Anda di halaman 1dari 9

Tugas

pendahuluan praktek elektronika daya

OLEH

NAMA : PERI

NIM : 14130006

PRODI : TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI (D4)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PRODI TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI (D4)

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2016

1 Pengertian dioda
Dioda adalah komponen aktif yang memiliki dua kutub dan bersifat
semikonduktor. Dioda juga bisa dialiri arus listrik ke satu arah dan menghambat arus
dari arah sebaliknya sebenarnya tidak memiliki karakter yang sempurna, melainkan
memiliki karakter yang berhubungan dengan arus dan tegangan komplek yang tidak
linier dan seringkali tergantung pada teknologi yang digunakan serta parameter
penggunaannya.
2 Jenis jenis dioda , simbol dan fungi nya
a. DIODA PENYEARAH (RECTIFIER)
Dioda penyearah adalah jenis dioda yang terbuat dari bahan Silikon yang
berfungsi sebagai penyearah tegangan / arus dari arus bolak-balik (ac) ke arus
searah (dc) atau mengubah arus ac menjadi dc. Secara umum dioda ini disimbolnya.

-kaki dioda yaitu kaki katoda ditandai dengan garis pada ujungnya
Gambar 1. dioda penyearah

b. DIODA ZENER
Dioda Zener merupakan dioda junction P dan N yang terbuat dari bahan dasar
silikon. Dioda ini dikenal juga sebagai Voltage Regulation Diode yang bekerja pada
daerah reverse (kuadranIII) .Potensidioda zener berkisar mulai 2,4 sampai 200 volt
dengan disipasi daya dari hingga 50 watt.Fenomena tegangan breakdown dioda ini
menginspirasi pembuatan komponen elektronika kerabat dioda yang bernama Zener.
Tidak ada perbedaan struktur dasar dari Zener dengan dioda. Dengan memberi jumlah
doping yang lebih banyak pada sambungan P dan N, ternyata tegangan breakdown
dioda bisa makin cepat tercapai. Jika pada dioda biasanya baru terjadi breakdown pada
tegangan ratusan volt, pada Zener bisa terjadi pada angka puluhan dan satuan volt. Di
datasheet ada Zener yang memiliki tegangan Vz sebesar 2 volt, 5.6 volt dan sebagainya.
Fungsi dari komponen ini biasanya dipakai untuk pengamanan rangkaian setelah
tegangan Zener.
Gambar 2. dioda zener

Perhatikan rangkaian berikut, input tegangan akan yang masuk ke rangkaian lain dan
beban akan dibatasi oleh dioda zener. Jika input tegangan dibawah 5.6V, dioda tidak
menghantarkan arus sehingga arus akan mengalir ke rangkaian lain dan beban. Jika
input tegangan mencapai 5,6 V atau lebih maka dioda zener akan terjadi brekadown dan
arus akan mengalir melalui dioda, bukan ke rangkaian atau beban.

c. DIODA EMISI CAHAYA ( LIGHT EMITTING DIODE )

Dioda emisi cahaya atau dikenal dengan singkatan LED merupakan Solid State
Lamp yang merupakan piranti elektronik gabungan antara elektronik dengan optik,
sehingga dikategorikan pada keluarga Optoelectronic. Sedangkan elektroda-
elektrodanya sama seperti dioda lainnya, yaitu anoda (+) dan Katoda (-).Ada tiga
kategori umum penggunaan LED, yaitu :
- Sebagai lampu indikator,
- Untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu jarak tertentu,
- Sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir secara total. Simbol,
bangun fisiknya dan konstruksinya diperlihatkan pada gambar berikut.

Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan Galium
Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau juga Galium
Phospida (GaP), bahan-bahan ini memancarkan cahaya dengan warna yang berbeda-
beda. Bahan GaAs memancarkan cahaya infra-merah, Bahan GaAsP memancarkan
cahaya merah atau kuning, sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau
hijau.
Seperti halnya piranti elektronik lainnya , LED mempunyai nilai besaran terbatas
dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna

TABEL LED DAN TEGANGANYA


Warna Tegangan Maju
Merah 1.8 volt
Orange 2.0 volt
Kuning 2.1 volt
Hijau 2.2 Volt

