5119 9901 1 SM
5119 9901 1 SM
(Tulungen)
71
Analisis Faktor- Faktor Pengelolaan Barang Milik Negara Pada Komisi Pemilihan
Umum Provinsi Sulawesi Utara
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi
(shevans.tulungen@gmail.com)
Abstract
This study aims to analyze the factors of asset management at the Provincial Election
Commission of North Sulawesi. The study was conducted using quantitative descriptive
method. The method used is associative where research aims to determine the
relationship between two or more variables. The analysis technique used is factor
analysis. Based on the test results of the data analysis it was found that the testing of the
33 factors in the management of assets in the Provincial Election Commission and
District / City-North Sulawesi, then there are 19 factors that declared invalid meets
Kaiser Meyer Olkin (KMO) and 14 factors revealed no meet the KMO test results with
values below 0.5. After testing a factor rotation using the varimax method of factor
analysis in this study the data were grouped into factors that Safeguarding and
Maintenance of State property, the State Property Planning, Administration of State
Assets, Use of State Assets and Technical Guidance State Property.
Keyword : Managent, assets management, Guidance State Property
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor- faktor pengelolaan aset pada Komisi
Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Utara. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan yaitu
asosiatif dimana penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua
variabel atau lebih.Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis faktor.Berdasarkan
hasil uji analisa data maka didapatkan bahwa pengujian terhadap 33 faktor yang dalam
pengelolaan aset di lingkungan Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Kabupaten/Kota
se- Sulawesi Utara, maka terdapat 19 faktor yang dinyatakan valid memenuhi Kaiser
Meyer Olkin (KMO) dan 14 faktor dinyatakan tidak memenuhi hasil uji KMO dengan
nilai dibawah 0.5. Setelah dilakukan uji rotasi faktor dengan menggunakan metode
varimax maka analisis faktor dalam data penelitian ini dikelompokkan menjadi faktor-
faktor yaitu Pengamanan dan Pemeliharaan barang milik Negara, Perencanaan Barang
Milik Negara, Penatausahaan Barang Milik Negara, Penggunaan Barang Milik Negara
dan Bimbingan Teknis Barang Milik Negara.
Kata Kunci: manajemen, aset, manajement aset, barang milik negara
Latar Belakang
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.2 ,No.3, 2014:71-86
72
Barang Milik Negara (BMN) adalah landasan hukum dalam bidang administrasi
semua barang yang dibeli atau diperoleh keuangan negara dan melakukan
atas beban anggaran pendapatan dan pemisahan secara tegas antara pemegang
belanja negara atau dari perolehan yang kewenangan administratif dan pemegang
sah. Oleh karena itu pengelolaan Barang kewenangan perbendaharaan.
Milik Negara berbeda dan terpisah dengan Mengingat pentingnya manajemen
pengelolaan barang milik daerah. Namun aset bagi pemerintah serta besarnya
dalam pengelolaanya harus tetap mengacu pengeluaran Negara terkait dengan
pada asas yang sama. manajemen aset tersebut, maka sudah
Dewasa ini muncul banyak menjadi keharusan bagi Pemerintah untuk
permasalahan-permasalahan yang melakukan pengelolaan aset/ barang milik
berkaitan dengan pengelolaan Barang negara secara professional, efektif dan
Milik Negara (BMN). Permasalahan mengedepankan aspek-aspek ekonomis
dimaksud termasuk perubahan dari agar pengeluaran biaya-biaya dapat tepat
beberapa peraturan perundang-undangan di sasaran, tepat penggunaan, tepat penerapan
bidang Barang Milik Negara antara lain dan tepat sesuai dengan peraturan
Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 perundang-undangan yang berlaku.
tentang Keuangan Negara, Undang- Manajemen aset sebetulnya
Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
Perbendaharaan Negara, Peraturan dari Manajemen Keuangan dan secara
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang umum terkait dengan adiministrasi
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, pembangunan daerah khususnya yang
Peraturan Meteri Keuangan Nomor berkaitan dengan nilai aset,
Analisis Faktor pemanfaatan
Faktor Pengelolaan.. (Tulungen)
120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan aset, pencatatan nilai aset dalam neraca,
barang milik negara, dan Peraturan maupun dalam penyusunan prioritas dalam
Menteri Keuangan Nomor pembangunan.
