Anda di halaman 1dari 16

BAB 2

PEMBAHASAN

1. Latar belakang berdirinya bank umum

Bank pertama kali didirikan dalam bentuk seperti sebuah firma pada umumnya pada
tahun 1690, pada saat kerajaan Inggris berkemauan merencanakan membangun kembali
kekuatan armada lautnya untuk bersaing dengan kekuatan armada laut Perancis akan tetapi
pemerintahan Inggris saat itu tidak mempunyai kemampuan pendanaan kemudian
berdasarkan gagasan William Paterson yang kemudian oleh Charles Montagu direalisasikan
dengan membentuk sebuah lembaga intermediasi keuangan yang akhirnya dapat memenuhi
dana pembiayaan tersebut hanya dalam waktu dua belas hari.

Kemudian sejarah perbankan di Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan


Hindia Belanda.[Pada masa itu De javasche Bank, NV didirikan di Batavia pada tanggal 24
Januari 1828 kemudian menyusul Nederlandsche Indische Escompto Maatschappij, NV pada
tahun 1918 sebagai pemegang monopoli pembelian hasil bumi dalam negeri dan penjualan ke
luar negeri serta terdapat beberapa bank yang memegang peranan penting di Hindia Belanda.

Bank-bank yang ada itu antara lain:

1. De Javasce NV.
2. De Post Poar Bank.

3. Hulp en Spaar Bank.

4. De Algemenevolks Crediet Bank.

5. Nederland Handles Maatscappi (NHM).

6. Nationale Handles Bank (NHB).

7. De Escompto Bank NV.

8. Nederlansche Indische Handelsbank.

Melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1/M/61 tanggal 6 Januari 1961 yang
melarang pengumuman dan penerbitan angka-angka statistik moneter/perbankan, maka
antara tahun 1960-1965, Bank Indonesia tidak menerbitkan laporan tahunan, termasuk data
statistik mengenai kliring dan perhitungan sentral.
Pada 5 Juli 1964, atas dasar pertimbangan politik untuk mempermudah komando di
bidang perbankan untuk menunjang Pembangunan Semesta Berencana, selanjutnya pada
tahun 1965 pemerintah menetapkan kebijakan untuk mengintegrasikan seluruh bank-bank
pemerintah ke dalam satu bank dengan nama Bank Negara Indonesia, prakarsa
pengintegrasian bank pemerintah ini berasal dari ide Jusuf Muda Dalam, yang saat itu
menjabat sebagai Menteri Bank Sentral/Gubernur Bank Indonesia - yang baru diangkat dari
jabatan semula Presiden Direktur BNI - dan disetujui oleh Presiden Soekarno. Ide dasarnya
adalah menjadikan perbankan sebagai alat revolusi dengan motto Bank Berdjoang di bawah
pimpinan Pemimpin Besar Revolusi. Nama Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai bank
tunggal, diusulkan oleh Jusuf Muda Dalam sendiri. Hasilnya adalah lahirnya struktur baru
Bank Berdjoang ini menjadikan;

1. Bank Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit I;


2. Bank Koperasi Tani dan Nelayan serta Bank Eksim Indonesia menjadi Bank
Negara Indonesia Unit II;

3. Bank Negara Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit III;

4. Bank Umum Negara menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV

5. Bank Tabungan Negara menjadi Bank Negara Indonesia Unit V.

Akan tetapi tidak semua bank pemerintah berhasil diintegrasikan ke dalam Bank
Berdjoang yakni Bank Dagang Negara (BDN) dan Bapindo. Luputnya BDN dari proses
pengintegrasian ini terutama karena Presiden Direktur BDN J.D. Massie saat itu menjabat
sebagai Menteri Penertiban Bank-bank Swasta Nasional yang tentu mempunyai cukup punya
pengaruh untuk berkeberatan atas penyatuan BDN dengan bank-bank lainnya. Massie
beralasan bahwa kebijakan ini akan membingungkan koresponden bank di luar negeri untuk
penyelesaian L/C ekspor maupun impor karena nama bank yang sama. Sementara, Bapindo
tidak terintegrasi ke dalam Bank Berjuang karena bank ini dibawah Dewan Pembangunan
yang diketuai Menteri Pertama Urusan Pembangunan dengan anggota-anggota Menteri
Keuangan, yang juga Ketua Dewan Pengawas Bapindo, dan Gubernur Bank Indonesia
sebagai anggota. Dengan demikian, melalui kedudukannya itu, pengaruh Bapindo cukup kuat
untuk menghalangi terintegrasi ke dalam BNI
Dewasa ini, perkembangan industri perbankan mengalami kemajuan pesat dengan
banyaknya muncul bank bank baru yang menawarkan berbagai macam produk perbankan
yang memberikan kemudahan bagi masyarakat.

