Anda di halaman 1dari 17

Analisis Faktor Faktor Pengelolaan..

(Tulungen)
71

Analisis Faktor- Faktor Pengelolaan Barang Milik Negara Pada Komisi Pemilihan
Umum Provinsi Sulawesi Utara

Evans Einstein William Tulungen

Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi

(shevans.tulungen@gmail.com)

Abstract
This study aims to analyze the factors of asset management at the Provincial Election
Commission of North Sulawesi. The study was conducted using quantitative descriptive
method. The method used is associative where research aims to determine the
relationship between two or more variables. The analysis technique used is factor
analysis. Based on the test results of the data analysis it was found that the testing of the
33 factors in the management of assets in the Provincial Election Commission and
District / City-North Sulawesi, then there are 19 factors that declared invalid meets
Kaiser Meyer Olkin (KMO) and 14 factors revealed no meet the KMO test results with
values below 0.5. After testing a factor rotation using the varimax method of factor
analysis in this study the data were grouped into factors that Safeguarding and
Maintenance of State property, the State Property Planning, Administration of State
Assets, Use of State Assets and Technical Guidance State Property.
Keyword : Managent, assets management, Guidance State Property

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor- faktor pengelolaan aset pada Komisi
Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Utara. Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan yaitu
asosiatif dimana penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua
variabel atau lebih.Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis faktor.Berdasarkan
hasil uji analisa data maka didapatkan bahwa pengujian terhadap 33 faktor yang dalam
pengelolaan aset di lingkungan Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Kabupaten/Kota
se- Sulawesi Utara, maka terdapat 19 faktor yang dinyatakan valid memenuhi Kaiser
Meyer Olkin (KMO) dan 14 faktor dinyatakan tidak memenuhi hasil uji KMO dengan
nilai dibawah 0.5. Setelah dilakukan uji rotasi faktor dengan menggunakan metode
varimax maka analisis faktor dalam data penelitian ini dikelompokkan menjadi faktor-
faktor yaitu Pengamanan dan Pemeliharaan barang milik Negara, Perencanaan Barang
Milik Negara, Penatausahaan Barang Milik Negara, Penggunaan Barang Milik Negara
dan Bimbingan Teknis Barang Milik Negara.
Kata Kunci: manajemen, aset, manajement aset, barang milik negara
Latar Belakang
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.2 ,No.3, 2014:71-86

72

Barang Milik Negara (BMN) adalah landasan hukum dalam bidang administrasi
semua barang yang dibeli atau diperoleh keuangan negara dan melakukan
atas beban anggaran pendapatan dan pemisahan secara tegas antara pemegang
belanja negara atau dari perolehan yang kewenangan administratif dan pemegang
sah. Oleh karena itu pengelolaan Barang kewenangan perbendaharaan.
Milik Negara berbeda dan terpisah dengan Mengingat pentingnya manajemen
pengelolaan barang milik daerah. Namun aset bagi pemerintah serta besarnya
dalam pengelolaanya harus tetap mengacu pengeluaran Negara terkait dengan
pada asas yang sama. manajemen aset tersebut, maka sudah
Dewasa ini muncul banyak menjadi keharusan bagi Pemerintah untuk
permasalahan-permasalahan yang melakukan pengelolaan aset/ barang milik
berkaitan dengan pengelolaan Barang negara secara professional, efektif dan
Milik Negara (BMN). Permasalahan mengedepankan aspek-aspek ekonomis
dimaksud termasuk perubahan dari agar pengeluaran biaya-biaya dapat tepat
beberapa peraturan perundang-undangan di sasaran, tepat penggunaan, tepat penerapan
bidang Barang Milik Negara antara lain dan tepat sesuai dengan peraturan
Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 perundang-undangan yang berlaku.
tentang Keuangan Negara, Undang- Manajemen aset sebetulnya
Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
Perbendaharaan Negara, Peraturan dari Manajemen Keuangan dan secara
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang umum terkait dengan adiministrasi
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, pembangunan daerah khususnya yang
Peraturan Meteri Keuangan Nomor berkaitan dengan nilai aset,
Analisis Faktor pemanfaatan
Faktor Pengelolaan.. (Tulungen)
120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan aset, pencatatan nilai aset dalam neraca,
barang milik negara, dan Peraturan maupun dalam penyusunan prioritas dalam
Menteri Keuangan Nomor pembangunan.
96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Sesuai dengan kedudukannya Komisi
Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Pemilihan Umum bersifat Hirarki sehingga
Penghapusan, dan Pemindahtanganan setiap kegiatan mengacu pada Program
barang milik negara. Namun pada dasarnya Kerja dari Komisi Pemilihan Umum
terdapat ciri yang menonjol dari produk- Republik Indonesia dan diturunkan ke
produk hukum tersebut yaitu meletakkan Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan
73

