Anda di halaman 1dari 11

1.

Pengertian Alumunium
Alumunium merupakan unsur non ferrous yang paling banyak terdapat di bumi
yang merupakan logam ringan yang mempunyai sifat yang ringan, ketahanan
korosi yang baik serta hantaran listrik dan panas yang baik, mudah dibentuk baik
melalui proses pembentukan maupun permesinan, dan sifat-sifat yang baik
lainnya sebagai sifat logam. Di alam, alumunium berupa oksida yang stabil
sehingga tidak dapat direduksi dengan cara seperti mereduksi logam lainnya.
Pereduksian alumunium hanya dapat dilakukan dengan cara elektrolisis. Sebagai
tambahan terhadap kekuatan mekaniknya yang sangat meningkat dengan
penambahan Cu, Mg, Si. Mn, Zn, Ni, dan sebagainya, secara satu persatu atau
bersama-sama, memberikan juga sifat-sifat baik lainnya seperti ketahanan korosi,
ketahanan aus, koefisien pemuaian rendah dan sebagainya. Paduan aluminium
dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu alumunium wronglt alloy (lembaran)
dan alumunium costing alloy (batang cor). Alumunium (99,99%) memiliki berat
jenis sebesar 2,7 g/cm3, densitas 2,685 kg/m3, dan titik leburnya pada suhu 6600C,
alumunium memiliki strength to weight ratio yang lebih tinggi dari baja. Sifat
tahan korosi alumunium diperoleh dari terbentuknya lapisan oksida alumunium
dari permukaan alumunium. .

2. Cara Pembuatan :
Ada beberapa proses yang dapat dilakukan untuk membuat alumunium murni dan
alumunium paduan, yaitu :
1. Proses Penambangan Alumunium
Alumunium ditambang dari biji bauksit yang banyak terdapat di permukaan
bumi. Bauksit yang ditambang untuk keperluan industry mempunyai kadar
alumunium40-60%. Setelah ditambang biji bauksit digiling dan dihancurkan
secara halus dan merata. Kemudian dilakukan proses pemanasan untuk
mengurangi kadar air yang ada. Selanjutnya bauksit mengalami proses
pemurnian.
2. Proses Pemurnian Alumunium
Proses pemurnian bauksit dilakukan dengan metode bayer dan hasil akhir
adalah alumina.
Pertama-tama bauksit dicampur dengan larutan kimia seperti kaustik soda.
Campuran tersebut kemudian dipompa ke tabung tekan dan kemudian
dilakukan pemanasan. Proses selanjutnya dilakukan penyaringan dan diikuti
dengan proses penyemaian untuk membentuk endapan alumina basah
(hydrated alumina). Alumina basah kemudian dicuci dan diteruskan dengan
proses pengeringan dengan cara memanaskan sampai suhu 1200 oC. Hasil
akhir adalah partikel-partikel alumina dengan rumus kimianya adalah Al2O3.

3. Proses Peleburan Alumunium


Alumina yang dihasilkan dari proses pemurnian masih mengandung oksigen
sehingga harus dilakukan proses selanjutnya yaitu peleburan. Peleburan
alumina dilakukan dengan proses reduksi elektrolitik. Proses peleburan ini
memakai metode Hall-Heroult. Alumina dilarutkan dalam larutan kimia yang
disebut kriolit pada sebuah tungku yang disebut pot.
Pot ini mempunyai dinding yang dibuat dari karbon. Bagian luar pot terbuat
dari baja. Aliran listrik diberikan melalui anoda dan katoda. Proses reduksi
memerlukan karbon yang diambil dari anoda. Pada proses ini dibutuhkan arus
listrik searah sebesar 50-150 kiloampere.
Arus listrik akan memgelektrolisa alumina menjadi alumunium dan oksigen
bereaksi membentuk senyawa CO2. Alumunium cair dari hasil elektrolisa
akan turun ke dasar pot dan selanjutnya dialirkan dengan prinsip siphon ke
krusibel yang kemudian diangkut menuju tungku-tungku pengatur(holding
furnace).
Kebutuhan listrik yang dihabiskan untuk menghasilkan 1kg alumunium
berkisar sekitar 12-15 kWh. Satu kilogram alumunium dihasilkan dari 2kg
alumina dan 1/2 kg karbon. Reaksi pemurnian alumina menjadi alumunium
adalah sebagai berikut:
2Al2O3 + 3C 4Al + 3CO2
4. Klasifikasi Alumunium daN Aplikasi Alumunium

1. Alumunium Murni (1xxx)


Memiliki kekuatan yang rendah, ketahanan terhadap korosi yang tinggi,
tingkat reflektif yang tinggi, dan konduktifitas termal dan listrik yang tinggi
sehingga kombinasi ini cocok untuk digunakan dalam pengemasan, perangkat
listrik, peralatan pemanas, pencahayaan, dekorasi dan lain-lain.

