Anda di halaman 1dari 4

Nama : Novana Ulil Albab

Kelas : 3A

Nim : 14.075

Tema :

Penanganan Nyeri Pada Pasien Apendiksitis

Topik/Judul :

Efektifitas tehnik relaksasi BENSON terhadap nyeri pada pasien apendiksitis

Identifikasi Masalah :
Apendisitis adalah peradangan dari apendik periformis, dan
merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering (Dermawan
& Rahayuningsih, 2010)
Istilah usus buntu yang dikenal di masyarakat awam adalah kurang
tepat karena usus yang buntu sebenarnya adalah sekum. Apendiks
diperkirakan ikut serta dalm system imun sektorik di saluran pencernaan.
Namun, pengangkatan apendiks tidak menimbulkan efek fungsi system
imun yang jelas (syamsyuhidayat, 2005).
Insiden apendisitis di Negara maju lebih tinggi daripada di Negara
berkembang. Namun, dalm tiga-empat dasawarsa terakhir kejadiannya
menurun secara bermakna. Hal ini di duga disebabkan oleh meningkatnya
penggunaan makanan berserat pada diit harian (Santacroce,2009).
Dari hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) di indonesia,
apendisitis akut merupakan salah satu penyebab dari akut abdomen dan
beberapa indikasi untuk dilakukan operasi kegawatdaruratan abdomen.
Insidens apendisitis di Indonesia menempati urutan tertinggi di antara
kasus kegawatan abdomen lainya (Depkes 2008). Dinkes jateng
menyebutkan pada tahun 2009 jumlah kasus apendisitis di jawa tengah
sebanyak 5.980 penderita, dan 177 penderita diantaranya menyebabkan
kematian.
Peradangan pada apendiks selain mendapat intervensi farmakologik
juga memerlukan tindakan bedah segera untuk mencegah komplikasi dan
memberikan implikasi pada perawat dalam bentuk asuhan keperawatan.
Berlanjutnya kondisi apendisitis akan meningkatkan resiko terjadinya
perforasi dan pembentukan masa periapendikular. Perforasi dengan cairan
inflamasi dan bakteri masuk ke rongga abdomen lalu memberikan respons
inflamasi permukaan peritoneum atau terjadi peritonitis. Apabila perforasi
apendiks disertai dengan material abses, maka akan memberikan
manifestasi nyeri local akibat akumulasi abses dan kemudian juga akan
memberikan respons peritonitis. Manifestasi yang khas dari perforasi
apendiks adalah nyeri hebat yang tiba-tiba datang pada abdomen kanan
bawah (Tzanakis, 2005).
Tujuh persen penduduk di Amerika menjalani apendiktomi
(pembedahan untuk mengangkat apendiks) dengan insidens 1,1/1000
penduduk pertahun, sedang di negara-negara barat sekitar 16%. Di Afrika
dan Asia prevalensinya lebih rendah akan tetapi cenderung meningkat
oleh karena pola dietnya yang mengikuti orang barat
(www.ilmubedah.info.com, 2011).

Rumusan Masalah :

1. Bagaimana penanganan nyeri pada pasien apendiksitis?


2. Bagaimanakah Skala nyeri pada pasien apendiksitis setelah
Penanganan Nyeri Pada Pasien Apendiksitis diberikan tehnik
relaksasi benson?

Metode Penelitian:

Jenis metodologi yang digunakan adalah deskriptip. Subjek stady


kasus sekurang kurangnya 2 klien yang berfokus pada masalah yang
akan dijadikan titik acuan studi kasus.
Kerangka Karya Tulis :

1. Bagian Awal
1) Halaman Sampul Depan
2) Halaman Sampul Dalam
3) Halaman Penyataan Keaslian
4) Halaman Persetujuan
5) Halaman Daftar Isi
6) Halaman daftar Tabel
7) Halama Daftar Gambar
8) Halaman Daftar Lampira
2. Bagian Inti
a. BAB I PENDAHULUAN
1) Latar Belakang Masalah
2) Rumusan Masalah
3) Tujuan Studi Kasus
4) Manfaat Studi Kasus
b. BAB II TINJUAN PUSTAKA
1) Teori Dasar yang relavan
2) Kerangka Konsep Studi Kasus
c. BAB III METODE STUDI KASUS
1) Jenis/Desain/Rancangan Studi Kasus
2) Subyek Studi Kasus
3) Fokus Studi
4) Definisi Operasional Fokus Studi
5) Instrumen Studi Kasus
6) Metode Pengumpulan Data
7) Lokasi dan Waktu Studi Kasus
8) Analisa Data dan Penyajian Data
9) Etika Studi Kasus
3. Bagian Akhir
a. Daftar Pustaka
b. Lampiran
1) Jadwal Kegiatan
2) Informasi dan Pernyataan Persetujuan (Informed
Concent)
3) Bukti Proses Bimbingan
4) Instrumen Studi Kasus

Anda mungkin juga menyukai