Anda di halaman 1dari 10

ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perncemaran udara telah menjadi salah satu masalah kesehatan lingkungan

utama di dunia, terutama pada negara berkembang yaitu pencemaran udara

ambien maupun udara dalam ruangan di perkotaan dan pedesaan (WHO, 1997).

Pencemaran yang terjadi pada pedesaan atau pedalaman diakibatkan oleh adanya

eksploitasi sumber daya alam, baik yang dilakukan secara tradisional maupun

secara modern. Pertambangan batu kapur menghasikan debu yang merupakan

salah satu dari kegiatan dipedesaan yang berkontribusi cukup besar terhadap

pencemaran udara (Nukman, 2005).

Pemanfaatan batu kapur yang masih aktif hingga saat ini terutama

dipedesaan masih berjalan sesuai kebutuhan masyarakat sekitar yaitu digunakan

untuk bahan bangunan seperti batako, melapisi dinding, pertanian untuk

menetralisir tanah yang sudah masam dan menahan keasaman yang ditimbulkan oleh

pupuk urea, dan lain sebagainya (Algunadi, 2012). Kegiatan pertambangan batu

kapur skala kecil disebut pertambangan rakyat ini merupakan pertambangan batu

kapur yang biasanya dilakukan oleh perseorangan atau oleh warga masyarakat

yang tinggal di sekitar wilayah pertambangan tersebut, sehingga pelaksanaannya

menggunakan alat sederhana, penambangan ini bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan kehidupan sehari-hari masyarakat. Namun debu yang dihasilkan oleh

1
TESIS Dampak Paparan Debu .... Damayanti Sima Sima Sohilauw
ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2

hasil penambangan itu sendiri menjadi ancaman terbesar bagi masyarakat pekerja

tambang batu kapur tersebut (Arvina et al., 2009).

Debu disebut sebagai partikel padat dengan ukuran kecil yang bersumber

dari penghancuran partikel besar dan sangat berbahaya bagi kesehatan para

pekerja apabila ukuran partikel yang melayang secara bebas diudara yaitu 60m.

Partikel debu dengan ukuran besar dapat masuk ke dalam tenggorokan pekerja

dan mengakibatkan terjadinya iritasi dan batuk. Ukuran partikel debu yang

semakin kecil apabila terhirup akan mengakibatkan terjadinya akumulasi pada

sistem saluran pernapasan bagian dalam (Cacela et al.,2012).

Agen yang sering di anggap sebagai penyebab penyakit sistem pernapasan

dan merupakan agen yang paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit adalah

debu. Beberapa pajanan zat yang mengiritasi dan beracun dapat menyebabkan

penyakit akibat kerja, selain itu dapat juga menyebabkan timbulnya penyakit

pernapasan akut maupun kronis. Namun penyakit paru kronis dapat terjadi

meskipun hanya dengan menerima pajanan tunggal. Debu yang mengendap di

dalam paru akibat kerja, kemungkinan besar dapat menyebabkan penyakit paru

kerja. Jenis debu, konsentrasi, periode pemaparan serta ukuran debu udara pada

zona pernapasan merupakan faktor penentu terjadinya penyakit paru kerja. Namun

sebelum penyakit saluran pernapasan terjadi gangguan terhadap fungsi paru

seringkali sudah terjadi di awal (Arlian et al., 2009).

Salah satu jenis debu yang dapat menjadi penyebab timbulnya penyakit

akibat kerja adalah debu batu kapur. Kandungan batu kapur terdiri dari belerang,

silika, alumina, oksida besi dan magnesia. Komponen utama batu kapur yaitu CaO

TESIS Dampak Paparan Debu .... Damayanti Sima Sima Sohilauw


ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3

sebanyak 22-56% dan MgO sekitar 21% (Nukman, 2005). Sifat dari partikel

kapur adalah iritan dan tidak tergolong karsinogen, terjadinya kelainan paru baik

yang terjadi secara akut maupun kronis merupakan efek utama yang disebabkan

oleh debu batu kapur. Selain itu efek yang sering timbul akibat peningkatan kadar

