Anda di halaman 1dari 18

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Keluarga merupakan pondasi pendididkan yang paling awal, maksudnya
adalah dari keluarga kita dapat belajar segala hal positif yang berguna untuk
masa depan. Dari keluargalah kita dididik menjadi seorang yang siap untuk
menghadapi dunia luar.
Selain itu, keluarga juga merupakan tempat utama menemukan jati diri.
Apakah jati diri itu ? Jati diri adalah bagian dari sifat seseorang yang muncul
dengan sendirinya mulai dari kecil, kemudian sifat bawaan kadang juga
terpengaruh dengan faktor lingkungan tempat seseorang hidup dan
dibesarkan. Dengan demikian tidak dapat dipungkiri tempat yang dimaksud
ialah keluarga.
Tetapi saat ini tidak sedikit juga siswa yang melupakan pentingnya
keluarga, akibat pengaruh dari lingkungan ataupun temannya. Sehingga siswa
merasa kekurangan kasih sayang dari keluarga dan lebih memilih
menghabiskan waktu dengan berbagai kegiatan yang akhirnya hanya tersisa
sedikit waktu untuk berkumpul dengan keluarga.
Akibatnya siswa banyak terjerumus kepada pergaulan bebas. Misalnya,
banyak kita temui siswa yang merokok dibawah umur, seks bebas, bolos
sekolah, tawuran, dunia malam dan lain sebagainya.
Hal ini disebabkan karena saat ini banyak siswa yang lebih menuruti
permintaan ataupun perkataan temannya daripada keluarganya. Sangat jelas
bahwa hal tersebut menimbulkan dampak buruk bagi diri sendiri, yang sangat
mengkhawatirkan ialah disaat permintaan temannya mengarah ke hal-hal
negatif seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
Tak hanya itu saja, siswa juga lebih merasa gaul saat berkumpul bersama
teman-temannya daripada keluarga, hal itu berakibat siswa lebih sering
meluangkan waktu bersama teman, sehingga banyak waktunya terbuang
diluar rumah. Keluarga juga terkadang sulit mengontrol perilaku ananknya
diluar rumah.
Dengan demikian kita sebagai seorang anak haruslah lebih mendekatkan
diri kepada keluarga agar terhindar dari dampak buruk tersebut, karena
keluarga memiliki peran yang sangat penting bagi pertumbuhan anak.
Selain itu keluarga juga berperan sebagai penasihat, yang berarti
keluargalah yang paling paham akan segala yang baik yang harus kita
lakukan, disaat kita memiliki masalah keluargalah penasihat yang paling tepat
dibandig teman, dan keluargalah yang selalu ada untuk kita. Keluarga juga
berperan sebagai sarana komunikasi yang paling baik. Komunikasi yang baik
2

bukan hanya baik dalam berbicara saja, tetapi juga baik mendengarkan segala
hal yang kita bicarakan. Lancarnya komunikasi merupakan salah satu langkah
awal mendekatkan diri dengan keluarga, sebab komunikasi yang terjalin
dengan baik dapat mempermudah suatu urusan masalah yang timbul akan
cepat terselesaikan. Manfaat komunikasi adalah dapat memperingan beban
pikiran seorang anak. 1
Hal lain yang paling penting dari peran keluarga ialah sebagai tempat
untuk memenuhi kebutuhan kita. Orang tua rela berkorban untuk
membahagiakan anaknya, mereka bersusah payah bekerja dengan harapan
kita dapat bersekolah dan menjadi orang sukses. Teman juga dapat memenuhi
sebagian kebutuhan batin yang kita butuhkan misalnya; disaat kita butuh
teman bermain, disaat kita butuh teman curhat dan lainnya. Tetapi teman
hanya memenuhi sebagian dari kebutuhan kita, sedangkan keluarga saemua
hal yang kita butuhkan dapat dipenuhinya.
Ketika kita gagal dalam melakukan sesuatu, hal pertaman yang kita
butuhkan pasti keluarga. Hal ini dikarenakan keluarga lebih mengetahui
kemampuan kita dan akan memberikan motivasi pada kita untuk dapat
mencobanya lagi.
Sekarang, banyak kita temui kasus kejahatan remaja, misalnya banyak
remaja yang merampok/mencuri untuk membeli narkoba, hal itu terjadi
karena adanya pengaruh buruk dari teman atau bisa terbilang pergaulan
bebas.
Oleh karena itu, kami merasa tertarik melakukan penelitian tentang
masalah ini, sehingga kami membuat penelitian yang berjudul Analisis
perbandingan memilih menghabiskan waktu bersama teman atau dengan
keluarga siswa/i SMA Negeri 1 Binjai Tahun Pelajaran 2013/2014.

