PENDAHULUAN
1
mempercepat pertumbuhan jamur candida ini. Pada bayi dan anak-anak infeksi ini
bisa didapat dari dot, pakaian, bantal, dan sebagainya.
Oleh karena itu, Oral kandidiasis dapat menyerang siapa saja yang
memiliki oral hygent yang buruk , system imun yang buruk ataupun hal hal lain
yang dapat menyebabkan terjadinya oral kandidiasis.3
.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Kandidiasis oral merupakan salah satu manifestasi dari penyakit mulut
berupa infeksi oportunistik pada mukosa rongga mulut yang disebabkan oleh
pertumbuhan abnormal dari jamur candida albicans.4
Candida albicans ini sebenarnya merupakan flora normal rongga mulut.
Namun berbagai faktor penyakit ini sangat sering ditemukan pada orang yang
memiliki imunitas yang rendah atau terjadi penurunan kekebalan tubuh seperti
2
orang yang terkena HIV dan orang yang menjalani pengobatan kanker dengan
kemoterapi. Sebenarnya penyakit ini dapat dicegah apabila kesehatan mulut kita
dijaga dengan baik dan mengonsumsi makanan yang baik. Selain itu, apabila
kandidiasis oral tidak cepat dilakukan perawatan akan berbahaya dan
menyebabkan ketidaknyamanan pada mulut.5
2.2 Epidemiologi
Kandidiasis oral dapat menyerang semua umur, baik pria maupun wanita.
Kejadiannya juga dihubungkan dengan faktor-faktor predisposisi seperti usia,
jenis kelamin, kebiasaan merokok, penggunaan antibiotik oral, dan pengobatan
antirertoviral. Secara epidemiologi menurut laporan World Health Organization
(WHO) tahun 2001 frekuensi kandidiasis oral antara 5,8% sampai 98,3%.
Terdapat sekitar 30-40% Candida albicans pada rongga mulut orang dewasa
sehat, 45% pada neonatus, 45-65% pada anak-anak sehat, 50-65% pada pasien
yang memakai gigi palsu lepasan, 65-88% pada orang yang mengkonsumsi obat-
obatan jangka panjang, 90% pada pasien leukemia akut yang menjalani
kemoterapi, dan 95% pada pasien HIV/AIDS.6
Meningkatnya prevalensi infeksi Candida albicans ini dihubungkan
dengan kelompok penderita HIV/AIDS, penderita yang menjalani transplantasi
dan kemoterapi maligna. Odds dkk ( 1990 ) dalam penelitiannya mengemukakan
bahwa dari 6.545 penderita HIV/AIDS, sekitar 44.8% adalah penderita
kandidiasis.3
2.3 Etiologi
Penyebab utama kandidiasis ialah Candida albicans. Spesies lain seperti
Candida krusei, Candida stellatoidea, Candida tropicalis, Candida
pseudotropicalis, dan Candida parapsilosis, umumnya bersifat apatogen.1
Kandida dapat dengan mudah tumbuh di dalam media Sabauroud dengan
membentuk koloni ragi dengan sifat-sifat khas, yakni: menonjol dari permukaan
medium, permukaan koloni halus, licin, bewarna putih kekuning-kuningan, dan
berbau ragi. Jamur kandida dapat hidup di dalam tubuh manusia, hidup sebagai
3
parasit atau saprofit, yaitu di dalam alat percernaan, alat pernapasan, vagina orang
sehat.1
Pada bayi bisa mendapatkan jamur candida dengan beberapa cara, antara
lain, vagina ibu ketika persalinan, alat-alat seperti dot, mulut bayi tidak bersih
karena sisa susu yang diminum tidak dibersihkan sehingga akan menyebabkan
jamur tumbuh semakin cepat.
2.5 Patofisiologi 3
Kandidiasis oral sering disebabkan oleh candida albicans. Umumnya
memang terdapat di dalam rongga mulut sebagai saprofit sampai terjadi
perubahan keseimbangan flora mulut atau perubahan mekanisme pertahanan lokal
dan sistemik, yang menurunkan daya tahan tubuh. Pada keadaan ini jamur akan
4
berproliferasi dan menyerang jaringan. Hal ini merupakan infeksi jamur rongga
mulut yang paling sering ditemukan.
