Anda di halaman 1dari 19

UPAYA POKOK KESEHATAN MATA

Penyusun :
Fenny Wulandari ( 030.03. )
Vera Liza Effriani (030.06.268)
BAB I
PENDAHULUAN

Indera penglihatan merupakan salah satu alat tubuh manusia yang mempunyai
fungsi sangat penting untuk memungkinkan manusia menerima informasi dari lingkungan
kehidupan sekitarnya sehingga mampu beradaptasi dan mempertahankan hidup dalam
lingkungannya dan menghindarkan diri dari berbagai ancaman yang mungkin terjadi.
Dengan demikian kesehatan indera penglihatan merupakan salah satu unsur terpenting
dalam upaya meningkatkan kualitas SDM agar terwujud manusia Indonesia yang cerdas,
produktif serta mampu berperan dalam berbagai bidang pembangunan.1,4

Undang-undang No. 36 tahun 2009 mengamanatkan bahwa pemerintah harus


menyediakan pelayanan kesehatang yang bermutu,aman,efisien,terjangkau dan merata.
Sebagai unit pelaksana tehnis Dinas kesehatan (UPTD), Puskesmas mempunyai 4 fungsi
yaitu sebagai pusat pemberdayaan masyarakat,sebagai pusat pelayanan kesehatan
masyarakat,sebagai pusat pelayanan kesehatan perorangan primer dan sebagai pusat rujukan
kesehatan primer yang bertanggung jawab atas wilayah yang telah ditetapkan. Pelayanan
kesehatan masyarakat sektor Pemerintah di Kabupaten/Kota terdiri atas pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan.Puskesmas dengan kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakatnya
menyebabkan puskesmas mempunyai peran penting dalam meningkatkan daya ungkit yang
besar dalam pembangunan kesehatan di Indonesia karena Puskesmas menrupakan ujung
tombak pembangunan kesehatan.1,4

Untuk mewujudkan drajat kesehatan mata yang optimal telah ditetapkan visi, yaitu
gambaran prediksi atau keadaanmasyarakat indonesia pada masa yang akan datang berupa
Mata Sehat 2020/Vision 2020 The Right to Sight (pemenuhan hak untuk melihat
dengan optimal bagi setiap individu). Untuk itu di tetapkan misi mewujutkan mata sehat
melalui : promosi kesehatan dalam rangka pemberdayaan masyarakat tentang mata sehat ;
menanggulangi gangguan penglihatan dan kebutuhan di masyarakat ; memfasilitasi
pemerataan pelayanan kesehatan mata yang bermutu dan terjangkau, menggalang kemitraan
dengan masyarakat dan pihak-pihak terkait di dalam dan di luar negri untuk mewujutkan
mata sehat 2020.2,5

WHO memperkirakan terdapat 45 juta penderita kebutaan di dunia, di mana


sepertiganya berada di Asia Tenggara. Survei kesehatan indera penglihatan dan
pendengaran tahun 1993-1996, menunjukkan angka kebutaan 1,5%. Penyebab utama
kebutaan adalah katarak (0,78%), glaukoma (0,20%), kelainan refraksi (0,14%), dan
penyakit-penyakit lain yang berhubungan dengan lanjut usia (0,38 %). Besarnya jumlah
penderita katarak di Indonesia saat ini berbanding lurus dengan jumlah penduduk usia lanjut
yang pada tahun 2000 diperkirakan sebesar 15,3 juta (7,4% dari total penduduk). Jumlah
dimaksud cenderung akan bertambah besar karena berdasarkan laporan Biro Pusat Statistik
tahun 1993 , jumlah penduduk usia lanjut di Indonesia pada tahun 2025 akan mengalami
peningkatan sebesar 414% dibandingkan dengan keadaan pada tahun 1990. 1

