Anda di halaman 1dari 8

Nama Mahasiswa : Yumia Kibari Limisa

NPM : 2016740027
Program Profesi Ners FIK UMJ

LAPORAN RESUME

DI RUMAH SAKIT JIWA Dr. SOEHARTO HEERDJAN

Hari/Tanggal : Senin, 20 Maret 2017 Nama Inisial/Usia : Tn. AW (31 tahun)


(pertemuan ke-1 SP 1) No. RM : 03.54.11
Ruangan : Mawar Tanggal Masuk RS : 14 Maret 2017

A. PENGKAJIAN

Pada hari Senin Tanggal 20 Maret 2017 pukul 11.05 WIB dilakukan pengkajian
kepada Tn. AW (31 tahun) yang tampak terus merunduk di kursi tanpa berbincang dengan
teman seruangannya. Hari ini klien tidak dijenguk keluarganya, saat di ajak berkenalan Tn.
AW mampu menyebutkan namanya, kontak mata tidak bertahan lama, ekspresi wajah
murung kurang berseri, bicara seadanya kemudian kembali diam dan merunduk jika tidak
ditanya/ditegur.

Saat ditanya dengan siapa waktu itu bapak diantar ke RS dan kenapa alasannya,
klien menjawab diantar oleh keluarga; Kakak dan Adik, alasannya gak tau, waktu itu
dianter kesini untuk periksa terus dirawat disini. Klien mengatakan dirumah tinggal
bersama orang tuanya, adik dan kakaknya. Klien belum menikah, kebiasaan klien dirumah
tidak bekerja dan tidak suka keluar rumah untuk sosialisasi, hanya diam didalam kamar
tidak melakukan aktifitas harian jika tidak disuruh. Klien mengatakan tidak kenal dengan
nama teman sekamarnya, dan tidak pernah bicara dengan mereka, saat ditanya kenapa
alasannya klien menjawab gak papa, gak tau.

Saat sendirian jika diperhatikan terkadang klien tampak menggerakan bibirnya


sedikit, komat-kamit tanpa suara dan tersenyum/tertawa sendiri, serta tatapan mata kosong
menyerong kebawah. Klien mengatakan matanya memang agak kabur tidak jelas, dan saat
berjalan tampak klien bingung/ling-lung dan sangat berhati-hati melangkah sambil meraba
sekitar. Saat ditanya bapak kenapa diam (bengong) dan sedang berbicara dengan siapa,
apa ada yang membisiki atau melihat sesuatu klien hanya menjawab enggak papa, gak
ngapa-ngapain sambil tersenyum malu, dan kembali diam (bengong).
B. MASALAH KEPERAWATAN/DIAGNOSIS

Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi pendengaran

Isolasi Sosial : Menarik diri

Mekanisme koping tidak efektif

C. RENCANA KEPERAWATAN

Masalah Keperawatan/Diagnosis:
Isolasi Sosial : Menarik diri

Tujuan Umum:
Klien dapat berinteraksi dengan orang lain

Tujuan Khusus:
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Klien mampu menyebutkan penyebab menarik diri
3. Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian menarik diri
4. Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
5. Klien mampu menjelaskan perasaannya setelah berhubungan sosial

Tindakan Keperawatan:

Tujuan Khusus & Kriteria Evaluasi Intervensi


1. Klien dapat membina hubungan saling 1.1. Bina Hubungan saling percaya:
percaya dengan kriteria evaluasi klien Beri salam setiap berinteraksi
dapat menunjukkan tanda-tanda percaya Perkenalkan nama, nama panggilan,
kepada perawat: dan tujuan
a. Wajah cerah Tanyakan dan panggil nama kesukaan
b. Mau berkenalan klien
c. Ada kontak mata Tunjukkan sikap jujur dan menepati
d. Bersedia emnceritakan perasaan janji setiap kali berinteraksi
e. Bersedia mengungkapkan masalahnya Tanyakan perasaan klien dan masalah
yang dihadapi klien
Buat kontrak interaksi yang jelas
Dengarkan dengan penuh perhatian
ekspresi perasaan klien
2. Klien mampu menyebutkan penyebab 2.1. Tanyakan pada klien tentang:
menarik diri dengan kriteria evaluasi Orang yang tinggal serumah/teman
mampu menyebutkan satu penyebab sekamar klien
menarik diri: Orang yang paling dekat dengan klien
a. Diri sendiri di rumah/kamar perawatan
b. Orang lain Upaya yang sudah dilakukan agar
c. Lingkungan dekat dengan orang lain
3. Klien mampu menyebutkan keuntungan 3.1. Tanyakan pada klien tentang keuntungan
berhubungan sosial dan kerugian hubungan sosial dan kerugian menarik
menarik diri dengan kriteria evaluasi diri
klien dapat menyebutkan keuntungan dan 3.2. Diskusikan kepada klien tentang manfaat
kerugian berhubungan sosial : berhubungan sosial dan kerugian
a. Keuntungan: Banyak teman, tidak menarik diri
kesepian, bisa ngobrol, saling 3.3. Beri pujian terhadap kemampuan klien
berteman mengungkapkan perasaannya
b. Kerugian: sendirian, kesepian, tidak
bisa ngobrol
4. Klien dapat melaksanakan hubungan 4.1. Observasi perilaku klien saat
sosial secara bertahap dengan perawat, berhubungan sosial
klien lain dan atau kelompok 4.2. Beri motivasi dan bantu klien untuk
berkenalan dengan perawat lain, klien
lain dan kelompok
4.3. Libatkan klien dalam terapi aktivitas
kelompok sosialisasi
4.4. Diskusikan jadwal harian yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan klien bersosialisai
4.5. Beri motivasi klien untuk melakukan
kegiatan sesuai dengan jadwal yang
telah dibuat
4.6. Beri pujian terhadap kemampuan klien
memperluas pergaulannya melalui
aktivitas yang dilaksanakan
5. Klien mampu menjelaskan perasaannya 5.1. Diskusikan dengan klien tentang
setelah berhubungan sosial dengan perasaannya setelah berhubungan sosial
kriteria evaluasi klien dapat menjelaskan dengan orang lain atau dan kelompok
perasaannya setelah berhubungan sosial 5.2. Beri pujian terhadap kemampuan klien
dengan orang lain atau dan kelompok mengungkapkan perasaannya
D. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Pertemuan ke :1
Rencana Keperawatan : SP 1
Masalah keperawatan : Isolasi Sosial: Menarik diri
Hari/Tanggal : Senin, 20 Maret 2017

Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS :
a) Klien mengatakan belum menikah, kebiasaan klien dirumah tidak bekerja dan
tidak suka keluar rumah untuk sosialisasi, hanya diam didalam kamar tidak
melakukan aktifitas harian jika tidak disuruh.
b) Klien mengatakan tidak kenal dengan nama teman sekamarnya, dan tidak
pernah bicara dengan mereka, saat ditanya kenapa alasannya klien menjawab
gak papa, gak tau.

DO:
a) Klien menyendiri, tampak terus merunduk di kursi tanpa berbincang dengan
teman seruangannya
b) Kontak mata tidak bertahan lama, ekspresi wajah murung kurang berseri,
bicara seadanya kemudian kembali diam dan merunduk jika tidak
ditanya/ditegur.

2. Tujuan Khusus
a) Klien dapat membina hubungan saling percaya
b) Klien mampu menyebutkan penyebab menarik diri
c) Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan sosial dan kerugian
menarik diri
d) Klien dapat melaksanakan hubungan sosial secara bertahap
e) Klien mampu menjelaskan perasaannya setelah berhubungan sosial

3. Tindakan Keprawatan
SP 1 (pasien) :
a) Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien
b) Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain
c) Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain
d) Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang
e) Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan
orang lain dalam kegiatan harian
4. Proses Pelaksanaan Tindakan
Fase Orientasi
a) Salam Terapeutik
Assalamualaikum Pak
(mengajak jabat tangan) Perkenalkan nama saya Yumia, saya perawat dari
UMJ yang sedang dinas pagi disini, Bapak namanya siapa? Senang dipanggil
apa Pak?
Baik ya Pak, saya panggil Pak A...

b) Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Semalam bisa tidur nyenyak?
Bapak bisa ceritakan kepada saya apa keluhan bapak saat ini?

c) Kontrak
Pak, jadi hari ini kita buat jadwal untuk ngobrol-ngobrol ya Pak?
Topik : bagaimana jika hari ini kita bicara tentang kenapa bapak selalu diam
saja dan membahas tentang untungnya bapak ngobrol-ngobrol dan
ruginya jika bapak diam saja, nanti kita juga belajar cara berkenalan.
Tujuan : tujuannya supaya bapak tidak bengong saja dan nanti bapak bisa
mengenal teman yang lainnya jadi tidak kesepian
Waktu : Bapak bisa sampai berapa lama untuk ngobrolnya ? oke pak, kalo
bapak bisa sampai kapan saja, nanti bapak bilang ya kalau sudah mau
istirahat.
Tempat : bapak mau ngobrolnya dimana? oo.. disini saja, baiklah Pak

Fase Kerja
apa yang bapak rasakan selama dirawat disini? O.... begitu, apa bapak merasa
sendirian/kesepian? iya ya pak, rasaya sepi ya pak
bapak sudah kenal dengan siapa saja di ruangan ini? belum ada yang bapak
kenal? Kenapa bisa begitu pak?
Apa yang menghambat bapak dalam berteman atau ngobrol-ngobrol dengan yang
lainnya? O... iya bapak tidak tahu ya?

