Anda di halaman 1dari 15

MEMAHAMI SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM

A. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam

1. Sejarah : Pengetahuan, kejadian dan peristiwa yang benar-benar


terjadi pada masa lampau, seperti riwayat dan tambo (di
minangkabau).
2. Kebudayaan : berasal dari kata Budi dan daya.
a. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia budaya artinya adalah
akal Budi atau pikiran, maksudnya segala sesuatu yang berkenaan
dengan budi karya manusia (hasil).
b. Menurut Edward B. Taylor, kebudayaan adalah seluruh sistem
yang terdiri dari pengetahuan, kepercayaan yaang diperoleh
seseorang sebagai anggota masyarakat atau sesuatu yang
dipelajari dan diteruskan dari generasi ke generasi. Sedangkan
menurut Ibnu Khaldun.
c. Menurut Ibnu Khaldun kebudayaan adalah: Kondisi-kondisi
kehidupan melebihi dari yang diperlukan.

JADI, KEBUDAYAAN ADALAH SESUATU YANG BERHUBUNGAN


DENGAN HASIL KEGIATAN YANG BERUPA CIPTA, KARSA, DAN
KARYA MANUSIA PADA MASA LAMPAU YANG MENJADI PELAJARAN
SAMPAI SAAT INI. SEPERTI KEPERCAYAAN, KESENIAN DAN ADAT
ISTIADAT.

3. Islam : agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw yang


berpedoman kepada Al-Quran dan Hadis yang diturunkan ke dunia
melalui wahyu dari Allah SWT, dan dari Nabi Muhammad saw.
4. Sejarah Kebudayaan Islam
SKI adalah suatu kejadian atau peristiwa-peristiwa pada masa
lampau yang benar-benar terjadi serta yang berhubungan dengan
perbuatan manusia, pada umat Islam di dalam wilayah Islam, dan
juga SKI merupakan pengetahuan, uraian tentang peristiwa yang
benar-benar terjadi pada masa lampau tentang hasil Kegiatan dan
penciptaan batin manusia seperti kepercayaan, kesenian dan adat
istiadat masyarakat yang khusus menganut agama Islam

Sejarah Kebudayaan Islam bermula dari Jazirah Arab yang muncul


setelah Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul, Sebelum Islam datang,
masyarakat Arab sudah mempunyai kebudayaan diantaranya
kebudayaan nomaden (hidup secara berpindah-pindah).Serta
kebudayaan-kebudayaan yang sudah maju seperti kebudayaan Asyrian,
Kanan, Saba dan Samud.
Kebudayaan Islam adalah suatu budaya yang cara berkembangnya tidak
terlepas dari unsur politik dan kekuasaan. Kebudayaan Islam lahir
tanpa pengaruh kebudayaan yang ada sebelumnya.
B. Tujuan mempelajari Sejarah kebudayaan Islam

Tujuanya adalah dapat memahami berbagai masalah kehidupan umat


Islam, yang disertai dengan maju mundurnya kebudayan Islam itu
sendiri.
1. Kebudayaan Islam mencapai puncak kejayaan pada abad ke-5 H atau
abad pertengahan Masehi.
2. Pada awal abad ke-6 kebudayaan Islam mengalami kemunduran
yang disebabkan oleh beberapa faktor internal dan eksternal
antaralain: Faktor Internal (Politik dan ekonomi) dan Faktor
Eksternal (Adanya serangan dari luar Islam).

C. Manfaat mempelajari Sejarah kebudayaan Islam

1. Dapat mengetahui kekeliruan yang mengakibatkan kegagalan pada


masa lampau.
2. Dapat mengantisipasi agar kekeliruan dimasa lampau tidak terulang
kembali dimasa sekararang dan yang akan datang
3. Membawa kita supaya bisa memilih sikap dalam hidup
4. Mengambil Ibrah/hikmah, nilai, dan makna yang terdapat dalam
sejarah Kebudayaan Islam
5. Menanamkan penghayatan dan kemauan yang kuat untuk berakhlak
yang baik
6. Meneladani sikap yang positif dari para tokoh umat Islam, serta
mampu mengantisipasi diri terhadap sikap yang tidak baik, yang bisa
menghancurkan harga diri dan martabat bangsa.

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi lahir dan Perkembangan


kebudayaan Islam.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi lahirnya kebudayaan Islam


