Dalam lingkage struktural yang baik, pola ruang perkotaan dan bangunannya sering
berfungsi sebagai sebuah stabilisator dan koordinator di dalam lingkungannya,
karena setiap kolase (atau dengan kata lain, penghubung fragmen-fragmen) perlu
diberikan stabilitas tertentu dan koordinasi tertentu dalam strukturnya. Tanpa ada
daerah-daerah yang polanya tidak dikoordinasikan serta distabilisasikan tata
lingkungannya, maka cenderung akan muncul pola tata kota yang kesannya agak
kacau. Hal itu dapat diatasi dengan memprioritaskan sebuah daerah yang
menjelaskan lingkungannya dengan suat struktur, bentuk, wujud, atau fungsi yang
memberikan susunan tertentu di dalam prioritas penataan kawasan.