Tidak terkontrolnya pertumbuhan candida karena faktor-faktor
predisposisi yang telah disebutkan, di antaranya, penggunaan kortikosteroid dalam
jangka waktu yang lama dan penggunaan obat-obatan yang menekan sistem imun
serta penyakit yang menyerang sistem imun seperti Aquired Immunodeficiency
Sindrome (AIDS). Bisa juga karena gangguan keseimbangan mikroorganisme
dalam mulut yang biasanya dihubungkan dengan penggunaan antibiotik yang
tidak terkontrol. Sehingga, ketika pertahanan tubuh/antibodi dalam keadaan
lemah, jamur candida albicans yang dalam keadaan normal tidak memberikan
reaksi apapun pada tubuh berubah tumbuh tak terkontrol dan menyerang sistem
imun manusia itu sendiri yang menimbulkan penyakit disebut candidiasis oral
atau moniliasis.
Kelainan yang disebabkan oleh spesies kandida ditentukan oleh interaksi
yang komplek antara patogenitas fungi dan mekanisme pertahanan host. Faktor
penentu patogenitas kandida adalah:
1 Spesies: Genus kandida mempunyai 200 spesies, 15 spesies dilaporkan
dapat menyebabkan proses pathogen pada manusia. C. albicans adalah
kandida yang paling tinggi patogenitasnya.
2 Daya lekat: Bentuk hifa dapat melekat lebih kuat daripada germtube,
sedang germtube melekat lebih kuat daripada sel ragi. Bagian terpenting
untuk melekat adalah suatu glikoprotein permukaan atau mannoprotein.
Daya lekat juga dipengaruhi oleh suhu lingkungan.
3 Dimorfisme: C. albicans merupakan jamur dimorfik yang mampu tumbuh
dalam` kultur sebagai blastospora dan sebagai pseudohifa. Dimorfisme
terlibat dalam patogenitas kandida.Bentuk blastospora diperlukan untuk
memulai suatu lesi pada jaringan dengan mengeluarkan enzim hidrolitik
yang merusak jaringan. Setelah terjadi lesi baru terbentuk hifa yang
melakukan invasi.
4 Toksin: Toksin glikoprotein mengandung mannan sebagai komponen
toksik. Glikoprotein khususnya mannoprotein berperan sebagai adhesion
dalam kolonisasi jamur. Adhesion merupakan proses melekatnya sel
5
Kandida ke dinding sel epitel host. Kanditoksin sebagai protein
intraseluler diproduksi bila C. albicans dirusak secara mekanik.
5 Enzim : Enzim diperlukan untuk melakukan invasi. Enzim yang dihasilkan
oleh C.albicans ada 2 jenis yaitu proteinase dan fosfolipid.
6
tubuh manusia sebagai saproba dan infeksi baru terjadi bila terdapat faktor
predisposisi pada tubuh host.
2.6 Klasifikasi
Oral Kandidiasis dikelompokkan menjadi 3 yaitu :3
7
Kandida albikan. Pasien yang menderita Kandidiasis ini akan
mengeluhkan sakit seperti terbakar.
8
Gambar 2.4 Pin point 3
Tipe II : tampak eritema difus pada mukosa yang berkontak dengan gigi
tiruan
9
putih tersebut tidak dapat dihapus, sehingga diagnosa harus ditentukan
dengan biopsi. Kandidiasis ini paling sering diderita oleh perokok.
3.Keilitis Angularis
Keilitis angularis merupakan infeksi Kandida albicans pada sudut
mulut, dapat bilateral maupun unilateral. Sudut mulut yang terkena infeksi
tampak merah dan pecah-pecah, dan terasa sakit ketika membuka mulut.
Keilitis angularis ini dapat terjadi pada penderita defisiensi vitamin B12
dan anemia defisiensi besi.
10
Gambar 2.9 Keilitis Angularis 4
1. Tampak bercak keputihan pada mulut, seperti bekas susu yang sulit
dihilangkan.