Menurut bapak apa saja sih pak keuntungan kita kalau punya kenalan, punya
teman ngobrol? Waaah.... benar tuh pak jadi enak ya punya teman baru bisa
ngobrol, lalu apa lagi pak?
terus kalau kerugiannya tidak punya punya temen apa pak? iya... terus apa lagi
pak? Jadi banyak juga ya pak kerugiannya, gak enak pak, nanti bapak bengong
aja.

kalau begitu bapak mau ya saya ajarin cara berkenalan dengan yang lain?
oke pak, jadi caranya untuk berkenalan pertama kita senyum, terus ajak mereka
untuk jabat tangan. Sebutkan nama bapak, nama panggilan yang bapak sukai terus
bapak boleh sebutkan hobi bapak.
ayo pak kita coba peragakan. nah... jadi begitu ya pak caranya, coba bapak
ulangi lagi dengan saya.

ya bagus pak, bapak sudah berani untuk berkenalan dengan saya, coba pak ajak
dong kenalan dengan temannya. Iyaaa, hebat sekali bapak sudah berani untuk
mencobanya, nanti bapak bisa ngobrolin yang lain, hal-hal yang menyenangkan,
tentang makanan kesukaan, bola, atau yang lainnya.

Fase Terminasi
a) Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan
Subjektif (Klien) : Bagaimana perasaan Bapak setelah ngobrol-ngobrol
dengan saya dan latihan kenalan tadi pak?
Objektif (perawat) : Bapak bisa ulangi apa saja yang tadi kita bicarakan dan
praktikan?
Coba Bapak praktikkan kembali bagaimana cara
berkenalan dengan orang lain.

b) Rencana Tindak Lanjut


saya berharap dengan cara yang tadi sudah kita pelajar Bapak mampu untuk
ngobrol-ngobrol dengan temannya, mengajak yang lainnya untuk berkenalan.
Sekarang Bapak masukkan latihan berkenalan dengan teman ke dalam kegiatan
harian Bapak ya, sehingga bapak tidak bengong saja dan mampu membiasakan
diri berinteraksi.

c) Kontrak Yang Akan Datang


Topik : Baik pak hari ini kita cukup untuk ngobrol dan
latihannya, besok saya akan temui bapak lagi untuk
melihat perkembangan bapak dan mempraktikkan
berkenalan dengan perawat lainnya/di dalam kelompok.
Waktu : besok jam berapa bapak bisa bertemu dengan saya?
Setelah senam? Baik pak.
Tempat : dimana bapak mau bertemunya? Baik ya pak disini lagi
ya pak besok pagi setelah senam. Sampai ketemu besok
pak.
E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Implementasi Evaluasi
1. Data S:
DS : a) Klien mengatakan tidak
a) Klien mengatakan belum menikah, mengetahui apa yang
kebiasaan klien dirumah tidak menghambatnya dalam
bekerja dan tidak suka keluar rumah berinteraksi dengan orang lain
untuk sosialisasi, hanya diam b) Klien mengatakan senang bisa
didalam kamar tidak melakukan tahu cara berkenalan dan bisa
aktifitas harian jika tidak disuruh. ngobrol dengan perawat
b) Klien mengatakan tidak kenal c) Klien masih selalu mengatakan
dengan nama teman sekamarnya, tidak tahu tidak ada apa apa
dan tidak pernah bicara dengan terkait kondisi/perilaku dirinya
mereka, saat ditanya kenapa
alasannya klien menjawab gak O :
papa, gak tau. a) Klien tampak dapat mengulangi
cara berkenalan
DO: b) Klien masih tampak
a) Klien menyendiri, tampak terus melamun/murung sesudahnya dan
merunduk di kursi tanpa berbincang tampak senyum sendiri
dengan teman seruangannya c) Klien masih belum mampu
b) Kontak mata tidak bertahan lama, mengembangankan topik dan
ekspresi wajah murung kurang memulai berkenalan jika tidak di
berseri, bicara seadanya kemudian pinta/diingatkan
kembali diam dan merunduk jika
tidak ditanya/ditegur. A: Klien mampu mempraktikan cara
berkenalan dengan orang lain.
2. Diagnosa Keperawatan
Isolasi Sosial : Menarik diri P: Lanjutkan ke SP 2 isolasi sosial
a) Evaluasi jadwal kegiatan harian
3. Tindakan Keperawatan b) Bina hubungan kepercayaan
a) Mengidentifikasi penyebab isolasi dengan klien
sosial pasien c) Tanyakan kepada klien apa yang
b) Berdiskusi dengan pasien tentang jadi penghambatnya dalam
keuntungan berinteraksi dengan berinteraksi
orang lain d) Berikan kesempatan kepada klien
c) Berdiskusi dengan pasien tentang untuk berkenalan dengan
kerugian tidak berinteraksi dengan perawat/teman lainnya/ kelompok
orang lain e) Modifikasi sp 2 dengan sp 1
d) Mengajarkan pasien cara halusinasi
berkenalan dengan satu orang
e) Menganjurkan pasien memasukkan
kegiatan latihan berbincang-bincang
dengan orang lain dalam kegiatan
harian

4. Rencana Tindak Lanjut (Planning


perawat) TTD
a) Kontrak waktu untuk pertemuan
selanjutnya
b) Memberi kesempatan untuk (Yumia K Limisa)
mempraktikkan cara berkenalan
dengan perawat lain/kelompok
c) membantu klien untuk membuat
jadwal harian kegiatan berkenalan

Anda mungkin juga menyukai