Berdasarkan laporan hasil Riskesdas/ Riset Kesehatan Dasar Nasional tahun 2007,
prevalensi nasional Kebutaan adalah 0,9% (berdasarkan hasil pengukuran, visus < 3/60).
Sebanyak 11 provinsi mempunyai prevalensi Kebutaan diatas prevalensi nasional, yaitu
Nangroe Aceh Darussalam, Bengkulu, Lampung, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Gorontalo.
Prevalensi nasional penderita Katarak sendiri pada penduduk umur >30 tahun adalah 1,8%.2

Kebutaan bukan hanya mengganggu produktivitas dan mobilitas penderitanya, tetapi


juga menimbulkan dampak sosial ekonomi bagi lingkungan, keluarga, masyarakat dan
negara lebih-lebih dalam menghadapi pasar bebas. Menurut Konsultan WHO, Dr.
Konyama, kebutaan akan menjadi masalah kesehatan masyarakat bila prevalensinya 0,5%-
1%. Bila prevalensi kebutaan > 1% maka kebutaan telah menjadi masalah sosial.
Sebaliknya bila angka kebutaan < 0,5 % maka kebutaan hanya menjadi masalah klinik
(medik). 1

Upaya Kesehatan Mata/Pencegahan Kebutaan (UKM/PK) merupakan bentuk dari


pengembangan program RENSTRANAS (Rencana Strategis Nasional) Penanggulangan
Gangguan Penglihatan dan Kebutaan untuk mencapai Vision 2020. Pelayanan Kesehatan
Mata di Puskesmas, Primary Eye Care (P.E.C) ,telah dimulai sejak tahun 1979/1980.
Primary Eye Care merupakan unit terdepan yang merupakan bagian integral dari
Puskesmas, yang meliputi usaha-usaha peningkatan, pencegahan, dan pengobatan terhadap
individu atau masyarakat. 1
Tujuan P.E.C melalui kegiatan pelayanan kesehatan mata yang diintegrasikan di
Puskesmas yangmerupakan pintugerbang utama yang berhubungan langsung
denganmasyarakat sehingga angka kesakitan mata dapatditekan dan angka kebutaan serta
kemunduran fungsipenglihatan dapat dihilangkan. Dengan kebijaksaan untuk penduduk
yang berpenghasilan rendah baik yangtinggal dikota dan di desa mendapat prioritas.
Melalui program ini diharapkan dapat menurunkan angka kebutaan di Indonesia menjadi
1% pada tahun 2004 dan 0,5% pada tahun 2020.1
Dari masalah kesehatan mata dan kebutaan tersebut mengisyaratkan bahwa upaya
kesehatan mata/pencegahan kebutaan dasar sebagai salah satu kegiatan pokok di Puskesmas
akan melengkapi fungsi Puskesmas dalam memecahkan masalah kesehatan masyarakat
khususnya berupa angka kesakitan mata dan kebutaan, sehingga tidak lagi menjadi masalah
kesehatan masyarakat.
BAB II
PENGERTIAN

Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan Kebutaan (UKM / PK) Dasar adalah upaya
kesehatan dasar dibidang UKM / PK yang dilaksanakan di tingkat Puskesmas,
diselenggarakan secara khusus ataupun terpadu dengan kegiatan pokok Puskesmas lainnya,
di dalam ataupun di luar gedung oleh tenaga kesehatan Puskesmas dengan didukung oleh
peran serta aktif masyarakat dan ditujukan kepada individu, keluarga, masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas.3

Yang dimaksud dengan kegiatan di dalam gedung dalam UKM / PK adalah kegiatan
yang terpadu dengan kegiatan pokok Puskesmas lain atau secara khusus, meliputi
pemeriksaan diagnostik kelainan mata, seperti pemeriksaan retraksi, tonometri, funduskopi,
tes buta warna dan lapang pandang 3

Sedangkan yang dimaksud dengan kegiatan di luar gedung dalam UKM / PK adalah
kegiatan yang terpadu dengan kegiatan pokok Puskesmas lainnya ataupun secara khusus
meliputi skrining mata, penanggulangan kebutaan katarak, glaucoma dan lain-lain.3