( Contoh penggunaan seri 1xxx )

komposisi Aluminium seri 1xxx


Al,
Designa Si, Fe, Cu, Mn, Mg, Zn, Other
Ti,% %
tion % % % % % % s,%
min
1050 0,25 0,4 0,05 0,05 0,05 0,05 0,03 0,03 99,5
1060 0,25 0,35 0,05 0,03 0,03 0,05 0,03 0,03 99,6
0.95 Si + 0.05
1100 0,05 - 0,1 - 0,15 99
Fe -0.2
0.55 Si + 99,4
1145 0,05 0,05 0,05 0,05 0,03 0,03
Fe 5
1.00 Si +
1200 0,05 0,05 - 0,1 0,05 0,15 99
Fe
0.70 Si +
1230 0,1 0,05 0,05 0,1 0,03 0,03 99,3
Fe
1350 0,1 0,4 0,05 0,01 - 0,05 - 0,11 99,5

2. Alumunium paduan
Alumunium paduan dikelompokkan dalam berbagai standard oleh
berbagai Negara di dunia. Namun, pengklasifikasian yang paling terkenal dan
sempurna adalah standard Alumunium Association (AA) di Amerika yang
didasarkan pada standard sebelumnya daro Alcoa ( Alumunium Company of
America).
a. Alumunium copper alloy (seri 2xxx)
Melalui pengerasan dengan precipitation hardening dapat digunakan
untuk penerbangan dan roda, kendaraan militer, cocok juga untuk sekrup,
baud, komponen permesinan, dan lain-lain.
( Contoh penggunaan seri 2xxx )

komposisi Aluminium seri 2xxx

Designat Others
Si,% Cu,% Mn,% Mg,% Ni,% Ti,%
ion ,%
Pb=0.4
0.4 5.0-
2011 - - - - ,
max 6.0
Bi=0.4
0.5- 3.9- 0.4- 0.2- 0.15
2014 - -
1.2 5.0 1.2 0.8 max
2017 0.2- 3.5- 0.4- 0.4- - 0.15 -
0.8 4.5 1.0 0.8 max
0.9 3.5- 0.4- 1.7-
2018 - - -
max 4.5 0.9 2.3
0. 5 3.8- 0.3- 1.2- 0.15
2024 - -
max 4.9 0.9 1.8 max
0.5- 3.9- 0.4- 0.15
2025 - - -
1.2 5.0 1.2 max
0. 5 2.2- 0.1- 0.3- 0.15
2036 - -
max 3.0 0.4 0.6 max
0. 8 2.2- 0.2-
2117 - - - -
max 3.0 0.5
0. 2 3.8- 0.3- 1.2- 0.15
2124 - -
max 4.9 0.9 1.8 max
0. 9 3.5- 1.2- 1.7-
2218 - - -
max 4.5 1.8 2.3
V=0.1,
0. 2 5.6- 0.2- 0.02-
2219 - - Zr=0.1
max 6.8 0.4 0.1
8
V=0.1,
0. 2 5.6- 0.2-
2319 - - 0.1-0.2 Zr=0.1
max 6.8 0.4
8

b. Alumunium magnese alloy (seri 3xxx)


Paduan dalam seri ini tidak dapat dikeraskan dengan heat treatment. Seri
3003 dengan 1,2%Mn mudah dibentuk, tahan korosi, dan (weldability)
baik. Tipikal aplikasi seri ini rata-rata untuk kaleng dan untuk alloy yang
memerlukan pembentukan dengan cara ditekan dan penggulungan. Selain
untuk pengemasan, bangunan, peralatan rumah, alloy ini digunakan juga
untuk benda yang memerlukan kekuatan, formabilitas, weldabilitas, dan
korosi yang tinggi serta untuk perlengkapan pemanasan seperti helaian
brazing dan pipa pemanas.

