Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PENELITIAN

Suci Widya Candra


STUDI TENTANG VISI, MISI DAN TUJUAN MTs
AL-MASTHURIYAH DAN IMPLEMENTASINYA

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Pendidikan dapat diartikan sebagai bimbingan secara sadar oleh

pendidikan terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik

menuju terbentuknya kepribadian yang utama1. Dengan redaksi yang

sedikit berbeda, tokoh lain menyatakan bahwa pendidikan adalah

bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap

perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya

kepribadian utama2. Pendidikan merupakan suatu proses penyiapan

sumber daya manusia untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan

hidupnya secara lebih efektif dan lebih efisien 3. Pendidikan merupakan hal

yang sangat penting dalam membentuk karakter dan budaya bangsa.

Pendidikan berfungsi untuk meningkatkan kemampuan manusia.

Sementara itu, menurut Undang - undang No.20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, menyebutkan bahwa pendidikan

nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak

serta peradaban bangsa yang martabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik

agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang
1
Zuhairini, dkk., 2004: 1
2
Marimba dalam tafsir, 2001:24
3
Azra, 2000
maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.4

Pendidikan nasional bertujuan membentuk organisasi pendidikan yang

bersifat otonom sehingga mampu melakukan inovasi dalam pendidikan

untuk menuju suatu lembaga yang beretika, selalu menggunakan nalar,

berkemampuan komunikasi social yang positif dan memiliki sumber

manusia yang sehat dan tangguh.5

Pendidikan dianggap sebagai suatu investasi yang paling berharga

dalam membentuk peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

untuk pembangunan suatu bangsa. Dalam proses itulah perlu adanya suatu

visi, misi serta tujuan lembaga pendidikan untuk menjadi pedoman atau

penuntun arah gerak yang akan dicapai. Kemudian daripada itu untuk

merumuskan suatu visi, misi, serta tujuan sekolah perlu mempertimbangkan

dua hal: sejalan dengan kebutuhan dan harapan masyarakat, mampu

mengakomodasi perubahan dan perkembangan yang terjadi dimasyarakat.

Sehingga visi dan misi tersebut bisa dipahami, diyakini, dan dilaksanakan

oleh semua komponen sekolah.

Visi, misi dan tujuan sekolah dibuat berbeda-beda dari setiap

sekolahnya sesuai dengan potensi dan karakteristik sekolah itu sendiri.

Begitupun perbedaan potensi dan karakteristik sekolah dilihat dari SDM

yang tersedia. Suatu sekolah tidak akan memiliki visi, misi dan tujuan

sekolah melebihi potensi SDM. Kerena peran pentingnya SDM untuk

4
UU NO.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II, Pasal 3.
5
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, ( Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2008), cet ke-11, h. 21.
melaksankan dalam pencapaian tujuan sekolah. Untuk itulah, potensi dan

karakteristik sekolah memilki keragaman antara satu sekolah dengan

sekolah lainnya.

Antara satu sekolah dengan sekolah lain Nya seringkali mengalami

kesulitan dalam mengimplementasikan visi, misi dan tujuan sekolah. Salah

satu contoh visi, misi dan tujuan sekolah dibuat tidak sesuai dengan

infrastruktur yang tersedia. Sehingga adanya kesuliatan peran SDM untuk

melaksanakan visi, misi, dan tujuan sekolah tersebut. Dan untuk

melaksankan visi, misi, serta tujuan tersebut membutuhkan kerjasama dari

semua komponen pendidikan yang ada untuk mewujudkan cita-cita sekolah.

Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat, begitu penting-Nya peran visi,

misi dan tujuan sekolah sebagai dasar dalam membangun proses dan

pelayanan pendidikan disuatu sekolah.

Dengan demikian, kajian tentang visi, misi, dan tujuan sekolah serta

implementasinya merupakan suatu hal yang menarik dan penting untuk

dikembangkan lebih lanjut melalui suatu penelitian.

B. FOKUS PENELITIAN

Berdasarkan latar belakang diatas maka fokus penelitiannya adalah

pada studi tentang visi, misi, dan tujuan sekolah.

C. SUB FOKUS PENELITIAN

Berdasarkan Fokus penelitian di atas maka sub fokus penelitiannya

adalah : implementasi visi, misi, dan tujuan MTs Al-Masthuriyah.

D. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas,

maka permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Studi tentang visi, misi, serta tujuan sekolah di MTs Al-Masthuriyah

2. Bagaimana implementasi visi, misi, serta tujuan MTs Al-Masthuriyah

E. KEGUNAAN PENELITIAN

Manfaat Teoritis

Dari penelitian ini maka diharapkan akan memperoleh pengetahuan

studi tentang visi, misi, dan tujuan sekolah di MTs Al-Masthuriyah serta

implementasinya.

