Nama Anggota :
28 Februari 2017
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar ..................................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................................. ii
Resume
A. Pengantar ..................................................................................................1
B. Zaman Kutai .............................................................................................1
C. Zaman Sriwijaya ......................................................................................1
D. Zaman Kerajaan-Kerajaan sebelum Majapahit ........................................2
E. Kerajaan Majapahit ..................................................................................2
F. Zaman Penjajahan ....................................................................................3
G. Kebangkitan Nasional ..............................................................................4
H. Zaman Penjajaan Jepang ..........................................................................5
I. Sidang BPUPKI 1.....................................................................................5
J. Sidang BPUPKI 2.....................................................................................7
K. Proklamasi Kemerdekaan.........................................................................8
L. Masa Setelah Proklamasi Kemerdekaan .................................................10
Pembentukan Negara Republik Indonesia (RIS)....................................10
Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1950.......11
Dekrit Presiden 5 Jului 1959 .....................................................................12
Pengertian Dekrit.......................................................................................12
Masa Orde Baru.........................................................................................13
Daftar Pustaka...................................................................................................15
ii
1
A. Pengantar
Pancasila sebagai dasar negara republik Indonesia sebelum dinyatakan pada
tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI, nilai-nilainya telah ada dan melekat pada
bangsa Indonesia sebelum bangsa Indonesia mendirikan negara berupa adat
istiadat, kebudayaan serta nilai-nilai religius. Nilai-nilai tersebut kemudian
diangkat dan dirumuskan secara formal dalam sidang BPUPKI pertama, sidang
panitia 9, sidang BPUPKI kedua, serta akhirnya disyahkan secara yuridis
sebagai dasar filsafat negara republik Indonesia. proses terbentuknya negara dan
bangsa indonesia dimulai sejak zaman batu. Dasar-dasar pembentukan
nasionalisne modern dirintis oleh para pejuang kemerdekaan indonesia antara lain
pada tahun 1908 dan 1928 yang pada titik kulminasi sejarah perjuangan bangsa
indonesia tercapai dengan diproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal
17 Agustus 1945.
B. Zaman Kutai
Indonesia memasuki zaman sejarah pada tahun 400 M, dengan ditemukannya
prasasti yang berupa 7 yupa (tiang batu) yang didapatkan dari para brahmana
sebagai tanda terimakasih raja yang dernawan yaitu raja Mulawarman yang
menurut prasasti mengadakan kenduri dan memberi sedekah kepada para
brahmana. Masyarakat kutai yang membuka zaman sejarah Indoensia pertama
kalinya ini menampilkan nilai-nilai sosial politik, dan ketuhanan dalam bentuk
kerajaan, kenduri, serta sedekah. Dalam zaman kuno (400-1500) terdapat dua
kerajaan yang berhasil mencapai intregasi dengan wilayah yang meliputi hampir
seluruh wilayah Indonesia sekarang yaitu kerajaan Sriwijaya di Sumatra dan
Majapahit yang berpusat di Jawa.
C. Zaman Sriwijaya
Negara kebangsaan Indonesia terbentuk melaui tiga tahap yaitu : pertama
zaman sriwijaya (600-1400), yang bercirikan kedatuan. Kedua, negara kebangsaan
zaman majapahit (1293-1525) yang bercirikan keprabuan, kedua tahap tersebut
negara kebangsaan Indonesia lama. Kemudian ketiga negara kebangsaan modern
yaitu negara Indonesia merdeka (sekarang negara proklamasi 17 Agustus 1945).
2
Oada abad VII muncullah suatu kerajaan di Sumatra yaitu kerajaan sriwijaya
dibawah kekuasaan wangsa Syailendra. Hal ini termuat dalam prasasti kedukan
bukit dikaki bukit Siguntang dekat Palembang yang bertarikh 605 saka atau 683
M. Kerajaan merupakan kerajaan maritim dan termasuk kerajaan yang disegani di
kawasan Asia selatan. Agama dan budaya juga dikembangkan dengan mendirikan
suati universitas agama budha, yang sangat terkenal di negara lain di Asia.
