Anda di halaman 1dari 40

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

JUDUL :

MANUSIA DAN PERADABAN

DISUSUN OLEH :

BAYU HANDIKA PRASETYO 2015430006

DESI SUSANTI 2015430011

INDAH TRI APRIYANTI 2015430026

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2016/2017

Kata Pengantar
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkat
karunia dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tak lupa
Shalawat dan Salam semoga tercurahkan kepada bagianda Nabi Muhammad SAW
sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini dengan judul Manusia dan
Peradaban, yang disusun dalam rangka meyelesaikan tugas makalah Ilmu Sosial
Budaya Dasar.

Hal yang mendasari kami untuk menyelesaikan makalah ini yaitu tugas
mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD), dengan dosen pengajar kami
Dr.rer.med Nurjannah Achmad sehingga kami bisa untuk mendapatkan nilai yang
memenuhi syarat untuk mata kuliah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan Makalah ini masih terdapat


banyak kekurangan yang mungkin tidak dapat kami sadari. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat diperlukan demi kesempurnaan
Makalah ini dan akan sangat kami terima dengan senang hati. Diharapkan hasil
Makalah ini dapat bermanfaat bagi kemaslahatan masyarakat, terutama dalam
tingkah dan perilaku masyarakat yang sudah banyak berubah di era globalisasi ini.

Jakarta, 13 Maret 2017

Penyusun

Daftar Isi

Kata Pengantar.......................................................................................................i

Daftar Isi.................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang.......................................................................................1

1
1.2.Rumusan Masalah........................................................... ......................3
1.3.Tujuan Penulisan....................................................................................3
1.4.Manfaat............................................................................ ......................4
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar...........................................5
2.2. Pengertian Manusia...............................................................................8
2.3. Pengertian Adab dan Peradaban... ......................................................14
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Wujud Peradaban ................................................................................16
3.2 Dinamika Peradaban ...........................................................................19
3.3.Evolusi Budaya Dan Wujud Peradaban ..............................................20
3.4 Tradisi dan Masyarakat Madani ..........................................................26
3.5 Perbedaaan Zaman Dahulu dan Sekarang ...........................................26
3.6 Peradaban Dan Problematikanya ........................................................29
3.7 Solusi Dari Permasalahan ...................................................................34
BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan..........................................................................................35
3.2 Saran.....................................................................................................35

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................36

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Ilmu Sosial Budaya Dasar merupakan suatu susunan dari rangkaian dalam
pengetahuan mengenai aspek aspek yang paling mendasar dan menonjol yang
berada dikehidupan manusia, sebagai makhluk sosial yang mempunyai
kebudayaan serta permasalahan permasalahan sosial. Ilmu Sosial Budaya Dasar
mempunyai pokok pokok yang salah satunya adalah hubungan timbal balik
antara manusia dengan lingkungannya (Junaedy,dkk,2012).
Secara umum, Ilmu Sosial Budaya Dasar memiliki tujuan sebagai alat
pengembangan kepribadian manusia dalam lingkungan sosial dan sebagai
makhluk berbudaya, sehingga mampu menghadapi secara kritis dan mempunyai
wawasan yang luas dalam mengenai sosial budaya dan permasalahan lingkungan
sosial budaya, serta dapat menyelesaikannya dengan baik. Maka dari itu, Ilmu
Sosial Budaya Dasar merupakan program umum yang bersifat mengatur
mahasiswa yang memiliki kemampuan personal. Kemampuan personal
merupakan kaitan dengan kemampuan individu untuk menempatkan diri sebagai
anggota masyarakat yang tidak terpisahkan dari masyarakat itu sendiri (Abdillah,
2015).
Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk yang
sempurna sehingga manusia menjadi khalifah dibumi dengan dibekali akal pikiran
untuk berkarya dimuka bumi. Seperti yang tercantum dalam Al-Quran surat At-
Tiin : 4

Artinya : Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang


sebaik-baiknya( QS. 95 : 4 )

Setiap manusia memiliki perbedaan baik secara biologis maupun rohani.


Secara biologis umumnya manusia dibedakan secara fisik sedangkan secara
rohani manusia dibedakan berdasarkan kepercayaan yang dianutnya. Kehidupan
manusia sendiri sangatlah komplek dalam berbagai bentuk, begitu pula hubungan
yang terjadi pada manusia sangatlah luas. Hubungan tersebut dapat terjadi antara
manusia dengan manusia, manusia dengan alam, manusia dengan makhluk hidup

1
yang ada di alam, dan manusia dengan Sang Pencipta. Setiap hubungan tersebut
harus berjalan selaras dan seimbang.

Manusia diberkahi akal dan dipersiapkan untuk menerima bermacam-


macam ilmu pengetahuan serta kepandaian sehingga dapat berkreasi (berdaya
cipta) dan sanggup menguasai alam dan binatang. Awal interaksi sosial manusia
harus didasari diri sendiri untuk saling bersosialisasi dengan lingkungan
sekitarnya agar manusia dapat mengalami pembelajaran mengenai ruang lingkup
sekelilingnya, sehingga manusia mempunyai rasa ingin tahu dan mereka pun
mempunyai ilmu pengetahuan yang berlandaskan ketuhanan. Karena dengan ilmu
tersebut dapat digunakan dalam kehidupannya yaitu untuk memilih mana yang
baik dan mana yang batil, dan mana yang merupakan hak dan mana yang
merupakan kewajiban. Sehingga terbentuklah norma-norma dalam masyarakat.
Apabila manusia memahami dengan baik ilmu pengetahuan tersebut maka norma-
norma akan berjalan dengan harmonis dan seimbang (Pamerdi Giri Wiloso,2014).

Secara garis besar, sosial budaya dan peradaban adalah sesuatu yang
sangat berkesinambungan. Keduanya merupakan suatu yang berdampingan dan
memiliki hubungan timbal balik, dimana suatu peradaban pasti dilahirkan karena
adanya kehidupan sosial dan kehidupan sosial budaya dapat berjalan dengan baik
sesuai peradaban yang ada pada hadir pada masanya.

Peradaban adalah segala kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan teknik.


Sehingga peradaban merupakan bidang kehidupan untuk menjalani segala aspek
kehidupan yang lebih praktis. Peradaban sangat berkaitan erat dengan manusia
dan menjadi bagian terpenting dalam sejarah kehidupan manusia (Rusmin
Tamunggor, 2012).
Dengan demikian karena hal tersebut, dapat dikatakan bahwa kualitas
manusia pada suatu negara akan menentukan kualitas kebudayaan dari suatu
negara tersebut, begitu pula pendidikan yang tinggi akan menghasilkan
kebudayaan yang tinggi. Karena kebudayaan adalah hasil dari pendidikan suatu
bangsa dan kebudayaan juga merupakan hasil interaksi manusia yang merupakan
perwujudan dari karya manusia. Di era modernisasi dan globalisasi dengan
teknologi yang sudah semakin canggih serta informasi yang mudah didapatkan

2
kapanpun dan dimanapun menimbulkan sifat positif dan negatif yang terjadi di
kalangan masyarakat. Dengan kemajuan tersebut mmebuat peradaban-peradaban
di berbagai negara termasuk Indonesia bergeser arah peradabannya (Rusmin
Tamunggor,2012).
1.2. RUMUSAN MASALAH
Dari pemaparan yang telah dituliskan dalam latar belakang diatas, maka
dapat dirumuskan pengambilan masalah, yaitu :
1. Apa dasar dan tujuan dari Ilmu Sosial Budaya Dasar?
2. Apa pengertian dari adab dan peradaban?
3. Apakah pengertian manusia sebagai makhluk beradab dan
masyarakat adab?
4. Apakah pengertian evolusi dan apa saja tahapan-tahapan
peradaban?
5. Apa pengertian dan cakupan kebudayaan sosial?
6. Bagaimanakah wujud peradaban?
7. Bagaimana perkembangan peradaban dari masa ke masa?
8. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari perubahan peradaban
manusia?
9. Bagaimana pengaruh suatu peradaban terhadap kehidupan
bermasyarakat?

1.3. TUJUAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dasar serta tujuan dari Ilmu Sosial Budaya
Dasar.
2. Untuk mengetahui perkembangan peradaban dari masa ke masa
3. Agar mengetahui dampak yang ditimbulkan dari perubahan
peradaban manusia.
4. Untuk mengetahui pengaruh suatu peradaban terhadap kehidupan
bermasyarakat.

1.4. MANFAAT PENULISAN

Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini mencakup


beberapa faktor, diantaranya adalah:
1. Mengetahui dasar dan tujuan dari Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar.
2. Mengetahui peradaban apa saja yang telah berubah sejak dahulu
hingga sekarang.
3. Mengurangi dampak negatif dan positif dari perubahan sifat
manusia akibat berubahnya peradaban.