adalah sebagai berikut:
1. Faktor Bahasa, Bhs Arab menjadi bahasa resmi pemerintahan pada
masa Dinasti Umayyah, dengan khalifah Abdul Malik bin
Marwan.Yang sebelumnya sudah ada bahasa lain diantaranya
bahasa Persia,Yunani, dan Koptik. Dengan adanya kebijakan itu
Bahasa Arab tersebar keseluruh wilayah Islam
2. Perpindahan Agama : Perpindahan agama secara besar-besaran
tidak hanya disebabkan oleh peperangan akan tetapi daerah
taklukan yang sudah berbudaya tinggi itu memang sudah menunggu
datangnya agama baru.
3. Adanya golongan non-Arab (ajam) : Pada masa Dinasti Bani
Umaiyah masyarakat Arab terbagi menjadi dua kelompok yang
dinamakan dengan kelompok non Arab atau ajam, kelompok ini
dianggap sebagai warga kelas dua hal ini bertentngan atau sudah
sesuai dengan ajaran Islam. Akhirnya pada masa kekhalifahan Umar
bin Abdul azis perbedaan kedua kelompok itu dihilangkan.
4. Perpecahan Kesatuan Islam Setelah Umar bin Abdul Aziz wafat, lahir
tiga kekhalifahan yaitu, Dinasti Abbasiyah di Bagdad, Dinasti
Fatimaiyah di Kairo, dan Dinasti Ummayyah di Cordoba. Berdasarkan
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kebudayaan islam mendapat
landasan dari bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain yang berada
dalam kekuasaan bangsa Arab.

E. Bentuk-bentuk kebudayaan Islam.

Semua kebudayaan mempunyai unsur yang menunjukkan bentuk


kebudayaan tersebut. Diantara unsur yang menjadi bentuk kebudayaan
islam sebagai berikut
1. Sistem Politik
a. Adanya hukum Islam : Kebudayaan Islam mencapai puncak
kejayaannya ketika diterapkanya hukum Islam yaitu al-Quran
dan hadist sebagai sumber hukum utama. Hukum Islam tidak
membedakan manusia kecuali tingkat iman dan ketaqwaanya.
b. Adanya Pemerintahan/Khalafah : Kedudukan khalifah dalam
pemerintahan Islam adalah sebagai pengganti Rasul, khalifah itu
merupakan orang-orang yang harus mempunyai keimanan yang
tinggi dan mandapat dukungan dari kaum muslimin. Sistim
kekhalifahan yang dapat dijalankan secara murni pada masa
Khalifaurrasyidin.
c. Adanya kementerian dan Administrasi; Orang yang pertama kali
meletakkan dasar administrasi adalah khalifah Umar bin Khattab.
Sistim pemerintahan pada masa khalifah semua urusan Negara
langsung diurus dan ditangani oleh khalifah. Pengelolaan
administrasi Negara disebut dengan Diwan. Kementrian dan
administrasi Negara baru terbentuk pada masa pemerintahan
khalifah Umar bin Khatab.
d. Keuangan : Awalnya sumber keuangan hanya bersal dari zakat
dan sedekah, disampingitu yang menjadi sumber keuangan negar
Islam bersal dari pajak bumi, kepemilikian barang dan diri
pribadi, karena bumi dianggap milik Negara sedangkan pengelola
dipandang sebagai penyewa. Pada masa pemerintahan khalifah
Umar bin Khatab sumber keuangan Negara yang berkembang
antaralain berasal dari: (a). FaI (dana orang non-muslim), (b).
Ghanimah (harta rampasan perang), (c). Jizyah (pajak dari ahli
kitab)
Bentuk kebudayaan Islam dalam sistim politik juga memperlakukan
pemerintah daerah, lembaga pos atau surat menyurat, lembaga
hukum, lembaga kepolisian dan angkatan laut.

2. Sistem Kemasyarakatan
Bentuk kebudayaan islam dalam system kemsyarakatan terbagi
kedalam beberapa kelompok yaitu:
a. Kelompok Penguasa, seperti Khalifah, Mentri, dan para pejabat.
b. Kelompok Tokoh Agama, seperti Imam Masjid, Ulama, dan Hakim.
c. Kelompok Militer
d. Kelompok Cendekiawan
e. Kelompok Pekerja dan Budak
f. Kelompok Petani
3. Ilmu Pengetahuan
Dilihat dari tahapan perkembangan ilmu pengetahuan dapat dibagi
kepada:
a. Pada masa awal Islam, belum mendapat perhatian.
b. Pada masa Dinasti Umaiyah mulai diperhatikan terutama tentang
Agama dan hasa yang berpusat di Kuffah dan Basrah.
c. Pada masa dinasti Abbasiyah, berbagai fasilitas di bangun, seperti
pusat penterjemah buku dan tempat-tempat penelitian dan
penemuan yang berpusat di Bagdad.
d. Ilmu yang berkembang antara lain (Filsafat, Astronomi,
Matematika, Ilmu Kedokteran, Ilmu Kimia.
SEJARAH NABI MUHAMMAD PERIODE MEKKAH

