Anda di halaman 1dari 2

Disadari atau tidak, pendirian bangunan baru dapat mempengaruhi keamanan dan

kenyamanan bertetangga, baik sebelum, saat, maupun sesudah pembangunan.


Apalagi kalau bangunan baru tersebut ditujukan bukan hanya sebagai rumah
tinggal melainkan untuk bangunan komersil di kompleks perumahan, seperti toko,
kantor, atau penginapan kos dengan banyak pintu.

Untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan terkait keamanan dan kenyamanan
bersama, berikut ini beberapa hal yang menurut saya perlu dilakukan oleh kita
selaku tetangga jika ada tetangga yang berniat membangun bangunan komersil
(terutama kos) di kompleks perumahan:
- Ajak berkomunikasi dan membuat kesepakatan bersama
Pembicaraan antar tetangga terdekat dengan diketahui ketua RT perlu dilakukan
agar pemilik properti menyadari bahwa tetangganya memahami hak dan
kewajibannya. Sebaiknya dihasilkan surat kesepakatan bermaterai perihal hal
tersebut.
- Ingatkan tentang jarak bangunan terhadap batas tanah
Ini penting, terutama agar tetangga tidak terlalu terganggu oleh suara berisik dari
penghuni kos (notabene orang luar) yang beraneka ragam. Dan yang terutama sekali,
perihal jarak antar bangunan penting untuk menekan potensi penyebaran api jika
terjadi kebakaran karena kelalaian anak kos. Naudzubillahi min dzalik. Selain itu, jarak
bangunan yang terlalu dekat antar tetangga juga dapat mengganggu privasi dan
dikhawatirkan membuka peluang kejahatan dari pintu ke pintu. Naudzubillahi min
dzalik lagi. Jadi ini sebagai upaya pencegahan. Kita kan harus berusaha memperkecil
musibah..
- Perhatikan akses dan sirkulasi bangunan kos
Jendela dan pintu yang terlalu banyak menghadap ke arah rumah kita dapat
menyebabkan privasi terganggu, dan masalah keamanan seperti yang disebutkan
pada poin sebelumnya.
- Bicarakan tentang sistim pembuangan, drainase, dan ketinggian bangunan, dsb
Bangunan yang akan menampung sekian banyak kepala akan berdampak cukup
signifikan bagi lingkungan sekitar, atau setidaknya bagi tetangga terdekat. Ini
adalah hal serius karena kita tentu tidak mau rumah kita rusak karena mencium
aroma busuk dari toilet dan melihat sampah berserakan yang mengganggu di hari-
hari berikutnya.
- Ingatkan untuk bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi selama
pembangunan
Sebaiknya poin ini tertulis. Kesannya jahat ya, tapi serius. Pembangunan rumah
orang lain, apalagi bangunan gedung bertingkat dengan banyak kamar, sangat bisa
mempengaruhi bangunan rumah kita lho. Misalnya pada kasus yang kami dan
tetangga alami: dinding rumah retak karena tanah yang turun beberapa centimeter,
rumah dan wadah air minum terkotori oleh debu dari aktivitas pertukangan, atap
dan pagar yang pecah karena diinjak tukang, serpihan semen basah yang jatuh,
dsb. Boleh saja membiarkan, tapi kalau mau meminta pertanggungjawaban juga
sangat boleh, karena itu adalah hak dari orang yang propertinya dirusak.
- Selalu catat dan rekam jika melakukan pertemuan
Walaupun sudah dibuat surat kesepakatan, merekam pembicaraan selama
pertemuan bisa jadi sangat berguna di kemudian hari. Ini sebagai pengingat bagi
kita maupun tetangga. Siapa tahu mereka lupa. Ini juga bisa jadi bukti penting,
kalau-kalau akan muncul kasus perdata antar tetangga. Kita tidak pernah tahu
masa depan.
- Konsultasi dengan pihak berwenang jika dirasa ada pelanggaran terkait
pembangunan
Misalnya, pihak dinas pertanahan. Langkah ini sebaiknya dilakukan sejak melihat
ada ketidaksesuaian kesepakatan terkait bangunan, sebelum bangunan selesai.
Soalnya kalau sudah terlanjur jadi, urusan bisa lebih ribet.

Begitulah beberapa hal penting yang sebaiknya dilakukan jika ada tetangga kita
yang akan membangun kos. Ini bukan soal baik atau tidak baik, sabar atau tidak
sabar, melainkan tentang pembelajaran akan hak dan kewajiban untuk saling
mengingatkan sesama manusia. Sekarang semakin banyak orang jahat dan tega.
Selain sudah jamannya, faktor penting lain yang menyebabkan ini adalah
karena banyak orang baik yang membiarkan hak nya diinjak oleh orang
lain, tanpa merasa perlu mengingatkan tanggung jawab kepada orang
yang menginjaknya. Padahal siapa tahu yang menginjak hak orang ini terlalu
bodoh, alpa, khilap, tidak tahu atau tidak sadar sudah melanggar hak orang lain,
tapi karena tidak ada yang komplain jadi terbiasa melakukannya. Besok dilakukan
lagi, dan lagi. Kan kasihan..

Sekali lagi, ini bukan masalah usil atau resek, tapi kepedulian atas kepentingan
bersama. Saya hanya ingin berbagi ide berdasarkan pengalaman yang baru dialami.
Harapannya semoga kita lebih sadar akan hak maupun kewajiban, agar tidak
terzalimi ataupun menzalimi di kemudian hari. Silakan lewati kalau memang merasa
poin-poin di atas tidak penting. Saya hanya menyampaikan dan mengingatkan,
dengan semangat berbagi. Semoga teman-teman pembaca tidak ada yang
mengalami ini di kemudian hari, ya. Terima kasih sudah membaca sampai selesai.
Bye!

Anda mungkin juga menyukai