96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Sesuai dengan kedudukannya Komisi
Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Pemilihan Umum bersifat Hirarki sehingga
Penghapusan, dan Pemindahtanganan setiap kegiatan mengacu pada Program
barang milik negara. Namun pada dasarnya Kerja dari Komisi Pemilihan Umum
terdapat ciri yang menonjol dari produk- Republik Indonesia dan diturunkan ke
produk hukum tersebut yaitu meletakkan Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan
73
74
pengarahan, dan pengendalian sumber negara adalah semua barang yang dibeli
daya organisasi. atau diperoleh atas beban Anggaran
Menurut Siregar (2004) Pengertian Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
aset secara umum adalah barang (thing) atau berasal dari perolehan lainnya yang
atau sesuatu barang (anything) yang sah.
mempunyai nilai ekonomi (economic Barang Milik Negara sesuai dengan
value), nilai komersil (commercial value) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun
atau nilai tukar (exchange value) yang 2005 yang telah diubah dengan Peraturan
dimiliki oleh badan usaha, instansi atau Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 lingkup
individu. Ada dua jenis aset yaitu aset pengelolaan barang milik negara
berwujud (tangible) dan aset tidak mencakup 10 (sepuluh) siklus yang
berwujud (intangible). meliputi :
Menurut Kaganova dan McKellar
(dalam Hariyono: 2007), mendefinisikan Perencanaan Kebutuhan dan Penganggaran
manajemen aset sebagai Property asset Tahap pertama dalam siklus
management can be defined as the process manajemen aset adalah perencanaan
of decisionmakingand implementation kebutuhan, dimana diartikan sebagai
relating to the acquisition, use, and kegiatan merumuskan rincian kebutuhan
disposal of realproperty barang milik negara untuk
Manajemen aset merupakan suatu menghubungkan
Analisispengadaan barang
Faktor Faktor yang
Pengelolaan.. (Tulungen)
sistem penatalaksanaan atau suatu unit telah lalu dengan keadaan yang sedang
fungsional yang berfungsi atau bertugas berjalan sebagai dasar dalam melakukan
untuk mengoperasikan seperangkat sumber tindakan yang akan datang.
daya (SDM, uang, mesin, barang dan Perencanaan kebutuhan barang milik
waktu) dan seperangkat instrumen negara/ daerah harus mampu
(metode, standar atau kriteria) untuk menghubungkan antara ketersediaan
mencapai suatu tujuan. barang sebagai hasil dari pengadaan yang
Dalam Peraturan Pemerintah telah lalu dengan keadaan yang sedang
Nomor 6 Tahun 2006 dan Peraturan berjalan sebagai dasar tindakan yang akan
Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang datang dalam rangka pencapaian efisiensi
Pengelolaan Barang Milik Negara/daerah dan efektivitas pengelolaan barang milik
yang dimaksud dengan barang milik negara/ daerah. Perencanaan kebutuhan
75
barang milik negara/ daerah disusun dalam terbuka, bersaing, adil atau tidak
rencana kerja dan anggaran kementerian diskriminatif dan akuntabel.
negara/ lembaga/ satuan kerja perangkat (Sumber :PP Nomor 38 Tahun 2008
daerah setelah memperhatikan ketersediaan tentang Perubahan PP 6 Tahun 2005
barang milik negara/ daerah yang ada. tentang Pengelolaan Barang Milik Negara
Perencanaan kebutuhan barang milik dan Daerah)
negara/ daerah. Perencanaan kebutuhan
barang milik negara/ daerah berpedoman Penggunaan
pada standar barang, standar kebutuhan, Barang milik negara/ daerah dapat
dan standar harga. ditetapkan status penggunaannya untuk
(Sumber :PP Nomor 38 Tahun 2008 penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi
tentang Perubahan PP 6 Tahun 2005 kementerian negara/ lembaga/ satuan kerja
tentang Pengelolaan Barang Milik Negara perangkat daerah, untuk dioperasikan oleh
dan Daerah) pihak lain dalam rangka menjalankan
pelayanan umum sesuai tugas pokok dan
Pengadaan fungsi kementerian negara/ lembaga/
Pengadaan barang milik negara satuan kerjaBisnis
Jurnal Riset perangkat daerahVol.2
dan Manajemen yang
,No.3, 2014:71-86
adalah suatu proses kegiatan pengadaan bersangkutan. Status penggunaan barang
barang/jasa yang dibiayai dengan ditetapkan dengan ketentuan sebagai
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara berikut: (a) barang milik negara oleh
(APBN)/ Anggaran Pendapatan dan pengelola barang; (b) barang milik daerah
Belanja Daerah (APBD), baik yang oleh gubernur/ bupati/ walikota.
