Anda di halaman 1dari 9

Laporan Modul 6: Pengolahan Bahan Galian, MG3017

Humphrey Spiral
Rofikul Umam [12114026] / Kelompok 1/ Jumat, 17 Maret 2017
Laboratorium Pengolahan Bahan Galian
Program Studi Teknik Metalurgi
Asisten : Fikri Wafi Irawan [12513061]
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan
Institut Teknologi Bandung
2017

Abstrak Praktikum Pengolahan Bahan Galian Modul 6 akan melakukan percobaan pemisahan dengan menggunakan
Humphrey Spiral. Tujuan dari percobaan ini yaitu mempelajari dan memahami prinsip kerja alat serta mekanisme
pemisahan dan mempelajari operating variabel alat serta pengaruhnya pada hasil pemisahan. Prosedur percobaan yang
pertama dengan mempelajari cara kerja alat serta operating variabel yang perlu diatur. Selanjutnya menyiapkan bijih yag
akan dipisahkan, lalu tangki diisi dengan air, jalankan pompa, amati aliran air pada spiral. Setelah itu, masukkan umpn
kedalam tangki secara teratur kurang lebih 5 Kg/menit, atur posisi splitter pada alat sehingga terjadi pemisahan yang
baik. Langkah terakhir yaitu mengamati produk yang telah di hasilkan dan melakukan analisa.

A. Tinjauan Pustaka

Humprey spiral merupakan alat penetrasi pemisahan


mineral berat dan mineral ringan yang berbentuk spiral
yang menggunakan gaya sentrifugal dan air sebagai media
konsentrasi. Metode pemisahan ini termasuk kedalam
gravity concentration. Humprey Spiral juga merupakan
kegiatan pemisahan antara concentrate dan tailing dengan Umpan
menggunakan aliran air horisontal.