1.2 Identifikasi Masalah


Identifikasi masalah penelitian ini adalah :
1. Masih ada yang belum menjadikan keluarga sebagai pondasi pendidikan
2. Masih banyak siswa yang melupakan pentingnya keluarga
3. Banyak siswa terjerumus kepergaulan bebas akibat lebih menghabiskan
waktu bersama temannya
4. Kebanyakan siswa merasa gaul saat berkumpul bersama teman daripada
keluarganya
5. Siswa lebih menuruti permintaan temannya daripada keluarga

1.3 Pembatasan Masalah


3

Agar permasalahan penelitian ini tidak meluas, maka penelitian ini hanya
dibahas seputar persoalan :
1. Analisis perbandingan memilih menghabiskan waktu bersama teman atau
dengan keluarga siswa/i SMA NEGERI 1 BINJAI Tahun Pelajaran
2013/2014.
2. Banyak siswa yang melupakan pentingnya keluarga

1.4 Perumusan Masalah


Perumusan masalah dari penelitian ini adalah
1. Bagaimana perbandingan yang memilih menghabiskan waktu bersama
teman atau dengan keluarga siswa/i SMA NEGERI 1 BINJAI Tahun
Pelajaran 2013/2014 ?
2. Apakah yang menyebabkan siswa lebih memilih menghabiskan waktu
bersama teman daripada keluarganya ?

1.5 Tujuan Penelitian


Untuk mengetahui seberapa banyak siswa yang masih perduli akan
pentingnya keluarga dan untuk mengetahui perbandingan yang memilih
menghabiskan waktu bersama teman atau dengan keluarga siswa/i SMA
NEGERI 1 BINJAI Tahun Pelajaran 2013/2014 .

BAB 2
Kajian Teoretis, Kerangka Konseptual
dan Hipotesis Penelitian
4

2.1 Kajian Teoretis

Kita mungkin sudah mengetahui bahwa keluarga terdiri dari seorang


ayah, ibu dan anak. Keluarga awalnya terbentuk ketika seorang pria dan
seorang wanita yang memutuskan bersatu pada satu ikatan pernikahan.
Pernyataan tersebut didukung oleh Hardinge yang mengatakan bahwa sebuah
rumah tangga adalah tempat tinggal beberapa orang yang saling
berhubungan dalam lingkungan saling menghargai, saling mengerti dan
saling mengasihi satu sama lain. Unit sosial ini membentuk keluarga,
yang idealnya terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak (2002:1).
Pada waktu anak mencapai usia sekolah, sekolah menjadi institusi yang
mengasuhnya. Keluarga berkumpul kembali pada malam hari, pada akhir
minggu dan hari-hari libur. Sangat sulit mempertahankan hubungan antar
pribadi yang erat dalam situasi seperti ini.
Siswa masih tergolong sebagai anak yang memasuki masa pubertas.
Masa ini, rentan terhadap kecenderungan untuk meniru yang tentu tidak lepas
dari bagian pencarian jati diri. Jati diri berasal dari bahasa jawa Sejatining
diri yang berarti siapa diri kita sesungguhnya. Biasanya hal-hal yang
menjadi kesukaan untuk ditiru adalah hal-hal yang dilakukan oleh teman-
temannya. Mereka tidak memperdulikan kondisi sosial dimana ia tinggal,
juga kepribadiannya, sehingga kerap kali tingkahlakunya ini menyimpang
dari tatanan masyarakat yang tersedia.
Disamping kesukaannya meniru hal-hal baru, mereka juga terkadang
cenderung mencari perhatian, hal ini juga tidak lepas dari pencarian jati diri.
Seperti, siswa yang ikut-ikutan bergabung dengan sebuah geng atau
kelompok untuk mencari perhatian. Ini semua tidak luput dari pengaruh
menyalahgunakan pergaulan dalam berteman.
Adapun sebab yang membuat siswa bergabung dengan sebuah geng atau
kelompok ialah : 1) Dirinya telah diabaikan oleh keluarganya, tidak mendapat
cinta kasih, perhatian, nasehat dan pendidikan 2) Sedang dilanda kebingungan
dan mengalami banyak tekanan dan konflik batin yang tidak terpecahkan 3)
Kehadirannya ditolak di keluarganya sehingga merasa terpojok.
Pergaulan yang disalahgunakan dapat menimbulkan dampak yang sangat
mengkhawatirkan. Bisa saja, siswa akan terperosok ke dunia kenistaan.
Adakalanya, keluarga berusaha mengendalikan hidup siswa tersebut,
memberi perhatian yang lebih satu sama lain dan menciptakan komunikasi
kembali kepada siswa tersebut dan pasti sangat bermanfaat. Adapun manfaat
dari komunikasi ialah : a) keluarga jadi lebih memahami kebutuhan anak b)
5