E. Kerajaan Majapahit
Pada tahun 1293 berdiri sebuah kerajaan majapahit yang mencapai jaman
keemasaannya pada pemerintahan raja Hayam Wuruk dengan mahapatih Gajah
Mada yang dibantu oleh laksamana Nala dalam memimpin armada untuk
menguasai nusantara. Pada waktu itu agama Hindu dan Budha hidup
berdampingan dengan damai dalam suatu kerajaan. Empu Prapanca menulis
Negarakertagama (1365). Dalam kitab tersebut telah terdapat istilah Pancasila.
Empu Tantular mengarang buku Sutasoma dan didalam buku itulah kita jumpai
3
seloka persatuan nasional yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang bunyi lengkapnya
Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua, artinya walaupun berbeda,
namun satu jua adanya sebab tidak ada agama yang memiliki Tuhan yang
berbeda. Pada tahun 1331 Mahapatih Gajah Mada mengucapkan sumpah Pallapa
dalam sidang Ratu dan menteri-menteri dipaseban keprabuan Majapahit yang
berisikan cita-cita mempersatukan seluruh nusantara raya.
Majapahit menjulang dalam arena sejarah kebangsaan Indonesia dan banyak
meninggalkan nilai-nilai yang diangkat dalam nasionalisme negara kebangsaan
Indonesia 17 Agustus 1945. Kemudian disebabkan oleh faktor keadaan dalam
negeri sendiri seperti perselisihan dan perang saudara pada permulaan abad XV,
maka sinar kejayaan Majapahit berangsur-angsur mulai memudar dan akhirnya
mengalami keruntuhan dengan Sinar Hilang Kertaning Bumi pada permulaan
abad XVI (1520).
F. Zaman Penjajahan
Setelah Majapahit runtuh pada permulaan abad XVI maka berkembanglah
agama islam dengan pesatnya di Indonesia. Bersamaan dengan itu berkembang
pulalah kerajaan-kerajaan islam seperti Demak. Bangsa asing yang masuk ke
Indonesia yang pada awalnya berdagang adalah orang-orang bangsa Portugis.
Namun lama kelamaan bangsa Portugis mulai menunjukkan peranannya dalam
bidang perdagangan yang meningkat menjadi praktek penjajahan misalnya malaka
sejak tahun 1511 dikuasai oleh portugis.
Pada akhir abad ke XVI bangsa belanda datang pula ke indonesia menempuh
jalan yang penuh kesulitan, yang kemudian mereka mendirikan suatu
perkumpulan dagang yang bernama V.O.C (Verenigde Oost Indische
Compagnie). Praktek VOC mulai kelihatan dengan paksaan-paksaaan sehingga
rakyat mulai mengadakan perlawanan. Bangsa belanda mulai memaikan
politiknya dengan licik di Indonesia. Perlawanan bangsa Indonesia terhadap
penjajah yang terpencar-pencardan tidak memiliki koordinasi tersebut banyak
mengalami kegagalan sehingga banyak menimbulkan korban bagi anak-anak
bangsa. Demikianlah belanda pada awalnya menguasai daerah-daerah yang
4
strategis dan kaya akan hasil rempah-rempah pada abad ke XVII dan nampaknya
semakin memperkuat kedudukannya dengan didukung oleh kekuatan militer.
Pada abad itu sejarah mencatat bahwa belanda berusaha dengan keras untuk
memperkuat dan mengintensifkan kekuasaannya diseluruh Indonesia. Dorongan
akan cinta tanah air menimbulkan semangat untuk melawan penindasan dari
bangsa Belanda. Namun sekali lagi karena tidak adanya kesatuan dan persatuan
diantara mereka dalam perlawanan melawan penjajah, maka perlawanan tersebut
senantiasa kandas dan menimbulkan banyak korban.