Tenaga professional mencakup tenaga profesional umum dan khusus. Tenaga


profesional umum yaitu dokter dan perawat, dokter gigi, analis (tenaga Laboratorium),
asisten apoteker, dan sebagainya. Tenaga profesional khusus yaitu tenaga kesehatan dengan
pendidikan khusus atau tambahan di bidang kesehatan mata, seperti perawat mahir mata.
Selain itu terdapat pula tenaga non professional yaitu kader/ tenaga relawan seperti pemuka
masyarakat, dokter kecil, dan sebagainya3

Peran serta masyarakat adalah peran serta aktif masyarakat baik sebagai pemberi
maupun penerima pelayanan dengan memobilisasi sumber daya yang tersedia dalam
pemecahan masalah kesehata mata masyarakat setempat melalui perencanaan, pelaksanaan,
penilaian, pembinaan, dan pengembangan UKM/PK setempat 3

Kebutaan adalah pengelihatan kedua mata dengan koreksi maksimal kurang dari 5
% pengelihatan normal.

BAB III
TUJUAN

A. Tujuan Umum
Meningkatnya kesehatan mata dalam rangka meningkatkan kualitas
sumberdaya masyarakat.

B. Tujuan Khusus

1. Menurunnya prevalensi kesehatan mata dan kebutaan sehingga tidak lagi


menjadi masalah kesehatan masyarakat.
2. Meningkatnya kesadaran, sikap dan perilaku masyarakat pemeriksaan dirinya
dibidang kesehatan mata dan pencegahan kebutaan.
3. Meningkatnya jangkauan pelayanan refraksi sehingga masyarakat yang
mengalami gangguan fungsi penglihatan dapat terlayani.

BAB IV
KEGIATAN DAN SASARAN
Tujuan Upaya Kesehatan Mata/ Pencegahan Kebutaan
Melakukan pemeriksaan kesehatan mata dasar dan semi spesialis / spesialis (khusus
untuk Puskesmas Pembina) untuk semua kasus mata, baik yang dirawat jalan ataupun rawat
inap.

Sasaran Upaya Kesehatan Mata/ Pencegahan Kebutaan


Semua golongan umur dengan prioritas pada masyarakat berpenghasilan rendah,
khususunya kelompok yang rentan.

Kegiatan Pelayanan Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan Kebutaan


1. Prinsip Kerja
Pelayanan diberikan secara cepat, tepat dan nyaman dengan sikap yang ramah dan
bertanggung jawab.

2. Kegiatan
a Melakukan penyuluhan kesehatan mata termasuk pemasaran sosial di dalam
maupun di luar gedung, baik individu maupun kelompok.
b Melakukan rujukan ke Laboratorium untuk swab vagina bagi ibu hamil dengan
keluhan fluor albus atau untuk swab sekret mat pada bayi baru lahir dengan
conjungtivitis
c Melakukan tindakan crede pada bayi baru lahir
d Pemberian capsul vitamin A dosis tinggi pada Balita setiap 6 bulan
e Melakukan skrining mata di masyarakat
f Memberikan pengobatan
g Melakukan pemeriksaan visus/refraksi dan mata luar
h Melakukan pemeriksaan tekanan intraokular
i Malkukan tes buta warna
j Melakukan tes anel
k Melakukan pemeriksaan funduskopi
l Melakukan pemeriksaan lapang pandang
m Melakukan pemeriksaan laboratorium pada kasus-kasus tertentu
n Memberikan resep kaca mata
o Melakukan operasi katarak
p Mengobati glaukoma akut
q Melakukan rujukan untuk kasus-kasus yang tidak bisa ditangani
r Memotivasi masyarakat dalam UKM/PK
s Melakukan pencatatan dan pelaporan

3. Waktu Pelayanan
Setiap Hari
a Untuk rawat jalan mulai dari pukul 08.00-12.00
b Untuk rawat inap mulai pukul 07.30-08.30
Kecuali untuk kasus Gawat Darurat setiap hari.
4. Tenaga:
Untuk Puskesmas Pembina:
a Dokter umum terlatih 1 orang
b Dokter spesialis mata 1 orang
c Paramedis terlatih 1 orang
d Perkarya 1 orang
Untuk di lapangan : Kader, Pemuka Masyakarat, Dokter Kecil, dan lain sebagainya.

