Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas laporan akhir praktikum
mata kuliah Biologi Perikanan semester genap
Disusun oleh :
Naufal Trofis 230110140141
Citra Melinda Astuti 230110140160
Tiara Ghaisany 230110140178
Gerry Yosua Munthe 230110140199
Kelas :
Perikanan C/ Kelompok 10
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT, atas segala
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Praktikum Biologi Perikanan Analisis Aspek Biologi (Pertumbuhan dan
Kebiasaan Makan) Ikan Lalawak (Barbodes sp.) yang merupakan bagian dari
tugas praktikum mata kuliah Biologi Perikanan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan serta dukungannya dalam pembuatan dan penyusunan
laporan ini.
Dalam penyusunannya, penulis menyadari akan segala kekurangan yang ada
sehubungan dengan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh
penulis maka penulis mengucapkan maaf yang sebesarbesarnya apabila baik
dalam penulisan maupun penyajian makalah ini terdapat banyak kesalahan.
Dengan tangan terbuka penulis akan menerima segala saran dan kritik yang
membangun dari para pembaca.
Penulis
1
DAFTAR ISI
BAB Halaman
DAFTAR TABEL.............................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.........................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................vi
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum......................................................................1
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profil Perairan............................................................................2
2.1.1 Sungai Cimanuk........................................................................2
2.1.2 Waduk Jatigede..........................................................................4
2.2 Ikan Lalawak.............................................................................6
2.2.1 Morfologi Ikan Lalawak............................................................6
2.2.2 Klasifikasi Ikan Lalawak...........................................................6
2.2.3 Aspek Pertumbunhan Ikan Lalawak..........................................7
2.2.4 Aspek Kebiasaan Makan Ikan Lalawak....................................8
2.3 Pertumbuhan..............................................................................9
2.3.1 Hubungan Panjang dan Berat pada Ikan...................................9
2.3.2 Faktor Kondisi.........................................................................11
2.3.3 Pertumbuhan Von Bertalanffy.................................................12
2.2.4 Metode Battacharya.................................................................13
2.4 Food and Feeding Habits........................................................13
2.4.1 Indekx Preponderan.................................................................14
2.4.2 Indeks Pilihan..........................................................................14
2.4.3 Tingkat Trofik..........................................................................15
III METEDOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat...................................................................16
3.2 Alat dan Bahan........................................................................16
3.2.1 Alat..........................................................................................16
3.2.2 Bahan.......................................................................................16
3.3 Prosedur Kerja.........................................................................16
2
4.1.4 Hasil Pengamatan Food and Feeding HabitsAngkatan..........27
4.2 Pembahasan.............................................................................31
4.2.1 Pembahasan Aspek Pertumbuhan............................................31
4.2.2 Pembahasan Aspek Food Habits.............................................33
DAFTAR PUSTAKA......................................................................36
LAMPIRAN.....................................................................................39
3
DAFTAR TABEL
4
DAFTAR GAMBAR
1 Sungai Cimanuk...............................................................................2
2 Waduk Jatigede.................................................................................4
3 Morfologi Ikan Lalawak...................................................................6
4 Pencernaan Ikan Lalawak.................................................................8
5 Grafik Distribusi Panjang Ikan Lalawak........................................24
6 Grafik Linier Panjang Berat Ikan Lalawak.....................................26
7 Grafik Hasil Perhitungan Indeks Preponderan Ikan Lalawak........29
8 Grafik Indeks Pilihan Ikan Lalawak...............................................30
5
DAFTAR LAMPIRAN
6
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
3
Kelas : Pisces
Ordo : Cypriniformes
Sub Ordo : Cyprinoidei
Famili : Cyprinidae
Genus : Barbodes
Spesies : Barbodes sp.
Berdasarkan hasil tabel dapat di ketahui bahwa nilai r korelasi nya di atas
0,5 yang artinya bahwa antara panjang total dan berat bobot tubuh Ikan Lalawak
dari semua spesies menunjukkan hubungan yang kuat sekali. Santoso (2003),
menyatakan bahwa angka korelasi di atas 0,5 menunjukkan korelasi yang cukup
kuat, sedangkan di bawah 0,5 korelasi lemah. Hubungan panjang total dan bobot
tubuh serta faktor kondisi suatu ikan bergantung pada makanan, umur, jenis
kelamin dan kematangan gonad (Effendi 1997). Pertumbuhan panjang ikan lalawak
jengkol, sungai dan kolam lebih cepat daripada beratnya, tetapi ikan lalawak jengkol
lebih mudah dikenal karena bentuk tubuhnya bulat seperti jengkol (Anonim 2003).