2. Pengertian Bank Umum

Kehidupan modern sekarang ini, bank merupakan mitra kerja masyarakat yang
membantu di sektor keuangan. Menurut UU Perbankan No. 10 Tahun 1998, bank adalah
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak. Berdasarkan Pasal 1 ayat (3) UU No.
10 Tahun 1998, bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran.

Definisi bank umum secara singkat adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran. Bank-bank umum terdiri dari bank-bank umum pemerintah, bank-
bank umum swasta nasional devisa, bank-bank swasta nasional non - devisa dan bank-bank
asing dan campuran. Kegiatan utama bank-bank umum adalah menghimpun dana masyarakat
antara lain dalam bentuk giro, deposito berjangka dan tabungan, serta menyalurkan kepada
masyarakat dalam bentuk kredit. (Pohan, 2008).

Bank juga mempunyai tugas sebagai pengaturan dan pengawasan, bank diarahkan
untuk mengoptimalkan fungsi perbankan Indonesia, antara lain: (1) lembaga kepercayaan
masyarakat dalam kaitannya sebagai lembaga penghimpun dan penyalur dana, (2) pelaksana
kebijakan moneter, (3) lembaga yang ikut berperan dalam membantu pertumbuhan ekonomi
serta pemerataan; agar tercipta sistem perbankan yang sehat, baik sistem perbankan secara
menyeluruh maupun individual, dan mampu memelihara kepentingan masyarakat dengan
baik, berkembang secara wajar dan bermanfaat bagi perekonomian nasional.
Fungsi dan peran bank umum dalam perekonomian sangat penting dan strategis. Bank
umum sangat penting dalam hal menopang kekuatan dan kelancaran sistem pembayaran dan
efektivitas kebijakan moneter. Fungsi-fungsi bank umum seperti yang diuraikan di bawah ini
menunjukkan pentingnya keberadaan bank umum dalam perekonomian modern: (1)
penciptaan uang, (2) mendukung kelancaran mekanisme pembayaran, (3) penghimpunan
dana simpanan, (4) mendukung kelancaran transaksi internasional, (5) penyimpanan barang
barang dan surat-surat berharga, (6) pemberian jasa-jasa lainnya (Manurung dan Rahardja,
2004).

3. KONSEP BANK UMUM


Dalam kehidupan perekonomian suatu negara, bank memiliki peranan penting dalam
perekonomian. Menurut UU Perbankan No. 10 Tahun 1998, bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup orang banyak.
Berdasarkan Pasal 1 ayat (3) UU No. 10 Tahun 1998, bank umum adalah bank yang
melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang
dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

BankUmum
(124)

BankPemerintah BankSwasta
(5) (119)