debu batu kapur adalah iritasi mata, iritasi sensorik, gangguan fungsi fisiologis

dan terjadinya akumulasi atau penimbunan bahan berbahaya di dalam tubuh

(Ikhsan et al., 2009). Gangguan kesehatan lain yang dapat terjadi apabila partikel

debu batu kapur ini dihirup oleh pekerja, antara lain dapat menyebabkan

penurunan kapasitas paru yang berdampak pada mengganggu pernapasan, seperti

sesak nafas ataupun terjadinya pneumokoniosis (Sucipto, 2007). Debu diudara

menjadi perhatian khusus karena merupakan penyebab utama penyakit paru kerja

seperti pneumokoniosis, penyakit paru obstruktif kronik, asma dan lain-lain

(Weihong et al., 2012).

Uji yang dilakukan untuk mengetahui fungsi paru dilakukan sebagai

penunjang diagnosis pada penyakit paru obstruksi dan sebagai pembeda antara

kelainan ventilasi obstruktif dan restriktif, dimana gangguan atau kelainan

obstruktif mempengaruhi kemampuan ekspirasi sedangkan gangguan restriktif

mempengaruhi kemampuan inspirasi (Ikawati, 2011). Pemeriksaan faal paru juga

diperlukan untuk melihat perjalanan penyakit dan menentukan prognosis penyakit

(Esra et al., 2008).

Berdasarkan data World Health Organization (WHO) pada tahun 1999

menunjukkan bahwa 5% dari 1,1 juta kematian penyakit akibat kerja di seluruh

dunia adalah disebabkan oleh penyakit pneumokoniosis (Susanto, 2011).

TESIS Dampak Paparan Debu .... Damayanti Sima Sima Sohilauw


ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
4

Peningkatan kadar debu menjadi salah satu penyebab penurunan fungsi paru yang

berdampak pada timbulnya penyakit akibat kerja hal ini dibuktikan dengan adanya

hasil penelitian yang dilakukan oleh Yulaikah (2007) menemukan bahwa kadar

debu terhirup mempunyai hubungan yang bermakna dengan terjadinya gangguan

fungsi paru (nilai p = 0,02 dan OR = 5,833 CI 95 % (1,865 18,245) serta

probabilitas terjadinya gangguan fungsi paru bagi responden yang bekerja di

tempatkerja dengan konsentrasi debu terhirup di atas NAB 3 mg/m 3 adalah 68,6 %

mempunyai hubungan yang bermakna dengan terjadinya gangguan fungsi paru.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Destriani (2013) tentang kadar debu

gamping dengan penurunan kapasitas paru didapatkan hasil yaitu terdapat

hubungan antara kadar debu gamping dengan kapasitas vital paru dengan nilai p

value (0,022) > (0,05). Kemudian dilakukan uji pengaruh dengan uji regresi

logistik, hasil yang didapatkan nilai p value 0,021 < 0,05.

Karakteristik partikel debu, lama pajanan, jumlah dan respons saluran

napas terhadap partikel debu adalah faktor utama pada pathogenesis

pneumokoniosis. Sitotoksisitas partikel debu terhadap makrofag alveolar sangat

penting dalam patogenesis pneumokoniosis. Jenis pneumokoniosis terbanyak di

dunia adalah silikosis, asbestosis dan pneumokoniosis batubara. Mediator

inflamasi yang memegang peranan paling banyak pada patogenesis

pneumokoniosis adalah Tumor Necrosis Factor (TNF)-, Interleukin-(IL)-6, IL-8,

platelet derived growth factor dan transforming growth factor (TGF)- (Susanto,

2011).

