Chapter I
Chapter I
PENDAHULUAN
Tahun 2006, tentang penugasan kepada PT. PLN (Persero) untuk melakukan
batubara. Perpres ini menjadi dasar bagi pembangunan PLTU Pangkalan Susu
diversifikasi energi untuk pembangkit tenaga listrik dari bahan bakar minyak
pada distribusi di sisi hilir secara efisien. Penentuan lokasi Gardu Induk dilakukan
atas pertimbangan yang akurat untuk mengurangi rugi-rugi daya yang terjadi
sistem jaringan tenaga listrik. Jaringan ini terdiri dari jaringan transmisi (meliputi
sistem tegangan ultra, sistem tegangan ekstra tinggi dan sistem tegangan tinggi)
dan jaringan distribusi (meliputi sistem tegangan menengah dan sistem tegangan
rendah) pada pendistribusian energi listrik ini dapat dilakukan melalui jaringan
udara, bawah tanah dan laut. Dalam pendistribusian daya listrik selalu mengalami
rugi-rugi daya disepanjang penghatarnya. Hal ini dikarenakan sifat dari bahan
penghatarnya dan seberapa jauh penghatar tesebut dipasang untuk dialiri arus
listrik. Jika semakin panjang penghantarnya atau semakin jauh jarak antara pusat
pembangkit tenaga listrik dengan pusat beban maka semakin besar pula rugi-rugi
daya yang dialami pada penghantar dan begitu pula sebaliknya semakin pendek
penghantarnya maka semakin kecil pula rugi-rugi daya yang dialami pada
Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 200 500 kVolt, Saluran Udara
Tegangan Tinggi (SUTT) 100 200 kVolt, Saluran Udara Tegangan Menengah
(SUTM) 20 100 kVolt, Saluran udara tegangan rendah (SUTR) 100 500 Volt
[1].
Dalam setiap penelitian, rumusan masalah adalah hal yang sangat penting
dan paling utama dilakukan oleh setiap peneliti, artinya agar peneliti tidak
terjerumuskan dalam banyak data, penelitian yang dilakukan agar terarah dan
1. Berapa besar jatuh tegangan yang terjadi pada Saluran Udara Tegangan
2. Berapa besar korona yang terjadi pada Saluran Udara Tegangan Ekstra
3. Berapa besar rugi-rugi daya yang terjadi pada Saluran Udara Tegangan
4. Berapa besar efisiensi yang terjadi pada Saluran Udara Tegangan Ekstra
1.3 Tujuan
saluran transmisi.
1.4 Manfaat
solusi yang lebih efisien bila rugi-rugi daya tersebut nantinya melebihi
yang terjadi pada Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275
Ekstra Tinggi (GITET) Binjai 275 kV. Maka akan dilakukan tindakan
adanya pembatasan ruang lingkup masalah pada satu pokok persoalan. Masalah
1. Studi Literatur
Yaitu dengan mempelajari buku referensi, artikel dari media cetak dan
2. Studi Bimbingan
Berupa tanya jawab dengan Dosen Pembimbing yang telah ditunjuk oleh
Akhir berlangsung.
Dengan mengadakan diskusi dan tanya jawab dengan staf dan karyawan
(SUTET).
Penulisan Tugas Akhir ini ditulis dan disusun dalam urutan sebagai berikut:
BAB 1: PENDAHULUAN
penulisan.
Bab ini berisi tentang hasil studi pada sistem kelisitrikan 275 kV