Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN RESMI 2.

Uji Kalium Ferosianat


Cara Uji : Ekstrak ditambah 2 tetes K4Fe(CN)6
COFFEIN terbentuk warna kuning.
Hasil Uji : (+) Terbentuk warna kuning
3. Uji Parry
Cara Uji : Ekstrak ditambah 2 tetes reagen parry
Sampel : Coffein terbentuk larutan biru kehujauan.
Hasil Uji : (+) Terbantuk larutan biru
No. Sampel :- 4. Uji Mayer
Cara Uji : Ekstrak ditambah 2 tetes reagen Mayer
Percobaan : Uji Fraksi C (Coffein) terbentuk putih kekuningan
Hasil Uji : (+) Terbentuk putih kekuningan
5. Uji Argentum
Prinsip : Pemisahan coffein dari sampel urin dengan
Cara Uji : Ekstrak ditambah 2 tetes NaOH 2N dan
2 tetes AgNO3 2N terbentuk endapan
metode Stass Otto (Fraksi C)
hitam
A. Hasil Percobaan Hasil Uji : (+) Terbentuk endapan hitam
1. Uji Murexide
Cara Uji : 10 tetes ekstrak ditambah 10 tetes H2O2 6. Uji Jorison
ditambah 10 tetes HCl concentrate Cara Uji : Ekstrak ditambah FeCl3 5% atau 2N
terbentuk endapan orange
(pada cawan penguap) dipanaskan Hasil Uji : (+) Terbentuk endapan orange
sampai kering jika (+) terbentuk warna 7. Uji Zwikker B
Cara Uji : Ekstrak ditambah 2 tetes Zwikker B
kuning merah ditambah NH4OH terbentuk endapan biru
concentrate terbentuk merah violet Hasil Uji : (+) Terbantuk endapan biru
8. Uji Marquis
Hasil Uji : (-) Larutan Kuning Cara Uji : Ekstrak ditambah 2 tetes Formaldehid
ditambah 3 tetes H2SO4 pro analysis terbentuk warna merah sampai ungu. Sewaktu menguap,
berlebih terbentuk cincin coklat. warna sudah terbentuk, yang kemudian diperkuat oleh
Hasil Uji : (+) Terbantuk cincin coklat
oksidasi. Terkadang pada uji ini didapatkan hasil yang
B. Pembahasan negative hal tersebut dapat dikarenakan sampel yang
digunakan kurang murni, terjadi kesalahan pada saat
Pada percobaan analisis toksikologi coffein,
ekstraksi juga dapat disebabkan karena kesalah pada
dilakukan beberapa uji reaksi warna dalam analisis
penambahan reagen. (FI IV hal 254)
coffein, uji tersebut adalah reaksi Murexide, reaksi
Kalium Ferosianat, reaksi parry, reaksi Mayer, reaksi
Argentum reaksi Jorison, Reaksi Zwikker B dan reaksi
Marquis. Tujuan dilakukannya uji reaksi warna ini
adalah untuk memahami dan melakukan beberapa uji
reaksi warna pada senyawa coffein.

Uji reaksi warna pertama adalah reaksi Murexide,


adalah dimana sejumlah 10 mg ditambah 1,5 ml
Hydrogen Peroksida dan 5 tetes Asam Sulfat pekat,
kemudian dipanaskan di penangas air sampai kering.
Sisa diberi beberapa tetes NH3 6N. Bila ada senyawa
purin (etofilin, kofein, teobromin, teofilin) akan
Uji reaksi warna yang kedua adalah reaksi Kalium akan digunakan kareana bila ada kesalahan dari reagen
Ferosianat, dimana langkah pertama untuk percobaan tersebut dapat menimbulakn hasil yang berbeda dari uji
ini adalah teteskan reagen K4Fe(CN)6 terlebih dahulu reaksi warna tersebut. (Laco hal 671)
amati dahulu warna kuning dari reagen, kemudian
tambahkan tetes demi tetes ekstrak koffein dan amati
perubahan warna yang terjadi. Bila warna kuning dari
reagen terjadi perubahan setelah ditambahkan dengan
ekstrak koffein maka hasil uji warna tersebut positif.

Reagen Uji (+)


Parry Parry
Uji warna yang selanjutnya adalah uji warna
Mayer, yang pertama kali dilakukan adalah ekstrak
coffein ditambahkan dengan reagen Mayer sebanyak 2
Reagen tetes, amati perubahan yang terjadi. Bila
Uji terbentuk
(+) putih
K4Fe(CN)6 Kalium coffein.
kekuningan maka dalam sampel terkandung
Uji warna selanjutnya adalah reaksi Parry, langkah
Yang dimaksudkan putih kuningan disini adalah
pertama yang dilalukan adalah ekstrak coffein
terbentuk endapan putih dalam larutan kuning.
ditambahkan 2 tetes regen Parry akan terbentuk larutan
biru kehijauan. Sebelum melakuan uji reaksi warna
Parry ini sebaiknya cek terlebih dahulu reagen yang
Uji warna yang berikutnya adalah reaksi Jorison,
dimana ekstrak ditambahkan dengan setetes demiReagen
Zwikker B
setetes FeCl3 5% atau 2N akan mambentuk endapan
orange.

Uji (+)
Mayer
Uji warna yang berikutnya adalah reaksi Reagen FeCl3 Uji (+)
Argentum, langkah pertama yang dilalukan adalah Jorrison
Uji warna selanjutnya adalah uji Zwikker B,
ekstrak coffein ditambahkan dengan reagen NaOH
langkah pertama yang harus dilakukan adalah ekstrak
sebanyak 2 tetes, kemudian tambahkan reagen AgNO3
ditambahkan dengan reagen Zwikker B setetes demi
sebanyak 2 tetes, akan terbentuk endapan hitam. Pada
setetes akan membentuk endapan biru.
saat melakukan uji ini, tambahkan AgNO3 setetes demi
setetes dan lihat perubahan yang terjadi. (CCIO hal 91)

Uji (+)
Reagen
Uji (+) Argentum
Mayer, Uji Argentum, Uji Jorison, Uji Zwikker B, Uji
Reaksi warna selanjutnya adalah reaksi Marquis, Marquis.
D. Daftar Pustaka
langkah pertama ekstrak ditambahkan dengan 2 tetes Hagermae, A.E. 2002. Cofein Chemistry.
Formaldehid dan ditambahkan 3 tetes H2SO4 p.a http://www.users.muohio.edu/ hagermae/coffeina.pdf.
berlebih akan terbentuk cicin coklat. Bila cincin coklat (Diakses pada 8/03/2017 Jam 15.11)
Sanjoyo, Raden, 2012, Obat (Biomedik Farmakologi).
pada uji ini tidak terbentuk cobalah untuk http://yoyoke.web.ugm.ac.id/download/obat.pdf
menambahkan H2SO4 lagi. Bila masih belum terbentuk (Diakses pada 8/03/2017 Jam 15.01)
kemungkinan terjadi kesalahan pada saat ekstraksi atau
Praktikan Korektor
kesalahan pada sampel yang dipakai. (Laco hal 671)

C. Kesimpulan
Sampel yang diuji mengandung Coffein dengan
hasil positif pada Uji Kalium Ferosianat, Uji Parry, Ui

Uji (+)

Anda mungkin juga menyukai