3
4. Memahami pengaruh peradaban terhadap kehidupan
bermasyarakat.
5. Mengetahui pengertian adab dan peradaban.
6. Mengetahui pengertian manusia sebagai makhluk beradab dan
masyarakat adab.
7. Mengetahui pengertian evolusi dan tahapan-tahapan peradaban.
8. Mengetahui pengertian dan cakupan kebudayaan sosial.
9. Mengetahui wujud dari peradaban.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar

Ilmu Sosial Dasar adalah pengetahuan yang menelaah masalah-masalah


sosial, khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat Indonesia dengan
menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yanng berasal dari
berbagai bidang pengetahuan , keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu sosial seperti:
(Sarinah,2016)

a. Sejarah
b. Ekonomi
c. Geografi
d. Sosial / Sosiologi
e. Antropologi
f. Psikologi sosial

4
Ilmu Sosial Dasar tidak merupakan gabungan dari ilmu-ilmu sosial yang
dipadukan, karena masing-masing disiplin ilmu memiliki obyek dan metode
ilmiah sendiri-sendiri yang tidak mungkin dipadukan. Ilmu Sosial Dasar bukan
merupakan disiplin ilmu tersendiri, karena Ilmu Sosial Dasar tidak mempunyai
obyek dan metode ilmiah tersendiri dan juga ia tidak mengembangkan suatu
penelitian sebagimana suatu disiplin ilmu, seperti ilmu-ilmu sosial lainnya
(Sarinah,2016)
Secara sederhana Ilmu Sosial dan Budaya Dasar adalah pengetahuan yang
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia
dan kebudayaan. Istilah ISBD dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai
pengganti istilah basic humanitism yang berasal dari istilah bahasa Inggris the
Humanities. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin
humnus yang artinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan demikian bisa
dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai
homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi humanus, mereka
harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan
tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri. Untuk mengetahui
ilmusosial budaya dasar termasuk dalam kelompok yang mana, perlu dipahami
terlebih dahulu pengelompokkan ilmu pengetahuan. Seperti yang dikatakan oleh
Prof. Dr. Harsja Bachtiar bahwa ilmu dan kebudyaan dapat dikelompokkan
menjadi 3 (tiga) kelompok besar, yaitu: (Sarinah,2016)
a. Ilmu Alami (Natural Science)
b. Ilmu Sosial (Social Science)
c. Ilmu Pengetahuan Kebudayaan (The Humanities)

Ilmu sosial dan budaya dasar termasuk kedalam ilmu sosial dan kelompok
pengetahuan budaya, maka metode pendekatan yang digunakan adalah metode
pendekatan gabungan (Combined Approach), yaitu pendekatan terhadap manusia
sebagai makluk sosial dan interaksi dalam kelompok sosialnya, disisi lain
pendekatan kepada manusia sebagai makhluk budaya dan kemanusiaan. Manusia
sebagai makhluk sosial (zoon politicon) berarti bahwa manusia sebagai individu
tidak akan mampu hidup sendiri dan tidak dapat berkembang apabila tidak hidup
dengan individu manusia yang lain, dengan kata lain manusia harus hidup

5
bermasyarakat yaitu saling berinteraksi dan berhubungan satu sama lain dalam
kelompoknya (Sarinah,2016).

Dalam Ilmu Sosial dan Budaya Dasar terdapat dua unsur utama, yaitu
unsur sosial budaya dan unsur kemanusiaan (humaniora). Unsur sosial budaya
meliputi tema mengenai manusia makhluk sosial (zoon politicon) dan
perkembangan kebudayaan. Unsur ini meliputi kajian sebagai berikut : (Rusmin
Tamunggor,2012)

a. Bentuk kelompok sosial budaya


b. Kebudayaan dan peradaban
c. Sistem nilai budaya dan pandangan hidup
d. Perubahan sistem nilai budaya
e. Akibat perubahan sistem nilai budaya
Unsur kedua adalah kemanusiaan (humaniora) unsur ini meliputi tema
mengenai manusia makhluk budaya dan nilai kemanusiaan. Unsur ini meliputi
kajian sebagai berikut :
a. Hakikat manusia sama (universal)
b. Kebutuhan hidup manusiaa
c. Sikap dan perilaku manusia
d. Kehidupan manusiawi dan tidak manusiawi
e. Upaya upaya memanusiakan manusia.

2.1.1. Tujuan Ilmu Sosial Dan Budaya

Adapun tujuan dari ilmu sosial dan budaya adalah sebagai berikut:

A. Tujuan umum:
1. Pengembangan kepribadian manusia sebagai makhluk sosial dan
makhluk budaya.
2. Kemampuan menanggapi secara kritis dan berwawasan luas
masalah sosial budaya dan masalah lingkungan sosial budaya.
3. Kemampuan menyelesaikan secara halus, aktif dan manusiawi
masalah masalah tersebut.

Manusia makhluk budaya (homo humanus) artinya manusia itu makhluk


ciptaan tuhan yang paling sempurna karena sejak lahir telah dibekali dengan unsur
akal (ratio), rasa (sense), dan karsa (will, wish) (Sarinah,2016).

6
B. Tujuan Khusus :
1. Mempertajam kepekaan terhadap sosial budaya dan lingkungan
sosial budaya terutama untuk kepentingan profesi.
2. Memperluas pandangan tentang masalah sosial budaya dan
masalah kemanusiaan serta mengembangkan kemampuan daya
kritis terhadap kedua masalah tersebut.
3. Menghasilkan calon pemimpin bangsa dan negara yang tidak
bersifat kedaerahan atau tidak terkotak kotak oleh disiplin ilmu
yang ketat dalam lingkungan budayanya.
4. Meningkatkan kesadaran terhadap nilai kemanusiaan dan
kehidupan manusiawi.
5. Membina negatif yang dapat merusak lingkungan sosial budaya

2.2. Pengertian Manusia

Secara bahasa manusia berasal dari kata manu (Sansekerta), mens


(Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi
(mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah
konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus)
atau seorang individu (Kama A. Hakam,2013).

Manusia adalah mahluk yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan
antara mahluk material dan mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal
diam karena manusia sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya (Kama
A. Hakam,2013).

2.2.1. Unsur-unsur yang membangun Manusia

Ada dua macam pandangan yang akan menjadi acuan untuk menjelaskan
unsur-unsur yang membangun manusia.

1. Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu:

a. Jasad : Badan kasar manusia yang dapat kita lihat, raba bahkan
di foto dan menempati ruang dan waktu.

b. Hayat : Mengandung unsur hidup, yang di tandai dengan gerak.

7
c. Ruh : Bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara
spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta
yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.

d. Nafsu : Adalah suatu bagian dari rohani yang dimiliki manusia


yang berkehendak atau berkeinginan. Tanpa nafsu barangkali tidak
akan ada kemajuan dalam hidup. Nafsu dikategorikan menjadi :

Nafsu Amarrah : Yaitu jiwa yang belum mampu


membedakan yang baik dan buruk, lebih
mendorong kepada tindakan yang tidak patut.
Nafsu Lawammah : Yaitu jiwa yang telah memiliki
rasa insaf dan menyesal setelah melakukan suatu
pelanggaran.
Nafsu Raadliyah : Yaitu jiwa yang ridho kepada
Allah dan selalu bersyukur kepada-Nya.
Nafsu Mardliyah : Yaitu jiwa yang diridhoi oleh
Allah S.W.T
(http://islamwiki.blogspot.com/2009/01/manusia-
dalam-pandangan-islam.html)

2. Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung tiga unsur, yaitu:

a. Id, merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan


paling tidak tampak. Id merupakan energi psikis yang irrasional
dan terkait dengan sex yang secara instingtual menentukan proses-
proses ketidaksadaran (unconcius). Id diatur oleh kesenangan yang
harus di penuhi,baik secara langsung melalui pengalaman seksual
atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.

b. Ego, sering disebut eksekutif karena peranannya dalam


menghubungkan kepuasan Id dengan saluran sosial agar dapat di
terima oleh masyarakat. Ego diatur oleh prinsip realitas dan mulai
berkembang pada anak antara usia satu dan dua tahun.

8
c. Super ego, merupakan struktur kepribadian terakhir yang muncul
kira-kira pada usia lima tahun. Super ego menunjukan pola aturan
yang dalam derajat tertentu menghasilkan kontrol diri melalui
sistem imbalan dan hukuman terinternalisasi. (freud, dalam
Brennan, 1991; hal 205-206).

2.2.2 Hakikat Manusia

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna diantara


yang lainnya karena kita dikaruniai akal, pikiran dan perasaan oleh Tuhan. Maka
akan selalu memilih yang terbaik diantara yang dapat diambil
(http://evaarwina.blogspot.com/2012/01/pengertian-hakikat-manusia.html.).

Hakikat manusia juga memiliki banyak arti, yaitu :

1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan


hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas
tingkah laku intelektual dan sosial.
3. Mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur
dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus
berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
5. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha
untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat
dunia lebih baik untuk ditempati
6. Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan
ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
7. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung
kemungkinan baik dan jahat.
8. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama
lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan
martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.