( Contoh penggunaan seri 3xxx )

komposisi Aluminium seri 3xxx

Designation Cu,% Mn,% Mg,%


3003 0.05-0.20 1.0-1.5 -
3004 0.25 max 1.0-1.5 0.8-1.3
3005 0.30 max 1.0-1.5 0.2-0.6
3105 0.30 max 0.3-0.8 0.2-0.8
c. Alumunium silikon alloy (seri 4xxx)
Paduan Al-Si sangat baik kecairannya, yang mempunyai permukaan yang
sangat bagus, tanpa kegetasan panas, dan sangat baik untuk paduan coran.
Sebagai tambahan, paduan ini memiliki ketahanan korosi yang baik,
sangat ringan, koefisien pemuaian yang sangat kecil, dan sebagai
penghantar panas dan listrik yang baik. Karena memiliki kelebihan yang
baik, paduan ini sangat banyak dipakai. Kandungan silicon yang tinggi
digunakan untuk produk yang memerlukan tingkat kekakuan yang tinggi
atau keuletan yang rendah.

( Contoh penggunaan seri 4xxx )

komposisi Aluminium seri 4xxx


Designation Si,% Cu,% Mg,% Ni,% Be,%
11.0-
4032 0.5-1.3 0.8-1.3 0.5-1.3 -
13.5
0.30
4043 4.5-6.0 0.05 max - 0,0008
max
0.30
4045 9.0-11.0 0.05 max - -
max
4145 9.3-10.7 3.3-4.7 0.15 max - 0,0008
0.25
4343 6.8-8.2 - - -
max
0.10
4643 3.6-4.6 0.1-0.3 - 0,0008
max

d. Alumunium magnesium alloy (seri 5xxx)


Paduan Al-Mg mempunyai ketahanan korosi yang sangat baik disebut
hidrinalium. Paduan dengan 2-3%Mg dapat mudah ditempa, dirol dan
diekstrusi. Kombinasi kekuatan sedang, ketahanan korosi yang luar biasa,
dan weldabilitas biasa digunakan untuk bagian luar (outdoor), arsitektur,
khususnya dalam bidang kelautan (perkapalan), dan juga untuk otomotif
untuk bodi mobil dan komponen casis.

( Contoh penggunaan seri


5xxx )
komposisi Aluminium seri 5xxx

Designation Mn,% Mg,% Cr,% Ti,% Others,%


0.1
5005 0.2 max 0.5-1.1 - -
max
0.1
5050 0.1 max 1.1-1.8 - -
max
0.15-
5052 0.1 max 2.2-2.8 - -
0.35
0.05-
5056 0.05-0.2 4.5-5.6 - -
0.20
0.05- 0.15
5083 0.4-1.0 4.0-4.9 -
0.25 max
0.05- 0.15
5086 0.2-0.7 3.5-4.5 -
0.25 max
0.15- 0.20
5154 0.1 max 3.1-3.9 -
0.35 max
0.05- 0.15
5183 0.5-1.0 4.3-5.2 Be=0.0008
0.25 max
5252 0.1 max 2.2-2.8 - V=0.05 -
0.01 0.15- 0.05
5254 3.1-3.9 -
max 0.35 max
0.05- 0.06-
5356 0.05-0.2 4.5-5.5 Be=0.0008
0.20 0.20
0.05- 0.20
5454 0.5-1.0 2.4-3.0 -
0.20 max
0.05- 0.20
5456 0.5-1.0 4.7-5.5 -
0.20 max
0.15-
5457 0.8-1.2 - - V=0.05
0.45
0.05- 0.05-
5554 0.5-1.0 2.4-3.0 Be=0.0008
0.20 0.20
0.05- 0.05-
5556 0.5-1.0 4.7-5.5 Be=0.0008
0.20 0.20
0.01 0.15-
5652 2.2-2.8 - -
max 0.35
0.01 0.15- 0.05-
5654 3.1-3.9 Be=0.0008
max 0.35 0.15
0.03
5657 0.6-1.0 - - Ga=0.03
max

e. Alumunium magnesium silikon alloy (seri 6xxx)


Penambahan sedikit Mg pada Al akan menyebabkan pengerasan penuaan
sangat jarang terjadi, namun apabila secara simultan mengandung Si, maka
dapat diperkeras dengan penuaan panas setelah perlakuan pelarutan. Hal
ini dikarenakan senyawa M2Si berkelakuan sebagai komponen murni dan
membuat keseimbangan dari sistem biner semu dengan Al. Kombinasi
yang baik antara kekuatan tinggi, formabilitas, ketahanan korosi, dan
weldabilitas sehingga digunakan untuk transport (bodi luar otomotif dll),
bangunan (pintu, jendela, dll), kelautan, pemanasan, dll.