membuat anak gembira c) membuat keluarga jadi responsif yang baik


terhadap anak d) menunjukkan cinta keluarga tanpa syarat.
Sekolah (oleh guru) memiliki peran penting dalam mengembangkan
potensi anak. Peran tersebut ialah menjalin komunikasi dua arah dengan
anak-anak didik, mengembangkan situasi
4 belajar yang menyenangkan tanpa
membebani anak di luar kemampuannya,menyusun penugasan yang
disesuaikan dengan kemampuan anak, menciptakan situasi yang penuh
penghargaan sehingga anak mengembangkan rasa percaya diri dan konsep
yang positif tentang diri dan kemampuannya, dan menjalin komunikasi yang
positif dengan orang tua siswa.
Bermain sangat penting bagi anak-anak pada periode ini. Bermain
menyediakan kesempatan bagi anak untuk menguji kemampuan mereka,
mengekspresikan emosi, dan bereksperimen dengan peran.
Anak-anak memerlukan interaksi yang positif dengan teman-teman sebaya
mereka. Teman sebaya menjadi model atau cotoh tentang cara berperilaku
terhadap teman-teman sebaya.
Waktu yang cukup bersama keluarga akan menjadi kesempatan yang bagus
bagi anak untuk sangat bermanfaat bagi anak dan juga orang tua karena
membuat orang tua memahami kebutuhan dasar anak, membuat anak
gembira, membuat orang tua respontif terhadap kondisi anak, membuat orang
tua memberi penghargaan yang tepat terhadap apa yang dimiliki dan prestasi
yang dicapai anak dan menunjukkan cinta orang tua tanpa syarat.
Jelaslah, bahwa rumah tangga dengan sejumlah besar kegiatannya harus
menjadi sekolah dimana seorang anak dilatih untuk suatu kehidupan yang
berguna di kemudian hari. Dikeluargalah anak-anak diajar, oleh mendengar
dan melihat, untuk menurut, membagikan, memelihara dan mengasihi
anggota keluarga.

2.2 Kerangka Konseptual

Keluarga adalah tempat dimana anak dapat menemukan jati dirinya,


keluarga juga merupakan awal anak mengenal sesuatu hal dalam kata lain
keluarga merupakan pondasi awal pendidikan. Keluarga tak luput dari
masalah dimana masalah tersebut bisa saja berasal dari anak ataupun orang
tua. Pada umumnya keluarga yang memiliki masalah akan membuat diri anak
terpuruk dan mengakibatkan anak tersebut mencari kebahagiaan diluar
rumah seperti bermain bersama teman sebaya ataupun mencari kesibukan
lain. Hal tersebut bisa saja berakibat buruk bagi perkembangan potensi anak.
Keluarga yang ideal diharapkan dapat merangkul anaknya dikala memiliki
beban pikiran yang berasal dari dunia sekolah ataupun masalah pribadi yang
dimilikinya.
6

Teman merupakan sarana berbagi anak. Anak bisa saja lebih


mempercayai teman karena lebih sering menghabiska waktu bersama teman-
teman daripada keluarga. Teman terkadang dapat membawa anak terjerumus
kepada hal negatif seperti halnya pergaulan bebas, narkoba dan lain
sebagainya. Tetapi teman akan membawa hal positif kepada anak jika
keluarga dapat turun tangan mengatur waktu bermain, berkumpul anak
bersama temannya dan dan membatasi atau memilah-milah teman yang baik
untuk pribadi anaknya.
Keluarga lebih penting daripada teman walau tak dapat dipungkiri teman
juga dibutuhkan seorang anak untuk tempat berbagi ataupun bermain. Hal
tersebut karena keluarga miliki peran yang lebih banyak untuk mengatur
perkembangan anak.
Dalam penelitian ini penulis akan mencoba meneliti perbandingan
memilih menghabiskan waktu bersama teman atau dengan keluarga siswa
SMA Negeri 1 Binjai Tahun Pelajaran 2013/2014.

2.3 Hipotesis Penelitian

Dalam penelitian ini akan diajukan sebuah hipotesis yaitu :


Siswa SMA Negeri 1 Binjai diyakini lebih banyak menghabiskan waktu
bersama keluarga daripada teman-temannya.