BankPembangunan BankUmumSwasta BankUmumSyariah


Daerah (88) (5)
(26)
Sumber:www.bi.go.id

Gambar2.1.StrukturBankUmumdiIndonesia
Definisi bank umum secara singkat adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam
lalu lintas pembayaran. Bank-bank umum terdiri dari bank-bank umum pemerintah, bank-
bank umum swasta nasional devisa, bank-bank swasta nasional nondevisa dan bank-bank
asing dan campuran. Kegiatan utama bank-bank umum adalah menghimpun dana masyarakat
antara lain dalam bentuk giro, deposito berjangka dan tabungan, serta menyalurkan kepada
masyarakat dalam bentuk kredit (Pohan, 2008).
Pasar keuangan memiliki fungsi penting dalam mentransfer sumber daya
perekonomian rumah tangga yang ingin menyimpan sebagian pendapatannya ke rumah
tangga dan perusahaan yang ingin meminjam untuk membeli barang-barang investasi yang
akan digunakan dalam proses produksi. Proses mentransfer dana dari penabung ke peminjam
disebut perantara keuangan (financial intermediation). Banyak lembaga dalam perekonomian
bertindak sebagai perantara keuangan, tetapi hanya bank yang memiliki otoritas hukum untuk
menciptakan aset yang merupakan bagian dari penawaran uang, seperti rekening cek. Karena
itu, bank satu-satunya lemabga keuangan yang secara langsung mempengaruhi penawaran
uang (Mankiw, 2000).
Fungsi dan peran bank umum dalam perekonomian sangat penting dan strategis. Bank
umum sangat penting dalam hal menopang kekuatan dan kelancaran sistem pembayaran dan
efektivitas kebijakan moneter. Fungsi-fungsi bank umum seperti yang diuraikan di bawah ini
menunjukkan pentingnya keberadaan bank umum dalam perekonomian modern: (1)
penciptaan uang, (2) mendukung kelancaran mekanisme pembayaran, (3) penghimpunan
dana simpanan, (4) mendukung kelancaran transaksi internasional, (5) penyimpanan barang-
barang dan surat-surat berharga, (6) pemberian jasa-jasa lainnya (Manurung dan Rahardja,
2004)
Prinsipdasaroperasionalpadabankumumdapatdigambarkansebagaiberikut:

1.Simpanan Bank Penyalurandana: JasaJasa:


2.Pinjaman Umum 1.Cadangan 1.Kliring
3.Ekuitas 2.Kredit 2.Transfer
3.Investasi 3.Penitipan
4.Dll

BiayaDana Biaya PendapatanBunga Pendapatan


1.Bunga Operasional: CapitalGain Fee
deposito 1.Administrasi
2.Bunga 2.Pegawai
pinjaman 3.Lainlain

BiayaTotal PendapatanTotal
(TC) (TR)

Laba=PendapatanTotalBiayaTotal
=TRTC

Gambar2.2.PrinsipDasarOperasionalBankUmum
Pengaturan dan pengawasan bank diarahkan untuk mengoptimalkan fungsi perbankan
Indonesia, antara lain: (1) lembaga kepercayaan masyarakat dalam kaitannya sebagai
lembaga penghimpun dan penyalur dana, (2) pelaksana kebijakan moneter, (3) lembaga yang
ikut berperan dalam membantu pertumbuhan ekonomi serta pemerataan; agar tercipta sistem
perbankan yang sehat, baik sistem perbankan secara menyeluruh maupun individual, dan
mampu memelihara kepentingan masyarakat dengan baik, berkembang secara wajar dan
bermanfaat bagi perekonomian nasional.
Untuk mencapai tujuan tersebut pendekatan yang dilakukan dengan menerapkan
kebijakan: (1) kebijakan memberikan keleluasaan berusaha (deregulasim), (2) kebijakan
prinsip kehati-hatian bank (prudential banking), dan (3) pengawasan bank yang mendorong
bank untuk melaksanakan secara konsisten ketentuan intern yang dibuat sendiri (self
regulatory banking) dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya dengan tetap mengacu
kepada prinsip kehati-hatian (Bank Indonesia, 2009).
Bisnis dan ekonomi bank bersumber dari fungsi bank, yaitu intermediasi dan
transformasi aset. Fungsi intermediasi bank dapat dijelaskan dengan hubungan empat neraca,
yaitu neraca pemerintah, neraca rumah tangga, neraca perusahaan dan neraca bank. Proses
fungsi intermediasi dan transformasi aktiva perbankan dapat digambarkan sebagai berikut :
Pemerintah atau Otoritas Moneter Rumah Tangga
Sekuritas Sekuritas
Defisit Tabungan
Uang Inti Deposit

Perusahaan Lembaga Keuangan Bank


Uang Inti
Investasi Pinjaman Bank Deposit
Pinjaman
Gambar2.3.ProsesFungsiIntermediasidanTransformasiAktivaPerbankan

Fungsi transformasi bank membuat deposit sebagai kewajiban menjadi aset dengan
portofolio cadangan kas dan pinjaman atau kredit. Cadangan kas merupakan bagian dari
giro wajib minimum yang dapat digunakan membiayai defisit pemerintah. Pinjaman atau
kredit merupakan sumber pendapatan bank dan sumber pendanaan investasi perusahaan.
Pinjaman atau kredit bank merupakan kewajiban pada neraca perusahaan (Manurung dan
Manurung, 2009).