Kewajiban dan hak, merupakan indikator bahwa manusia sebagai makhluk


sosial. Dalam kehidupan, hak dimaknai sebagai sesuatu yang menyenangkan,
sedangkan kewajiban dimaknai sebagai beban. Tapi (Drijar Kara, 1978)

9
menyatakan kewajiban bukan beban, tetapi keniscayaan sebagai manusia,
mengenal berarti mengingkari kemanusiaan, sebaliknya melaksanakan kewajiban
berarti kebaikan. Pemenuhan akan hak dan pelaksanaan kewajiban berkaitan erat
dengan keadilan, dapat dikatakan kedilan terwujud bila hak sejalan dengan
kewajiban. Kemampuan menghayati kewajiban sebagai keniscayaan tidak lahir
dengan sendirinya, tetapi melalui suatu proses pendidikan (disiplin)
(Sarinah,2016)

Kehadiran manusia pertama tidak terlepas dari asal usul kehidupan di alam
semesta. Asal usul manusia menurut ilmu pengetahuan tidak bisa dipisahkan dari
teori tentang spesies lain yang telah ada sebelumnya melalui proses evolusi
(Rusmin Tamunggor,2012)

Evolusi menurut para ahli paleontology dapat dibagi menjadi empat


kelompok berdasarkan tingkat evolusinya, yaitu : Pertama, tingkat pra manusia
yang fosilnya ditemukan di Johanesburg Afrika Selatan pada tahun 1942 yang
dinamakan fosil Australopithecus. Kedua, tingkat manusia kera yang fosilnya
ditemukan di Solo pada tahun 1891 yang disebut. pithecanthropus erectus. Ketiga,
manusia purba, yaitu tahap yang lebih dekat kepada manusia modern yang sudah
digolongkan genus yang sama, yaitu Homo walaupun spesiesnya dibedakan. Fosil
jenis ini di neander, karena itu disebut Homo Neanderthalesis dan kerabatnya
ditemukan di Solo (Homo Soloensis). Keempat, manusia modern atau Homo
sapiens yang telah pandai berpikir, menggunakan otak dan nalarnya (Rusmin
Tamunggor,2012)

Hakikat manusia terdiri atas aspek aspek, sebagai berikut:

1. Manusia Sebagai Makhluk Tuhan

Manusia adalah subjek yang memiliki kesadaran (consciousness) dan


penyadaran diri (self awarness). Karena itu, manusia adalah subjek yang
menyadari keberadaannya, ia mampu membedakan dirinyadengan segala sesuatu
yang ada di luar dirinya (objek) selain itu, manusia bukan saja mampu berpikir
tentang diri dan alam sekitarnya, tetapi sekaligus sadar tentang pemikirannya.

10
Namun, sekalipun manusia menyadari perbedaanya dengan alam bahwa dalam
konteks keseluruhan alam semesta manusia merupakan bagian daripadanya.

Manusia berkedudukan sebagai makhluk tuhan YME maka dalam


pengalaman hidupnya terlihat bahkan dapat kita alami sebdiri adanya fenomena
kemakhlukan (M.I. Soelaeman, 1998). Fenomena kemakhlukkan ini, antara lain
berupa pengakuan atas kenyataan adanya perbedaan kodrat dan martabat manusia
daripada tuhannya. Manusia merasakan dirinya begitu kecil dan rendah di
hadapan Tuhan Yang Maha Besar dan Maha Tinggi. Manusia mengakui
keterbatasan dan ketidakberdayaannya dibanding tuhannya Yang Maha Kuasa dan
Maha Perkasa. Manusia serba tidak tahu, sedangkan Tuhan serba Maha Tahu.
Manusia bersifat fana, sedangkan Tuhan bersifat Abadi, manusia merasakan kasih
sayang Tuhan-Nya, namun ia pun tahu pedih siksa-Nya. Semua melahirkan rasa
cemas dan takut pada diri manusia terhadap tuhannya. Tetapi dibalik itu diiringi
pula dengan rasa kagum, rasa hormat, dan rasa segan karena Tuhan-Nya begitu
luhur dan suci. Semua itu menggugah kesedian manusia untuk bersujud dan
berserah diri kepada Pencipta-Nya (Nurochim,2010).

2. Manusia Sebagai Makhluk Individu

Sebagaimana Anda alami bahwa manusia menyadari keberadaan dirinya


sendiri. Kesadaran manusian akan dirinya sendiri merupakan perwujudan
individualitas manusia. Manusia sebagai individu atau pribadi merupakan
kenyataan yang paling riil dalam kesadaran manusia. Sebagai individu, manusia
adalah satu kesatuan yang tak dapat dibagi, memiliki perbedaan dengan manusia
lainnya sehingga bersifat unik, dan merupakan subjek yang otonom.

Setiap manusia mempunya dunianya sendiri, tujuan hidupnya sendiri.


Masing-masing secara sadar berupaya menunjukkan eksistensinya, ingin menjadi
dirinya sendiri atau bebas bercita cita untuk menjadi seseorang tertentudan
masing masing mampu menyatakan inilah aku ditengah segala yang ada.
Setiap manusia mampu mengambil distansi, menempati posisi, berhadapan,
menghadapi, memasuki, memikirkan, bebas mengambil sikap, dan bebas

11
mengambil tindakan atas tanggung jawabnya sendiri atau otonom. Karena itu,
manusia adalah subjek dan tidak sebagai objek (Nurrochim, 2010).

3. Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Manusia adalah makhluk individual, namun demikian ia tidak hidup


sendirian, tak mungkin hidup sendirian, dan tidak pula hidup untuk dirinya
sendiri. Manusia hidup dalam keterpautan dengan sesamanya. Dalam hidup
bersama dalam sesamanya (bernasyarakat) setiap individu menempati kedudukan
(status) tertentu. Disamping itu, setiap individu mempunyai dunia dan tujuan
hidupnya masing-masing, mereka juga mempunyai dunia bersama dan tujuan
hidup bersama dengan sesamanya. Selain dengan adanya kesadaran diri, terdapat
pula kesadaran sosial pada manusia. Melalui hidup dengan sesamanyalah manusia
akan dapat mengukuhkan eksistensinya. Sehubungan dengan ini Aristoteles
menyebut manusia sebagai makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat.

Setiap manusia adalah pribadi (individu) dan adanya hubungan pengaruh


timbal balik antara individu dengan sesamanya maka idiealnya situasi hubungan
antara individu dengan sesamanya itu tidak merupakan hubungan anatara subjek
dengan objek, melainkan subjek dengan subjek (Nurrochim,2010).

4. Manusia Sebagai Makhluk Berbudaya

Manusia memiliki inisiatif dan kreatif dalam menciptakan kebudayaan,


hidup berbudaya, dan membudaya. Kebudayaan bukan sesuatu yang ada diluar
manusia, bahkan hakikatnya meluputi perbuatan manusia itu sendiri. Manusia
tidak terlepas dari kebudayaan, bahkan manusia itu baru menjadi manusia karena
dan bersama kebudayaannya (C.A. Vanpeursen,1957). Sejalan dengan ini Ernt
Cassirer menegaskan bahwa manusia tidak menjadi manusia karena sebuah
factor didalam dirinya, misalnya naluri atau akal budi, melainkan fungsi
kehidupannya, yaitu pekerjaannya, kebudayaanya. Demikianlah kebudayaan
termasuk hakikat manusia (Venpeursen dalam Nurochim,2010).

Kebudayaan tidak bersifat statis, melainkan dinamis. Kodrat dinamika


pada diri manusia mengimplikasiakn adanya perubahan dan pembaharuan

12
kebudayaan. Hal ini tentu saja didukung pula oleh pengaruh kebudayaan
masyarakat atau bangsa lain terhadap kebudayaan masyarakat yang bersangkutan.
Selain itu, mengingat adanya dampak positif dan negative dari kebudayaan
terhadap manusia, masyarakat kadang-kadang terombang ambing diantara 2 relasi
kecenderungan. Disatu pihak ada yang mau melestarikan bentuk lama (tradisi),
sedang yang lain terdorong untuk menciptkan hal-hal yang baru (inovasi)
(Nurrochim,2010).

5. Manusia Sebagai Makhluk Susila

Dalam uraian terdahulu telah dikemukakan bahwa manusia sadar akan diri
dan lingkungannya, mempunyai potensi dan kemampuan untuk berpikir,
berkehendak bebas, bertanggung jawab, serta punya potensi untuk berbuat baik.
Karna itulah, eksistensi manusia memiliki aspek kesusilaan.

Sebagai makhluk yan otonom atau memiliki kebebasan, manusia selalu


dihadapkan pada suatu alternative tindakan yang harus dipilihnya. Adapun
kebebasan berbuat ini juga selalu berhubungan dengan norma-norma moral dan
nilai-nilai moral yang juga harus dipilihnya. Karena manusia mempunyai
kebebasan memilih dan menentukan perbuatannya secara otonom maka selalu ada
penilaian moral atau tuntunan pertanggung jawaban atas perbuatannya
(Nurrochim,2010),

6. Manusia Sebagai Makhluk Beragama

Aspek keberagaman merupakan salah satu karakteristik esensial eksistensi


manusia yang terungkap dalam bentuk pengakuan atau keyakinan akan kebenaran
suatu agama yang diwujudkan dalam sikap dan perilaku. Hal ini terdapat pada
manusia manapun, baik dalam rentan waktu (dulu-sekarang-akan datang) maupun
dalam rintang geografis dimana manusia berada. Keberagaman menyiratkan
adanya pengakuan dan pelaksanaan yang sungguh atas suatu agama
(Nurrochim,2010).

