PENDAHULUAN
1
3. Apa hakikat manusia menurut islam?
4. Apa kelebihan manusia dari makhluk lain?
5. Apa fungsi dan tanggung jawab manusia dalam islam?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Manusia merupakan makhluk yang paling mulia di sisi Allah SWT. Manusia
memiliki keunikan yang menyebabkannya berbeda dengan makhluk lain. Manusia
memiliki jiwa yang bersifat rohaniah, gaib, tidak dapat ditangkap dengan
panca indera yang berbeda dengan makhluk lain karena pada manusia
terdapat daya berfikir, akal, nafsu, kalbu, dan sebagainya.
3
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias
dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa
4
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya. (At Tin : 5)
5
berasal dari tanah berwarna hitam yang berbau busuk dan diberi
bentuk, yang tertera dalam surat Al Hijr ayat 26, Dan sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang
berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.
Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya
Dia menciptakan istrinya, agar dia merasa senang kepadanya .
(Al Araf : 189)
Dari nuthfah, Allah jadikan alaqah yakni segumpal darah beku yang
bergantung di dinding rahim. Dari alaqah menjadi mudhghah yakni
sepotong daging kecil yang belum memiliki bentuk. Setelah itu dari
sepotong daging bakal anak manusia tersebut, Allah Subhanahu wa
Taala kemudian membentuknya memiliki kepala, dua tangan, dua
kaki dengan tulang-tulang dan urat-uratnya. Lalu Dia menciptakan
daging untuk menyelubungi tulang-tulang tersebut agar menjadi
6
kokoh dan kuat. Ditiupkanlah ruh, lalu bergeraklah makhluk tersebut
menjadi makhluk baru yang dapat melihat, mendengar, dan meraba.
(dapat dilihat keterangan tentang hal ini dalam kitab-kitab tafsir,
antara lain dalam Tafsir Ath Thabari, Tafsir Ibnu Katsir, dan lain-lain)
2.3 Asal Mula Manusia Teori Evolusi Darwin dan Nabi Adam a.s
Jika kita berdebat tentang asal mula manusia, maka yang terpikir pertama
kali dipikiran adalah teori evolusi Charles Darwin. Dalam teori evolusi
Charles Darwin dijelaskan bahwa manusia pertama adalah kera,
sedangkan dalam kitab suci umat Islam yaitu Al-Qur'an, dijelaskan bahwa
manusia pertama adalah Nabi adam a.s. Namun, hingga saat ini para
ilmuwan masih terus mencari bukti untuk memastikan asal mula manusia.
Genus yang dianggap sebagai nenek moyang manusia yang mirip kera
tersebut oleh evolusionis digolongkan sebagai Australopithecus, yang
berarti "kera dari selatan". Australophitecus, yang tidak lain adalah jenis
kera purba yang telah punah, ditemukan dalam berbagai bentuk.
7
Beberapa dari mereka lebih besar dan kuat dan tegap, sementara yang
lain lebih kecil dan rapuh dan lemah. Dengan menjabarkan hubungan
dalam rantai tersebut sebagai "Australopithecus > Homo Habilis > Homo
erectus > Homo sapiens," evolusionis secara tidak langsung menyatakan
bahwa setiap jenis ini adalah nenek moyang jenis selanjutnya.
8
Adam adalah ciptaan Allah yang memiliki akal sehingga memiliki
kecerdasan, bisa menerima ilmu pengetahuan dan bisa mengatur
kehidupan sendiri. Inilah keunikan manusia yang Allah ciptakan untuk
menjadi penguasa didunia, untuk menghuni dan memelihara bumi yang
Allah ciptakan. Dari Adam inilah cikal bakal manusia diseluruh permukaan
bumi. Melalui pernikahannya dengan Hawa, Adam melahirkan keturunan
yang menyebar ke berbagai benua diseluruh penjuru bumi; menempati
lembah, gunung, gurun pasir dan wilayah lainnya diseluruh penjuru bumi.
Hal ini dijelaskan dalam firman Allah SWT yang berbunyi:
1
Anonym, hakikat manusia menurut islam diakses dari
http://www.tugasku4u.com/2013/05/makalah-hakikat-manusia-menurut-islam.html , pada
tanggal 15 September 2014
9
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang selalu berkembang
dengan pengaruh lingkungan sekitarnya karena makhluk utuh ini
memiliki potensi pokok yang terdiri atas jasmani, akal, dan rohani.