Gambar 1. memasuki saluran spiral


Rangkaian Alat dalam
Humphrey Spiral bentuk
campuran yang hampir homogen. (Syafii, 2012)
Humprey
spiral berdasarkan Gambar 2. Pemisahan Material Pada Spiral
fungsinya
merupakan suatu Dalam proses pemisahan partikel menggunakan spiral
alat pemisah bijih. concentration, terdapat dua hal penting yang harus
Secara prinsip, diperhatikan, yaitu :
pemisahan mineral-
mineral dengan
menggunakan 1. Variabel Alat
humprey spiral dasar utamanya adalah dari aliran fluida a. Tipe spiral, berpengaruh terhadap kecepatan
yang horizontal. Humprey spiral terdiri dari spiral yang aliran alir, gaya sentrifugal yang dihasilkan
merupakan bagian yang berfungsi sebagai alat pemisah. dan jenis aliran.
Gaya-gaya yang mempengaruhi dalam proses b. Posisi spliter, menentukan seberapa ukuran
pemisahan antara material konsentrat dengan material berat yang akan ditampung sebagai
pengotornya yang menggunakan humprey spiral adalah konsentrat, tailing dan midling.
gaya sentrifugal, gaya sentripetal, gaya dorong air, gaya c. Jumlah spiral, pengaruh banyaknya spiral
gravitasi, dan gaya gesek. adalah untuk mendapatkan keadaan steady
Prinsip kerja dari alat ini adalah umpan dimasukkan state, di mana aliran air tidak turbulen.
kedalam kotak penampung umpan. Kemudian dengan Semakin banyak jumlah spiral akan
menggunakan pompa air, larutan umpan dipompa ke atas semakin baik untuk keadaan steady state
spiral. Larutan umpan akan terlebih dahulu melewati agar pemisahan berlangsung dengan baik.
hydrocyclon. Pada hydrocyclon umpan dipisahkan d. Ketinggian spiral, ketinggian sprial akan
menjadi mineral berat dan mineral ringan. Mineral berat berpengaruh terhadap kemiringan (slope)
akan keluar dari hydrocylon melalui pipa bagian bawah, spiral, yang akhirnya ikut menentukan
sedangkan mineral ringan keluar dari pipa bagian atas. apakah aliran fluida bersifat steady state.
e. Penampang melintang helix dan diameter 2. Massa mineral
2. Variabel Operasi Berat
a. Derajat liberasi dan ukuran feed.
Feed 100 gr
Ukuran feed yang terlalu besar akan
menyulitkan proses stratifikasi, karena akan Concentrate 40 gr
ada partikel-partikel yang tidak dapat Middling 15 gr
bergerak akibat tekanan air yang tidak kuat.
Tailing 40 gr
Tetapi jika ukurannya terlalu kecil juga
akan menyulitkan, karena akan banyak 3. Data hasil percobaan
mineral berharga yang masuk ke tailing. a. Data Feed
b. Selang ukuran feed Feed
Selang ukuran umpan yang ideal adalah No 1 3 5 7 9
-35# sampai +48# (0,015 mm - 0,8 mm). H P H P H P H P H P
Jika terlalu kecil dapat menyulitkan proses
1 3 10 1 11 2 10 1 9 0 7
pemisahan, karena tidak terjadi stratifikasi
2 1 9 1 9 3 6 2 8 0 4
pada lapisan di atas fluida. Jika terlalu besar
juga akan menyulitkan pemompaan dan 3 2 8 5 8 1 8 4 9 0 6
aliran air tidak cukup untuk melakukan 4 2 9 6 7 4 9 2 7 0 8
pemisahan. 5 1 7 7 9 1 7 2 6 1 4
c. Laju pengumpanan
Jika laju pengumpanan terlalu besar, maka b. Data Konsentrat
tidak akan terjadi stratifiksasi pada Concentrate
permukaan spiral. Karena terdapat
No 1 3 5 7 9
tumpukan material yang tidak sempat
H P H P H P H P H P
terpisahkan oleh aliran air. Tetapi laju
pengumpanan yang terlalu kecil juga tidak 1 2 3 3 2 3 1 2 3 6 1
efisien. 2 7 3 2 7 2 3 2 2 4 4
d. Jumlah dan kecepatan aliran air pencuci 3 2 1 1 3 4 2 1 1 3 1
(wash water) 4 3 4 5 2 3 4 3 2 5 1
Jumlah dan kecepatan aliran air pencuci 5 4 2 4 5 7 3 4 4 3 2
ikut menentukan apakah aliran fluida
bersifat steady state. Hal ini dipengaruhi c. Data Middling
oleh kekuatan motor yang digunakan untuk
Middling
memompa air dari tangki penampungan
kembali ke atas spiral yang paling tinggi. No 1 3 5 7 9
e. Persen solid umpan H P H P H P H P H P
Idealnya persen solid pada umpan adalah 1 5 1 5 1 12 4 7 4 5 5
15%. Pengaruhnya adalah terhadap 2 5 2 8 2 6 2 5 2 7 2
penciptaan kondisi hindered settling. Persen 3 2 2 5 1 4 1 3 1 2 3
solid yang terlalu besar akan menyulitkan 4 5 2 6 2 7 3 6 3 5 2
pempompaan, sedangkan jika terlalu kecil
5 3 1 6 2 3 1 2 1 3 1
jadi tidak ekonomis.
f. Sifat-sifat material
d. Data Tailing
B. Data Percobaan Tailing
Praktikum pada modul ini menggunakan sampel No 1 3 5 7 9
mineral kasiterit dengan pengotor silika, berikut H P H P H P H P H P
datanya: 1 0 7 0 3 0 3 1 4 0 3
2 0 6 1 5 0 3 0 7 1 7
1. Specific Gravity dari mineral sampel
3 0 4 1 8 1 6 0 2 0 9
Specific Gravity
4 1 5 0 7 0 3 0 2 0 4
Kasiterit 7 5 0 8 0 3 0 5 0 5 0 8
Silika 2.65
H = SnO2 SnO2 = 7 g/cm3
P = SiO2 SiO2 = 2.65 g/cm3 P
DL SiO 2= x 100
Kadar Mineral dalam Feed P + H
Kadar SnO2 (%) Kadar SiO 2 (%)
1 2 3 4 5 Jumlah 1 2 3 4 5 Jumlah
44 19 35 23 0 .28 56 81 65 77 100 72
6. Effesiensi
C+ M +T
23 23 57 40 0 34 77 77 43 .60 100 66 Eff = x 100
4 62 25 54 0 45 6 .38 75 46 100 55 F
37 69 54 43 0 48 63 31 46 57 100 52
.
67 27 47 40 49 73 33 73 53 60 51
27
C. Pengolahan Data Percobaan
Rata-rata 41 Rata-rata 59

Persamaan yang digunakan dalam perhitungan a. Kadar mineral


1. Metelurgical balance 1. Kadar Mineral dalam Feed
F . f =T . t+C .c
2. Material Balance 2. Kadar Mineral dalam Konsentrat
F=T +C , makaT =FC
3. Recovery
c x ( f t ) 3. Kadar Mineral dalam Middling
R= x 100
f x ( ct ) Kadar Mineral Dalam Middling

Kadar SnO2 (%) Kadar SiO 2 ( )