4. Teori bank umum


Pengertian bank menurut UU No 7 tahun 1992 adalah badan usaha yang menghimpun
dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Para ahli perbankan di negara-negara maju mendefinisikan bank umum sebagai institusi
keuangan yang berorientasi laba. Untuk memperoleh laba tersebut bank umum melaksanakan
fungsi intermediasi. Karena diizikan mengumpulkan dana dalam bentuk deposito, bank
umum disebut juga sebagai lembaga keuangan depositori. Berdasarkan kemampuannya
menciptakan uang (giral), bank umum dapat juga disebut sebagai bank umum pencipta uang
giral. Pengertian bank umum menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 : Bank Umum
adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip
syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

5. Kebijakan bank umum

Kebijakan di setiap bank umum berbeda namun dalam perumusan kebijakannya bank
umum akan selalu mengikuti kebijkan bank sentral yang ada di negara tempatnya berada.Hal
ini dilakukan untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Adapun kebijakan kebijakan yang di ambil bank umum untuk menyikapi kebijakan yang
dikeluarkan bank sentral dapat dilihat dari fungsi dan kegiatan bank umum, sebagai berikut.

A. FUNGSI-FANGSI BANK UMUM

Fungsi-fungsi bank umum yang diuraikan di bawah ini menujukkan betapa pentingnya
keberadaan bank umum dalam perekonomian modern, yaitu :
1. Penciptaan uang
Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat pembayaran lewat
mekanisme pemindahbukuan (kliring). Kemampuan bank umum menciptakan uang giral
menyebabkan possisi dan fungsinya dalam pelaksanaan kebijakan moneter.
Bank sentral dapat mengurangi atau menambah jumlah uang yang beredar dengan cara
mempengaruhi kemampuan bank umum menciptakan uang giral.
2. Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran
Fungsi lain dari bank umum yang juga sangat penting adalah mendukung kelancaran
mekanisme pembayaran. Hal ini dimungkinkan karena salah satu jasa yang ditawarkan bank
umum adalah jasa-jasa yang berkaitan dengan mekanisme pembayaran.
Beberapa jasa yang amat dikenal adalah kliring, transfer uang, penerimaan setoran-
setoran, pemberian fasilitas pembayaran dengan tunai, kredit, fasilitas-fasilitas pembayaran
yang mudah dan nyaman, seperti kartu plastik dan sistem pembayaran elektronik.
3. Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat
Dana yang paling banyak dihimpun oleh bank umum adalah dana simpanan. Di Indonesia
dana simpanan terdiri atas giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau
bentuk lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. Kemampuan bank umum menghimpun
dana jauh lebih besar dibandingkan dengan lembaga-lembaga keuangan lainnya. Dana-dana
simpanan yang berhasil dihimpun akan disalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan,
utamanya melalui penyaluran kredit.
4. Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional
Bank umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan atau memperlancar transaksi
internasional, baik transaksi barang/jasa maupun transaksi modal. Kesulitan-kesulitan
transaksi antara dua pihak yang berbeda negara selalu muncul karena perbedaan geografis,
jarak, budaya dan sistem moneter masing-masing negara. Kehadiran bank umum yang
beroperasi dalam skala internasional akan memudahkan penyelesaian transaksi-transaksi
tersebut. Dengan adanya bank umum, kepentingan pihak-pihak yang melakukan transaksi
internasional dapat ditangani dengan lebih mudah, cepat, dan murah.
5. Penyimpanan Barang-Barang Berharga
Penyimpanan barang-barang berharga adalah satu satu jasa yang paling awal yang
ditawarkan oleh bank umum. Masyarakat dapat menyimpan barang-barang berharga yang
dimilikinya seperti perhiasan, uang, dan ijazah dalam kotak-kotak yang sengaja disediakan
oleh bank untuk disewa (safety box atau safe deposit box). Perkembangan ekonomi yang
semakin pesat menyebabkan bank memperluas jasa pelayanan dengan menyimpan sekuritas
atau surat-surat berharga.
6. Pemberian Jasa-Jasa Lainnya
Di Indonesia pemberian jasa-jasa lainnya oleh bank umum juga semakin banyak dan luas.
Saat ini kita sudah dapat membayar listrik, telepon membeli pulsa telepon seluler, mengirim
uang melalui atm, membayar gaji pegawai dengan menggunakan jasa-jasa bank. Jasa-jasa ini
amat memudahkan dan memberikan rasa aman dan nyaman kepada pihak yang
menggunakannya.
B. KEGIATAN BANK UMUM