A. Keadaan Masyarakat Arab Sebelum Islam


1. Jazirah Arab atau semenanjung Arabia adalah daerah yang
berbentuk memanjang dan tidak parallelogram. Di sebelah utara
berbatasan dengan Palestina dan padang Syam, di sebelah timur
berbatasan dengan Hira, Dijla (Tigris), Furat (Euphrates) dan Teluk
Persia, di sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia
dan Teluk Aden, sedangkan di sebelah barat Laut Merah. Jadi, dari
sebelah barat dan selatan daerah ini dikelilingi lautan, dari utara
padang sahara dan dari timur padang sahara dan Teluk Persia.
2. Secara umum, keadaan wilayah di Jazirah Arab adalah tandus,
sehingga hal ini melindunginya dari penjajahan dan penyebaran
agama. Wilayah yang dianggap cukup subur adalah daerah Yaman
yang terletak di sebelah selatan.
3. Jazirah Arab diapit oleh dua kekaisaran besar yang berada di sebelah
utara, yaitu kekaisaran Persia yang beragama Majusi (penyembah
api) dengan kitab sucinya Zend Avesta dan kekaisaran Romawi yang
beragama Nasrani/kristen dengan kitab sucinya Injil.
4. Kehidupan penduduk Arab pada masa itu rata-rata hidup nomaden
(suka berpindah-pindah dan mengembara). Selain itu, kehidupan
mereka dibentuk berdasarkan kabilah (suku). Kabilah ini dibentuk
oleh kelompok-kelompok keluarga atas dasar pertalian darah
(nasab), perkawinan dan sumpah setia. Setiap kabilah dipimpin oleh
seorang Syaikh yang dipilih dari seorang anggota tertua melalui
musyawarah.
5. Secara garis besar, ada dua macam penduduk yang hidup di Arab
ketika itu, yaitu: (a) Penduduk kota, rata-rata pedagang dengan dua
kota terkenalnya yaitu Mekkah dan Madinah, dan (b) Penduduk desa
(badui), rata-rata petani, peternak dan penggembala.
6. Masa kehidupan masyarakat Arab sebelum Islam dinamakan masa
Jahiliyah (masa kebodohan). Disebut Jahiliyah bukan karena tidak
berilmu, tetapi karena penduduknya kebanyakan suka berbuat
kejahatan, suka berperang, membunuh, melecehkan wanita,
melakukan takhayul, menyembah berhala dan lain-lain. Perbuatan-
perbuatan itu adalah contoh kebudayaan arab Jahiliyah yang buruk.
Akan tetapi ada beberapa kebudayaan Arab jahiliyah yang baik, di
antaranya di bidang kesusastraan (seni), di mana masyarakat Arab
suka sekali membuat karya-karya syair (puisi) dan para penyair
pada waktu itu dianggap orang yang mempunyai kedudukan tinggi.

B. Misi Nabi Muhammad SAW Sebagai Rahmatan Lil Alamin

1. Kelahiran Nabi Muhammad


a. Muhammad SAW dilahirkan di kota Mekkah (Hijaz) pada tanggal
12 Rabiul Awwal tahun Gajah atau bertepatan tanggal 20 April
571 Masehi.
b. Beliau wafat pada hari senin tanggal 12 Rabi'ul Awwal tahun 11 H
bertepatan dengan 8 Juni 632 M.
c. Beliau merupakan keturunan suku Quraisy, suku bangsawan yang
sangat berpengaruh di Arab.
d. Ayahnya bernama Abdullah bin Abdul Muthalib yang wafat ketika
beliau masih berada dalam kandungan ibunya, Siti Aminah.
Sedangkan ibunya wafat ketika beliau berumur 6 tahun.
Kemudian beliau diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib selama
dua tahun dan oleh pamannya, Abu Thalib.

2. Kerosulan Muhammad
a. Pada usia 25 tahun, beliau menikah dengan Khadijah, seorang
janda kaya yang berusia 40 tahun. Kemudian selang beberapa
lama beliau mendapat gelar al-Amin (orang yang dapat
dipercaya), gelar ini diberikan karena beliau berhasil mengatasi
perselisihan para pemuka suku Quraisy dalam peletakkan Hajar
Aswad (batu hitam yang suci) di dinding Kabah
b. Pada usia 40 tahun, beliau sering datang ke Gua Hira yang
terletak di perbukitan Jabal Nur untuk bertahanuts atau
melakukan pemusatan jiwa dan merenungi keadaan masyarakat
arab yang masih Jahiliyah. Pada malam 17 Ramadhan tahun 610
M. ketika sedang bertahanuts, datanglah Malaikat Jibril
menyampaikan wahyu pertama, yaitu al-Quran Surat al-Alaq ayat
1-5 yang Artinya; Bacalah Atas Nama Tuhanmu Yang Telah
Menjadikan Makhluk. Dia Telah Menjadikan Menusia Dari
Segumpal Darah. Bacalah ! Tuhan Engkaualah Yang Amat
Pemurah. Yang Mengajar Manusia Dengan Pena. Dia Mengajar
Manusia Apa-apa Yang Belum Diketahui. ( Qs. Al-alaq; 1 5 )
c. Dengan turunya wahyu yang pertama manandakan bahwa Allah
SWT telah mengangkat Muhammad sebagai Nabi dan Rasul Nya.
Setelah menerima wahyu yang pertama Nabi Muhammad SAW
tidak langsung bergerak untuk berdawah. Nabi Muhammad saw.
dalam kondisi bingung, takut dan gemetar yang akhirnya
ditenangkan oleh istri beliau yaitu Siti Khadijah.
d. Kemudian setelah itu, turun wahyu yang kedua yaitu surat al-
Mudatsir ayat 1 7. Dengan turunnya wahyu yang kedua ini maka
beliau memulai dakwah dengan cara sembunyi-sembunyi
e. Sasaran dakwahnya terbatas pada orang-orang dekat disekitar
beliau . Yang mula-mula menerima dakwah beliau adalah Siti
Khodijah( istrinya) Ali bin Abi Talib (anak pamannya),Abu Bakar
(sahabat nya), dan Zaed bin Harisah (pembantunya).

