Abstrak
Perilaku higienis merupakan tema penting yang perlu ditelaah secara mendalam. Hal ini karena berdasarkan kajian
teoretis yang ada salah satu upaya mengurangi gangguan pada saat menstruasi yaitu membiasakan diri dengan
perilaku higienis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap tentang personal
hygiene menstruasi terhadap perilaku personal hygiene remaja puteri pada saat menstruasi di SMP Patriot Kranji
Tahun 2014. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif. Jumlah responden dalam
penelitian ini 102 orang dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampel. Penyajian data dilakukan dengan
menggunakan tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden tergolong
kurang sebesar (53,9%), sikap kurang baik (80,4%), dan perilaku terbesar (70,6%) yaitu kurang. Dari analisa bivariat
ada hubungan pengetahuan tentang personal hygiene menstruasi terhadap perilaku personal hygiene remaja puteri
pada saat menstruasi (p=0,046), dan ada hubungan sikap tentang personal hygiene menstruasi terhadap perilaku
personal hygiene remaja puteri pada saat menstruasi (p=0,000). Untuk remaja putri lebih menjaga kebersihan diri
pada saat menstruasi dengan cara membersihkan alat kelamin dari depan kebelakang, mengganti pembalut setiap3-4
jam serta mengganti celana dalam jika sudah terkena noda darah.
Kata kunci : Pengetahuan, Perilaku, Personal Hygiene, Sikap
Abstract
Hygienic behavior is an important theme that needs to be explored in depth. This is because it is based on theoretical
studies that there is an effort to reduce interference during menstruation is familiarize themeselves with hygenic behavior.
The study aims to determine the relationship of knowledge and attitudes of young women about menstruation to conduct
personal hygiene durring menstruation in junior high school patriot kranji bekasi in 2014. This research is descriptive
quantitative analytic approach. The numbers of respondents in this study 102 people with a sampling technique that total
sampel. Presentation of data usng a frequency distribution table. The result showed that lack of knowledged of the
respondents classified (53,9%), unfavorable attitudes (80,4%) and behavior that most (70,6) less. From the bivariate
analysis there is a relationship of knowledge about personal hygiene of menstruation of the behavior of young women during
menstruation (p=0,046) and there is a relatipnship of attitudes about personal hygiene of menstruation of behavior of young
women during mensruation. For young women is to maintain personal hygiene during menstruation with how clean the
genitals from front backward, replace the pads every 3-4 hours anda replace if it is exposed panties blood stains.
Keywords : Knowledge, Attituded, Behavior, Personal Hygiene
15
Putri & Setianingsih Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
16
Vol. 05, No. 01, Maret 2016 Perilaku Personal Hygiene Menstuasi
17
Putri & Setianingsih Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah remaja putri terhadap perilaku hygiene saat
laku yang terbuka.8 menstruasi di SMP Patriot, tahun 2014.
Struktur sikap terdiri atas 3 komponen
yang saling menunjang yaitu: Komponen METODE
kognitif, merupakan representasi apa yang Jenis penelitian ini menggunakan
dipercayai oleh individu pemilik sikap. penelitian kuantitatif dengan desain Deskriptif
Komponen kognitif berisi kepercayaan Analitik dengan pendekatan Cross Sectional
stereotipe yang dimiliki individu mengenai untuk mempelajari dinamika korelasi antara
sesuatu yang dapat disamakan penanganan pengetahuan dan sikap remaja putri terhadap
(opini), terutama apabila menyangkut masalah perilaku personal hygiene saat menstruasi
isu atau problem yang kontroversial. dengan cara pendekatan, observasi atau
Komponen afektif (komponen emosional), pengumpulan data variabel independent dan
merupakan komponen yang berhubungan variabel dependent sekaligus pada saat
dengan rasa senang atau tidak senang bersamaan. Penelitian ini dilakukan untuk
terhadap objek sikap. Rasa senang merupakan mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap
hal yang positif, sedangkan rasa tidak senang remaja putri terhadap perilaku personal
merupakan hal yang negatif. Komponen ini hygiene saat menstruasi di SMP Patriot Kranji
menunjukkan arah sikap, yaitu positif dan Bekasi tahun 2014.
