Anda di halaman 1dari 4

Askep Campak

ASKEP CAMPAK

A. PENGERTIAN

1. Campak merupakan suatu penyakit menular, ditandai oleh 3 stadium


a. Stadium inkubasi sekitar 10 12 dengan sedikit tanda / gejala
b. Stadium prodomal dengan enankem (bercak koplik) pada mukosa bakal dan faring, demam
ringan sampai sedang, konjungtivitas ringan dan batuk semakin berat
c. Stadium akhir dengan ruam makular yang muncul berturut turut pada leher dan muka,
tubuh, lengan dan kaki dan disertai oleh demam yang tinggi (Nelson, Ilmu Kep. Anak Vol 2,
1999)
2. Campak adalah penyakit menular yang ditularkan melalui rute udara dari seseorang
yang terinfeksi ke orang lain yang rentan.
(Brunner & Suddart, vol 3, 2001)
3. Campak atau rubeula merupakan penyakit menular masa kanak kanak yang paling
umum

B. ETIOLOGI

Penyakit ini disebabkan oleh golongan paramyxovirus (anonim) yaitu virus RNA dari
family paramyxo firidae genus morbillivirus. Hanya 1 tipe antigen yang diketahui selam
masa prodomal dan selama waktu singkat sesudah ruam tampak, virus ditemukan dalam
sekresi nasofaring, darah dan urin, virus dapat tetap aktif sekurang kurangnya 34 jam
dalam suhu kamar.

C. MANIFESTASI KLINIS

Pada kebanyakan pasien tanda dan gejala campak sangat khas dan waktu
munculnya gejala dan tanda ini urutannya selalu konsisten. Setelah kira kira 10 hari
terpanjan, tanda pertama penyakit adalah demam dan malaise. Setelah itu diikuti oleh
batuk, selesma dan koenjungtivitis gejala yang memburuk secara berangsur angsur
menyertai peningkatan demam yang jelas selama 4 hari berkutnya. Dua hari sebelum
keluar eksantema terjadi bintik koplik, suatu enantema yang klasik. Dengan timbulnya
ruam 14 hari setelah infeksi, maka gambaran klinis mencapai keparahan maksimal. Gejala
konstitusi dalam periode 10 hari ini berbeda, tetapi keluhan yang sering adalah sakit kepala,
nyeri abdomen, muntah, diare, mialgia, demam.

D. PATOFISIOLOGI
Infeksi mulai saat orang yang rentan menghirup percikan mengandung virus dari
sekret nasofaring pasien campak, di tempat masuk kuman, terjadi periode pendek
perbanyakn virus lokal dan penyebaran terbatas, diikuti oleh viremia primer singkat bertiter
rendah, yang memberikan kesempatan kepada agen untuk menyebar ke tempat lain.
Viremia sekunder yang memanjang terjadi, berkaitan awitan proderomal klinis dan
perluasan virus. Sejak saat itu (kira kira 9 10 hari setelah terinfeksi) sampai permulaan
keluarnya ruam, virus dapat dideteksi di seluruh tubuh. Pasien paling mungkin menularkan
pada orang lain dalam periode 5 6 hari. Dengan mulai awitan ruam (kira kira 14 hari
setelah infeksi awal)

E. PENATALAKSANAAN

Istirahat di tempat tidur, menghindari pajanan sinar terang bila terjadi fotofobia,
pemberian asupan cairan dan penggunaan antipiretik untuk demam tinggi dan obat
penekan batuk.

F. KOMPLIKASI

Bermacam macam komplikasi bisa ditemukan selama stadium akut campak. Yang
paling sering adalah traktus respiratorrus, gastroentritis, konjungtivitis, otitis media,
pneumonia.

KONSEP DASAR
A. PENGKAJIAN

- Lakukan pengkajian fisik


- Dapatkan riwayat imunisasi
- Dapatkan riwayat pemajanan pada penyakit dan riwayat masa lalu serta penyakit sekarang
- Observasi adanya manifestasi karakteristik dari setiap penyakit

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri berhubungan dengan lesi kulit, malaise


Tujuan : Pasien mengalami ketidaknyamanan minimal
KH : Kulit dan membran mukosa bersih dan bebas dari iritasi. Anak menunjukkan bukti bukti
ketidaknyamanan menurun
Intervensi :
Jaga agar kulit tetap bersih, ganti pakaian tidur dan linen setiap hari
Jaga agar anak tetap dingin
Berikan oral higiene
Berikan mandi air dingin dan berikan losion
Kaji kebutuhanb obat terhadap nyeri
Berikan teknik pereda nyeri nonfarmakologis
Kolaborasi pemberian analgetik

2. Kerusakan interaksi sosial berhubungan dengan isolasi dari teman sebayannya


Tujuan : Pasien memahami alasan isolasi
KH : Anak melakukan aktifitas yang tepat dan berinteraksi. Teman sebaya dapat menerima anak

ntervensi :
Jelaskan alasan untuk pengisolasian dan penggunaan kewaspadaan khusus
Berikan aktifitas pengalihan
Anjurkan orang tua untuk tetap bersama anak selama hospitalisasi
Dorong hubungan dengan teman melalui telepon
Siapkan teman sebaya anak untuk perubahan penampilan fisik

3. Resti kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pengarukan pruritus


Tujuan : Pasien mempertahankan integritas kulit
KH : Kulit tetap utuh
ntervensi :
Jaga agar kuku tetap pendek dan bersih
Pakaikan sarung tangan
Berikan pakaian yang tipis, longgar dan tidak mengiritasi
Tutup area yang sakit (lengan panjang, celana panjang yang tipis)
Mandikan dengan air dingin / kompres dingin
Hindari pemajanan panas / sinar matahari

4. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan persepsi penampilan


Tujuan : Pasien menunjukkan citra diri yang positif
KH : Anak menunjukkan tanda tanda rasa nyaura dengan keadaan dirinya selama sakit
ntervensi :
Dorong anak untuk mengekspresikan perasaan tentang penampilan pribadi dan reaksi
yang dirasakan dari orang lain
Diskusikan bersama anak tentang perbaikan kondisi kulit
Dorong anak untuk mempertahankan aktifitas biasanya
Bantu anak memperbaiki penampilan

Anda mungkin juga menyukai