5. Kelengkapan Administrasi
a) Formulir Register Harian
b) Formulir Rekapitulasi Bulanan
Sesuai SP2TP dan program

6. Peralatan Kerja:
Sesuai standard yang sudah ditetapkan untuk Puskesmas Pembina dan Puskesmas
pada umumnya.

7. Prosedur Tetap:
a) Puskesmas
Petugas Loket
- Mendaftar dan membuat/mencari buku status
- Menerima pembayaran sesuai Peraturan Daerah
- Membawa Status ke Balai Pengobatan
- Mengambil status yang telah diperiksa dari Balai Pengobatan
- Mencatat di Buku Register
Perawat
- Menerima buku status pasien
- Melakukan anamnesa
- Melakukan pemeriksaan keperawatan (tensi, nadi R/R, suhu)
- Mencatat hasil pemeriksaan di buku status
- Membantu/asisten dokter sewaktu melakukan pemeriksaan
Dokter Umum
- Melengkapi anamnesa bilamana perlu
- Melakukan pemeriksaan umum dan mata khusus
- Melakukan penyuluhan individu
- Memberikan pengobatan/rujukan dan atau resep kaca mata

b) Puskesmas Pembina
Petugas loket
o Mendaftar dan membuat / mencari buku status
o Menerima pembayaran sesuai dengan Peraturan Daerah
o Membawa status ke poli mata
o Mendaftar dan membuat / mencari status
o Menerima pembayaran sesuai dengan Peraturan Daerah
o Membawa status ke balai pengobatan
o Mengambil status yang telah diperiksa dari Balai pengobatan
o Mencatat di buku register.
Perawat
o Menerima buku status pasien
o Melakukan Anamnesa
o Melakukan pemeriksaan keperawatan (tensi, nadi, pernafasan, suhu)
o Mencatat hasil pemeriksaan di status
o Membantu atau asisten dokter sewaktu melakukan pemeriksaan
o Mempersiapkan pasien operasi katarak
o Asisten operasi
Dokter Umum terlatih dan atau dokter spesialis mata
o Melengkapi anamnesa bilamana perlu
o Melakukan pemeriksaan umum dan mata khusus
o Melakukan penyuluhan individu
o Memberikan pengobatan/rujukan dan atau resep kacamata
Khusus untuk Dokter spesialis mata
o Mekakukan operasi yang diperlukan

Sasaran Upaya Kesehatan Mata/Pencegahan Kebutaan diprioritaskan pada


masyarakat berpenghasilan rendah khususnya kelompok rawan tanpa mengabaikan
kelompok lainnya dengan menggunakan teknologi tepat guna yang disesuaikan dengan
kondisi dan kebutuhan di tingkat Puskesmas.

Keterpaduan Upaya Kesehatan Mata/Pencegahan Kebutaan Dasar


dengan Kegiatan Pokok Puskesmas Lainnya

Kegiatan Sasaran Tugas Perincian Kegiatan Tenaga Alat


Pokok

1. KIA Prakonsepsi Promotif Penyuluhan Tenaga Poster, leaflet,


Preventif individu/kelompok di perawatan, demonstrasi
bidang kesehatan mata dokter, kader, makanan sehat
dukun bersalin (gizi)