2.2.4. Aspek Kebiasaan Makan Ikan Lalawak
Berdasarkan literatur kebiasan makan dan kebiasan makan pada Ikan
Lalawak di ketahui bahwa makanan utama dari Ikan Lalawak di daerah sungai
Cikandung adalah fitoplankton dengan IP pada masing masing stasiun adalah
8
92,05, 80,30, 70,40%. Tingginya nilai IP jenis plankton dalam usus ikan di
tunjang oleh ketersediaan makanan tersebut di alam. Menurut Nikolsky (1963)
dalam Luvi (2000), urutan kebiasaan makanan ikan terdiri dari makanan utama,
pelengkap dan pengganti.
Jenis Makanan IP%
Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3
Euglanophyceae 92,05 80,30 70,40
Phytoplakton 44,32 26,52 12,80
Bacillariophyceae 5,68 21,21 9,60
Chlorophyceae 19,32 12,12 24,80
Cyanophyceae 22,73 20,45 23,20
2.3. Pertumbuhan
9
L
log
W
log L log
L
log
2
log L
log W
log a=
a
N log
logW
b=
W
Kn
= aLb
kelangsungan hidup itu lebih besar jika dibandingkan yang digunakan untuk
pertumbuhan. Besarnya nutrisi yang dikonsumsi untuk mempertahankan
kelangsungan hidup itu sebanding dengan volume (V).
Dilakukan analisis frekuensi panjang total, pendugaan parameter
pertumbuhan dengan persamaan von Bertalanffy (Sparre & Venema 1999):
K (t )
Lt : Lw [1- exp ]
Lt : panjang ikan pada saat berumur t (mm)
Lw : panjang rnaksimum ikanyang dapat dicapai (mm)
K : koefisien pertumbuhan Von Bertalanffy
t0
: umur ikan teoritis pada saat panjangnya 0 mm
Ikan Karnivora
Ikan karnivora adalah ikan pemakan daging yang terdiri dari dua jenis,
yaitu karnivora biasa dan predator. Karnivora biasa adalah ikan pemakan hewa-
hewan kecil seperti zooplankton atau sisa dari hewan yang mati. Sedangkan ikan
predator adalah jenis ikan pemakan hewan yang masih hidup. Ikan jenis ini
bersifat buas sehingga tidak bisa dicampurkan dengan ikan budidaya lain.
Ikan Omnivora
Keterangan :
E = indeks pilihan
ri = jumlah relatif macam-macam organisme yang dimakan
pi = jumlah relatif macam-macam organisme dalam perairan
Keterangan :
Tp = tingkat trofik ikan
Ttp = tingakt trofik kelompok pakan ke-p
li = indeks bagian terbesar untuk kelompok pakan ke-p
3.2.2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini diantaranya :
16
17
Ikan diambil dan dibedah dengan gunting dimulai dari bagian urogenital
melingkar menuju bagian rongga perut depan hingga isi perut dapat
terlihat.
Usus diambil lalu diukur panjangnya, usus diurut hingga keluar isi dari
usus.
Diamati dibawah mikroskop.
Dicatat pada tabel pengamatan (terlampir).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Kelompok : 10
Hari / tanggal : Selasa / 5 April 2016
Spesies : Barbodes sp. (Ikan Lalawak)
Asal : Waduk Jatigede
Fitoplankton Z B B B D
10
18
19
Pertumbuhan
Kel Nama
Panjang (mm) Berat
- Praktikan
SL FL TL (gram)
Mukhamad
Rifqi A.
Vidya
Yustindriarini
10
Rizky 120 130 155 49
A
Adikusuma
Tanti Yunita
Maryam
Nurlatifah
11
Ahmad 116 127 151 45
A
Fadhillah
Dita Azzohrah
Virida Martugi
H.
12 Haniyah
120 125 155 108
A Khoiriyah
Zeind
Ramadhan
Syifa Hanifah
13
M. Faisal A. 100 105 125 27
A
Anwar M. S.
Rihat
14
Tirani 94 104 120 23
A
Alif
Tri Nurhadi
15
Hapsari 110 120 140 58
A
M. Rohimda
Alya Mirza
Artiana
16
Arief 115 133 156 58
A
Hidayatullah
Helena Asut
Fikri Khairi
17
Breagitta 105 115 130 33
A
Meiti Anita
Nadia Maudina
18
Andres Erik 140 155 175 85
A
Gilang Yandika
19 Rofiah 100 114 136 35
A Khairunisa
21
Pertumbuhan
Kel Nama
Panjang (mm) Berat
- Praktikan
SL FL TL (gram)
Ahmad
Reynaldi
Yohanes Bagas
P.