Hal lain yang menjadi hakikat manusia adalah mereka
berkecenderungan beragam. Sebagai makhluk ciptaan Allah yang
memiliki potensi pokok paling banyak, manusia menjadi menarik
untuk diteliti. Manusia yang sebagai subjek kajian mengkaji manusia
sebagai objek kajiannya dalam hal karya, dampak karya terhadap
dirinya sendiri, masyarakat dan lingkungan hidupnya. Namun, sampai
sekarang manusia terutama ilmuwan belum mencapai kata sepakat
tentang manusia.
Sebenarnya manusia telah mencurahkan perhatian dan usaha
yang sangat besar untuk mengetahui dirinya, kendatipun kita
memiliki pembendaharaan yang cukup banyak dari hasil
penelitian para ilmuwan, filosof, sastrawan, dan para ahli di
bidang keruhanian sepanjang masa ini. Tapi kita (manusia)
hanya mampu mengetahui dari segi tertentu dari diri kita. Kita
tidak mengetahui manusia secara utuh. Yang kita ketahui
hanyalah bahwa manusia terdiri dari bagian bagian tertentu, dan
ini pun pada hakikatnya dibagi lagi menurut tata cara kita
sendiri. Pada hakikatnya, kebanyakan pertanyaan pertanyaan
yang diajukan oleh mereka yang mempelajari manusia kepada
diri mereka hingga kini masih tetap tanpa jawaban.2
10
manusia ke dalam kelompok binatang seperti yang dinyatakan Allah
dalam Al-Quran (Q.S. Al Araf : 179) :
Mereka (jin dan manusia) punya hati tetapi tidak dipergunakan
untuk memahami (ayat ayat Allah), punya mata tetapi tidak
dipergunakan untuk melihat (tanda tanda keksuasaan Allah),
punya telinga tetap tidak mendengar (ayat ayat Allah). Mereka
(manusia) yang seperti itu sama (martabatnya) dengan hewan,
bahkan lebih rendah (lagi) dari binatang.
11
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama seluruhnya,
kemudian mengemukakannya kepada para malaikat, lalu berfirman,
Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang
golongan yang benar. Mereka menjawab, Maha Suci Engkau, tidak
ada yang kami katahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada
kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha
Bijaksana. Allah berfirman, Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka
nama-nama benda ini. Maka setelah diberitahukannya nama-nama
benda itu, Allah berfirman, Bukankah sudah Ku katakan kepadamu,
bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan
mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu
sembunyikan. (Q S. Al Baqarah 33)
12
lain, sudah tentu mempunyai pandangan tersendiri akan fungsi, peran
dan tanggung jawab manusia di Bumi.
13
memungkinkan dirinya serta mendayagunakan apa yang ada di
muka bumi untuk kepentingan hidupnya.
Dua sisi tugas dan tanggung jawab ini tertata dalam diri
setiap muslim sedemikian rupa. Apabila terjadi
14
ketidakseimbangan maka akan lahir sifat-sifat tertentu yang
menyebabkan derajat manusia meluncur jatuh ketingkat yang
paling rendah, seperti fiman-Nya dalam QS (at-tiin: 4) yang
artinya sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam
bentuk yang sebaik-baiknya.
15
BAB III
KESIMPULAN
16
Dan sesungguhnya Kami telah memuliakan anak adam (manusia)
dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami melebihkan
mereka atas makhluk-makhluk yang Kami ciptakan, dengan
kelebihan yang menonjol ( QS. Al Isra 70).
Fungsi utama manusia adalah sebagai khalifah di muka bumi ini dan
perannya sebgai khalifah sebagaimana yang ditetapkan Allah SWT
mencakup tiga poin yaitu belajar, mengajarkan ilmu, dan
membudayakan ilmu. Tenggung jawab manusia sebagai khalifah yang
berarti wakil Allah adalah mewujudkan kemakmuran di muka bumi,
mengelola dan memelihara bumi.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://pembahasan-hakikat-manusia-dalam-
islam-/110525022733-/phpapp02.
http://qurandansunnah.wordpress.com/2009/10/31/mengetahui-
bagaimana-proses-penciptaan-manusia/
18
19