BAB 3
Metode Penelitian
7

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Penelitian ini dimaksudkan,


penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan dan mendata berbagai
fenomena kehidupan. Fenomena tersebut kemudian digambarkan atau
dideskripsikan.

3.2 Lokasi dan waktu penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Binjai, Jalan WR.
Mongonsidi No.10, Binjai. Waktu penelitian ini berlangsung dari tanggal 10
Januari 2014 s/d 14 Februari 2014.

3.3 Populasi dan sampel


Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 1 Binjai
sebanyak 970 orang. Sampel penelitian ditarik 10% dari jumlah populasi
sehingga menjadi 97 orang. Populasi itu sekaligus menjadi sampel karena
tidak lebih dari 100 orang

3.4 Instrumen penelitian


Instrumen penelitian ini menggunakan angket sebanyak 10 butir. Angket
tersebut selengkapnya sebagai berikut ini :
1.Apa alasan kamu lebih memilih menghabiskan waktu bersama keluarga?
a. saya lebih diperhatikan oleh keluarga dibanding teman
b. bersama keluarga membuat saya nyaman dan aman
c. keluarga dapat memberi saya nasihat untuk masalah yang saya hadapi
d. semua benar

2.Apa alasan kamu lebih memilih menghabiskan waktu bersama teman?


a. saya lebih diperhatikan oleh teman dibanding keluarga
b. saya merasa senang dan gaul jika berkumpul bersama teman
c. merasa lebih bebas melakukan segala hal bersama teman
d. teman lebih asik diajak becanda

3. Pada saat ini banyak para remaja yang salah mengartikan pergaulan. Jika kamu
menjadi salah satu remaja yang terjerumus kepergaulan bebas, siapakah yang kamu
salahkan pertama kalinya?
a. teman
b. keluarga 7
c. diri sendiri
d. lingkungan sekitar
8

4. Jika kamu memiliki masalah apa yang akan kamu lakukan untuk
menyelesaikannya?
a. berunding dengan keluarga
b. jalan dengan teman untuk sekedar melupakan masalah itu sejenak
c. berdiam diri/memendamnya
d. bunuh diri

5.Bagi kamu yang memihak kepada keluarga, apa yang membuat kamu mengurangi
pergaulan dengan teman?
a. takut dimarahi orangtua
b. takut terjerumus kepergaulan bebasa
c. hanya punya sedikit teman
d. semua benar

6.Bagi kamu yang memihak kepada teman, apa yang membuat mu mengurangi
waktu untuk berkumpul dengan keluarga ?
a. tidak adanya keharmonisan didalam keluarga
b. tidak diperhatikan
c. membenci sebagian anggota keluarga
d. bersama teman lebih menyenangkan daripada keluarga

7.Jika kamu memiliki peristiwa penting dalam hidup mu seperti berulang tahun,
bersama siapakah kamu ingin merayakannya ?
a. Keluarga
b. Teman
c. Pacar
d. Semua benar

8.Jikalau didalam hidup kamu diberi pilihan untuk merelakan salah satu hal penting
dalam hidup mu karena alasan tertentu, siapakah yang ingin kamu relakan ?
a. Teman
b. Keluarga besar
c. Orang tua
d. Semua benar

9.Ketika kamu diundang untuk menghadiri pesta ulang tahun teman mu tetapi pada
hari yang bersamaan kamu memiliki acara bersama keluarga mu, apakah yang akan
kamu lakukan ?
a. Hanya mendatangi acara keluarga
b. Hanya mendatangi acara ulang tahun teman
c. Membagi waktu agar dapat menghadiri kedua acara tersebut
d. Tidak menghadiri keduanya

10.Untuk pertanyaan terakhir kami ingin mengetahui siapakah yang kamu pilih ?
9

a. Keluarga
b. Teman

3.5 Teknik analisis data


Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan rumus persentase,
rumus persentase sebagai berikut :
N = Jumlah jawaban X 100
Jumlah sampel

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian


4.1.1 Deskripsi Hasil Angket
Dari jumlah sampel sebanyak 97 orang siswa, maka didapat jumlah
presentase dari pertanyaan berdasarkan angket yang disebarkan kepada
sampel. Gambaran hasil penelitian adalah sebagai berikut.
10