2.3. Pengertian Adab dan Peradaban

13
Damono sebagaimana dikutip oleh Oman Sukmana, kata adab berasal
dari bahasa Arab yang berarti akhlak atau kesopanan dan kehalusan budi pekerti.
Adab erat hubungannya dengan:

Moral yaitu nilai nilai dalam masyarakat yang hubungannya dengan


kesusilaan.
Norma yaitu aturan, ukuran atau pedoman yang dipergunakan dalam
menentukan sesuatu yang baik atau salah.
Etika yaitu nilai-nilai dan norma moral tentang apa yang baik dan buruk
yang menjadi pegangan dalam mengatur tingksh laku manusia.
Estetika yaitu berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam
keindahan, kesatuan, keselarasan dan kebalikan.
(http://siskadwimeikuri.blogspot.com/2013/11/ilmu-sosial-dan-budaya-
dasar-manusia.html)

Istilah peradaban dalam bahasa inggris disebut Civilization. Istilah


peradaban sering dipakai untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita
terhadap perkembangan kebudayaan. Secara umum, Pengertian Peradaban adalah
suatu bagian dari kebudayaan yang tinggi, halus, indah, serta juga maju.
Sedangkan dalam Pengertian peradaban yang lebih luas merupakan kumpulan
suatu identitas terluas dari seluruh hasil budi daya manusia, yang mencakup
kepada seluruh aspek kehidupan manusia baik itu fisik (misalnya bangunan,
jalan), ataupun non-fisik (nilai-nilai, tatanan, seni budaya ataupun iptek), yang
teridentifikasi dengan melalui unsur-unsur obyektif umum, seperti halnya bahasa,
sejarah, agama, kebiasaan, institusi, ataupun melalui identifikasi diri yang
subjektif (http://www.pendidikanku.org/2015/07/pengertian-peradaban-dan-ciri-
ciri-peradaban.html.).

Perbedaan kebudayaan dengan dengan peradaban adalah dua hal yang


paling mudah untuk dijawab. Dua orang antropolog yaitu Melville J. Herkovits
dalam teorinya: Cultural determinism, Perbedaan peradaban dan kebudayaan
adalah segala sesuatu yang terdapat dalam manusia akan ada dan ditentukan dari
budayanya dan seorang arkeolog bernama V. Gordyn Chillde mengatakan
berdasarkan bukti arkeologis , peradaban maju pertama tama muncul di daerah

14
Mesopotamia sekitar tahun 8000 4000 SM, diikuti oleh daerah Mesir 5000
3000 SM. Lembah Sungai Indus di India 2600 2400 SM. Cina Utara 2500-300
SM, Mesopotamia 3000 500 SM dan daerah Peru di Amerika Latin 2500 500
SM. Penemuan yang paling penting adalah kemajuan dan kepandaian bercocok
tanam di samping penemuan teknologi baru (Elly M. Setiadi, 2013).

Dr. Koentjaraningrat menyatakan dalam definisinya bahwa peradaban


merupakan bagian dari unsur kebudayaan yang halus, maju, dan indah seperti
misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun pergaulan, kepandaian
menulis, organisasi kenegaraan, kebudayaan yang mempunyai system teknologi
dan masyarakat kota yang maju dan kompleks (Elly M. Setiadi, 2013).

15
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Wujud Peradaban

Terjadinya disharmoni antara Barat dan Timur disebabkan pikiran Barat


tentang Timur yang penuh dengan bayangan negatif dan prasangka, akibatnya
alam pikiran Barat dan Timur tidak pernah bertemu. Dalam pikiran Timur, Barat
digambarkan sebagai materialisme, kapitalisme, rasionalisme, dinamisme,
saintisme, positivisme, dan sekularisme. Sebaliknya, Barat membayangkan
Timursebagai kemiskinan, kebodohan, ststis, fatalis, dan kontemplatif. Tentu saja
gambaran yang demikian menimbulkan sikap berlawanan yang akhirnya
mewujudkan permusuhan (konflik), disharmoni, persaingan, dan perang (Rahman
Notowigdado).

Perbedaan presepsi tersebut dapat dirasakan ada peradabannya. Karena


Peradaban hanya menekankan pada unsur tertentu, mungkin unsur akal (tingkat
berfikir) mungkin unsur nurani (perasaan). Peradaban menurut Konsep Barat lebih
mengutamakan unsur akal (tingkat berfikir), sedangkan peradaban menurut
konsep Timur lebih mengutamakan unsur nurani (perasaan, estetis).Dengan
demikian di kalangan orang Barat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi lebih
dulu unggul dibandingkan dengan orang timur. Dikalangan orang Timur, hati
nurani (perasaan) lebih diutamakan dari pada akal (ratio). Benar menurut akal,
belum tentu baik dan belum tentu sesuai dengan hati nurani
(http://siskadwimeikuri.blogspot.com/2013/11/ilmu-sosial-dan-budaya-dasar-
manusia.html).

3.1.1. Macam Macam Adab

Adab terdiri dari berbagai macam, antara lain:

Adab berteman
Adab bertamu
Adab terhadap orang tua
Adab berpakaian
Adab berhias

16
Adab berpergian
(http://ekscerita.blogspot.com/2015/11/macam-macam-adab-dalam-
islam.html)

3.1.2 Peradaban dan Perubahan Sosial

Perubahan sosial merupakan gejala yang melekat di setiap masyarakat.


Perubahan perubahan yang terjadi di dalam masyarakat akan menimbulkan
ketidaksesuaian antara unsur unsur sosial yang ada di dalam masyarakat. Setiap
perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat atau perubahan dalam
organisasi sosial disebut perubahan sosial. Contoh perubahan sosial adalah
perubahan peranan seorang istri dalam kehidupan keluarga modern (Elly M.
Setiadi, 2013).

Selo Soemardjan (1915 - 2013) mengemukakan bahwa perubahan sosial


adalah perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan di dalam suatu
masyarakat yang memengaruhi sistem sosial termasuk di dalamnya nilai nilai,
sikap sikap, dan pola perilaku di antara dalam kelompok masyarakat (Elly M.
Setiadi, 2013).

Istilah kebudayaan ada pula istilah peradaban. Hal ini adalah sama dengan
istilah dalam bahasa Inggris civilization yang biasanya dipakai untuk
menyebutkan bagian atau unsur dari kebudayaan yang harus maju dan indah.
Kebudayaan sendiri berasal dari kata culture, istilah peradaban sering dipakai
untuk menunjukkan pendapat dan penilaian kita terhadap perkembangan
kebudayaan (Koentjaraningrat, 1990).

Peradaban berasal dari kata adab, yang dapat diartikan sopan, berbudi
pekerti, luhur, mulia, berakhalak, yang semuanya menunjuk pada sifat yang tinggi
dan mulia. Prof. Dr. Nurcholis Madjid ( Islam Dan Pluralism ) menggunakan
istilah civilization (peradaban) merupakan prinsip prinsip yang di buat bersama
oleh mansyarakat, dan menjadi hukum yang di tunduki secara bersama pula.

a. Koentjaraningrat (1990: 182) menyatakan peradaban untuk


menyebut bagian dan unsur kebudayaan yang halus, maju, dan
indah seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan

17
santun pergaulan, kepandaian menulis, organisasi kenegaraan,
kebudayaan yang mempunyai system teknologi dan masyarakat
kota yang maju dan kompleks.
b. Ibnu Khaldun (1332-1406 M) melihat peradaban sebagai
organisasi sosial manusia, kelanjutan dari proses tamaddun
(semacam urbanisasi), lewat ashabiyah (group feeling),
merupakan keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok
manusia yang mengatasi negara, ras, suku, atau agama, yang
membedakannya dari yang lain, tetapi tidak monolitik dengan
sendirinya. Pendekatan terhadap peradaban bisa dilakukan
dengan menggunakan organisasi sosial, kebudayaan, cara
berkehidupan yang sudah maju, termasuk system IPTEK dan
pemerintahannya.

Pada waktu perkembangan kebudayaan mencapai puncaknya berwujud


unsur-unsur budaya yang bersifat halus, indah, tinggi, sopan, luhur dan
sebagainya, maka masyarakat pemilik kebudayaan tersebut dikatakan telah
memiliki peradaban yang tinggi. Tinggi rendahnya peradaban suatu bangsa sangat
dipengaruhi oleh faktor: Pendidikan, Kemajuan teknologi dan, Ilmu pengetahuan
(Nurcholis Madjid: Islam Dan Pluralism, 2010).

3.1.3. Manusia Sebagai Makhluk Beradab dan Masyarakat Adab

Peradaban tidak hanya menunjuk pada hasil-hasil kebudayaan manusia


yang sifatnya fisik, seperti barang, bangunan, dan benda-benda. Kebudayaan
merupakan keseluruhan dari budi daya manusia, baik cipta, karsa, dan rasa. Adab
artinya sopan. Manusia sebagai makhluk beraberdab artinya pribadi manusia itu
memiliki potensi untuk berlaku sopan, berahlak dan berbudi pekerti yang luhur
menuju pada prilaku pada manusia. Manusia beradab adalah manusia yang bisa
menyelaraskan antara, cipata, rasa, dan karsa. Kaelan (2002), manusia yang
beradab adalah manusia yang mampu melaksanakan hakikatnya sebagai manusia
(monopluraris secara optimal) (Budi Munawar Rachman. 2011).

Manusia adalah makhluk yang beradab sebab dianugrahi harkat, martabat,


serta potensi kemanusiaan yang tinggi. Konsep masyarakat adab berasal dari

18
konsep civil society, dari asal kata cociety civilis. Istilah masyarakat adab dikenal
dengan kata lain masyarakat sipil, masyarakat warga, atau masyarakat madani.

Nurcholish madjid mengindonesiakan civil society (inggris) dengan


masyarakat madani. Nurcholis majid menyebut masyarakat madani (civil society)
yaitu suatu masyarakat yang berbudi luhur, berakhlak mulia, dan berperadaban,
dengan ciri-ciri, antara lain egalitarianisme, menghargai prestasi, keterbukaan,
penegakan hukum dan keadilan. Toleransi dan pluralisme, serta keterbukaan dan
penegakan hukum dan keadilan, toleransi dan pluralisme, serta musyawarah (Budi
Munawar Rachman. 2011:183).