1 2 3 4 5 Jumlah 1 2 3 4 5 Jumlah
Kadar Mineral dalam Konsentrat 9 93 8 82 73 86 7 7 11 1 27 14
3 9 8
8 91 8 87 90 Kadar 89
Mineral Dalam
1 Tailing
9 11 1 10 11
Kadar SnO2 (%) Kadar SiO () 2 7 9 3 3
93Kadar
5 7 Jumlah 9 SnO
89 2 (%)
64 84 2 7Kadar9 11 SiO362 ( ) 16
1 2 3 4 5 Jumlah 1 2 3 4 3 1 7
5 18 1989
2 38 4
84 5
87 Jumlah
86 11 2
11 143 1 4 13 5 Jumlah
14
64 80 89 64 94 81 36 20 11 36
7 6 103 10 6 10
27 08 3089
0 08 40
84 0
89 12
88 011
100
11 110 1 60 11 0 1288
86 43 64 73 73 70 14 57 36 27
9 9 10 10 6
11 0 22 35 Rata-rata
0 0 27 16
89 0
65 Rata-rata 100
0
73 1184
84 47 84 73 89 78 16 53 16 27
10 10
7 0 21 25 31 0 0 15 75 69 100 85
67 87 67 80 93 79 33 13 33 20 0 0
3 10 10
20 220 0 0 0 11 65 100 100 89
84 68 86 73 80 78 16 32 14 27 5 0 0
Rata-rata 10 10 10
Rata-rata 77 0 230 0 0 0 0 100 100 100
0 0 0
Rata-rata 11 Rata-rata 89
C.c
R= x 100
F. f 4. Kadar Mineral dalam Tailing
Dimana,
C = berat mineral dalam konsentrat (kg)
F = berat mineral dalam feed (kg) b. Derajat Liberasi
c = kadar mineral dalam konsentrat (%) 1. Derajat liberasi Feed
f = kadar mineral dalam feed (%)
Feed
t = kadar mineral dalam tailing (%)
Derajat Liberasi
4. Kadar 1 2 3 4 5 Jumlah
H . H 23% 8% 17% 10% 0% 12.96%
Kadar SnO 2= x 100 10% 10% 33% 20% 0% 16.28%
H . H + P . P
20% 38% 11% 31% 0% 23.53%
18% 46% 31% 22% 0% 25.93%
P . P 13% 44% 13% 25% 20% 26.67%
Kadar SiO2= x 100
P . P + H . H Rata-rata 21.05%

5. Derajat Liberasi 2. Derajat liberasi konsentrat


H Konsentrat
DL SnO 2 = x 100 Derajat Liberasi
H + P
1 2 3 4 5 Jumlah
40% 60% 75% 40% 86% 61.54%
70% 22% 40% 50% 50% 47.22% H
DL SnO 2 = x 100
67% 25% 67% 50% 75% 57.89% H + P
43% 71% 43% 60% 83% 59.38%
67% 44% 70% 50% 60% 57.89%
P
Rata-rata 56.29% DL SiO 2= x 100
P + H
3. Derajat liberasi Middling
Setelah diolah menggunakan Ms. Excel
Middling
didapatkan:
Derajat Liberasi
1 2 3 4 5 Jumlah Derajat Liberasi
83% 83% 75% 64% 50% 69.39% Feed 21.05%
71% 80% 75% 71% 78% 75.61% Konsentrat 56.29%
50% 83% 80% 75% 40% 66.67% Middling 76.30%
71% 75% 70% 67% 71% 70.73% Tailing 4.51%
75% 75% 75% 67% 75% 73.91%
Rata-rata 76.30% c. Perhitungan Recovery
4. Derajat liberasi Tailing
Tailing c x ( f t )
R= x 100
Derajat Liberasi f x ( ct )
1 2 3 4 5 Jumlah
0% 0% 0% 20% 0% 4.76%
77 x ( 41 11 )
0% 17% 0% 0% 13% 6.67% R= x 100
0% 11% 14% 0% 0% 6.45%
41 x ( 77 11 )
17% 0% 0% 0% 0% 4.55%
0% 0% 0% 0% 0% 0.00% R=85.37
Rata-rata 4.51%
a. Kadar
Berdasarkan rumus perhitungan kadar d. Perhitungan Nisbah konsentrasi
setelah diolah menggunakan Ms. Excel
didapatkan: (ct )
Nk=
(f t )
(77 11 )
Nk=
( 41 11 )

