perencanaan oleh Peter Drucker pada tahun 1964 dalam bukunya The Practice of Manajemen.
Sejak itu MBO telah memacu banyak pembahasan, evaluasi, dan riset. Banyak program jenis
(work planning and review), sasaran dan pengendalian (goals and controls), dan lain-lainnya.
Walaupun artinya berbeda-beda program ini sama. Penggunaannya tidak hanya dalam dunia
usaha saja tetapi telah semakin berkembang luas pada dunia nonbisnis, seperti organisasi
sebagaimana fungsi-fungsi dari perencanaan dan pengendalian tetap eksis pada organisasinya
yang mengacu pada MBO. MBO dengan ini bisa membantu banyak rintangan yang dihadapi
Titik permulaan MBO adalah filosofi yang sangat positif tentang manusia dan apa yang
membuat mereka ingin bekerja. Menurut Douglas McGregor, ada dua perangkat asumsi
tentang bagimana manusia didorong untuk bekerja. Dalam pandangan tradisional, manusia
menganggap bekerja hanya perlu agar tetap bertahan hidup dan mereka tidak memikirkan
untuk berkembang dalam melakukan pekerjaannya. Menurut pandangan ini yang dikenal
dengan teori X, para manajer harus tegas dan otoriter, karena bila tidak para bawahan tidak
mengalami kemunduran, dengan ini juga membawa keburukan pada hasil produksi yang
mereka kerjakan oleh para karyawannya. Sedikit sekali perusahaan yang berhasil tanpa
manajer yang tegas dan otoriter, bahkan tidak ada sama sekali.
Sebaliknya para penyokong MBO tampaknya berpegang pada sikap yang jauh lebih
optimis terhadap sifat-sifat manusia, yang dikenal dengan teori Y, manusia ingin dan
berhasrat untuk bekerja, memperoleh banyak kepuasan dari pekerjaan dalam keadaan yang
tepat, dan juga dapat melakukan pekerjaan dengan baik. MBO bermaksud untuk mengambil
keuntungan dari keinginan dan kemampuan untuk bekerja dengan cara menunjukkan kepada
para manajer bagaimana menyediakan suatu iklim yang akan menghasilkan yang terbaik bagi
semua anggota staf dan memberi kesempatan untuk pengembangan diri dan juga memberi
kesempatan kepada para bawahan untuk bisa lebih baik lagi dari sebelumnya atau mungkin
dari para bawahan (staf dan lain-lainnya) ada juga yang diangkat menjadi lebih baik dari
pekerjaan sebelumnya, misalnya diangkat menjadi staf, sekretaris bahkan menjadi manajer
perusahaan itu, dengan syarat menenunjukkan kedisiplinan yang tinggi dan juga pada bidang
pekerjaan yang mereka lakukan, dengan mengikuti seleksi yang cukup ketat dengan para
Intisari dari sistem MBO terletak pada penetapan sasaran umum oleh para manajer dan
bawahannya yang bekerja sama-sama. Setiap bidang tanggung jawab utama seseorang
ditetapkan dengan jelas dipandang dari segi hasil-hasil yang diharapkan yang dapat diukur
(tujuan dan objektifnya). Tujuan ini digunakan oleh para bawahan dalam merencanakan
pekerjaan mereka serta oleh para bawahan dan atasan mereka untuk memonitor kemajuan.
Penilaian atas unjuk kerja (performance apprasial) dilakukan bersama-sama atas dasar
kesinambungan, dengan ketentuan untuk peninjauan kembali secara berkala dan teratur.
dorongan). Ia menggunakan istilah yang kedua untuk melukiskan tanggapan atau respon
organisasi terhadap tekanan keuangan atau pasar yang baru dengan dorongan penghematan
(economy drive) atau dorongan produksi (production drive). Dalam praktek, hal ini
menghasilkan sutau perbaikan yang hanya bersifat sementara. Biasanya manajemen hanya
menghasilkan ketidak-efisienan yang lebih besar dan ketidak-puasan yang lebih banyak atau
lebih baik.
Sebaliknya, dalam MBO, perencanaan efektif tergantung sampai sejauh mana manajer
menetapkan dengan jelas tujuan yang berlaku secara khusus bagi fungsinya di dalam
perusahaan. Tujuan setiap manajer juga harus memberikan sumbangan pada tujuan dari
pimpinan yang lebih tinggi dan tujuan perusahaan secara keseluruhan. Penentuan tujuan ini
Bagaimana tujuan ini dicapai merupakan hal yang sangat penting. Seperti dijelaskan
oleh Drucker, para manajer harus menetapkan tujuan-tujuan mereka sendiri, atau setidak-
tidaknya, aktif terlibat dalam proses penetapan tujuan. Penetapan tujuan yang telah ditetapkan
terlebih dahulu kepada para manajer menghadapi resiko yang sangat nyata, yaitu mereka
mungkin akan menolak untuk bekerja sama atau hanya berusaha dengan setengah hati untuk
persetujuan, dan apresiasi atas pekerjaan yang dilakukannya denga baik. Program ini apat
beragam bentuknya.
Konsisten dengan teori penguatan, yang memberikan imbalan atas perilaku tertentu
Salah satu alat pengakuan yang dunakan luas adalah penggunaan sistem usulan.