4.1.1.1 Frekuensi siswa/i SMAN 1 Binjai yang memilih menghabiskan


waktu bersama keluarga
Pernyataan ini diajukan kepada responden untuk mengetahui frekuensi
siswa/i SMAN 1 Binjai yang memilih menghabiskan waktu bersama
keluarga. Dan ternyata jawaban responden sangat beragam. Untuk
mengetahuinya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 1.1 Frekuensi siswa/i SMAN 1 Binjai yang memilih menghabiskan


waktu bersama keluarga
No. Tingkat Perasaan Jumlah %
1. Lebih diperhatikan oleh keluarga dibanding teman 3 3,09%
2. Bersama keluarga membuat nyaman dan aman 26 26,8%
3. Keluarga dapat memberi nasihat untuk masalah yang dihadapi 15 15,46%
4. Semua benar 52 53,61%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Siswa/i SMAN 1 Binjai yang
memilih menghabiskan waktu bersama keluarga(semua benar) berjumlah 52
orang (53,61%), yang merasa bersama keluarga membuat dirinya nyaman
dan aman berjumlah 26 orang (26,8%), yang merasa keluarga dapat
memberi nasihat untuk masalah yang dihadapinya berjumlah 15 orang
(15,46%), sedangkan yang merasa lebih diperhatikan oleh keluarga
dibanding teman berjumlah 3 orang (3,09%). Dengan demikian dapat
dinyatakan bahwa siswa/i SMAN 1 Binjai lebih memilih menghabiskan
waktu bersama keluarga dibanding teman.

4.1.1.2 Frekuensi siswa/i SMAN 1 Binjai yang lebih memilih menghabiskan


waktu bersama teman
Petanyaan ini diajukan kepada responden untuk mengetahui frekuensi
siswa/i SMAN 1 Binjai yang lebih memilih menghabiskan waktu bersama
teman. Ternyata jawabannya beragam.
10 Untuk mengetahuinya dapat dilihat
pada tabel berikut ini.

Tabel 2.1 Frekuensi siswa/i SMAN 1 Binjai yang lebih memilih


menghabiskan waktu bersama teman
No. Tingkat Perasaan Jumlah %
1. Lebih diperhatikan oleh teman dibanding keluarga 0 0%
2. Merasa senang dan gaul jika berkumpul bersama teman 21 21,65%
11

3. Merasa lebih bebas melakukan segala hal bersama teman 19 19,58%


4. Semua benar 55 56,7%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Siswa/i SMAN 1 Binjai yang lebih
memilih menghabiskan waktu bersama teman berjumlah 55 orang (56,7%),
yang merasa senang dan gaul jika berkumpul bersama teman berjumlah 13
orang (21,65%), yang merasa lebih bebas melakukan segala hal bersama
teman berjumlah 19 orang (19,58), sedangkan yang merasa lebih
diperhatikan oleh teman dibanding keluarga tidak ada. Dengan demikian
dapat dinyatakan bahwa mayoritas siswa SMAN 1 Binjai lebih senang
menghabiskan waktu bersama teman dibanding keluarga.

4.1.1.3 Frekuensi siswa/i SMAN 1 Binjai Mengenai Siapa yang Akan


Disalahkan Untuk Pertama Kalinya Jika Ia Terjerumus ke Pergaulan
Bebas
Pertanyaan ini diajukan kepada responden untuk mengetahui frekuensi
siswa/i SMAN 1 Binjai mengenai siapa yang akan disalahkan untuk pertama
kalinya jika ia terjerumus ke pergaulan bebas. Dan ternyata jawabannya
beragam. Untuk mengetahuinya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.1 Frekuensi siswa/i SMAN 1 Binjai Mengenai Siapa yang Akan
Disalahkan Untuk Pertama Kalinya Jika Ia Terjerumus ke Pergaulan Bebas

No. Tingkat Perasaan Jumlah %


1. Teman 3 3,1%
2. Keluarga 2 2,06%
3. Diri sendiri 78 80,4%
4. Lingkungan sekitar 13 13,4%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Siswa/i SMAN 1 Binjai yang
memilih menyalahkan teman berjumlah 3 orang (3,1%), menyalahkan
keluarga berjumlah 2 orang (2,06%), menyalahkan diri sendiri berjumlah 78
orang (80,4%), sedangkan yag menyalahkaan lingkungan sekitar berjumlah
13 orang (13,4%).
Dengan demikian dapat disimpulkkan bahwa mayoritas siswa/i SMAN 1
Binjai menyalahkan diri sendiri jika mereka terjerumus ke pergaulaan bebas.
12

4.1.1.4 Frekuensi siswa/i SMAN 1 Binjai Mengenai Tindakan yang Akan


Dilakukan Untuk Menyelesaikan Suatu Masalah
Pertanyaan ini diajukan kepada responden untuk mengetahui frekuensi
siswa/i SMAN 1 Binjai mengenai tindakan yang akan dilakukan untuk
menyelesaikan suatu masalah.Dan ternyata jawabannya sangat beragam.
Untuk mengetahuinya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.1 Frekuensi siswa/i SMAN 1 Binjai Mengenai Tindakan yang Akan
Dilakukan Untuk Menyelesaikan Suatu Masalah

