Anda di halaman 1dari 5

KETETAPAN

MUSYAWARAH ANGGOTA KE-1 PORSEKA


Nomor : 001/TAP/MA-I/2015
Tentang:
TATA TERTIB SIDANG
PORSEKA
______________________________________________________________________________
Bismillaahirrahmaanirrahiim

Musyawarah Anggota Ke-1 I PORSEKA dengan senantiasa mengharap hidayah dan ridlo
Allah subhanahu wa taala, setelah:

MENIMBANG
1. Bahwa untuk mencapai tujuan diperlukan organisasi
:
yang solid, terstruktur dan terarah
2. Bahwa untuk memberi keteraturan dalam beraktifitas
perlu disusun Tata tertib siding

MENGINGAT 1. Belum dimilikinya pedoman sebagaimana tersebut di


: atas.
2. Pentingnya petunjuk pelaksanaan dalam berorganisasi.

MEMPERHATIKAN 1. Aspirasi peserta Musyawarah Anggota I PORSEKA.


:

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN 1. Tata tertib sidang
:

Billaahittaufiq walhidayah,

Ditetapkan di : Kahala
Pada Tanggal : 8 Januari 2015
Pukul : 14.05 Wita

Pimpinan Sidang
Musyawarah PORSEKA

Ketua Sekretaris

Untung Wahyudi Dedi


Irawan

KETETAPAN
MUSYAWARAH ANGGOTA KE-1 I PORSEKA
Nomor : 002/TAP/MA-I/i/2015
Tentang:
AD/ART
PORSEKA
______________________________________________________________________________
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Musyawarah Anggota Ke-1 PORSEKA dengan senantiasa mengharap hidayah dan ridlo
Allah subhanahu wa taala, setelah:

MENIMBANG : 1. Bahwa untuk mencapai tujuan diperlukan organisasi


yang solid, terstruktur dan terarah.
2. Bahwa untuk memberi keteraturan dalam beraktifitas
perlu disusun AD/ART.

MENGINGAT : 1. Belum dimilikinya pedoman sebagaimana tersebut di


atas.
2. Pentingnya petunjuk pelaksanaan dalam berorganisasi.

MEMPERHATIKAN : 1. Aspirasi peserta Musyawarah Anggota PORSEKA.

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : 1. AD/ART PORSEKA
Billaahittaufiq walhidayah,
Ditetapkan di : Kahala
Pada Tanggal : 8 Januari 2015
Pukul : 13.30 Wita

Pimpinan Sidang
Musyawarah PORSEKA

Ketua Sekretaris

Untung Wahyudi Dedi


Irawan

KETETAPAN
MUSYAWARAH ANGGOTA KE-1 PORSEKA
Nomor : 003/TAP/MA-I/i/2015
Tentang:
Formatur
PORSEKA
______________________________________________________________________________
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Musyawarah Anggota Ke-1 PORSEKA dengan senantiasa mengharap hidayah dan ridlo
Allah subhanahu wa taala, setelah:
MENIMBANG 1. Bahwa untuk mencapai tujuan diperlukan organisasi
: yang solid, terstruktur dan terarah.
2. Demi kelancaran dan ketertiban musyawarah maka
dipandang perlu untuk menetapkan formatur

MENGINGAT : 1. AD/ART
2. Tata tertib sidang musyawarah PORSEKA

MEMPERHATIKAN : Aspirasi peserta Musyawarah Anggota I PORSEKA

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : 1. Sdr. Muhammad Rozikin
Sebagai Formatur/Ketua PORSEKA periode 2015-2018

2. Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan

Billaahittaufiq walhidayah,

Ditetapkan di : Kahala
Pada Tanggal : 8 Januari 2015
Pukul : 14.30 Wita

Pimpinan Sidang
Musyawarah PORSEKA

Ketua Sekretaris

Untung Wahyudi Dedi


Irawan

TATA TERTIB SIDANG ORGANISASI


MUSYAWARAH PEMBENTUKAN PENGURUS PORSEKA
KAHALA, 8 JANUARI 2015

Pasal 1
Nama, Waktu dan Tanggal

1. Sidang ini bernama sidang organisasi Musyawarah Pembentukan pengurus


PORSEKA kahala
2. Sidang Organisasi Musyawarah diselenggarakan pada tanggal 8 Januari 2015
bertempat di Kantor Kepala Desa kahala

Pasal 2

Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan Sidang Organisasi Musyawarah adalah untuk memilih


pengurus PORSEKA FC masa bakti tahun 2015- 2018, menyusun program kerja
masa bakti tahun 2015- 2018 dan menilai Anggaran Dasar / Anggaran Rumah
Tangga PORSEKA

Pasal 3

Peserta Sidang

Peserta sidang adalah warga masyarakat yang hadir dalam acara Musyawarah
PORSEKA Kahala
Pasal 4

Kewajiban & Hak Peserta Sidang

1. Sebelum sidang dimulai para peserta diwajibkan mengisi dan menandatanggani


daftar hadir yang disediakan
2. Pada waktu sidang berlangsung, peserta sidang tidak diperkenankan keluar
ruangan tanpa alasan yang jelas dan harus atas seijin ketua sidang
3. Peserta mempunyai hak bicara, hak memilih dan hak untuk dipilih.

Pasal 5

Pemimpin Sidang

1. Sidang organisai dipimpin oleh Ketua dan Sekretaris sidang yang dipilih oleh
peserta dari antara peserta sidang
2. Pemilihan Ketua dan Sekertaris sidang dipimpin oleh Ketua masa bakti
sebelumnya
3. Keputusan sidang organisasi diambil secara musyawarah dan mufakat. Jika
diperlukan keputusan sidang dapat diambil melalui suara terbanyak peserta
sidang
4. Ketua sidang memimpin jalannya sidang-sidang organisasi. Didalam
menjalankan tugas, Ketua mengatur jadwal pembicara, menyimpulkan
pendapat yang berkembang diantara peserta sidang.
5. Ketua sidang berhak memperingatkan pembicaraan-pembicaraan yang
menyimpang dari pokok permasalahan, dan apabila dianggap perlu dapat
meminta untuk meninggalkan sidang.

Pasal 6

Kuorum Sidang

1. Sidang organisasi dinyatakan sah apabila dihadiri lebih dari setengah jumlah
anggota yang mengikuti sidang.
2. Sebelum Sidang Organisasi dimulai, Ketua meneliti jumlah anggota yang hadir.
Jika peserta belum memenuhi korum, Ketua sidang harus menunda Sidang
Organisasi tersebut.
3. Ketua Sidang dapat memulai Sidang Organisasi yang dinyatakan sah setelah
menunda sidang minimum selama 15 menit.

Pasal 7

Sahnya Keputusan Sidang


1. Keputusan sidang sah apabila berdasarkan cara musyawarah untuk mufakat
disetujui oleh peserta sidang.
2. Apabila tidak terdapat / tercapai kesepakatan secara mufakat, maka pimpinan
sidang mengambil putusan berdasarkan suara terbanyak.

Pasal 8

Penutup

1. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan ditentukan oleh pimpinan
sidang atas dasar persetujuan peserta.
2. Peraturan tata tertib ini dapat disetujui dan disahkan oleh peserta sidang.

Anda mungkin juga menyukai