Anda di halaman 1dari 19

NILAI Tanggal Pengumpulan

(..................................) ( 26 Septembe 2016 )

LAPORAN PRAKTIKUM

GEOMORFOLOGI DASAR

AGENDA: PENGENALAN ALAT-ALAT PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI

OLEH

Nama : Muhammad Rais

NIM : 3211416012

Nama Dosen :1. Andi Irwan Benardi, S.Pd, M.Pd

:2. Dra. Erni suharini, M.si

Assistant Name : Andre Kiswanto

: ....................................

GEOGRAPHY LABORATORY

FACULTY OF SOCIAL SCIENCE

SEMARANG STATE UNIVERSITY


A. JUDUL (poin 2)
PENGENALAN ALAT-ALAT GEOMORFOLOGI DASAR

B. TUJUAN (3)
1. Mahasiswa dapat mengenali alat-alat dalam praktikum Geomorfologi Dasar.
2. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi alat-alat dalam praktikum Geomorfologi Dasar.
3. Mahasiswa dapat mengetahui bagian dari alat-alat dalam praktikum Geomorfologi Dasar.
4. Mahasiswa dapat menggunakan alat-alat dalam praktikum Geomorfologi Dasar dengan benar.
5. Mahasiswa dapat menganalisis kelebihan dan kekurangan dari alat-alat praktikum Geomorfologi
Dasar.
6. Mahasiswa dapat mengaplikasikan hasil praktikum Geomorfologi Dasar pada penggunaanya di
lapangan.

C. ALAT DAN BAHAN (5)


a. Alat :
1. PH Meter
2. Soil Test Kit
3. Soil Tester
4. Peta Geomorfologi
5. Hand Level
6. Altimeter
7. Penetrometer
8. Termometer Tanah
9. Laser Distance Meter
10. Alat Tulis (bollpoint, penggaris, pensil, penghapus)
11. Kamera Ponsel
12. Stapler

b. Bahan :
1. Kertas Cover Praktikum
2. Kertas Folio
3. Label
D. DASAR TEORI (15)

I. Pengertian Geomorfologi
Geomorfologi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo berarti bumi, morphe berarti
bentuk, dan logos berarti ilmu.
Di dalam buku yang ditulis oleh Dra. Erni Suharini, M.Si. dan Drs. Abraham
Palangan dengan judul Geomorfologi gaya, proses, dan bentuk lahan, tahun 2014.
Geomorfologi didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk lahan
permukaan bumi. Geomorfologi tidak hanya mengkaji bentuk-bentuk permukaan bumi,
tetapi juga gaya dan proses-proses yang mengakibatkan bentuk-bentuk demikian, serta
perkembangan proses dan bentuk-bentuk tersebut.
+ lagi ..............

