Penyusun :
Fenny Wulandari ( 030.03. )
Vera Liza Effriani (030.06.268)
BAB I
PENDAHULUAN
Indera penglihatan merupakan salah satu alat tubuh manusia yang mempunyai
fungsi sangat penting untuk memungkinkan manusia menerima informasi dari lingkungan
kehidupan sekitarnya sehingga mampu beradaptasi dan mempertahankan hidup dalam
lingkungannya dan menghindarkan diri dari berbagai ancaman yang mungkin terjadi.
Dengan demikian kesehatan indera penglihatan merupakan salah satu unsur terpenting
dalam upaya meningkatkan kualitas SDM agar terwujud manusia Indonesia yang cerdas,
produktif serta mampu berperan dalam berbagai bidang pembangunan.1,4
Untuk mewujudkan drajat kesehatan mata yang optimal telah ditetapkan visi, yaitu
gambaran prediksi atau keadaanmasyarakat indonesia pada masa yang akan datang berupa
Mata Sehat 2020/Vision 2020 The Right to Sight (pemenuhan hak untuk melihat
dengan optimal bagi setiap individu). Untuk itu di tetapkan misi mewujutkan mata sehat
melalui : promosi kesehatan dalam rangka pemberdayaan masyarakat tentang mata sehat ;
menanggulangi gangguan penglihatan dan kebutuhan di masyarakat ; memfasilitasi
pemerataan pelayanan kesehatan mata yang bermutu dan terjangkau, menggalang kemitraan
dengan masyarakat dan pihak-pihak terkait di dalam dan di luar negri untuk mewujutkan
mata sehat 2020.2,5
Berdasarkan laporan hasil Riskesdas/ Riset Kesehatan Dasar Nasional tahun 2007,
prevalensi nasional Kebutaan adalah 0,9% (berdasarkan hasil pengukuran, visus < 3/60).
Sebanyak 11 provinsi mempunyai prevalensi Kebutaan diatas prevalensi nasional, yaitu
Nangroe Aceh Darussalam, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Gorontalo.
Prevalensi nasional penderita Katarak sendiri pada penduduk umur >30 tahun adalah 1,8%.2
Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan Kebutaan (UKM / PK) Dasar adalah upaya
kesehatan dasar dibidang UKM / PK yang dilaksanakan di tingkat Puskesmas,
diselenggarakan secara khusus ataupun terpadu dengan kegiatan pokok Puskesmas lainnya,
di dalam ataupun di luar gedung oleh tenaga kesehatan Puskesmas dengan didukung oleh
peran serta aktif masyarakat dan ditujukan kepada individu, keluarga, masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas.3
Yang dimaksud dengan kegiatan di dalam gedung dalam UKM / PK adalah kegiatan
yang terpadu dengan kegiatan pokok Puskesmas lain atau secara khusus, meliputi
pemeriksaan diagnostik kelainan mata, seperti pemeriksaan retraksi, tonometri, funduskopi,
tes buta warna dan lapang pandang 3
Sedangkan yang dimaksud dengan kegiatan di luar gedung dalam UKM / PK adalah
kegiatan yang terpadu dengan kegiatan pokok Puskesmas lainnya ataupun secara khusus
meliputi skrining mata, penanggulangan kebutaan katarak, glaucoma dan lain-lain.3
Peran serta masyarakat adalah peran serta aktif masyarakat baik sebagai pemberi
maupun penerima pelayanan dengan memobilisasi sumber daya yang tersedia dalam
pemecahan masalah kesehata mata masyarakat setempat melalui perencanaan, pelaksanaan,
penilaian, pembinaan, dan pengembangan UKM/PK setempat 3
Kebutaan adalah pengelihatan kedua mata dengan koreksi maksimal kurang dari 5
% pengelihatan normal.
BAB III
TUJUAN
A. Tujuan Umum
Meningkatnya kesehatan mata dalam rangka meningkatkan kualitas
sumberdaya masyarakat.
B. Tujuan Khusus
BAB IV
KEGIATAN DAN SASARAN
Tujuan Upaya Kesehatan Mata/ Pencegahan Kebutaan
Melakukan pemeriksaan kesehatan mata dasar dan semi spesialis / spesialis (khusus
untuk Puskesmas Pembina) untuk semua kasus mata, baik yang dirawat jalan ataupun rawat
inap.
