Anda di halaman 1dari 4

ICHTIOLOGY

KLASIFIKASI, ANATOMI, DAN TINGKAH LAKU


IKAN TETET (Johnius belangeri)

OLEH :
M. ALFIAN PRATAMA
1613521012 (MSP A)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2017
Gambar 1.1 Ikan Tetet (Johnius belangeri)

Klasifikasi ikan tetet menurut Bleeker (1853) in www.fishbase.org sebagai berikut


Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Actinopterygii
Subkelas : Teleostei
Ordo : Perciformes
Famili : Sciaenidae
Genus : Johnius
Spesies : Johnius belangerii (Bleeker 1853)
Nama umum : Hammer croacker, Little jewfish
Nama sinonim : Sciaena sina (Day 1876), Sciaena siamensin (Hora 1924),
Wak tingi (Tang 1937)

Ikan laut ini mendiami perairan pantai sampai dengan daerah estuari. Ikan
ini memiliki warna hitam pada sirip punggung pertama dan bagian belang pada
dasarnya yang menyebar sepanjang sirip punggung kedua (Allen, 1997). Kottelat
mengatakan bahwa pada umumnya ikan ini memiliki dua sirip punggung yang
sedikit bersambung, dimana sirip kedua sangat panjang dan berjari-jari banyak.
Sirip dubur berpangkal pendek dan berjari-jari dua.

Ikan ini mempunyai moncong yang bulat, mata besar, mulut besar dengan
letak inferior, rahang atas yang memanjang sampai dengan tepi belakang pupil
mata serta panjangnya hampir mencapai setengah dari panjang kepala, dan rahang
bawah yang panjangnya sekitar setengah dari panjang kepala. Gigiikan ini terdiri
dari ukuran yang besar dan kecil, gigi yang besar berada pada rahang atas
sedangkan gigi yang kecil berada pada rahang bawah serta tidak ada gigi
taring.Tapis insang berjumlah 9 sampai 12 lembar dan bergigi kasar pada saat
dewasa. Sirip punggung yang pertama mempunyai 10 jari-jari keras sedangkan
yang kedua mempunyai satu jari-jari keras serta 27 sampai 30 jari-jari lemah.
Sirip dada mempunyai panjang dari panjang kepala dan lunak. Sirip dubur
mempunyai 2 jari-jari keras dan 7 jari-jari lemah. Sisik sikloid terdapat pada
bagian atas kepala sedangkan yang lain ktenoid yang terdapat pada bagian bawah
kedua sirip punggung serta sirip dubur sampai dengan ujung sirip ekor (Fischer &
Whitehead, 1974).

Linea lateralis berlanjut sampai dengan sirip ekor yang berbentuk jajaran
genjang. Gelembung renang berfungsi sebagai ruang resonansi untuk
memperkeras suara yang dihasilkan oleh otot-otot di sekelilingnya. Suara ini
keluar secara alami dan khususnya pada musim berkembang biak. Penggunaan
suara diduga untuk mengetahui arus di perairan yang berarus deras. Ikan ini
memijah dan berkembang biak di muara-muara sungai serta memelihara anaknya
di tempat itu juga. Bentuk gelembung renang dan khususnya bentuk tambahan
merupakan ciri diagnosa yang penting pada spesies ini. Gelembung renang
terletak antara rongga perut dan tulang punggung yang berbentuk lonjong atau
seperti wortel, sering dengan gelembung renang tambahan. Gelembung renang ini
dapat dikeluarkan setelah usus ikan dikeluarkan. Gelembung renang tambahan
pada ikan ini merupakan salah satu ciri yang khas karena tidak dimiliki semua
ikan.(Kottelat et al. 1993)

Secara ekologis ikan tetet hidup di daerah sekitar pantai pada kedalaman 0-
40 meter di daerah tropis dan sub tropis. Daerah tangkapan ikan tetet di sekitar
pantai pada kedalaman 0-20 meter. Ikan tetet terdapat di Indo Pasifik bagian barat
yaitu Pakistan, India, Sri Lanka, terus ke India Timur sampai ke Cina. Spesies ini
di pesisir pantai timur Afrika belum teridentifikasi (Burhanudin et al in Setyowati,
2004). Secara geografis, penyebaran ikan tetet meliputi Sumatera (Sungai Rokan,
Deli, Pulo Weh, Simalur, Nias), Jawa (Jakarta), Kalimantan, Sulawesi, Papua
Nugini (Sungai Lorentz, Sungai Mimika, dan Sungai Varen), Pantai India,
Andaman, Malaysia, Laut Cina Selatan, Filipina, dan Australia (Weber & de
Beaufort 1936 in Juraida 2004).
DAFTAR PUSTAKA
Allen GR. 1997. Marine Fishes of Tropical Australia and South-East Asia.
Western
Australian Museum. Australia. 292 hal.
Fischer W & Whitehead PJP (editor). 1974. FAO Species Identification Sheets for
Fishery Purposes Vol. III. The Fishery Resources and Environment
Division. Food and Agriculture Organization of The United Nations.
Juraida R. 2004. Beberapa Aspek Biologi Reproduksi Ikan Tetet (Johnius
belengerii
C.V.) di Perairan Pantai Mayangan, Pamanukan, Jawa Barat [skripsi].
Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Kottelat M, Whitten AJ, Kartikasari SN, & Wirjoatmodjo S. 1993. Freshwater
Fishes of Western Indonesia and Sulawesi. Periplus Edition (HK). 293 hal.
Setiyowati WA. 2004. Kebiasaan Makanan Ikan Tetet (Johnius belengerii C.V.) di
Perairan Pantai Mayangan, Subang, Jawa Barat [skripsi]. Departemen
Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
www.fishbase.org [23 Mar 2009]
.

Anda mungkin juga menyukai