selanjunya ke Komisi Pemilihan Umum Sulawesi Utara. Adapun tujuan


Kabupaten/ Kota. Dalam laporan hasil penelitianyang akan dicapai dalam
pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan penelitian ini adalah:
(BPK) Republik Indonesia untuk Tahun 1. Menganalisa pelaksanaan pengelolaan
Anggaran 2012 pada Komisi Pemilihan aset yang dilakukan oleh Komisi
Umum, yang menjadi temuan dari Badan Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi
Pemeriksa Keuangan yaitu adanya Utara.
2. Mengetahui faktor- faktor yang
kelemahan dalam pengendalian intern
pengelolaan aset di Komisi Pemilihan
dalam penyusunan laporan barang.
Umum Provinsi Sulawesi Utara.
Temuan- temuan ini antara lain pedoman
pengelolaan kotak dan bilik suara belum
Argumen Orisinalitas / Kebaruan
mengatur kebijakan akuntasi persediaan,
Penelitian tentang pengelolaan
pencatatan dan pelaporan aset tetap belum
barang milik negara (BMN) di Komisi
tertib, pencatatan dan pelaporan gedung
Pemilihan Umum (KPU) di Sulawesi Utara
dan bangunan serta Konstruksi Dalam
masih sangat terbatas. Dan dapat dikatakan
Pengerjaan (KDP) belum memadai, serta
bahwa penelitian ini memiliki originalitas
pencatatan hibah dari pemerintah daerah
yang relatif tinggi.
belum dilaporkan secara tertib. Temuan-
temuan ini mengakibatkan opini terhadap
Kajian Teoritik dan Empiris
Komisi Pemilihan Umum adalah Wajar
Menurut Malayu S.P Hasibuan
Dengan Pengecualian. Wajar Dengan
(2006:2) berpendapat bahwa Manajemen
Pengecualian disini adalah pengelolaan
adalah ilmu dan seni mengatur proses
management aset yang belum dilakukan
pemanfaatan sumber daya manusia dan
secara optimal dari seluruh tingkatan
sumber- sumber lainnya secara efektif dan
pengelolah aset, mulai dari Komisi
efisien untuk mencapai suatu tujuan
Pemilihan Umum Kabupaten/Kota, Komisi
tertentu. Menurut Daft yang diterjemahkan
Pemilihan Umum Provinsi dan Komisi
oleh Tarnujaya & Shirly (2006)
Pemilihan Umum Reepublik Indonesia.
Manajemen (management) adalah
Rumusan masalahyang dikaji pada
pencapaian tujuan organisasi dengan cara
penelitian ini adalah: faktor- faktor
yang efektif dan efisien melalui
pengelolaan aset apa yang dilakukan pada
perencanaan, pengorganisasian,
Komisi Pemilihan Umum Provinsi
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.2 ,No.3, 2014:71-86

74

pengarahan, dan pengendalian sumber negara adalah semua barang yang dibeli
daya organisasi. atau diperoleh atas beban Anggaran
Menurut Siregar (2004) Pengertian Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
aset secara umum adalah barang (thing) atau berasal dari perolehan lainnya yang
atau sesuatu barang (anything) yang sah.
mempunyai nilai ekonomi (economic Barang Milik Negara sesuai dengan
value), nilai komersil (commercial value) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun
atau nilai tukar (exchange value) yang 2005 yang telah diubah dengan Peraturan
dimiliki oleh badan usaha, instansi atau Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 lingkup
individu. Ada dua jenis aset yaitu aset pengelolaan barang milik negara
berwujud (tangible) dan aset tidak mencakup 10 (sepuluh) siklus yang
berwujud (intangible). meliputi :
Menurut Kaganova dan McKellar
(dalam Hariyono: 2007), mendefinisikan Perencanaan Kebutuhan dan Penganggaran
manajemen aset sebagai Property asset Tahap pertama dalam siklus
management can be defined as the process manajemen aset adalah perencanaan
of decisionmakingand implementation kebutuhan, dimana diartikan sebagai
relating to the acquisition, use, and kegiatan merumuskan rincian kebutuhan
disposal of realproperty barang milik negara untuk
Manajemen aset merupakan suatu menghubungkan
Analisispengadaan barang
Faktor Faktor yang
Pengelolaan.. (Tulungen)
sistem penatalaksanaan atau suatu unit telah lalu dengan keadaan yang sedang
fungsional yang berfungsi atau bertugas berjalan sebagai dasar dalam melakukan
untuk mengoperasikan seperangkat sumber tindakan yang akan datang.
daya (SDM, uang, mesin, barang dan Perencanaan kebutuhan barang milik
waktu) dan seperangkat instrumen negara/ daerah harus mampu
(metode, standar atau kriteria) untuk menghubungkan antara ketersediaan
mencapai suatu tujuan. barang sebagai hasil dari pengadaan yang
Dalam Peraturan Pemerintah telah lalu dengan keadaan yang sedang
Nomor 6 Tahun 2006 dan Peraturan berjalan sebagai dasar tindakan yang akan
Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang datang dalam rangka pencapaian efisiensi
Pengelolaan Barang Milik Negara/daerah dan efektivitas pengelolaan barang milik
yang dimaksud dengan barang milik negara/ daerah. Perencanaan kebutuhan
75