II. Proses Geomorfik


Proses geomorfik adalah proses-proses yang menyebabkan terbentuknya suatu
landform. Proses - proses tersebut disebabkan oleh adanya gaya / tenaga endogenik /
hipogenik (berasal dari bawah kulit bumi) dan Eksogenik/epidemik (berasal dari
permukaan bumi, serta ekstra teresterial (berasal dari luar angkasa, antara lain jatuhnya
meteorit).
+ lagi .............
III. Ilmu Bantu Geomorfologi
Untuk mendalami geomorfologi perlu didukung oleh pengetahuan lain yang
serumpun maupun ilmu bantu yang lain.
Geologi misalnya, banyak memberikan bantuan dalam penjelasan tentang gaya-
gaya asal dalam dan luar serta struktur batuan pembentuk kerak bumi.
Morfologi dan klimatologi memberi bantuan akan curah hujan (presispitasi) dan
pengaruhnya terhadap lahan dan kehidupan, sebab iklim yang berbeda menghasilkan
bentang alam dan bentuk kehidupan yang berbeda pula.
Kemudian ilmu bantu seperti ilmu kimia, membantu memberi informasi tentang
komposisi kimia batuan serta sifat-sifatnya.
Fisika memberi informasi tentang gaya-gaya yang bekerja dengan segala efeknya.
Kartografi memberi bantuan dalam hal perpetaan agar lebih mudah untuk
menganalisa melalui statistik atau komputer.
Ilmu geomorfologi itu sendiri adalah cabang dari geografi yang telah menjadi ilmu
mandiri, seperti : oseanografi, klimatologi, dan lain-lain. Ilmu geomofologi tersebut
memiliki hubungan dengan ilmu lain antara lain :
Geomorfologi dan geografi
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena-
fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan, kewilayahan dalam konteks
keruangan (seminar IGI, 1998). Fenomena geosfer itu terdiri dari fenomena-fenomena
atmosfer, lithosfer, hidrosfer, dan biosfer. Kemudian fenomena biosfer terdiri dari
fenomena-fenomena fauna, flora, dan antrosposfer. Kajian geomorfologi adalah pada
fenomena-fenomena lithosfer, khususnya dalam hal bentuk-bentuk permukaan bumi, serta
perkembanagannya. Dengan demikian dapat diketahui hubungan antara geografi dan
geomorfologi
Geomorfologi dan fisiografi
Fisiografi adalah ilmu yang mempelajari fenomena-fenomena bagian fisik bumi
yaitu, hidrosfer, lithosfer, dan atmosfer. Ketiga bagian fisik bumi tersebut, masing-masing
dipelajari oleh ilmu yang telah berdiri sendiri, seperti gejala lithosfer dipelajari oleh
geomorfologi, hidrosfer dipelajari oleh hidrologi dan oseanografi, dan atmosfer dipelajari
oleh klimatologi. Dengan demikian geomorfologi itu adalah bagian dari fisiografi.
Geografi dan fisiografi terdapat perbedaan yaitu fisografi tidak mengkaji fenomena
biosfer, tetapi hanya tiga fenomena-fenomena alam, yaitu lithosfer, atmosfer, dan
hidrosfer, sedang geografi mengkaji keempat fenomena geosfer tersebut.
Geomorfologi dan geologi
Objek kajian geologi adalah bumi secara keseluruhan. Termasuk di dalamnya asa
kejadian, struktur, komposisi, dan sejarahnya (termasuk perkembangan kehidupan), dan
proses alamiah yang membuat perkembangannya, hingga sampai pada keadaan sekarang
(katili,1959).

IV. Penjelasan singkat alat-alat => fungsi ex: ph untuk .... kalo ph-nya 7 artinya.... (penjelasan
yang full di bag pembahasan)
1. PH Meter
Adalah alat yang berguna dala menentukan PH tanah secara digital, PH yang
menunjukan angka 6-7 bearti netral, apabila dibawah 6 maka mengandung asam, dan
diatas tuju mengandung basa. Selain untuk menentukan PH, juga berfungsi untuk
menentukan tingkat kelembapan, penyinaran, dan temperatur tanah.
2. Soil Test Kit
Terdiri atas tiga cairan. Pertama, alfa-alfa dipridil yang digunakan untuk
mengetahui tingkat drainase tanah. Apabila cairannya cepat terserap maka tingkat drainase
tanah tersebut tinggi. Kedua, cairan HCL yaitu cairan yang digunakan untuk mengetahui
kandungan kapur pada tanah. Apabila mengandung kapur, maka setelah diteteskan dengan
cairan HCL tersebut, tanah akan berbuih atau berbusa. Ketiga, cairan H2O2, yaitu cairan
yang digunakan untuk mengetahui kandungan organik pada tanah. Apabila setelah
diteteskan dengan cairan H2O2 tanah tersebut berwarna pekat atau gelap, berarti tanah
tersebut memiliki kandungan organik yang tinggi. Selain tiga cairan tersebut, di dalam soil
test kit juga terdapat pipet yang digunakan untuk mengambil cairan dan digunakan juga
untuk meneteskan cairan pada tanah.
3. Soil Tester
Fungsi Alat ini sama seperti Ph meter, yaitu untuk mengetahui tingkat Ph dan
kelembapan tanah. Yang mana, skala luar untuk menentukan Ph tanah dan skala dalam
untuk menentukan kelembapan tanah.

