variabel Product innovation (X1), Physical Evidence (X2), Procces
and People (X3), E-World of Mouth (X4) sebesar 92,7% dan sisanya sebesar 0,073
(7,3%) dipengaruhi oleh variabel lainnya diluar penelitian ini.
Model Summaryb
Berdasarkan Tabel di atas nilai R Square sebesar 0,097, yang artinya besarnya
pengaruh antara variabel Product innovation (X1), Physical Evidence (X2), Procces
and People (X3), sebesar 9,7% dan sisanya sebesar 0,903 (90,3%) dipengaruhi oleh
variabel lainnya diluar penelitian ini.
Model Summaryb
Berdasarkan Tabel di atas nilai R Square sebesar 0,772, yang artinya besarnya
pengaruh antara variabel Product innovation (X1), Physical Evidence (X2), Procces
and People (X3),E-World of Mouth (X4) sebesar 77,2% dan sisanya sebesar 0,228
(22,8 %) dipengaruhi oleh variabel lainnya diluar penelitian ini
Pengujian Simultan
Tabel 4.24. Uji Hipotesis Kopi Simultan Sub Struktur 1
ANOVAa
Total 1704,750 99
Berdasarkan pada tabel diatas diketahui nilai signifikansi F sebesar 0.000 < 0.1
(10%) sehingga dapat dikatakan pengujian hipotesis diterima. Artinya ada pengaruh
dari product innovation (X1), physical evidence (X2), process and people (X3)
terhadap Eword-of-mouth (Y), baik secara simultan.
Pengujian Parsial
Tabel 4.26. Uji Hipotesis Kopi Parsial Sub Struktur 1
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Berdasarkan pada tabel diatas diketahui bahwa untuk product innovation nilai
signifikansi t sebesar 0.015 < 0.1 (10%) sehingga hipotesis diterima. Artinya ada
pengaruh product innovation terhadap E-WOM secara parsial. Untuk variabel
physical evidence nilai signifikansi t sebesar 0.000 < 0.1 (10%) sehingga hipotesis
diterima. Artinya ada pengaruh physical evidence terhadap E-WOM secara parsial.
Untuk variabel process and people nilai signifikansi t sebesar 0.000 < 0.1 (10%)
sehingga hipotesis diterima. Artinya ada pengaruh process and people terhadap E-
WOM secara parsial.
Pengujian Simultan
Tabel 4.25. Uji Hipotesis Kopi Simultan Sub Struktur 2
ANOVAa
Total 1072,160 99
Berdasarkan pada tabel diatas diketahui nilai signifikansi F sebesar 0.000 < 0.1
(10%) sehingga dapat dikatakan pengujian hipotesis diterima. Artinya ada pengaruh
yang signifikan dari variabel product innovation (X1), physical evidence (X2),
process and people (X3) dan Eword-of-mouth (Y) terhadap purchase decision (Z).
Pengujian Parsial
Tabel 4.26. Uji Hipotesis Kopi Parsial Sub Struktur 2
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Berdasarkan pada tabel diatas diketahui bahwa untuk product innovation nilai
signifikansi t sebesar 0.000 < 0.1 (10%) sehingga hipotesis diterims. Artinya ada
pengaruh product innovation terhadap purchase decision secara parsial. Untuk
variabel physical evidence nilai signifikansi t sebesar 0.000 < 0.1 (10%) sehingga
hipotesis diterima. Artinya ada pengaruh physical evidence terhadap purchase
decision secara parsial. Untuk variabel process and people nilai signifikansi t sebesar
0.048 < 0.1 (10%) sehingga hipotesis diterima. Artinya ada pengaruh process and
people terhadap purchase decision secara parsial.
Pengujian hipotesis:
Ho : Tidak ada pengaruh dari product innovation (X1), physical evidence
(X2), process and people (X3) terhadap Eword-of-mouth (Y) , baik secara
simultan maupun parsial.
Ha : Ada pengaruh dari product innovation (X1), physical evidence (X2),
process and people (X3) terhadap Eword-of-mouth (Y), baik secara simultan
maupun parsial.
