Anda di halaman 1dari 13

PEMAKAIAN BAHASA

(Pengertian dan Kegunaannya)

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Ilmu Lughah Al-


ijtima

Dosen Pengampu:
Dr. Izzuddin, M.Ag.

Disusun oleh
2.216.9.0. . . Firman
Syaefatullah

2.216.9.013 Kefi fadhilah

PROGRAM PASCASARJANA
PRODI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2017
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. atas rahmat dan
hidayah-Nya yang telah diberikan kepada saya. Shalawat dan salam semoga
tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa ajaran
yang hanif dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang.

Makalah Pemakaian Bahasa ini disusun untuk memenuhi tugas mata


kuliah Ilmu Lughah Al-ijtimai. Atas terselesaikannya makalah ini, saya sebagai
penyusun mengucapkan terimakasih kepada berbagai media yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari, makalah yang saya susun jauh dari kata sempurna, maka
dari itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kami lebih
baik ke depannya. Mudah-mudahan makalah ini menjadi salah satu bagian dari
proses meningkatkan pengetahuan Ilmu Lughah Al-ijtimai.

Bandung, 20 Februari 2017

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian sosiolinguistik...........................................4
B. Masalah masalah sosiolinguistik...............................5
C. Kegunaan sosiolinguistik............................................7
D. Sosiolinguiktik Bahasa Arab.......................................7

BAB III SIMPULAN


A. Simpulan...................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa adalah ashwaat yu`biru bihaa kull qaum `an aghraadhihim.
Bahasa menurut Ibnu Jinni yaitu bunyi yang dipergunakan oleh setiap
kaum untuk menyampaikan atau mengungkapkan tujuan dan kemauan
mereka. Maka suatu kaum atau kelompok sangat memerlukan kode-kode
dan bunyi bahasa tersebut. Maka untuk itu dirumuskanlah sebuah ilmu
tentang bahasa ini, yang dewasa ini dikenal dengan Linguistik.
Kata kaum kelompok mempunyai artian bahwa manusia akan selalu
hidup berkelompok-kelompok tidak akan sendiri. Sehingga berdirilah
aturan dan peradaban dalam kehidupan mereka. Inilah yang dinamakan
dengan sosial.
Pada cabang Ilmu sosiologi, ada yang disebut dengan Sosiolinguistik,
yaitu merupakan penggambungan dua cabnag ilmu, Sosiologi dan
Linguistik yaitu sebuah disiplin ilmu yang menjadikan bahasa pada sebuah
masyarakat sebagai objek penilitiannya.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada pembahasan Sosiolinguisti ini yaitu :
1. Apa pengertian dari Sosiolinguistik ?
2. Apa masalah-masalah dalam Sosiolinguitik ?
3. Apa kegunaan dari Sosiolinguistik ?
4. Bagaimana Sosiolinguistik dalam Bahasa Arab ?