Nur Anisa Diva
20
M. Triandi 95 110 126 23
A
M. Arief S.
Wulan Sutiandri
21 Septy Audiyanti
112 122 140 36
A M. Agung
Meidito
Teguh
Firmansyah
22
Nadimas 95 105 120 27
A
Sukma
Widyawati
Idzhar Syifana
R
1B 95 103 124 22
Agiandanu
Lina Aprilia
Sunendi
2B Usi Supinar 130 141 165 66
Isma Yuniar
Firdaus
Shinta Siti F
3B 173 192 233 207
Imas Siti
Zaenab
Siti Laila
Rufaidah
4B Ade Khoerul 125 136 159 57
Umam
Ulfah M
Pipit Widia
Ningsih
5B 115 124 140 39
Ilvan Aji P
Lena Lutfina
6B Imas Siti 120 135 155 56
Nurhalimah
Egi Sahril
Yunia Qonitatin
22
Pertumbuhan
Kel Nama
Panjang (mm) Berat
- Praktikan
SL FL TL (gram)
AM
Disa Nirmala
Hardiono
7B 97 105 120 26
Tondang
Zukhrufa Dewi
Gilang Fajar
8B Jian Setiawan 165 184 212 146
Asri Astuti
Christ Permana
Syifa Mauladani
9B Darajat Prasetya 100 112 127 28
W
Didi Arpindi
Novi
10 Puspitawati
95 115 130 37
B Rizki Nugraha S
Mandala E
Ayunani A
11
Indriani O A 159 173 210 122
B
Rifqi A
Ruli Aisyah
12
Adi Prasetyo 107 120 140 38
B
Eka Agustina
Ridwan Ariyo
13
Anandita R 88 97 111 21
B
Dewanto B
Neng Rima N
14 Achmad Raffi U
107 130 156 54
B Indra
Adiwiguna
Felisha Gitalasa
15 Januar Awalin H
166 180 213 138
B Gusman
Maulana
Adinda Kinasih
J
16
Deliani D 120 135 160 55
B
Freskya
Rezky Hartanto
17 Melinda Iriani 87 100 110 20
23
Pertumbuhan
Kel Nama
Panjang (mm) Berat
- Praktikan
SL FL TL (gram)
Arnesih
B Mochmmad
Elang
Tuhpatur
18 Rohmah
90 95 119 22
B Amalia Fajri R
Ahmad Abdul G
Nurhalimah
19
Egi Rhamadan 160 180 210 125
B
Agung Setiawan
Hyunananda
20 Wahyu
135 142 172 68
B Setiawan
Intan Nadifah
Ristiana Dewi
Rizki Ayu R
21
Ivan Maulana P 108 118 137 37
B
Gilang
Ramadan
Ayang Denika
22 Agnesia Amalia
140 153 178 69
B S
Annisa Putri S
Hazimah
Fikriyah
1C Sadra 120 130 155 110
Muhammad
Laily Latifah
Astri
Dinnaryanti
2C Dyara 135 150 175 74,84
Ridwantara
Helinda Utami
Muhammad
Fitri R
3C Sulastin 115 120 170 44
Akhodiah
Sukma Akbar
4C Ricky Rahmat 115 135 155 140
Salma Azka
24
Pertumbuhan
Kel Nama
Panjang (mm) Berat
- Praktikan
SL FL TL (gram)
Nita Ulfah
Miko Ku Maliki
M Ihsan
5C 120 135 160 115
Fadylah
Nurul Hidayati
Ghifar Hakim
Shelvy Vestadia
6C 165 180 200 305
Ranti
Rahmadina
Alyanisa A
7C Indra Nata 130 145 165 150
Esha Resti
Yosua Edward
Andreas
8C Sugiharta 121 137 145 53
Annisa
Nurjannah
Fakhrizal Dwi R
Yulita
9C 124 140 158 59
Rangga
Maulana
Naufal Trofis
Citra Melinda
10
Tiara Ghaisany 128 130 140 46
C
Gerry Yoshua
Munthe
Bayu Prasetya
11 Arita
100 110 130 31
C M Fauzan
Azhima
Dwi
Oktarahdiana
12
Anissa Irawati 130 144 170 61
C
Dwi Ari
Nugraha
Dedeh Priyatna
13 Sari
135 150 175 78
C Galang p Wijata
Arif Rochman