Hamil Promotif Penyuluhan Tenaga Poster, leaflet,


Preventif individu/kelompok di perawatan, demonstrasi
Case finding bidang kesehatan mata dokter, kader, makanan sehat
o Kelainan Anamnesa keluhan dukun bersalin (gizi)
mata luar mata Pen light
o Gangguan Kapas lidi
pengelihatan Steril
Rujukan Rujuk ke Piringan biak
laboratorium, swab agar-agar
vagina (bila ada Thayer-
keluhan fluor albus Martin atau
untuk pencegahan piringan coklat
infeksi gonokokus
pada bayi yang
dilahirkan)
Rujuk ke pengobatan
bila ada
keluhan/kelainan mata
Persalinan Promotif Penyuluhan kesehatan Tenaga Poster, leaflet,
mata perawatan, demonstrasi
Preventif dokter, dukun makanan sehat
bersalin (gizi)
Case finding
Anamnesa keluhan Pen Light
Rujukan ke mata
pengobatan
Pemeriksaan mata

Bila ada
keluhan/kelainan

Nifas Promotif Penyuluhan kesehatan Tenaga Poster, leaflet,


mata perawatan, demonstrasi
Preventif dokter, kader, makanan sehat
Anamnesa keluhan dukun bersalin (gizi)
Case finding mata
Pen Light
Pemeriksaan mata
Oftalmoskop
Rujukan Rujuk ke lab : swab
vagina (bila ada fluor
albus)

Rujukan ke
pengobatan bila ada
keluhan/kelainan

Bayi Promotif Crede pada bayi baru Sanitarian Poster, leaflet,


lahir demonstrasi
Preventif Tenaga makanan sehat
perawatan (gizi)

Anamnesa dokter AgNO3 1 %


Case finding tetes mata atau
Pemeriksaan mata tetrasiklin
o Kelainan salep mata
mata
Alat-alat lab
(lihat ibu
hamil)
Rujukan Rujuk ke lab : bila ada
secret pada
konjungtiva

Rujuk ke pengobatan
bila ada
keluhan/kelainan

Balita Promotif Penyuluhan Tenaga Poster, leaflet,


individu/kelompok perawatan demonstrasi
makanan sehat
Pembagian kapsul vit. Dokter (gizi)
Preventif A dosis tinggi tiap 6
bulan Kader Kapsul Vit. A
200.000 IU
Anamnesa keluhan
Case finding mata
o Kelainan Pemeriksaan mata Pen Light
refraksi

o Kelainan
mata luar

o Kelainan
bawaan
(katarak,
juling, dll)
Rujukan

Rujuk ke lab

Rujuk ke pengobatan
bila ada kelainan

2. KB W.U.S (Wanita Promotif Penyuluhan kesehatan Tenaga Poster, leaflet,


Usia Subur) mata perawatan, alat lab (lihat
Preventif dokter ibu hamil)
Individu

Kelompok

Case finding
Pemeriksaan mata bila
o Fluor albus ada keluhan fluor
albus

Rujuk sediaan ke lab


Rujukan
Rujuk ke pengobatan

3. Gizi Balita Promotif Penyuluhan kesehatan Tenaga gizi, Poster, leaflet,


mata perawatan, demonstrasi
dokter, kader makanan sehat
Individu (gizi)

Kelompok

Kapsul Vit. A
200.000 IU
Pembagian caps. vit. A
Preventif dosis tinggi tiap 6
bulan

Ibu Promotif Penyuluhan kesehatan Poster, leaflet,


hamil/menyusui mata demonstrasi
Preventif makanan sehat
Individu (gizi)

kelompok

4. Kesehat Kelompok Promotif Penyuluhan kesehatan Sanitarian, Poster, leaflet,


an masyarakat dan mata tenaga alat-alat
lingkun lingkungannya Preventif perawatan, pelindung
gan dokter mata (lintas
Perusahaan sektoral)
(pabrik)

5. P2M Kelompok Promotif Penyuluhan kesehatan Juru imunisasi, Poster, leaflet


masyarakat mata petugas malaria
Preventif desa, tenaga Senter
Keluarga perawatan,
Case holding dokter
Individu Pemeriksaan mata
o Penyakit mata
luar Pengobatan sederhana
(sama dengan prokesa)
o Buta senja

o Gangguan
pengelihatan

Rujukan

6. PKM Kelompok Promotif Penyuluhan kesehatan Tenaga Poster, alat


masyarakat penyuluh
Keluarga Preventif mata kesehatan, peraga
perawatan,
Individu Nasehat perkawinan dokter, kader
(penyakit keturunan)