1) Menghimpun Dana (Funding)


Kegiatan menghimpun dana merupakan kegiatan membeli dana dari masyarakat.
Kegiatan ini dikenal juga dengan kegiatan funding. Kegiatan membeli dana dapat
dilakukan dengan cara menawarkan berbagai jenis simpanan. Simpanan sering disebut
dengan nama reke ning atauaccount. Jenis-jenis simpanan yang ada dewasa ini adalah:
a. Simpanan Giro (Demand Deposit)
Simpanan giro merupakan simpanan pada bank yang penarik annya dapat
dilakukan dengan menggunakan cek atau bilyet giro. Kepada setiap pemegang
rekening giro akan diberikan bunga yang dikenal dengan nama jasa giro. Besarnya
jasa giro tergantung dari bank yang bersangkutan. Rekening giro biasa digunakan oleh
para usahawan, baik untuk perorangan maupun perusahaannya. Bagi bank jasa giro
merupakan dana murah ka rena bunga yang diberikan kepada nasabah relatif lebih
rendah dari bunga simpanan lainnya.
b. Simpanan Tabungan (Saving Deposit)
Simpanan Tabungan adalah simpanan pada bank yang penarikan sesuai
dengan persyaratan yang sudah ditetapkan oleh bank. Penarikan tabungan di lakukan
menggunakan buku tabungan, slippenarikan, kuitansi atau kartu Anjungan Tunai
Mandiri (ATM). Kepada pemegang rekening tabungan akan diberikan bunga tabungan
yang meru pakan jasa atas tabungannya. Sama seperti halnya dengan re kening giro,
besarnya bunga tabungan tergantung dari bank yang bersangkutan. Dalam praktiknya
bunga tabungan lebih besar dari jasa giro.
c. Simpanan Deposito (Time Deposit)
Deposito merupakan simpanan yang memiliki jangka wak tu tertentu (jatuh
tempo).Penarikannyapun dilakukan sesuai jangka waktu tersebut. Namun saat ini
sudah adabank yang memberikan fasilitas deposito yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat. jenis depositopun beragam sesuai dengan keinginan nasabah.
Dalam praktiknya jenis deposito terdiri dari deposito berjangka, sertifikat deposito
dan deposit on call.
2) Menyalurkan Dana (Lending)
Menyalurkan dana merupakan kegiatan menjual dana yang ber hasil dihimpun
dari masyarakat. Kegiatan ini dikenal dengan nama kegiatan Lending. Penyaluran dana
yangdilakukan oleh bank dila kukan melalui pemberian pinjaman yang dalam masyarakat
lebih dikenal dengan nama kredit. Kredit yang diberikan oleh bank terdiri dari beragam
jenis, tergantung dari kemampuan bank yang menya lurkannya. Demikian pula dengan
jumlah serta tingkat suku bungayang ditawarkan. Sebelum kredit dikucurkan bank
terlebih dulu menilai kelayakan kredit yang diajukan oleh nasabah. Kelayakan ini
meliputi berbagai aspek penilaian. Penerima kredit akan dikenakan bunga kredit yang
besarnya tergantung dari bank yang menyalurkannya. Besar kecilnya bunga kredit sangat
mempengaruhi keuntungan bank, mengingat keuntungan utama bank adalah dari selisih
bunga kredit dengan bunga simpanan. Secara umum jenis-jenis kredit yang ditawarkan
meliputi:
a. Kredit Investasi,
Yaitu merupakan kredit yang diberikan kepada pengusaha yang melakukan
investasi atau penanaman modal. Biasanya kredit jenis ini memiliki jangka waktu
yang relatif panjang yaitu di atas 1(satu) tahun. Contoh jenis kredit ini adalah kredit
untuk mem bangun pabrik atau membeh peralatan pabrik seperti mesin-mesin.
b. Kedit Modal Kerja,
Merupakan kredit yang digunakan sebagai modal usaha. Biasanya kredit jenis
ini berjangka waktu pendek yaitu tidak.lebih dari 1 (satu) tahun. Contoh kredit ini
adalah untuk membeli bahan baku, membayar gaji karyawan dan modal kerja lainnya.
c. Kredit Perdagangan,
Merupakan kredit yang diberikan kepada para pedagang dalam rangka
memperlancar atau memperluas atau memperbesar kegiatan perdagangannya. Contoh
jenis-kredit ini adalah kredit untuk membeli barang dagangan yang diberikan kepada
para suplier atau agen.
d. Kredit Produktif,
Merupakan kredit yang dapat berupa investasi, modal keda atau perdagangan.
Dalam arti kredit ini diberikan untuk diusahakan kembali sehingga pengembalian
kredit diharapkan dari hasil usaha yang dibiayai.
e. Kredit Konsumtif,
Merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan pribadi mi sainya
keperluan konsumsi, baik pangan, sandang maupun pa pan. Contoh jenis kredit ini
adalah kredit perumahan, kredit kendaraan bermotor yang kesemuanya untuk dipakai
sendiri.
f. Kredit Profesi,
Merupakan kredit yang diberikan kepada para kalangan profe sional seperti
dosen, dokter atau pengacara.