G. Kebangkitan Nasional
Pada abad ke XX dipanggung politik internasional terjadilah pergolakan
kebangkitan dunia Timur dengan suatu kesadaran akan kekuatannya sendiri.
Untuk indonesia bergolaklah kebangkitan akan kesadaran bebangsa yaitu
kebangkitan nasional (1908) dipelopori oleh dr. Wahidin Sudirohusodo dengan
Budi Utomonya. Gerakan inilah yang merupakan gerakan nasional untuk
mewujudkan suatu bangsa yang memiliki kehormatan akan kemerdekaan dan
kekuatannya sendiri.
Budi Utomo yang mendirikan pada 20 Mei 1908 inilah yang merupakan
pelopor pergerakan nasional, sehingga setelah itu munculah organisasi-organisasi
pergerakan lainnya. Berikutnya munculah Indische Partij (1913), yang dimimpin
oleh tiga serangkai yaitu: Douwes Dekker, Ciptomangunkusumo, Suwardi
Suryaningrat. Sejak semula partai ini menunjukkan keradikalannya, sehingga
tidak dapat berumur panjang karena pemimpinnya dibuang ke luar negeri (1913).
Dalam situasi yang menggoncangkan itu muncullah Partai Nasional Indonesia
(PNI) (1927) ynag dipelopori oleh Soekarno, Ciptomangunkusumo, Sartono dan
tokoh lainnya. mulailah kini perjuanagan nasional indonesia dititikberatkan pada
kesatuan naasional dengan tujuan yang jelas yaitu Indonesia Merdeka. Perjuangan
rintisan kesatuan nasional kemudian diikuti dengan Sumpah Pemuda tanggal 28
oktober 1928, yang isinya satu bahasa, satu bangsa dan satu tanah air indonesia.
Lagu indonesia raya pada saat ini pertama kali dikumandangkan dan sekaligus
sebagai penggerak kebangkitan kesadaran berbangsa.
5
I. Sidang BPUPKI 1
Sidang BPUPKI dalam hal ini menyampaikan usulan dari dari beberapa tokoh
yaitu :
6
1. Mr Muh Yamin (29 mei 1945) mengusulkan calon rumussan dasar negara
indonesia sebagai berikut :
1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3. Peri ketuhanan
4. Peri kerakyataan
5. Kesehjateraan Rakyat
2. Prof Dr. Soepomo (31 mei 1945) berbeda dengan usulan mr muh. Yamin, Prof
Dr. Soepomo mengemukakan teori-teori negara sebagai berikut :
1. Teori negara perseorangan (individualis)
2. Paham negara Kelas (Class Theory)
3. Paham negara Integralistik
3. Ir. Soekarno, usulan dasar negara dalam sidang BPUPKI pertama berikutnya
adalah ir. Soekarno, beliau mengusulkan dasar negara yang terdiri atas 5
prinsip yang rumusannya adalah sebagai berikut :
1. Nasionalisme (kebangsaan Indonesia)
2. Internasionalisme (Peri Kemanusiaan)
3. Mufakat (Demokrasi)
4. Kesehjateraan Sosial
5. Ketuhanan yang maha esa (ketuhanan yang berkebudayaan)
Lima prinsip sebagai dasar negara tersebut kemudian oleh soekarno diusulkan
agar diberi nama pancasila atas saran dari salah satu teman beliau dari alih
Bahasa. Berikutnya soekarno kelima sila dapat dipersingkat menjadi Tri Sila yang
meliputi :
1. Sosio Nasionalisme yang merupakan sintesa dari kebangsaan (nasionalisme )
dengan perikemanusiaan (Internasionalisme)
2. sosiodemokrasi yangmerupakan sintesa dari mufakat (demokrasi), dengan
kesehjateraan sosia,serta
3. ketuhanan
Berikutnya beliau mengusulkan Trisila dipersingkat menjadi Eka Sila yang
intinya adalah gotong royong beliaujuga mengusulkan bahwa Pancasila adalah
sebagai dasar filsafat negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia.Beliau dalam
7
mengusulkan dasar negara tersebut selain secara lisan juga dalam uraiannya juga
membandingkan dasar filsafat negara Pancasila dengan ideologi-ideologi besar
dunia seperti Liberalisme, komunisme, chauvinism, kosopolitisme, san min chui,
dan ideologi besar dunia lainnya.
