JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh :
Dwi Asniawati D1121131003 Angkatan 2014
Yeti Haryati D1121131004 Angkatan 2014
Saubatul Islamiah D1121151008 Angkatan 2015
Jeffry Todo Jeremia D1121151029 Angkatan 2015
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2015
i
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR PUSTAKA..8
LAMPIRAN
Lampiran.1 Biodata Ketua dan Anggota , Biodata Dosen
Pembimbing ................................................................................... 10
Lampiran.2 Justifikasi Anggaran Kegiatan ............................................. 17
Lampiran.3 Susunan Orgnisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ...... 19
Lampiran.4 Surat Pernyataan Ketua Peneliti .......................................... 20
iv
RINGKASAN
Korosi dapat diartikan sebagai proses rusaknya suatu logam yang diakibatkan
oleh interaksi logam tersebut dengan oksigen. Korosi merupakan permasalahan yang
cukup serius bagi peralatan perindustrian yang berbahan dasar logam, oleh karena itu
perlu dilakukan upaya untuk mengurangi dampak buruk dari korosi tersebut. Salah
satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan inhibitor korosi yang
dapat berasal dari bahan organik maupun anorganik. Salah satu bahan organik yang
dapat digunakan menjadi inhibitor korosi adalah tanin. Senyawa tanin merupakan
senyawa polifenol, dapat membentuk senyawa kompleks yang sulit larut dengan ion
logam. Salah satu bahan alam yang banyak mengandung tanin dan berpotensi
digunakan sebagai inhibitor korosi adalah kulit buah rambutan. Umumnya kulit buah
rambutan hanyalah limbah yang tak terpakai dan sangat banyak terdapat di Indonesia.
Banyaknya kandungan tanin pada kulit buah rambutan ini membuatnya berpotensi
digunakan untuk menghambat laju korosi pada logam. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efisiensi tanin dari ekstrak kulit buah rambutan yang akan digunakan
sebagai inhibitor korosi pada baja karbon.
Metode yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari delapan tahapan, yaitu:
pengerjaan awal spesimen, pembuatan ekstrak kulit buah rambutan dengan pelarut
methanol guna mengekstrak zat aktif tanin sebagai inhibitor korosi, pembuatan
larutan induk H2SO4 5 N sebagai prekursor media korosi, pembuatan larutan induk
ekstrak kulit buah rambutan 10%, pembuatan larutan medium korosi dengan
penambahan ekstrak kulit buah rambutan, metode analisis kehilangan berat, analisis
fotooptik serta analisis kristalinitas. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat dan dapat dapat menjadi alternatif metode baru dalam perkembangan
teknologi pencegahan korosi pada logam.
v
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penelitian ini akan dikaji efisiensi
inhibisi dari kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum Linn) pada korosi baja
karbon. Dalam rangka meningkatkan nilai ekonomi limbah kulit rambutan yang akan
dijadikan sebagai inhibitor korosi pada baja karbon.
1.6 Manfaat
Keberhasilan penelitian ini secara umum diharapkan dapat menambah
khazanah penelitian di Indonesia dalam penggunaan inhibitor korosi yang berasal dari
tumbuhan yang ramah lingkungan, tidak mengandung senyawa toksik, mudah
diperoleh serta murah. Di masa depan diharapkan dapat memberikan kontribusi
dalam perkembangan IPTEK penggunaan inhibitor dari bahan alami di Indonesia.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Hermawan, dkk (2012), telah digunakan kulit buahkakao untuk mengurangi laju
korosi. Medium yang digunakan adalah air laut, air hujan, danasam sulfat 1 M dengan
lama perendaman 120 jam, sedangkan variasi konsentrasi yangdiberikan adalah 600,
800, dan 1000 ppm. Hasil penelitian menunjukkan efisiensi inhibisitertinggi terjadi
pada medium korosif air hujan dengan konsentrasi inhibitor 600 ppm yaitusebesar
93,06%.Ludiana (2012) juga telah melakukan penelitian mengenai pengaruh
konsentrasiinhibitor ekstrak daun teh (Camelia sinensis) terhadap laju korosi baja
karbon Schedule 40Grade B ERW dengan menggunakan medium korosif NaCl 3%,
lama perendaman yangdilakukan adalah 3 hari dan 6 hari dengan variasi konsentrasi
yang diberikan adalah 1% sampaidengan 5%. Dari penelitian ini didapatkan hasil
bahwa efisiensi inhibisi tertinggi didapatkanpada saat pemberian konsentrasi inhibitor
4% pada perendaman 3 hari maupun 6 hari.
BAB 3
METODE PENELITIAN
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1.Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing
1.1 Biodata Ketua
11
1.3Biodata Anggota 2
13
Lampiran 2.JustifikasiAnggaranKegiatan
1. PeralatanPenunjang
3.Perjalanan
4.Lain-lain