barang milik negara/ daerah disusun dalam terbuka, bersaing, adil atau tidak
rencana kerja dan anggaran kementerian diskriminatif dan akuntabel.
negara/ lembaga/ satuan kerja perangkat (Sumber :PP Nomor 38 Tahun 2008
daerah setelah memperhatikan ketersediaan tentang Perubahan PP 6 Tahun 2005
barang milik negara/ daerah yang ada. tentang Pengelolaan Barang Milik Negara
Perencanaan kebutuhan barang milik dan Daerah)
negara/ daerah. Perencanaan kebutuhan
barang milik negara/ daerah berpedoman Penggunaan
pada standar barang, standar kebutuhan, Barang milik negara/ daerah dapat
dan standar harga. ditetapkan status penggunaannya untuk
(Sumber :PP Nomor 38 Tahun 2008 penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi
tentang Perubahan PP 6 Tahun 2005 kementerian negara/ lembaga/ satuan kerja
tentang Pengelolaan Barang Milik Negara perangkat daerah, untuk dioperasikan oleh
dan Daerah) pihak lain dalam rangka menjalankan
pelayanan umum sesuai tugas pokok dan
Pengadaan fungsi kementerian negara/ lembaga/
Pengadaan barang milik negara satuan kerjaBisnis
Jurnal Riset perangkat daerahVol.2
dan Manajemen yang
,No.3, 2014:71-86
adalah suatu proses kegiatan pengadaan bersangkutan. Status penggunaan barang
barang/jasa yang dibiayai dengan ditetapkan dengan ketentuan sebagai
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara berikut: (a) barang milik negara oleh
(APBN)/ Anggaran Pendapatan dan pengelola barang; (b) barang milik daerah
Belanja Daerah (APBD), baik yang oleh gubernur/ bupati/ walikota.
dilaksanakan secara swakelola maupun Barang milik negara/ daerah dapat
oleh penyedia barang/jasa. Tujuan dari ditetapkan status penggunaannya untuk
pelaksanaan pengadaan barang milik penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi
negara yaitu untuk memperoleh barang kementerian negara/ lembaga/ satuan kerja
atau jasa dengan harga yang dapat perangkat daerah, untuk dioperasikan oleh
dipertanggungjawabkan, jumlah dan mutu pihak lain dalam rangka menjalankan
yang sesuai serta pengadaannya tepat pelayanan umum sesuai tugas pokok dan
waktu. Proses pengadaan barang milik fungsi kementerian negara/ lembaga/
negara dilaksanakan berdasarkan prinsip- satuan kerja perangkat daerah yang
prinsip efisien, efektif, transparan dan bersangkutan.
76

(Sumber : Peraturan Menteri Keuangan Pemanfaatan, Penghapusan, dan


Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Pemindahtanganan barang milik Negara)
Cara Pelaksanaan Penggunaan,
Pemanfaatan, Penghapusan, dan Pengamanan dan Pemeliharaan
Pemindahtanganan barang milik Negara) Pengamanan adalah kegiatan berupa
tindakan pengendalian dalam pengurusan
Pemanfaatan barang milik negara dalam bentuk fisik,
Pemanfaatn adan pendayagunaan administratif dan tindakan upaya hukum.
barang milik negara yang tidak barang milik negara/daerah meliputi
dipergunakan sesuai dengan tugas pokok pengamanan administrasi, pengamanan
dan fungsi kementerian/ lembaga/ satuan fisik, dan pengamanan hukum. Sedangkan
kerja dalam bentuk sewa, pinjam pakai, yang dimaksud dengan pemeliharaan yaitu
kerjasama pemanfaatan bangun serah kegiatan atau tindakan yang dilakukan agar
guna/ bangun guna serah dan tidak semua barang milik negara selalu dalam
mengubah status kepemilikan. keadaan baik dan siap untuk digunakan
Pemanfaatan barang milik negara/ daerah secara berdaya guna dan berhasil.
dilaksanakan berdasarkan pertimbangan Pengelola barang, pengguna barang
teknis dengan memperhatikan kepentingan dan/ atau kuasa pengguna barang wajib
negara/ daerah dan kepentingan umum. melakukan pengamanan barang milik
Tujuan pemanfaatan barang milik negara negara/ daerah yang berada dalam
adalah optimalisasi pemanfaatan barang penguasaannya. Tujuan dari pengamanan
milik daerah guna mendorong peningkatan ini adalah menghindari klaim/
penerimaan negara. Pendayagunaan barang penyerobotan aset/ barang milik daerah
milik negara dilakukan melalui bentuk- oleh pihak lain. Pemeliharaan barang yaitu
bentuk pemanfaatan yaitu sewa, pinjam upaya mencegah kerusakan yang diyakini
pakai, sewa, pinjam pakai, kerja sama lebih baik daripada memperbaikinya.
pemanfaatan, bangun guna serah, dan Pemeliharaan dilakukan terhadap barang
bangun serah guna. inventaris yang sedang dalam unit
(Sumber : Peraturan Menteri Keuangan pemakaian, tanpa merubah, menambah
Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata atau mengurangi bentuk maupun kontruksi
Cara Pelaksanaan Penggunaan, asal, sehingga dapat dicapai
pendayagunaan barang yang memenuhi
Analisis Faktor Faktor Pengelolaan.. (Tulungen)

