Skenario :
Ny alina 27 tahun , G1(Gravida 1), datang ke puskesmas di antar oleh suaminya karena mengalami
kenjang 1 kali di rumah , pasien (Ny. Alina) sebalumnya belum pernah melakukan pemeriksaan di
puskesmas. Pemeriksaan kehamilan pernah dilakukan 1 kali di bidan pada saat usia kehamilan 5
bulan. Menurut keluarga usia kehamilan pasien saat ini adalah 7 bulan. Pasien tidak memiliki riwayat
penyakit dahulu sebelumnya. Pada saat datang ke puskesmas di dapati tekanan darah 170/100 mmHg,
nadi 98 kali/menit, RR(Respiration Rate) 22 kali/menit, protein urin (diperiksa dengan stik) = +3.
Kemudian dokter puskesmas mendiagnosa pasien mengalami ekslampsia serta menyarankan dirujuk
ke rumah sakit yang sebelumnya pasien diberi MgSO4.
STEP 1
1. Gravida 1 (Andi Nur)
Wanita yang hamil pertama kalinya (Afida)
Salah sau komponen yang paritas yang sering ditulis notasi P-G-AB (P= varitas) (G=jumalah
kehamilan) (AB=abortus) (Halijah)
2. Eklampsia (Wika)
Masalah serius pada masa kehamilan akhir yang ditandai dengan kejang atau bahkan koma (nesya)
Keadaan dimana ditemukan serangan kejang tiba-tiba pada wanita hamil yang disebabkan bebrapa
factor yaitu tekanan darah > 140/90 MmHg (Rouf)
Suatu kondisi yang menyerang ibu hamil pada usia kehamilan lebih 20 minggu, di tandai dengan
kejang sampai kematian (siti azizah)
STEP 2
1. Apa bahaya eklampsia pada janin (Daniel)
2. Apa klasifikasi eklampsia berdasarkan timbulnya serangan (Rouf)
3. Bagaimana mekanisme kerja MgSO4 (afida)
4. Apa etiologic timbulnya eklampsia pada ibu hamil (halijah)
5. Apa saja obat lain selain MgSO4 yang digunakan pada terapi kejang untuk ibu hamil (Andi Nur)
6. Mengapa MgSO4 dipilih sebagai lini pertama yang digunakan untuk mengobati eklampsia pada
ibu hamil (Lilis)
7. Apa hubungan tekanan eklampsia dengan tekanan darah (Nurul)
8. Bagaimana terapi farmakologi dan non-farmakologi pada wanita hamil yang mengalami eklampsia
(Wika)
9. Bagaimana mekanisme terjadinya eklampsia
10. Bagaimana perjalanan penyakit eklampsia sehingga terjadi kejang
11. Bagaimana pencegahan pada penyakit eklampsia
12. Mengapa data klinik dapat menunjukkan bahwa ibu hamil mengalami eklampsia
STEP 3
1. Apa bahaya eklampsia pada janin (Daniel)
Eklampsia mempengaruhi plasenta, plasenta mengalihkan oksigen darah ke janin. Eklampsia
menimbulkan tekanan darah yang tinggi sehingga pembulh darah dari plasenta menyempit,
plasenta tidak sempurna untuk mengalihkan oksigen ke darah. Gejalannya dapat menimbulkan
berat badan janin kecil (Nesya)
5. Apa saja obat lain selain MgSO4 yang digunakan pada terapi kejang untuk ibu hamil (Andi Nur)
- Diazepam
- Fenitoin
- Teofental 3-5 mg/kg BB
- Amorbental 3-5 mg secara iv
(afida, lilis, azizah)
6. Mengapa MgSO4 dipilih sebagai lini pertama yang digunakan untuk mengobati eklampsia pada
ibu hamil (Lilis)
Karena MgSO4 sebagai antikonvulsan yang cepat dibandingkan diazepam (andi)
8. Bagaimana terapi farmakologi dan non-farmakologi pada wanita hamil yang mengalami eklampsia
(Wika)
Non-Farmakologi
Menerapkan hidup sehat
Menjaga pola makan = mengurangi makan berlemak, garam,
Rajin berolahraga = senam ibu hamil
Tidak stress
Farmakologi
Diberikan antikonvulsan
Pemberian MgSO4 iv dalam 10 ml aquades, dosis 4 gr ditunggu selama 20 menit apabila kejang
berlanjur diberi teobental 3-5 mg/kg BB
Terjadi eklampsia, segera dilakukan tindakan dengan cara persalinan agar tidak terjadi bayi
premature
Anti hipertensi = obat utama ibu hamil
Metildopa
(afida, azizah, andi)
12. Mengapa data klinik dapat menunjukkan bahwa ibu hamil mengalami eklampsia
Karena factor pertama yaitu tekanan darah yang sudah melebihi batas normal, protein urea
melebihi, detak nadi juga sudah melebihi dari detak nadi orang normal/ tidak mengalami
eklampsia
(Nurul)