ET-4102 Metode-Gravity PDF
ET-4102 Metode-Gravity PDF
UNTUK EXPLORASI
TAMBANG
Metode Gravitas
5.1 PENDAHULUAN
Metode gravity adalah salah satu metode eksplorasi geofisika yang digunakan untuk
mengukur variasi medan gravitasi bumi akibat adanya perbedaan densitas antar
batuan. Dalam prakteknya, metode ini mempelajari perbedaan medan gavitasi dari satu
titik terhadap titik observasi lainnya. Sehingga sumber yang merupakan suatu zona
massa dibawah permukaan bumi akan menyebabkan suatu gangguan pada medan
gravitasi. Gangguan medan gavitasi ini-lah yang disebut sebagai anomali gravity.
Dalam suatu eksplorasi, baik dalam mencari minyak bumi maupun mineral, metode
gravity ini banyak digunakan pada tahap penelitian pendahuluan.
Dasar teori yang digunakan dalam metode gavity adalah hukum Newton tentang
gravitasi bumi. Jika dua benda dengan massa m 1 dan m2 dipisahkan oleh jarak r, maka
gaya tarik menarik (F) antara kedua benda tersebut adalah :
mm
F 1 2 r (5-1)
r2
dengan r = satuan vektor dari m1 ke m2 dan
= 6.67 x 10-11 m3kg-1s-2 = konstanta gravitasi
Akan tetapi pada kenyataannya, bumi lebih mendekati bentuk spheroid, relief
permukaannya tidak rata, berotasi, ber-revolusi dalam sistem matahari serta tidak
homogen, sehingga variasi gravity disetiap titik dipermukaan bumi dipengaruhi oleh
berbagai faktor :
1. Lintang
2. Ketinggian
3. Topografi
4. Pasang surut
5. Variasi densitas bawah permukaan
Dalam melakukan survei gravity diharapkan satu faktor saja yaitu variasi densitas
bawah permukaan. Sehingga pengaruh 4 faktor lainnya harus dikoreksi atau
dihilangkan dari harga pembacaan alat.
5-2
Metode Gravitas
Salah satu metode yang digunakan untuk mengestimasi rapat massa adalah
metode Nettleton. Dalam metode ini dilakukan korelasi silang antara perubahan
elevasi terhadap suatu referensi tertentu dengan anomali gravity-nya, sehingga
rapat massa terbaik diberikan oleh harga korelasi silang terkecil sesuai dengan
persamaan:
n
( g) i hi
k i1 (5-8)
n
hi
2
i1
5-3
Metode Gravitas
Selain metode Nettletons, estimasi rapat massa dapat pula diturunkan melalui
metode Parasnis. Selanjutnya, setelah BC diberikan, anomaly gravity menjadi
Simple Bouguer Anomaly :
SBA FAA BC (5-9)
16 M
15 1
2
L
14
K 3
13
J
4
Gambar 5-1 Hammer
12 5 chart yang digunakan
untuk menghitung
11 6
koreksi medan
10 7
9 8
Berdasarkan besarnya radius dari titik pengukuran gravity, Hammer Chart tersebut
dapat dikelompokkan menjadi :
1. Inner Zone
Memiliki radius yang tidak terlalu besar sehingga bisa didapatkan dari
5-4
Metode Gravitas
Selain koreksi-koreksi diatas, terdapat beberapa koreksi lain dalam metode gravity :
a. Koreksi Eotvos
Koreksi ini dilakukan pada survey gravity yang dilakukan di laut (marine survey)
dengan menggunakan kapal. Persamaannya adalah:
EC 7,503v sin cos 0,004154v 2 (5-12)
dengan v kecepatan kapal (knot), arah kapal, dan lintang.
5-5
Metode Gravitas
Hal-hal yang dilakukan terlebih dahulu sebelum melakukan pengukuran adalah sebagai
berikut :
1. Kalibrasi terhadap data / titik pengukuran yang telah diketahui nilai gravitasi
absolutnya, misalnya IGSN71
2. Melakukan pengikatan pada base camp terhadap titik IGSN71 terdekat yang
telah diketahui nilai ketinggian dan gravitasinya, dengan cara looping.