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sosiolinguistik
Sosiolinguistik merupakan ilmu antardisiplin antara Sosiologi dan
Linguistik, dua bidang ilmu empiris yang mempunyai kaitan yang sangat
erat. Maka, untuk mengrtahui Sosiolinguistik itu kita terlebih dahulu harus
memahami apa yang dimaksud dengan Sosiologi dan Linguistik itu. Para
ahli Sosiolog telah memberi batasan tentang Sosiologi yang sangat
bervariasi itu. Dan pada intinya Sosiologi adalah kajian yang objektif dan
ilmiah mengenai manusia di dalam masyarakat, dan mengenai lembaga-
lembaga, dan proses sosial yang ada pada masyarakat.
Sedangkan linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari bahasa.
Atau bidang ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Hijazy
(1978 : 18) dalam madkhalu fii Ilmi Lugoh menjelaskan bahwa Ilmu
Lugoti huwa diraasatul-lugoti `ala nahwi `ilmiyi. Yaitu kajian bahasa
secara empiris atau ilmiah.
Dengan demikian, secara mudah dapat dikatakan bahwa
Sosiolinguistik adalah bidang ilmu antardisiplin yang mempelajari bahasa
dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu dalam masyarakat.1
Sebagai objek dalam sosiolinguistik, bahasa tidak dilihat atau didekati
sebagai bahasa, sebagaimana yang dilakukan oleh linguistic umum,
melainkan dilihat dan didekati sebagai sarana interaksi atau komunikasi di
dalam masyarakat manusia. Oleh karena itu bagaimanapun rumusan
mengenai sosiolinguistik yang diberikan para pakar tidak akan terlepas
dari persoalan hubungan bahasa dengan kegiatan-kegiatan atauaspek-
aspek masyarakat, seperti beberapa pengertian Sosiolinguistik di bawah
ini.
Sosiolinguistik adalah ilmu yang mempelajari ciri dan pelbagai
variasi bahasa, serta hubungan di antara para bahasawan
dengan ciri fungsi variasi bahasa di dalam suatu masyarakat
bahasa (Kridalaksana 1978 :94).

1 Abdul Chaer, Sosiolinguistik : Perkenalan Awal, (Jakarta : Rineka Cipta, 2010),


hlm. 2.

4
Pengkajian bahasa dengan dimensi kemasyarakatan..disebut
Sosiolinguistik (Nababan 1984 : 2)
Sosiolinguistik is the study of characteristics of language varities,
the caharateristics their functions, and the characteristic of their
speakers as these three constantly interact, change and change
one another within a speech community ( Sosiolinguistik adalah
kajian tentang ciri khas variasi bahasa, fungsi-fungsi variasi
bahasa, dan pemakai bahasa karena ketiga unsur ini selalu
berinteraksi, dan saling mengubah satu sama lain dalam satu
masyarakat tutur (J.A Fishman 1972 : 4)
Sociolinguistics is the study of language operation, it`s purpose is
to investigateu how the convention of the language use relate to
other aspects of social behavior (Sosiolinguistik adalah kajian
bahasa dalam penggunaanya, dengan tujuan untuk meniliti
bagaiman konvensi pemakaian bahasa berhubungan dengan
aspek-aspek lain dari tingkah laku sosial. (C.Criper dan H.G.
Widdowson dalam J.P.B. Allen dan S. Piet Corder (ed.) 1975 : 156).

Bila dilihat dari daei definisi-definisi itu, maka dapat disimpulkan bahwa
sosiolinguistik adalah cabang ilmu linguistik yangbersifat intrdisipliner
dengan ilmu sosial,dengan objek penilitian adalah hubungan antara
bahasa dengan faktor-faktor sosial di dalam suatu masyarakat tutur. Atau
secara lebih operasional lagi seperti yang dikatakan Fishman (1972,
1976), ..study of who speak what language to whom and when.2

Selain istilah sosiolinguistik, ada juga digunakan istilah sosiologi


bahasa. Banyk orang menganggap kedua istlah itu sama, namun banyak
pula yang menganggap keduanya berbeda. Ada yang mengatakan
digunakannya istilah sosiolinguistik karena penilitiannya dimasuki dari
bidang linguistik; sedangkan istilah sosialogi bahasa yaitu digunakan jika
penilitiannya dimasuki dari bidang Sosiologi. Sedangkan J.A. Fishman
mengatakan bahwa kajian sosiolinguistik lebih bersifat jualitatif,
sedangkan kajian soasiologi bahasa bersifat juantitatif. Jadi, sosiolinguistik

2 Ibid, hlm. 4.

5
lebih berhubungan dengan perincian-perincian penggunaan bahasa yang
sebenarnya. Sedangkan sosiologi bahasa lebih berhubungan dengan
faktor-faktor sosial, yang saling bertimpal balik dengan bahasa/dialek.

