Anda di halaman 1dari 6

Muhammad Yasin (4216217022)

TUGAS MANAJEMEN PROYEK

1. Proyek adalah rangkaian kegiatan yang mempunyai dimensi waktu,


dimensi fisik, dan dimensi biaya, dalam rangka mewujudkan
gagasan serta mendapatkan tujuan tertentu.
Sebagai suatu sistem, proyek adalah organisasi yg dibentuk dlm
rangka menyelesaikan suatu tugas spesifik.
Proyek adalah usaha yang kompleks. Proyek merupakan kesatuan
dari tugas-tugas yang berhubungan dengan sasaran, jadwal dan
anggaran yang telah dirumuskan.
Dengan demikian, proyek adalah suatu proses utk hasilkan
produk, punya siklus hidup, jelas ttk awal dan titik akhirnya.
Dalam arti lain, proyek adalah suatu organisasi untuk suatu tugas
yang spesifik, dan dibatasi oleh waktu, sasaran dan biaya.

Dalam kehidupan sehari-hari, dapat terlihat berbagai jenis kegiatan


proyek. Jenis-jenis kegiatan proyek tersebut secara garis besar
terkait dengan pengkajian aspek ekonomi, keuangan, permasalahan
lingkungan, desain engineering, marketing, manufaktur, dan lain-
lain. Namun, pada kenyataannya, tidaklah dapat membagi-bagi
proyek pada satu jenis tertentu saja, kerena pada umumnya
kegiatan proyek merupakan kombinasi dari beberapa jenis kegiatan
sekaligus. Akan tetapi, jika ditinjau dari aktivitas yang paling
dominan yang dilakukan pada sebuah proyek, maka kita dapat
mengkategorikan proyek sebagai berikut :
Proyek Engineering Kontruksi
Dalam kegiatannya, aktivitas yang paling dominan yang dilakukan
dalam proyek ini adalah pengkajian kelayakan, desain
engineering, pengadaan dan konstruksi.
Proyek Engineering Manufacture
Secara garis besar, kegitan proyek ini meliputi seluruh kegitan
yang bersifat untuk menghasilkan produk baru.
Proyek Pelayanan Manajemen
Dalam pengerjaannya, aktivitas utama dalam proyek ini adalah
merancang sistem informasi manajemen, merancang program
efisiensi dan penghematan, diversifikasi, penggabungan dan
pengambilalihan, memberikan bantuan emergency untuk daerah
yang terkena musibag, merancang strategi untuk mengurangi
kriminalitas dan penggunaan obat-obat terlarang dan lain-lain.
Proyek Penelitian dan Pengembangan
Adapun aktivitas utama yang dilakukan dalam pelaksanaan
proyek ini meliputi melakukan penelitian dan pengembangan
suatu produk tertentu.
Proyek Kapital

1
Muhammad Yasin (4216217022)

Secara umum, kegiatan yang dilakukan dalam proyek ini biasanya


digunakan oleh sebuah badan usaha atau pemerintah, misalnya
pembebasan tanah, penyiapan lahan dan pembelian material.

Dalam suatu proyek, terdapat urutan pekerjaan dalam proyek


sebagai berikut:
a. Perencanaan
Pada pekerjaan ini, umumnya Owner melakukan rekruitment
konsultan (MK, perencana) untuk menterjemahkan kebutuhan
pemilik, membuat TOR, survey, feasibility study kelayakan
proyek, pemilihan desain, schematic design, program dan
budget, financing.
Pada pekerjaan ini akan dihasilkan:
Laporan survey
Studi kelayakan
Program dan bugdet
TOR (Term Of Reference)
Master plan
b. Perancangan
Pekerjaan perancangan meliputi dua sub pekerjaan yaitu:
1) Pra-Desain (Preliminary Design)
Pekerjaan ini mencakup kriteria desain, skematik desain,
proses diagram blok plan, rencana tapak, potongan, denah,
gambar situasi/site plan tata ruang, dan estimasi biaya.
2) Pengembangan Desain (Development Design) / Detail Desain
(Detail Design)
Merupakan pekerjaan pengembangan dari pra rancangan
yang sudah dibuat dan perhitungan-perhitungan yang lebih
detail, mencakup:
Perhitungan-perhitungan detail (struktural maupun non
struktural) secara terperinci
Gambar-gambar detail (gambar arsitektur, elektrikal,
struktur, mekanal, dsb)
Outline specification (garis besar)
Estimasi biaya untuk konstruksi secara terperinci
Setelah kedua pekerjaan tersebut selesai, akan dilakukan desain
akhir dan penyiapan dokumen pelaksanaan (final design &
construction dokumen).
Tujuan pekerjaan ini adalah:
Untuk melengkapi penjelasan proyek dan menentukan tata
letak, rancangan, metoda konstruksi dan taksiran biaya agar
mendapatkan persetujuan dari pemilik proyek dan pihak
berwenang yang terlibat.
Untuk mempersiapkan informasi pelaksanaan yang
diperlukan, termasuk gambar rencana dan spesifikasi serta
untuk melengkapi semua dokumen tender.
Sehingga pada pekerjaan perancangan ini akan dihasilkan:

2
Muhammad Yasin (4216217022)

Gambar-gambar detail, untuk seluruh bagian pekerjaan


Detail spesifikasi
Bill of quantity (daftar volume)
Estimasi biaya konstruksi (secara terperinci)
Syarat-syarat umum administrasi dan peraturan umum
(dokumen lelang)

c. Pengadaan/Pelelangan
Tujuan dari tahap ini adalah untuk menunjuk/menentukan
kontraktor sebagai pelaksanan atau sejumlah kontraktor sebagai
sub-kontraktor yang melaksanakan konstruksi di lapangan.
d. Pelaksanaan, Pengawasan, dan Pengendalian Konstruksi
Pelaksanaan bertujuan untuk mewujudkan bangunan yang
dibutuhkan oleh pemilik proyek dan sudah dirancang oleh
Konsuktan Perencana dalam batasan biaya dan waktu yang telah
disepakati, serta dengan kualitas yang telah disyaratkan. Pada
pekerjaan ini, dilakukan beberapa kegiatan, yaitu merencanakan,
mengkoordinasikan, dan mengendalikan semua operasional di
lapangan.
Pada pekerjaan konstruksi, 4 target yang harus dicapai
kontraktor :
Selesai dengan mutu/kualitas paling tidak sama dengan yang
ditentukan dalam spesifikasi/perencanaan
Selesai dengan waktu lebih kecil atau sama dengan waktu
perencanaan
Selesai dengan biaya paling tidak sama dengan biaya yang
direncanakan
Selesai dengan tidak menimbulkan dampak lingkungan
(sosial, fisik, dan administratif)
Pemeriksaan lab/testing
Penyerahan pertama
Masa pemeliharaan
Penyerahan kedua
Pengawasan adalah suatu proses pengevaluasian atau
perbaikan terhadap pelaksanaan kegiatan dengan pedoman pada
standard dan peraturan yang berlaku dengan tujuan agar hasil
dari kegiatan tersebut sesuai dengan perencanaan proyek.
Pengendalian adalah usaha yang sistematis untuk menentukan
standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang
sistem informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar,
menganalisis kemungkinan adanya penyimpangan antara
pelaksanaan dan standar, dan kemungkinan mengambil tindakan
perbaikan yang diperlukan agar sumber daya digunakan secara
efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran.

3
Muhammad Yasin (4216217022)

2. Bar Chart dan Network Planning


Bar Chart pertama kali diperkenalkan oleh Henry L. Gantt pada
tahun 1917. Bar Chart sering disebut juga dengan nama Gantt
Chart. Metode ini merupakan metode yang umum digunakan
sebagian besar penjadwalan dan pengendalian konstruksi terutama
dalam menyusun jadwal suatu proyek baik pada kontraktor kecil
maupun kontraktor besar dari sektor swasta sampai dengan BUMN.
Pada metode Bar Chart, aktivitas digambarkan dengan arah
horizontal yang menyatakan satuan waktu dalam hari, minggu atau
bulan sebagai durasi waktunya dan arah vertikal menyatakan
pekerjaan yang telah direncanakan dari lingkup proyek
serta diukur waktu pelaksanaannya yang digambarkan sebagai
batang. Penggambaran
batang pada setiap baris aktivitas menunjukkan waktu mulai dan
selesainya aktivitas.
Berikut merupakan tabel proses pengerjaan time schedule dengan
metode Bar Chart.
Kelebihan metode Bar Chart:
Mudah dipahami
Mudah dibuat
Kekurangan metode Bar Chart:
Tidak dapat menunjukkan urutan aktivitas
Tidak dapat hubungan ketergantungan antara satu aktivitas dan
aktivitas lainnya secara spesifik
Aktivitas-aktivitas yang menjadi prioritas atau yang lebih
diutamakan dari aktivitas lainnya tidak dapat dilihat

Network Planning
Tjuntu Tarliah Dimyati dan Ahmad Dimyati (2004;176) mengatakan
bahwa:
Network Planning merupakan gambaran rencana jaringan kerja
yang memperlihatkan seluruh aktivitas yang terdapat di dalam
proyek serta logika ketergantungan antar satu dengan yang lain.
Sedangkan Eddy Harjanto (2003;338) menjelaskan bahwa:
Perencanaan jaringan kerja (Network Planning) adalah salah
satu model yang banyak digunakan dalam menyelenggarakan
proyek, yang produknya berupa informasi mengenai kegiatan-
kegiatan yang ada dalam diagram jaringan kerja yang
bersangkutan.
Dengan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
Network planning adalah suatu perencanaan, penjadwalan dan
pengendalian proyek yang menggambarkan hubungan
ketergantungan antara tiap pekerjaan yang divisualisasikan dalam
diagram network.
Semenjak tahun 1950, Network Planning ini telah mulai
dikembangkan di Amerika Serikat (US) oleh Du Pont Company.
Ketika itu ada dua metode yang dikenal dalam network planning,