14 Mauren W 106 117 135 34
25
Pertumbuhan
Kel Nama
Panjang (mm) Berat
- Praktikan
SL FL TL (gram)
Viga Anada
C
M Ikhsan CU
Arsa Dipanoto
15
Try Setiani 132 145 165 57
C
Lutfi Rahman
Anggi Riyanto
Agung Prabowo
16 Rahmi
95 104 118 23
C Rahmawati
Salma
Khairunnisa
Persentase 15%
10%
10%
5% 2%
0%
110-127 128-145 146-163 164-181 182-199
0% 200-217 218-235
Interval TL (mm)
Gambar 5. Grafik Distribusi Panjang Ikan Lalawak
235
28
2.50
f(x) = 3.16x - 5.15
Log Berat 2.00 R = 0.8
1.50
1.00
2.00 2.05 2.10 2.15 2.20 2.25 2.30 2.35 2.40
Log Panjang
G
ambar 6. Grafik Linier Panjang Berat Ikan Lalawak
Berdasarkan grafik regresi ikan Lalawak didapatkan nilai-nilai
sebagai berikut :
a= 5,1526
b= 3,1575
r2 =0,8005
R= 0,894
4.1.4. Hasil Pengamatan Food Habits Angkatan
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, didapatkan data food and
feeding habits Ikan Lalawak angkatan 2014 sebagai berikut :
K Jenis Pakan
e Fito Zoo Bag Bag. I
Bent Detri
4l plan
pla
3 hos 2. Tumb
tus k
-
A kton nkt He uhan 15 a
5
13 5 1
A 21
6
20 1
A 8
7
4 1 11
A
8
2 8 4 1 1
A
9
3 8 4 1
A
1
0 5 6 3 22
A
1
1 7 2 1
A
1
2 1
A
1
3 22
A
1
4 17 2
A
1
5 4 1
A
1
6 10 2
A
1
7 13 2
A
1
8 15
A
1
9 1
A
2 35 2
32
K Jenis Pakan
e Fito Zoo
Bent Bag Bag. I
Detri
0l plan pla . Tumb k
hos tus
-
A kton nkt He uhan a
2
1 4 1
A
2
2 11 4
A
1
1 1
B
2
1 5
B
3
1 3 1
B
4
1 1 43
B
5
4 2 8
B
6
1 1 3
B
7
7 3
B
8
250 2 22 10
B
9
2 1 1
B
1
0 1
B
1
1 1 1
B
1
2 1 4
B
1
3 2
B
1
4 10 11
B
1 3
5
33
K Jenis Pakan
e Fito Zoo Bent Bag Bag. Detri I
B
l plan pla hos . Tumb tus k
1
6 3
B
1
7 1 1
B
1
8 2
B
1
9
B
2
0 2
B
2
1 6
B
2
2 20 2
B
1
3 7 8 6
C
2
5 1
C
3
5
C
4
3 1 2
C
5
5 4 1 7
C
6
4
C
7
20 15
C
8
3 2 10
C
9
1 4 1
C
1
0 10
C
34
Jenis Pakan
K
Zoo Bag I
e Fito Bag.
1 pla Bent . Detri k
l plan
1 4
nkt 4
hos He Tumb tus a
- kton uhan
C on wa n
1
2 6
C
1
3 1 5 1
C
1
4 4
C
1
5 1 1
C
1
6 1 4
C
35
Indeks Preponderan
60.00% 55.58%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00% 12.08% 12.69%
8.80% 9.42%
10.00% 1.33% 0.10%
0.00%
Gambar 7. Diagram Indeks Preponderan Ikan Lalawak
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan didapat data nilai
indeks pilihan ikan Lalawak sebagai berikut :
36
INDEKS PILIHAN
1.2 1 1 1 1 1
1
0.8 0.7
0.6
0.4 0.23
0.2
0
Gambar 8. Diagram indeks Pilihan Ikan Lalawak
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan didapat data tingkat
trofik ikan Lalawak sebagai berikut :
Tabel 11. Tingakat Trofik Ikan Lalawak
Tt Ttp*Ii/
Kelompok Ii 100 Tp
55.
58
Fitoplankton 1 % 0.5558
12.
08
Zooplankton 2 % 0.2416
1.3
Benthos 2 3% 0.0266
2.3
8.8
Bag. Hewan 0.176 51
2 0%
Bag. 9.4
Tumbuhan 1 2% 0.0942
12.
