Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN SETIAP HARI

Pertemuan : 1 Hari, TGL : 23 November 2016


A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien :
a. Data Subjektif
- Klien mengatakan pernah melakukan tindak kekerasan
- Klien mengatakan sering merasa marah karena keinginannya tidak terpenuhi
b. Data Objektif
- Klien tampak tegang saat bercerita
- Pembicaraan klien kasar jika dia menceritakan marahnya
- Pandangan tajam
- Nada suara tinggi
- Berteriak

2. Diagnosa Keperawatan :
Risiko perilaku kekerasan
3. Tujuan Tindakan Keperawatan :
a. Tujuan Umum
Klien dapat mengontrol atau mencegah perilaku kekerasan secara fisik
b. Tujuan Khusus
- Klien dapat membina hubungan saling percaya
- Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
- Klien dapat mengidentifikasi tanda gejala perilaku kekerasan
- Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang dilakukan
- Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan
- Klien dapat menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasan
- Klien dapat mempraktekkan cara mengontrol perilaku kekerasan fisik 1: teknik
nafas dalam
- Klien dapat memasukkan latihan ke dalam jadwal kegiatan harian.

4. Tindakan Keperawatan :
- Bina hubungan saling percaya
- Bantu klien mengungkapkan penyebab perilaku kekerasan
- Bantu klien mengungkapkan tanda gejala perilaku kekerasan yang dialaminya
- Diskusikan dengan klien perilaku kekerasan yang dilakukan selama ini
- Diskusikan dengan klien akibat negative (kerugian) cara yang dilakukan pada diri
sendiri, orang lain/keluarga, dan lingkungan
- Diskusikan bersama klien cara mengontrol perilaku kekerasan secara fisik : teknik
napas dalam
- Anjurkan klien untuk memasukkan kegiatan didalam jadwal kegiatan harian

B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
Selamat pagi Pak. Perkenalkan nama saya Evy. Saya adalah mahasiswa dari
poltekkes kemenkes Surabaya. Hari ini saya dinas pagi dari pkl. 07.00-14.00. Saya
yang akan merawat bapak. Nama Bapak siapa dan suka dipanggil apa?
b. Evaluasi/validasi
kalau boleh tahu, sudah berapa lama Bapak H di sini ? Apakah Bapak H masih ingat
siapa yang membawa kesini ? bagaimana perasaan Bapak saat ini? Saya lihat Bapak
sering tampak marah dan kesal, sekarang Bapak masih merasa kesal atau marah ?
c. Kontrak :
- Topik
Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang hal-hal yang membuat Bapak
H marah dan bagaimana cara mengontrolnya?
- Waktu
Berapa lama Bapak punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya?
Bagaimana kalau 15 menit saja?
- Tempat
Bapak senangnya kita berbicaranya dimana?. Dimana saja boleh kok, asal Bapak
merasa nyaman. Baiklah, berarti kita berbicara di teras ruangan ini saja ya, Pak
- Tujuan
Agar Bapak dapat mengontrol marah dengan kegiatan yang positif yaitu dengan
latihan fisik 1 : teknik nafas dalam dan tidak menimbulkan kerugian untuk diri
sendiri maupun orang lain.

2. Fase Kerja
Nah, sekarang coba Bapak ceritakan, Apa yang membuat Bapak H merasa marah?
Apakah sebelumnya Bapak pernah marah? Terus, penyebabnya apa? Samakah dengan
yang sekarang?
Lalu saat Bapak sedang marah apa yang Bapak rasakan? Apakah Bapak merasa sangat
kesal, dada berdebar-debar lebih kencang, mata melotot, rahang terkatup rapat dan ingin
mengamuk?
Setelah itu apa yang Bapak lakukan?
Apakah dengan cara itu marah/kesal Bapak dapat terselesaikan? Ya tentu tidak, apa
kerugian yang Bapak H alami?
Menurut Bapak adakah cara lain yang lebih baik? Maukah Bapak belajar cara
mengungkapkan kemarahan dengan baik tanpa menimbulkan kerugian?
Jadi, ada beberapa cara untuk mengontrol kemarahan, Bapak. Salah satunya adalah
dengan cara fisik. Jadi melalui kegiatan fisik, rasa marah Bapak dapat tersalurkan.
Ada beberapa cara, bagaimana kalau kita belajar 1 cara dulu? Namanya teknik napas
dalam
Begini Pak, kalau tanda-tanda marah tadi sudah Bapak
rasakan, maka Bapak berdiri atau duduk dengan rileks, lalu tarik napas dari hidung,
tahan sebentar, lalu keluarkan/tiup perlahan lahan melalui mulut
Ayo Pak coba lakukan apa yang saya praktikan tadi, bapak berdiri atau duduk dengan
rileks tarik nafas dari hidung, bagus.., tahan, dan tiup melalui mulut. Nah, lakukan 5
kali.
Bagus sekali, Bapak sudah bisa melakukannya
Nah.. Bapak Jono tadi telah melakukan latihan teknik relaksasi nafas dalam, sebaiknya
latihan ini Bapak lakukan secara rutin, sehingga bila sewaktu-waktu rasa marah itu
muncul Bapak sudah terbiasa melakukannya

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
Subyektif
Bagaiman perasaan Bapak setelah kita berbincang-bincang dan melakukan latihan
teknik relaksasi napas dalam tadi? Ya...betul, dan kelihatannya Bapak terlihat sudah
lebih rileks.
Obyektif
Coba Bapak sebutkan lagi apa yang membuat Bapak marah, lalu apa yang Bapak
rasakan dan apa yang akan Bapak lakukan untuk meredakan rasa marah. Coba
tunjukan pada saya cara teknik nafas dalam yang benar.
Wah...bagus, Bapak masih ingat semua...
b. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Bagaimana kalau kegiatan ini rutin dilakukan 5 kali dalam 1 hari dan di tulis dalam
jadwal kegiatan harian Bapak.
c. Kontrak yang akan datang
Topik :
Nah, Pak. Cara yang kita praktikkan tadi baru salah 1 nya saja. Masih ada cara yang
bisa digunakan untuk mengatasi marah Bapak. Cara yang ke-2 yaitu dengan teknik
memukul bantal .
Waktu :
Bagaimana kalau kita latihan cara yang ke-2 ini besok, Bagaimana kalau 15 menit
lagi saja?
Tempat :
Kita latihannya dimana, Pak? Bagaimana jika di teras ruangan ini saja lagi , Pak ?.

Anda mungkin juga menyukai