3. Dakwah Pada Masa Awal


Dakwah secara sembunyi-sembunyi.Dakwah ini dilakukan selama
kurang lebih tiga tahun dan berhasil mengislamkan:
1) Khadijah (istri Nabi) 6) Utsman bin Affan
2) Abu Bakar (sahabat dekat Nabi) 7) Zubair bin Awwam
3) Ali bin Abi Thalib (sepupu Nabi) 8) Sa'ad bi abi Waqash
4) Zaid bin Haritsah (budak yang 9) Talhah bin Ubaidillah
dipelihara Nabi), 10) Abdurrahman bin Auf
5) Bilal bin Rabah (seorang budak kulit 11) Arqam bin Abil Arqam dan lain-lain.
hitam)
(Orang-orang yang disebutkan di atas disebut Assabiqunal Awwalun
(orang-orang yang pertama masuk Islam).

4. Dakwah secara terang-terangan. dilakukan selama sepuluh tahun


setelah turun Al-Quran surat al-Hijr ayat: 94
a. Langkah pertama yang dilakukan Nabi dalam berdakwah dengan
cara terang-terangan adalah mengumpulkan warga kota Mekkah
di bukit Shofa. Di antara orang-orang yang hadir adalah Abu
Lahab, Abu Jahal, dan Umar bin Khattab. Setelah semua
berkumpul, Nabi mulai berdakwah, tetapi Nabi malah dicemooh
dan dilempari. Bahkan Abu Lahab mencaci-maki dan melempari
beliau dengan batu. Akhirnya pertemuan itu berakhir dengan
kekacauan.
b. Meskipun demikian, dakwah dengan cara ini telah memberikan
hasil dengan bertambahnya jumlah pemeluk Islam dari golongan
lemah seperti wanita, budak, pekerja dan orang-orang miskin .

5. Hambatan-hambatan Dakwah Nabi Di Mekkah


Banyaknya tokoh bangsawan kafir Quraisy yang menolak,
menentang dan mengancam Nabi seperti Abu Lahab, Abu Jahal dan
Abu Sofyan. Penentangan ini dilakukan oleh mereka dengan alasan:
a. Nabi yang keturunan Bani Hasyim dianggap akan menundukkan
dan menguasai otoritas politik dan ekonomi bangsa Arab yang
saat itu dipegang oleh Bani Abdi Syam
b. Kekhawatiran akan hilangnya sistem kasta di kehidupan sosial
masyarakat Arab. Dalam hal ini derajat dan kehormatan para
bangsawan Arab Quraisy merasa terancam dalam hal kekuasaan,
wibawa dan pengaruh di masyarakat.
c. Nabi akan menghilangkan tradisi yang sudah diwarisi secara
turun temurun dari nenek moyang mereka.
d. Adanya bujukan dari pamannya Abu Thalib (pelindung Nabi) agar
menghentikan dakwah. Bujukan ini dilakukan pamannya karena
ia didesak oleh para tokoh kafir Quraisy untuk menghentikan
kegiatan Nabi dalam berdakwah. Namun demikian, bujukan ini
tidak berhasil karena keteguhan Nabi dalam berdakwah.
e. Banyaknya para pengikut Nabi yang disiksa karena masuk Islam,
seperti Bilal bin Rabah, Zubair bin Awwam dan Abu Bakar,
sehingga Nabi sempat memerintahkan beberapa sahabatnya
untuk hijrah ke Habasyah (Ethiopia).
f. Adanya pemboikotan kaum kafir Quraisy yaitu:
1) tidak mau berbicara dengan orang Islam,
2) tidak mau jual beli dengan orang Islam,
3) tidak mau menikah dengan orang Islam.
Pemboikotan berjalan selama 3 tahun, dan berhenti ini setelah
papan pengumuman yang dipasang di Kabah habis dimakan
rayap. Selain itu beberapa orang Quraisy juga mempunyai
perasaan tidak tega melihat akibat pemboikotan tersebut.
Contoh Penderitaan Yang Dialami Umat Islam (Sahabat Bilal)
Ketika Mereka Menyatakan dan memepertahankan Keislaman
sehingga mereka disiksa oleh orang-orang Kafir.
6. Misi Dakwah Nabi Di Mekkah
a. Mengajak masyarakat menyembah kepada Allah SWT semata
(tauhid) dan meninggalkan menyembah berhala.
b. Mengajarkan adanya hari kiamat, setiap manusia akan diminta
pertanggungjawaban selama mereka hidup di dunia.
c. Mengajak masyarakat berbuat baik dan berakhlak terpuji dan
melarang berbuat kejahatan dan kerusakan.
d. Mengajak masyarakat untuk menegakkan keadilan dan
persamaan derajat antara laki-laki dan perempuan.