negatif. Komponen konatif (komponen Populasi dalam penelitian ini adalah
perilaku atau action component, Merupakan seluruh siswi putri di SMP Patriot Kranji
komponen yang berhubungan dengan Bekasi yang berjumlah 102 siswi, terdiri dari
kecenderungan bertindak terhadap objek kelas A, B, C, siswi kelas 7. Teknik
sikap. Komponen ini menunjukkan intensitas pengambilan sampel pada penelitian ini
sikap, yaitu menunjukkan besar kecilnya menggunakan total populasi. Adapun sampel
kecenderungan bertindak atau berperilaku yang dipilih peneliti adalah siswi kelas 7
seseorang terhadap objek sikap. Ketiga dengan pertimbangan bahwa menstruasi
komponen ini secara bersama-sama pertama kali rata-rata dialami siswi saat
membentuk sikap yang utuh (total attitude). duduk di bangku kelas 7. Waktu penelitian ini
Dalam penentuan sikap yang utuh ini, dilakukan pada tanggal 10 dan 11 Juli 2014.
pengetahuan, berpikir, keyakinan, dan emosi Dalam melakukan penelitian ini peneliti
memegang peranan penting.16 mendapat rekomendasi Universitas Indonesia
Remaja (adolescence) adalah suatu Maju yang tembusannya di sampaikan kepada
masa peralihan dari kanak-kanak menuju kepala sekolah SMP Patriot Kranji Bekasi.
masa dewasa, yang dimulai pada saat Setelah mendapat persetujuan barulah
terjadinya kematangan seksual yaitu antara melakukan penelitian dengan menekankan
usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 masalah etika yang meliputi : Infoment
tahun.17 Consent, Infoment consent atau lembar
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan persetujuan di berikan kepada subyek yang
di SMP Patriot, dengan cara wawancara akan di teliti. Peneliti menjelaskan maksud
langsung kepada 10 siswi dengan hasil hanya dan tujuan penelitian yang dilakukan dan
2 siswi yang mengetahui tentang personal dampak yang mungkin terjadi selama dan
hygiene saat menstruasi dan 8 yang tidak sesudah pengumpulan data. Jika subjek
mengetahui tentang personal hygiene saat menerima untuk diteliti, maka mereka harus
menstruasi. Hal ini disebabkan berbagai menandatangani lembar persetujuan tersebut.
faktor yaitu kurangnya pengetahuan tentang Jika menolak untuk di teliti maka peneliti
personal hygiene terutama pada saat tidak akan memaksa dan tetap menghormati
menstruasi dari institusi tersebut maupun dari hak- haknya. Anonimity (tanpa nama), Untuk
orang tua. menjaga kerahasian, peneliti tidak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mencatumkan nama koresponden pada lembar
mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap pengumpulan data, cukup dengan memberi
18
Vol. 05, No. 01, Maret 2016 Perilaku Personal Hygiene Menstuasi
nomor pada masing- masing lembar tersebut. lebih rendah maka butir kuisioner tersebut
Confidentiality (kerahasiaan), Kerahasiaan diganti, direvisi atau dihilangkan.
informasi di jamin oleh peneliti, hanya Uji validitas yang peneliti lakukan
kelompok data tertentu saja yang akan adalah dengan rumus korelasi bivariat person
disajikan atau dilaporkan sebagai hasil dengan alat bantu SPSS 17.0. Item kuisioner
penelitian. dikatakan valid jika r-hitung > r-tabel pada
Alat ukur yang di dalam peneltian ini nilai signifikasi 5%, sebaliknya item kuisioner
adalah kuesioner. Kuesioner adalah suatu dikatakan tidak valid jika harga r-hitung < r-
teknik pengumpulan data dengan memberikan tabel pada nilai signifikasi 5%.
atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada Reliabilitas adalah suatu ukuran yang
responden untuk di jawabnya. menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran
Jenis data yang di kumpulkan terdiri tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua
dari data primer dan data sekunder. Data kali atau lebih terhadap gejala yang sama dan
primer meliputi pengetahuan, sikap, dan dengan alat ukur yang sama (Notoatmodjo,
perilaku tentang personal hygiene saat 2010).
