Batuan Induk
Batuan Induk
1
struktur aromatik. Kandungan oksigennya jauh lebih rendah karena
terbentuk dari material lemak yang miskin oksigen. Kerogen tipe ini
menunjukkan kecenderungan besar untuk menghasilkan hidrokarbon cair
atau minyak.
Kerogen tipe I berwarna gelap, suram dan baik berstruktur laminasi
maupun tidak berstruktur. Kerogen ini biasanya terbentuk oleh butiran
yang relatif halus, kaya material organik, lumpur anoksik yang
terendapkan dengan perlahan-lahan (tenang), sedikit oksigen, dan
terbentuk pada lingkungan air yang dangkal seperti lagoon dan danau.
2
belerang (S) organik 8 14% dan rasio S/C > 0,04 (Orr, 1986 dalam
Killops dan Killops, 2005).
3. Pematangan (Maturity)
Yaitu merupakan proses perubahan zat-zat organik menjadi
hidrokarbon. Proses pematangan di akibatkan kenaikan suhu di dalam
permukaan bumi. Proses pematangan di bagi menjadi tiga, yaitu :
1. Immature adalah source rock yang belum mengalami perubahan menjadi
hidrokarbon
2. Mature adalah source rock yang sedang mengalami perubahan menjadi
hidrokarbon
3. Overmature adalah source rock yang telah mengalami pematangan
menjadi hidrokarbon.
3
Diagram van Krevelen dibuat berdasarkan pada perbandingan
beberapa tipe komponen kerogen yaitu C, H, dan O. Diagram ini lebih
berguna pada material organik yang belum matang (immature). Kematangan
meningkat dengan meningkatnya temperatur dan burial depth. Tipe
kerogen yang kaya akan C, dan miskin akan H dan O dikarenakan adanya
proses pelepasan H2O, CH4 dan beberapa hidrokarbon lainnya.
Sumber : http://rickysitinjak.files.wordpress.com
Gambar 1. Diagram Van Krevelen
D. Biomarker
Biomarker merupakan senyawa komplek fosil molekular biologis, yang
berasal dari suatu organisme makhluk hidup (Seifert & Moldowan 1981; Tissot
& Welte 1984; Peters & Moldowan 1993; Hunt 1996), yang telah mengalami
proses perubahan gugus fungsi, pemutusan ikatan dan perubahan stereokimia,
namun masih menyimpan secara utuh kerangka atom karbon sehingga dapat
ditelusuri asal usulnya. Oleh karena itu, biomarker merupakan indikator yang
penting untuk mengenal material organik minyak bumi, kondisi perubahan
geologi, kimia dan fisika terhadap organisme akibat perubahan yang signifikan
oleh panas selama proses diagnesis, katagenesis serta derajat biodegradasinya.
4
Tabel 1. Biomarker
Biomarker Precursor
n-alkana (> C22) Tumbuhan darat lilinan
n-alkana (C17, C22) Lipid alga
Isoprenoid (< C20) Klorofil
Isoprenoid (> C20) Lipid atau klorofil dari alga hypersaline
Porphyrin Klorofil
Sterana Steroid
Triterpana Triterpenoid bakterial
Diterpana HC dalam resin tumbuhan
Nophthenoaromatik besar Steroid, triterpenoid
5
F. Saran
Dalam mempelajari geologi minyak dan gas bumi, harus cermat dalam
membedakan antara apa yang dinamakan source rock dan reservoir. Karena
kebanyakan, yang belum memahami jauh lebih dalam tentang keduanya. Salah
mengartikan apa yang dimaksud di atas.
6
7