4
Muhammad Yasin (4216217022)

yaitu Program Evaluation and Review Technique (PERT) dan


Critical Path Method (CPM). CPM bergantung pada PERT yang
dapat mengatasi masalah penjadwalan kerja. CPM lebih banyak
mengarah pada bagian permasalahan biaya dan waktu.
Kelebihan metode Network Planning:
Sangat beguna terutama dalam menjadwalkan dan
mengendalikan proyek besar.
Konsep yang lugas atau secara langsung (straight forward) dan
tidak memerlukan perhitungan matematis yang rumit.
Jaringan grafis membantu melihat hubungan antar kegiatan
proyek secara cepat.
Dapat dilakukan analisis jalur kritis dan waktu.
Dokumentasi proyek dan gambar yang menunjukkan siapa yang
bertanggung jawab untukkegiatan yang beragam.
Dapat diterapkan untuk proyek yang bervariasi.
Berguna dalam mengawasi jadwal dan biaya.
Kekurangan metode Network Planning:
Kegiatan-kegiatan proyek harus ditentukan secara jelas dan
hubungan harus bebas dan stabil.
Hubungan pendahulu harus dijadwalkan dan dijaringkan
bersama-sama.
Perkiraan waktu cenderung subyektif bergantung pada kejujuran
para manajer yang takut akan bahaya terlalu optimis atau tidak
cukup pesimis.
Ada bahaya terselubung dengan terlalu banyaknya penekanan
pada jalur terpanjang atau kritis.

3. Dalam Pengendalian Proyek, terdapat 3 metode yang saling


berhubungan yaitu pengendalian waktu, pengendalian biaya, dan
pengendalian mutu. Terdapat 3 unsur yang perlu dikendalikan, yaitu
kemajuan pekerjaan yang dicapai (waktu), biaya terhadap anggaran
(biaya), dan mutu terhadap spesifikasi teknik yang disyaratkan
(mutu).
a. Pengendalian Waktu
Dalam pengendalian waktu, kita harus melakukan monitoring
pelaksanaan pekerjaan untuk mengetahui dan mengendalikan
kemajuan pekerjaan yang dicapai. Monitoring dan pengendalian
tersebut dapat dilakukan dengan membuat bar chart dan
network planning.
b. Pengendalian Biaya
Pengendalian biaya dalam suatu kontrak/surat perjanjian
dimaksudkan agar pengawas mengetahui dan mengendalikan
agar biaya proyek tidak melebihi anggaran yang sudah
direncanakan.

5
Muhammad Yasin (4216217022)

Ada 5 faktor yang perlu diperhatikan dalam memngendalikan


biaya proyek, terutama dalam hal pelaksanaan proyek yaitu:
Mengetahui jenis kontrak yang akan dilaksanakan (Kontrak
Lump sum Price/Kontrak Unit Price dll).
Mengetahui batasan persentase pekerjaan tambah yang
diizinkan sesuai yang tercantum dalam kontrak (misalnya
10% dari nilai kontrak).
Mengetahui cara perhitungan pembobotan masing-masing
item pekerjaan.
Mengetahui cara mengukur/menghitung volume pekerjaan
yang telah dilaksanakan dilapangan dibandingkan dengan
biaya pelaksanaan yang telah dilkeluarkan (Kurva S)
Cash Flow Proyek (laporan keuangan yg menggambarkan arus
kas masuk dan keluar selama proyek berjalan).
c. Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu adalah mengendalikan jalannya pelaksanaan
proyek agar mendapatkan mutu yang baik dan sesuai dengan
syarat yang ditentukan dalam kontrak.
Alat Pengendali Mutu Proyek yang harus dikuasai oleh
Pengawas/Direksi Pekerjaan adalah sebagai berikut:
Spesifikasi teknis (Pabrikan, RKS).
Metode Pelaksanaan (Pabrikan, RKS).
Gambar Kerja.
Hasil Tes bahan dari Laboratorium.
Peraturan-peraturan pemerintah.
Peraturan-peraturan khusus yang harus dikuti yang tercantum
dalam kontrak
Setiap Pengawas harus menguasai RKS/ Spesifikasi teknis dari
pekerjaan yang akan dilaksanakan maupun Metode pelaksanaan,
gambar kerja, pembacaan hasil tes Laboratoriun serta peraturan-
peraturan yang harus diikuti.

Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_proyek
MODUL AJAR MK. MEN-KON FT-UNY
https://irandrisuharto.wordpress.com/2015/10/13/tahap-tahap-
proyek/
http://nuarylutfi12.blogspot.co.id/2013/12/network-planning-
network-planning.html
http://kampuzsipil.blogspot.co.id/2012/02/pengendalian-
proyek.html

Anda mungkin juga menyukai