Sumber: PU Cipta Karya Kab. Ponorogo, Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo dan diolah
Peta 2.2: Peta Administrasi Kabupaten/Kota dan Cakupan Wilayah Kajian
Sumber: Kecamatan Dalam Angka 2012, Kecamatan Dalam Angka dan diolah
Tabel 2.4: Jumlah penduduk saat ini dan proyeksinya untuk 5 tahun
Pn = Po ( 1 + r )n
Keterangan rumus:
Pn = jumlah penduduk tahun tertentu / akhir
Po = jumlah penduduk tahun awal
R = rata-rata pertumbuhan penduduk
n = selisih tahun
Asumsi : laju pertumbuhan adalah sama untuk tiap tahun, yang artinya pertambahan absolut tiap tahun
semakin besar
2.3 Keuangan dan Perekonomian Daerah
Berdasar Undang-Undang no. 17 Tahun 2003 disebutkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang disetujui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). APBD terdiri dari
pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah. Kekuasaan pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan oleh kepala/ pimpinan satuan kerja pengelola keuangan daerah selaku pejabat pengelola APBD dan Kepala/ Pimpinan SKPD selaku pejabat pengguna
anggaran/ barang daerah. Gambaran tentang perkembangan APBD Kab. Poorogo dapat dilihat di tabel tersaji di bawah ini.
Tabel 2.5: Rekapitulasi Realisasi APBD Kabupaten Ponorogo Tahun 2008 2013
Pendapatan Asli Daerah Tahun 2012 sebesar Rp. 109.224.060.739,21 sedangkan untuk rata-rata pertumbuhan dari Pendapatan Asli Daerah yaitu 29,31%. Untuk dana perimbangan tahun 2012 yaitu Rp. 918.491.008.709,00 sedangkan
untuk rata-rata pertumbuhannya 9,20%. Untuk pendapatan lain-lain yang sah pada Tahun 2012 yaitu Rp. 243.197.050.884,00, sedangkan rata-rata pertumbuhannya 53,26% . Sehingga untuk pendapatan Total Daerah pada Tahun 2012 yaitu
Rp. 1.270.912.120.332,21 dengan rata-rata pertumbuhan 5 tahun terakhir yaitu 14,33%.
Tabel 2.6: Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Kabupaten Ponorogo Tahun 2009 - 2013
Dari tabel diatas dapat mengambarkan adanya fluktuatif belanja sanitasi selama kurun waktu 5 tahun (tahun 2009 sampai dengan 2013).Belanja sanitasi
perkapita tertinggi di tahun 2012 dengan nilai Rp 3.143,00 dan terendah di tahun 2009 sebesar Rp 783,00. Maka dengan ini d iperlukan komitmen yang kuat dari
para pemangku kepentingan di Kabupaten Ponorogo agar bisanya mengejar ketinggalan belanja sanitasi perkapita sehingga bisa mencapai posisi ideal yakni
sebesar Rp. 47.000,-
Tabel 2.8 Tabel Peta Perekonomian Kabupaten/Kota Tahun 2009 - 2013
Tahun
No Deskripsi
2009 2010 2011 2012 2013
PDRB harga konstan (struktur Terlaporkan
1 3.148.980.000 3.331.060.000 3.537.870.000 Proses
perekonomian) (Rp.) akhir tahun
Pendapatan Perkapita Terlaporkan
2 7.527.489.840 8.710.219.580 9.772.135.250 Proses
Kabupaten/Kota (Rp.) akhir tahun
3 Pertumbuhan Ekonomi (%) 5,06 % 5,78 % 6,21 % - -
Sumber : Ponorogo Dalam Angka 2012
Dilihat dari tabel tersebut diiketahui bahwa berdasarkan tiga komponen indikator perekonomian, Kabupaten
Ponorogo merupakan kabupaten yang memiliki perekonomian yang mengalami tertumbuhan , hal ini dibuktikan dengan
adanya ketiga indikator perekonomian yang mengalami kenaikan yang signifikan dari tahun ke tahun.
Rencana struktur ruang wilayah kabupaten merupakan kerangka tata ruang wilayah kabupaten yang
tersusun atas konstelasi pusat-pusat kegiatan yang berhierarki satu sama lain yang dihubungkan oleh sistem
jaringan prasarana wilayah terutama jaringan transportasi.
Rencana struktur ruang kabupaten mengakomodasi rencana struktur ruang wilayah nasional, rencana struktur
ruang wilayah provinsi dan memperhatikan rencana struktur ruang wilayah kabupaten sekitgar yang berbatasan.
Rencana struktur ruang kabupaten berfungsi sebagai:
arahan pembentuk sistem pusat kegiatan wilayah kabupaten yang memberikan layanan bagi
kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan di sekitarnya yang berada dalam wilayah kabupaten;
dan
sistem perletakan jaringan prasarana wilayah yang menunjang keterkaitannya serta memberikan
layanan bagi fungsi kegiatan yang ada dalam wilayah kabupaten, terutama pada pusat-pusat
kegiatan/perkotaan yang ada.
Sistem perkotaan adalah rencana susunan kawasan perkotaan sebagai pusat kegiatan di dalam
wilayah kabupaten yang menunjukkan keterkaitan saat ini maupun rencana yang membentuk hirarki
pelayanan dengan cakupan dan dominasi fungsi tertentu dalam wilayah kabupaten.
Sistem pedesaan adalah sistem pengaturan ruang pelayanan pada wilayah yang mempunyai
kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan
sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintah, pelayanan sosial, dan kegiatan
ekonomi
Peta 2.3: Rencana pusat layanan Kabupaten/Kota
Sumber:RTRW Kab.Ponorogo
2.5 Sosial dan Budaya
Salah satu faktor penunjang keberhasilan pembangunan suatu daerah adalah tersediannya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Sesuai amanat Undang-
Undang Dasar 1945 beserta amandemenya pasal 31 ayat 2, maka melalui jalur pendidikan, pemerintah khususnya pemerintah daerah secara konsisten berupaya meningkatkan
SDM penduduk Kab. Ponorogo. Peningkatan SDM sekarang ini lebih di fokuskan pada pemberian kesempatan seluas-luasnya kepada
penduduk untuk mengenyam pendidikan, terutama penduduk kelompok usia sekolah.
Sekretaris Daerah (Sekda) di Kabupaten Ponorogo dibantu oleh 4 Asisten diantaranya (1)Asisten Administrasi Pemerintahan, (2)Asisten Administrasi
Perekonomian Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat, (3)Asisten Administrasi Informasi dan Kerjasama, (4) Asisten Administrasi Umum