PEMBAHASAN
Bank pertama kali didirikan dalam bentuk seperti sebuah firma pada umumnya pada
tahun 1690, pada saat kerajaan Inggris berkemauan merencanakan membangun kembali
kekuatan armada lautnya untuk bersaing dengan kekuatan armada laut Perancis akan tetapi
pemerintahan Inggris saat itu tidak mempunyai kemampuan pendanaan kemudian
berdasarkan gagasan William Paterson yang kemudian oleh Charles Montagu direalisasikan
dengan membentuk sebuah lembaga intermediasi keuangan yang akhirnya dapat memenuhi
dana pembiayaan tersebut hanya dalam waktu dua belas hari.
1. De Javasce NV.
2. De Post Poar Bank.
Melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1/M/61 tanggal 6 Januari 1961 yang
melarang pengumuman dan penerbitan angka-angka statistik moneter/perbankan, maka
antara tahun 1960-1965, Bank Indonesia tidak menerbitkan laporan tahunan, termasuk data
statistik mengenai kliring dan perhitungan sentral.
Pada 5 Juli 1964, atas dasar pertimbangan politik untuk mempermudah komando di
bidang perbankan untuk menunjang Pembangunan Semesta Berencana, selanjutnya pada
tahun 1965 pemerintah menetapkan kebijakan untuk mengintegrasikan seluruh bank-bank
pemerintah ke dalam satu bank dengan nama Bank Negara Indonesia, prakarsa
pengintegrasian bank pemerintah ini berasal dari ide Jusuf Muda Dalam, yang saat itu
menjabat sebagai Menteri Bank Sentral/Gubernur Bank Indonesia - yang baru diangkat dari
jabatan semula Presiden Direktur BNI - dan disetujui oleh Presiden Soekarno. Ide dasarnya
adalah menjadikan perbankan sebagai alat revolusi dengan motto Bank Berdjoang di bawah
pimpinan Pemimpin Besar Revolusi. Nama Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai bank
tunggal, diusulkan oleh Jusuf Muda Dalam sendiri. Hasilnya adalah lahirnya struktur baru
Bank Berdjoang ini menjadikan;
Akan tetapi tidak semua bank pemerintah berhasil diintegrasikan ke dalam Bank
Berdjoang yakni Bank Dagang Negara (BDN) dan Bapindo. Luputnya BDN dari proses
pengintegrasian ini terutama karena Presiden Direktur BDN J.D. Massie saat itu menjabat
sebagai Menteri Penertiban Bank-bank Swasta Nasional yang tentu mempunyai cukup punya
pengaruh untuk berkeberatan atas penyatuan BDN dengan bank-bank lainnya. Massie
beralasan bahwa kebijakan ini akan membingungkan koresponden bank di luar negeri untuk
penyelesaian L/C ekspor maupun impor karena nama bank yang sama. Sementara, Bapindo
tidak terintegrasi ke dalam Bank Berjuang karena bank ini dibawah Dewan Pembangunan
yang diketuai Menteri Pertama Urusan Pembangunan dengan anggota-anggota Menteri
Keuangan, yang juga Ketua Dewan Pengawas Bapindo, dan Gubernur Bank Indonesia
sebagai anggota. Dengan demikian, melalui kedudukannya itu, pengaruh Bapindo cukup kuat
untuk menghalangi terintegrasi ke dalam BNI
Dewasa ini, perkembangan industri perbankan mengalami kemajuan pesat dengan
banyaknya muncul bank bank baru yang menawarkan berbagai macam produk perbankan
yang memberikan kemudahan bagi masyarakat.
Kehidupan modern sekarang ini, bank merupakan mitra kerja masyarakat yang
membantu di sektor keuangan. Menurut UU Perbankan No. 10 Tahun 1998, bank adalah
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak. Berdasarkan Pasal 1 ayat (3) UU No.
10 Tahun 1998, bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran.
Definisi bank umum secara singkat adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran. Bank-bank umum terdiri dari bank-bank umum pemerintah, bank-
bank umum swasta nasional devisa, bank-bank swasta nasional non - devisa dan bank-bank
asing dan campuran. Kegiatan utama bank-bank umum adalah menghimpun dana masyarakat
antara lain dalam bentuk giro, deposito berjangka dan tabungan, serta menyalurkan kepada
masyarakat dalam bentuk kredit. (Pohan, 2008).