J. Sidang BPUPKI 2
Sidang BPUPKI ke 2 dilaksakan pada tanggal 10-16 juli 1945. Sebelum hari
pertama dilaksanakanya sidang BPUPKI yang ke 2 Ir. Soekarno mengumumkan
penambahan 6 anggota baru Badan Penelidik yaitu : Abdul Fatah Hasan, Asikin
Natanegara, Soerjo Hamidjojo, Muh. Noor, Besar, Abdul Kaffar. Selain
penambahan anggota BPUPKI soekarno melaporkan hasil pertemuannya yang
dilakukan sejak tanggal 1 juni menurut laporan itu padatanggal 22 juni 1945 Ir.
Soekarno pertemuan antara panitia kecil dengan anggota-anggota Badan
Penyelidik . yang hadir dalam pertemuan berjumlah 38 anggota yang diadakan
digedung kantor besar jawa hooko Kai mereka mementuk panitia kecilyang terdiri
atas 9 orang yang biasanya disebut 9 yang anggota :
1. Ir soekarno
2. Whid Hasyim
3. Mr. Muh Yamin
4. Mr Maramis
5. Drs. Moh. Hatta
6. Mr. Soebardjo
7. Kyai abdul Moezakir
8. Abi Koesno Tjokrosoejoso
9. H. Agus Salim
Panitia 9 setelah mengadakan pertemuan telah mencapai suatu hasil yang baik
yaitu suatu modus atau persetujuan antara golongan Islam dan golongan
kebangsaan.Persetujuan tersebut tertuang dalam suatu rancangan pembukaan
hukum dasar yang dikemukakan oleh panitia kecil badan penyelidik dalam rapat
BPUPKI ke 2 pada tanggal 10 Juli 1945.
Keputusan yng patut diketahui dalam rapat BPUPKI kedua adalah sebagai berikut
: dalam rapat tanggal 10 Juli diambil keputusan tentang bentuk negara. Pada
8
tanggal 19 Juli 1945 keputusan yang penting adalah tentang luas negara.
Keputusan-keputusan lain adalah untuk membentuk panitia kecil yaitu :
1. Panitia perancang UUD
2. Panitia ekonomi dan keuangan
3. Panitia pembela tanah air
Pada tanggal 14 Juli badan penyelidik dan panitia perancang UUD menyampaikan
usulan susunan UUD.
jepang tidak campur tangan tentang proklamasi. Setelah diperoleh kepastian maka
soekarni-hatta mengadakan pertemuan pada larut malam dengan mister Soebardjo,
soekarni, chaerul saleh , b.m diah, sayuti melik, dr buntaran, mr iwa kusuma,
sumantri dan beberapa anggota PPKI untuk merumuskan redaksi naskah
proklamasi sehingga pada akhirnya sayuti melik yang mengetik naskah
proklamasi. Kemudian pagi harinya pada tanggal 17 Agustus 1945 di Pegangsaan
Timur 56 jakarta, tepat pada hari jumat legi, jam 10 pagi waktu Indonesia barat
(jam 11.30 waktu jepang), Bung Karno dengan didampingi Bung Hatta
membacakan naskah Proklamasi dengan khidmad dan diawali dengan pidato.