Manfaat Praktis

Setelah konsep penelitian ini diperoleh, maka diharapkan akan

dijadikan tuntunan atau sumber informasi bagi guru dan murid dalam

rangka mencapai tujuan pendidikan yang optimal, baik didalam maupun

diluar proses belajar mengajar.

F. KERANGKA BERFIKIR

Dalam perkembangan era globalisasi, banyak bermunculan program-

program pendidikan dengan memiliki corak beraneka ragam. Ilmu

pengetahuan yang diajarkan baik yang berasal dari agama atau umum, namun

keduanya menjadi jalan untuk mencapai perubahan dan pembaharuan demi

kemajuan. Sudah semestinya ilmu dan agama berjalan seiring dan seimbang

sehingga tidak akan menimbulkan anarkis atau perusakan di dunia. Untuk

menjaga hal tersebut dalam penyusunan visi dan misi pun harus tetap
memperhatikan nilai-nilai agama yang ada, karena akan menjadi kontrol dari

ilmu pengetahuan yang bebas nilai.

Menurut Kotler (dikutip oleh Nawawi, 2000:122), visi merupakan

suatu pernyataan tentang tujuan organisasi yang ditampilkan dalam

pelayanan dan produk yang ditawarkan dan dikampanyekan yang biasanya

berupa cita-cita masa mendatang, nilai-nilai suatu aspirasi, kebutuhan yang

dapat dipenuhi, pelayanan kelompok masyarakat.

Sedangkan menurut Wibisono (2006: 43), visi adalah serangkaian

kata-kata bahkan rangkaian kalimat mengungkapkan impian, cita-cita,

rencana, harapan sebuah perkumpulan, perusahaan, organisasi yang ingin

dicapai di masa mendatang.

Jadi, visi merupakan gambaran mental mengenai masa depan, dapat

diartikan kemampuan untuk melihat suatu persoalan. Visi sesungguhnya

kristalisasi konseptual mengenai hasil yang ingin diwujudkan seorang

pencipta. Arti penting visi adalah untuk menciptakan kenyataan,

menunjukkan arah, pandangan dan wawasan. Visi juga dapat dikatakan

sebagai sesuatu yang sangat dibutuhkan untuk organisasi demi menjamin

kesuksesan dan kelestarian organisasi/ perusahaan jangka panjang. Dengan

kata lain dapat diekspresikan visi merupakan want to be dari

perkumpulan, perusahaan ataupun organisasi.

Menurut Drucker(2000:87), Misi atau mission adalah apa sebabnya

kita ada (what we believe/ we can do why we exist) dan menjadi alasan

mendasar keberadaan suatu organisasi.

Menurut Wheelen (dikutip oleh Wibisono, 2006: 46-47), menyatakan

misi adalah untaian kalimat yang berisi tujuan dan alasan keberadaan suatu
organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan/ organisasi

kepada masyarakat, berupa produk dan jasa.

Menurut Wibisono (2006) misi merupakan penetapan sasaran atau

tujuan perusahaan dalam jangka pendek (biasanya 1 sampai 3 tahun).

Sedangkan visi merupakan cara pandang perusahaan di masa depan. Visi

biasanya disusun untuk jangka panjang (biasanya 3 sampai 10 tahun).

Jadi, misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh

lembaga dalam usahanya mewujudkan Visi

Sedangkan tujuan merupakan sesuatu yang akan dicapai dalam rentang

waktu tertentu, tujuan rentang dan cakupan nya dapat dibagi dalam beberapa

karakteristik antara lain: tujuan jangka panjang, tujuan jangka menengah,

tujuan jangka pendek.

Implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau

adanya mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar

aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai

tujuan kegiatan 6. Implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling

menyesuaikan proses interaksi antara tujuan dan tindakan untuk

mencapainya serta memerlukan jaringan pelaksana, birokrasi yang

efektif 7

G. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan:

6
Usman, 2002:70.
7
Setiawan, 2004:39
1. Untuk mengetahui studi tentang visi, misi, serta tujuan sekolah di MTs

Al-Masthuriyah

2. Untuk mengetahui bagaimana implementasi visi, misi, serta tujuan

MTs Al-Masthuriyah

H. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di MTs Al-Masthuriyah Sukabumi.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan membutuhkan waktu 3 bulan, sebagaimana table

berikut.