4. Peta Geomorfologi
Adalah peta yang berisi informasi mengenai bentuk lahan pada suatu wilayah. Dan
digunakan untuk mengetahui bentuk lahan pada wilayah tersebut.
5. Hand Level
merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui atau menghitung kemiring
lereng. Pada alat tersebut terdapat skala dengan satuan persen untuk skala dalam dan
satuan derajat untuk skala luar.
6. Altimeter
Adalah alat yang berfungsi untuk mengetahui ketinggian tempat dengan satuan
Mdpl dan juga untuk mengetahui tekanan udara (Barometer) dengan satuan Milibar.
Dalam menggunakan altimeter maka alat tersebut perlu dinetralisasikan dengan
membawanya pada tempat dengan ketinggian 0 Mdpl.
7. Penetrometer
Alat ini berfungsi untuk mengetahui kekuatan tanah dalam menompang beban di
atasnya dengan satuan Kg/Cm2
8. Termometer Tanah
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu tanah dengan satuan celcius.
9. Laser Distance Meter
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur jarak sesungguhnya di lapangan.
Alat ini memanfaatkan laser untuk mengetahui jarak di lapangan dan hasil pengukuran
akan muncul pada layar atau Display dalam bentuk digital.
E. LANGKAH KERJA (10)
1. Mahasiswa dan Asisten Praktikum menyiapkan alat-alat praktikum
2. Mahasiswa mendengarkan penjelasan dari Asisten Praktikum tentang langkah-langkah
penulisan laporan
3. Mahasiswa mempresentasikan fungsi dan penggunaan alat-alat praktikum kepada mahasiswa
yang lain
4. Mahasiswa mendengarkan penjelasan dari Asisten Prakikum tentang penggunaan alat-alat
praktikum
5. Mahasiswa mencatat penjelasan dari Asisten Praktikum
6. Mahasiswa mempraktekkan alat-alat praktikum
7. Mahasiswa menulis laporan secara sistematis
8. Mahasiswa mengidentifikasi alat-alat praktikum
9. Mahasiswa menganalisis hasil pengamatan praktikum
10. Mahasiswa mengumpulkan hasil laporan dengan tepat waktu.
Lebih detail lagi ..........
F. PEMBAHASAN (40)
a. Hasil Pengamatan (25)
- Gambar Alat
- Bagian-Bagian Alat
- Fungsi Alat (full penjelasannya)
- Cara Kerja

1. PH Meter

Bagian Alat :
-Badan alat
-Layar monitor
-Tangkai alat
-Mata Alat
-Tombol on
-Tombol off dan derajat (C/F)
-Tombol pengatur PH-Temperatur
-Sensor penyinaran

Fungsi Alat :

1. Untuk mengetahui PH tanah


2. Untuk mengetahui temperatur tanah
3. Untuk mengetahui tingkat penyinaran pada tanah
4. Untuk mengetahui kelembapan tanah

Cara Kerja :

1. Siapkan alat dan pastikan mata atau tangkai alat sudah bersih.
2. Tentukan tanah yang akan diuji dengan PH Meter.
3. Bersihkan tanah dari vegetasi atau benda-benda yang dapat menghalangi alat.
4. Tekan tombol on pada alat
5. Tancapakan mata alat pada tanah namun tidak perlu terlalu dalam.
6. Tunggu sampai angka PH pada layar stabil.
7. Untuk menganti fungsi alat, geser tombol pengatur pada bagian belakang layar
(PH-Co), Co adalah untuk kelembapan.
8. mencatat hasil pengujian
9. matikan alat dengan menkan tombol off
10. bersihkan dan rapikan alat kembali.
2. Soil Test Kit

Bagian Alat :
-Badan alat
-Botol cairan
-Cairan HCL
-Cairan H2O2
-Cairan dipridil
-pipet

Fungsi Alat :

1. Cairan HCL untuk menguji kandungan kapur pada tanah


2. Cairan H2O2 untuk menguji kandungan organik pada tanah
3. Cairan Alfa-Alfa Dipridil untuk menguji tingkat Drainase tanah
4. Pipet untuk memindahkan atau mengisap cairan.

Cara Kerja :

1. menyiapkan alat.
2. Tentukan tanah yang akan diuji.
3. Bersihkan tanah dari vegetasi atau benda yang dapat menghalangi alat.
4. Ambil cairan dari botol mengunakan pipet.
5. Meneteskan cairan ke tanah
6. Mengamati reaksi tanah setelah diteteskan cairan. Untuk cairan HCL, tanah akan
berbuih atau berbusa apabila mengandung kapur, untuk cairan H2O2, tanah akan
berwarna gelap atau pekat apabila mengandung organik yang tinggi dan
sebaliknya, untuk cairan Alfa-Alfa Dipridil, cairan akan cepat terserap ke dalam
tanah apabila drainase tanah tersebut baik atau tinggi dan sebalinya.
7. Mencatat hasil pengamatan
8. Merapikan alat kembali
3. Soil Tester

Bagian Alat :
-badan alat
-skala dalam
-skala luar

Fungsi Alat :

1. Untuk mengetahui tingkat PH tanah


2. Untuk mengetahui kelembapan tanah

Cara Kerja :