69
Detritus 2 % 0.2538
0.1
Ikan 3 0% 0.003
Total 1.351
Keterangan :
38
yang kuat sekali, hal ini terlihat dari nilai r 2 korelasinya yang tinggi. Santoso (2003),
menyatakan bahwa angka korelasi diatas 0.5 menunjukkan korelasi yang cukup kuat,
sedangkan dibawah 0.5 korelasi lemah.
Berdasarkan data nilai b yang didapat oleh angkatan, pertumbuhan
ikan Lalawak termasuk ke dalam alometrik positif karena nilai b > 3, sehingga
pertumbuhan berat ikan lebih cepat dari panjangnya. Menurut Effendie (1997),
bilamana harga konstanta n samsa dengan 3,0 menunjukkan bahwa pertumbuhan
ikan tidak berubah bentuknya yaitu pertambahan panjang ikan seimbang dengan
pertambahan beratnya, yang disebut isometrik. Apabila harga konstanta n lebih
besar atau lebih kecil dari 3,0 dinamakan pertumbuhan alometrik. Harga konstanta
n yang kurang dari 3,0 menunjukkan keadaan ikan yang kurus yaitu pertumbuhan
panjangnya lebih cepat dari pertumbuhan beratnya, sedangkan harga konstanta n
lebih besar dari 3,0 menunjukkan ikan itu montok, berarti pertambahan berat lebih
cepat dari pertambahan panjangnya.
Data pertumbuhan tesebut berbeda dengan pendapat menurut
Surawijaya (2004), ikan Lalawak di danau Cikandung pertumbuhan termasuk
dalam alometrik positif dan menurut Luvi (2000), di Sungai Cimanuk
menunjukkan hubungan pertumbuhan isometrik. Perbedaan tersebut bisa terjadi
karena faktor lingkungan tempat ikan Lalawak tersebut tidak sama. Salah satu
faktornya yaitu dari segi makanan yang di konsumsi ikan Lalawak tersebut. Seiap
perairan memliki tingkat produktivitas yang berbeda dan jenis organisme yang
ada pun berbeda sehingga mempengaruhi jenis makanan yang di makan oleh ikan
Lalawak. Tingkat pertumbuhan ikan juga dipengaruhi oleh ketersediaan makanan
dilingkungan hidupnya (Poernomo 2002 dalam Dina 2008).
Faktor kondisi Ikan Lalawak jantan lebih kecil daripada faktor
kondisi Ikan betina. Data ini sesuai dengan penelitian Sriati (1987), yaitu faktor
kondisi Ikan Lalawak jantan di bandingan dengan Ikan betina. Ikan betina
memiliki berat yang lebih besar karena pertubuhan gonad berpengaruh pada faktor
kondisi. Faktor kondisi Ikan Lalawak betina yang lebih besar dari ikan jantan
menunjukka ikan betina memiliki kondisi yang sangat baik untuk bertahan hidup
dan proses reproduksinya. Faktor kondisi dan pola pertumbuhan yang berbeda
40
pada ikan jantan dan betina menujukkan perbedaan jenis kelamin berpengaruh
pada aspek pertumbuhan. Hubungan panjang dan total dan bobot tubuh serta
faktor kondisi suatu ikan bergantung pada makanan, umur, jenis kelamin, dan
kematangan gonad Effendie (1997).
Mengacu pada hasil penelitian Sriati (1987), dapat diasumsikan
bahwa ikan Lalawak yang diparktikumkan sebagian besar berjenis kelamin betina,
walaupun penulis tidak mengamati aspek reproduksi ikan Lalawak tersebut
dikarenakan kondisi ikan Lalawak yang sudah memasuki fase post-rigor mortis.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
- Hasil dari pengamatan didapat nilai SL ikan Lalawak dari kelompok penulis
(kelompok 10C) 128 mm, nilai FL 130 mm dan nilai TL 140 mm.
Pertumbuhan ikan Lalawak termasuk ke dalam allometrik positif karena
nilai b > 3, sehingga pertambahan berat lebih cepat dari pertambahan
panjangnya. Sebanyak 53 ekor ikan yang ada merupakan ikan yang berasal
dari satu kohort yang sama dan memiliki panjang rata-rata 158,52 cm dan
sisa 7 ekor ikan lainnya merupakan ikan dengan kohort yang sama yang
memiliki panjang rata-rata 194 cm.