77

persyaratan baik dari segi unit pemakaian negara/ daerah dimaksud sudah tidak
maupun dari segi keindahan. berada dalam penguasaan pengguna barang
(Sumber :PP Nomor 38 Tahun 2008 dan/atau kuasa pengguna barang.
tentang Perubahan PP 6 Tahun 2005 Penghapusan barang milik negara/ daerah
tentang Pengelolaan Barang Milik Negara meliputi: (a) penghapusan dari daftar
dan Daerah) barang pengguna dan/atau kuasa
pengguna;(b) penghapusan dari daftar
Penilaian barang milik negara/ daerah. Penghapusan
Penilaian barang milik negara/ daerah barang milik negara dilakukan dengan
dilakukan dalam rangka penyusunan penerbitan surat keputusan penghapusan
neraca pemerintah pusat/ daerah, dari pengguna barang setelah mendapat
pemanfaatan, dan pemindahtanganan persetujuan dari pengelola barang untuk
barang milik negara/ daerah. Penetapan barang
Jurnalmilik negara.
Riset Bisnis danPenghapusan barang
Manajemen Vol.2 ,No.3, 2014:71-86
nilai barang milik negara/ daerah dalam milik negara/ daerah dari daftar barang
rangka penyusunan neraca pemerintah milik negara/ daerah dilakukan dalam hal
pusat/ daerah dilakukan dengan barang milik negara/ daerah dimaksud
berpedoman pada Standar Akuntansi sudah beralih kepemilikannya, terjadi
Pemerintahan (SAP). Penilaian barang pemusnahan atau karena sebab- sebab lain.
milik negara berupa tanah dan/ atau (Sumber : Peraturan Menteri Keuangan
bangunan dalam rangka pemanfaatan atau Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata
pemindahtanganan dilakukan oleh tim Cara Pelaksanaan Penggunaan,
yang ditetapkan oleh pengelola barang, dan Pemanfaatan, Penghapusan, dan
dapat melibatkan penilai independen yang Pemindahtanganan barang milik Negara)
ditetapkan oleh pengelola barang. Pemindahtanganan
(Sumber :PP Nomor 38 Tahun 2008 Pemindatangan adalah pengalihan
tentang Perubahan PP 6 Tahun 2005 kepemilikan barang milik negara sebagai
tentang Pengelolaan Barang Milik Negara tindak lanjut dari penghapusan dengan cara
dan Daerah) dijual, dipertukarkan, dihibahkan atau
disertakan sebagai modal pemerintah.
Penghapusan Penjualan adalah pengalihan kepemilikan
Penghapusan barang milik negara/ barang milik negara kepada pihak lain
daerah dilakukan dalam hal barang milik dengan menerima penggantian dalam
78

bentuk uang. Sedangkan yang dimaksud negara, yaitu fungsional, kepastian hukum,
tukar-menukar adalah pengalihan transparansi, efisiensi, akuntabilitas dan
kepemilikan barang milik negara yang kepastian nilai. Akuntabilitas pengelolaan
dilakukan antara pemerintah pusat dengan barang milik negara tercermin dari
pemerintah daerah, atau antara pemerintah pelaporan barang milik negara secara
pusat dengan pihak lain, dengan menerima periodik dan tepat waktu, yang dimulai
penggantian dalam bentuk barang, dari pencatatan, penggolongan, dan
sekurang-kurangnya dengan nilai penyajiannya secara sistematis dalam suatu
seimbang. Adapun Hibah adalah set informasi sesuai dengan ketentuan.
pengalihan kepemilikan barang milik Dalam Peraturan Pemerintah
Analisis Faktor Nomor 6
Faktor Pengelolaan.. (Tulungen)
negara dari Pemerintah Pusat kepada Tahun 2006 proses yang sistematis ini
Pemerintah Daerah atau kepada pihak lain disebut penatausahaan.Penatausahaan
tanpa memperoleh penggantian. barang milik negara meliputi pembukuan,
(Sumber : Peraturan Menteri Keuangan inventarisasi dan pelaporan barang milik
Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Negara.
Cara Pelaksanaan Penggunaan, (Sumber :PP Nomor 38 Tahun 2008
Pemanfaatan, Penghapusan, dan tentang Perubahan PP 6 Tahun 2005
Pemindahtanganan barang milik Negara) tentang Pengelolaan Barang Milik Negara
dan Daerah)
Penatausahaan
Seluruh barang milik negara Pemindaan, Pengawasan, dan
merupakan objek penatausahaan, yakni Pengendalian
semua barang yang dibeli atau diperoleh Untuk menjamin kelancaran
atas beban Anggaran Pendapatan dan penyelenggaraan dan menjamin tertib
Belanja Negara (APBN) atau berasal dari administrasi pengelolaan barang milik
perolehan lainnya yang sah, yang berada daerah secara efisien dan efektif maka
dalam penguasaan Kuasa Pengguna diperlukan fungsi berikut ini: (1)
Barang/ Pengguna Barang dan berada Pembinaan, yaitu usaha atau kegiatan
dalam pengelolaan Pengelola Barang. melalui pemberian pedoman, bimbingan,
Barang milik negara yang telah diperoleh pelatihan, dan supervisi ; (2) Pengawasan,
tersebut harus dicatat dan dilaporkan sesuai yaitu usaha atau kegiatan untuk
dengan asas-asas pengelolaan barang milik mengetahui dan menilai kenyataan yang
79