Jumlah individu yang superior akan bertambah sementara jumlah individu


inferior akan berkurang dari satu generasi ke generasi lainnya. Hal itu tidak berarti
seleksi tidak terjadi, karena anggota populasi dengan genotipe yang berbeda
memproduksi keturunan dalam jumlah yang berbeda atau berkembang mencapai
matang seksual pada kecepatan yang berbeda. Perbedaan fekunditas,
sesungguhnya juga merupakan agen penyeleksi yang kuat karena menentukan
perbedaan jumlah individu yang dapat bertahan hidup atau dan jumlah individu
yang akan mati, yang ditunjukkan dalam angka kematian (Dobzhansky, 1970).

3.2 Dinamika Peradaban Global

Arnold Y. Toynbee, seorang sejarawan asal Inggris, lahirnya peradaban itu


diuraikan dengan teori challenge and respons. Peradaban itu lahir sebagai respons
(tanggapan) manusia yang dengan segenap daya upaya dan akalnya menghadapi,
menaklukkan, dan mengolah alam sebagai tantangan (challenge) guna mencukupi
kebutuhan dan melestarikan kelangsungan hidupnya (https://faisal-
suwandi.blogspot.co.id/2016/06/isbd-makalah-dinamika-peradaban-global.html).

Alam menawarkan sejumlah tantangan dan kemungkinan-kemungkinan.


Ada alam yang tandus atau subur, di pegunungan atau pantai, daerah yang rawan
gempa atau tanahnya yang stabil, dan seterusnya. Jika tantangan alam itu berat
maka manusia pun akan gigih dan berusaha keras dalam merespons alam tersebut,
begitu pun sebaliknya. Contoh bangsa Jepang yang terkenal ulet, gigih, dan
bekerja keras karena alamnya yang cukup berat untuk ditaklukkan. Keadaan alam

19
Jepang bergunung-gunung, sering terjadi gempa, dan lahan pertaniannya tidak
terlalu luas (https://faisal-suwandi.blogspot.co.id/2016/06/isbd-makalah-
dinamika-peradaban-global.html).

Alvin Toffler menganalisis gejala-gejala perubahan dan pembaharuan


peradaban masyarakat akibat majunya ilmu dan teknologi. Dalam bukunya The
Third Wave (1981), ia menyatakan bahwa gelombang perubahan peradaban umat
manusia sampai saat ini telah mengalami tiga gelombang, yaitu:

1.Gelombang I, peradaban teknologi pertanian berlangsung mulai 800-1500 M

2.Gelombang II, peradaban teknologi industry berlangsung mulai1500-1970 M.

3. Gelombang III, peradaban informasi berlangsung mulai 1970 M-sekarang.

Setiap gelombang peradaban tersebut dikuasai oleh tingkat teknologi


yang digunakan. Gelombang pertama (the first wave) dikenal dengan revolusi
hijau. Dalam gelombang pertama ini manusia menemukan dan menerapkan
teknologi pertanian. Gelombang kedua adalah adanya revolusi industry terutama
di Negara-negara Barat yang dimulai dengan revolusi industry di Inggris.
Gelombang ketiga merupakan revolusi informasi yang ditandai dengan kemajuan
teknologi informasi yang memudahkan manusia untuk berkomunikasi dalam
berbagai bidang (https://faisal-suwandi.blogspot.co.id/2016/06/isbd-makalah-
dinamika-peradaban-global.html).

3.3. Evolusi Budaya Dan Wujud Peradaban Dalam Kehidupan Sosial Budaya

Evolusi kebudayaan ini berlangsung sesuai dengan perkembangan budi


daya atau akal pikiran manusia dalam menghadapi tantangan hidup dari waktu ke
waktu. Proses evolusi untuk tiap kelompok masyarakat di berbagai tempat
berbeda-beda, bergantung pada tantangan, lingkungan, dan kemampuan
intelektual manusianya untuk mengantisipasi tantangan tadi. Adanya kebudayaan
bermula dari kemampuan akal dan budi daya manusia dalam menanggapi,
merespons, dan mengatasi tantangan alam dan lingkungan dalam upaya mencapai
kebutuhan hidupnya. Dengan potensi akal dan budi inilah manusia menaklukkan
alam. Manusia menemukan dan menciptakan berbagai sarana hidup sebagai upaya

20
mengatasi tantangan alam. Manusia menciptakan kebudayaan. Proses evolusi
untuk tiap kelompok masyarakat di berbagai tempat berbeda-beda, bergantung
pada tantangan, lingkungan, dan kemampuan intelektual manusianya untuk
mengantisipasi tantangan tadi (Rusmin Tamunggor,2012)

Peradaban merupakan tahapan dari evolusi budaya yang telah berjalan


bertahap dan berkesinambungan, memperlihatkan karakter yang khas pada tahap
tersebut, yang didirikan oleh kualitas tertentu dari unsur budaya yang menonjol,
meliputi tingkat ilmu pengetahuan, seni, teknologi, dan spiritualitas yang tinggi.
contoh, peradaban Mesir Kuno tercermin dari hasil budaya yang tinggi dalam
sosok bangunannya (piramid, obeliks, sphinx) yang terkait dengan ilmu bangunan,
tulisan, serta gambar yang memperlihatkan tahap budaya. Contoh lainnya, tentang
peradaban Cina Kuno, yang juga menampakkan tingkat ilmu pengetahuan dan
teknologi tinggi dalam hal tulisan yang menjadi ciri budaya setempat ( Budi
Munawar Rachman 2011: 183 - 184 ).

Mengacu pada pandangan Nurcholish Madjid wujud peradaban dalam


masyarakat social budaya telah di contohkan oleh masyarakat madina pada masa
Nabi SAW dengan tercipnya masyarakat egaliter dimana antara kemajemukan
masyarakat yang ada di madinah telah melahirkan saling menghormati dan tidak
membedakan manusia berdasarkan ras dan warna kulitnya, hal lain yang menjadi
ciri khas kehidupan social budaya yang merefleksikan wujud masyarakat ber
peradaban pada masa itu dimana tingkat partisipatis dan kebersamaan yang tinggi
serta terciptanya demokrasi atas dasar musyawarah bersama. ( Budi Munawar
Rachman 2011: 183 - 184 ).

Kembali ke evolusi budaya dalam tinjauan historis. gelombang pertama


sebagai tahap peradaban pertanian, dimana dimulai kehidupan baru dari budaya
meramu ke bercocok tanam ( revolusi agraris). Gelombang kedua sebagai tahap
peradaban industri penemuan mesin uap, energi listrik, mesin untuk mobil dan
pesawat terbang (revolusi industri). Gelombang ketiga sebagai tahap peradaban
informasi. Penemuan TI dan komunikasi dengan computer atau alat komunikasi
digital. Gelombang ketiga yang di tandai dengan revormasi dalam bidang
komunikasi melahirkan suatu masyarakat dunia yang dikenal dengan sebutan the

21
global village (kampung global). Kita sekarang berada pada gelombang ketiga
atau masa revolusi informasi. Diperkirakan era informasi ini akan mencapai
puncaknya pada 10-20 tahun mendatang (https://faisal-
suwandi.blogspot.co.id/2016/06/isbd-makalah-dinamika-peradaban-global.html).

Globalisasi memunculkan perubahan-perubahan yang akan dialami oleh


negara-negara dunia. Perubahan itu terjadi karena interaksi yang dekat dan
intensif antarnegara, terutama negara berkembang akan terpengaruh oleh
kemajuan di negara-negara maju. Perubahan-perubahan tersebut ialah:
(https://faisal-suwandi.blogspot.co.id/2016/06/isbd-makalah-dinamika-peradaban-
global.html).

1. Perubahan dari masyarakat industri ke masyarakat informasi.


2. Perubahan dari teknologi yang mengandalkan kekuatan tenaga ke
teknologi canggih.
3. Perubahan dari ekonomi nasional ke ekonomi dunia.
4. Perubahan dari jangka pendek ke jangka panjang.
5. Perubahan dari sentralisasi ke desentralisasi.
6. Perubahan dari bantuan lembaga ke bantuan diri sendiri.Perubahan
dari demokrasi perwakilan ke demokrasi partisipatori.
7. Perubahan dari sistem hierarki ke jaringan kerja.
8. Perubahan dari utara ke selatan.
9. Perubahan dari suatu di antara dua pilihan menjadi macam-macam
pilihan.

Peradaban global yang tengah terjadi dewasa ini tidak bisa dipisahkan dari
globalisasi itu sendiri. Kata globalisasi diambil dari kata global, yang maknanya
ialah universal. Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban
manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari
proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi
komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh
seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan
permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan
globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Wacana globalisasi sebagai sebuah
proses ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
sehingga ia mampu mengubah dunia secara mendasar. Globalisasi digerakkan
oleh kemajuan yang pesat dalam teknologi transportasi dan informasi komunikasi.

22
Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena
globalisasi di dunia: (Vidyakansyah, P. 2014. Makalah Manusia dan Peradaban).