TESIS Dampak Paparan Debu .... Damayanti Sima Sima Sohilauw


ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
5

Setelah kerja berakhir TNF tetap menjadi indicator kuat dalam

memperkirakan prognosis pneumokoniosis pada seseorang. Kadar debu dengan

intensitas tinggi terhadap penambang menjadi penyebab terjadinya peningkatan

TNF serum darah, sehingga penambang memiliki risiko mengalami Coal

Workers Pneumokoniosis (penyakit pneumokoniosis akibat kerja) (Schins et al.,

1995). Pada penelitian peningkatan TNF serum darah akibat paparan debu yang

dilakukan oleh Berlo., et al (2009) didapatkan tidak satu pun dari sampel debu

menyebabkan toksisitas pada makrofag, sampel debu personal tidak

mengaktifkan makrofag dan produksi sitokin pro-inflamasi. TNF meningkat

pada beberapa sampel debu personal tetapi tidak berpengaruh secara signifikan.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Ogunbileje., et al (2014) didapatkan

peningkatan IL-1 lebih bermakna terhadap peningkatan kadar debu, jika

dibandingkan dengan peningkatan yang terjadi pada TNF. Terjadi peningkatan

kadar debu tetapi, tidak berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan

TNF.

Reaksi mekanisme pertahanan non spesifik yang terjadi akibat debu yang

terhirup oleh pekerja penambang batu kapur dapat berupa bersin, batuk, gangguan

transport mukosilier dan fagositosis oleh makrofag. Penyempitan saluran napas

akan terjadi akibat adanya rangsangan terhadap otot polos disekitar saluran napas

yang disebabkan oleh konsentrasi debu yang berlebihan. Akibat adanya pengaruh

dari interaksi monosit, makrofag dan juga neutrophil akan terjadi pelepasan

mediator inflamasi yaitu Tumor Necrosis Factor (TNF)-, Interleukin (IL),

Interferron (IF) dan platelet activating factor (PAF) (Hermawan, 2006).

TESIS Dampak Paparan Debu .... Damayanti Sima Sima Sohilauw


ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
6

Pelepasan mediator inflamasi Tumor Necrosis Factor (TNF)- secara berlebihan

akan berdampak pada peningkatan jumlah TNF serum darah. Selain

menghasilkan TNF, Makrofag juga menghasilkan Matrix metalloproteinase

(MMP) sebagai penanda terjadinya kerusakan pada kolagen paru dapat menjadi

penyebab penurunan fungsi paru (Sudiana, 2008).

Penelitian mengenai dampak kadar debu anorganik seperti batu kapur,

batu bara dan lain sebagainya terhadap saluran pernapasan penambang telah

banyak dilakukan di negara-negara maju. Di Indonesia penelitian serupa

mengenai dampak kadar debu batu kapur yang dihasikan dari kegiatan

pertambangan batu kapur terhadap penambang belum banyak dilakukan, oleh

karena itu perlu diteliti mengenai adanya gangguang pernapasan melalui

pemeriksaan faal paru dan biomarker respon inflamasi dalam tubuh seperti Tumor

Necrosis Factor (TNF)-.

1.2 Identifikasi Masalah

Kabupaten Tuban merupakan salah satu kabupaten penghasil batu kapur di

Propinsi Jawa Timur, karena hampir semua bukit dan pegunungan yang terdapat

di Kabupaten Tuban merupakan pegunungan kapur dan menjadi salah satu

penghasil bahan baku dalam pembuatan semen dan sebagai bahan bangunan

pengganti batu bata. Kecamatan Semanding adalah salah satu penghasil batu

kapur di Kabupaten Tuban dengan areal perbukitan kapur yang cukup luas. Desa

Jadi, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban merupakan salah satu desa yang

dijadikan sebagai tempat penambangan batu kapur, hal ini karena tanah di daerah

TESIS Dampak Paparan Debu .... Damayanti Sima Sima Sohilauw


ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
7

tersebut merupakan jenis tanah mediteran merah dan kuning yang merupakan

endapan dari batu kapur.

Pekerjaan utama penduduk desa adalah sebagai penambang batu kapur

selain sebagai petani. Polusi udara dan debu yang merupaan hasil dari kegiatan

penambangan batu kapur akan berpengaruh pada penurunan faal paru serta

peningkatan kadar TNF serum darah penambang batu kapur yang berdampak

pada penurunan produktifitas dan peningkatan biaya pengobatan, yang akan

merugikan para penambang. Kejadian ini didukung oleh kebiasaan pekerja yang

tidak menggunakan APD selama beraktifitas dilokasi tambang.