No. Tingkat Perasaan Jumla %


h
1. Berunding dengan keluarga 60 61,85%
2. Jalan dengan teman untuk sekedar melupakan masalah itu 18 18,55%
sejenak
3. Berdiam diri/memendamnya 14 14,43%
4. Bunuh diri 4 4,12%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Siswa/i SMAN 1 Binjai melakukan
tindakan berunding dengan keluarga untuk menyelesaikan suatu masalah
berjumlah 60 orang (61,85%), jalan dengan teman untuk sekedar melupakan
masalah itu sejenak berjumlah 18 orang (18,55%), berdiam
diri/memendamnya berjumlah 14 orang (14,43%), sedangkan bunuh diri
berjumlah 4 orang (4,12%).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa SMAN 1


Binjai menyatakan berunding dengan keluarga merupakan tindakan yang
akan dilakukan untuk menyelesaikan suatu masalah.

4.1.1.5 Frekuensi Alasan Siswa/i SMAN 1 Binjai yang Mengurangi Pergaulan


dengan Teman
Pertanyaan ini diajukan kepada responden untuk mengtahui frekuensi
alasan siswa/i SMAN 1 Binjai yang mengurangi pergaulan dengan teman.
Dan ternyata jawabannya sangat beragam. Untuk mengetahuinya dapat
dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 5.1 Frekuensi Alasan Siswa/i SMAN 1 Binjai yang Mengurangi


Pergaulan dengan Teman

No. Tingkat Perasaan Jumlah %


1. Takut dimarahi orang tua 6 6,18%
13

2. Takut terjerumus ke pergaulan bebas 66 68,04%


3. Hanya punya sedikit teman 10 10,3%
4. Semua benar 10 10,3%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Siswa/i SMAN 1 Binjai yang takut
dimarahi orang tua berjumlah 6 orang (6,18%), takut terjerumus ke
pergaulan bebas berjumlah 66 orang (68,04%), hanya punya sedikit teman
berjumlah 10 orang (10,3%), dan yang memilih semua pilihan benar
berjumlah 10 orang (10,3%).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa SMAN 1


Binjai menyatakan alasan mengurangi pergaulan dengan teman adalah takut
terjerumus ke pergaulan bebas.

4.1.1.6 Frekuensi Alasan Siswa/i SMAN 1 Binjai yang Mengurangi Waktu


dengan Keluarga
Pertanyaan ini diajukan kepada responden untuk mengetahui frekuensi
alasan siswa/i SMAN 1 Binjai yang mengurangi waktu dengan keluarga.
Ternyata jawaban responden sangat beragam. Untuk mengetahuinya dapat
dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 6.1 Frekuensi Alasan Siswa/i SMAN 1 Binjai yang Mengurangi Waktu
dengan Keluarga

No. Tingkat Perasaan Jumlah %


1. Tidak adanya keharmonisan di dalam keluarga 15 15,46%
2. Tidak diperhatikan 16 16,49%
3. Membenci sebagian anggota keluarga 7 7,21%
4. Bersama teman lebih menyenangkan daripada keluarga 32 32,98%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa alasan Siswa/i SMAN 1 Binjai yang
mengurangi waktu dengan keluarga karena tidak adanya keharmonisan di
dalam keluarga berjumlah 15 orang (15,46%), karena tidak diperhatikan
berjumlah 16 orang (16,49%), karena membenci sebagian anggota keluarga
berjumlah 7 orang (7,21%), sedangkan karena bersama teman lebih
menyenangkan daripada keluarga berjumlah 32 orang (32,98%).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa SMAN 1
Binjai menyatakan alasan mereka mengurangi waktu dengan keluarga
adalah bersama teman lebih menyenangkan daripada keluarga.