dilaksanakan secara swakelola maupun Barang milik negara/ daerah dapat
oleh penyedia barang/jasa. Tujuan dari ditetapkan status penggunaannya untuk
pelaksanaan pengadaan barang milik penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi
negara yaitu untuk memperoleh barang kementerian negara/ lembaga/ satuan kerja
atau jasa dengan harga yang dapat perangkat daerah, untuk dioperasikan oleh
dipertanggungjawabkan, jumlah dan mutu pihak lain dalam rangka menjalankan
yang sesuai serta pengadaannya tepat pelayanan umum sesuai tugas pokok dan
waktu. Proses pengadaan barang milik fungsi kementerian negara/ lembaga/
negara dilaksanakan berdasarkan prinsip- satuan kerja perangkat daerah yang
prinsip efisien, efektif, transparan dan bersangkutan.
76
77
persyaratan baik dari segi unit pemakaian negara/ daerah dimaksud sudah tidak
maupun dari segi keindahan. berada dalam penguasaan pengguna barang
(Sumber :PP Nomor 38 Tahun 2008 dan/atau kuasa pengguna barang.
tentang Perubahan PP 6 Tahun 2005 Penghapusan barang milik negara/ daerah
tentang Pengelolaan Barang Milik Negara meliputi: (a) penghapusan dari daftar
dan Daerah) barang pengguna dan/atau kuasa
pengguna;(b) penghapusan dari daftar
Penilaian barang milik negara/ daerah. Penghapusan
Penilaian barang milik negara/ daerah barang milik negara dilakukan dengan
dilakukan dalam rangka penyusunan penerbitan surat keputusan penghapusan
neraca pemerintah pusat/ daerah, dari pengguna barang setelah mendapat
pemanfaatan, dan pemindahtanganan persetujuan dari pengelola barang untuk
barang milik negara/ daerah. Penetapan barang
Jurnalmilik negara.
Riset Bisnis danPenghapusan barang
Manajemen Vol.2 ,No.3, 2014:71-86
nilai barang milik negara/ daerah dalam milik negara/ daerah dari daftar barang
rangka penyusunan neraca pemerintah milik negara/ daerah dilakukan dalam hal
pusat/ daerah dilakukan dengan barang milik negara/ daerah dimaksud
berpedoman pada Standar Akuntansi sudah beralih kepemilikannya, terjadi
Pemerintahan (SAP). Penilaian barang pemusnahan atau karena sebab- sebab lain.
milik negara berupa tanah dan/ atau (Sumber : Peraturan Menteri Keuangan
bangunan dalam rangka pemanfaatan atau Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata
pemindahtanganan dilakukan oleh tim Cara Pelaksanaan Penggunaan,
yang ditetapkan oleh pengelola barang, dan Pemanfaatan, Penghapusan, dan
dapat melibatkan penilai independen yang Pemindahtanganan barang milik Negara)
ditetapkan oleh pengelola barang. Pemindahtanganan
(Sumber :PP Nomor 38 Tahun 2008 Pemindatangan adalah pengalihan
tentang Perubahan PP 6 Tahun 2005 kepemilikan barang milik negara sebagai
tentang Pengelolaan Barang Milik Negara tindak lanjut dari penghapusan dengan cara
dan Daerah) dijual, dipertukarkan, dihibahkan atau
disertakan sebagai modal pemerintah.
Penghapusan Penjualan adalah pengalihan kepemilikan
Penghapusan barang milik negara/ barang milik negara kepada pihak lain
daerah dilakukan dalam hal barang milik dengan menerima penggantian dalam
78
bentuk uang. Sedangkan yang dimaksud negara, yaitu fungsional, kepastian hukum,
tukar-menukar adalah pengalihan transparansi, efisiensi, akuntabilitas dan
kepemilikan barang milik negara yang kepastian nilai. Akuntabilitas pengelolaan
dilakukan antara pemerintah pusat dengan barang milik negara tercermin dari
pemerintah daerah, atau antara pemerintah pelaporan barang milik negara secara
pusat dengan pihak lain, dengan menerima periodik dan tepat waktu, yang dimulai
penggantian dalam bentuk barang, dari pencatatan, penggolongan, dan
sekurang-kurangnya dengan nilai penyajiannya secara sistematis dalam suatu
seimbang. Adapun Hibah adalah set informasi sesuai dengan ketentuan.
pengalihan kepemilikan barang milik Dalam Peraturan Pemerintah
Analisis Faktor Nomor 6
Faktor Pengelolaan.. (Tulungen)
negara dari Pemerintah Pusat kepada Tahun 2006 proses yang sistematis ini
Pemerintah Daerah atau kepada pihak lain disebut penatausahaan.Penatausahaan
tanpa memperoleh penggantian. barang milik negara meliputi pembukuan,
(Sumber : Peraturan Menteri Keuangan inventarisasi dan pelaporan barang milik
Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Negara.