Observasi awal yang telah dilakukan diketahui bahwa para penambang

bekerja tanpa menggunakan APD (kaca mata, masker, sarung tangan dan sepatu

boot). Meningkatnya keluhan terhadap pernapasan dan penglihatan para

penambang diakibatkan karena adanya peningkatan kadar debu kapur, hal ini

menjadi keluhan subjektif yang ditemukan penulis dilapangan. Keluhan tersebut

menimbulkan rasa tidak nyaman dan menjadi penyebab timbulnya penyakit

saluran pernapasan yang disebabkan oleh adanya penimbunan debu pada paru

penambang kapur.

Penyakit saluran pernapasan yang dialami oleh penambang batu kapur

dapat merugikan pekerja, selain itu semakin tingginya kebutuhan biaya

pengobatan yang harus dikeluarkan oleh para pekerja penambangan untuk

mengobati kesehatan mereka yang terganggu. Hal lain yang dapat terjadi yaitu

produktifitas pekerja penambangan batu kapur terganggu dan berdampak juga

TESIS Dampak Paparan Debu .... Damayanti Sima Sima Sohilauw


ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
8

pada kehilangan hari kerja yang dapat mengakibatkan tidak terpenuhinya

kebutuhan sehari-hari.

Membiarkan kondisi ini terus berlanjut akan menyebabkan meningkatnya

penyakit akibat kerja, sehingga untuk mengantisipasi terjadinya efek buruk yang

lebih lanjut akibat kadar debu kapur yang tinggi, maka perlu adanya pengukuran

faal paru dan pemeriksaan TNF serum darah pada penambang yang memiliki

faktor risiko.

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, maka permasalahan

dalam penelitian ini dapat dirumuskan yaitu:

1. Apakah paparan debu batu kapur personal (cross shift) meningkatkan kadar

TNF serum darah pada penambang batu kapur di Dusun Jarum Desa Jadi

Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban?

2. Apakah paparan debu batu kapur personal (cross shift) menurunkan faal paru

pada penambang batu kapur di Dusun Jarum Desa Jadi Kecamatan Semanding

Kabupaten Tuban?

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan umum

Menganalisis pengaruh kadar debu batu kapur personal terhadap

penigkatan kadar TNF serum darah dan penurunan faal paru penambang batu

kapur.

TESIS Dampak Paparan Debu .... Damayanti Sima Sima Sohilauw


ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
9

1.4.2 Tujuan khusus

1. Mengukur kadar debu batu kapur personal yang dihirup oleh penambang

batu kapur di Dusun Jarum Desa Jadi Kecamatan Semanding Kabupaten

Tuban.

2. Pengukuran kadar TNF dalam serum darah penambang batu kapur di

Dusun Jarum Desa Jadi Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban sebelum

dan sesudah bekerja (cross shift).

3. Pengukuran faal paru penambang batu kapur di Dusun Jarum Desa Jadi

Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban sebelum dan sesudah bekerja

(cross shift).

4. Menganalisis pengaruh kadar debu batu kapur personal terhadap

peningkatan TNF serum darah penambang batu kapur di Dusun Jarum

Desa Jadi Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban sesudah bekerja (cross

shift).

5. Menganalisis pengaruh kadar debu batu kapur personal terhadap

penurunan faal paru penambang batu kapur di Dusun Jarum Desa Jadi

Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban sesudah bekerja (cross shift).

1.5 Manfaat penelitian

1.5.1 Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini di harapkan menjadi acuan dan referensi yang

dapat dikembangkan dalam penelitian lanjutan tentang kadar debu batu kapur

TESIS Dampak Paparan Debu .... Damayanti Sima Sima Sohilauw


ADLN- PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
10

personal dan dampaknya terhadap peningkatan TNF serum darah dan

penurunan faal paru.

1.5.2 Manfaat aplikatif

Sebagai bahan masukan dan informasi kepada lembaga maupun

institusi terkait mengenai dampak kadar debu kapur terhadap kesehatan

masyarakat terutama fungsi paru pada pekerja penambang batu kapur.

TESIS Dampak Paparan Debu .... Damayanti Sima Sima Sohilauw

Anda mungkin juga menyukai