1. menyiapkan alat
2. tentukan tanah dari vegetasi atau benda-benda yang dapat menghalangi alat
3. tancapkan mata alat alat pada tanah
4. jarum skala akan menunjukkan hasil PH, sedangkan tombol pengunci digunakan
untuk mengunci skala yang menunjukkan tingkat kelembapan
5. jarum skala akan menunjukkan tingkat kelembapan
6. setelah mengamati catat hasil hasil pengukuran
7. bersihkan dan rapikan alat
4. Peta Geomorfologi

Bagian Alat :
- Muka Peta
- Perian Satuan Geomorfologi
- Simbol
- Liputan Foto Udara
- Petunjuk Letak Peta
- Arah Mata Angin
- Inset
- Skala Garis dan Skala Angka
- (1) Judul & Penerbit
- (2) Judul Peta
- penampang geomorfologi

Fungsi Alat :

1. Untuk mengetahui bentuk lahan dan struktur geomorfologi pada suatu wilayah atau
daerah.

Cara Kerja :

1. Menyiapkan alat
2. Membuka peta geomorfologi
3. Mencari informasi yang diperlukan
4. Mencatat hasil pengamatan
5. Merapikan alat kembali
5. Hand Level

Bagian Alat :
-badan alat
-lensa pembidik
-busur skala (luar dan dalam)
-tuas penggerak
-waterpass
-visir/benang visir

Fungsi Alat :

1. Untuk mengukur atau menghitung kemiringan lereng

Cara Kerja :

1. Menyiapkan alat.
2. Menentukan objek atau lereng yang akan diukur kemiringannya.
3. Membidik objek atau lereng dan posisikan tangan yang sedang memegang alat,
menyiku 90o.
4. Memutar tuas penggerak sampai gelembung pada waterpass berada di tengah
segaris dengan benang visir.
5. Setelah selesai membidik, pastikan tuas penggerak tidak bergeser agar penunjuk
skala pada busur dapat terbaca dengan akurat.
6. Baca skala dengan cara mengamati tempat berhentinya tuas pengerak, skala luar
(satuan derajat) dapat dibaca dengan meluruskan garis skala luar pada angka 0 di
atasnya yaitu angka yang berada di tuas penggerak. Sedangkan skala dalam
(satuan persen) dibaca dengan menggeser tuas penggerak agar dapat meluruskan
garis skala dalam sejajar dengan skala luar, angka yang segaris adalah nilai
skalanya.
7. Mencatat hasil pengamatan
8. Merapikan alat kembali
6. Altimeter

Bagian Alat :
-badan alat
-pengait alat
-Jarum penunjuk
-skala luar (Altimeter)
-skala dalam (Barometer)

Fungsi Alat :

1. Mengukur ketinggian tempat (altimeter)


2. Mengukur tekanan udara (barometer)

Cara Kerja :

1. Menyiapkan alat
2. Menetralkan skala dengan membawanya ke tempat dengan ketinggian 0 Mdpl
(pantai). Apabila tidak memungkinkan, maka hasil skala nantinya dapat dikurangi
dengan skala saat ini.
3. Menuju tempat yang akan diukur ketinggiannya
4. Melihat skala dan mencatatnya
5. Merapikan alat kembali.
7. Penetrometer (search penetrometer image like unnes lab)

Bagian Alat :
-badan alat
-handle atau pegangan alat
-skala dan jarum penunjuk
-detektor
-tangkai alat
-mata alat

Fungsi Alat :

1. Untuk mengetahui kekuatan tanah dalam menompang beban di atasnya.

Cara Kerja :

1. persiapkan alat
2. menentukan tempat yang akan diukur daya dukung tanahnya
3. membersihkan tanah dari benda-benda yang dapat menghalangi kerja alat.
4. Menancapkan alat pada tanah.
5. Menekan alat secukupnya sampai alat tidak dapat ditekan lagi.
6. Melihat hasil pada skala dan mencatatnya
7. Merapikan alat kembali.
8. Termometer Tanah

Bagian Alat :
-badan alat
-handle atau pegangan alat
-layar
-tombol on/off
-Tangkai
-Mata alat

Fungsi Alat :

1. Untuk mengukur suhu pada tanah (satuan oC)

Cara Kerja :

1. Persiapkan alat
2. Tentukan tanah yang akan diukur suhunya.
3. Tekan tombol on pada alat
4. Tancapkan alat pada tanah
5. Melihat hasil pengkuran pada layar dan mencatat hasilnya
6. Matikan alat dengan menekan tombol off
7. Bersihkan dan rapikan alat kembali
9. Laser Distance Meter
-