Nk=2.2

e. Perhitungan Criteria of Concentration

kasiterit air
CC=
silika air
Kadar SnO2 Kadar SiO 2
Feed 41% 59% 71
CC= =3.636
Konsentrat 77% 23% 2.651
Middling 89% 11%
f. Equal Settling
Tailing 11% 89%
gr gr
b. Derajat Liberasi (2.65 1 )
r1 ' cc cc
Berdasarkan rumus perhitungan derajat liberasi = 2 =
r 2 1 ' ( 7 gr /cc 1 gr /cc)
r1 ditingkatkan, karena angka 8% pada mineral loss
=0.275 merupakan angka yang besar (lebih dari 5%).
r2
4. Konsentrasi SnO2 di konsentrat sebesar 77%,
naik dari kadar SnO2 di feed sebesar 41%.
r 1=0.275 r 2
Singkatnya, tujuan dari proses konsentrasi dengan
g. Effisiensi
metode ini mencapai target utamanya
(meningkatkan kadar SnO2 dari feed ke
F . f =T . t+ M . m+C .c
konsentrat).
5. Pengaruh parameter terhadap optimalisasi
F . f T . tC . c 100.4140.1140.77 pemisahan
M= =
m 89 - Laju pengumpanan
M =6.52 gram Jika laju pengumpanan terlalu besar, maka tidak
Effesiensi alat menggunakan Middling hasil perhitungan akan terjadi stratifiksasi pada permukaan spiral.
Metelurgical balance, M =6.52 gram Karena terdapat tumpukan material yang tidak
sempat terpisahkan oleh aliran air. Tetapi laju
pengumpanan yang terlalu kecil juga tidak
C+ M +T 40+ 6.52+ 40 efisien.
Eff = x 100 = x 100 - Persen solid umpan
F 100
Idealnya persen solid pada umpan adalah 15%.
Eff =86.52
Pengaruhnya adalah terhadap penciptaan kondisi
Effesiensi alat menggunakan Middling hasil perhitungan
hindered settling. Persen solid yang terlalu besar
langsung dari data, M =15 gram akan menyulitkan pempompaan, sedangkan jika
terlalu kecil jadi tidak ekonomis.
C+ M +T 40+ 15+40 - Selang ukuran feed
Eff = x 100 = x 100
F 100 Selang ukuran umpan yang ideal adalah -35#
sampai +48# (0,015 mm - 0,8 mm). Jika terlalu
Eff =95 kecil dapat menyulitkan proses pemisahan,
karena tidak terjadi stratifikasi pada lapisan di
D. Analisa Hasil Percobaan atas fluida. Jika terlalu besar juga akan
Dari hasil pengolahan dan perhitungan data percobaan menyulitkan pemompaan dan aliran air tidak
diperoleh : cukup untuk melakukan pemisahan.
1. Kadar kasiterit (SnO2) pada konsentrat yang - Splitter
diperoleh adalah sebesar 77%. Dari sini terlihat Posisi spliter, menentukan seberapa ukuran berat
bahwa kadar yang diperoleh dari proses yang akan ditampung sebagai konsentrat, tailing
konsentrasi masih belum menunjukkan angka dan midling
dimana proses konsentrasi tersebut dapat - Jumlah spiral
dikatakan baik. Hal itu karena dari konsentrat yng Jumlah spiral, pengaruh banyaknya spiral adalah
diperoleh masih terdapat lebih dari 5% material untuk mendapatkan keadaan steady state, di mana
pengotor. aliran air tidak turbulen. Semakin banyak jumlah
2. Kadar SnO2 pada tailing yang diperoleh adalah spiral akan semakin baik untuk keadaan steady
sebesar 11%. Pada kadar SnO2 tersebut pada state agar pemisahan berlangsung dengan baik.
tailing, artinya masih ada kemungkinan SnO2 6. Cara meningkatkan kadar dan recovery
yang terbuang bersama tailing dari keseluruhan Cara meningkatkan recovery yaitu dengan
feed yang dimasukkan. Hal ini tentu sangat perlu menaikkan kadar mineral berharga dalan
untuk dihindari guna mencegah bengkaknya konsentrat, menaikkan kadar dalam konsentrat
biaya akibat produksi yang rendah. bisa dilakukan dengan menambah jumlah spiral
Recovery dari alat sendiri mencapai angka sehingga proses mineral akan menempuh proses
R=85.37 . Keadaan ini perlu diperbaiki di Humphrey Spiral lebih lama, dengan demikian
mengingat dengan rendahnya recovery mineral berharga dan mineral pengotor akan
makadapat menambah biaya pemrosesan untuk terpisahkan dengan maksimal. Selian itu, bisa
mencapai suatu target tertentu. juga dengan membuat homogen ukuran