sebenarnya mengenai pelaksanaan tugas Data primer yang digunakan yaitu


dan/atau kegiatan dibandingkan dengan berasal dari hasil wawancara yang
peraturan perundang-undangan yang dilakukan pada Kuasa Pengguna Barang
berlaku ; (3) Pengendalian, yaitu usaha (KPB), Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa
atau kegiatan untuk menjamin dan (PPTk), Kassubag Umum dan Logistik,
mengarahkan agar pekerjaan yang Pegawai pada Bagian Umum dan Logistik
dilaksanakan berjalan sesuai dengan dan observasi lapangan. Data sekunder
rencana yang telah ditetapkan. yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
(Sumber :PP Nomor 38 Tahun 2008 laporan
Jurnal barang milik
Riset Bisnis danNegara dari masing-
Manajemen Vol.2 ,No.3, 2014:71-86
tentang Perubahan PP 6 Tahun 2005 masing satker.Laporan yang dimaksud
tentang Pengelolaan Barang Milik Negara yaitu Laporan Kondisi Barang Milik
dan Daerah) Negara dan Hasil Rekonsiliasi dengan
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan
Metode Penelitian Lelang (KPKNL).
Penelitian ini dilakukan dengan
Definisi Operasional Variabel
menggunakan disain eksploratorik.
Penelitian ini dilaksanakan pada Komisi Nama Definisi
Var
Variabel Operational
Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi Utara
X1 Stock Pemeriksaan
selaku Unit Akuntansi Pembantu Opname yang dilakukan
Pengelolaan Barang Wilayah (UAPPB-W) secara rutin yaitu
tiap semester
yang terdiiri dari 1 Komisi Pemilihan X2 SBU Patokan Biaya
Umum Provinsi dan 15 Komisi Pemilihan untuk
pengganggaran
Umum Kabupaten/ Kota. Barang Milik
Untuk sampel penelitian ini yaitu Negara
X3 Harga Satuan nilai yang
Kuasa Pengguna Barang (KPB), Pejabat diberikan pada
Pengadaan Barang dan Jasa (PPTk), Barang Milik
Negara sesuai
Kassubag Umum dan Logistik, Pegawai dengan standar
pada Bagian Umum dan Logistik di 15 X4 Tenaga Tenaga atau staf
Kwalifikasi yang sudah
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten/Kota memiliki
dan 1 Provinsi yang mengelola Barang sertifikat
pengadaaan
Milik Negara. X5 Pengadaan Efisiensi,
Barang Efektifitas,
80

tranparan, Barang Milik


terbuka, adil dan Negara
akuntabel X15 Daftar Rincian aset yang
Pemeliharaan telah dilakukan
X6 LPSE Sistem pemeliharaan
pelelangan secara X16 Laporan Satker selalu
elektronik menyampaikan
Analisis Faktor Faktor Pengelolaan.. (Tulungen)
X7 Penggunaan Aset yang hasil
Aset digunakan sesuai pemeliharaan
dengan secara berkala
peruntukkan. kepada Kuasa
X8 Pengelola Pejabat yang Pengguna Barang
Barang berwenang dan X17 SOP Prosedur untuk
bertanggung Penyelesaian penanganan kasus
jawab Kasus yang
menetapkan berhubungan
kebijakan dan dengan
pedoman serta kehilangan,
melakukan penyerobotan
pengelolaan barang milik
Barang Milik negara
Negara X18 KPKNL Tim penilai
X9 Sewa Pemanfaatan Barang Milik
Barang Milik Negara
Negara oleh
pihak lain dalam X19 Depresiasi Penyusutan atau
jangka waktu penurunan nilai
tertentu X20 Pemanfaatan Penggunaan
X10 SOP Pinjam Prosedur yang Barang Milik
Pakai digunakan untuk Negara sesuai
pinjam pakai dengan
Barang Milik peruntukan
Negara X21 Penghapusan Aset yang telah di
X11 Kepemilikan Status keluarkan dari
kepemilikan daftar barang
Barang Milik X22 Surat Dasar hukum
Negara Keputusan penggunaan dan
X12 KIB Kartu Inventaris penghapusan aset
Barang yang X23 SOP Prosedur yang
dimiliki Penghapusan digunakan untuk
X13 Gudang Tempat proses
penyimpanan penghapusan
Barang Milik barang milik
Negara negara
X14 Pemeliharaan Upaya X24 Persetujuan Persutujuan dari
pencegahan Penghapusan DJKN atas usulan
kerusakan pada aset/barang yang
81

