Tugas Translet Jurnal
Tugas Translet Jurnal
Abstrak
diberikan injeksi flumazenil dan biperiden laktat kemudian pasien diterapi dengan
intravena. Diazepam dapat menjadi pilihan terapi efektif pada pasien yang tidak
Pendahuluan
Distonia merupakan kelainan neurologis yang ditandai dengan kontraksi otot yang
mengasilkan gerakan repetitif dan torsional atau postur abnormal. Kelainan ini
anestesi umum dan untuk sedasi pada rawatan paliatf. Beberapa reaksi efek
literatur.[3-5]
tahun yang sembuh dengan diazepam. Ini mungin merupakan laporan kasus
dengan usia termuda pada literatur yang mengalami reaksi distonia akut setelah
Laporan Kasus
mg/kg) sebagai sedatif untuk tindakan mengeluarkan benda asing dari liang teling
luar, tanpa premedikasi lain. lima menit setelah injeksi midazolam, pasien
telah diberikan flumazenil (0.01 mg/kg) dan biperiden laktat (2.5 mg) IV dua kali.
distonia pada keluarga. Tanda vital pada pasien dalam batas normal, pasien sadar
dan dengan orientasi baik. Ia dalam postur opistotonus dan ditemukan kontraksi
Hitung darah lengkap, pemeriksaan faal hepar dan ginjal, elektrolit, dan glukosa
hingga 700 U/L. pasien diberikan diazepam 0.2 mg/kg IV, karena kontraksi
distonik tetap berlangsung walaupun telah diberikan flumazenil (0.01 mg/kg) dan
biperiden laktat (2.5 mg) dua kali. Distonia akut secara cepat menghilang dalam 4
menit setelah pemberian diazepam. Pemberian diazepam diulang dengan interval
diazepam pertama. Diazepam baru dihentikan dua hari setelah bebas kontraksi
distonik.
Pada hari keempat rawatan, CK serum menurun hingga batas normal. Brain
normal pada ganglia basalis pada MRI [Gambar 1]. Analisis massa tandem dan
asam urat organik juga menunjukkan dalam batas normal. Pasien dipulangkan
ganglia basalis
Diskusi
sekunder. Distonia primer (distonia DYT-1, DYT-6, dan DYT-7) berkaitan dengan
tidak ada riwayat keturunan kelainan neurologis termasuk distonia pada keluarga,
dan brain MRI pasien menunjukkan gambaran normal. Tidak ada obat yang
induksi dan rumatan pada anestesi umum dan sedasi pada rawatan paliatif. Obat
ini sering digunakan walaupun dengan reaksi negatif seperti kebingungan mental,
[3-5] Data masih terbatas terkait efek samping ekstrapiramidal dari midazolam
midazolam IV, sebelum endoskopi saluran cerna atas, telah dilaporkan pada anak
kedua kasus, selama reaksi distonik, pasien tetap sadar dan dengan orientasi baik
namun dalam postur opistotonus dan kontraksi distonik pada ekstremitas atas dan
bawah.
Usia, jenis kelamin, obat-obatan, dan ras telah menunjukkan mempengaruhi
jam) pada pria lebih tua.[8,9] Efek samping ekstrapiramidal telah dilaporkan
[5] Reaksi distonik menetap lebih lama dari perkiraan waktu paruh midazolam
pada pasien kami. Waktu paruh midazolam yang memanjang pada pasien kami
efek antikolinergik pada sistem saraf pusat mungkin merupakan mekanisme yang
Midazolam memfasilitasi efek inhibitor dari GABA pada tautan presinaps melalui
antagonis GABA poten, dan digunakan sebagai antagonis terhadap efek samping
pada pasien kami karena reaksi distonik akut masih berlangsung walaupun telah
diberikan flumazenil. Banyak kasus efek antidiskinetik dari diazepam yang telah
GABAA, reseptor benzodiazepin merupakan bahian dari ionofor yang sama seperti
reseptor GABAA.
Kesimpulannya, midazolam dapat menginduksi distonia akut pada anak-anak.
dapat menjadi pilihan terapi efektif pada pasien yang tidak responsif dengan
flumazenil.