4.1.1.7 Frekuensi siswa/i SMAN 1 Binjai yang memilih dengan siapa mereka
merayakan peristiwa penting dalam hidupnya
14

Pertanyaan ini diajukan kepada responden untuk mengetahui Frekuensi


siswa/i SMAN 1 Binjai yang memilih dengan siapa mereka merayakan
peristiwa penting dalam hidupnya. Ternyata jawaban responden beragam.
Untuk mengetahuinya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 7.1 Frekuensi siswa/i SMAN 1 Binjai yang Memilih dengan Siapa
Mereka Merayakan Peristiwa Penting dalam Hidupnya

Tingkat Perasaan Jumlah %


1. Keluarga 35 36,08%
2. Teman 13 13,40%
3. Pacar 4 4,12%
4. Semua benar 50 51,54%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Siswa/i SMAN 1 Binjai yang
memilih merayakan peristiwa penting dalam hidupnya bersama keluarga
berjumlah 35 orang (36,08%), yang memilih merayakan peristiwa penting
dalam hidupnya bersama teman berjumlah 13 orang (13,40%), yang
memilih merayakan peristiwa penting dalam hidupnya bersama pacar
berjumlah 4 orang (4,12%), sedangkan yang semua benar berjumlah 50
orang (51,54%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas
siswa SMAN 1 Binjai menyatakan lebih memilih merayakan peristiwa
penting dalam hidupnya bersama keluarga,teman dan pacar.

4.1.1.8 Frekuensi sesuatu yang ingin direlakan siswa/i SMAN 1 Binjai karena
hal tertentu
Pertanyaan ini diajukan kepada responden untuk mengetahui Frekuensi
sesuatu yang ingin direlakan siswa/i SMAN 1 Binjai karena hal tertentu.
Ternyata jawaban responden beragam. Untuk mengetahuinya dapat dilihat
pada tabel berikut ini.

Tabel 8.1 Frekuensi sesuatu yang ingin direlakan siswa/i SMAN 1 Binjai
karena hal tertentu

No Tingkat Perasaan Jumlah %


.
1. Teman 73 75,25%
2. Keluarga besar 3 3,09%
3. Orang tua 0 0%
4. Semua benar 14 14,43%
15

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Siswa/i SMAN 1 Binjai yang
memilih merelakan teman berjumlah 73 orang (75,25%), yang merelakan
keluarga besar berjumlah 3 orang (3,09%), yang memilih merelakan orang
tua berjumlah 0 orang (0%), sedangkan yang memilih semua benar
berjumlah 14 orang (14,43%).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa SMAN 1
Binjai menyatakan lebih memilih merelakan teman karena hal tertentu
terjadi.

4.1.1.9 Frekuensi Beberapa Hal yang Akan Dilakukan Siswa/i SMAN 1


Binjai Jika Ada Beberapa Acara yang Berlangsung Diwaktu yang
Bersamaan
Pertanyaan ini diajukan kepada responden untuk mengetahui frekuensi
beberapa hal yang akan dilakukan siswa/i SMAN 1 Binjai jika ada beberapa
acara yang berlangsung di waktu yang bersamaan. Ternyata jawaban
responden beragam. Untuk mengetahuinya dapat dilihat pada tabel berikut
ini.

Tabel 9.1 Frekuensi beberapa hal yang akan dilakukan siswa/i SMAN 1
Binjai jika ada beberapa acara yang berlangsung di waktu yang
bersamaan

No. Tingkat Perasaan Jumlah %


1. Hanya mendatangi acara keluarga 10 10,30
2. Hanya mendatangi acara ulang tahun teman 4 4,12%
3. Membagi waktu agar dapat menghadiri kedua acara tersebut 74 76,28
4. Tidak menghadiri keduanya 6 6,18%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa siswa/i SMAN 1 Binjai yang hanya
mendatangi acara keluarga berjumlah 10 orang (10,30%), yang hanya
mendatangi acara ulang tahun teman berjumlah 4 orang (4,12%), yang
membagi waktu agar dapat menghadiri kedua acara tersebut berjumlah 74
orang (76,28%), sedangkan yang memilih tidak menghadiri keduanya
berjumlah 6 orang (6,18%).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa SMAN 1
Binjai menyatakan lebih memilih membagi waktu agar dapat menghadiri
kedua acara tersebut.

4.1.1.10 Frekuensi Siswa/i SMAN 1 Binjai yang Memilih


Antara Keluarga atau Teman
Pertanyaan ini diajukan kepada responden untuk mengetahui frekuensi
siswa/i SMAN 1 Binjai yang memilih antara keluarga atau teman. Ternyata
16

jawaban responden beragam. Untuk mengetahuinya dapat dilihat pada tabel


berikut ini.