Bank juga mempunyai tugas sebagai pengaturan dan pengawasan, bank diarahkan
untuk mengoptimalkan fungsi perbankan Indonesia, antara lain: (1) lembaga kepercayaan
masyarakat dalam kaitannya sebagai lembaga penghimpun dan penyalur dana, (2) pelaksana
kebijakan moneter, (3) lembaga yang ikut berperan dalam membantu pertumbuhan ekonomi
serta pemerataan; agar tercipta sistem perbankan yang sehat, baik sistem perbankan secara
menyeluruh maupun individual, dan mampu memelihara kepentingan masyarakat dengan
baik, berkembang secara wajar dan bermanfaat bagi perekonomian nasional.
Fungsi dan peran bank umum dalam perekonomian sangat penting dan strategis. Bank
umum sangat penting dalam hal menopang kekuatan dan kelancaran sistem pembayaran dan
efektivitas kebijakan moneter. Fungsi-fungsi bank umum seperti yang diuraikan di bawah ini
menunjukkan pentingnya keberadaan bank umum dalam perekonomian modern: (1)
penciptaan uang, (2) mendukung kelancaran mekanisme pembayaran, (3) penghimpunan
dana simpanan, (4) mendukung kelancaran transaksi internasional, (5) penyimpanan barang
barang dan surat-surat berharga, (6) pemberian jasa-jasa lainnya (Manurung dan Rahardja,
2004).
BankUmum
(124)
BankPemerintah BankSwasta
(5) (119)
Gambar2.1.StrukturBankUmumdiIndonesia
Definisi bank umum secara singkat adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran. Bank-bank umum terdiri dari bank-bank umum pemerintah, bank-
bank umum swasta nasional devisa, bank-bank swasta nasional nondevisa dan bank-bank
asing dan campuran. Kegiatan utama bank-bank umum adalah menghimpun dana masyarakat
antara lain dalam bentuk giro, deposito berjangka dan tabungan, serta menyalurkan kepada
masyarakat dalam bentuk kredit (Pohan, 2008).
Pasar keuangan memiliki fungsi penting dalam mentransfer sumber daya
perekonomian rumah tangga yang ingin menyimpan sebagian pendapatannya ke rumah
tangga dan perusahaan yang ingin meminjam untuk membeli barang-barang investasi yang
akan digunakan dalam proses produksi. Proses mentransfer dana dari penabung ke peminjam
disebut perantara keuangan (financial intermediation). Banyak lembaga dalam perekonomian
bertindak sebagai perantara keuangan, tetapi hanya bank yang memiliki otoritas hukum untuk
menciptakan aset yang merupakan bagian dari penawaran uang, seperti rekening cek. Karena
itu, bank satu-satunya lemabga keuangan yang secara langsung mempengaruhi penawaran
uang (Mankiw, 2000).
Fungsi dan peran bank umum dalam perekonomian sangat penting dan strategis. Bank
umum sangat penting dalam hal menopang kekuatan dan kelancaran sistem pembayaran dan
efektivitas kebijakan moneter. Fungsi-fungsi bank umum seperti yang diuraikan di bawah ini
menunjukkan pentingnya keberadaan bank umum dalam perekonomian modern: (1)
penciptaan uang, (2) mendukung kelancaran mekanisme pembayaran, (3) penghimpunan
dana simpanan, (4) mendukung kelancaran transaksi internasional, (5) penyimpanan barang-
barang dan surat-surat berharga, (6) pemberian jasa-jasa lainnya (Manurung dan Rahardja,
2004)
Prinsipdasaroperasionalpadabankumumdapatdigambarkansebagaiberikut:
BiayaTotal PendapatanTotal
(TC) (TR)
Laba=PendapatanTotalBiayaTotal
=TRTC
Gambar2.2.PrinsipDasarOperasionalBankUmum
Pengaturan dan pengawasan bank diarahkan untuk mengoptimalkan fungsi perbankan
Indonesia, antara lain: (1) lembaga kepercayaan masyarakat dalam kaitannya sebagai
lembaga penghimpun dan penyalur dana, (2) pelaksana kebijakan moneter, (3) lembaga yang
ikut berperan dalam membantu pertumbuhan ekonomi serta pemerataan; agar tercipta sistem
perbankan yang sehat, baik sistem perbankan secara menyeluruh maupun individual, dan
mampu memelihara kepentingan masyarakat dengan baik, berkembang secara wajar dan
bermanfaat bagi perekonomian nasional.