akan dihapus Kabupaten/Kota


X25 Pelelangan Aset/barang yang
akan dilakukan Teknik analisis data yang dilakukan pada
proses pelelangan
penelitian ini yaitu teknik analisis faktor.
X26 Inventaris Daftar semua
fasilitas yang ada
di seluruh bagian,
Pembahasan
termasuk gedung
dan isinya Nilai MSA yang diperoleh dari
X27 Registrasi Pencatatan aset
perhitungan : Stock Opname (0,502), SBU
kedalam aplikasi
dengan detail (0,586), Harga (0,475), Tenaga Kwalifikasi
(0,588), Pengadaan Barang (0,447), LPSE
X28 Penggolongan Pencatatan aset
Barang sesuai dengan (0,524), Penggunaan Aset (0,544),
kategori dari
Pengelola Barang (0,529), Sewa (0.513),
masing- masing
aset yang telah SOP Pinjam Pakai (0,537), Kepemilikan
diregistasi
(0,398), KIB (0,462), Gudang (0,611),
X29 Pelaporan Kuasa Pengguna
Barang menyusun Pemeliharaan (0,413), Daftar Pemeliharaan
laporan secara
(0,615), Laporan (0,454), SOP
berkala dan
berjenjang Penyelesaian Kasus (0,422), KPKNL
X30 Bimtek Pengelola Barang
(0,377), Depresiasi (0,499), Pemanfaatan
Milik Negara
secara rutin (0,353), Penghapusan (0,508), Surat
mengikuti
Keputusan (0,458), SOP Penghapusan
Pelatihan Barang
Milik Negara (0,457), Persetujuan Penghapusan (0,572),
X31 Monev Monitoring dan
Pelelangan (0,530), Inventaris (0,522),
Evaluasi terhadap
pengeloaan aset Registrasi (0,565), Penggolongan Barang
di masing-
(0,783), Pelaporan (0,514), Bimtek
masing satuan
kerja (0,546), Monev (0,329), Tupoksi (0,457),
X32 Tupoksi Uraian tugas dan
Tindak Lanjut LHP (0,564). Dengan Skor
wewenang
penggunaan MSA yang harus > 0.50 kita bisa melihat
barang
variable yang tidak memenuhi skor
X33 Tindak Lanjut Tindak lanjut atas
LHP temuan minimum 0.50. Berdasarkan hasil analisis
pengelolaan
terdapat 14 item yang harus dikeluarkan
Barang Milik
Negara oleh karena tidak memenuhi skor minimum
Satuan kerja
0.50. Hasil dari reliable test yang
KPU
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.2 ,No.3, 2014:71-86

82

ditunjukan oleh Alpha Cronbach adalah dalam manajemen aset. Berdasarkan hasil
0.878. Konsistensi ukuran yang digunakan uji analisa data maka didapatkan bahwa
dalam penelitian ini dianggap memenuhi pengujian terhadap 33 faktor yang dalam
batas reliable 0.60. pengelolaan management aset di
Nilai Kaiser Meyer Olkin (KMO) lingkunganAnalisis
Komisi Pemilihan
Faktor Umum
Faktor Pengelolaan.. (Tulungen)
dan Bartletts Testadalah 0.636 dengan Provinsi dan Komisi Pemilihan Umum
signifikansi 0.000. Nilai ini menunjukkan Kabupaten/Kota se- Sulawesi Utara, maka
bahwa nilai memenuhi syarat karena terdapat 19 faktor yang dinyatakan valid
berada diatas 0.5. Setelah diuji kembali memenuhi Kaiser Meyer Olkin (KMO) dan
meningkat dari 0.505 menjadi 0.636. 14 faktor dinyatakan tidak memenuhi hasil
Terdapat 19 variabel melewati test validitas uji KMO dengan nilai dibawah 0.5. Setelah
berdasarkan retated component matrix test. dilakukan uji rotasi faktor dengan
Adapun 19 variabel dikelompokkan menggunakan metode varimax maka
menjadi 5 grup, yaitu: analisis faktor dalam data penelitian ini
dikelompokkan menjadi faktor- faktor
sebagai berikut :
Faktor Variabel Faktor Loading
1. Pengamanan dan Pemeliharaan Barang
1 X7 0.859
X10 -0,851 Milik Negara
X13 0,794 Pengamanan dan Pemeliharaan barang
X15 0,764
X26 0,775 milik negara terbentuk dari
2 X1 0,712 Penggunaan Aset barang milik negara,
X2 0,867
X4 0,829 Standar Operational Prosedur (SOP)
X21 0,908 Pinjam Pakai terhadap barang milik
X24 0,676
3 X8 0,552 negara, Gudang untuk penyimpanan
X27 0,732 barang milik Negara, daftar
X28 0,839
X29 0,840 pemeliharaan terhadap barang milik
X33 0,814 Negara dan Pencatatan Aset. Kelima
4 X6 0,621
X9 0,582 variabel ini terbentuk menjadi satu dan
X25 0,675 membentuk Faktor Inventarisasi
5 X30 0,836
Barang Milik Negara.
Faktor loading diatas berarti bahwa 2. Perencanaan Barang Milik Negara
variabel yang penting dan berpengaruh
83