Sidang PPKI
Pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI mengadakan siding yang
pertama.Sebelum sidang resmi dimulai, dilakukan pertemuan untuk membahas
piagam Jakarta, terutama yang menyangkut perubahan sila pertama Pancasila.
a. Sidang Pertama (18 Agustus 1945)
Keputusan-keputusan sidang pertama PPKI sebagai beriut:
Mengesahkan Undang-undang Dasar 1945
Memilih presiden dan wakil presiden yang pertama
Menetapkan berdirinya Komite Nasional Indonesia Pusat sebagai badan
musyawarah darurat.
b. Sidang kedua (19 Agustus 1945)
Pada sidang kedua PPKI berhasil menentukan ketetapan berikuttnya:
Tentang daerah propinsi
Untuk sementara waktu kedudukan Kooti dan sebagainya diteruskan seperti
skarang.
Untuk sementara waktu kedudukan kota dan Gemeente diteruskan seperti
sekarang.
c. Sidang ketiga (20 Agustus 1945)
Pada sidang ketiga PPKI dilakukan pembahasan terhadap agenda tentang
Badan Penolong Keluarga Perang adapun keputusan yang dihasilkan adalah
terdiri atas delapan pasal. Salah satu dari pasal tersebut yaitu, pasal 2 dibentuklah
suatu badan yang disebut badan keamanan rakyat
d. Sidang keempat (22 Agustus 1945)
10
Pada sidang keempat PPKI membahas anggota tentang komite nasional partai
nasional Indonesia, yang pusatnya berkedudukan di Jakarta.
Haag pada tanggal 27 Desember 1949, maka berlaku pula persetujuan hasil KMB
lainnya dengan Konstitusi RIS, antara lain:
a. Konstitusi RIS menentukan bentuk negara serikat
b. Konstitusi RIS menentukan sifat pemerintahan berdasarkan asas
demokrasi liberal
c. Mukadimah Konstitusi RIS telah menghapuskan sama sekali jiwa dan
semangat maupun isi pembukaan UUD 1945, Proklamasi Kemerdekaan
sebagai naskah Proklamasi yang terperinci.
Pengertian Dekrit
Dekrit adalah suatu putusan dari organ tertinggi ( kepala negara atau organ
lain) yang merupakan penjelmaan kehendak yang sifatnya sepihak. Dekrit
dilakukan bilamana negara dalam keadaan darurat, keselamatan bangsa dan
negara terancam oleh bahaya. Landasan hukum Dekrit adalah Hukum Darurat
yang dibedakan atas dua macam yaitu:
a. Hukum Tatanegara Darurat Subjektif
Suatu hukum tatanegara dalam arti subjektif yaitu suatu keadaan hukum
yang memberi wewenang kepada organ tertinggi untuk bila perlu untuk
mengambil tindakan-tindakan hukum bahkan kalau perlu melanggar
undang-undang hak-hak asasi rakyat, bahkan kalau perlu Undang-Undang
Dasar.
b. Hukum Tatanegara Darurat Objektif
13
Angkatan Darat Letnan Jendral Soeharto dalam bentuk Surat Perintah 11 Maret
1966 (Super Semar). Tugas dari super semar yaitu untuk memulihkan keamanan
dengan jalan menindak pengacu keamanan yang dilakukan oleh PKI bersama
ormas-ormasnya, membubarkan PKI dan ormas-ormasnya serta mengamankan 15
mentri yang memiliki indikasi terlibat G 30 S PKI dan lain-lain. Semenjak sidang
MPRS IV/1966 super semar tidak lagi bersumberkan Hukum Tatanegara Darurat
akan tetapi bersumber pada kedaulatan rakyat (pasal 1 ayat 2 UUD 1945).
Pemerintah Orde Baru kemudian melaksanakan pemilu pada tahun 1973 dan
terbentuknya MPR tahun 1973.
15
DAFTAR PUSTAKA
Kaelan. 2004. Pendidikan Pancasila edisi ke 8. Yogyakarta : Paradifma Offset