BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Teori
Uji tarik adalah kegiatan pengujian bersifat destruktif, terhadap suatu bahan
dengan cara memberikan beban tarikan secara terus menerus. Bertambah beban
sampai akhirnya putus. Kemampuan tarik suatu bahan diperlihatkan dalam
suatu perbandingan antara besar beban tarik terhadap luas bidang bahan yang
mengalami tarikan.
Sampel bentuk ukuran dan bentuk tertentu (dalam standart SII atau JIS
atau ASTM ) diberikan beban tarik yang continue sampai bahan atau logam
tersebut mengalami perpatahan. Perpatahan beban tarik ini akan
menimbulkan perubahan regangan. Hubungan antara penambahan beban
dengan perubahan regangan dapat digambarkan dalam suatu kurva yang
dikenal dengan kurva stress strain.
Pengujian ini memakai benda uji atau sampel dari bahan logam baik itu
ferrous atau non ferro. Ukuran sampel telah disesuaikan dengan standar SII
(dalam percobaan ini ), atau JIS atau ASTM. Variable variable yang
mempengaruhi adalah besarnya beban tarik dan diameter awal dari sampel.
Sifat sifat mekanis yang diharapkan didapat dari percobaan ini adalah
kekuatan luluh, tegangan maksimum, tegangan patah dan harga modulus
young.
Setelah memahami tujuan yang telah diuraikan oleh pengujian tarik, ada
beberapa sifat yang dapat diketahui dari percobaan ini yaitu,
Gambar 1
f. Keuletan (ductility)
Persentase perpanjangan(elongation)
dimana Lf adalah panjang akhir dan Lopanjang awal dari benda uji.
UTS = F maks/Ao
E = / atau E = tan
dimana adalah sudut yang dibentuk oleh daerah elastis kurva tegangan-
regangan. Modulus elastisitas suatu material ditentukan oleh energi ikat
antar atom-atom, sehingga besarnya nilai modulus ini tidak dapat dirubah
oleh suatu proses tanpa merubah struktur bahan. Sebagai contoh
diberikan oleh Gambar 3 di bawah ini yang menunjukkan grafik
tegangan-regangan beberapa jenis baja.
Gambar 3
Grafik tegangan- regangan beberapa baja yang memperlihatkan ke-
samaan modulus kekakuan.
B. Tujuan
Untuk mengetahui sifat sifat mekanik suatu bahan atau logam terhadap
pembebanan tarik. Sehingga Mahasiswa dapat melakukan percobaan ini
karena mengetahui karakteristik benda.
C. Sasaran Praktikum
PROSEDUR PENGUJIAN
1. Alat percobaan
a. Jangka sorong
b. Mesin uji tarik Tarno Crocki
2. Bahan percobaan
a. 1 batang baja
b. 1 batang besi cor
c. 1 batang aluminium
d. 1 batang tembaga
DATA PENGUJIAN
A. Aluminium
L0 = 40.5 mm A0 = 51,56mm2 A1 =12,56mm2
D0 = 8.1 mm D1 = 4.0 mm A=38,99mm2
B. Tembaga
L0 = 40,75 mm A0 = 52,16mm2 D1 = 3.2 mm
D0 = 8.15mm A1 = 8.04mm2 A=44,12mm2
C. Baja ST 37
L0 = 40,5 mm A0 = 51,52 mm2 A1 =17,34 mm2
D0 = 8.1 mm A= 34,18 mm2 D =4,7 mm
1
D. Besi Cor
L0 = 38,5 mm A0 = 46,56 mm2 D1=4,5 mm
A1=15,90 mm2 D0 = 7,7 mm A=30,66mm2
No F (newton) L (mm)
1 8600 1 280,4958 0,025974