Untuk mencapai tujuan tersebut pendekatan yang dilakukan dengan menerapkan
kebijakan: (1) kebijakan memberikan keleluasaan berusaha (deregulasim), (2) kebijakan
prinsip kehati-hatian bank (prudential banking), dan (3) pengawasan bank yang mendorong
bank untuk melaksanakan secara konsisten ketentuan intern yang dibuat sendiri (self
regulatory banking) dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya dengan tetap mengacu
kepada prinsip kehati-hatian (Bank Indonesia, 2009).
Bisnis dan ekonomi bank bersumber dari fungsi bank, yaitu intermediasi dan
transformasi aset. Fungsi intermediasi bank dapat dijelaskan dengan hubungan empat neraca,
yaitu neraca pemerintah, neraca rumah tangga, neraca perusahaan dan neraca bank. Proses
fungsi intermediasi dan transformasi aktiva perbankan dapat digambarkan sebagai berikut :
Pemerintah atau Otoritas Moneter Rumah Tangga
Sekuritas Sekuritas
Defisit Tabungan
Uang Inti Deposit
Fungsi transformasi bank membuat deposit sebagai kewajiban menjadi aset dengan
portofolio cadangan kas dan pinjaman atau kredit. Cadangan kas merupakan bagian dari
giro wajib minimum yang dapat digunakan membiayai defisit pemerintah. Pinjaman atau
kredit merupakan sumber pendapatan bank dan sumber pendanaan investasi perusahaan.
Pinjaman atau kredit bank merupakan kewajiban pada neraca perusahaan (Manurung dan
Manurung, 2009).
Para ahli perbankan di negara-negara maju mendefinisikan bank umum sebagai institusi
keuangan yang berorientasi laba. Untuk memperoleh laba tersebut bank umum melaksanakan
fungsi intermediasi. Karena diizikan mengumpulkan dana dalam bentuk deposito, bank
umum disebut juga sebagai lembaga keuangan depositori. Berdasarkan kemampuannya
menciptakan uang (giral), bank umum dapat juga disebut sebagai bank umum pencipta uang
giral. Pengertian bank umum menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 : Bank Umum
adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip
syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Kebijakan di setiap bank umum berbeda namun dalam perumusan kebijakannya bank
umum akan selalu mengikuti kebijkan bank sentral yang ada di negara tempatnya berada.Hal
ini dilakukan untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Adapun kebijakan kebijakan yang di ambil bank umum untuk menyikapi kebijakan yang
dikeluarkan bank sentral dapat dilihat dari fungsi dan kegiatan bank umum, sebagai berikut.
Fungsi-fungsi bank umum yang diuraikan di bawah ini menujukkan betapa pentingnya
keberadaan bank umum dalam perekonomian modern, yaitu :
1. Penciptaan uang
Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat pembayaran lewat
mekanisme pemindahbukuan (kliring). Kemampuan bank umum menciptakan uang giral
menyebabkan possisi dan fungsinya dalam pelaksanaan kebijakan moneter.
Bank sentral dapat mengurangi atau menambah jumlah uang yang beredar dengan cara
mempengaruhi kemampuan bank umum menciptakan uang giral.
2. Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran
Fungsi lain dari bank umum yang juga sangat penting adalah mendukung kelancaran
mekanisme pembayaran. Hal ini dimungkinkan karena salah satu jasa yang ditawarkan bank
umum adalah jasa-jasa yang berkaitan dengan mekanisme pembayaran.
Beberapa jasa yang amat dikenal adalah kliring, transfer uang, penerimaan setoran-
setoran, pemberian fasilitas pembayaran dengan tunai, kredit, fasilitas-fasilitas pembayaran
yang mudah dan nyaman, seperti kartu plastik dan sistem pembayaran elektronik.
3. Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat
Dana yang paling banyak dihimpun oleh bank umum adalah dana simpanan. Di Indonesia
dana simpanan terdiri atas giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau
bentuk lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. Kemampuan bank umum menghimpun
dana jauh lebih besar dibandingkan dengan lembaga-lembaga keuangan lainnya. Dana-dana
simpanan yang berhasil dihimpun akan disalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan,
utamanya melalui penyaluran kredit.
4. Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional
Bank umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan atau memperlancar transaksi
internasional, baik transaksi barang/jasa maupun transaksi modal. Kesulitan-kesulitan
transaksi antara dua pihak yang berbeda negara selalu muncul karena perbedaan geografis,
jarak, budaya dan sistem moneter masing-masing negara. Kehadiran bank umum yang
beroperasi dalam skala internasional akan memudahkan penyelesaian transaksi-transaksi
tersebut. Dengan adanya bank umum, kepentingan pihak-pihak yang melakukan transaksi
internasional dapat ditangani dengan lebih mudah, cepat, dan murah.
5. Penyimpanan Barang-Barang Berharga
Penyimpanan barang-barang berharga adalah satu satu jasa yang paling awal yang
ditawarkan oleh bank umum. Masyarakat dapat menyimpan barang-barang berharga yang
dimilikinya seperti perhiasan, uang, dan ijazah dalam kotak-kotak yang sengaja disediakan
oleh bank untuk disewa (safety box atau safe deposit box). Perkembangan ekonomi yang
semakin pesat menyebabkan bank memperluas jasa pelayanan dengan menyimpan sekuritas
atau surat-surat berharga.
6. Pemberian Jasa-Jasa Lainnya
Di Indonesia pemberian jasa-jasa lainnya oleh bank umum juga semakin banyak dan luas.
Saat ini kita sudah dapat membayar listrik, telepon membeli pulsa telepon seluler, mengirim
uang melalui atm, membayar gaji pegawai dengan menggunakan jasa-jasa bank. Jasa-jasa ini
amat memudahkan dan memberikan rasa aman dan nyaman kepada pihak yang
menggunakannya.
B. KEGIATAN BANK UMUM
g. Bank Garansi
Merupakan jaminan bank yang diberikan kepada nasabah dalam rangka
membiayai suatu usaha. Dengan jaminan bank ini si peng usaha memperoleh
fasilitas untuk melaksanakan kegiatannya dengan pihak lain. Tentu sebelum
jaminan bank dikeluarkanbank terlebih dulu mempelajari kredibilitas
nasabahnya.
h. Bank Draft
Merupakan wesel yang dikeluarkan oleh bank kepada para nasabahnya.
Wesel ini dapat diperjualbelikan apabila nasabah membutuhkannya.
i. Letter of Credit (L/C)
Merupakan surat kredit yang diberikan kepada para eksportir dan
importir yangdigunakan untuk melakukan pembayaran atas transaksi ekspor-
impor yang mereka lakukan. Dalam tran saksi ini terdapat berbagai macam jenis
L/C, sehingga nasabah dapat meminta sesuai dengan kondisi yang
diinginkannya.
j. Cek Wisata (Travellers Cheque)
Merupakan cek perjalanan yang biasa digunakan oleh turis atau
wisatawan. Cek Wisata dapat dipergunakan sebagai alat pem bayaran
diberbagai tempat pembelanjaan atau hiburan seperti hotel, supermarket. Cek
Wisata juga bisa digunakan sebagai hadiah kepada para relasinya.
k. Menerima setoran-setoran.
Dalam hal ini bank membantu nasabahnya dalam rangka me nampung
setoran dari berbagai tempat antara lain :
- Pembayaran pajak
- Pembayaran listrik
- Pembayaran telepon
- Pembayaran uang kuliah
- Pembayaran air
4) Melayani pembayaran-pembayaran.
Sama halnya seperti dalam hal menerima setoran, bank juga melakukan
pembayaran seperti yang diperintahkan oleh nasa bahnya antara lain :
- Membayar Gaji/Pensiun/honorarium
- Pembayaran deviden Pembayaran kupon
- Pembayaran bonus/hadiah
5) Bermain di dalam pasar modal.
Kegiatan bank dapat memberikan atau bermain surat-surat berharga di pasar
modal. Bank dapat berperan dalam berbagai kegiatan seperti menjadi:
- Penjamin emisi (underwriter)
- Penjamin (guarantor)
- Wali amanat (trustee)
- Perantara perdagangan efek (pialang/broker)
- Pedagang efek (dealer)
- Perusahaan pengelola dana (invesment company