B. Masalah-Masalah Sosiolinguistik

Konferensi sosiolinguistik pertama yang berlangsung di University of


California, Los Angeles, tahun 1964, telah merumuskan adanya tujuh
dimensi dalam penelitian sosiologuistik. Ketujuhdimensi yang merupakan
masalah dalam sosiolinguistik itu adalah (1) identitas sosial dari penutur,
(2) identitas sosial dari pendengar yang terlibat dalam proses komunikasi,
(3) lingkungan sosial tempat peristiwa tutur terjadi, (4) analisis sinkronik
dan diakronik dari dialek-dialek sosial, (5) penilaian sosial yang berbeda
oleh penutur akan perilaku bentuk-bentuk ujaran, (6) tingkatan variasi dan
ragam linguistik, dan (7) penerapan praktis dari penelitian sosiolinguistik
(lihatDittmar 1976:128)

Identitas sosial dari penutur adalah, antara lain, dapat diketahui dari
pertanyaan apa dan siapa penutur tersebut, dan bagaimana hubungannya
dengan lawan tuturnya. Maka, identitas penutur dapat berupa anggota
keluarga, teman karib, atasan atau bawahan (di tempatkerja), guru,
murid, tetangga, pejabat, orang yang dituakan dan sebagainya. Identitas
penutur dapat memengaruhi pilihan kode dalam bertutur.

Identitas sosial dari pendengar tentu harus dilihat dari pihak penutur.
Maka, identitas pendengar dapat berupa anggota keluarga, teman karib,
guru, murid, tetangga, orang yang dituakan, dan sebagainya. Identitas
pendengar atau parapendengar juga akan memengaruhi pilihan kode
dalam bertutur.

Lingkungan sosial tempat peristiwa tutur terjadi dapat berupa ruang


keluarga di dalam sebuah rumah tangga, di dalam masjid, di lapangan
sepak bola, di ruang kuliah, di perpustakaan, atau di pinggir jalan. Tempat
peristiwa tutur terjadi dapat pula memengaruhi pilihan kode dan gaya
dalam bertutur.

6
Analisis diakronik dan sinkronik dari dialek-dialek sosial berupa
deskripsi pola-pola dialek-dialek sosial itu, baik yang berlaku pada masa
tertentu atau yang berlaku pada masa tidak terbatas. Dialek sosial inidi
gunakan para penutur sehubungan dengan kedudukan mereka sebagai
anggota kelas-kelas sosial tertentu di dalam masyarakat.

Penilaian sosial yang berbeda oleh penutur terhadap bentuk-bentuk


perilaku ujaran. Maksudnya, setiap penutur tentunya mempunyai kelas
sosial itu, dia mempunyai penilaian tersendiri, yang tentunya sama, atau
jika berbeda, tidak akan jauh dari kelas sosialnya, terhadap bentuk-bentuk
perilaku ujaran yang berlangsung.

Tingkatan variasi atau linguistik, maksudnya bahwa sehubungan


dengan heterogennya anggota suatu masyarakat tutur, adanya berbagai
fungsi sosial dan politik bahasa, serta adanya tingkatan kesempurnaan
kode, maka alat komunikasi, manusia yang disebut bahasa itu menjadi
sangat bervariasi. Setiap variasi, entah namanya dialek, varietas, atau
ragam mempunyai fungsi sosialnya masing-masing.

Dimensi terakhir, yakni penerapan praktis dari penelitian sosioliguistik,


merupakan topik yang membicarakan kegunaan penelitian sosiolinguistik
untuk mengatasi masalah-masalah praktis dalam masyarakat. Misalnya,
masalah pengajaran bahasa, pembakuan bahasa, penerjemahan,
mengatasi konflik sosial akibat konflikbahasa, dan sebagainya.