- Ditemukan sepuluh fitoplankton dalam isi usus ikan Lalawak kelompok
10C. Hasil pengamatan feeding habits angkatan 2014 ditemukan
fitoplankton, zooplankton, benthos, bagian hewan, bagian tumbuhan,
detritus, dan ikan. Berdasarkan perhitungan indeks preponderan angkatan
didapatkan fitoplankton sebagai pakan utama dengan nilai indeks
preponderan sebesar 55,58%. Dari perhitungan indeks pilihan angkatan,
didapatkan fitoplankton sebagai pakan utama atau pakan paling digemari
ikan dengan nilai indeks pilihannya sebesar 0,225. Sedangkan tingkat trofilk
ikan Lalawak didapatkan dari perhitungan tingkat trofik angkatan sebesar
2,351 yang berarti ikan Lalawak termasuk ikan herbivora.
5.2 Saran
Praktikum selanjutnya memakai ikan yang masih segar agar hasil yang di
dapat lebih maksimal dan data yang didapat juga lebih akurat. Praktikum ini
seharusnya dikerjakan lebih teliti agar hasil yang didapatkan sesuai dengan
kondisi asli dari organisme tersebut, serta meminimalisir kesalahan pengamatan.
42
DAFTAR PUSTAKA
Affandi R., Sjafei DS, Rahardjo MF, Sulistiono. 2009. Fisiologi Ikan
Pencrnaan dan Penyerapan Makanan. IPB Press.
Alan, Angga. 2004. Studi morfologi beberapa jenis ikan lalawak (Barbades
sp) di sungai cikandung dan kolam budidaya Kecamatan Buahdau
Kabupaten Sumedang. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut
Pertanian Bogor.
. 2003. Penelusuran ragam varietas ikan lalawak (Barbodes sp). Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor dan LIPI.
. 2010. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung.
Menteri Dalam Negeri.
Beverton, R.J.H. dan Holt S.J. (1956), A Review of Method for Estimating
Mortality Rate in Fish Population, with Special Reference to Source Bias in
Catch Sampling, Rapp, P.V. Reun. Cons. Int. Explor. Mer 140, 67 83.
43
Effendie M. I. 2002. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama.
Yogyakarta. 163 hlm.
44
45
Luvi, D.M. 2000. Aspek reproduksi dan kebiasaan makanan ikan lalawak
(Barbodes balleroides) di Sungai Cimanuk, Sumedang Jawa Barat. Skripsi.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB. Bogor.
Rounsefell, George A., and W. Harry Everhart. 1953. Fishery Science Its
Methods and Applications. New York, John Wiley &Sons, Inc., pp. 265-287
Sparre P & Venema SC. 1999. Introduksi pengkajian stok ikan tropis bukui
manual (Edisi Terjemahan). Kerjasama Organisasi Pangan, Perserikatan
BangsaBangsa dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan,
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta. 438 hlm.
LAMPIRAN
LAMPIRAN
Lampiran 1. Alat dan Bahan
47
Cawan Petri Milimeter blok
48
Lampiran 2. Prosedur Kerja
49
42
Ik
Ikan dibedah dari bagian urogenital an setelah dibedah
Us
us ikan Isi usus
W
log l log
log L
2
L
log
(log L)2
W
log
a=
log
29 685,83( 29795,46 )
log a=
( 17137,31 )171 16,04
109,62
log a=
21,27
log a=5,1526
a
N log
logW
b
44
10 3 , 93(60 5,1526)
b
130,83
413,09
b
130,8 3
1 x 543 1 x 118
= 1 x 977 100 % = 1 x 977
100 %
= 55.58% = 12.08%
1 x 13 1 x 86
= 1 x 977 100 % = 1 x 977 100 %
= 1.33% = 8.80%
1 x 92 1 x124
100 % 100 %
= 1 x 977 = 1 x 977
= 9.42% = 12.96%
46
1 x1
100 %
= 1 x 977
= 0.10%
13 - 0 86 - 0
= 13 + 0 =1 = 86 + 0 =1
47
92 - 0 124 - 0
= 92 + 0 =1 = 124 + 0 =1
1-0
= 1+0 =1
TP=1+ ( Ttp100li )
Keterangan :
Tp = tingkat trofik ikan
Ttp = tingkat trofik kelompok ke-p
li = indeks bagian terbesar untuk kelompok pakan ke-p
TP=1+ ( Ttp100li )
=
= 2.351
48
Kategori:
tingkat trofik 1 : ikan herbivora
tingkat trofik 2,5 : ikan omnivora
tingkat trofik > 3 : ikan karnivora