Bagian Alat :
-badan alat
-laser
-layar monitor
-tombol

Fungsi Alat :

1. Untuk mengetahui jarak sebenarnya di lapangan (fungsi utama)


2. Dll.

Cara Kerja :

1. Menyiapkan alat
2. Tentukan objek yang akan diukur jaraknya
3. Hidupkan alat dengan menekan tombol meas
4. Arahkan laser pada objek yang akan diukur
5. Catat hasil pengukuran yang muncul di layar
6. Tekan tombol off dan rapikan alat
b. Analisis (15)
- Prinsip Kerja Alat (jelaskan dengan simpel tentang fungsi alat) Isi
- Kelebihan dan Kekurangan Alat analisis

PH Meter, adalah alat yang digunakan untuk menentukan Ph tanah, alat ini sangat praktis
digunkan sehingga siapapun bisa menggunkan alat ini. Kemudahan penggunaan alat ini
dikarenakan peralatannya yang sudah digital, sehingga tidak perlu kemampuan dan ketelitian
yang tinggi karena hasil pengukuran akan muncul sendiri dilayar monitor. Selain dapat
digunakan untuk mengetahui tingkat Ph tanah, alat ini juga dapat digunakan untuk mengetahui
kelembapan tanah, tetapi untuk dapat melakukannya, tanah yang akan diuji harus disiramkan
terlebih dahulu dengan air, agar detektor dapat berfungsi. Walau begitu kelebihan alat ini
adalah dapat menggantikan alat lain yang fungsinya sama misalnya untuk kelembapan,
termperatur bahkan tingkat penyinaran matahari terhadap tanah

Soil Test Kit, Adalah seperangkat alat yang berisi cairan HCL, H2O2, dan Alfa-Alfa Dipridil.
Yang berfungsi untuk mengetahui kandungan organik, kapur dan tingkat drainase tanah. Alat
ini termasuk mudah untuk dipahami cara kerjanya, karena reaksi pada tanah akan sangat jelas
terlihat. Pengguna hanya perlu mengingat jenis cairan dan reaksinya pada tanah. Tetapi
pengguna harus berhati-hati karena pada cairan HCL apabila mengenai kulit dapat membuat
kuit melepuh.

Soil Tester, adalah alat yang digunakan untuk mengetahui tingkat Ph dan kelembapan tanah.
Alat ini mudah untuk dibawa karena ukurannya yang kecil dan mudah digunakan karena
dilengkapi detektor sehingga dapat mengukur secara otomatis. Akan tetapi alat ini tidak
menampilkan hasil pengukuran dalam bentuk digital hanya dalam bentuk skala, sehingga
diperlukan ketelitian agar tidak keliru membaca skalanya. Padahal alat ini sebenarnya sudah
dapat digantukan oleh Ph meter yang juga bisa mengukur kelembapan tanah.

Peta Geomorfologi, adalah peta yang berisi informasi mengenai bentuk lahan pada suatu
wilayah. Untuk dapat memahami dan menggunakan peta ini. Seseorang perlu memilki
pemahaman dasar tentang peta, sehingga peta ini tidak ditunjukan untuk semua kalangan.
Kelebihan peta ini adalah informasi yang mendetail sesuai temanya dan karena peta ini bukan
peta digital yang memerlukan komputer dan suplai listrik maka peta ini dapat digunakan
kapanpun dan dimanapun.

Hand Level, merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui atau menghitung kemiring
lereng, alat ini ini praktis untuk dibawa karena ukuran saku (pocket). Tetapi perlu keakuratan
untuk menggunakannya, sehingga akan ada kemungkinan beberapa orang mendapatkan hasil
pengukuran yang berbeda karena tinggi badan seseorang akan mempengaruhi hasil
pengukurannya. Pada alat ini semakin mendekati tanah akan semakin akurat hasil
pengukurannya.

Altimeter, adalah alat yang berfungsi untuk mengetahui ketinggian tempat dan juga untuk
mengetahui tekanan udara (Barometer). Alat ini praktis dibawa tetapi tidak praktis digunakan,
karena alat ini tidak dapat dinetralkan secara otomatis sehingga harus membawanya ke titik 0
Mdpl. Walaupun pengukurannya secara otomatis tetapi alat ini tidak ditampilkan secara digital
seperti GPS, sehingga perlu keakuratan dalam membaca hasil skalanya.