C. Kegunaan Sosiolinguistik

Kegunaan sosiolinguistik bagi kehidupan praktis sangat banyak, sebab


bahasa sebagai alat komunikasi verbal manusia tentunya mempunyai
aturan-aturan tertentu. Dalam penggunaannya sosiolinguistik
memberikan pengetahuan bagaimana cara menggunakan bahasa dalama
spek atau segisosial tertentu, seperti dirumuskan Fishman (1967:15)
bahwa yang dipersoalkan dalam sosiolinguistik adalah, who speak, what
language, to whom, when, and to what end. Dari rumusan Fishman itu
dapat kita jabarkan manfaat atau kegunaan sosiolinguistik bagi kehidupan
praktis.
Pertama, dapat kita manfaatkan dalam berkomunikasi atau
berinteraksi. Sosiolinguistik akan memberikan pedoman kepada kita
dalam berkomunikasi dengan menunjukkan bahasa, ragam bahasa atau

7
gaya bahasa apa yang harus kita gunakan jika kita berbicara dengan
orang tertentu. Sosiolinguistik juga akan menunjukkan bagaimana kita
harus berbicara bila kita berada di dalam masjid, di perpustakaan, di
taman, di pasar, atau juga di lapangan sepak bola.
Buku-buku tata bahasa, sebagai hasil kajian internal terhadap bahasa
hanya menyajikan kaidah-kaidah bahasa tanpa mengaitkannya dengan
kaidah-kaidah penggunaan bahasa. Umpamanya, hampir semua buku tata
bahasa Indonesia menyajikan sistem kata ganti orang sebagai berikut.
Orang ke Tunggal Jamak

1
Yang berbicara Aku, saya Kami, kita
2
Yang diajakbicara Engkau, kamu, Kalian,
3 anda kamusekalian
Yang dibicarakan
Ia, dia, nya mereka

Bagan tersebut cukup jelas.Tetapi kaidah sosial bagaimana


menggunakannya tidak ada, sehingga orang yang baru mempelajari
bahasa Indonesia dan tidak mengenal kaidah sosial dalam menggunakan
kata itu akan mendapat kesulitan besar. Oleh karena itu, bantuan
sosiolinguistik dalam menjelaskan penggunaan kata ganti tersebut sangat
penting. Kiranya, tanpa bantuan sosiolinguistik (misalnya, kepada siapa,
kapan, dan di mana kata itu harus dipakai) sajian kata ganti itu tidak
berguna dalam percakapan yang sebenarnya.

D. Sosiolinguistik Bahasa Arab

Secara umum, bahasa dipahami sebagai sistem tanda arbiter yang


dipakai oleh manusia untuk tujuan komunikasi antara satu sama lain.
Dengan demikian, konteks sosial dalam pengguanaan bahasa menjadi
sesuatu yang penting untuk dikaji. Sosiolinguistik menyoroti segala
sesuatu yang dapat diperoleh dari bahasa, dengan cara apa pendekatan
sosial dapat menjelaskan segala yang dikatakan dengan bahsa, oleh
siapa, kepada siapa, kapan dan dimana, atas alasan apa, dan dalam
keadaan bagaimana.

Sosiolinguistik terbagi menjadi dua: mikro dan makro. Sosiolinguistik


mikro mengacu pada kajian mengenai gejala bahasa dalam konteks sosial
yang ditandai oleh faktor-faktor makro yang tidak dapat tereduksi lagi.

8
Tiga prinsip utama yang terdapat dalam hubungan interaksi antar individu
dalam kelompok adalah sebagai berikut : 1. Pencapaian interaksi dalam
komunukasi; 2. Akuisisi dan modifikasi kecakapan komunikatif; dan 3.
Sikap bahasa.