ANOVAa
Total 855,240 99
Pengujian Parsial
Tabel 4.28. Uji Hipotesis Thai Tea Parsial Sub Struktur 1
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Berdasarkan pada tabel diatas diketahui bahwa untuk product innovation nilai
signifikansi t sebesar 0.178 > 0.1 (10%) sehingga hipotesis diterima. Artinya tidak
ada pengaruh product innovation terhadap E-WOM secara parsial. Untuk variabel
physical evidence nilai signifikansi t sebesar 0.046 < 0.1 (10%) sehingga hipotesis
diterima. Artinya ada pengaruh physical evidence terhadap E-WOM secara parsial.
Untuk variabel process and people nilai signifikansi t sebesar 0.029 > 0.1 (10%)
sehingga hipotesis ditolak. Artinya tidak ada pengaruh process and people terhadap
E-WOM secara parsial.
Pengujian Simultan
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel product innovation
(X1), physical evidence (X2), process and people (X3) dan Eword-of-mouth
(Y) terhadap purchase decision (Z).
Ha : Ada pengaruh yang signifikan dari variabel product innovation (X1),
physical evidence (X2), process and people (X3) dan Eword-of-mouth (Y)
terhadap purchase decision (Z).
ANOVAa
Total 669,390 99
Berdasarkan pada tabel diatas diketahui nilai signifikansi F sebesar 0.000 < 0.1
(10%) sehingga dapat dikatakan pengujian hipotesis diterima. Artinya ada pengaruh
yang signifikan dari variabel product innovation (X1), physical evidence (X2),
process and people (X3) dan Eword-of-mouth (Y) terhadap purchase decision (Z).
Pengujian Parsial
Tabel 4.29. Uji Hipotesis Thai Tea Parsial Sub Struktur 2
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Berdasarkan pada tabel diatas diketahui bahwa untuk product innovation nilai
signifikansi t sebesar 0.292 > 0.1 (10%) sehingga hipotesis ditolak. Artinya tidak ada
pengaruh product innovation terhadap purchase decision secara parsial. Untuk
variabel physical evidence nilai signifikansi t sebesar 0.808 > 0.1 (10%) sehingga
hipotesis diterima. Artinya ada pengaruh physical evidence terhadap purchase
decision secara parsial. Untuk variabel process and people nilai signifikansi t sebesar
0.000 < 0.1 (10%) sehingga hipotesis diterima. Artinya ada pengaruh process and
people terhadap purchase decision secara parsial. Untuk variabel E-WOM nilai
signifikansi t sebesar 0.002 > 0.1 (10%) sehingga hipotesis ditolak. Artinya tidak ada
pengaruh E-WOM terhadap purchase decision secara parsial.
Product
innovation
(X1)
0,326
0,006
E-WOM Perilaku
Physical
0,505 (Y) 0,013 Pembelian
evidence
(Z)
(X2)
1,465
Process and
People (X3)
1
Y = yx1X1 + yx2X2+ yx3X3 + yx4X4 + y
1
Y = 0.326 (X1) + 0.505 (X2) + 1.465 (X3) + 0.013 (X4) +
Product
0,581
innovation
(X1)
0,075
E-WOM Perilaku
Physical
0,451 (Y) 0,243 Pembelian
evidence
(Z)
(X2)
0,354
Process and
People (X3)
1
Y = yx1X1 + yx2X2+ yx3X3 + yx4X4 + y
1
Y = 0.581 (X1) + 0.451 (X2) + 0,354 (X3) + 0.243 (X4)+
X1
0.006
1=
zx1=0.437
2
=0.270
YX1=0.326
X2 YX2=0.451 Y zy2=0.022 Z
YX3=1.465 zx3=1.020
X3
zx2=0.354
zx1=0.437
2
=1.027
YX1=0.581
X2 YX2=0.505 Y zy2=0.075 Z
YX3=0.354 zx3=0.029
X3
zx2=1.081
Karena nilai pengaruh langsung lebih lebih besar daripada pengaruh tidak
langsung, maka hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh product innovation,
physical evidence and people and process terhadap purchase decision melalui e-word
of mouth ditolak. Tetapi masih dapat berlaku sebagai mediasi parsial karena nilai
signifikansi < 0.1 (10%).
Karena nilai pengaruh langsung lebih lebih besar daripada pengaruh tidak
langsung, maka hipotesis yang menyatakan bahwa ada pengaruh product innovation,
physical evidence and people and process terhadap purchase decision melalui e-word
of mouth ditolak. Tetapi masih dapat berlaku sebagai mediasi parsial karena nilai
signifikansi < 0.1 (10%).