2. Bayi kadang-kadang menolak untuk minum atau menyusu
3. Mukosa mulut mengelupas
4. Lesi multiple (luka-luka banyak) pada selaput lendir mulut sampai bibir
memutih menyerupai bekuan susu yang melekat, bila dihilangkan dan
kemudian berdarah.
5. Bila terjadi kronis maka terjadi granulomatosa (lesi berbenjol kecil)
menyerang sejak bayi sampai anak-anak yang berlangsung lama hingga
beberapa tahun akan menyerang kulit anak.
6. gejala yang muncul adalah suhu badan meninggi sampai 40 derajat Celcius
7. Tak mau makan atau makan dimuntahkan, tak mau susu botol bahkan ASI,
dan gelisah terus.
8. Bayi banyak mengeluarkan air liur lebih dari biasanya. Secara psikis, dia
akan rewel.
2.8 Pemeriksaan Penunjang 4
1 Laboratorium : ditemukan adanya jamur candida albicans pada swab
mukosa.
11
2 Pemeriksaan endoskopi : hanya di indikasikan jika tidak terdapat perbaikan
dengan pemberian flukonazol.
3 Diagnosa pasti dengan biopsi.
12
Insidensinya meningkat sesuai bertambahnya umur, perempuan dan laki-
laki sama insedensinya. Prevalensinya lebih banyak pada ras Afrika (50%
anak kulit hitam, 90% dewasa kulit hitam), pada ras Caucasia hanya 50%.
Pemeriksaan penunjang dengan pemeriksaan mikroskopis memperlihatkan
penebalan epitel, dengan edema intraseluler yang signifikan pada stratum
spinosum. Permukaan epitel dapat menunjukkan penebalan lapisan parakeratin.
Diagnosis terjadi penebalan epitel kemudian menjadi parakeratosis, adanya
edema intraseluler pada stratum spinosum. Warna putih menghilang pada saat
dilakukan peregangan mukosa bukal.
13
Gambar 2.11 White Sponge Nevus 4
2.11 Komplikasi 4
Jika candida masuk ke esofagus (pada kasus yg berat) maka akan
menjadi candida esophagitisjika sudah terjadi pasien akan mengalami kesulitan
menelan
2.12 Pencegahan 8
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya oral
kandidiasis menurut :
BAB III
KESIMPULAN
14
rongga mult manusia. 5% bayi baru lahir dan 10% lansia yang lemah .Jamur ini
memiliki berbagai macam jenis.
Beberapa jenis tersebut antara lain oral candidas akut,oral kandidas kronik
dan keilitis angularis.Oral kandidas akut terdiri dari Kandidiasis
Pseudomembranosus Akut biasanya terjdi di palatum,mukosa pipi dan lidah
disertai rasa terbakar dan Kandidiasis atropik akut yaitu Kandidiasis jenis ini
membuat daerah permukaan mukosa oral mengelupas dan tampak sebagai bercak-
bercak merah difus karena pemakaian antibiotik spektrum luas yang mana obat
tersebut dapat mengganggu keseimbangan ekosistem oral antara Lactobacillus
acidophilus dan Kandida albicans. Sedangkan oral kandidiasis kronik terdiri dari
kandidas atropik kronik sering disebut denture stomatitis, kemudian ada
Kandidiasis Hiperplastik Kronik dimana sering terjadi pada perokok berat dan
Median Rhomboid Glositis yang terletak pada duapertiga anterior dan sepertiga
posterior lidah. Sedangkan Keilitis angularis merupakan infeksi Kandida albicans
pada sudut mulut biasa terjadi pada defisiensi vitamin b12.
15
DAFTAR PUSTAKA
16
2. Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan kelamin. 2009.Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin. FKUI : Jakarta.
5. Greenberg, M.S. Burkets Oral Medicine 8th ed. BC Pecker Inc, Hamilton
Ontario. 2008. p:94-8.
8. Ilmu Penyakit Kulit dan kelamin. 2006.Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.
FKUI : Jakarta.
17