Bukan teror
Sebagian besar orang, terutama mereka yang membenci Islam, menyebut aksi kamikaze
pejuang Palestina tersebut sebagai bentuk teror dengan sebutan bom bunuh diri. Inilah istilah
yang amat menyakitkan bagi kita. Terus terang perih dan kesal bila mendengar atau membaca
berita tersebut dengan istilah bom bunuh diri. Pers Barat sengaja mengekspos kasus tersebut
dengan harapan dunia internasional mengutuk aksi mulia para pejuang Palestina. Jahat nian ya?
Ironisnya, sebagian dari kita tertipu dengan berita mereka, hingga seringkali menutup mata
atas perlakuan serdadu-serdadu Yahudi Israel atas warga Palestina. Barangkali, banyak di antara
kita yang tidak pernah sedikitpun berpikir untuk mengecam Yahudi. Wah, gaswat!
Sobat muda muslim, pers Barat memang licik. Mereka selalu mengekspos hal kecil yang
dilakukan pejuang Palestina dalam memerangi Israel. Misalnya dalam pemberitaan tentang bom
syahid ini. Kamikaze yang dilakukan pejuang Palestina suka diplintir. Tepatnya mereka
mendramatisir kejadian, lengkap dengan embel-embel teror yang dilakukan Palestina atas Israel.
Dan itu biasanya akan menjadi justifikasi (pembenaran) tindakan balasan Israel yang jauh lebih
dahsyat. Kamu bisa lihat sendiri, bagaimana pasukan Yahudi Israel membumi-hanguskan kota
Jenin atas perintah Ariel Sharon sang durjana, sebagai aksi pembalasan.
Barangkali karena termakan provokasi pers barat, akhirnya sebagian pers Islam juga
ikutan memandang sinis terhadap perjuangan rakyat Palestina tadi, dengan menyebutnya sebagai,
teror yang tidak menyelesaikan masalah, dan bahkan membawa kematian sia-sia. Walah, tega
nian dikau?
Pertanyaannya sekarang, apakah semua teror itu jahat? Ada baiknya kamu memahami
kenapa sebagian pejuang Palestina melakukan aksi teror pada lawan-lawannya (Israel dan antek-
anteknya). Pertama, teror Palestinaitupun kalo mau dikatakan teroradalah counter terror,
yakni aksi balasan terhadap teror, kesewenang-wenangan, dan penindasan Israel terhadap bangsa
Palestina sebagaimana filsafat klise, selemah-lemahnya cacing, kalo diinjek menggeliat juga.
Kedua, teror Palestina adalah tindakan untuk membuktikan eksistensi bangsa Palestina
yang tanah airnya dirampas Yahudi Israel. Hal ini persis dengan peristiwa Serangan Umum atau
Serangan Fajar atas Yogyakarta pada 1 Maret 1949 oleh pejuang kemerdekaan Indonesia, yang
membuktikan kepada dunia internasional bahwa Indonesia masih ada.
Dan ketiga, di atas semua itu, teror Palestina dianggap sebagai bagian dari jihad. Walhasil,
teror Palestina berdimensi sekaligus kemanusiaan, politik, dan juga relijius. Jadi bukan suatu kesia-
siaan, sobat!
Kalo yang dilakukan Israel? Itu sih sudah pasti disebut teror dong. Ups.., bukan hanya teror,
tapi sekaligus perampasan, perampokan, dan pembantaian. Terlaknat Yahudi!