Cara Pelaksanaan Penggunaan, (Sumber :PP Nomor 38 Tahun 2008
Pemanfaatan, Penghapusan, dan tentang Perubahan PP 6 Tahun 2005
Pemindahtanganan barang milik Negara) tentang Pengelolaan Barang Milik Negara
dan Daerah)
Penatausahaan
Seluruh barang milik negara Pemindaan, Pengawasan, dan
merupakan objek penatausahaan, yakni Pengendalian
semua barang yang dibeli atau diperoleh Untuk menjamin kelancaran
atas beban Anggaran Pendapatan dan penyelenggaraan dan menjamin tertib
Belanja Negara (APBN) atau berasal dari administrasi pengelolaan barang milik
perolehan lainnya yang sah, yang berada daerah secara efisien dan efektif maka
dalam penguasaan Kuasa Pengguna diperlukan fungsi berikut ini: (1)
Barang/ Pengguna Barang dan berada Pembinaan, yaitu usaha atau kegiatan
dalam pengelolaan Pengelola Barang. melalui pemberian pedoman, bimbingan,
Barang milik negara yang telah diperoleh pelatihan, dan supervisi ; (2) Pengawasan,
tersebut harus dicatat dan dilaporkan sesuai yaitu usaha atau kegiatan untuk
dengan asas-asas pengelolaan barang milik mengetahui dan menilai kenyataan yang
79
82
ditunjukan oleh Alpha Cronbach adalah dalam manajemen aset. Berdasarkan hasil
0.878. Konsistensi ukuran yang digunakan uji analisa data maka didapatkan bahwa
dalam penelitian ini dianggap memenuhi pengujian terhadap 33 faktor yang dalam
batas reliable 0.60. pengelolaan management aset di
Nilai Kaiser Meyer Olkin (KMO) lingkunganAnalisis
Komisi Pemilihan
Faktor Umum
Faktor Pengelolaan.. (Tulungen)
dan Bartletts Testadalah 0.636 dengan Provinsi dan Komisi Pemilihan Umum
signifikansi 0.000. Nilai ini menunjukkan Kabupaten/Kota se- Sulawesi Utara, maka
bahwa nilai memenuhi syarat karena terdapat 19 faktor yang dinyatakan valid
berada diatas 0.5. Setelah diuji kembali memenuhi Kaiser Meyer Olkin (KMO) dan
meningkat dari 0.505 menjadi 0.636. 14 faktor dinyatakan tidak memenuhi hasil
Terdapat 19 variabel melewati test validitas uji KMO dengan nilai dibawah 0.5. Setelah
berdasarkan retated component matrix test. dilakukan uji rotasi faktor dengan
Adapun 19 variabel dikelompokkan menggunakan metode varimax maka
menjadi 5 grup, yaitu: analisis faktor dalam data penelitian ini
dikelompokkan menjadi faktor- faktor
sebagai berikut :
Faktor Variabel Faktor Loading
1. Pengamanan dan Pemeliharaan Barang
1 X7 0.859
X10 -0,851 Milik Negara
X13 0,794 Pengamanan dan Pemeliharaan barang
X15 0,764
X26 0,775 milik negara terbentuk dari
2 X1 0,712 Penggunaan Aset barang milik negara,
X2 0,867
X4 0,829 Standar Operational Prosedur (SOP)
X21 0,908 Pinjam Pakai terhadap barang milik
X24 0,676
3 X8 0,552 negara, Gudang untuk penyimpanan
X27 0,732 barang milik Negara, daftar
X28 0,839
X29 0,840 pemeliharaan terhadap barang milik
X33 0,814 Negara dan Pencatatan Aset. Kelima
4 X6 0,621
X9 0,582 variabel ini terbentuk menjadi satu dan
X25 0,675 membentuk Faktor Inventarisasi
5 X30 0,836
Barang Milik Negara.
Faktor loading diatas berarti bahwa 2. Perencanaan Barang Milik Negara
variabel yang penting dan berpengaruh
83
85