3) Memberikan jasa- jasa Bank Lainnya (Services)


Jasa-jasa bank lainnya merupakan kegiatan penunjang untuk mendukung
kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana. Sekalipun sebagai kegiatan
penunjang, kegiatan ini sangat banyak memberikan keuntungan bagi bank dan nasabah,
bahkan dewasa ini kegiatan ini memberikan kontribusi keuntungan yang tidak sedikit
bagi keuntungan bank, apalagi keuntungan dari spread based semakin mengecil, bahkan
cenderung negatif spread (bunga sim panan lebih besar dari bunga kredit). Semakin
lengkap jasa-jasa bank yang dapat dilayani oleh suatu bank maka akan semakin baik.
Kelengkapan ini ditentukan dari permodalan bank serta kesiapan bank dalam
menyediakan SDM yang handal. Disamping itu ,juga perlu didukung oleh kecanggihan
teknologi yang dimilikinya. Dalam praktiknya jasa-jasa bank yang ditawarkan meliputi:
a. Kiriman Uang (Transfer)
Merupakan jasa pengiriman uang lewat bank. Pengiriman uang dapat
dilakukan padabank yang sama atau bank yang berlainan. Pengiriman uang juga
dapat dilakukan derigan tujuan dalam kota, luar kota atau luar negeri. Khusus
untuk pengiriman uang keluar negeri harus melalui bank devisa. Kepada
nasabah pengirim dikenakan biaya kirim yang besarnya tergantung dari bank
yang bersangkutan. Pertimbangannya adalah nasabah bank yang bersangkutan
(memiliki rekening di bank yang bersangkutan) atau bukan. Kemudian juga
jarak pengiriman antar bank tersebut.
b. Kliring (Clearing)
Merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet
giro) yang berasal dari dalam kota. Proses penagihan le wat kliring hanya
memakan waktu 1 (satu) hari. Besarnya biaya penagihan tergantung dari bank
yang bersangkutan.
c. Inkaso (Collection)
Merupakan penagihan warkat (surat-surat berharga seperti cek, bilyet
giro) yang berasal dari luar kota atau luar negeri. Proses penagihan lewat inkaso
tergantung dari jarak lokasi penagihan dan biasanya memakan waktu 1 (satu)
minggu sampai 1 (satu) bulan. Besarnya biaya penagihan tergantung dari bank
yang bersangkutan dengan pertimbangan jarak serta pertimbangan lainnya.
d. Safe Deposit Box
Safe Deposit Box atau dikenal dengan istilah safe loket jasa pelayanan
ini memberikan layanan penyewaan box atau kotak pengaman tempat
menyimpan surat-surat berharga atau barang- barang berharga milik nasabah.
Biasanya surat-surat atau barang- barang berharga yang disimpan di dalam box
tersebut aman dari pencurian dan kebakaran. Kepada nasabah penyewa box di
kenakan biaya sewa yang besarnya tergantung dari ukuran box serta jangka
waktu penyewaan.
e. Bank Card (Kartu kredit)
Bank card atau lebih populer dengan sebutan kartu kredit atau juga uang
plastik. Kartu ini dapat dibelanjakan di berbagaf tem pat perbelanjaan atau
tempat-tempat hiburan. Kartu ini juga dapat digunakan untuk mengambil uang
tunai di ATM-ATM yang tersebar diberbagai, tempat yang strategis. Kepada
pemegang kartu kredit dikenakan biaya iuran tahunan yang besarnya tergantung
dari bank yang mengeluarkan. Setiap pembelanjaan memiliki tenggang waktu
pembayaran dan akan dikenakan bunga dari jumlah uang yang telah
dibelanjakan jika melewati tenggang waktu yang telah ditetapkan.
f. Bank Notes
Merupakan jasa penukaran valuta asing. Dalam jual beli bank notes
bank menggunakan kurs (nilai tukar rupiah dengan mata uang asing).