Karyawan menawarkan usulan untuk memperbaiki proses atau memotong biaya dan
Artinya proses partisipasi yang menggunakan sekuruh kapasitas karyawan dan yang
Maksud dari pelibatan karyawan adalah sebagai proses partisipasi yang menggunakan
seluruh kapsaitas keryawan dan dirancang untuk mendorong meningkatan konsumen demi
para pekerja ke dalam keputusan mereka dan dengan meningkatkan otonomi serta kendali
mengenai kehiduan kerja mereka, para karawan akan menjadi kebih termotivasi, lebih
berkomitmen terhadap organisasi, lebih produktif, dan lebih puas denagn pekerjaan mereka.
Dewan kerja, yaitu kelompok-kelompok karyawan yang didominasi atau dipilih yang
harus diajak konsultasi dulu bila manajemen mengambil keputusan yang melibatkan
karyawan.
dalam dewan direktur perusahaan dan mewakili kepentingan para karyawan perusahaan itu.
Lingkaran Mutu
Adalah kelompok kerja karayawan yang bertemu secara teratur untuk membahas
Pelibatan karyawan mengilustrasikan sejumlah teori motivasi yang dibahas dalam bab
sebelumnya. Misalnya, teori Y konsisten dengan manajemen partisipatif dan teori X segaris
dengan gaya otokratis yang lebih trasisional dalam hal mengelola karyawan.
individu dan/atau organisasi. Empat dari program upah-variabel yang lebih luas digunakan
bagi hasil.
diselesaikan.
Rencana Bagi-Laba artinya program organisasi yang luas yang mmbagikan kompensasi
perusahaan.
Secara khusus, individu seharusnya mempersepsikan hubungan yang kuat antara kinerja dan
imbalan yang mereka terima jika motivasinya dimaksimalkan. Jika imbalan dialokasikan
sepenunya berdasaran faktor-faktor bukan kinerja- seperti misalnya senioritas atau jabatan
keterampilan mereka dan tumbuh, maka rencana ini konsisten dengan teori ERG.
Diantara karyawan yang kebutuhan tendahnya terpuaskan, kesempatan untuk
memenuhi kebutuhan pribadi mereka dengan memilih dan mengambil dari daftar pilihan
tunjangan.
semua karyawan mempunyai kebutuhan yang sama. Tentu saja kita tahu bahwa
asumsi ini keliru. Jadi tunjangan fleksibel mengubah pengeluaran untuk tunjangan
menjadi motivator.
- Tunjangan Fleksibel dalam Praktik
Bagi karyawan, fleksibilitas menarik karena mereka dapat menyesuaikan tunjangan
mereka dan tingkat cakupan kebutuhan mereka sendiri. Keurangan utama dari sudut
jadi lebih sedikit tunjangan total yang dapat dibeli. Dari sudut pandangorganisasi
berita baiknya adalah bawa sering tunjangan fleksibel menghasilkan tabungan.
Berita buruk untuk organisasinya adalah bahwa rencana ini lebih rumit dalam
memotivasi karyawan profesional, pekerja sementara, dan angkatan kerja yang beragam,
pekerja jasa kerterampilan rendah, dan orang-orang yang melakukan pekerjaan yang diulang-
ulang.
- Memotivasi para profesional
Para profesional ini menerima banyak kepuasan intrinsik dari kerja mereka. Mereka
cenderung digaji dengan baik. Para profesional lazimnya berbeda dari para
kuat dibidang keahliannya. Untuk itu dalam memotivasi para profesional sebagai
berikut :
1. Berikan mereka otonomi untuk menyalurkan minat
2. Berikan imbalan kepada mereka dengan kesempatan pendidikan pelatihan
3. Loka karya
4. Menghadiri konferensi yang memungkinkan mereka untuk tetap menguasai
menunjukkan kepada mereka bahwa anada secara tulus tertarik dengan apa yang
mereka kerjakan.
- Motivasi pekerja sementara
Sebutan lazim para karyawan sementara ini adalah mereka tidak memiliki keamanan
atau stabilitas, seperti yang dimiliki karyawan tetap. Mereka tidak diidentikkan dengan
organisasi atau tidak diminta menunjukkan komitmen yang dilakukan karyawan lain.
Lazimnya, pekerja sementara tidak diberi atau hanya sedikit diberi perawatan
kesehatan, pensiun, atau tunjangan yang serupa. Tidak ada solusi yang sederhana untuk
memotivasi karyawan tidak tetap. Sekelompok kecil pekerja sementara tersebut lebih
menyukai kebebasan dari statusnya. Perkiraan terbaru tentang presentase pekerja yang
memilih status ini secara sukarela berkisar dari 33 sampai 77 %. Akan tetapi, yang
menjadi tantangan adalah menangani karyawan tidak tetap yang memilih status ini
secara terpaksa.
- Memotivasi tenaga kerja yang beragam
Tidak semua orang termotivasi oleh uang. Tidak semua orang menginginkan pekerjaan
yang menantang. Kebutuhan wanita, berjuang, imigran, penyandung cacat fisik, kaum
lanjut usia, dan lain-lain dari kelompok-kelompok beragam tidaklah sama seperti
kebutuhan pria Amerika kulit putih dengan tiga anak. Beberapa contoh dapat
memperjelas hal ini. Karyawan yang bekerja sambil kuliah lazimnya sangat menghargai
jadwal kerja yang fleksibel. Individu-individu semacam itu dapat ditrik ke organisasi
sementara. Jika akan memaksimalkan motivasi karyawan, anda harus memahami dan