3. Efisiensi alat sendiri mencapai angka 7. Penyebab effesiensi tidak 100%
Penyebab dari effisiensi tidak 100% yaitu karena
Eff =86.52 . Ini tentunya perlu
adanya kemungkinan mineral yang tidak bisa
diambil setelah proses Humphrey Spiral
sehingga meneral itu teringgal dalam wadah dari selang ini, berarti umpan pekat sehingga ada
penampung konsentrat dan tailing. Selain itu, mineral-mineral pengotor masuk ke konsentrat
penyebabnya juga karena adanya mineral yang F. Kesimpulan
terbuang selama proses Humphrey Spiral. Prinsip kerja dari konsentrasi gravitasi adalah
E. Jawaban Pertanyaan dan Tugas memanfaatkan perbedaan kecepatan turun material
1. Jelaskan bijih apa saja yang umum diolah dengan dalam suatu feed saat diberikan gaya penggerak,
Humphrey spiral ! Gaya-gaya yang berperan dalam proses konsentrasi
Syarat utama agar suatu bijih dapat diolah dengan metode Humphrey Spiral diantaranya gaya
dengan metode humphrey spiral adalah mineral gravitasi, gaya gesek, gaya sentrifugal, serta gaya
berharga dan pengotornya harus memiliki dorong air.
perbedaan berat jenis / density yang signifikan dan Nilai dari Kadar mineranya adalah sebagai berikut:
mempunyai kriteria konsentrasi 1,25. Bijih
yang umum diolah diantaranya : Kadar SnO2 Kadar SiO 2
Rutile Feed 41% 59%
Garnet Konsentrat 77% 23%
Cassiterite Middling 89% 11%
Scheelite Tailing 11% 89%
Bijih besi
Monazite
Derajat liberasinya sebagai berikut:
Chromite
Derajat Liberasi
Feed 21.05%
2. Sebutkan gaya-gaya yang bekerja pada partikel
mineral yang menyebabkan terjadinya pemisahan Konsentrat 56.29%
Gaya gravitasi Middling 76.30%
Gaya sentrifugal Tailing 4.51%
Gaya dorong air
Gaya gesek Effisiensinya sebesar
Eff =86.52
3. Apakah fungsi hydroclone yang ada pada alat dan Recovery dari proses pemisahan ini sebasar:
apakah pengaruh banyaknya lingkaran spiral ? R=85.37
Fungsi hydrocyclone adalah memperkecil
selang ukuran umpan dan untuk mengatur % solid G. Daftar Pustaka
umpan sedangkan semakin banyak lingkaran spiral Wills, Barry A. Seventh Ed.Wills Mineral Processing
maka akan menyebabkan pemisahan material Technology : An Introduction to the Practical
semakin baik diakibatkan oleh semakin banyak Aspects of Ore Treatment and Mineral Recovery.
gaya sentrifugal yang bekerja.
Kelly, Errol dan David Spottiswood. Introduction to
4. Jelaskan faktor berikut terhadap efiiensi Mineral Processing. John Willey and Sons.1982.
pemisahan! Hal 127-157.
laju pengumpanan yang cepat dan kontinu Pyror, E.J. Chapter 13. Mineral Processing.
akan memperbesar efisiensi pemisahan. N. Sevryukov, B. Kuzmin, Y. Chelishchev. General
Dengan laju pengumpanan yang relatif cepat Metallurgy. Peace Publisher.Moskow. Hal 21 27
berarti akan mengoptimumkan energi listrik http://erickalfonsus.blogspot.com/2012/01/humprey-
yang digunakan dan laju pengumpanan yang spiral.html, diakses 21 Maret 2017 20.00 WIB.
kontinu akan memberikan produk yang https://www.scribd.com/doc/205338773/Humprey-
dikeluarkan kontinu juga. Spiral, diakses 21 Maret 2017 20.00 WIB.
Selang ukuran yang kecil dari umpan akan http://arsipteknikpertambangan.blogspot.com/2010/06
memberikan kadar konsentrat yang tinggi /
% solid umpan harus berada pada selang 10-40 %, humprey-spiral.html, diakses 21 Maret 2017
karena bila % solid umpan yang kecil dari selang ini 20.00 WIB.
berarti umpannya encer ( porsi air lebih banyak dari
porsi solidnya ) sehingga akan menyebabkan
banyaknya mineral mineral berharga terbuang
sebagai tailing. Dan bila % solid umpan lebih besar
H. Lampiran

Gambar 5:

Humphrey Spiral

Gambar 4: Dokumentasi kegiatan skala


Lab.

Gambar 5:
Humphrey Spiral skala industri

Gambar 5: Dokumentasi kegiatan

Anda mungkin juga menyukai