TABEL I

WAKTU PENELITIAN

Bulan
No. Kegiatan Februari Maret April
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
a.
Penelitian Pendahuluan
b. Pengajuan Judul
1
. c.
Penyusunan Proposal Judul
d. Sidang Proposal Judul
e.
Pengurusan Ijin Penelitian
2
Pelaksanaan
.
a. Pengumpulan Data
b. Pengolahan Data
c.
Analisis Data
Laporan Akhir
3 a. Penyusunan Laporan
.
Pertanggung Jawaban Laporan
b.
Penelitian

I. METODE PENELITIAN

Penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif, yakni

penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting)

(Sugiyono, 2011:14). Alasan menggunakan metode ini adalah calon

peneliti bermaksud mendapatkan pemahaman secara lebih mendalam

study tentang visi, misi, dan tujuan MTs Al-Masthuriyah serta

implementasinya.

J. POPULASI DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

a. Populasi

Dalam penelitian ini ada beberapa pengambilan populasi untuk

memperoleh data dilapangan, yaitu:

1. Seluruh staff karyawan sekolah

2. Peserta didik

3. Kepala sekolah

b. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam teknik pengambilan sampel, sampel penelitan yang diambil

menggunakan teknik sampling purposive. Purposive sampling yaitu tehnik

penentuan sampel yang berdasarkan kebutuhan bila dianggap cocok

sebagai sumber data.


Didalam penelitian ini ada beberapa subyek penelitian yang penulis

pilih sebagai narasumber untuk memperoleh data dilapangan, yaitu :

1. Kepala sekolah

2. Wakaurlum

3. Wakaursis

K. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian lapangan

(field research). Lapangan diartikan sebagai lokasi dimana peristiwa-

peristiwa yang menjadi obyek penelitian berlangsung, atau dimana

sumber-sumber primer dapat ditemukan. Calon peneliti akan

menggunakan teknik pengumpulan data dengan beberapa metode yaitu :

a. Metode Wawancara

Wawancara menurut Barger dalam Kriyantono (2000:111) mengatakan

bahwa wawancara adalah percakapan antara periset seseorang yang

berharap mendapatkan informasi, dan informan seseorang yang

diasumsikan mempunyai informasi penting tentang suatu objek.

Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk

memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara ini

merupakan salah satu metode pengumpulan data pada riset kualitatif.

Namun, saat ini beberapa riset kuantitatif banyak juga yang menjadikan

wawancara sebagai salah satu metode pengumpulan data.

b. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah metode pengumpulan data yang

digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan

pengindraan. Menurut CL. Selltiz, suatu kegiatan observasi baru

dikategorikan sebagai kegiatan pengumpulan data penelitian apabila

memiliki kriteria :

a. Pengamatan digunakan dalam penelitian dan telah direncanakan

secara serius
b. Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian
c. Pengamatan dicatat secara sistematik dan dihubungkan dengan

proporsisi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu yang hanya

menarik perhatian
d. Pengamatan dapat di cek dan dikontrol mengenai keabsahannya

Melalui observasi, penulis mendapatkan data mengenai

implementasi visi, misi, serta tujuan sekolah MTs Al-Masthuriyah.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi yakni mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.

Dengan dokumentasi penulis gunakan untuk mengumpulkan data-

data yang sesuai dengan study tentang visi, misi, dan tujuan MTs Al-

Masthuriyah serta implementasinya.

A. Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan

bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi


satuan yang datapat dikelolah, mensintesiskan, mencari dan menemukan

pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan

memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.8

Dari rumusan tersebut diatas dapatlah diambil garis bawah analisis

data yakni pertama-tama mengorganisasikan data. Data yang terkumpul

banyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan dan tanggapan peneliti,

gambar, photo, dokumen berupa laporan, biogarafi, artikel dan sebagainya.

Pekerjaan analisis data dalam hal ini adalah mengatur, mengurutkan,

mengelompokan, memberikan kode dan mengkategorisasikannya.

Pengorganisasian dan pengelolaan data tersebut bertujuan menemukan

tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif.

Menurut Lexy J. Moleong, proses analisis data kualitatif dimulai

dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu

wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan,

dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar foto dan sebagainya. Setelah

ditelaah, langkah selanjutnya adalah reduksi data, penyusunan satuan,

kategorisasi dan yang terakhir adalah penafsiran data.

Proses analisis data kualitatif yang dikemukakan oleh Moleong diatas

sangat rumit dan terjadi tumpang tindih dalam tahapan-tahapannya.