7. Ibrah/Hikmah Dakwah Nabi Di Mekkah


a. kepribadian Nabi yang mempunyai sifat sidik (selalu benar),
amanah (dapat dipercaya), Tabligh (berani menyampaikan) dan
fatonah (cerdas).
b. Tidak pernah menyerah dalam berdakwah, walaupun banyak
ancaman yang dihadapi
c. Berani berkorban harta benda dan nyawa.
d. Dalam berdakwah, selalu menggunakan siasat atau cara yang baik
dan bertahap. Tahap pertama dengan sembunyi-sembunyi guna
menyusun kekuatan dan tahap kedua dengan terang-terangan
(terbuka).

8. Hal-hal Yang Perlu Diteladani Dari Perjuangan Dakwah Nabi Di


Mekkah
a. Menampilkan sikap terpuji sebagaimana yang telah dilakukan
Nabi dengan sifat-sifatnya.
b. Dalam melakukan segala sesuatu harus mempunyai perencanaan,
sungguh-sungguh, tidak gampang menyerah dan selalu berdoa
agar hasilnya dapat memuaskan
c. Berani berkorban dan bertanggungjawab.
d. Berdakwah secara terbuka pada saat kedudukan makin menguat
e. Melakukan hijrah untuk menyusun kekuatan
f. Menyandarkan keberhasilan kepada Alloh swt.
SEJARAH NABI MUHAMMAD SAW PERIODE MADINAH

A. Madinah Sebelum Kedatangan Islam


Sebelum Islam datang, kota Madinah bernama Yatsrib. Penduduknya
terdiri dari dua golongan besar yang sering bertikai dan berperang,
yaitu:
1. Golongan bangsa Yahudi yang terdiri dari : a.Bani Qainuqa, b.Bani
Quraizah dan c. Bani Nazir
2. Golongan bangsa Arab yang terdiri dari suku Aus dan Khazraj.

Kota Yatsrib termasuk daerah subur dan pusat pertanian serta


merupakan jalur perdagangan ramai yang menghubungkan antara
Yaman di selatan dan Syiria di Utara.

B. Proses Masuknya agama Islam ke Madinah dan Hijrahnya Nabi ke


Madinah
1. Ketika Nabi masih di Mekkah, banyak penduduk Yatsrib
melaksanakan Ibadah Haji ke Mekkah. Kesempatan ini digunakan
oleh Nabi untuk mengajak penduduk Yatsrib untuk masuk Islam
2. Akhirnya, setiap orang Yatsrib yang ke Mekkah menyatakan masuk
Islam.
3. Bahkan, tahun 621 M Nabi menemui rombongan haji dari Yatsrib
yang berjumlah 12 orang di bukit aqabah dan melakukan perjanjian.
4. Perjanjian ini disebut Perjanjian Aqabah I yang isinya:
a. Penduduk Yatsrib akan setia melindungi Nabi
b. Rela berkorban harta dan jiwa
c. Tidak akan menyekutukan Allah
d. Tidak membunuh dan berdusta
e. bersedia membantu menyebarkan Islam

C. Usaha-usaha Yang Dilakukan Rosululloh Setelah Berada Di Madinah


1. Mendirikan Masjid,
a. Masjid yang pertama didirikan Nabi di Madinah adalah Masjid
Nabawi dibangun di atas tanah yang dibeli Nabi dari dua orang
miskin bernama Sahl bin Amr dan Suhail bin Amr.
b. Pendirian masjid ini dimaksudkan selain sebagai pusat Ibadah
dan dakwah Islam, namun juga berperan sebagai tempat
bermusyawarah kaum Muslimin, tempat untuk mempersatukan
kaum Muslimin, bahkan dijadikan sebagai pusat pemerintahan. Di
salah satu penjuru masjid disediakan tempat tinggal untuk orang-
orang miskin yang tidak mempunyai tempat tinggal, mereka
dinamai Ahlus-Suffah.
c. Selanjutnya, dimulailah pembangunan jalan raya di sekitar masjid,
sehingga lama-kelamaan tempat itu menjadi pusat kota dan
pemukiman serta perniagaan.
d. Pesatnya pembangunan di sekitar masjid Nabawi menyebabkan
banyak pendatang dari luar Madinah.
2. Mempersaudarakan Kaum Muhajirin dan Anshor. Cara ini dilakukan
Nabi untuk mengokohkan persatuan Umat Islam di Madinah.
Persaudaraan ini didasarkan atas persaudaraan seagama dan bukan
atas dasar kesukuan. Sebagai contoh, Nabi mempersaudarakan
Hamzah bin Abdul Muthalib dengan Zaid bekas budaknya, Abu Bakar
bersaudara dengan Kharija bin Zaid, dan Umar bin Khattab
bersaudara dengan 'Itban bin Malik Al-Khazraji.
Kaum Muhajirin kemudian banyak yang menjadi pedagang dan
petani. Diantaranya Abdurrahman bin Auf menjadi pedagang,
sedangkan Umar bin Khottob dan Ali bin Abi Tholib menjadi petani