Faktor Perencanaan Barang Milik pelelangan terhadap barang dan jasa


Negara ini terbentuk dari Stock yang sudah tidak dipakai lagi.
Opname terhadap Barang Milik 5. Bimbingan Teknis Barang Milik
Negara, standar biaya umum untuk Negara
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.2 ,No.3, 2014:71-86
pengadaan barang milik Negara, tenaga Faktor bimbingan teknis barang milik
kualifikasi yang berkompeten dan negara ini terbentuk dari adanya
berpengalaman dalam rangka pelaksanaan bimbingan teknis barang
pengadaan barang dan jasa, milik Negara bagi pengelola barang
penghapusan barang milik Negara yang milik negara di lingkungan Sekretariat
telah dilakukan dan persetujuan Komisi Pemilihan Umum se Provinsi
penghapusan dari Direktorat Jenderal Sulawesi Utara.
Kekayaan Negara untuk melakukan
penghapusan terhadap barang milik Kesimpulan dan Rekomendasi
Negara yang sudah tidak layak pakai Kesimpulan
lagi. Berdasarkan hasil pembahasan maka dapat
3. Penatausahaan Barang Milik Negara disimpulkan:
Faktor penatausahaan Barang Milik 1. Pengamanan dan Pemeliharaan barang
Negara terbentuk dari pengelolaan aset milik negara yang terdiri dari item:
barang milik negara, registrasi terhadap Penggunaan Aset barang milik negara,
seluruh barang milik negara yang Standar Operational Prosedur (SOP)
diperoleh, penggolongan terhadap Pinjam Pakai terhadap barang milik
barang milik negara yang telah negara, Gudang untuk penyimpanan
dilakukan registrasi, pelaporan secara barang milik Negara, daftar
berjenjang terhadap barang milik pemeliharaan terhadap barang milik
negara serta tidak lanjut atas temuan Negara dan Pencatatan Aset.
pengelolaan barang milik negara. Mempengaruhi pengelolaan
4. Penggunaan Barang Milik Negara management aset di Komisi Pemilihan
Faktor penggunaan barang milik Umum Provinsi Sulawesi Utara.
2. Faktor Perencanaan Barang Milik
negara terbentuk dari adanya Layanan
Negara yang terbentuk dari Stock
Pengadaan Secara Elektornik (LPSE)
Opname terhadap Barang Milik
untuk pengadaan barang dan jasa,
Negara, standar biaya umum untuk
barang dan jasa yang disewakan serta
84