1. Hilir mudiknya kapal - kapal pengangkut barang antarnegara


menunjukkan keterkaitan antarmanusia diseluruh dunia.
2. Perkembangan barang-barang seperti telepon genggam, televisi
satelit, dan Internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi
demikian cepatnya, sementara melalui pergerakkan massa
semacam turisme,memungkinkan kita merasakan banyak hal dari
budaya yang berbeda.
3. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda
menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan
perdagangan internacional, peningkatan pengaruh perusahaan
multinasioanal, dan dominasi organisasi semacam World Trade
Organization (WTO).
4. Peningkatan interaksi cultural melalui perkembangan media massa
(terutama televisi, film, musik, serta transmisi berita dan olahraga
internacional. Saat ini kita dapat mengonsumsi dan mengalami
gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi
beraneka ragam budaya misalnya dalam bidang fashion, literatur,
dan makanan.
5. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang
lingkungan hidup, krisis multinacional, inflasi regional, dan lain-
lain (John Naisbitt: Megatrends, 1982).
Modernisasi berasal dari bahasa latin yaitu modo (cara) dan ernus (masa
kini). Secara harfiah modernisasi adalah proses menuju masa kini atau proses
menuju masyarakat yang modern. Dapat diartikan Modernisasi sebagai
perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat yang bergerak dari keadaan
pra modern menuju kepada suatu masyarakat yang modern. Proses modernisasi
mencakup proses yang sangat luas. Dengan pengertian di atas maka secara garis
besar istilah modern dapat mencakup pengertian sebagai berikut: (Elly M.
Setiadi,2013).
a. Modern berarti berkemajuan yang rasional dalam segala bidang dan
meningkatnya tarat penghidupan masyarakat secara menyeluruh dan merata.

23
b. Modern berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya dalam
pergaulan hidup dalam masyarakat.
Modernisasi menurut Cyril Edwin Black (1991) adalah rangkaian
perubahan cara hidup manusia yang kompleks dan saling berhubungan,
merupakan bagian pengalaman yang universal dan dalam kesempatan merupakan
harapan bagi kesejahteraan manusia. Modernisasi masyarakat adalah proses
transformasi tatanan kehidupan masyarakat yang mengubah :

1. Bidang ekonomi
Artinya modernisasi tumbuh pada kompleks industri yang besar, di
mana produksi barang konsumsi dan sarana dibuat dalam skala besar-
besaran hingga meningkatnya dalam ini.
2. Bidang politik
Dapat dikatakan bahwa ekonomi yang modern membutuhkan
masyarakat nasional dengan integrasi yang baik. Artinya setelah
ekonomi mengalami peningkatan, bidang politik pun akan mengikuti
arus.
Sehingga modernisasi menimbulkan pembaruan dalam kehidupan peradaban
manusia karena adanya usaha yang dilakukan setiap manusia. Seperti pengertian
modernisasi menurut Koentjaraningrat (1923-1999), modernisasi merupakan
usaha penyesuaian hidup dengan konstelasi dunia sekarang ini. Hal itu berarti
bahwa untuk mencapai tingkat modern harus berpedoman pada dunia sekitar yang
mengalami kemajuan. Modernisasi yang telah dilandasi oleh kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi tidak hanya bersifat fisik materiil saja, melainkan lebih
jauh daripada itu, yaitu dilandasi oleh sikap mental yang mendalam (Elly M.
Setiadi,2013)
. Modernisasi bersifat preventif dan kontraktif agar proses tersebut tidak
mengarah pada angan-angan. Agar modernisasi dapat terwujud harus melalui
beberapa syarat, yaitu : (Elly M. Setiadi,2013)
1. Cara berfikir ilmiah yang berlandaskan pada intitusi dalam kelas
penguasa maupun masyarak. Hal ini menghendaki sistem pendidikan
dana pengajaran yang terencana dengan baik.
2. Sistem administrasi negara yang benar-benar baik akan mewujudkan
birokrasi

24
3. Adanya sistem pengumpulan data yang baik dan tertentu yang terpusat
pada lembaga tertentu
4. Menciptakan iklim yang baik dan teratur dari masyarakat terhadap
modernisasi dengan cara pengumpulan alat komunikasi massa. Hal ini
harus dilakukan tahap demi tahap karena banyak sangkut pautnya
dengan sistem kepercayaan.
5. Tingkat organisasi yang tinggi, di satu pihak displin tinggi bagi pihk
lain di pihak pengurangan kepercayaan.
6. Sentralisasi wewenang dalam pelaksanaanya.
Jika sudah memenuhi syarat-syarat di atas, modernisasi dapat berjalan seperti
sekarang ini sebagai modal kehidupan. Modernisasi menjadi salah satu modal
kehidupn dengan memiliki ciri-ciri sebagai berikut : (Elly M. Setiadi,2013)
1. Kebutuhan materi dan ajang persaingan kebutuhan manusia.
2. Kemajuan teknologi dan industrialisasi, induvidualisasi, sekularisasi,
diferensasi, dan akulturas.
3. Modernisasi banyak memberikan kemudahan bagi manusia.
4. Berkat jasanya, hampir semua keinginan manusia terpenuhi.
5. Melahirkan teori baru
6. Kehidupan seseorang perhatian religiusnya dicurahkan untuk bekerja dan
menumpuk kekayaan.

Mekanisme masyarakat berubah menuju prinsip dan logika ekonomi serta


orientasi kebendaan yang berlebihan.

3.4. Tradisi dan Masyarakat Madani

A. Tradisi

Adat adalah merupakan pencerminan daripada kepribadian sesuatu bangsa,


merupakan satu penjelmaan daripada jiwa bangsa yang bersangkutan dari abad ke
abad. Oleh karena itu, maka tiap bangsa didunia ini memiliki adat kebiasaan
sendiri sendiri yang satu dengan yang lainnya berbeda satu sama lain.

Adat istiadat yang hidup serta yang berhubungan dengan tradisi rakyat
yang merupakan adat kebiasaanturun-temurun yang masih dijalankan di
masyarakat karena adanya penilaian bahwa cara cara yang telah ada merupakan
cara yang paling baik dan benar, serta hal ini merupakan sumber yang

25
mengagumkan bagi kekayaan budaya bangsa
(http://ompuworo.blogspot.in/2013/07/makalah-manusia-dan-peradaban.html/).

B. Masyarakat Madani

Wirutomo mengatakan bahwa di Indonesia kata civil


societyditerjemahkan sebagai masyarakat sipil, masrakat warga, masyarakat
madani, atau masyarakat adab. Apapun bentuk tindakannya yang pasti konsep itu
menyangkut sutu ruang gerak masyarakat yang berada di luar negara.

Karena bidang politik pada masa lalu selalu dikaitkan dengan negara,
maka muncul konsep civil society sebagai arena bagi warga negara yang aktif
dalam politik. Tetapi lebih luas lagi konsep ini sering juga dikaitkan dengan
peradaban masyarakat, yaitu suatu kualitas kebudayaan masyarakat yang ditandai
oleh supremasi hukum (http://ompuworo.blogspot.in/2013/07/makalah-manusia-
dan-peradaban.html/).

3.5 Perbandingan Kehidupan Zaman Dahulu dan Zaman Sekarang

Dapat dilihat perbedaan pada peradaban zaman dahulu dan sekarang dari
berbagai sisi, antara lain: (http://www.kompasiana.com/riki_setyawan/perbedaan-
teknologi-masa-lalu-dan-masa-sekarang_54f9677ea333112d3c8b53fa).

A. ALAT KOMUNIKASI

Teknologi Komunikasi Zaman Dulu Orang-orang zaman dahulu sudah


menggunakan alat-alat komunikasi. Tentu alat-alatnya tidak secanggih sekarang.
Pada zaman dulu, orang menggunakan alat kentongan, tali, telik sandi, surat, dan
kurir untuk berkomunikasi. Bandingkan dengan Teknologi Zaman Sekarang,
Sekarang marilah kita bahas perkembangan teknologi komunikasi saat ini.
Telegram ialah berita yang dikirim melalui telegraf.

Kode-kode atau isyarat yang digunakan untuk mengirim pesan melalui


telegraf disebut morse. Telepon merupakan alat komunikasi yang sering
digunakan, Dengan menekan nomor tujuan dalam waktu singkat kita dapat
berkomunikasi dengan temanatau siapa saja baik di dalam negeri maupun di luar

26
negeri. Sistem pembicaraan melalui telepon ada yang disebut lokal dan ada juga
interlokal. Lokal yaitu hubungan telepon di dalam kota atau daerah yang
berdekatan. Interlokal adalah sambungan telepon dari kota yang satu ke kota yang
lain.

B. PAKAIAN

Remaja laki-laki zaman dulu kerap kali memakai celana panjang dan baju
berkerah yang sopan dan sederhana. Namun remaja zaman sekarang biasa
memakai celana jeans yang pendek, terkadang yang sobek-sobek, serta memakai
kaos singlet atau kaos yang tidak rapi. Begitu juga dengan remaja perempuan
yang zaman dahulu memakai baju dan celana atau rok yang tertutup, rapi, dan
sopan. Sedangkan remaja perempuan zaman sekarang banyak yang memakai
pakaian yang seringkali tidak enak dipandang dan kurang sopan. Namun fashion
zaman sekarang ada sisi positifnya, pakaian-pakaian zaman sekarang lebih
modern dan bervariasi, sehingga membuat pakaian menjadi nyaman dipakai
dengan model yang bagus
(https://worldofashionn.wordpress.com/2012/04/01/perbedaan-fashion-zaman-
dahulu-dengan-zaman-sekarang/).

