Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Pancasila dalam Konteks Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia

Oleh Kelompok: 2 (Dua)

Nama Anggota :

1. Ahmad Taufiqurrakhim (141903103039)

2. Sumini Ayu Setiyowati (151710101010)

3. Yashinta Puspitasari (151710101016)

4. Faridatul Meikhusna (151710101034)

UPT BSMKU PENDIDIKAN PANCASILA


UNIVERSITAS JEMBER
2017
Kata Pengantar
Alhamdulillah hirobbil alamin, puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang
telahmelimpahkan taufik hidayahnya kepada kita semua. Meskipun ada hambatan
dalampenyusunan resume ini. Tetapi penulis bisa menyelesaikan resume ini tepat
pada waktunya.Dalam penyusunan resume ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yangtelah berkontribusi dalam penyelesaian resume baik
secara moril maupun materiil.
Resume yang telah penulis susun ini berjudul Pancasila dalam Konteks
Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia. Resume memuat sejarah pancasila
sebelum bangsaindonesia merdeka. Pancasila sudah ada sejak jaman kerajaan,
hingga pada akhirnya disahkanpada 1 juli 1945 oleh ir. Soekarno.
Maksud dan tujuan dalam penyusunan resume ini yaitu untuk memenuhi
tugasmata kuliah umum pancasila kelas 28. Selain itu penulis juga dapat mencoba
memahami danmenerapkan ilmu yang telah didapat dibangku kuliah dan
membaca buku yang telahdisarankan oleh dosen pengampu mata kuliah.
Resume ini sudah dibuat sebaik mungkin, namun jika ada kekurangan
penulisbersedia menerima kritik dan saran. Karena kritik dan saran yang pembaca
berikan akankami jadikan referensi dalam penulisan selanjutnya.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada para pembaca dari
hasilresume ini. Karena itu kami berharap semoga resume ini dapat menjadi
sesuatu yang bergunabagi kita bersama, bermanfaat bagi penulis khususnya, dan
bagi para pembaca padaumumnya. Dan penulis meminta maaf jika ada salah kata
dalam resume kami, terima kasih.

28 Februari 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar ..................................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................................. ii
Resume
A. Pengantar ..................................................................................................1
B. Zaman Kutai .............................................................................................1
C. Zaman Sriwijaya ......................................................................................1
D. Zaman Kerajaan-Kerajaan sebelum Majapahit ........................................2
E. Kerajaan Majapahit ..................................................................................2
F. Zaman Penjajahan ....................................................................................3
G. Kebangkitan Nasional ..............................................................................4
H. Zaman Penjajaan Jepang ..........................................................................5
I. Sidang BPUPKI 1.....................................................................................5
J. Sidang BPUPKI 2.....................................................................................7
K. Proklamasi Kemerdekaan.........................................................................8
L. Masa Setelah Proklamasi Kemerdekaan .................................................10
Pembentukan Negara Republik Indonesia (RIS)....................................10
Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1950.......11
Dekrit Presiden 5 Jului 1959 .....................................................................12
Pengertian Dekrit.......................................................................................12
Masa Orde Baru.........................................................................................13
Daftar Pustaka...................................................................................................15

ii
1

A. Pengantar
Pancasila sebagai dasar negara republik Indonesia sebelum dinyatakan pada
tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI, nilai-nilainya telah ada dan melekat pada
bangsa Indonesia sebelum bangsa Indonesia mendirikan negara berupa adat
istiadat, kebudayaan serta nilai-nilai religius. Nilai-nilai tersebut kemudian
diangkat dan dirumuskan secara formal dalam sidang BPUPKI pertama, sidang
panitia 9, sidang BPUPKI kedua, serta akhirnya disyahkan secara yuridis
sebagai dasar filsafat negara republik Indonesia. proses terbentuknya negara dan
bangsa indonesia dimulai sejak zaman batu. Dasar-dasar pembentukan
nasionalisne modern dirintis oleh para pejuang kemerdekaan indonesia antara lain
pada tahun 1908 dan 1928 yang pada titik kulminasi sejarah perjuangan bangsa
indonesia tercapai dengan diproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal
17 Agustus 1945.

B. Zaman Kutai
Indonesia memasuki zaman sejarah pada tahun 400 M, dengan ditemukannya
prasasti yang berupa 7 yupa (tiang batu) yang didapatkan dari para brahmana
sebagai tanda terimakasih raja yang dernawan yaitu raja Mulawarman yang
menurut prasasti mengadakan kenduri dan memberi sedekah kepada para
brahmana. Masyarakat kutai yang membuka zaman sejarah Indoensia pertama
kalinya ini menampilkan nilai-nilai sosial politik, dan ketuhanan dalam bentuk
kerajaan, kenduri, serta sedekah. Dalam zaman kuno (400-1500) terdapat dua
kerajaan yang berhasil mencapai intregasi dengan wilayah yang meliputi hampir
seluruh wilayah Indonesia sekarang yaitu kerajaan Sriwijaya di Sumatra dan
Majapahit yang berpusat di Jawa.

C. Zaman Sriwijaya
Negara kebangsaan Indonesia terbentuk melaui tiga tahap yaitu : pertama
zaman sriwijaya (600-1400), yang bercirikan kedatuan. Kedua, negara kebangsaan
zaman majapahit (1293-1525) yang bercirikan keprabuan, kedua tahap tersebut
negara kebangsaan Indonesia lama. Kemudian ketiga negara kebangsaan modern
yaitu negara Indonesia merdeka (sekarang negara proklamasi 17 Agustus 1945).
2

Oada abad VII muncullah suatu kerajaan di Sumatra yaitu kerajaan sriwijaya
dibawah kekuasaan wangsa Syailendra. Hal ini termuat dalam prasasti kedukan
bukit dikaki bukit Siguntang dekat Palembang yang bertarikh 605 saka atau 683
M. Kerajaan merupakan kerajaan maritim dan termasuk kerajaan yang disegani di
kawasan Asia selatan. Agama dan budaya juga dikembangkan dengan mendirikan
suati universitas agama budha, yang sangat terkenal di negara lain di Asia.

D. Zaman Kearajaan-kerajaan Sebelum Majapahit


Sebelum kerajaan Majapahit muncul sebagau suatu kerajaan yang
mamancangkan nilai-nilai nasionalisme, telah muncul kerajaan-kerajaan di Jawa
Tengah dan Jawa Timur secara silih berganti mulai dari kerajaan Kalingga pada
abad ke VII hingga puncak budaya dari jawa tengah dlam periode kerajaan-
kerajaan tersebut adalah dibangunnya candi Borobudur (candi agama Budha abad
ke IX), dan candi Prambanan (candi agama Hindu abad ke XI). Selain kerajaan-
kerajaan di Jawa Tengah tersebut di Jawa Timur muncullah kerajaan-kerajaan
Isana ( abad ke IX), Darmawangsa ( abad ke X) demikian juga kerajaan Airlangga
pada abad ke XI. Menurut prasasti Kelagen raja Airlangga dipilih dengan
musyawarah oleh para brahmana dan rakyat sesuai dengan nilai-nilai sila
keempat, raja Airlangga memperhatikan kesejahteraan pertanian rakyat yang
sesuai dengan nilai-nilai sila kelima dengan memerintahkan membangun tanggul
dan waduk. Kemudian yang berhubungan erat denag berdirinya kerajaan
Majapahit adalah berdirinya kerajaan Singasari pada abad ke XII di kediri Jawa
Timur.

E. Kerajaan Majapahit
Pada tahun 1293 berdiri sebuah kerajaan majapahit yang mencapai jaman
keemasaannya pada pemerintahan raja Hayam Wuruk dengan mahapatih Gajah
Mada yang dibantu oleh laksamana Nala dalam memimpin armada untuk
menguasai nusantara. Pada waktu itu agama Hindu dan Budha hidup
berdampingan dengan damai dalam suatu kerajaan. Empu Prapanca menulis
Negarakertagama (1365). Dalam kitab tersebut telah terdapat istilah Pancasila.
Empu Tantular mengarang buku Sutasoma dan didalam buku itulah kita jumpai
3

seloka persatuan nasional yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang bunyi lengkapnya
Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua, artinya walaupun berbeda,
namun satu jua adanya sebab tidak ada agama yang memiliki Tuhan yang
berbeda. Pada tahun 1331 Mahapatih Gajah Mada mengucapkan sumpah Pallapa
dalam sidang Ratu dan menteri-menteri dipaseban keprabuan Majapahit yang
berisikan cita-cita mempersatukan seluruh nusantara raya.
Majapahit menjulang dalam arena sejarah kebangsaan Indonesia dan banyak
meninggalkan nilai-nilai yang diangkat dalam nasionalisme negara kebangsaan
Indonesia 17 Agustus 1945. Kemudian disebabkan oleh faktor keadaan dalam
negeri sendiri seperti perselisihan dan perang saudara pada permulaan abad XV,
maka sinar kejayaan Majapahit berangsur-angsur mulai memudar dan akhirnya
mengalami keruntuhan dengan Sinar Hilang Kertaning Bumi pada permulaan
abad XVI (1520).

F. Zaman Penjajahan
Setelah Majapahit runtuh pada permulaan abad XVI maka berkembanglah
agama islam dengan pesatnya di Indonesia. Bersamaan dengan itu berkembang
pulalah kerajaan-kerajaan islam seperti Demak. Bangsa asing yang masuk ke
Indonesia yang pada awalnya berdagang adalah orang-orang bangsa Portugis.
Namun lama kelamaan bangsa Portugis mulai menunjukkan peranannya dalam
bidang perdagangan yang meningkat menjadi praktek penjajahan misalnya malaka
sejak tahun 1511 dikuasai oleh portugis.
Pada akhir abad ke XVI bangsa belanda datang pula ke indonesia menempuh
jalan yang penuh kesulitan, yang kemudian mereka mendirikan suatu
perkumpulan dagang yang bernama V.O.C (Verenigde Oost Indische
Compagnie). Praktek VOC mulai kelihatan dengan paksaan-paksaaan sehingga
rakyat mulai mengadakan perlawanan. Bangsa belanda mulai memaikan
politiknya dengan licik di Indonesia. Perlawanan bangsa Indonesia terhadap
penjajah yang terpencar-pencardan tidak memiliki koordinasi tersebut banyak
mengalami kegagalan sehingga banyak menimbulkan korban bagi anak-anak
bangsa. Demikianlah belanda pada awalnya menguasai daerah-daerah yang
4

strategis dan kaya akan hasil rempah-rempah pada abad ke XVII dan nampaknya
semakin memperkuat kedudukannya dengan didukung oleh kekuatan militer.
Pada abad itu sejarah mencatat bahwa belanda berusaha dengan keras untuk
memperkuat dan mengintensifkan kekuasaannya diseluruh Indonesia. Dorongan
akan cinta tanah air menimbulkan semangat untuk melawan penindasan dari
bangsa Belanda. Namun sekali lagi karena tidak adanya kesatuan dan persatuan
diantara mereka dalam perlawanan melawan penjajah, maka perlawanan tersebut
senantiasa kandas dan menimbulkan banyak korban.

G. Kebangkitan Nasional
Pada abad ke XX dipanggung politik internasional terjadilah pergolakan
kebangkitan dunia Timur dengan suatu kesadaran akan kekuatannya sendiri.
Untuk indonesia bergolaklah kebangkitan akan kesadaran bebangsa yaitu
kebangkitan nasional (1908) dipelopori oleh dr. Wahidin Sudirohusodo dengan
Budi Utomonya. Gerakan inilah yang merupakan gerakan nasional untuk
mewujudkan suatu bangsa yang memiliki kehormatan akan kemerdekaan dan
kekuatannya sendiri.
Budi Utomo yang mendirikan pada 20 Mei 1908 inilah yang merupakan
pelopor pergerakan nasional, sehingga setelah itu munculah organisasi-organisasi
pergerakan lainnya. Berikutnya munculah Indische Partij (1913), yang dimimpin
oleh tiga serangkai yaitu: Douwes Dekker, Ciptomangunkusumo, Suwardi
Suryaningrat. Sejak semula partai ini menunjukkan keradikalannya, sehingga
tidak dapat berumur panjang karena pemimpinnya dibuang ke luar negeri (1913).
Dalam situasi yang menggoncangkan itu muncullah Partai Nasional Indonesia
(PNI) (1927) ynag dipelopori oleh Soekarno, Ciptomangunkusumo, Sartono dan
tokoh lainnya. mulailah kini perjuanagan nasional indonesia dititikberatkan pada
kesatuan naasional dengan tujuan yang jelas yaitu Indonesia Merdeka. Perjuangan
rintisan kesatuan nasional kemudian diikuti dengan Sumpah Pemuda tanggal 28
oktober 1928, yang isinya satu bahasa, satu bangsa dan satu tanah air indonesia.
Lagu indonesia raya pada saat ini pertama kali dikumandangkan dan sekaligus
sebagai penggerak kebangkitan kesadaran berbangsa.
5

Kemudian PNI doleh para pengikutnya dibubarkan, dan diganti bentuknya


dengan partai indonesia dengan singkatan Partindo (1931). Kemudian golongan
Demokrat antara lain Moh. Hatta dan St. Syahrir mendirikan PNI baru yaitu
Pendidikan Nasional Indonesia (1933), dengan semboyan kemerdekaan Indonesia
harus dicapai dengan kekuatan sendiri.

H. Zaman Penjajahan Jepang


Fasis jepang masuk ke Indonesia dengan propoganda Jepang pemimpin Asia,
Jepang saudara tua bangsa indonesia. Akan tetapi dalam perang melawan sekutu
barat nampaknya jepang semakin terdesak. Oleh karena itu untuk mendapat
dukungan dari bangsa Indonesia, maka pemerintah jepang bersikap bermurah hati
terhadap bangsa Indonesia,yaitu menjanjikan Indonesia merdeka dikelak
dikemudian hari. Pada tanggal 29 april 1945 kaisar jepang memberikan hadiah
kepada bangsa Indonesia yaitu janji kedua pemerintah Jepang berupa
kemerdekaan tanpa syarat.
Dalam janji kemerdekaan yang kedua tersebut bangsa Indonesia
diperkenankan untuk memperjuangkan kemerdekaannya. Bahkan dianjurkan
kepada bangsa Indonesia untuk berani mendirikan negara Indonesia merdeka
dihadapan musuh-musuh Jepang yaitu Sekutu termasuk kaki tangannya NICA
(Netherland Indie Civil Administration), yang ingin mengembalikan kekuasaan
kolonialnya di Indonesia. Bahkan NICA telah melancarkan serangannya dipulau
Tarakan dan Morotai.
Untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari bangsa Indonesiamaka sebagai
realisasi janji tersebut maka dibentuklah suatu badan yang bertugas untuk
menyelidiki usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia yaitu Badan
Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu
Zyumbi Tioosakai.

I. Sidang BPUPKI 1
Sidang BPUPKI dalam hal ini menyampaikan usulan dari dari beberapa tokoh
yaitu :
6

1. Mr Muh Yamin (29 mei 1945) mengusulkan calon rumussan dasar negara
indonesia sebagai berikut :
1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3. Peri ketuhanan
4. Peri kerakyataan
5. Kesehjateraan Rakyat
2. Prof Dr. Soepomo (31 mei 1945) berbeda dengan usulan mr muh. Yamin, Prof
Dr. Soepomo mengemukakan teori-teori negara sebagai berikut :
1. Teori negara perseorangan (individualis)
2. Paham negara Kelas (Class Theory)
3. Paham negara Integralistik
3. Ir. Soekarno, usulan dasar negara dalam sidang BPUPKI pertama berikutnya
adalah ir. Soekarno, beliau mengusulkan dasar negara yang terdiri atas 5
prinsip yang rumusannya adalah sebagai berikut :
1. Nasionalisme (kebangsaan Indonesia)
2. Internasionalisme (Peri Kemanusiaan)
3. Mufakat (Demokrasi)
4. Kesehjateraan Sosial
5. Ketuhanan yang maha esa (ketuhanan yang berkebudayaan)
Lima prinsip sebagai dasar negara tersebut kemudian oleh soekarno diusulkan
agar diberi nama pancasila atas saran dari salah satu teman beliau dari alih
Bahasa. Berikutnya soekarno kelima sila dapat dipersingkat menjadi Tri Sila yang
meliputi :
1. Sosio Nasionalisme yang merupakan sintesa dari kebangsaan (nasionalisme )
dengan perikemanusiaan (Internasionalisme)
2. sosiodemokrasi yangmerupakan sintesa dari mufakat (demokrasi), dengan
kesehjateraan sosia,serta
3. ketuhanan
Berikutnya beliau mengusulkan Trisila dipersingkat menjadi Eka Sila yang
intinya adalah gotong royong beliaujuga mengusulkan bahwa Pancasila adalah
sebagai dasar filsafat negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia.Beliau dalam
7

mengusulkan dasar negara tersebut selain secara lisan juga dalam uraiannya juga
membandingkan dasar filsafat negara Pancasila dengan ideologi-ideologi besar
dunia seperti Liberalisme, komunisme, chauvinism, kosopolitisme, san min chui,
dan ideologi besar dunia lainnya.

J. Sidang BPUPKI 2
Sidang BPUPKI ke 2 dilaksakan pada tanggal 10-16 juli 1945. Sebelum hari
pertama dilaksanakanya sidang BPUPKI yang ke 2 Ir. Soekarno mengumumkan
penambahan 6 anggota baru Badan Penelidik yaitu : Abdul Fatah Hasan, Asikin
Natanegara, Soerjo Hamidjojo, Muh. Noor, Besar, Abdul Kaffar. Selain
penambahan anggota BPUPKI soekarno melaporkan hasil pertemuannya yang
dilakukan sejak tanggal 1 juni menurut laporan itu padatanggal 22 juni 1945 Ir.
Soekarno pertemuan antara panitia kecil dengan anggota-anggota Badan
Penyelidik . yang hadir dalam pertemuan berjumlah 38 anggota yang diadakan
digedung kantor besar jawa hooko Kai mereka mementuk panitia kecilyang terdiri
atas 9 orang yang biasanya disebut 9 yang anggota :
1. Ir soekarno
2. Whid Hasyim
3. Mr. Muh Yamin
4. Mr Maramis
5. Drs. Moh. Hatta
6. Mr. Soebardjo
7. Kyai abdul Moezakir
8. Abi Koesno Tjokrosoejoso
9. H. Agus Salim
Panitia 9 setelah mengadakan pertemuan telah mencapai suatu hasil yang baik
yaitu suatu modus atau persetujuan antara golongan Islam dan golongan
kebangsaan.Persetujuan tersebut tertuang dalam suatu rancangan pembukaan
hukum dasar yang dikemukakan oleh panitia kecil badan penyelidik dalam rapat
BPUPKI ke 2 pada tanggal 10 Juli 1945.
Keputusan yng patut diketahui dalam rapat BPUPKI kedua adalah sebagai berikut
: dalam rapat tanggal 10 Juli diambil keputusan tentang bentuk negara. Pada
8

tanggal 19 Juli 1945 keputusan yang penting adalah tentang luas negara.
Keputusan-keputusan lain adalah untuk membentuk panitia kecil yaitu :
1. Panitia perancang UUD
2. Panitia ekonomi dan keuangan
3. Panitia pembela tanah air
Pada tanggal 14 Juli badan penyelidik dan panitia perancang UUD menyampaikan
usulan susunan UUD.

K. Proklamasi Kemerdekaan dan Sidang PPKI


Menurut pengumuman Nanpoo Gun pada pertengahan bulan agustus 1945
akan dibentuk panitia persiapan kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 8 agustus
Ir. Soekarno, Drs Moh Hatta dan Dr radjiman berangkat ke Saigon atas panggilan
jendral besar Terauchi untuk keperluan membentuk Panitia. Menurut Soekarno
jenderal Terauci pada tanggal 9 Agustus memberikan 3 cap yaitu :
1. Soekarno diangkat sebgai ketua panitia PPKI, Moh. Hatta sebagai wakil
ketua dan Radjiman sebagai anggota.
2. Panitia PPKI boleh mulai bekerja pada tanggal 9 Agustus
3. Cepat atau tidaknya pekerjaan pnitia diserahkan sepenuhnya pada panitia.
Panitia PPKI terdiri dari 21 orang termasuk ketua dan wakil ketua.
Pada tanggal 14 Agustus 1945 di kemayoran Ir. Soekarno mengumumkan
bahwa Indonesia akan merdeka secepat mungkin dan kemerdekaan bangsa
Indonesia bukan hadiah dari Jepang, melainkan hasil perjuangan bangsa
Indonesia.
a. Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945
Setelah jepang menyerah kepada sekutu, makan kesempatan itu di pergunakan
sebaik-baiknya oleh para pejuang kemerdekaan bangsa Indonesia,namun terdapat
perbedaan pendapat dalam pelaksanaan proklamasi, perbedaan terjadi antara
golongan pemuda, golongan pemuda lebih bersikap agresif yaitu menghendaki
kemerdekaan secepat mungkin. Perbedaan memuncak dengan diamankannya Ir.
Soekarno dan moh hatta ke rengasdeklok agar tidak terpengaruh oleh
jepang.Untuk mempersiapkan proklamasi maka pada tengah malam soekarno-
hatta pergi ke rumah laksamana maeda untuk menegaskan bahwa pemerintah
9

jepang tidak campur tangan tentang proklamasi. Setelah diperoleh kepastian maka
soekarni-hatta mengadakan pertemuan pada larut malam dengan mister Soebardjo,
soekarni, chaerul saleh , b.m diah, sayuti melik, dr buntaran, mr iwa kusuma,
sumantri dan beberapa anggota PPKI untuk merumuskan redaksi naskah
proklamasi sehingga pada akhirnya sayuti melik yang mengetik naskah
proklamasi. Kemudian pagi harinya pada tanggal 17 Agustus 1945 di Pegangsaan
Timur 56 jakarta, tepat pada hari jumat legi, jam 10 pagi waktu Indonesia barat
(jam 11.30 waktu jepang), Bung Karno dengan didampingi Bung Hatta
membacakan naskah Proklamasi dengan khidmad dan diawali dengan pidato.
Sidang PPKI
Pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mengadakan siding yang
pertama.Sebelum sidang resmi dimulai, dilakukan pertemuan untuk membahas
piagam Jakarta, terutama yang menyangkut perubahan sila pertama Pancasila.
a. Sidang Pertama (18 Agustus 1945)
Keputusan-keputusan sidang pertama PPKI sebagai beriut:
Mengesahkan Undang-undang Dasar 1945
Memilih presiden dan wakil presiden yang pertama
Menetapkan berdirinya Komite Nasional Indonesia Pusat sebagai badan
musyawarah darurat.
b. Sidang kedua (19 Agustus 1945)
Pada sidang kedua PPKI berhasil menentukan ketetapan berikuttnya:
Tentang daerah propinsi
Untuk sementara waktu kedudukan Kooti dan sebagainya diteruskan seperti
skarang.
Untuk sementara waktu kedudukan kota dan Gemeente diteruskan seperti
sekarang.
c. Sidang ketiga (20 Agustus 1945)
Pada sidang ketiga PPKI dilakukan pembahasan terhadap agenda tentang
Badan Penolong Keluarga Perang adapun keputusan yang dihasilkan adalah
terdiri atas delapan pasal. Salah satu dari pasal tersebut yaitu, pasal 2 dibentuklah
suatu badan yang disebut badan keamanan rakyat
d. Sidang keempat (22 Agustus 1945)
10

Pada sidang keempat PPKI membahas anggota tentang komite nasional partai
nasional Indonesia, yang pusatnya berkedudukan di Jakarta.

L. Masa Setelah Proklamasi Kemerdekaan


Proklamasi Kemerdekaan dapat mengandung pengertian sebagai berikut :
a. Secara yuridis, Proklamasi merupakan saat tidak berlakunya tertib hukum
colonial dan mulai berlakunya tertib hukum nasional.
b. Secara Politis ideologi, Proklamasi mengandung arti bahwa bangsa
Indonesia terbebas dari penjajahan bangsa asing dan memiliki kedaulatan
untuk menentukan nasib sendiri dalam suatu negara Proklamasi Republik
Indonesia.
Setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 ternyata bangsa Indonesia
masih menghadapi kekuatan sekutu yang berupaya untuk menanamkan kembali
kekuasaan Belanda di Indonesia, yaitu pemaksaan untuk mengakui pemerintah
Nica (Netherlands Indies Civil Administration). Selain itu Belanda secara licik
mempropagandakan kepada dunia luar bahwa negara Proklamasi R.I. hadiah Fasis
Jepang.
Untuk melawan propaganda Belanda pada dunia internasional, maka pemerintah
R.I. mengeluarkan 3 buah maklumat:
1. Maklumat wakil presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945 yang
menghentikan kekuasaan luar biasa dari presiden sebelum masa waktunya
(seharusnya berlaku selama 6 bulan).
2. Maklumat pemerintah tanggal 3 November 1945, tentang pembentukan
partai politik yang sebanyak-banyaknya oleh rakyat.
3. Maklumat pemerintah tanggal 14 November 1945, yang intinya maklumat
ini mengubah system Kabinet Presidensial menjadi Kabinet Parlementer
berdasarkan asas demokrasi liberal.

Pembentukan Negara Republik Indonesia Serikat (RIS)


Sebagai hasil dari Konferensi Meja Bundar (KMB) maka ditandatangani suatu
persetujuan oleh Ratu Belanda Yuliana dan Wakil pemerintah RI di kota Den
11

Haag pada tanggal 27 Desember 1949, maka berlaku pula persetujuan hasil KMB
lainnya dengan Konstitusi RIS, antara lain:
a. Konstitusi RIS menentukan bentuk negara serikat
b. Konstitusi RIS menentukan sifat pemerintahan berdasarkan asas
demokrasi liberal
c. Mukadimah Konstitusi RIS telah menghapuskan sama sekali jiwa dan
semangat maupun isi pembukaan UUD 1945, Proklamasi Kemerdekaan
sebagai naskah Proklamasi yang terperinci.

Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1950


Berdirinya negara RIS dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia adalah sebagai
suatu taktik secara politis untuk tetap konsisten terhadap deklarasi Proklamasi
yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945. Maka terjadilah gerakan
unitaristis secara spontan dan rakyat untuk membentuk negara kesatuan yaitu
dengan menggabungkan diri dengan negara Proklamasi RI yang berpusat di
Yogyakarta, walaupun pada saat itu negara RI yang berpusat di Yogyakarta itu
hanya bersatu sebagai negara bagian RIS saja. Pada suatu ketika negar dalam RIS
tinggallah 3 buah negara bagian saja yaitu:
1. Negara bagian RI Proklamasi
2. Negara Indonesia Timur (NTT)
3. Negara Sumatera Timur (NST)
Akhirnya berdasarkan persetujuan RIS dengan negara RI tanggal 19 mei 1950,
maka seluruh negara bersatu dalam negara kesatuan, dengan konstitusi sementara
yang berlaku sejak 17 agustus 1950.
Walaupun UUDS 1950 telah merupakan tonggak untuk menuju cita-cita
Proklamasi, Pancasila dan UUD 1945, namun kenyataannya masih berorientasi
kepada pemerintah yang berasas demokrasi liberal sehingga isi maupun jiwanya
merupakan penyimpanan terhadap Pancasila. Hal ini disebabkan oleh hal hal
sebagai berikut:
a. Sistem multi partai dan cabinet parlementer berakibat silih bergantinya
cabinet yang rata-rata hanya berumur 6 atau 9 bulan.
12

b. Secara ideologis Mukadimah Konstitusi Sementara 1950, tidak berhasil


mendekati perumusan otentik pembukaan UUD 1945, yang dikenal
sebagai Declaration of Independence bangsa Indonesia.

Dekrit Presiden 5 juli 1959


Pemilu tahun 1955 dalam kenyataannya tidak dapat memenuhi harapan dan
keinginan masyarakat, bahkan mengakibatkan ketidakstabilan pada bidang politik,
ekonomi, social maupun hankam.Faktor yang paling menentukan adanya Dekrit
Presiden adalah karenaKonstituante yang bertugas membentuk UUD yang tetap
bagi negara RI, ternyata gagal, walaupuntelah bersidang selama dua setengah
tahun.Hal ini disebabkan Konstituante yang seharusnya bertugas untuk membuat
UUD negara RI ternyata membahas kembali dasar negara. Atas dasar inilah maka
presiden akhirnya mengeluarkan Dekrit atau pernyataan pada tanggal 5 juli 1959,
yang isinya :
1. Membubarkan Konstituante.
2. Menetapkan berlakunya kembali UUD 1945. Tidak berlakunya kembali
UUDS tahun 1950.
3. Dibentuknya MPRS dan DPAS dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Pengertian Dekrit
Dekrit adalah suatu putusan dari organ tertinggi ( kepala negara atau organ
lain) yang merupakan penjelmaan kehendak yang sifatnya sepihak. Dekrit
dilakukan bilamana negara dalam keadaan darurat, keselamatan bangsa dan
negara terancam oleh bahaya. Landasan hukum Dekrit adalah Hukum Darurat
yang dibedakan atas dua macam yaitu:
a. Hukum Tatanegara Darurat Subjektif
Suatu hukum tatanegara dalam arti subjektif yaitu suatu keadaan hukum
yang memberi wewenang kepada organ tertinggi untuk bila perlu untuk
mengambil tindakan-tindakan hukum bahkan kalau perlu melanggar
undang-undang hak-hak asasi rakyat, bahkan kalau perlu Undang-Undang
Dasar.
b. Hukum Tatanegara Darurat Objektif
13