Gambar 3. dioda LED

Sedangkan besar arus maju suatu LED standard adalah sekitar 20 mA. Karena dapat
mengeluarkan cahaya, maka pengujian LED ini mudah, cukup dengan menggabungkan
dengan sumber tegangan dc kecil saja atau dengan ohmmeter dengan polaritas yang
sesuai dengan elektrodanya.
LED konvensional terbuat dari mineral inorganik yang bervariasi sehingga
menghasilkan warna sebagai berikut:

* Aluminium Gallium Arsenide (AlGaAs) merah dan inframerah


* Gallium Aluminium Phosphide hijau
* Gallium Arsenide/Phosphide (GaAsP) merah, oranye-merah, oranye, dan
kuning
* Gallium Nitride (GaN) hijau, hijau murni (atau hijau emerald), dan biru
* Gallium Phosphide (GaP) merah, kuning, dan hijau
* Zinc Selenide (ZnSe) biru
* Indium Gallium Nitride (InGaN) hijau kebiruan dan biru
* Indium Gallium Aluminium Phosphide oranye-merah, oranye, kuning, dan
hijau
* Silicon Carbide (SiC) biru
* Diamond (C) ultraviolet
* Silicon (Si) biru (dalam pengembangan)
* Sapphire (Al2O3) biru

LED biru dan putih


LED biru pertama kali dan bisa dikomersialkan menggunakan substrat galium
nitrida. LED ini ditemukan oleh Shuji Nakamura tahun 1993 sewaktu berkarir
diNichia Corporation di Jepang.
LED ini kemudian populer di penghujung tahun 90-an. LED biru ini dapat
dikombinasikan ke LED merah dan hijau yang telah ada sebelumnya untuk
menciptakan cahaya putih.
d. . DIODA CAHAYA ( PHOTO-DIODE)
Dioda cahaya ini bekerja pada daerah reverse, jadi hanya arus bocor saja yang
melewatinya. Dalam keadaan gelap, arus yang mengalir sekitar 10 A untuk dioda
cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1A untuk bahan silikon. Kuat cahaya dan
temperature keliling dapat menaikkan arus bocor tersebut karena dapat mengubah
nilai resistansinya dimana semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai
resistansi dioda cahaya tersebut. Penggunaan dioda cahaya diantaranya adalah sebagai
sensor dalam pembacaan pita data berlubang (Punch Tape), dimana pita berlubang
tersebut terletak diantara sumber cahaya dan dioda cahaya. Jika setiap lubang pita itu
melewati antara tadi, maka cahaya yang memasuki lubang tersebut akan diterima oleh
dioda cahaya dan diubah dalam bentuk signal listrik. Sedangkan penggunaan lainnya
adalah dalam alat pengukur kuat cahaya (Lux-Meter), dimana dalam keadaan gelap
resistansi dioda cahaya ini tinggi sedangkan jika disinari cahaya akan berubah rendah.
Selain itu banyak juga dioda cahaya ini digunakan sebagai sensor sistem
pengaman (security) misal dalam penggunaan alarm.

Gambar 4. dioda foto.


e. DIODA VARACTOR
Dioda Varactor disebut juga sebagai dioda kapasitas yang
sifatnya mempunyai kapasitas yang berubah-ubah jika diberikan
tegangan. Dioda ini bekerja didaerah reverse mirip dioda Zener. Bahan
dasar pembuatan dioda varactor ini adalah silikon dimana dioda ini sifat
kapasitansinya tergantung pada tegangan yang diberikan padanya. Jika
tegangan tegangannya semakin naik, kapasitasnya akan turun. Dioda
varikap banyak digunakan pada pesawat penerima radio dan televisi di
bagian pengaturan suara (Audio).
Gambar 5. dioda varactor

f. DIODA SCHOTTKY (SCR)

DIODA SCR singkatan dari Silicon Control Rectifier. Adalah Dioda yang
mempunyai fungsi sebagai pengendali. SCR atau Tyristor masih termasuk keluarga
semikonduktor dengan karateristik yang serupa dengan tabung thiratron. Sebagai
pengendalinya adalah gate(G).SCR sering disebut Therystor. SCR sebetulnya dari
bahan campuran P dan N. Isi SCR terdiri dari PNPN (Positif Negatif Positif
Negatif) dan biasanya disebut PNPN Trioda