Tabel 10.1 Frekuensi Siswa/i SMAN 1 Binjai yang Memilih Antara Keluarga
atau Teman

No. Tingkat Perasaan Jumlah %


1. Keluarga 90 92,78%
2. Teman 7 7,22%

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Siswa/i SMAN 1 Binjai yang
memilih kelurga 90 orang (92,78%), sedangkan yang memilih teman
berjumlah 7 orang (7,22%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
mayoritas siswa SMAN 1 Binjai menyatakan lebih memilih keluarga
daripada teman.
4.2 Pembahasan Penelitian
Setelah melakukan penelitian seperti data yang di atas, ditemukan
sebagian siswa/i SMAN 1 Binjai masih senang menghabiskan waktu bersama
teman atau pun pacar. Berkumpul bersama teman memang cukup penting
untuk sejenak membagi uneg-uneg ataupun untuk bercanda. Namun untuk
batasan umur yang masih menginjak remaja kita sebagai seorang siswa/i lebih
dianjurkan untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Menghabiskan
waktu bersama keluarga dibanding teman tidaklah buruk untuk kemajuan
pergaulan kita sebagai seorang siswa. Kami telah melakukan survei, bahwa
setidaknya hampir seluruh siswa/i SMAN 1 Binjai lebih memilih
mengahabiskan waktu nya bersama keluarga, hal itu membuktikan berkumpul
bersama keluarga tidak seburuk yang selama ini dipikirkan oleh beberapa
pihak.
Setelah penelitian, disimpulkan beberapa siswa/i SMAN 1 Binjai juga
masih memilih menghabiskan waktu bersama teman. Ada beberapa alasan
yang kami lontarkan kepada responden, tetapi banyak responden yang
menyatakan mereka lebih senang menghabiskan waktu bersama teman karena
mereka menganggap teman lebih asik diajak bercanda.
Alasan tersebut juga diperkuat dengan bukti nyata dilingkungan sekitar
kita, dimana masih banyak siswa yang lebih menghabiskan sebagian dari
waktunya diluar rumah untuk sejenak mengobrol, bermain ataupun hang out
bersama temannya. Bersama teman tidak dapat terbilang salah, namun kita
sebagai siswa/i SMA seharusnya dapat membatasi ataupun membagi waktu
kita antara berkumpul bersama keluarga ataupun bersama teman.
Karena jika kita dapat membagi waktu kita dengan baik kita akan merasa
lebih bahagia, kita akan mendapat perhatian yang lebih dari keluarga,
17

keinginan kita atau kebutuhan jasmani kita juga dapat dipenuhi oleh keluarga,
sedangkan dari teman kita mendapat tempat untuk sekedar curhat ataupun
untuk menemani kita jikalau kita ingin bermain. Kami juga bermaksud agar
adanya keseimbangan antara waktu bermain dan belajar, karena dengan kita
berkumpul bersama keluarga prestasi kita di sekolah dapat dikontrol oleh
keluarga dengan mengingatkan kita untuk lebih mementingkan urusan
sekolah dibanding urusan lain seperti; bermain, jalan-jalan, nongkrong
ataupun yang lainnya.
Jadi jelaslah bahwa menghabiskan waktu bersama keluarga lebih
bermanfaat dibanding menghabiskan waktu diluar bersama teman.

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul Analisis perbandingan
memilih menghabiskan waktu bersama teman atau dengan keluarga siswa/i
SMA Negeri 1 Binjai, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1. Sebagian besar siswa/i SMAN 1 Binjai sebagai perwakilan dari beberapa
siswa di Binjai lebih merasa senang untuk menghabiska waktu mereka
bersama keluarga daripada bersama teman.
2. Penyebab utama sebagian siswa/i yang memilih menghabiskan waktu
mereka bersama teman karena mereka lebih beranggapan teman lebih asik
di ajak bercanda.
3. Adapun alasan yang mendukung mengapa mereka lebih senang berkumpul
bersama keluarga karena mereka takut terjerumus kepada pergaulan bebas.
4. Siswa/i SMAN 1 Binjai lebih senang bersama keluarga karena mereka
dapat merundingkan permasalahan yang mereka hadapi bersama keluarga
untuk mendapatkan jalan keluar dari permasalahan yang mereka hadapi

5.2 Saran
1. Kepada siswa/i SMAN 1 Binjai untuk lebih memprioritaskan keluarga
daripada teman karena kalian akan mendapatkan banyak hal positif
bersama keluarga
2. Keluarga sebaiknya dapat mendidik anak-anaknya agar menjadi anak
yang bijaksana untuk membagi waktu mereka kearah yang berguna dan
penting untuk mendukung masa depan mereka.
18

DAFTAR PUSTAKA

Huraerah,abu. 2002. Kekerasan terhadap


18anak. Bandung : Nuansa
Cendekia

Sarwono, Sarlito Wirawan. 2002. Psikolpgi remaja. Jakarta : Balai Pustaka

Sujana, Arman. 2007. Kamus Lengkap Biologi. Jakarta : Mega Aksara

Anda mungkin juga menyukai