C. MAKANAN

Tidak ada makanan rekayasa genetika, tanpa bahan kimia, tidak ada
pertanian intensif, tidak perlu label Organik. Makanan abad pertengahan lebih
baik dari apa yang kita miliki saat ini, bahkan pernyataan di atas baru sedikit dari
sebagian pernyataan yang lain. Makanan abad pertengahan ini tidak di hias dan
penampilannya itu, orang-orang pertengahan abad ini mau memakan makananan
hampir dua potong roti setiap hari, 8 oz daging atau ikan dengan ukuran seperti
steak lalu di sertai dengan sayuran kacang, lobak, wortel, tiga pint bir. Di banding
zaman sekarang kalorinya sekitar 2.700 kalori per hari sedangkan zaman dulu
sekitar 3.500 sampai 4.000 kalori per hari.

27
D. PEKERJAAN

Kalau zaman dulu tidak ada masalah dengan yang namanya pengangguran
tidak seperti zaman sekarang, kalau seorang buruh dapat mengolah tanah . Kalau
ada ahli dagang maka dapat pekerja menjalankan toko,dan begitu juga dengan
berburu. Kapasitas zaman dulu kebanyakan laki-laki yang melakukan
pekerjaan,jika ada yang tidak bisa bekerja biasanya cacat atau sakit maka orang
itu dijaga oleh biarawati sukarela dan rahib atau keluarga sendiri yang merawat
dengan keadaan memiliki cukup dana (http://dlusyanatampubolon.blogspot.com).

E. GAYA HIDUP

Gaya hidup zaman dulu lebih baik maksudnya lebih sehat dan mudah, jika
menjadi bangsawan makanannya makanan sehat, lezat dan bergizi sepanjang
waktu dan akan di sibuki dengan kegiatan yang sangat banyak. Jika menjadi
buruh maka akan bekerja selama bulan musim panas dan musim dingin untuk
menunggu dan menikmati hasil panen setelah membayar pajak untuk pemilik
tanah itu. Persyaratan sebagai seorang buruh diantaranya : membayar
sepersepuluh hasil panen (gandum), melakukan beberapa pekerjaan aneh dengan
kebalikannya bisa melakukan apa saja untuk ke inginan sendiri dengan tanah itu,
menjamin tanah harus perlidungan dari penjahat dan menyediakan bahan makanan
pada saat kelaparan. Akan menjadi sangat kaya apabila buruh tersebut melakukan
dengan bijak dengan tanah lahan tersebut.
F. UANG

Pada abad pertengahan uang itu adalah uang maka kalau memiliki emas
maka memiliki emas. Ekonomi zaman dulu di dasari pada produksi di gantikan
dengan ekonomi yang di dasari pada sebuah banyak emas raja yang di keluarkan
ke public

G. SOSIALISASI

Dalam bersosialisasi, generasi dahulu lebih banyak bertemu langsung.


Mungkin beberapa sobat Lebaran yang masa kecilnya pada tahun 1990-an masih
ingat setiap sore akan berkunjung ke rumah temannya untuk mengajak main

28
bersama, memiliki sahabat pena, dan mengirim kartu ucapan entah itu Lebaran
atau ulang tahun. Namun kini sosialisasi diakukan melalui media, bercengkrama
di Twitter, mengucapkan ulang tahun di wall Facebook, atau asyik bercerita
melalui BBM.

Mana yang lebih baik? Tidak dapat dikatakan generasi muda sekarang lebih
baik atau lebih buruk karena setiap perubahan kembali kepada kualitas pribadi
masing-masing. Perubahan yang tidak diikuti dengan akhlak, sikap bijak, dan
filter yang cerdas tidak akan membawa perubahan yang lebih baik, bila diikuti
dengan kecerdasan, mental yang kuat, dan tetap santun, maka dipastikan kamu
akan menjadi generasi muda yang kritis, berprestasi dan membanggakan
(http://dlusyanatampubolon.blogspot.com).
H. KEBUDAYAAN

Pada masa orang tua kita dulu, mereka diajari bagaimana bersikap dan
bertutur kata. Seperti kebiasaan mencium tangan kepada orang yang lebih tua
umurnya. Hal seperti ini sering diajarkan oleh orang tua kepada anaknya. Sampai
sekarang pun masih banyak orang tua yang mengajarkan sopan santun, adapt
istiadat serta tata cara bersikap yang baik
(http://dlusyanatampubolon.blogspot.com).

3.6. Peradaban dan Problematikanya bagi Kehidupan Manusia

Arus modernisasi dan globalisasi adalah sesuatu yang pasti terjadi dan
sulit untuk dikendalikan, terutama karena begitu cepatnya informasi yang masuk
ke seluruh belahan dunia, hal ini membawa pengaruh bagi seluruh bangsa di
dunia,termasuk di dalamnya bangsa Indonesia.

Arus informasi berkembang cepat menumbuhkan cakrawala pandangan


manusia makin terbuka luas. Dengan daya pengaruhnya yang sangat besar, karena
ditopang pula oleh sistem sistem sosial yang kuat, dan dalam kecepatan yang
makin tinggi, teknologi telah menjadi pengarah hidup manusia (Kholis Ridho,
2011).

29
Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, maka dunia
menjadi sempit, ruang, dan waktu menjadi sangat relatif, dan dalam banyak hal,
batas batas negara sering menjadi kabur dan bahkan mulai tidak relevan. Tujuan
akhir dari kedua usaha atau kewajiban ini seperti yang dikatakan Indra Siswarini
adalah masyarakat modern yang tipikal Indonesia, masyarakat yang tidak hanya
mampu membangun dirinya sederajat dengan bangsa lain tetapi juga tangguh
dalam menghadapi kemerosotan mutu lingkungan hidup (Kholis Ridho, 2011).

Akibat globalisasi diantaranya masyarakat mengalami anomi atau tidak


punya norma atau heteronmy atau banyak norma sehingga terjadi kompromisme
sosial terhadap hal hal yang sebelumnya dianggap melanggar norma tunggal
masyarakat.Selain itu juga terjadinya diorientasi atau alienasi
(http://jurnalilmiahtp2013.blogspot.com/2013/12/dampak-globalisasi-informasi-
dan.html).

Kemajuaan bidang teknologi, komunikasi dan informasi yang demikian


pesat sebagai sebuah perkembangan peradaban manusia kadang kala
menimbulkan problematika bagi kehidupan manusia. Sebagai contoh (handphone)
dengan berbagai fasilitas yang ada didalamnya, dapat memberikan manfaat yang
sangan besaar kalau digunakan secara baik, tetapi sebaliknya jika digunakan
secara tidak baik akan menimbulkan dampak negatif
(http://jurnalilmiahtp2013.blogspot.com/2013/12/dampak-globalisasi-informasi-
dan.html).

Pertumbuhan dan perkembangan demografi, juga berpotensi menimbulkan


problematika bagi adab dan peradaban manusia. Jumlah penduduk yang
berkembang, dengan cepat jika tidak diimbangi dengan tersediannya lapangan
pekerjaan yang cukup justru akan menciptakan gelombang pengangguran. Oleh
karena itu, upaya yang harus dilakukan agar kita mampu membangunan bangsa
agar tetap eksis di tengah tengah arus modernisasi dan globalisasi yang semakin
kuat, adalah dengan meningkat peran lembaga pendidikan untuk terus mengali
ilmu pengetahuan dan teknologi serta informasi tanpa menghilangkan jati diri
Indonesia melalui pelestarian nilai nilai dan moral bangsa Indonesia

30
(http://jurnalilmiahtp2013.blogspot.com/2013/12/dampak-globalisasi-informasi-
dan.html).

Globalisasi sebagai fenomena abad sekarang memberi implikasi yang luas


bagi semua bangsa dan masyarakat internasional. Dengan di dukung teknologi
komunikasi dan transportasi yang canggih, dampak globalisasi akan sangat luas
dan kompleks (https://faisal-suwandi.blogspot.co.id/2016/06/isbd-makalah-
dinamika-peradaban-global.html).

Globalisasi memberi pengaruh dalam berbagai kehidupan, seperti politik,


ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan. Pengaruh globalisasi terhadap ideologi
dan politik adalah akan semakin menguatnya pengaruh ideologi liberal dalam
perpolitikan Negara-negara berkembang yang ditandai oleh menguatnya ide
kebebasan dan demokrasi. Pengaruh globalisasi terhadap bidang politik, antara
lain membawa internasionalisasi dan penyebaran pemikiran serta nilai-nilai
demokratis, termasuk di dalamnya masalah hak asasi manusia (https://faisal-
suwandi.blogspot.co.id/2016/06/isbd-makalah-dinamika-peradaban-global.html).

Pengaruh globalisasi terhadap ekonomi antara lain menguatnya


kapitalisme dan pasar bebas. Pengaruh globalisasi terhadap sosial budaya adalah
masuknya nilai-nilai dari peradaban lain. Globalisasi juga memberikan dampak
terhadap pertahanan dan keamanan Negara. Menyebarnya perdagangan dan
industri di seluruh dunia akan meningkatkan kemungkinan terjadinya konflik
kepentingan yang dapat menganggu keamanan bangsa. Misalnya : ancaman
terorisme, ancaman pencemaran udara, kebocoran nuklir, kebakaran hutan, illegal
fishing, illegal logging, dan sebagainya (https://faisal-
suwandi.blogspot.co.id/2016/06/isbd-makalah-dinamika-peradaban-global.html).