menstruasi, semua data tesebut diatas Reliabilitas dilakukan pada pertanyaan
diperoleh dari hasil pengisian kuesioner, yang sudah valid. Untuk mengetahui
sedangkan data sekunder yaitu data penunjang reliabilitas dilakukan dengan cara melakukan
dari data primer. Data yang dikumpulkan uji cronbach alpha. Uji reabilitas yang
adalah : Data Primer adalah data yang di peneliti gunakan adalah dengan rumus alpha.
ambil secara langsung dari responden Uji signifikasi dilakukan pada taraf = 0,05.
menggunakan kuesioner dengan metode Instrumen dikatakan reabel jila nilai alpha
angket. Data primer dalam penelitian ini lebih besar dari r tabel (0,444).
adalah pengetahuan, sikap dan perilaku Metode pengumpulan data dilakukan
personal hygiene saat menstruasi pada remaja dengan menggunakan instrument
putri. Data Sekunder pengumpulan data berupa alat ukur kuesioner
yang digunakan untuk melengkapi data yang di buat khusus oleh peneliti sendiri
primer yang di peroleh dari instansi terkait dengan berpedoman pada perpustakaan yang
berupa : profil sekolah serta jumlah siswi ada. Setelah data terkumpul dari lembar
kelas 7 di SMP Patriot. kuesioner yang ada maka dilakukan
Kuisioner yang digunakan dalam pngolahan data.
penelitian ini merupakan kuisioner yang Analisis dalam penelitian ini dilakukan
dibuat dan dikembangkan sendiri oleh peneliti dalam 2 tahap: Analisa Univariat, analisa ini
sesuai dengan konsep teoritis sehingga perlu dilakukan terhadap variabel dependen dan
dilakukan uji validitas dan uji reabilitas independen. Pada analisa ini hanya
supaya dapat dilakukan dalam penelitian ini. menghasilkan distribusi dan presentasi dari
Uji validitas adalah indeks yang tiap variabel, bisa dalam bentu diagram pada
menunjukkan alat ukur itu benar-benar tiap variabel. Analisa Bivariat, analisa ini
mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, digunakan untuk mengetahui hubungan antara
2010). Sifat valid memberikan pengertian variabel bebas dan variabel terikat.
bahwa alat ukur yang digunakan mampu Alat bantu yang peneliti gunakan untuk
memberikan nilai yang sesungguhnya dari pengolahan hasil penelitian agar diperoleh
nilai yang kita inginkan. Uji validasi hasil yang efektif dan akurat adalah dengan
instrumen menggunakan uji korelasi product menggunakan program SPSS Versi 17.0.
moment. Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk
Suatu instrumen dinyatakan valid jika teks dan tabel (tekstular dan tabular)
nilai yang diperoleh dalam perhitungan butir berdasarkan variabel yang ditulis.
soal kuisioner jumlahnya lebih besar
dibandingkan dengan product moment, jika
19
Putri & Setianingsih Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Tabel 2. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Perilaku Personal Hygiene Pada Saat Menstruasi Di
SMP Patriot
Berdasarkan dari hasil analisis bivariat kurang baik tentang personal hygiene pada
hubungan pengetahuan terhadap perilaku saat mentruasi dan perilaku kurang baik
personal hygiene pada saat mentruasi sebesar 31 siswi (75,6%).
menunjukkan bahwa, responden yang Hasil uji statistik diperoleh p = 0,046
pengetahuan nya baik tentang personal dalam hal ini p < 0,05 maka dapat
hygiene pada saat mentruasi dan perilaku baik disimpulkan ada hubungan antara
di SMP Patriot sebesar 28 siswi (45,9%), pengetahuan terhadap perilaku personal
sedangkan responden yang pengetahuannya hygiene pada saat mentruasi di SMP Patriot
20
Vol. 05, No. 01, Maret 2016 Perilaku Personal Hygiene Menstuasi
Kranji Tahun 2014. Dari hasil analisis panca indera manusia yakni penglihatan,
diperoleh pula nilai OR = 2,630 yang artinya pendengaran, peraba, pembau, perasa,
siswi yang pengetahuannya kurang tentang sebagian besar pengetahuan atau kognitif
personal hygiene pada saat mentruasi merupakan domain yang sangat penting
mempunyai peluang 2,630 kali berperilaku dalam membentuk tindakan seseorang (overt
kurang baik dibanding sisiwi yang behavior). Berdasarkan pengalaman dan
pengetahuannya baik tentang personal penelitian ternyata perilaku yang didasari
hygiene pada saat mentruasi. pengetahuan akan lebih langgeng dari pada
Berdasarkan dari hasil analisis bivariat perilaku yang tidak didasari oleh
hubungan antara sikap terhadap perilaku pengetahuan8.