Tahapan reduksi data sampai kepada tahapan kategorisasi data. Penulis

lebih setuju kalau proses analisis data dilakukan melalui tahapan; reduksi

data, penyajian atau display data dan kesimpulan atau Verifikasi. Untuk

8
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009),
hlm. 248
lebih jelasnya, penulis akan menjelaskan proses analisis tersebut sebagai

berikut:

1. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan

membuang yang tidak perlu.9 Reduksi data bisa dilakukan dengan jalan

melakukan abstrakasi. Abstraksi merupakan usaha membuat

rangkuman yang inti, proses dan pernyataan-pernyataan yang perlu

dijaga sehingga tetap berada dalam data penelitian.10Dengan kata lain

proses reduksi data ini dilakukan oleh peneliti secara terus menerus

saat melakukan penelitian untuk menghasilkan catatan-catatan inti dari

data yang diperoleh dari hasil penggalian data.

Dengan demikian, tujuan dari reduksi data ini adalah untuk

menyederhanakan data yang diperoleh selama penggalian data di

lapangan. Data yang diperoleh dalam penggalian data sudah barang

tentu merupakan data yang sangat rumit dan juga sering dijumpai data

yang tidak ada kaitannya dengan tema penelitian tetapi data tersebut

bercampur baur dengan data yang ada kaitannya dengan penelitian.

Maka dengan kondisi data seperti, maka peneliti perlu

menyederhanakan data dan membuang data yang tidak ada kaitannya

dengan tema penelitian. Sehingga tujuan penelitian tidak hanya untuk

9
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R & D,
(Bandung : Alfabeta,

2009), hlm. 338.


10
Moleong, Metodologi Penelitian, hlm. 247.
menyederhanakan data tetapi juga untuk memastikan data yang diolah

itu merupakan data yang tercakup dalam scope penelitian.11

2. Penyajian data

Menurut Miles dan Hubermen yang dikutip oleh Muhammad Idrus

bahwa: Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan.12 Langkah ini

dilakukan dengan menyajikan sekumpulan informasi yang tersusun

yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. hal ini

dilakukan dengan alasan data-data yang diperoleh selama proses

penelitian kualitatif biasanya berbentuk naratif, sehingga memerlukan

penyederhanaan tanpa mengurangi isinya.

Penyajian data dilakukan untuk dapat melihat gambaran keseluruhan

atau bagian-bagian tertentu dari gambaran keseluruhan. Pada tahap ini

peneliti berupaya mengklasifikasikan dan menyajikan data sesuai

dengan pokok permasalahan yang diawali dengan pengkodean pada

setiap subpokok permasalahan.

3. Kesimpulan atau verifikasi

Kesimpulan atau verifikasi adalah tahap akhir dalam proses analisa

data. Pada bagian ini peneliti mengutarakan kesimpulan dari data-data

yang telah diperoleh. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mencari makna

11
Kasiram, Metodologi Penelitian, hlm. 369.
12
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif dan
Kuantitatif,

(Jakarta :Erlangga, 2009), hlm.151.


data yang dikumpulkan dengan mencari hubungan, persamaan, atau

perbedaan. Penarikan kesimpulan bisa dilakukan dengan jalan

membandingkan kesesuaian pernyataan dari subyek penelitian dengan

makna yang terkandung dengan konsep-konsep dasar dalam penelitian

tersebut.

Tahapan-tahapan diatas terutama tahapan reduksi dan penyajian

data, tidak melulu terjadi secara beriringan. Akan tetapi kadang setelah

dilakukan penyajian data juga membutuhkan reduksi data lagi sebelum

ditarik sebuah kesimpulan. Tahapan-tahapan diatas bagi penulis tidak

termasuk pada metode analisis data tetapi masuk kepada strategi

analisis data. Karena, metode sudah paten sedangkan strategi bisa

dilakukan dengan keluwesan peniliti dalam menggunkan strategi

tersebut. Dengan demikian, kebiasaan peneliti menggunakan metode

analisis kualitatif menentukan kualitas analisis dan hasil penelitian

kualitatif.

Dapat diambil gambaran yang lebih spesifik dalam melakukan analisis

yang penulis gunakan :

1. Pengumpulan data yang dilakukan melalui, observasi, wawancara,

dan dokumentasi,
2. Reduksi data yang menyederhanakan data-data yang diperoleh
3. Penyajian data yaitu pengumpulan semua data dan

menganalisisnya sehingga diperoleh data pembentukan karakter

yang jelas
4. Penarikan kesimpulan yaitu membuat kesimpulan dari data-data

penelitian, sehingga diperoleh kesimpulan yang pasti.

Anda mungkin juga menyukai