3. Bila perlu di base camp diamati variasi harian akibat pasang surut dan akibat
faktor yang lainnya.
5-6
Metode Gravitas
Dalam survey gravity, data yang pertama kali harus didapatkan adalah nilai g observasi
di base stasion, sebagai acuan untuk stasiun-stasiun berikutnya. Setelah pembacaan
alat (dalam mGal) untuk tiap-tiap stasiun yang menjadi target pengukuran, maka dapat
dilakukan proses pengolahan data dengan langkah pengerjaan sebagai berikut:
a. Skala mGal.
Konversi dari pembacaan alat ke mGal dengan menggunakan suatu bentuk
perumusan tertentu berdasarkan nilai pembacaan yang didapatkan dalam
pengukuran disetiap stasiun.
b. Perhitungan g Normal gN
gN skala(mGal ) tidal mGal.
c. Perhitungan Drift
gN gNawal
Drift akhir t stasiunn t awal mGal.
t
akhir t awal
5-7
Metode Gravitas
d. Perhitungan g Koreksi
gkoreksi gN drift mGal.
e. Perhitungan g
g g koreksi ke-n - g koreksi awal mGal.
f. Perhitungan g observasi (gobs)
gobs = gobs base st. + g mGal
g. Perhitungan g lintang
g() 978031.8 1 0.005304sin2 0.0000059sin2 2 mGal
h. Perhitungan koreksi udara bebas (FAC).
FAC 0.3085h mGal
i. Perhitungan free air Anomaly (FAA)
FAA gobs g FAC mGal
j. Perhitungan Bougueur Correction (BC)
k. Perhitungan Simple Bougueur Anomaly (SBA)
l. Perhitungan Terrain Correction (TC) untuk masing-masing stasiun
pengukuran
m. Perhitungan Complete Bouguer Anomaly (CBA)
n. Pemisahan CBA Regional dan Residual. Pemisahan ini dapat dilakukan
dengan beberapa metode, diantaranya metode Moving Average, Persamaan
Polynomial, Second Vertical Derivatif, dll.
Konversi
g-normal
Bujur (b)
Stasion
Elevasi
Waktu
Pasut
g-obs
FAC
FAA
Drift
BC
BA
No
TC
5-8
Metode Gravitas
Untuk interpretasi dan pemodelan, dapat digunakan contoh model gravity sederhana
seperti dalam Tabel 5.2 dan Gambar 5.3 di bawah ini.
z x 1/2 3
5-9
Metode Gravitas
g c)
g 1 Silinder
horizontal d
a)
max
x - D
0.5
gmax sphere
x
-2 -1 0 x 1 2 / g
z d)
z
h
z = Kedalaman pusat
massa x
P
r1 d
r2 b Prisma 2D
g
dengan L >>b
b) 1 L
0.5
e) g
x/z
-3 -2 -1 0 1 2 3
S1 d
r
P x O x
r3 d
L S2 Silinder r1 D
vertikal r2
L
5-10
Metode Gravitas
b)
b) 1
21
c) c)
Gambar 5.4 Contoh penerapan model sederhana pada struktur geologi (a),
dan pemilihan aplikasi model sederhana pada bentuk struktur (b & c)
Pengamatan
100
0 Gal
Model
- 100
- 200
1 3 5 7 9
km
0
= 2.0 gr/cc
200 m
= 2.07 gr/cc Qa
Qtd 400
5-11
Metode Gravitas
A A
100
mGal Cal
95 Obs
90
G. Pencil
A 85
0 500 1000 1500 2000 2500
1000 meter
Trenggulun
Trenggulun Karangsambung
200
2.5 2.3-2.4
m 0 2.8-2.9 2.8
500 Dakah 1
-200 2.4
-400 2.67
-600
0 500 1000 1500 2000
0
Pratersier
500 m
Volc. Neck (?)
G. Parang
-500
Binangun
-1000
Heterogen
Karang Sambung
A
-1500
-1000 -500 0 500
5-12
Metode Gravitas
REFERENSI
5-13