pengadaan barang milik Negara, tenaga yang sudah Faktor


Analisis tidak Faktor
dipakai lagi.
Pengelolaan.. (Tulungen)
kualifikasi yang berkompeten dan Mempengaruhi pengelolaan
berpengalaman dalam rangka management aset di Komisi Pemilihan
pengadaan barang dan jasa, Umum Provinsi Sulawesi Utara.
5. Faktor Bimtek Barang Milik Negara ini
penghapusan barang milik Negara yang
terbentuk dari adanya pelaksanaan
telah dilakukan dan persetujuan
bimbingan teknis barang milik Negara
penghapusan dari Direktorat Jenderal
bagi pengelola Barang Milik Negara di
Kekayaan Negara untuk melakukan
lingkungan Sekretariat Komisi
penghapusan terhadap barang milik
Pemilihan Umum se Provinsi Sulawesi
Negara yang sudah tidak layak pakai
Utara. Mempengaruhi pengelolaan
lagi. Mempengaruhi pengelolaan
management aset di Komisi Pemilihan
management aset di Komisi Pemilihan
Umum Provinsi Sulawesi Utara.
Umum Provinsi Sulawesi Utara.
3. Faktor Penatausahaan Barang Milik
Rekomendasi
Negara yang terbentuk dari
Berdasarkan hasil kesimpulan maka dapat
pengelolaan aset barang milik Negara,
diberikan saran sebagai berikut:
registrasi terhadap seluruh barang milik
1. Monitoring dan Supervisi oleh Tim
Negara yang diperoleh, penggolongan
Inspektorat. Tim Inspektorat Komisi
terhadap barang milik Negara yang
Pemilihan Umum melakukan supervisi
telah dilakukan registrasi, pelaporan
dan monitoring bersama dengan
secara berjenjang terhadap barang
Bagian Umum dan Logistik Komisi
milik Negara serta tidak lanjut atas
Pemilihan Umum Provinsi Sulawesi
temuan pengelolaan barang milik
Utara ke Komisi Pemilihan Umum
Negara. Mempengaruhi pengelolaan
Kabupaten/Kota untuk melakukan
management aset di Komisi Pemilihan
pendataan kondisi Kotak dan Bilik
Umum Provinsi Sulawesi Utara.
4. Faktor Penggunaan Barang Milik Suara yang terdapat di
Negara terbentuk dari adanya Layanan Kabupaten/Kota.
2. Melakukan Penyusunan Standar
Pengadaan Secara Elektornik (LPSE)
Operational Prosedur terhadap
untuk pengadaan barang dan jasa,
pengelolaan aset di lingkungan Komisi
barang dan jasa yang disewakan serta
Pemilihan Umum Provinsi dan Komisi
pelelangan terhadap barang dan jasa
Pemilihan Umum Kabupaten/Kota
Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.2 ,No.3, 2014:71-86

85

secara berjenjang sesuai dengan Hariyono. (2007). Modul Diklat Teknis


peruntukannya. Manajemen Aset Daerah.
3. Melakukan penarikan terhadap aset- Hasibuan, Malayu S.P.2006. Manajemen,
aset yang masih dikuasai oleh Pihak Dasar, Pengertian dan Masalah.
Ketiga, selain penarikan dilakukan Bumi Aksara :Jakarta.
Hastings, Nicholas A. John. 2010. Physical
Tuntutan Ganti Rugi (TGR) bagi
Asset Management. Springer. ISBN
pihak- pihak yang sengaja atau tidak
978-1-84882-751-6
yang mengakibatkan kerusakan atau
Olga Kaganova dan James Mc Kellar.
kehilangan aset.
4. Memperbaikan Sistem Pengendalian 2006. Managing Government
Intern, melakukan inventarisasi secara Property Assets: International
tertib terhadap aset- aset yang dimiili Experiences. The Urban Institute
dengan memberikan keterangan yang Press.
jelas dan detail terhadap aset- aset. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
5. Membuat Bimbingan Teknis
Nomor 6 Tahun 2006 tentang
Komisi Pemilihan Umum Provinsi
Pengelolaan Barang Milik Negara.
Sulawesi Utara lebih memperbanyak
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
bimbingan teknis bagi pengelola
Nomor 38 Tahun 2008 tentang
barang milik Negara.
Perubahan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 6 Tahun
Daftar Pustaka
2006 tentang Pengelolaan Barang
BPPK Kemenkeu Republik Indonesia.
Milik Negara.
2011. Pembinaan, Pengawasan, dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
Pengendalian Barang Milik Negara. 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara
Jakarta. Pelaksanaan Penggunaan,
Daft L. Draft, 2007. Manajemen,
Pemanfaatan, Penghapusan, dan
Terjemahan Edward Tanujaya dan
Pemindahtanganan barang milik
Shirly Tiolina, Edisi Keenam,
Negara.
Salemba Empat : Jakarta. Peraturan Menteri Keuangan Nomor
Departemen Keuangan Republik
244/PMK.06/2012 tentang Tata
Indonesia. (2007). Modul Prinsip dan
Pelaksanaan Pengawasan dan
Teknis Manajemen Kekayaan
Pengendalian Barang Milik Negara.
Negara.Jakarta ; Badan Pendidikan Primastuti, Anindita. (2008). Penilaian
dan Pelatihan Keuangan Umum. Terhadap Pelaksanaan Sistem
86

Pengendalian Intern dalam Putra, Ardiansya. (2012). Analisis


Pengelolaan Aset Tetap Pada Pengaruh Perencanaan, Pelaksanaan,
Pemerintah Kota Depok. Tesis. Pembinaan, Pengawasan dan
Program Pasca Sarjana. Universitas Pengendalian terhadap Pengelolaan
Indonesia. Barang Milik Daerah Pemerintah
Prawoto, Agus. (t.t). "Lifecycle Kabupaten Sorolangun.Tesis Pasca
Sustainability Asset Management". Sarjana. Universitas Sumatera Utara.
Dari http://www.kedaiproperty.com/ Sholeh, Chabib dan Heru
lifecycle-sustainability-asset- Rachmansyah.2010. Pengelolaan
management diunduh 15November Keuangan dan Aset Daerah. Fokus
2013 Media. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai