BAB 6
Banyak orang yang percaya bahwa konsumen secara otomatis terlindungi dari
kerugian adanya pasar bebas dan kompetitif tetapi pemerintah ataupun pelaku bisnis
tidak mengambil langkah langkah yang diperlukan untuk menghadapi masalah
tersebut. Seperti yang kita lihat di bab sebelumnya (khusunya Bab 4) pasar bebas
mendukung alokasi, penggunaan dan distribusi barang barang tertentu. Apabila
penjual tidak menyediakan apa yang diinginkan konsumen berarti mereka RUGI
tetapi apabila mereka menyediakan apa yang diinginkan konsumen berarti mereka
UNTUNG.
Jika konsumen menginginkan produk yang lebih aman maka mereka akan
menunjukkan preferesensi dengan bersedia membayar lebih untuk membeli produk
yang lebih aman. Pihak produsen harus menanggapi permintaan itu dengan
meningkatkan keamanan produk mereka. Jika tidak mereka akan kehilangan
konsumen karena diambil oleh pesaing yang memenuhi keinginan konsumen. Akan
tetapi, jika konsumen tidak memperdulikan masalah keamanan maka produsen tidak
perlu meningkatkan keamanan produk mereka.
Sebagai contoh, sebuah peralatan yang dijual seharga $100 biasanya akan terasa
panas setelah dipakai hanya dalam waktu satu setengah jam tetapi jika peralatan itu
seharga $400 maka peralatan itu bisa dipakai secara aman dalam waktu sehari.
Sebagian pembeli lebih memilih model yang lebih murah dan bersedia menghadapi
resikonya demi mendapat potongan harag $300. Sementara pembeli lain lebih
memilih yang mahal karena mereka merasa lebih aman.
Page 1
Untuk Kalangan Sendiri
Page 2
Untuk Kalangan Sendiri
Seperti yang mungkin telah dikatakan para kritikus dan seperti yang telah kita
lihat pada Bab 4 bahwa pasar tidak mampu menunjukkan karakteristik dasar dari
pasar kompetitif. Jadi, secara keseluruhan tidak terlihat bahwa kekuatan kekuatan
pasar mampu menghadapi semua pertimbangan konsumen tentang keamanan, bebas
resiko, dan nilai.
Dalam Bab 2 kita juga melihat kaum Moralis tradisional menegaskan bahwa
tindakan menyetujui kontrak atau perjanjian tunduk pada beberapa batasan moral
sekunder:
1. Kedua belah pihak harus mengetahui sepenuhnya sifat perjanjian yang mereka
buat.
2. Kedua belah pihak tidak boleh dengan sengaja menyalah artikan fakta fakta
perjanjian pada pihak lain.
Page 3
Untuk Kalangan Sendiri
3. Kedua belah pihak tidak boleh menyetujui perjanjian karena keterpaksaan atau
pengaruh lain.
Page 4