( Contoh pengguaan seri 6xxx )

komposisi Aluminium seri 6xxx


Designat Si,% Cu,% Others
Mn,% Mg,% Cr,%
ion ,%
0.35- 0.10 0.8 0.8- 0.35
6003 -
1.0 max. max. 1.5 max.
0.10 0.10 0.4- 0.10
6005 0.6-0.9 -
max. max. 0.6 max.
0.10 1.1- 0.15-
6053 * - -
max. 1.4 0.35
0.15- 0.15 0.8- 0.04-
6061 0.4-0.8 -
0.40 max. 1.2 0.35
0.10 0.10 0.45- 0.10
6063 0.2-0.6 -
max. max. 0.9 max.
0.8- 0.40
6066 0.9-1.8 0.7-1.2 0.6-1.1 -
1.4 max.
0.15- 0.50- 0.10
6070 1.0-1.7 0.4-1.0 -
0.40 1.2 max.
B
0.10 0.03 0.35- 0.03
6101 0.3-0.7 0.06%
max. max. 0.8 max.
max.
0.10 0.10 0.45- 0.10
6105 0.6-1.0 -
max. max. 0.8 max.
0.35 0.20 0.45- 0.15-
6151 0.6-1.2 -
max. max. 0.8 0.35
0.20 0.10 0.7- 0.10
6162 0.4-0.8 -
max. max. 1.1 max.
B
0.10 0.03 0.6- 0.03
6201 0.5-0.9 0.06%
max. max. 0.9 max.
max.
0.10 1.0- 0.04- Zn 1.6-
6253 * -
max. 1.5 0.35 2.4%
Pb and
0.15- 0.15 0.8- 0.04- Bi 0.4-
6262 0.4-0.8
0.40 max. 1.2 0.14 0.7%
each
0.10 0.4-
6351 0.7-1.3 0.4-0.8 - -
max. 0.8
0.20 0.05 0.4-
6463 0.2-0.6 - -
max. max. 0.9

f. Alumunium zink alloy (seri 7xxx)


Bagian terpenting dari penggunaan seri ini berdasarkan kekuatan yang
tinggi, contohnya pada bidang penerbangan, penjelajahan luar angkasa,
militer dan nuklir. Tetapi juga bagian structural bangunan sama baiknya
dengan atribut olah raga raket tenis, ski, dll.

( Contoh
pengguaan seri 7xxx )

komposisi Aluminium seri 7xxx

Designatio
Cu,% Mn,% Mg,% Cr,% Zn,% Zr,%
n
0.2 0.18- 6.8-
7001 1.6-2.6 2.6-3.4 -
max. 0.35 8.0
0.10 b 1.0- 0.06- 4.0- 0.08-
7005 0.2-0.7
max. 1.8 0.20 5.0 0.20
0.05 0.05 0.12- 4.5-
7008 0.7-1.4 -
max. max. 0.25 5.5
0.10 0.15- 3.5-
7039 0.1-0.4 2.3-3.3 -
max. 0.25 4.5
0.20 0.10- 7.2-
7049 1.2-1.9 2.0-2.9 -
max. 0.22 8.2
0.10 0.04 5.7- 0.08-
7050 2.0-2.6 1.9-2.6
max. max. 6.7 0.15
0.10 0.10 0.10 0.8-
7072 - -
max. max. max. 1.3
0.30 0.18- 5.1-
7075 1.2-2.0 2.1-2.9 -
max. 0.28 6.1
0.05 0.05 4.5- 0.12-
7108 0.7-1.4 -
max. max. 5.5 0.25
0.30 0.18- 6.7-
7178 1.6-2.4 2.4-3.1 -
max. 0.28 7.3

5. Aplikasi Alumunium
Aluminium seri 2xxx
Aluminium seri 3xxx

Aluminium seri 4xxx

Aluminium seri 5xxx


Aluminium seri 6xxx

Aluminium seri 7xxx

Anda mungkin juga menyukai