2. Kegiatan
a Melakukan penyuluhan kesehatan mata termasuk pemasaran sosial di dalam
maupun di luar gedung, baik individu maupun kelompok.
b Melakukan rujukan ke Laboratorium untuk swab vagina bagi ibu hamil dengan
keluhan fluor albus atau untuk swab sekret mat pada bayi baru lahir dengan
conjungtivitis
c Melakukan tindakan crede pada bayi baru lahir
d Pemberian capsul vitamin A dosis tinggi pada Balita setiap 6 bulan
e Melakukan skrining mata di masyarakat
f Memberikan pengobatan
g Melakukan pemeriksaan visus/refraksi dan mata luar
h Melakukan pemeriksaan tekanan intraokular
i Malkukan tes buta warna
j Melakukan tes anel
k Melakukan pemeriksaan funduskopi
l Melakukan pemeriksaan lapang pandang
m Melakukan pemeriksaan laboratorium pada kasus-kasus tertentu
n Memberikan resep kaca mata
o Melakukan operasi katarak
p Mengobati glaukoma akut
q Melakukan rujukan untuk kasus-kasus yang tidak bisa ditangani
r Memotivasi masyarakat dalam UKM/PK
s Melakukan pencatatan dan pelaporan
3. Waktu Pelayanan
Setiap Hari
a Untuk rawat jalan mulai dari pukul 08.00-12.00
b Untuk rawat inap mulai pukul 07.30-08.30
Kecuali untuk kasus Gawat Darurat setiap hari.
4. Tenaga:
Untuk Puskesmas Pembina:
a Dokter umum terlatih 1 orang
b Dokter spesialis mata 1 orang
c Paramedis terlatih 1 orang
d Perkarya 1 orang
Untuk di lapangan : Kader, Pemuka Masyakarat, Dokter Kecil, dan lain sebagainya.
5. Kelengkapan Administrasi
a) Formulir Register Harian
b) Formulir Rekapitulasi Bulanan
Sesuai SP2TP dan program
6. Peralatan Kerja:
Sesuai standard yang sudah ditetapkan untuk Puskesmas Pembina dan Puskesmas
pada umumnya.
7. Prosedur Tetap:
a) Puskesmas
Petugas Loket
- Mendaftar dan membuat/mencari buku status
- Menerima pembayaran sesuai Peraturan Daerah
- Membawa Status ke Balai Pengobatan
- Mengambil status yang telah diperiksa dari Balai Pengobatan
- Mencatat di Buku Register
Perawat
- Menerima buku status pasien
- Melakukan anamnesa
- Melakukan pemeriksaan keperawatan (tensi, nadi R/R, suhu)
- Mencatat hasil pemeriksaan di buku status
- Membantu/asisten dokter sewaktu melakukan pemeriksaan
Dokter Umum
- Melengkapi anamnesa bilamana perlu
- Melakukan pemeriksaan umum dan mata khusus
- Melakukan penyuluhan individu
- Memberikan pengobatan/rujukan dan atau resep kaca mata
b) Puskesmas Pembina
Petugas loket
o Mendaftar dan membuat / mencari buku status
o Menerima pembayaran sesuai dengan Peraturan Daerah
o Membawa status ke poli mata
o Mendaftar dan membuat / mencari status
o Menerima pembayaran sesuai dengan Peraturan Daerah
o Membawa status ke balai pengobatan
o Mengambil status yang telah diperiksa dari Balai pengobatan
o Mencatat di buku register.
Perawat
o Menerima buku status pasien
o Melakukan Anamnesa
o Melakukan pemeriksaan keperawatan (tensi, nadi, pernafasan, suhu)
o Mencatat hasil pemeriksaan di status
o Membantu atau asisten dokter sewaktu melakukan pemeriksaan
o Mempersiapkan pasien operasi katarak
o Asisten operasi
Dokter Umum terlatih dan atau dokter spesialis mata
o Melengkapi anamnesa bilamana perlu
o Melakukan pemeriksaan umum dan mata khusus
o Melakukan penyuluhan individu
o Memberikan pengobatan/rujukan dan atau resep kacamata
Khusus untuk Dokter spesialis mata
o Mekakukan operasi yang diperlukan
Bila ada
keluhan/kelainan
Rujukan ke
pengobatan bila ada
keluhan/kelainan
Rujuk ke pengobatan
bila ada
keluhan/kelainan
o Kelainan
mata luar
o Kelainan
bawaan
(katarak,
juling, dll)
Rujukan
Rujuk ke lab
Rujuk ke pengobatan
bila ada kelainan
Kelompok
Case finding
Pemeriksaan mata bila
o Fluor albus ada keluhan fluor
albus
Kelompok
Kapsul Vit. A
200.000 IU
Pembagian caps. vit. A
Preventif dosis tinggi tiap 6
bulan
kelompok
o Gangguan
pengelihatan
Rujukan
Kader (Guru
UKS dokter
Case finding kecil
Bila ada keluhan
dirujuk
Tindakan sederhana :
Insisi hordeolum,
tarsotomi,
ekstraksi, corpus
alienum
ekstraokuler, Alat insisi
pterigium
ekstirpasi Corpus