Kader (Guru
UKS dokter
Case finding kecil
Bila ada keluhan
dirujuk

7. Pengoba Individu Pengobatan Pengobatan terhadap : Dokter, perawat Epilator


tan mata
Konjungtivitis Loupe
Pterigium dan
Pinguekula Senter
Defisiensi vitamin Speculum
A mata
Trakhoma tanpa
Trikhiasis Obat-obat
Blefaritis mata
Hordeolum nonsteroid,
Diamox
Glaukoma

Tindakan sederhana :

Insisi hordeolum,
tarsotomi,
ekstraksi, corpus
alienum
ekstraokuler, Alat insisi
pterigium
ekstirpasi Corpus
alienum spoed
Pertolongan
pertama gawat Pantocain
mata

Glaukoma akut

Trauma kimia,
tumpul, tajam

Merujuk kasus
yang tak dapat
diatasi ke RS atau
BKMM. Formulir
Rujukan rujukan

8. P.H.N Keluarga Promotif Penyuluhan kesehatan Tenaga Idem 7


mata perawatan,
Instansi Preventif kader
Diagnostik 10
Individu Case finding penyakit utama mata Kesehatan

Kuratif Koreksi refraksi Non kesehatan


sederhana s/d visus
Rehabilitatif 5/10

Pengobatan

Rujukan ke
pengobatan

9. UKS Anak sekolah Promotif Penyuluhan kesehatan Tenaga UKS kit


mata perawatan
Preventif Anamnesa (petugas UKS), Buku Ishihara
dokter, kader
Pemeriksaan :

o Kelainan
refraksi

o Kelainan mata
luar

o Tes buta warna

o Defisiensi vit. A

Pengobatan

Rujuk ke Puskesmas
untuk mendapat
pengobatan

10. Gigi/Mu Individu Promotif Penyuluhan gigi yang Dokter gigi,


lut berkaitan dengan perawat gigi,
Anak sekolah Preventif kesehatan mata kader

Kelompok Penyuluhan hubungan


masyarakat kelainan gigi sebagai
fokal infeksi mata

11. Kesehat Individu Promotif Penyuluhan kesehatan Tenaga Poster, leaflet


an Jiwa jiwa yang berkaitan perawatan,
Keluarga Preventif dengan kesehatan mata dokter, kader Senter

Case finding Deteksi kelainan mata


pada penderita
kelainan jiwa

Pengobatan mata
Rujukan Pengobatan
Puskesmas, saran
rujukan

12. Lab Individu Case finding Pemeriksaan Petugas lab Alat-alat lab
laboratorium pada
specimen yang
berkaitan dengan
kesehatan mata

13. Kesehat Individu Promotif Penyuluhan Dokter,


an Olah perawat, kader
Raga Preventif Deteksi kelainan mata
akibat olah raga
Case finding
Peningkatan fungsi
pengelihatan dikaitkan
dengan olah raga

Pengobatan pada
Pengobatan/rujukan kelainan/kecelakaan
akibat olah raga

14. Kesehat Individu Promotif Penyuluhan Dokter,


an Kerja perawat, kader
Kelompok Preventif
masyarakat
Deteksi dini kelainan
Case finding mata akibat kerja

Peningkatan fungsi
pengelihatan dikaitkan
dengan kesehatan
kerja

Pengobatan pada
kelainan mata akibat
kesehatan kerja

Rujukan kasus-kasus
Pengobatan/rujukan yang tidak dapat
diatasi

15. Usila Individu Promotif Penyuluhan Dokter,


perawat, kader
Keluarga Preventif Pelayanan kesehatan
usila
Kelompok Kuratif/rujukan
masyarakat Rujukan kasus yang
Rehabilitatif tak dapat diatasi

Peningkatan Peran Serta Masyarakat


Kegiatannya dalam bentuk penyuluhan kesehatan, serta melibatkan masyarakat dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian UKM/PK Dasar dalam rangka menciptakan
kemandirian masyarakat dalam memelihara kesehatan mata mereka.

