individual ini dimulai pada tahun 1869 oleh Sir Francis Galton seorang ilmuwan
Inggris.
Usaha Galton menghasilkan kontribusi yang signifikan, menyangkut 1)
fokus pada individual dan perbedaan individual, 2) pengukuran kuantitatif
mengenai perbedaan individual itu, 3) analisis statistik atas data psikologis, dan 4)
aplikasi pengukuran psikologis untuk mempelajari dan menggolongkan individu-
individu.
Dampak Hubungan dengan Psychiatry terdapat keterangan bahwa semula
tercatat sejak abad ke-16 gangguan kejiwaan dianggap berkaitan dengan masalah
setan dan lain-lain, sehingga penderita disekap di penjara dan semacamnya.
Beberapa tahun menjelang 1890 merupakan tahun-tahun penting yang
menampilkan psikologi klinis secara terpisah dari psikologi abnormal atau
psychopatology yang telah dikenal sebelumnya. Untuk psikologi klinis ini mulai
dikenal dengan nama medical psychology. Pada abad ke-19 mulai dikenal
psikologi klinis modern, yang antara lain mencatat nama Philippe Pinel, seorang
dokter, dimana ia terkejut dengan kejadian yang baginya tidak sayogyanya
menimpa penderita gangguan jiwa.
Seorang psikiater Jerman, Emil Kraepelin, yang dibawah Wundt,
mengadakan penelitian neuropsikologis menghasilkan sistem klasifikasi gangguan
mental yang sistematis secara logis konsisten berdasarkan simtomatologi
(Symtomatology)
Sigmund Freud, yang tertarik pada usaha-usaha Charcot dan Janet di
Perancis memberikan perhatian terhadap efek ketidaksadaran pasien, Ialah konflik
intrapsikis pada perkembangan symptom seperti Hysteria.
Di Amerika Serikat Eli Todd, merupakan orang yang berhasil menangani
penderita gangguan kejiwaan dengan mengemukakan pemeliharaan penghargaan
dan moralitas Sivilisasi.
Trull (2005), membagi sejarah perkembangan psikologi klinis berdasarkan
jenis kegiatannya dalam 4 bagian, ialah: permulaan (1850-1899), pemula era
modern (1900-1919), masa di antara dua perang dunia ke-2 (1920-1939) dan
setelah perang dunia kedua (1940- sekarang)
Emil kraepelin pada tahun 1913 dan menjadikannya sebagai salah satu ciri
aktivitas beberapa waktu itu.
2. Masa kelahiran era modern (1900-1919)
Ciri utama masa ini adalah dikembangkannya pengukur (mental
measurement of diagnostic psychological testing) yang landasannya adalah
Gaston dan Cattel tetapi pencetusnya adalah Alfred Binet.
Binet menyatakan bahwa kunci untuk menelaah perbedaan-perbedaan
individual adalah norma dan deviasi dari norma. Karya Binet ini mendapat
sambutan baik Theodore Simon yang selanjutnya menjadi kolaboratornya dan
diajukan kepada pemerintah Paris pada tahun 1904. Karya kedua orang ini dapat
dijadikan alat untuk mengukur keterbatasan kognitif anak untuk keperluan
pendidikan (Throndike, 1997). Pada tahun 1914, Charles mengajukan konsep
Intelegensi Umum (general intelegensi) dengan istilah g. Edward Thorndike
melakukan sanggahan dengan mengajukan konseptualisasi yang menekankan
pentingnya Kemampuan kemampuan spesifik separate abilities
Memasuki Perang Dunia 1 pada tahun 1917 dibangun suatu komite yang
terdiri atas 5 orang anggota American psychological Association (APA)
melakukan pemeriksaan medis untuk anggota angkatan darat yang diketuai oleh
Robert Yeerkes melihat kemampuan-kemampuannya. Dikenal tiga serangkai alat
seleksi Woodworth's, personal data sheet dan Army Alpha dan Army beta.
3. Antara dua perang dunia (1920-1939)
Pinter dan Patterson mengajukan Nonverbal Intelligence Scale. Arthur
Point Scale diterbitkan pada tahun 1934 dan pada tahun 1926 teknik Draw-a-men
dari Goodenough diterbitkan untuk mengukur intelegensi. Tes bakat musik dari
Seashore diciptakan dan Pada tahun 1927 dibuat strong vocational Interest Blank,
yang diikuti oleh Kuder Preferensi Record.
Selain diciptakannya berbagai alat ukur juga pembicaraan teoritis
berkembang, antara lain yang dikemukakan oleh Louis Thurstone Pada tahun
1927 mengenai analisis faktor. Hal penting lainnya adalah munculnya tes
proyektif melanjutkan asosiasi kata dan lain-lain yang dikemukakan oleh
Hermann Rorschach, pada tahun 1921 seorang psychiatrist dari Swiss dengan
nama psychodiagnostic.
Pada tahun 1935 Christian Morgan dan Henry Murray menerbitkan
Thematic Appreciation Test (TAT) yang memancing aktivitas pikiran dan
perasaan melalui gambar-gambar tak jelas. Pada tahun 1938 Gender melahirkan
Bender Gestalt Test yang juga dapat disebut sebagai pengukuran proyektif
kepribadian.
4. Pada saat perang dunia II dan seterusnya (1940 sampai sekarang)
Pada tahun 1943 dibangun Minnesota Multiphasic Personality Inventory
(MMPI). Setelah perang dunia 2 lebih spesifik tahun 1949 reseller belleveu
intellegensi scale mulai digunakan, yang disusul dengan Weschler Intellegence
For Children (WISC).
Setelah tahun 1950-an masalah tersebut mereda karena berkembang dengan
pesat pendekatan keperilakuan melalui mazhab perilaku yang radikal yang lebih
memberikan perhatian dan mempercayai perilaku yang terbuka behavior.
Asesmen kepribadian kurang diperhatikan dan pada psikologi klinis berbelok ke
masalah perilaku terbuka.
Akhirnya bangkit dan semakin populernya pemeliharaan kesehatan yang
terkenal pada tahun 1990-an memberikan dampak pada asesmen psikologis
pemeliharaan kesehatan terkendali.
B. Sejarah Intervensi
1. Masa awal (1850-1899)
Pusat perhatian Kreplin adalah pada klasifikasi psikosis. Yang lainnya
mencari teknik penanganan penderita neorotik seperti sugesti dan hipnotis.
Terutama Jean Charcot yang mendapat penghargaan luas karena menangani
penderita Hysteria, dengan symptom fisik misalnya kebutaan dan kelumpuhan,
yang tidak jelas mempunyai akar fisik. Ia adalah ahli demonstrasi klinis dramatik
dengan pasien pasien yang dihipnotis. Bahkan ia lebih tepat sebagai seorang ahli
hipnotis dari pada Hysteria.
Kemudian kolaborasi antara Breuer dan Sigmund Freud terjadi, dimana
pada tahun 1890-an menangani pasien seorang gadis diberi nama "Anna O" yang
didiagnosis Hysteria.
2. Menuju abad modern (1900-1919)
Beberapa ahli yang berusaha membuat pembaharuan-pembaharuan antara
lain Clifford Beers masuk rumah sakit karena mengalami gangguan depresi yang
berat di rumah sakit sewaktu di tangani di rumah sakit. Ia pun mengalami fase
manik dan mulai membuat catatan-catatan eksperimennya. Ketika ia bebas dari
symptom manis-depresi yang dinyatakan bebas, tapi pembebasan ini tidak
mengurangi semangatnya untuk menulis buku mengenai penyalah gunaan
penanganan Rumah Sakit terhadap gangguan mental dan membangun gerakan
masyarakat untuk menentang penyalahgunaan itu. Pada tahun 1908 Terbitlah
bukunya A Maind The Found Itself, yang melahirkan gerakan kesehatan mental di
Amerika Serikat.
Kemudian kita akan bertemu dengan Lighter Witmer terutama sebagai
seorang yang pertama mendirikan klinik psikologi ia pada tahun 1912 dalam
lingkungan Universitas Pennsylvania. Juga William Healy, penting dicatat sebagai
orang pertama yang mendirikan klinik bimbingan anak di Chicago pada tahun
1909. Pada tahun 1958 Joseph Pratt dan seorang psikolog, Elwood Worcester
mulai membangun metode diskusi suportif di antara pasien pasien rumah sakit.
faktor spesifik, sehingga pada umumnya saat ini kita menganggap intelegensi ini
terdiri atas faktor umum dan faktor khusus. Faktor khusus intelegensi saat ini
tercermin dalam apa yang disebut multiple intelligence dari Gardner.
1. Defenisi Intelegensi
Menurut Wechsler (1958), inteligensi merupakan pembangkit atau kapasitas
global individu untuk bertindak bertujuan, berpikir rasional, dan berhubungan
efektif dengan lingkungannya.
Menurut Rudolf Amathauer (1970), inteligensi ialah sebagai suatu struktur
khusus dalam keseluruhan kepribadian seseorang suatu keutuhan yang berstruktur
yang terdiri atas kemampuan jiwa-mental dan diungkapkan melalui prestasi, serta
memberikan kemampuan kepada individu untuk bertindak. Inteligensi hanya
dapat dikenal melalui ungkapan-ungkapan, yaitu terlihat melalui prestasi.
Beberapa alat ukur intelegensi yang umum dipakai: 1) Stanford-Binet Intelence
Scale, 2) Wechsler Adult Intellegence Scale (WAIS)
B. Asesmen Kepribadian
Menurut Sunberg (1976), Meehl (1952), dan lain-lain menyatakan bahwa
laporan kepribadian sebagai laporan yang menandakan ia tidak seperti seorang
lainnya. Kadang-kadang lingkungan ini dilengkapi menjadi tuntutan lingkungan,
baik ketika seorang psikolog diminta untuk mengases kepribadian seseorang yang
sedang memiliki masalah dan berada dalam suatu kondisi lebih buruk dari
biasanya. Laporan kepribadian bersifat dinamis, yaitu berarti menggunakan teori-
teori yang menggunakan pendekatan psikodinamik, tetapi tidak harus selalu
psikoanalisis dari Sigmund Freud.
Dalam asesmen kepribadian terdapat pembagian menjadi projective
assesment dan objective assesment.
1. Projective Assesment.
Projective assesment berkembang dari perspektif teoretis yang menampilkan
karakteristika dinamis sebagai inti kepribadian (seperti teori psikoanalitis).
Menurut Lindzey, teknik projective merupakan alat yang dianggap memiliki
sensitivitas yang khusus untuk aspek perilaku yang tertutup dan tak sadar,
D. Asesmen Perilaku
Pendekatan perilaku dalam asesmen terpusat pada mengidentifikasikan
perilaku spesifik klien atau sistem lingkungan yang mungkin memerlukan
perubahan. Asesmen perilaku merupakan pendekatan situasi spesifik, dimana
variasi spesifik dalam keadaan lingkungan dengan teliti dan periksa untuk
menentukan peranan mereka terhadap pemfungsian klien. Landasan penggunaan
asesmen perilaku adalah perpektif perilaku dimana pemfungsian manusia dilihat
sebagai produk dari interaksi yang terus menerus antara pribadi dan situasi.
INTERVENSI KLINIS
Yang dimaksud dengan intervensi adalah ikut campurnya orang luar
terhadap permasalahan yang dialami atau dihayati individu istilah intervensi
dalam wacana umum sehari-hari berkonotasi negatif seperti dalam masalah politik
dan hubungan internasional seperti istilah itu tumbuh dan berkembang.
Sementara itu dalam psikologi umumnya dan psikologi klinis secara khusus
istilah itu digunakan sebagai Upaya seorang konselor ikut campur menghadapi
permasalahan yang dialami klient. Alasan penggunaan intervensi klinis
didasarkan pada tiga dasar yaitu ameliorasi, prefensi dan pengembangan.
Ameliorasi adalah menolong orang atau sistem sosial untuk mengurangi masalah-
masalah yang telah terjadi, prepensi meliputi usaha-usaha untuk meramalkan
masalah-masalah sebelum berkembang da pengembangan adalah usaha untuk
membantu orang meningkatkan keterampilan pribadi relasi dan lingkungan
hidupnya.
Intervensi ini sebenarnya merupakan istilah baru sebagai istilah yang dinilai
lebih baik dari nama yang lebih terkenal sebelumnya yaitu psychotherapy
psychotherapy sendiri merupakan warisan dari kedokteran karena psikologi dapat
dianggap merupakan kependekan dari kedokteran.
Beberapa jenis intervensi psikologis yang banyak dikenal: 1) psychoanalysis
dan yang berorientasi psychodynamik, 2) perspektif fenomenologis dan
humanistik eksistensial, 3) terapi perilaku, dan 4) terapi kelompok terapi keluarga
dan terapi pasangan.