3 Prinsip kerja dioda

berbeda dengan prinsip atau teori elektron yang menyebutkan bahwa arus
listrik yang terjadi dikarenakan oleh pergerakan elektron dari kutub positif menuju ke
kutub negatif, tetapi dioda ini hanya mengalirkan arus satu arah saja, yaitu DC. Oleh
karena jika dioda dialiri oleh tegangan P yang lebih besar dari muatan N, maka
elektron yang terdapat pada muatan N akan mengalir ke muatan P yang disebut
sebagai Forward Bias, bila terjadi sebaliknya, yaitu jika dioda tersebut dialiri dengan
tegangan N yang lebih besar daripada tegangan P, maka elektron yang ada di
dalamnya tidak akan bergerak, sehingga tidak mengaliri muatan apapun, pada kondisi
seperti ini sering disebut sebagai reverse bias

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prinsip kerja dioda merupakan salah
satu alat yang sangat unik karena mampu memanipulasi muatan hingga menjadi
muatan yang searah atau DC. Sambungan antara muatan anoda (P) dengan muatan
katoda (N) dinamakan sebagai depletion layer (lapisan deplesi) dimana terjadi
keseimbangan muatan elektron dan hole. Biasanya pada sisi P banyak terbentuk hole-
hole yang siap menerima muatan elektron, sedangkan pada sisi N banyak elektron
yang siap untuk membebaskan diri, dengan kata lain jika sisi P diberi muatan
potensial yang lebih, maka elektron dari sisi N akan langsung mengisi setiap hole-
hole yang ada di sisi P.

4 Cara menentukan anoda dan katoda pada dioda


Cara menentukan nya adalah dengan menggunakan Ohmmeter. Dengan
menghubungkan jumper Ohmmeter langsung pada kaki dioda dapat ditentukan Anoda dan
Kotoda dari dioda tersebut, yaitu dengan cara menghubungkan jumper warna hitam (positif
batterey Ohmmeter) ke salah satu kaki dioda dan jumper warna merah (negatif battrey
Ohmmeter) ke kaki lainnya,

a. Apabila jarum penunjuk Ohmmeter bergerak menuju 0 Ohm (dioda forward), kaki dioda
yang terhubung dengan jumper warna hitam adalah anoda dan merah katoda.

b. Jika jarum Ohmmeter tidak bergerak menuju 0 Ohm (dioda riverse), balikkan hubungan
jumper ke kaki dioda .

5 Cara mengukur dioda dengan multimeter analog dan digital

Mengukur dioda dengan multimeter analog


Kalibrasi multimeter terlebih dahulu
Putar selektor ke arah ohm
Hubungkan kan prob merah ke dioda yang bergelang dan prob hitam ke
kaki satunya lagi.perlu di ketahui bahwa multi meter analog pada prob
merah memiliki tegangan negatif sedangkan pada prob hitam memiliki
tegangan positif.
Setelah jarum bergerak kekanan dan menunjukan nilai tertentu jika
dioda masih dalam keadaan baik jarun akan menunjukan nila 100
ohm.jika jarum tidak bergerak sepenuh nya kekanan berarti dioda
mengalami rusak atau short.
Selanjutnya hubungkan kedua prob multimeter ke kaki dioda asalkan di
balik.amati jarum pada multimeter jika jarum tidak bergerak berarti
dioda dalam kondisi baik.jika jarum bergerak maka dioda mengalami
kerusakan.
Mengukur dioda dengan multimeter digital
Mengukur dengan multimeter digital sedikit berbeda dengan multi
meter analog .pada multi meter analog terdapat selektor untuk opsi
pengukur dioda.pada multimeter digital adanya tegangan jatuh dari
dioda terebut 0.5 0,7 untuk dioda silikon dan 0,3 pada dioda
germanium
Putar selektor pada simbol dioda hubungkan prob hitah ke kaki dioda
yang ada gelang nya.dan prob merah ke kaki yang lain pada prob
merah memiliki tegangan positif pada prob hitam memiliki tengangan
negatif.jika pada multi meter menunjukan pada 0,5 sampai 0,7 untuk
germanium berarti dioda dalam keadaan baik.kemudian balikan prob
dari multimeter dari kaki dioda.apabila multimeter tidak menunjukan
nilai tertentu berarti dioda dalam keadaan baik begitu juga sebalik nya.

Anda mungkin juga menyukai