Lapsus
Lapsus
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.AA
Agama : Islam
Alamat : Makassar
LAPORAN PSIKIATRIK
I. RIWAYAT PENYAKIT
A. Keluhan Utama
1
B. Riwayat Gangguan sekarang
ketika berbicara dengan banyak orang dan berada di tempat ramai. Pasien
Awalnya mata sebelah kiri pasien terkena api ketika memasak sehingga
operasi sebanyak dua kali, mata sebelah kiri pasien tetap tidak dapat
melihat. Sejak saat itu pasien selalu merasa cemas, sesak napas, jantung
berdebar, dan keringat dingin ketika pasien berada di tempat ramai dan
b. Hendaya/disfungsi
Tempat Ramai
Trauma (-)
Infeksi (-)
Kejang (-)
Alkohol (-)
2
C. Riwayat Gangguan Sebelumnya
dibantu oleh dokter, pasien mendapat ASI. Berat badan lahir tidak
diketahui. Selama hamil ibu pasien dalam keadaan sehat dan tidak
Kebiasaan makan pasien baik. Pola tidur baik. Hubungan antar saudara
baik.
3
- Aktivitas Sosial : Pasien dikenal sebagai seseorang yang
F. Situasi Sekarang
Saat ini pasien tinggal bersama orang tua dan saudaranya. Hubungan
A. Deskripsi Umum
jaket biru, celana panjang jeans, perawakan sesuai umur, perawatan diri
baik.
b) Kesadaran: Baik
a) Mood: Cemas
b) Afek: Cemas
4
c) Empati: Dapat dirabarasakan
tingkat pendidikan.
3. Orientasi
- Waktu : Baik
- Tempat : Baik
- Orang : Baik
4. Daya ingat:
D. Gangguan Persepsi
E. Proses Berpikir
1. Arus pikiran
a. Produktivitas : Cukup
b. Kontinuitas : Relevan,Koheren
2. Isi pikiran
5
a. Pre-okupasi : Tidak ada
F. Pengendalian Impuls
Baik
G. Daya Nilai
H. Tilikan (Insight)
Dapat dipercaya
1. Status Internus :
ikterus, jantung paru abdomen dalam batas normal, ekstermitas atas bawah
isokor 2,5 mm / 2,5 mm, refleks cahaya (+/+), fungsi motorik dan sensorik
6
IV. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
V. Pasien masuk dengan keluhan cemas, gelisah dan sesak napas ketika berbicara
dengan banyak orang dan berada di tempat ramai. Pasien juga merasakan
keringat dingin, jantung berdebar, susah tidur dan peningkatan asam lambung.
Keluhan dirasakan sejak akhir tahun 2015. Awalnya mata sebelah kiri pasien
terkena api ketika memasak sehingga pasien harus melakukan operasi mata.
Namun, setelah pasien melakukan operasi sebanyak dua kali, mata sebelah kiri
pasien tetap tidak dapat melihat. Sejak saat itu pasien selalu merasa cemas,
sesak napas, jantung berdebar, dan keringat dingin ketika pasien berada di
lengan pendek dan jaket berwarna biru, celana panjang jeans, perawakan
sesuai umur, perawatan diri baik. Kesadaran baik dan aktifitas motorik agak
pendidikan. Daya konsentrasi, orientasi, daya ingat, pikiran abstrak baik serta
7
pikiran pre-okupasi Tidak ada, ganggun isi pikir, pengendalian impuls tidak
Tilikan derajat VI, pasien merasa dirinya sakit dan butuh pengobatan.Taraf
dapat dipercaya.
Aksis I
ditemukan adanya gejala klinis yang bermakna berupa rasa cemas, gelisah,
merasakan gelisah dan cemas apabila berada di tengah keramaian dan merasa
nyaman apabila ditemani oleh keluarga dan berada di dalam rumah terdapat
8
Axis II
Dari informasi didapatkan pasien merupakan orang yang aktif dan mudah
bergaul, kepribadian pasien tidak tergolong kepribadian khas pada PPDGJ III
Axis III
Axis IV
Axis V
GAF Scale 80-71 (Berupa gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas
Organobiologik
Psikologik
Sosial
suportif.
- Psikofarmakoterapi :
R/ Fluoxetin 20 mg 1-0-0
R/ Alprazolam 1 mg 0-0-1
- Psikoterapi Supportif :
9
Ventilasi : memberikan kesempatan kepada pasien untuk
lega.