g. Bank Garansi
Merupakan jaminan bank yang diberikan kepada nasabah dalam rangka
membiayai suatu usaha. Dengan jaminan bank ini si peng usaha memperoleh
fasilitas untuk melaksanakan kegiatannya dengan pihak lain. Tentu sebelum
jaminan bank dikeluarkanbank terlebih dulu mempelajari kredibilitas
nasabahnya.
h. Bank Draft
Merupakan wesel yang dikeluarkan oleh bank kepada para nasabahnya.
Wesel ini dapat diperjualbelikan apabila nasabah membutuhkannya.
i. Letter of Credit (L/C)
Merupakan surat kredit yang diberikan kepada para eksportir dan
importir yangdigunakan untuk melakukan pembayaran atas transaksi ekspor-
impor yang mereka lakukan. Dalam tran saksi ini terdapat berbagai macam jenis
L/C, sehingga nasabah dapat meminta sesuai dengan kondisi yang
diinginkannya.
j. Cek Wisata (Travellers Cheque)
Merupakan cek perjalanan yang biasa digunakan oleh turis atau
wisatawan. Cek Wisata dapat dipergunakan sebagai alat pem bayaran
diberbagai tempat pembelanjaan atau hiburan seperti hotel, supermarket. Cek
Wisata juga bisa digunakan sebagai hadiah kepada para relasinya.
k. Menerima setoran-setoran.
Dalam hal ini bank membantu nasabahnya dalam rangka me nampung
setoran dari berbagai tempat antara lain :
- Pembayaran pajak
- Pembayaran listrik
- Pembayaran telepon
- Pembayaran uang kuliah
- Pembayaran air

4) Melayani pembayaran-pembayaran.
Sama halnya seperti dalam hal menerima setoran, bank juga melakukan
pembayaran seperti yang diperintahkan oleh nasa bahnya antara lain :
- Membayar Gaji/Pensiun/honorarium
- Pembayaran deviden Pembayaran kupon
- Pembayaran bonus/hadiah
5) Bermain di dalam pasar modal.
Kegiatan bank dapat memberikan atau bermain surat-surat berharga di pasar
modal. Bank dapat berperan dalam berbagai kegiatan seperti menjadi:
- Penjamin emisi (underwriter)
- Penjamin (guarantor)
- Wali amanat (trustee)
- Perantara perdagangan efek (pialang/broker)
- Pedagang efek (dealer)
- Perusahaan pengelola dana (invesment company

6. Manajemen bank umum


A. Manajemen dilihat secara umum
Adapun arti penting manajemen bank umum antara lain yaitu :
Persaingan yang semakin ketat dalam bisnis an-tar bank (Lembaga
Depositori) dan dengan LK lain.
Mayoritas aset bank adalah aset keuangan, sehingga lebih mudah disalahgunakan
Sifat bisnisnya yang mengutamakan kerahasia-an & kepercayaan menuntut
bank harus menerapkan prinsip kehati-hatian
Peraturan yang sangat ketat terhadap perban-kan menuntut bank untuk kreatif dan
inovatif