Sementara itu, sosiolinguistik makro mengacu pada kajian mengenai


fenomena sosiolinguistik yang mencakup variable yang lebih besar, baik
dalam jumlah populasi, wilayah penyebaran bahasa, maupun kontinuitas
bahasa dari waktu ke waktu. Ada tiga utama yang patut diperhatikan
dalam sosiolinguistik ini: 1. Kontak bahasa; 2. Konflik bahasa; 3.
Perubahan bahasa dan perubahan sosial.3

Dalam hal pengkajian sosiolinguitik bahasa Arab, ada beberapa aspek


yang sangat menarik untuk dikaji, misalnya fenomena ragam bahsa
fusha: dan `Amiyah, fenomena alih kode dan campur kode di kalangan
keturunan Arab yang ada di Indonesia, juga kajian dialektologi yang
mengungkap dialek-dialek yang berkembang dalam bahasa Arab, seperti
dialek Mesir, Saudi, Iraq, Libanon, Syiria, Maroko, Libya. Sudan dan
Palestina. Setipa dialek tersebut ternyata memiliki sejumlah sub-sub
dialek yang beragam pula. Misalnya dialek Mesir yang terbagi menjadi
dua dialek, dialek Mesir Hilir (lower Egyptian) dan dialek Mesir Hulu
(Upper Egypyian).

Dari beragam dialek bahasa Arab tersebut memang terdapat


perbedaan satu sama lain sehingga dimungkinkan mereka saling tidak
memahami. Contohnya dialek bahasa Arab orang Mesir dan dialek bahsa
Arab Syiria dalam mengucapkan kalimat apa yang sedang kamu
lakukan ?. Dalam dialek Mesir berbunyi bit i`mel eh ?, sedangkan
dalam dialek Syiria berbunyi shu`am-t`saawi ?.

Hubungan antara bahasa Arab `Amiyah dengan bahasa Arab fusha


seharusnya dapat dijelaskan secara gambling. Dalam beberapa bahasa
terdapat tingkatan kultur pemakaian dan macam fungsi. Agar penggunan
bahasa Arab lebih efektif maka salah satu caranya adalah kita harus tahu
3 Moch. Syarif Hidayatullah, Cakrawala Linguistik Arab, (Tangerang Selatan : Al-
Kitabah, 2012). hlm. 149.

9
tentang tingkatan dan funsi tersebut. Lebih dari itu, bahasa Arab selalu
berubah di setiap abad. Menurut (Hanna, 1972: 5-6), secara garis besar
kita mungkin dapat membedakannya sebagai berikut :

1. Bahasa Arab Klasik atau bahasa Arab Al-qur`an, bahasa ini lebih
mengacu secara spesifik pada grammar dan penggunaan
alqur`an hingga sampai pada masa kekhalifahan.
2. Bahasa Arab formal kontemporer lebih mengacu secara spesifik
pada grammar dan penggunaanya pada abad ke-20.
3. Bahasa Arab a`miyah atau spoken arabicmengacu pada bentuk
bahasa Arab yang digunakan dalam percakapan sehari-hari.4

4 Ibid, hlm. 151.

10
Kesimpulan

Sosiolinguistik merupakan ilmu antardisiplin antara Sosiologi dan


Linguistik, dua bidang ilmu empiris yang mempunyai kaitan yang sangat
erat.

masalah dalam sosiolinguistik itu adalah (1) identitas sosial dari


penutur, (2) identitas sosial dari pendengar yang terlibat dalam proses
komunikasi, (3) lingkungan sosial tempat peristiwa tutur terjadi, (4)
analisis sinkronik dan diakronik dari dialek-dialek sosial, (5) penilaian
sosial yang berbeda oleh penutur akan perilaku bentuk-bentuk ujaran, (6)
tingkatan variasi dan ragam linguistik, dan (7) penerapan praktis dari
penelitian sosiolinguistik. sosiolinguistik berguna bagi kehidupan praktis
sangat banyak, sebab bahasa sebagai alat komunikasi verbal manusia

11
Daftar Pustaka

Iwan Made I.J, Sociolinguistics, Graha Ilmu. Yogyakarta. 2012.

Syarif Moch. Hidayatullah, Cakrawala Linguistik Arab, alkitabah. Pamulang


Barat. 2012.

Spolsky Bernard, Sociolinguistics, Oxford University Press. New York. 2008.

12

Anda mungkin juga menyukai