Pengembangan Kesehatan Mata Masyarakat


Kegiatan dalam bentuk penampilan berbagai inovasi baru yang ditujukan pada
pemecahan masalah sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan ketersediaan sumber daya
setempat dalam rangka menciptakan derajat kesehatan mata masyarakat yang optimal.

Pencatatan dan Pelaporan


Berbagai hal yang berkaitan dengan masukan, proses, dan keluaran upaya kesehatan
mata/pencegahan kebutaan dasar direkam secara terpadu dalam SP2TP.
BAB V
PELAKSANAAN KEGIATAN

PELAKSANAAN KEGIATAN DI PUSKESMAS KECAMATAN CILANDAK

No. Kegiatan Sasaran Tempat dan Pelaksana

Waktu
1 Pemeriksaan penyakit Mata Semua pasien Poli Mata Dokter Umum
yang berkunjung Senin Jumat Perawat
ke Poliklinik Pelaksana
08.00 - 12.00
Mata
Paramedis
2 Pengobatan Penyakit Mata Semua pasien Poli Mata Dokter umum
yang berkunjung Senin Jumat
ke Poliklinik
08.00 - 12.00
Mata
3 Pemeriksaan oleh Spesialis Semua pasien Poli Mata Dokter Spesialis
yang berkunjung Mata
Senin dan
ke Poliklinik Kamis
Mata dan
08.00 - 12.00
memerlukan
pemeriksaan
oleh ahli
4 Pemeriksaan Khusus Mata : Semua pasien Poli Mata Dokter Umum
yang berkunjung
Pemeriksaan Visus Senin Jumat
ke Poliklinik
Tonometri 08.00 - 12.00
Mata
Pemeriksaan Khusus Mata : Semua pasien Poli Mata Dokter Spesialis
yang berkunjung Mata
Funduskopi Senin Jumat
ke Poliklinik Dokter Umum
08.00 - 12.00
Mata

5 Penyuluhan individu Semua pasien Poli Mata Dokter Spesialis


yang berkunjung Mata
Senin Jumat
ke Poliklinik Dokter Umum
08.30 - 12.00
Mata
Perawat
Pelaksana
6 Penyuluhan Kelompok : Penderita DM Aula PKM Dokter Umum
pada Khususnya Cilandak yang ditunjuk
Retinopati Dabetikum
Satu Kali
perbulan

08.00 12.00
7 Penjaringan Kasus Katarak Khusus pasien Poli Mata Dokter Spesialis
Katarak Mata
Senin Jumat
Dokter Umum
08.00 - 12.00
Perawat
Pelaksana
8 Rujukan Katarak Khusus pasien Poli Mata Dokter Spesialis
Katarak Mata
Senin Jumat
Dokter Umum
08.00 - 12.00
Bekerja sama
dengan RSCM
9 Memberikan Resep Kacamata Semua pasien Poli Mata Dokter Spesialis
yang telah Mata
Senin Jumat
dilakukan Dokter Umum
08.00 - 12.00
pemeriksaan
visus dan
memerlukan
kacamata
10 Operasi : Semua pasien Poli Mata Dokter Spesialis
dengan keluhan Mata
Hordeolum Senin dan
yang Kamis Perawat
Pterigium
memerlukan Pelaksana
08.00 - 12.00
Corpus Alienum tindakan bedah Terlatih
minor
11 Melakukan pencatatan dan Dokumen PKM Poli Mata Perawat
pelaporan kecamatan Pasar Pelaksana
Senin Jumat
Minggu
08.00 - 12.00