Hukum tatanegara darurat objektif yaitu suatu keadaan hukum yang


memberikan wewenang kepada organ tertinggi negara untuk mengambil
tindakan-tindakan hukum, namun tetap berlandaskan pada konstitusi yang
berlaku.
Setelah Dekrit Presiden 5 juli 1959 keadaan tatanegara Indonesia sudah mulai
berangsur-angsur stabil. Nampaknya keadaan yang demikian ini dimanfaatkan
oleh kalangan komunis, bahkan dalam pemerintahan juga tidak luput dari bahaya
tersebut, yaitu dengan menanamkan idiologi bahwa idiologi belum selesai dan
bahkan ditekankan tidak akan selesai sebelum tercapainya masyarakat yang adil
dan makmur.
Ideolgi Pancasila pada saat itu dirancang oleh PKI, yaitu digantinya dengan
ideologi Manipol Usdek serta konsep Nasakom. Peristiwa demi peristiwa yang
dicoba oleh komunis untuk menggantikan ideologi Pancasila. Puncak peristiwa
tersebut yaitu meletusnya pembrontakan Gestapu PKI atau dikenal dengan G 30 S
PKI pada tanggal 30 september 1965 untuk merebut kekuasaan yang sah negara
RI yang diproklamasikan tanggal 17 agustus 1945. Pemberontakan PKI tersebut
berupaya untuk mengganti secara paksa ideologi dan dasar filsafat negara
Pancasila dengan ideologi komunis Marxis.
Walaupun ideologi diganti menjadi ideologi komunis secara paksa namun
bangsa Indonesia tidak goyah.Hal ini dikarenakan Pancasila merupakan
pandangan hidup bangsa sertasebagai jiwa bangsa. Sehingga pada tanggal 1
Oktober 1965 diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila

Masa Orde Baru


Pemberontakan G 30 S PKI dalam sejarah Indonesia disebut sebagai masa
orde lama. Setelah meletusnya G 30 S PKI sampai saat ini disebut sebagai
Orde Baru munculnya Orde Baru diawali dengan munculnya aksi-aksi dari
seluruh masyarakat antara lain Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI),
Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), Kesatuan Aksi Guru Indonesia
(KAGI) dan lain sebagainya.
Karena Orde Lama pada akhirnya tidak mampu menguasai pimpinan negara,
maka presiden/panglima tertinggi memberikan kekuasaan penuh kepada Panglima
14

Angkatan Darat Letnan Jendral Soeharto dalam bentuk Surat Perintah 11 Maret
1966 (Super Semar). Tugas dari super semar yaitu untuk memulihkan keamanan
dengan jalan menindak pengacu keamanan yang dilakukan oleh PKI bersama
ormas-ormasnya, membubarkan PKI dan ormas-ormasnya serta mengamankan 15
mentri yang memiliki indikasi terlibat G 30 S PKI dan lain-lain. Semenjak sidang
MPRS IV/1966 super semar tidak lagi bersumberkan Hukum Tatanegara Darurat
akan tetapi bersumber pada kedaulatan rakyat (pasal 1 ayat 2 UUD 1945).
Pemerintah Orde Baru kemudian melaksanakan pemilu pada tahun 1973 dan
terbentuknya MPR tahun 1973.
15

DAFTAR PUSTAKA
Kaelan. 2004. Pendidikan Pancasila edisi ke 8. Yogyakarta : Paradifma Offset

Anda mungkin juga menyukai