Penetrometer, Alat ini berfungsi untuk mengetahui kekuatan tanah dalam menompang beban
di atasnya. Kelebihan alat ini adalah cara kerja yang tidak begitu rumit. Tetapi untuk
menggunakannya perlu kekuatan untuk menekannya ke dalam tanah sehingga tidak praktis
digunakan bahkan ukuran alat ini terlalu besar sehingga tidak mudah untuk dibawa. Selain itu
hasil pengukuran harus dibaca dengan cermat, karena hanya ditunjukkan oleh jarum penunjuk
skala, bukan dalam bentuk digital. Untuk itu alat ini perlu diganti dengan yang lebih praktis,
karena pada saat ini sudah ada penetrometer yang lebih inovatif dengan hasil digital dan
ukuran pocket.

Termometer Tanah, Adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu tanah. Kelebihan dan
kekurangan alat ini mirip seperti penetrometer, cara kerjanya tidak rumit tetapi tidak praktis
digunakan. Selain itu, fungsi alat ini sudah dapat digantikan oleh Ph meter, yang juga dapat
mengukur temperatur tanah, bahkan memunculkan hasil dalam bentuk digital.

Laser Distance Meter, Adalah alat yang memanfaatkan laser untuk mengukur jarak
sesungguhnya di lapangan. Alat ini sangat praktis ketimbang menggunakan roll meter, bahkan
dapat menghitung jarak dengan rumus phytagoras. Akan tetapi alat ini perlu suplai energi
sehingga tidak dapat digunakan kapanpun dan dimanpun apabila tidak ada sumber energi.

Beberapa alat tersebut sangat mudah dipelajari dan digunakan karena dapat bekerja secara
otomatis, hanya saja beberapa alat tersebut tidak relevan untuk digunakan saat ini, karena telah
digantikan oleh alat digital yang bahkan multi-fungsi dan inovatif. Dengan alat-alat digital
tersebut, pengguna dapat bekerja lebih cepat dan praktis, tidak perlu khawatir lagi dengan
akurasi pengukurannya. Alat-alat tersebut lebih efektif dibandingkan dengan alat-alat yang
hanya menggerakkan jarum skala, seperti altimeter, soil tester, penetrometer, dan termometer
tanah, karena penggunanya perlu belajar terlebih dahulu cara membaca skalanya agar
akurasinya tepat. Padahal alat-alat tersebut dapat digantikan oleh Ph meter, GPS, dan juga
Penetrometer digital yang menampilakan hasil pengukuran secara digital.
G. KESIMPULAN (10)
40% dasar teori => ex :geomorfologi menurut saya . . . .
60% pembahasan => kekurangan dan kelebihan serta fungsi

Geomorfologi adalah ilmu tentang bentuklahan dipermukaan bumi, serta mengkaji proses
terjadinya dan penyebab terbentuknya bentang alam seperti sekarang ini. Proses penyebab
terbentuknya bentang alam dalam geomorfologi disebut proses Geomorfik. Sedangkan
Gemorfologi itu sendiri secara terminologi berasal dari bahasa Yunani yaitu geo berarti bumi,
morphe berarti bentuk, dan logos berarti ilmu.
Objek utama yang dipelajari dalam geomorfologi ialah bentuklahan, proses geomorfologi,
genesa, dan evaluasi pertumbuhan bentuklahan, serta geomorfologi yang mempelajari
hubungannya dengan lingkungan.
Untuk mempelajari Geomorfologi perlu dibantu oleh pengetahuan lain yang serumpun
maupun ilmu bantu yang lain, seperti geologi, kimia, fisika, klimatologi, kartografi, dan lain-lain.
Untuk mengetahui bentuk lahan tersebut serta proses pembentukkannya perlu dilakukan
penelitian dilapangan. Dalam penelitian di lapangan diperlukan alat-alat yang dapat memudahkan
dalam pengukuran, seperti ph meter, soil test kit, soil tester, altimeter, peta geomorfologi,
penetrometer, laser distance meter, termometer tanah, dan hand level. Sesungguhnya tidak
diperlukan untuk membawa alat sebanyak itu, karena sebagian alat sudah multifungsi sehingga
dapat menggantikan fungsi dari alat yang lainnya, bahkan dapat bekerja lebih cepat, efektif, dan
praktis, serta tidak rumit karena ditampilkan dalam bentuk digital.
DAFTAR PUSTAKA (5)
Minimal 2 buku dan 3 internet

Suharini, Erni. Palangan, Abraham.2014.geomorfologi (gaya, proses, dan bentuk lahan).


Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Anda mungkin juga menyukai