3. Membuat perjanjian damai antara Kaum Muslimin dan Kaum Yahudi


a. Nabi membuat peraturan-peraturan yang disebut dengan Piagam
Madinah yang isinya antara lain:
1) Kaum Muslim dan Yahudi akan hidup berdampingan dan bebas
menjalankan agamanya masing-masing.
2) Apabila salah satu pihak diperangi musuh, maka yang lain
wajib membantu.
3) Apabila terjadi perselisihan antara keduanya, penyelesaian
diserahkan kepada Nabi selaku pemimpin tertinggi di
Madinah.
Dalam Piagam tersebut terdapat beberapa asas, yaitu: kebebasan
beragama, persamaan, keadilan, perdamaian dan musyawarah.
Meletakkan Dasar-dasar Pemerintahan, Ekonomi dan
Kemasyarakatan
b. Dalam bidang pemerintahan diterapkan prinsip musyawarah
(demokrasi), yaitu dalam memutuskan masalah harus
bermusyawarah terlebih dahulu.
c. Dalam bidang ekonomi diterapkan asas koperasi, yaitu tiap-tiap
Muslim harus saling membantu.
d. Dalam kehidupan bermasyarakat diterapkan asas keadilan, harus
saling tolong menolong, menghargai persamaan hak dan
kewajiban sesama Muslim, tidak ada perbedaan pangkat, harta
dan keturunan, harus mengasihi dan memelihara anak yatim,
menyantuni janda-janda.
e. Dengan demikian, maka berdirilah kota Madinah sebagai kota
terbesar di Jazirah Arab dengan kemegahan yang ditampilkannya.
Pada masa ini, masyarakat Muslim berkembang menjadi
masyarakat besar dan menjadi pusat untuk kegiatan
perekonomian, perdagangan dan pertanian.

D. Perjuangan Nabi Muhammad SAW Dan Para Sahabat Di Madinah


1. Sejak hijrah ke Madinah, selama kurang lebih 10 tahun, Nabi dan
para sahabatnya berdakwah kepada penduduk Madinah tanpa
mengenal lelah, dan tidak pernah putus asa.
2. Kebanyakan penduduk Madinah, terutama suku Aus dan Khazraj,
menerima dakwah Nabi tersebut. Akan tetapi, dalam perjalanan
dakwahnya, Nabi menemui rintangan, khususnya dari orang-orang
Yahudi yang tidak senang dengan keberhasilannya.
3. Salah seorang Yahudi Munafik yang tidak senang adalah Abdullah bin
Ubay. Ia selalu melaporkan kegiatan Nabi di Madinah kepada kaum
kafir Quraisy di Mekkah, sehingga pada masa-masa kemudian
terjadilah banyak peperangan dengan kaum kafir Quraisy Mekkah.

Beberapa Peperangan Yang Terjadi Ketika Nabi Berada Di Madinah :


a. Perang Badar
1) terjadi di dekat sumber mata air milik seorang bernama Badar
pada tanggal 17 Ramadhan tahun 2 H bertepatan 5 Januari 623
M.
2) Dalam perang ini pasukan Islam hanya berjumlah 313 orang
yang dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW, sedangkan pihak
kafir Quraisy berjumlah 1000 orang yang dipimpin oleh Abu
Sufyan.
3) Perang ini dimenangkan oleh umat Islam dengan korban tewas
sebanyak 14 orang Muslim dan 70 orang kafir termasuk Abu
Jahal.

b. Perang Uhud
1) Perang ini berlangsung pada bulan Syaban tahun 3 H
bertepatan bulan Januari 625 M di sebuah perbukitan bernama
Uhud.
2) Pasukan Islam pimpinan Nabi pada awalnya berjumlah 1000
orang, tetapi 300 orang membelot karena hasutan Abdullah
bin Ubay. Sedangkan pasukan kafir Quraisy berjumlah 3000
orang yang dipimpin Abu Sufyan dan istrinya Hindun.
3) Perang ini pada awalnya hampir dimenangkan oleh umat
Islam, tetapi karena pasukan Islam meninggalkan posisi
perang untuk mengambil harta rampasan perang (ghanimah),
akhirnya pasukan Islam mengalami kekalahan
4) Bahkan Hamzah bin Abdul Mutholib (paman Nabi) terbunuh
dan isi tubuhnya dikoyak-koyak oleh Hindun. Korban
meninggal dari pihak umat Islam adalah 70 orang, sedangkan
kafir Quraisy berjumlah 23 orang.

c. Perang Khandaq
1) Perang terjadi di sebelah utara Madinah pada bulan Syawal 5 H
atau Maret 627 M. Perang Khandaq ini disebut juga perang
Ahzab.
2) Dalam perang ini, pasukan musuh berjumlah 10.000 orang
yang dipimpin Abu Sufyan, sedangkan pasukan Islam hanya
berjumlah 3000 orang pimpinan Nabi dan Ali bin Abi Tholib.
3) Atas usul dari Salman Al-Farisi (orang Persia), pasukan Islam
membuat parit mengelilingi perbatasan kota Madinah. Akibat
adanya parit ini, pasukan kafir Quraisy mengalami kekalahan.