alienum spoed
Pertolongan
pertama gawat Pantocain
mata
Glaukoma akut
Trauma kimia,
tumpul, tajam
Merujuk kasus
yang tak dapat
diatasi ke RS atau
BKMM. Formulir
Rujukan rujukan
Pengobatan
Rujukan ke
pengobatan
o Kelainan
refraksi
o Kelainan mata
luar
o Defisiensi vit. A
Pengobatan
Rujuk ke Puskesmas
untuk mendapat
pengobatan
Pengobatan mata
Rujukan Pengobatan
Puskesmas, saran
rujukan
12. Lab Individu Case finding Pemeriksaan Petugas lab Alat-alat lab
laboratorium pada
specimen yang
berkaitan dengan
kesehatan mata
Pengobatan pada
Pengobatan/rujukan kelainan/kecelakaan
akibat olah raga
Peningkatan fungsi
pengelihatan dikaitkan
dengan kesehatan
kerja
Pengobatan pada
kelainan mata akibat
kesehatan kerja
Rujukan kasus-kasus
Pengobatan/rujukan yang tidak dapat
diatasi
Waktu
1 Pemeriksaan penyakit Mata Semua pasien Poli Mata Dokter Umum
yang berkunjung Senin Jumat Perawat
ke Poliklinik Pelaksana
08.00 - 12.00
Mata
Paramedis
2 Pengobatan Penyakit Mata Semua pasien Poli Mata Dokter umum
yang berkunjung Senin Jumat
ke Poliklinik
08.00 - 12.00
Mata
3 Pemeriksaan oleh Spesialis Semua pasien Poli Mata Dokter Spesialis
yang berkunjung Mata
Senin dan
ke Poliklinik Kamis
Mata dan
08.00 - 12.00
memerlukan
pemeriksaan
oleh ahli
4 Pemeriksaan Khusus Mata : Semua pasien Poli Mata Dokter Umum
yang berkunjung
Pemeriksaan Visus Senin Jumat
ke Poliklinik
Tonometri 08.00 - 12.00
Mata
Pemeriksaan Khusus Mata : Semua pasien Poli Mata Dokter Spesialis
yang berkunjung Mata
Funduskopi Senin Jumat
ke Poliklinik Dokter Umum
08.00 - 12.00
Mata
08.00 12.00
7 Penjaringan Kasus Katarak Khusus pasien Poli Mata Dokter Spesialis
Katarak Mata
Senin Jumat
Dokter Umum
08.00 - 12.00
Perawat
Pelaksana
8 Rujukan Katarak Khusus pasien Poli Mata Dokter Spesialis
Katarak Mata
Senin Jumat
Dokter Umum
08.00 - 12.00
Bekerja sama
dengan RSCM
9 Memberikan Resep Kacamata Semua pasien Poli Mata Dokter Spesialis
yang telah Mata
Senin Jumat
dilakukan Dokter Umum
08.00 - 12.00
pemeriksaan
visus dan
memerlukan
kacamata
10 Operasi : Semua pasien Poli Mata Dokter Spesialis
dengan keluhan Mata
Hordeolum Senin dan
yang Kamis Perawat
Pterigium
memerlukan Pelaksana
08.00 - 12.00
Corpus Alienum tindakan bedah Terlatih
minor
11 Melakukan pencatatan dan Dokumen PKM Poli Mata Perawat
pelaporan kecamatan Pasar Pelaksana
Senin Jumat
Minggu
08.00 - 12.00
A. KASUS
N Penyakit Jumlah
0
1 Glaukoma 2 Kasus
2 Katarak 30 kasus
3 Kelainan Refraksi 70 kasus
4 Kelainan Kornea 5 kasus
5 Konjungtivitis 18 kasus
6 Trauma 3 kasus
7 Corpus Alienum 2 kasus
8 Pterygium 2 kasus
9 Hordeolum 23 kasus
1 Penyakit Mata Lain 80 kasus
0
B. TINDAKAN
N Tindakan Jumlah
1 Pemeriksaan Visus 70 Kasus
2 Resep Kacamata 65 Kasus
3 Funduskopi 8 Kasus
4 Angkat Corpus Alienum 2 Kasus
5 Insisi Hordeolum 2 Kasus
6 Avulsi Pterygium 1 Kasus
7 Haecting Off 2 Kasus
C. RUJUKAN
N Penyakit Jumlah
1 Glaukoma 2 Kasus
2 Katarak 8 Kasus
3 Kelainan Refraksi 5 Kasus
4 Penyakit Mata Lain 5 Kasus
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Upaya Kesehatan Mata/ Pencegahan Kebutaan di Puskesmas merupakan unit
terdepan yang meliputi usaha-usaha peningkatan, pencegahan dan pengobatan mata
terhadap semua golongan umur dengan prioritas pada masyarakat berpenghasilan
rendah, khususunya kelompok yang rawan. Kegiatan ini bertujuan melayani
pemeriksaan kesehatan mata dasar dan semi spesialis / spesialis (khusus untuk
Puskesmas Pembina) untuk semua kasus mata, baik yang dirawat jalan ataupun
rawat inap.
B. SARAN
1. Meningkatkan sarana dan prasarana pemeriksaan kesehatan mata di
Puskesmas.
2. Meningkatkan tenaga medis yang ahli di bidang kesehatan mata.
3. Mengadakan program anjuran pemeriksaan mata pada hari tertentu yang
ditujukan pada pasien yang datang ke puskemas baik yang mempunyai
gejala penyakit mata maupun tidak.
4. Meningkatkan peran serta setiap keluarga dalam ikut membantu memelihara
kesehatan mata seluruh anggota keluarga.
DAFTAR PUSTAKA