B. Manajemen Aktiva-Pasiva Bank


Pembahasan mengenai manajemen aktiva-pasiva bank terutama setelah
memasuki era perbankan modern sulit untuk dipisahkan karena pengelolaan kedua sisi
neraca bank tersebut dalam manajemen bank harus dikelola secara terpadu, antara lain
disebabkan :

1. Tingkat bunga yang berfluktuasi


2. Perubahan struktur sumber dana
3. Meningkatnya kebutuhan modal
4. Persaingan yang tajam antar bank
5. Perkembangan system informasi
6. Meningkatnya peran perbankan
7. Ketersediaan dana di pasar uang
8. Perubahan komposisi aktiva
C. Manajemen Likuiditas Bank
Sulitnya pengelolaan likuiditas maka bank harus memperhatikan seakurat
mungkin kebutuhan likuiditas untuk suatu jangka waktu tertentu. Sumber-sumber
utama kebutuhan likuiditas dapat digolongkan sebagai berikut :

1. Untuk memenuhi ketentuan likuiditas wajib minimum yang ditetapkan Bank


Sentral yang saat ini sebesar 2% dari dana pihak ketiga
2. Untuk menjaga agar saldo rekening yang ada pada bank koresponden selalu
berada pada jumlah yang telah ditentukan.
3. Untuk memenuhi penarikan dana baik oleh nasabah debitur maupun deposan.
1) Konsep Likuiditas Sejalan dengan pemenuhan kebutuhan likuiditas bank, maka
suatu bank dianggap likuid apabila :
1. Memiliki sejumlah likuiditas sema dengan jumlah kebutuhan likuiditasnya.
2. Memiliki likuiditas kurang dari kebutuhan tetapi bank yang bersangkutan
mempunyai surat-surat berharga yang dapat segera dialihkan menjadi kas.
3. Memiliki kemampuan untuk memperoleh likuiditas dengan cara menciptakan
utang.
2) Teori Manajemen Likuiditas
Teori manajemen likuiditas ini pada dasarnya adalah teori yang berkaitan dengan
bagaimana pengelolaan likuiditas bank agar dapat senantiasa memenuhi semua
kebutuhan likuiditasnya, teori-teorinya dikenal sebagai berikut :
a. Commercial loan theory
b. Doctrine of asset shiftability
c. Theory of shifttability to the market
d. The anticipated income theory

7. Produk bank umum


Produk produk Bank Umum adalah antara lain :
a. Simpanan Giro (Demand Deposit),Simpanan giro merupakan simpanan pada bank yang
penarikannya dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau bilyet giro.
b. Simpanan Tabungan (Saving Deposit),Merupakan simpanan pada bank yang penarikan
sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh bank. Penarikan tabungan dilakukan
menggunakan buku tabungan, slip penarikan, kuitansi atau kartu Anjungan Tunai Mandiri
(ATM).
c. Simpanan Deposito (Time Deposit),Deposito merupakan simpanan yang memiliki jangka
waktu tertentu (jatuh tempo). Penarikannya pun dilakukan sesuai jangka waktu tersebut.
Dalam praktiknya jenis deposito terdiri dari deposito berjangka, sertifikat deposito dan
deposit on call.
d. Kredit Investasi, Merupakan kredit yang diberikan kepada pengusaha yang melakukan
investasi atau penanaman modal.
e. Kedit Modal Kerja, Merupakan kredit yang digunakan sebagai modal usaha.
f. Kredit Perdagangan,Merupakan kredit yang diberikan kepada para pedagang dalam rangka
memperlancar atau memperluas atau memperbesar kegiatan perdagangannya.
g. Kredit Produktif,Merupakan kredit yang dapat berupa investasi, modal keda atau
perdagangan.
h. Kredit Konsumtif,Merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan pribadi misainya
keperluan konsumsi, baik pangan, sandang maupun papan.
i. Kredit Profesi,Merupakan kredit yang diberikan kepada para kalangan profesional seperti
dosen, dokter atau pengacara.

Anda mungkin juga menyukai