PENILAIAN HASIL KERJA DOKTER SPESIALIS MATA BULAN JUNI 2011

PUSKESMAS KECAMATAN PASAR MINGGU

A. KASUS
N Penyakit Jumlah
0
1 Glaukoma 2 Kasus
2 Katarak 30 kasus
3 Kelainan Refraksi 70 kasus
4 Kelainan Kornea 5 kasus
5 Konjungtivitis 18 kasus
6 Trauma 3 kasus
7 Corpus Alienum 2 kasus
8 Pterygium 2 kasus
9 Hordeolum 23 kasus
1 Penyakit Mata Lain 80 kasus
0

B. TINDAKAN
N Tindakan Jumlah
1 Pemeriksaan Visus 70 Kasus
2 Resep Kacamata 65 Kasus
3 Funduskopi 8 Kasus
4 Angkat Corpus Alienum 2 Kasus
5 Insisi Hordeolum 2 Kasus
6 Avulsi Pterygium 1 Kasus
7 Haecting Off 2 Kasus

C. RUJUKAN
N Penyakit Jumlah
1 Glaukoma 2 Kasus
2 Katarak 8 Kasus
3 Kelainan Refraksi 5 Kasus
4 Penyakit Mata Lain 5 Kasus

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Upaya Kesehatan Mata/ Pencegahan Kebutaan di Puskesmas merupakan unit
terdepan yang meliputi usaha-usaha peningkatan, pencegahan dan pengobatan mata
terhadap semua golongan umur dengan prioritas pada masyarakat berpenghasilan
rendah, khususunya kelompok yang rawan. Kegiatan ini bertujuan melayani
pemeriksaan kesehatan mata dasar dan semi spesialis / spesialis (khusus untuk
Puskesmas Pembina) untuk semua kasus mata, baik yang dirawat jalan ataupun
rawat inap.

Kegiatannya mencakup melakukan penyuluhan kesehatan mata, pemeriksaan


mata khusus, rujukan ke Laboratorium untuk swab vagina bagi ibu hamil dengan
keluhan fluor albus atau untuk swab sekret mat pada bayi baru lahir dengan
conjungtivitis, tindakan crede pada bayi baru lahir, pemberian capsul vitamin A
dosis tinggi pada Balita setiap 6 bulan, skrining mata di masyarakat, pengobatan,
pemeriksaan refraksi dan mata luar, pemeriksaan tekanan intraokular, tes buta
warna, tes anel, pemeriksaan funduskopi, pemeriksaan lapang pandang, pemeriksaan
laboratorium pada kasus-kasus tertentu, memberikan resep kaca mata , melakukan
operasi katarak, mengobati glaukoma akut, memotivasi masyarakat dalam UKM/PK
serta melakukan pencatatan dan pelaporan.

Diharapkan dengan dilaksanakan pelbagai kegiatan ini masalah Kesehatan


Indera Penglihatan di Indonesia tidak lagi menjadi masalah Kesehatan Masyarakat.

B. SARAN
1. Meningkatkan sarana dan prasarana pemeriksaan kesehatan mata di
Puskesmas.
2. Meningkatkan tenaga medis yang ahli di bidang kesehatan mata.
3. Mengadakan program anjuran pemeriksaan mata pada hari tertentu yang
ditujukan pada pasien yang datang ke puskemas baik yang mempunyai
gejala penyakit mata maupun tidak.
4. Meningkatkan peran serta setiap keluarga dalam ikut membantu memelihara
kesehatan mata seluruh anggota keluarga.

DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Ilmu Kesehatan Mata FK USU. Pelayanan Kesehatan Mata Melalui


Puskesmas. Available: http://ebookbrowse.com/sss155-slide-pelayanan-kesehatan-
mata-melalui-puskesmas-pdf-d68637011
2. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI.
Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional 2007.
3. Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Puskesmas di DKI Jakarta.
4. http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2009/09/penanggulangan_kebutaan_katarak_terpadu.pdf
5. Prof. Dr. Azrul Azwar, MPH. Kebijakan Pelayanan Kesehatan mata. Available at :
http://www.ditplb.or.id/profile.php?id=74

Anda mungkin juga menyukai