personal hygiene pada saat menstruasi Penelitian ini sesuai dengan penelitian
menunjukkan bahwa, responden dengan sikap Maya Ardini yang berjudul Perilaku Remaja
baik dan perilaku personal hygiene pada saat Putri Dalam Perawatan Kebersihan Alat
mentruasi nya baik di SMP Patriot sebesar 23 Kelamin Pada Saat Menstruasi Di SMP 3
siswi (79,31), sedangkan responden dengan Pulau Rakyat Kabupaten Asahan Tahun 2010
sikap kurang baik dan perilaku personal (Skripsi). Berdasarkan uji chi square
hygiene pada saat mentruasinya kurang baik diperoleh bahwa ada hubungan antara
sebesar 58 siswi (79,5%). pengetahuan dan perilaku remaja putri dalam
Hasil uji statistik diperoleh p = 0,000 perawatan kebersihan alat kelamin pada saat
dalam hal ini p < 0,05 maka dapat menstruasi dengan nilap P Value 0,04218.
disimpulkan ada hubungan antara sikap Sesuai juga dengan penelitian yang
terhadap perilaku personal hygiene pada saat dilakukan oleh Dwi Rahmatika yang berjudul
mentruasi di SMP Patriot Kranji Tahun 2014. Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Tentang
Dari hasil analisis diperolah pula nilai Personal Hygiene Menstruasi Terhadap
OR = 14,822 yang artinya siswi yang Perilaku Personal Hygiene Remaja Putri Pada
bersikap kurang baik terhadap personal Saat Menstruasi Di SMP Negeri 8 Medan
hygiene pada saat mentruasi mempunyai Tahun 2010 (Skripsi). Berdasarkan uji chi
peluang 14,822 kali berperilaku kurang baik square didapatkan hasil bahwa ada
dibanding sisiwi yang bersikap baik terhadap pengaruh/hubungan pengetahuan tentang
personal hygiene pada saat mentruasi. personal hygiene menstruasi terhadap
PEMBAHASAN perilaku personal hygiene remaja putri pada
Analisa Hubungan Pengetahuan dengan saat menstruasi dengan nilai p=0,02219.
Perilaku Peneliti berasumsi bahwa semakin
Hasil penelitian tentang hubungan tinggi tingkat pengetahuan remaja putri
antara pengetahuan remaja putri tentang tentang personal hygiene pada saat menstruasi
personal hygiene menstruasi terhadap maka semakin tinggi pula remaja putri
perilaku personal higyene pada saat tersebut berperilaku baik terhadap personal
menstruasi di SMP Patriot Kranji tahun 2014 hygiene nya pada saat menstruasi dan
menunjukkan bahwa P Value dari hasil sebaliknya.
penelitian ini adalah 0,046 maka dari itu Untuk meningkatkan pengetahuan siswi
berdasarkan uji statistik chi square didapatkan tentang personal hygiene saat mentruasi
P < 0,05. Sehingga secara statistik adanya terutama dilingkungan sekolah bisa dilakukan
hubungan antara pengetahuan remaja putri dengan cara para pendidik (guru) untuk
tentang personal hygiene menstruasi terhadap memberikan bimbingan yang lebih baik agar
perilaku personal higyene remaja putri pada para siswi mempunyai pengetahuan yang
saat mentruasi di SMP Patriot Kranji tahun lebih baik dari sebelumnya dan memberikan
2014. pengertian pentingnya personal hygiene pada
Pengetahuan (knowledge) merupakan saat mentruasi untuk kesehatan diri siswi
hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang pribadi.
melakukan penginderaan terjadi melalui
21
Putri & Setianingsih Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
22
Vol. 05, No. 01, Maret 2016 Perilaku Personal Hygiene Menstuasi
23