Selain tiga perang di atas, ada beberapa peperangan lagi yang


terjadi antara umat Islam dengan kaum kafir yaitu: Perang
Khaibar ,Perang Mutah ,Perang Tabuk.
Di Samping Peperangan, Nabi Dan Para Sahabatnya Juga
Melakukan beberapa usaha dan berhasil dengan baik dalam
Menghadapi Kaum Kafir, Yaitu:
1) Mengadakan Perjanjian Hudaibiyah dengan orang-orang Kafir
Qurays di Mekkah;
a. Perjanjian ini berlangsung pada bulan Zulkaidah tahun 6 H
atau 628 M di daerah Hudaibiyah.
b. Asal mula terjadinya perjanjian ini adalah adanya keinginan
kaum Muhajirin untuk beribadah haji dan menengok
saudara mereka di Mekkah yang selama enam tahun tidak
bertemu.
c. Akan tetapi keinginan ini dihalangi oleh kaum Kafir Quraisy.
d. Maka Nabi pun berangkat dengan kaum Muhajirin untuk
pergi ke Mekkah, sesampainya di Hudaibiyah dicegatlah
Nabi dan para pengikutnya oleh kaum Quraisy. Dari sinilah
kemudian lahirlah perjanjian Hudaibiyah.

Isi Perjanjian Hudaibiyah :


a. Umat Islam dan kaum kafir Quraisy tidak boleh saling
serang selama 10 tahun
b. Nabi dan pengikutnya tidak diperkenankan beribadah haji
pada tahun ini.
c. Kaum Muslim wajib mengembalikan orang Mekkah yang
menjadi pengikut Nabi di Madinah, sedangkan kaum kafir
Quraisy tidak wajib mengembalikan orang Madinah yang
menjadi pengikut mereka.
d. Setiap orang diberi kbebasan untuk memilih menjadi
pengikut Nabi atau kaum Kafir Quraisy.

3. Fathul Makkah (penaklukan kota Mekkah)

a. terjadi pada bulan Ramadhan tahun 8 H atau Januari 630 M.


b. Sebab utama terjadinya fathu Makkah adalah kaum Kafir Quraisy
melanggar perjanjian Hudaibiyah dan menyerang kaum Muslim
yang ada di Mekkah.
c. Penaklukkan kota Mekkah yang dilakukan Nabi dan pengikutnya
itu tanpa ada pertumpahan darah dan peperangan, sehingga
penduduk kota Mekkah pun banyak yang masuk Islam termasuk
pemimpin kafir Quraisy Abu Sufyan ikut masuk Islam.
d. Saat itulah turun Quran Surat An Nashr ayat 1-5
e. Ketika terjadi fathul Makkah ini, Nabi berpidato di hadapan
masyarakat yang isinya :
1) Barang Siapa yang menutup pintu rumahnya, rapat- rapat
maka ia aman.
2) Barang siapa yang masuk ke Masjdil Haram, maka ia aman.
3) Barang siapa yang memasuki rumah Abu Sufyan, maka ia
aman.
E. Hikmah Dan Teladan Dari Misi Nabi Muhammad Saw Dalam
Membangun Masyarakat Madinah
1. Melakukan hijrah (pindah) ke tempat yang dianggap lebih memberi
harapan untuk mengembangkan masyarakat Islam yang lebih maju
merupakan suatu kemestian yang harus dilakukan.
2. Nabi melakukan Hijrah ke Madinah adalah untuk menyusun
kekuatan dan menarik banyak pengikut agar dakwah Islam berjalan
sesuai yang diharapkan dan masyarakat Islam semakin kokoh.
3. Dari hijrah ini, Nabi berhasil membangun masyarakat Islam menuju
pada kemajuan, kesejahteraan, dan kedamaian, baik di bidang sosial,
ekonomi maupun politik.
4. Keberhasilan yang telah dicapai ini memerlukan perjuangan yang
panjang dan kadang harus dilakukan dengan cara kekerasan (jihad
atau berperang). Dengan demikian, hikmah dan teladan yang dapat
diambil dan ditiru dari perjuangan Nabi di Madinah tersebut di
antaranya adalah:

Hikmah Dan Teladan Yang Dapat Diambil Dan Ditiru Dari Perjuangan
Nabi Di Madinah Tersebut Di Antaranya Adalah:
1. Ketabahan dalam menerima cobaan
a. Mereka pergi berhijrah dengan meninggalkan segala yang ada di
Mekkah, antara lain sanak famili, harta benda dan juga kampung
halaman.
b. Rasa berat pada diri kaum Muslimin meninggalkan kampung
halaman ternyata sirna oleh keimanan mereka yang kuat dan
kecintaan yang tulus terhadap Nabi Muhammad SAW.
c. Mereka tabah dan ikhlas dalam menerima cobaan ini. Oleh karena
itu, apapun keadaannya, situasinya apakah senang atau susah,
iman harus senantiasa melekat di hati kita.
2. Cerdas dalam mengambil keputusan
a. Nabi Muhammad SAW adalah orang yang memiliki kecerdasan
luar biasa dalam mengambil keputusan dan tindakan. Hal itu
terbukti ketika beliau mampu menyatukan kaum Muhajirin dan
Anshar menjadi satu saudara. Persaudaraan ini menjadikan
masyarakat Muslim Madinah semakin berkembang dan kuat serta
mampu menjadi bangsa yang besar dan bersatu dibawah bendera
Islam, sehingga dalam tempo yang relatif singkat masyarakat
Muslim Madinah dikagumi oleh bangsa lainnya.
b. Dalam bidang ekonomi dan perdagangan, Nabi Muhammad SAW
menerapkan asas koperasi, yakni menganjurkan kaum Muslim di
Madinah agar memperhatikan nasib saudaranya, tidak serakah
dan tidak mempraktekkan sistem riba dalam transaksi
perdagangan. Bahkan, dalam menunaikan haji yang terakhir atau
disebut dengan Haji Wada tahun 10 H (631 M) Nabi
menyampaikan khotbahnya yang sangat bersejarah antara lain
berisi:
1. larangan untuk riba dan menganiaya.
2. Perintah untuk memperlakukan istri dengan baik.
3. Persamaan dan persaudaraan antar manusia harus ditegakkan.
4. Gigih dan istiqamah dalam berjuang
Akhirnya kaum Muslim di Madinah mampu mengimbangi kekuatan kaum
kafir di Mekkad dan orang-orang Yahudi di Madinah.

F. Hubungan Antara Misi Nabi Muhammad Di Madinah Dengan


Perkembangan Masyarakat Islam Masa Sekarang

Keterkaitan antara misi dakwah Nabi Muhammad SAW dengan


perkembangan masyarakat Islam sekarang dapat kita lihat dari
beberapa aspek, antara lain :
1. Aspek Politik Pemerintahan
a. Nabi Muhammad SAW selain menjadi pemimpin agama, beliau
juga menjadi pemimpin pemerintahan. Dalam
kepemimpinannya, beliau mengedepankan kepentingan umum
daripada kepentingan pribadi dan keluarganya.
b. Selain itu, beliau juga menggunakan sistem musyawarah atau
demokrasi dan berlaku adil dalam memutuskan suatu perkara di
masyarakat dengan tidak membedakan golongan, suku bahkan
perbedaan agama.
c. Sistem musyawarah atau demokrasi ini selanjutnya banyak
dipakai oleh berbagai negara, termasuk oleh negara kita
Indonesia.

2. Aspek Sosial Kemasyarakatan.


a. Penduduk Muslim Madinah pada masa kepemimpinan Nabi
memiliki rasa persaudaraan dan persatuan yang kuat.
b. Mereka tidak membedakan antara Muhajirin dan Anshar, bahkan
tidak membedakan rasa persatuan dengan penganut agama lain.
c. Rasa persaudaraan sesama Muslim di Madinah tercermin dalam
kehidupan sehar-hari, di antara mereka tidak ada perselisihan
ataupun permusuhan.
d. Jika ada salah satu warga Muslim yang sakit, maka Muslim lain
menjenguknya.
e. Selain itu, budaya silaturahmi merupakan kebiasaan yang
tertanam dalam warna kehidupan penduduk Muslim Madinah

3. Aspek Ekonomi.
a. Pada tahun-tahun awal, pemerintahan Islam di Madinah hampir
tidak memiliki sumber memasukan ataupun pengeluaran.
b. Seluruh tugas pemerintahan dilaksanakan kaum muslimin secara
bergotong royong dan sukarela.
c. Mereka memperoleh pendapatan dari bebagai sumber yang tidak
terikat. Akan tetapi ketika masyarakat Muslim Madinah sudah
tentram dan kuat, maka pada waktu itu kewajiban membayar
zakat dan pajak mulai dijalankan sebagai sumber pendapatan
negara.
d. Pajak pada masa itu dipungut semata berdasarkan standar cukup
atau berdasarkan kadar kebutuhan negara.
e. Dalam memajukan ekonomi masyarakat di Madinah, Rasulullah
menerapkan sistem koperasi. Sistem ekonomi ini dimaksudkan
untuk membantu penduduk Muslim di Madinah yang miskin dan
lemah.
f. Masyarakat Muslim Madinah yang rata-rata berprofesi sebagai
pedagang dan petani sangat antusias dan menerima dengan
senang hati ajakan Nabi Muhammad SAW tersebut.

Anda mungkin juga menyukai