Globalisasi dapat dilihat dari dua sisi, pertama sebagai ancaman dan yang
kedua sebagai peluang. Sebagai ancaman, globalisasi lebih banyak berdampak
negatif, seperti merebaknya konsumerisme, materialism, hedonism, sekularisme,
mengagung-agungkan ilmu pengetahuan dan teknologi, kemewahan yang tidak
semestinya, foya-foya, pergaulan bebas, budaya kekerasan, pornografi, pornoaksi,
dan semacamnya. Sedangkan globalisasi sebagai peluang akan memberi pengaruh

31
positif. Artinya globalisasi membawa serta peradaban luar yang ditengarai
berkontribusi positif bagi kemajuan bangsa Indonesia. Hal-hal positif itu misalnya
budaya disiplin, kebersihan, tanggung jawab, egalitarianisme, budaya kompetisi,
kerja keras, penghargaan terhadap orang lain, demokrasi, jujur, optimis, mandiri,
taat aturan, dan sebagainya (https://faisal-suwandi.blogspot.co.id/2016/06/isbd-
makalah-dinamika-peradaban-global.html).

Dampak globalisasi dan modernisasi bagi Indonesia

Globalisasi telah melanda kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia.


Globalisasi telah memberikan pengaruh besar dalam kehidupan bersama, baik
pengaruh positif maupun pengaruh negatif (https://faisal-
suwandi.blogspot.co.id/2016/06/isbd-makalah-dinamika-peradaban-global.html).

1. Dampak Positif

o Perubahan Tata Nilai dan Sikap adanya modernisasi dan globalisasi dalam
budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikapmasyarakat yang
semua irasional menjadi rasional
o Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi Dengan berkembangnya
ilmupengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam
beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.
o Tingkat Kehidupan yang lebih Baik Dibukanya industri yang
memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang
canggihmerupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan
meningkatkan taraf hidup masyarakat.
o Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempermudah manusia
dalam berinteraksi.
o Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mempercepat manusia
untuk berhubungan dengan manusia lain.
o Kemajuan teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi
meningkatkan efisiensi.
2. Dampak Negatif
Dampak negatif modernisasi dan globalisasi adalah sebagai berikut:

32
o Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang
kebutuhan masyarakatmelimpah. Dengan begitu masyarakat mudah
tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang adaSikap
Individualistik. Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju
membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam
beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial

o Gaya Hidup Kebarat - baratan


Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di
Indonesia.Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak
tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja,dan lain-lain.

o Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa
individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan
memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang
stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial.
o Masuknya nilai budaya luar akan menghilangkan nilai-nilai tradisi suatu
bangsa dan identitas suatu bangsa.

o Eksploitasi alam dan sumber daya lain akan memuncak karena kebutuhan
yang makin besar.
o Dalam bidang ekonomi, berkembang nilai-nilai konsumerisme dan
individual yang menggeser nilai-nilai sosial masyarakat.
o Terjadi dehumanisasi, yaitu derajat manusia nantinya tidak dihargai karena
lebih banyak menggunakan mesin-mesin berteknologi tinggi
(https://faisal-suwandi.blogspot.co.id/2016/06/isbd-makalah-dinamika-
peradaban-global.html).

3.7 Solusi Dari Permasalahan

Solusi dari problematika yang kami dapatkan bahwa kita harus menyaring
berbagai dampak positif maupun negatif, namun alangkah baiknya jika kita bisa
memilih lebih bijak untuk mengambil sisi yang positifnya meskipun dampak

33
negatif dari majunya peradaban sangatlah banyak. Di zaman yang serba instan,
banyak orang hanya memikirkan dirinya sendiri demi meraih keuntungan pribadi,
padahal seharusnya mereka dapat memikirkan sesama dan bekerja sama dalam
meraih keuntungan bersama sehingga tidak terjadi kesenjangan sosial dan juga
perbedaan gaya hidup yang terlalu mencolok antar masyarakat yang satu dengan
yang lainnya. Seharusnya masyarakat juga harus dapat memilah informasi dengan
bijak sehingga dapat mengambil sisi positif dari kemajuan teknologi akibat
adanya globalisasi dan modernisasi serta tidak terjadi penyebaran berita yang
tidak benar (hoax).

34
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Peradaban merupakan organisasi sosial manusia, kelanjutan dari proses


tamaddun (semacam urbanisasi), lewat ashabiyah (group feeling), merupakan
keseluruhan kompleksitas produk pikiran kelompok manusia yang mengatasi
negara, ras, suku, atau agama, yang membedakannya dari yang lain, tetapi tidak
monolitik dengan sendirinya. Manusia sebagai makhluk beradab artinya pribadi
manusia itu memiliki potensi untuk berlaku sopan, berahlak dan berbudi pekerti
yang luhur menuju pada prilaku pada manusia.

Pengaruh besar kemajuan jaman dan ilmu pengetahuan dan teknologi


merupakan proses evolusi kebudayaan manusia yang sudah sampai pada taraf
kompleksitasnya. peradaban manusia mengalami dinamika (perubahan dan
perkembangan). Perubahan itu menuju pada kemajuan, apalagi di era global
dewasa ini. Perubahan yang terjadi demikian pesatnya. Merujuk pada pendapat
Alvin Toffler di atas, sekarang manusia berada pada era peradaban informasi.
Kemajuan yang pesat di bidang teknologi informasi menghasilkan globalisasi, di
samping kemajuan dalam sarana transportasi. Di era global, hubungan
antarmanusia tidak terbatas dalam satu wilayah negara saja, tetapi sudah
antarnegara (transnasional). Dengan demikian, orang bisa berkomunikasi dengan
orang lain di negara lain, serta berpindah-pindah dengan cepat dari satu negara ke
negara lain (Elly M. Setiadi,2013)

4.2. Saran

Melalui makalah ini penyusun menghimbau pentingnya menghormati dan


menghargai setiap perbedaan yang dimiliki sehingga tercipta apa yang namanya
egaliter, selalu menciptakan kebersamaan sehingga tercipta masyarakat
yangberperan aktif dalam rangka terwujudnya kesejahteraan bersama, serta
megedepankan sikap musyawarah secara objektif dalam mengambil keputusan
bersama. Sehingga apa yang di cita citakan untuk mewujudkan masyarakat
madani ( civil society ) atau masyaraka ber peradaban dapat terwujud.

35
DAFTAR PUSTAKA

Abdulkadir Muhammad. 2008. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Bandung: PT Citra


Aditya Bakti

Abdillah, N., 2015. Manusia dan Kebudayaan. MAKALAH ILMU BUDAYA


DASAR BAB 2.
Black, Cyril. 1991. The Modernization in Inner Asia. USA: An East Gate Book

Dobzhansky ,T. 1970. Genetics of The Evolutionary Process. Colombia:


University Press. New York.

Effendi Ridwan. 2013. Ilmu Sosial Budaya Dasar (cet 3). Jakarta: Prenadamedia
Group.

Hakam Abdul, Kama. 2013. Manusia dan Peradabannya.

Junnaedy, M., Nasrun, R., Sitti, M., Hasbullah., Ismayani., 2012. Ilmu Sosial
Budaya Dasar.
James F. Brennan. 1991. Sejarah dan Sistem Psikologi. Jakarta: Rajawali Pers

Kholis, Ridho. 2011. Manusia dan Peradaban. Jakarta: Prenadamedia Group

Koentjaraningrat. 1987. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta:


Djambatan

Muntahhari Murtadha. 2002. Manusia, Dan Alam Semesta. Jakarta: Lentera


Basritama

Nurrochim. 2010. Ilmu Sosial Budaya Dasar (Cetakan ke -1). Jakarta:


Prenadamedia Group.

Nurcholis Madjid. 2010. Islam Dan Pluralisme.

Rachman Munawar Budhi. 2011. Membaca Nurcholish Madjid Islam Dan


Pluralisme. Jakarta: Democracy project

Sarinah. 2016. Ilmu Sosial Budaya Dasar : Untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta:
DEEPUBLISH

36
Setiadi, M., Elly. 2013. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana

Tamunggor, Rusmin, 2012. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar : Manusia Dan
Peradaban. Jakarta : Kencana

Vidyakansyah, P. 2014. Makalah Manusia dan Peradaban.

Wiloso, Giri, Pameri. 2014. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar: Manusia dan
Peradaban. Semarang

Ardiyansyah HMI. Manusia dan


Peradaban.http://ompuworo.blogspot.in/2013/07/makalah-manusia-dan-
peradaban.html/. Diakses 20 Maret 2015. Pukul 19.10.

http://pendidikan-emaagustina.blogspot.com/2011/04/manusia-dan-
peradaban.html.

http://evaarwina.blogspot.com/2012/01/pengertian-hakikat-manusia.html.

https://faisal-suwandi.blogspot.co.id/2016/06/isbd-makalah-dinamika-peradaban-
global.html

http://ekscerita.blogspot.com/2015/11/macam-macam-adab-dalam-islam.html

http://www.pendidikanku.org/2015/07/pengertian-peradaban-dan-ciri-ciri-
peradaban.html.

http://jurnalilmiahtp2013.blogspot.com/2013/12/dampak-globalisasi-informasi-
dan.html.

http://dlusyanatampubolon.blogspot.com.

http://siskadwimeikuri.blogspot.com/2013/11/ilmu-sosial-dan-budaya-dasar-
manusia.html

http://www.kompasiana.com/riki_setyawan/perbedaan-teknologi-masa-lalu-dan-
masa-sekarang_54f9677ea333112d3c8b53fa

https://worldofashionn.wordpress.com/2012/04/01/perbedaan-fashion-zaman-
dahulu-dengan-zaman-sekarang/.

37

Anda mungkin juga menyukai