Konseling : memberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien
teratur.
Sugestif : Menanam kepercayaan dan meyakinkan bahwa gejalanya
IX. PROGNOSIS
Dubia ad bonam
Faktor pendukung:
X. FOLLOW UP
inginkan.
10
XI. DISKUSI
Anxietas dicetuskan oleh adanya situasi atau objek yang jelas ( dari
luar individu itu sendiri ), yang sebenarnya pada saat kejadian ini tidak
berbeda dari anxietas yang lain dan dapat dalam bentuk yang ringan sampai
tertentu, seperti jalan yang ramai, toko yang padat, ruang tertutup (seperti
bus, dan pesawat terbang). Mereka menghendaki ditemani setiap kali harus
kriteria dengan adanya gejala ansietas yang terbatas pada kondisi yang
11
Kriteria Diagnostik Untuk Agorafobia
Semua kriteria dibawah ini harus dipenuhi untuk diagnosis pasti :
(a) Gejala psikologis, perilaku atau otonomik yang timbul harus merupakan
manifestasi primer dari anxietasnya dan bukan sekunder dari gejala-gejala lain
seperti misalnya waham atau pikiran obsesif;
(b) Anxietas yang timbul harus terbatas pada (terutama terjadi dalam hubungan
dengan) setidaknya dua dari situasi berikut: banyak orang/keramaian, tempat
umum, bepergian keluar rumah, dan bepergian sendiri; dan
(c) Menghindari situasi fobik harus atau sudah merupakan gejala yang menonjol
(penderita menjadi house-bound).
12
mendapatkan serangan panik atau gejala mirip panik, atau perlu didampingi
teman.
C. Kecemasan atau penghindaran fobik tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan
mental lain, seperti fobia sosial (misalnya, penghindaran terbatas pada situasi
sosial karena rasa takut terhadap situasi tertentu seperti di elevator), gangguan
obsesif-kompulsif (misalnya, menghindari kotoran pada seseorang dengan obsesi
tentang kontaminasi), gangguan stres pascatraumatik (misalnya, menghindari
stimuli yang berhubungan dengan stressor yang berat), atau gangguan cemas
perpisahan (misalnya, menghindari meninggalkan rumah atau sanak saudara).
gangguan panik.
karena memiliki awitan kerja untuk panik yang paling cepat, sering dalam
minggu pertama, dan dapat digunakan untuk periode waktu yang lama tanpa
13
AUTOANAMNESIS
Keterangan :
P : Penderita
P: Pagi dok.
P: Tn.AA
P: 23 tahun.
P: di Makassar dok
P: SMA dok
C: oh iye pak , Jadi Apa keluhan ta, sampai bapak datang ke poli jiwa?
14
P: Begini dok, saya rasa cemas, gelisah, dan rasanya susah bernapas kalau
C: Kira-kira menurut bapak, apa pemicu nya sampai bapak cemas dan gelisah?
P: Jadi dok begini, saya kan bekerja sebagai koki. Saat saya memasak, mata kiri
saya terkena api. Setelah itu mata kiri saya tidak bisa melihat. Akhirnya saya
operasi dua kali, saya kan harapnya mata kiri saya bisa melihat dok setelah
operasi. Tapi ternyata tetap tidak bisa. Semenjak saat itu kalau saya di tempat
ramai saya merasa seperti sesak napas dok, cemas, dan gelisah
P : Di pasar dok, di mall, pada saat sholat jumat juga dok. Pernah saya coba naik
P : Ndag ji dok, Cuma kalau di hotel itu ndag bisa bekerja kalau ada cacatnya.
P : Itu yang saya herankan dok, kalau lihat api atau memasakka baik baik ji.
C : Ada keluhan lain pak selain cemas, gelisah, dan sesak napas kalau saat di
keramaian?
P : Ia dok, biasa juga saya merasa keringat dingin, berdebar debar, sama naik
15
P : Kalau malam dok, seringka terbangun bangun. Baru ndag nyenyak tidurku.
kututupmi mataku, baru tarik nafas panjang, agak mereda ji sedikit dok.
P : Tidak ada dok, sejauh ini hubungan saya dengan keluarga baik-baik saja
dok.
16